SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
Downloaden Sie, um offline zu lesen
METODE ELEMEN HINGGA
(FINITE ELEMENT METHODS)
Presented by
AHMAD RIDWAN , ST
1820952003
Dosen :
Prof. Dr. Eng. ARIADI HAZMI
NIP. 197503141999031003
Introduction
Metode elemen hingga (Finite elemen Method) adalah
suatu alat numerik yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah teknik seperti persamaan diferensial dan
integral dengan metode pendekatan
Finite-Element Methods (FEM)
• Sebelum memodelkan potensial, harus ditentukan
terlebih dahulu fungsi yang menyebabkan nilai dari
fungsi tersebut bernilai maksimum dan minimum
• Kemudian fungsi tersebut diturunkan dan men-
setting turunannya benilai 0
• Pada percobaan akan dicontohkan potensial listrik
pada bidang 2 dimensi
Finite-Element Methods (FEM)
• Umumnya, untuk fungsi yang digunakan untuk kasus medan
electrostatic adalah fungsi energi potensial yang tersimpan pada
medan tersebut
• Seperti yang diketahui, muatan pada sebuah elektroda akan
terdistribusi sehingga energy potensial listrik bernilai minimum.
Adapun energy yang tersimpan dalam element volume ΔV adalah
Finite-Element Methods (FEM)
• Dengan E(r) = -grad ϕ(r) = - dϕ/dr, maka diperoleh
• Untuk medan 2 dimensi seperti gambar diatas,
persamaan menjadi
Finite-Element Methods (FEM)
• Setelah mendefinisikan fungsi yang digunakan kita
melanjutkan proses ke actual finite-element method
• Adapun proses FEM adalah :
Diskritisasi menjadi beberapa elemen
Membuat approximation function untuk potensial pada
elemen
Memprakirakan nilai matrik dari elemen
Memprakirakan nilai matrik dari sistem
Mendapatkan solusi sistem yang dihitung
Finite-Element Methods (FEM)
1. Diskrititsasi
• Diskritisasi adalah salah satu hal
pokok dari kajian metode elemen
hingga, dengan melakukan
diskritisasi menjadi elemen-elemen
kecil kemudian memberikan beban
pada elemen-elemen tersebut
Finite-Element Methods (FEM)
2. Membuat approximation function
• Potensial ϕΔS (x, y) pada sebuah elemen didekati
dengan fungsi
ϕΔS (x, y) = C1 + C2 xi + C3 y
• Dalam sebuah elemen terdapat 3 buah node (i, j,
dan k), dimana
ϕi ΔS (xi, yi) = C1 + C2 xi + C3 yi
ϕj ΔS (xj, yj) = C1 + C2 xj + C3 yj
ϕk ΔS (xk, yk) = C1 + C2 xk + C3 yk
Finite-Element Methods (FEM)
• Selanjutnya, fungsi aproksimasi potensial pada
elemen ΔS akan bernilai
ϕΔS = (x, y) = Ni(x, y)ϕi + Nj(x, y)ϕj + Nk(x, y)ϕk
• Dimana
Ni(x, y) = ((xj, yk – xk, yj) + (yj, yk) x + (xk, xj)y)
Nj(x, y) = ((xi, yk – xk, yi) + (yi, yk) x + (xk, xi)y)
Nk(x, y) = ((xi, yj – xj, yi) + (yi, yj) x + (xj, xk) y)
Finite-Element Methods (FEM)
3. Memprakirakan nilai matrik dari elemen
• Pertama, kita menggunakan turunan parsial dari fungsi pendekatan
φΔS (x, y) terhadap x dan y adalah :
• Jika kita mensubtitusikan persamaan ini ke :
• Maka
XΔS = f(φi, φj, φk)
Finite-Element Methods (FEM)
• Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya kita akan men-setting turunan
XΔS(x,y) bernilai 0
• Turunan ini akan menghasilkan persamaan liniear terhadap φi, φj, φk dan
dinyatakan dalam persamaan berikut
• Dimana Pmn = F (xi, xj, xk, yi, yj, yk)
Finite-Element Methods (FEM)
4. Memprakirakan nilai matrik dari sistem
• Nilai matrik dari elemen tersebut selanjutnya kita
susun menjadi matrix sistem, dilakukan iterasi
untuk mendapatkan nilai ϕ1ϕ2,…,ϕn
Finite-Element Methods (FEM)
• Elemen diagonal dari matriks sistem. misalnya P10,
10, diperoleh sebagai berikut:
P10,10 = P10,10(1) + P10,10(2) + P10,10(3) + … + P10,10(6)
• Sebuah elemen diagonal dari matriks sistem,
misalnya P10,12, diperoleh sebagai
P10,12 = P10,12(2) + P10,12(3)
m n m nP P 
Finite-Element Methods (FEM)
Finite-Element Methods (FEM)
Finite-Element Methods (FEM)
5. Mendapatkan solusi sistem yang dihitung
• Untuk mendapatkan potensial diantra dua noda dapat
dilakukan upsampling menggunakan interpolasi
HUKUM BIO SAVART
• Tahun 1819 Hnas Christian Oersted mengamati bahwa jarum
kompas dapat menyimpang di atas kawat berarus. Arus listrik
sebagai sumber medan magnet.
• Tahun 1920-an Jean-Baptiste Biot dan Felix Savart melakukan
eksperiment menentukan medan magnet di sekitas kawat
berarus tersebut
• Hukum Bio Savart dikelompokkan dalam menjadi
1. Medan magnet disekitar Kawat Berarus
2. Medan magnet di sekitar Kawat Lurus
3. Medan magnet di sekitar Kawat Melingkar
4. Medan magnet pada Selonoida
• Pada kasus kami adalah Medan magnet di sekitar Kawat Lurus
HUKUM BIO SAVART
• Besarnya medan magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik. Di
pengaruhi oleh besarnya kuat arus dan jarak titik tinjauan terhadap kawat.
Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya, semakin
jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil medan magnetnya
Rumus medan magnet (B) yang
ditimbulkan oleh arus i
PROGRAM MATLAB
PROGRAM MATLAB
HASIL SIMULASI
-5
0
5
-5
0
5
-5
0
5
X-axis
B-field of a current wire along X-axis
Y-axis
Z-axis
-5 0 5
-5
0
5
Y-axis
Z-axis
B-field YZ plane

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
Fauzi Nugroho
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
Jaka Jaka
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circularPengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
Beny Nugraha
 

Was ist angesagt? (20)

Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Lingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk teganganLingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk tegangan
 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
 
2 struktur-statis-tertentu2-libre
2 struktur-statis-tertentu2-libre2 struktur-statis-tertentu2-libre
2 struktur-statis-tertentu2-libre
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf
minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdfminggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf
minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf
 
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
 
Modul 3 transformasi laplace
Modul 3 transformasi laplaceModul 3 transformasi laplace
Modul 3 transformasi laplace
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circularPengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 12 - konvolusi circular
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode euler
 

Ähnlich wie Finite Element Method (Metode Elemen Hingga)

Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Muhammad Ali Subkhan Candra
 
7905 bab 3
7905 bab 37905 bab 3
7905 bab 3
muli ani
 
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggal
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggalBab 3 penyl numerik aljabar tunggal
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggal
wahyuddin S.T
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
Reski Aprilia
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
keynahkhun
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
keynahkhun
 
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik boseMengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
Ida Sonie
 

Ähnlich wie Finite Element Method (Metode Elemen Hingga) (20)

Rumus-rumus untuk IPhO
Rumus-rumus untuk IPhORumus-rumus untuk IPhO
Rumus-rumus untuk IPhO
 
Materi ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar LinierMateri ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar Linier
 
Pendahuluan1
Pendahuluan1Pendahuluan1
Pendahuluan1
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
7905 bab 3
7905 bab 37905 bab 3
7905 bab 3
 
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggal
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggalBab 3 penyl numerik aljabar tunggal
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggal
 
KALKULUS_1.ppt
KALKULUS_1.pptKALKULUS_1.ppt
KALKULUS_1.ppt
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
 
Interpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdfInterpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdf
 
Interpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdfInterpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdf
 
Metnum p 2 compressed
Metnum p 2 compressedMetnum p 2 compressed
Metnum p 2 compressed
 
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
 
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika kuantum edit
Fisika kuantum editFisika kuantum edit
Fisika kuantum edit
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
 
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik boseMengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
 

Kürzlich hochgeladen

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 

Kürzlich hochgeladen (19)

PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 

Finite Element Method (Metode Elemen Hingga)

  • 1. METODE ELEMEN HINGGA (FINITE ELEMENT METHODS) Presented by AHMAD RIDWAN , ST 1820952003 Dosen : Prof. Dr. Eng. ARIADI HAZMI NIP. 197503141999031003
  • 2. Introduction Metode elemen hingga (Finite elemen Method) adalah suatu alat numerik yang digunakan dalam menyelesaikan masalah teknik seperti persamaan diferensial dan integral dengan metode pendekatan
  • 3. Finite-Element Methods (FEM) • Sebelum memodelkan potensial, harus ditentukan terlebih dahulu fungsi yang menyebabkan nilai dari fungsi tersebut bernilai maksimum dan minimum • Kemudian fungsi tersebut diturunkan dan men- setting turunannya benilai 0 • Pada percobaan akan dicontohkan potensial listrik pada bidang 2 dimensi
  • 4. Finite-Element Methods (FEM) • Umumnya, untuk fungsi yang digunakan untuk kasus medan electrostatic adalah fungsi energi potensial yang tersimpan pada medan tersebut • Seperti yang diketahui, muatan pada sebuah elektroda akan terdistribusi sehingga energy potensial listrik bernilai minimum. Adapun energy yang tersimpan dalam element volume ΔV adalah
  • 5. Finite-Element Methods (FEM) • Dengan E(r) = -grad ϕ(r) = - dϕ/dr, maka diperoleh • Untuk medan 2 dimensi seperti gambar diatas, persamaan menjadi
  • 6. Finite-Element Methods (FEM) • Setelah mendefinisikan fungsi yang digunakan kita melanjutkan proses ke actual finite-element method • Adapun proses FEM adalah : Diskritisasi menjadi beberapa elemen Membuat approximation function untuk potensial pada elemen Memprakirakan nilai matrik dari elemen Memprakirakan nilai matrik dari sistem Mendapatkan solusi sistem yang dihitung
  • 7. Finite-Element Methods (FEM) 1. Diskrititsasi • Diskritisasi adalah salah satu hal pokok dari kajian metode elemen hingga, dengan melakukan diskritisasi menjadi elemen-elemen kecil kemudian memberikan beban pada elemen-elemen tersebut
  • 8. Finite-Element Methods (FEM) 2. Membuat approximation function • Potensial ϕΔS (x, y) pada sebuah elemen didekati dengan fungsi ϕΔS (x, y) = C1 + C2 xi + C3 y • Dalam sebuah elemen terdapat 3 buah node (i, j, dan k), dimana ϕi ΔS (xi, yi) = C1 + C2 xi + C3 yi ϕj ΔS (xj, yj) = C1 + C2 xj + C3 yj ϕk ΔS (xk, yk) = C1 + C2 xk + C3 yk
  • 9. Finite-Element Methods (FEM) • Selanjutnya, fungsi aproksimasi potensial pada elemen ΔS akan bernilai ϕΔS = (x, y) = Ni(x, y)ϕi + Nj(x, y)ϕj + Nk(x, y)ϕk • Dimana Ni(x, y) = ((xj, yk – xk, yj) + (yj, yk) x + (xk, xj)y) Nj(x, y) = ((xi, yk – xk, yi) + (yi, yk) x + (xk, xi)y) Nk(x, y) = ((xi, yj – xj, yi) + (yi, yj) x + (xj, xk) y)
  • 10. Finite-Element Methods (FEM) 3. Memprakirakan nilai matrik dari elemen • Pertama, kita menggunakan turunan parsial dari fungsi pendekatan φΔS (x, y) terhadap x dan y adalah : • Jika kita mensubtitusikan persamaan ini ke : • Maka XΔS = f(φi, φj, φk)
  • 11. Finite-Element Methods (FEM) • Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya kita akan men-setting turunan XΔS(x,y) bernilai 0 • Turunan ini akan menghasilkan persamaan liniear terhadap φi, φj, φk dan dinyatakan dalam persamaan berikut • Dimana Pmn = F (xi, xj, xk, yi, yj, yk)
  • 12. Finite-Element Methods (FEM) 4. Memprakirakan nilai matrik dari sistem • Nilai matrik dari elemen tersebut selanjutnya kita susun menjadi matrix sistem, dilakukan iterasi untuk mendapatkan nilai ϕ1ϕ2,…,ϕn
  • 13. Finite-Element Methods (FEM) • Elemen diagonal dari matriks sistem. misalnya P10, 10, diperoleh sebagai berikut: P10,10 = P10,10(1) + P10,10(2) + P10,10(3) + … + P10,10(6) • Sebuah elemen diagonal dari matriks sistem, misalnya P10,12, diperoleh sebagai P10,12 = P10,12(2) + P10,12(3)
  • 14. m n m nP P  Finite-Element Methods (FEM)
  • 16. Finite-Element Methods (FEM) 5. Mendapatkan solusi sistem yang dihitung • Untuk mendapatkan potensial diantra dua noda dapat dilakukan upsampling menggunakan interpolasi
  • 17. HUKUM BIO SAVART • Tahun 1819 Hnas Christian Oersted mengamati bahwa jarum kompas dapat menyimpang di atas kawat berarus. Arus listrik sebagai sumber medan magnet. • Tahun 1920-an Jean-Baptiste Biot dan Felix Savart melakukan eksperiment menentukan medan magnet di sekitas kawat berarus tersebut • Hukum Bio Savart dikelompokkan dalam menjadi 1. Medan magnet disekitar Kawat Berarus 2. Medan magnet di sekitar Kawat Lurus 3. Medan magnet di sekitar Kawat Melingkar 4. Medan magnet pada Selonoida • Pada kasus kami adalah Medan magnet di sekitar Kawat Lurus
  • 18. HUKUM BIO SAVART • Besarnya medan magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik. Di pengaruhi oleh besarnya kuat arus dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil medan magnetnya
  • 19. Rumus medan magnet (B) yang ditimbulkan oleh arus i
  • 22. HASIL SIMULASI -5 0 5 -5 0 5 -5 0 5 X-axis B-field of a current wire along X-axis Y-axis Z-axis -5 0 5 -5 0 5 Y-axis Z-axis B-field YZ plane