Dokumen tersebut membahas tentang analisis laporan keuangan perusahaan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa analisis laporan keuangan digunakan untuk menilai kondisi dan kinerja keuangan suatu perusahaan dengan menganalisis komponen-komponen laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan rasio-rasio keuangan. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan menggunakan metode analisis
1. NAMA : WARDAH MEGA URJUWAN
NIM : 43219010100
ARTIKEL ANALISIS KONDISI DAN KINERJA KEUANGAN
ABSTRAK
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
alat untuk berkomunikasi antara data keuangan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingan. Dengan mengadakan analisis kondisi dan kinerja keuangan suatu
perusahaan dengan tepat terhadap pos-pos neraca akan dapat diketahui gambaran tentang posisi
keuangannya, sedangkan analisis terhadap laporan laba ruginya akan memberikan gambaran
mengenai hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan. Analisis laporan
keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana
menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan
dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis
yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis
laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan
finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang.
PENDAHULUAN
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-
unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau
badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha
pada masa lalu dan sekarang. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya
karena ingin mengetahui tingkat keuntungan, tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :
1. Menentukan dengan jelas tujuan analisis
2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dan rasio-
rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut.
3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan dengan
perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.
Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah diatas, baru kemudian
melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-rasio keuangan atau rasio-
rasio lainnya. Laporan keuangan perusahaan dapat dianalisis menggunakan beberapa rasio
keuangan, dengan adanya analisis laporan keuangan tersebut dapat diketahui keadaan dan
perkembangan perusahaan yang telah dicapai oleh perusahaan diwaktu yang lalu maupun diwaktu
yang sedang berjalan baik itu badan usaha swasta maupun badan usaha milik negara. Laporan
2. keuangan yang telah dianalisis tersebut dapat digunakan sebagai dana pembantu untuk
pengambilan keputusan manajerial perusahaan. Dengan adanya analisis laporan keuangan tersebut
dapat diketahui kondisi dan kinerja keuangan sebuah perusahaan.
LITERATUR TEORI
Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan
antara lain mengenai rencana-rencanan perusahaan, penanaman modal/investasi, pencarian
sumber-sumber dana oprasi perusahaan lainnya (Amin Wijaya Tunggal, 1995). Melalui analisis
laporan keuangan ini maka para pemakai informasi akuntansi dapat mengambil keputusan.
Komponen-Komponen Penyusun Laporan Keuangan Perusahaan yaitu sebagai berikut :
1. Laporan Posisi Keuangan / Neraca (Balance Sheet).
Laporan Posisi Keuangan/Neraca adalah suatu bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan
keadaan dari suatu unit usaha pada tanggal tertentu yang terdiri atas dua bagian yaitu aktiva dan
pasiva. Aktiva dapat dikategorikan sebagai investasi yang dilakukan dalam perusahaan sedangkan
pasiva merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut dan jumlah kedua
bagian ini harus sama.
Menurut Smith dan Skousen (2007, hal 164) keterbatasan neraca antara lain adalah:
a. Sumber daya dan kewajiban entitas biasanya disajikan menurut harga perolehan
(historical cost) pada saat terjadinya sehingga menjadi tidak relevan untuk melakukan
evaluasi kekayaan perusahaan.
b. Ketidakstabilan nilai mata uang menyebabkan neraca tidak mencerminkan daya beli
konstan. Akibatnya, neraca mencerninkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dalam
satuan daya beli yang tidak sama.
c. Sulitnya untuk melakukan perbandingan antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lainnya karena masing-masing perusahaan tidak mengklasifikasikan
dan melaporkan semua pos yang hampir sama secara seragam.
d. Dalam hal pengukuran, ada beberapa sumber daya dan kewajiban entitas tidak
dilaporkan ke dalam neraca (Off Balance Sheet Item)
Laporan posisi keuangan terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas. Informasi
yang dapat disajikan di laporan posisi keuangan antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan
sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi.
3. 2. Laporan Laba Rugi (Income Statement).
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang
diakui dalam satu periode. Laporan laba rugi dapat disajikan dalam 2 (dua) bentuk:
e. Bentuk satu, laporan laba rugi komprehensif
f. Bentuk dua laporan:
1) Laporan yang menunjukkan komponen laba rugi (laporan laba rugi
terpisah); dan
2) Laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen
pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif)
Pendapatan komprehensif lain berisi pos-pos pendapatan dan beban (termasuk penyesuaian
reklasifikasi) yang tidak diakui dalam laba rugi.
Laporan laba rugi adalah suatu laporan utama akuntan dalam mengukur kinerja ekonomi suatu
usaha, yaitu pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya selama periode akuntansi tertentu. Menurut
Baridwan (2000, hal 39-40) laporan laba rugi dalam penyajiannya dibagi menjadi dua bentuk,
yaitu:
a. Single step model
Adalah bentuk laporan laba rugi yang dilakukan pengelompokan- pengelompokan atas pendapatan
dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara
pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian.
b. Multistep model
Adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-
pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan tertentu.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan keuangan yang menunjukan perubahan ekuitas selama
satu periode. Laporan perubahan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo setelah
disesuaikan di tambah laba bersih selama satu periode dikurangi dengan pembayaran dividen.
Komponen akun dalam laporan perubahan ekuitas adalah:
g. Modal awal
h. Laba (rugi) tahun berjalan
i. Pembayaran dividen
j. Pencadangan saldo laba untuk cadangan tujuan
k. Modal akhir
4. 4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).
Laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan pembayaran kas dari suatu
perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan ini dibuat dengan melakukan perbandingan
antara neraca di awal periode dengan neraca di akhir periode serta menggunakan pos-pos kunci
di dalam laporan laba rugi. Dalam penyajiannya, menurut Hackel dan Livnat(1996, hal 146-164),
Laporan arus kas dibagi dalam tiga kelompok yaitu:
a. Aktivitas operasional (Operating).
Adalah kelompok yang meliputi seluruh transaksi dan kegiatan lainnya yang tidak
termasuk di dalam kegiatan investasi maupun pembiayaan perusahaan. Secara lebih
jelas, arus kas yang berasal dari kegiatan operasional meliputi arus kas dari kegiatan
produksi,distribusi barangdanpenyediaanjasa. Aruskasdari kegiatan operasiadalah
arus kas hasil dari transaksi dan kegiatan lainnya yang ikut menentukan laba bersih.
b. Aktivitas Investasi (Investing).
Adalah kelompok yang meliputi pembelian dan penagihan piutang, pengembalian
persediaan barang dagang, pembayaranpinjaman, pengadaan serta penjualan ekuitas
dan harta kekayaan perusahaan (tanah), bangunan, dan peralatan serta aktiva-aktiva
produktif lainnya, yaitu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan
produksi barang dan jasa.
c. Aktivitas pendanaan atau pembiayaan (Financing).
Adalah kelompok yang meliputi perolehan sumber daya dari para pemilik dan
pemberian hasil atas investasi yang telah dilakukan, peminjaman, serta pembayaran
kembali hutang oleh pemiliknya atau sebaliknya penyelesaian kewajiban perusahaan
kepada pemilik, dan perolehan serta pembayaran sumber daya lainnya yang berasal
dari pembiayaan jangka panjang.
Contoh Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).
5. Catatan atas laporan keuangan (berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi
penjelasan lain); dan
6. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu
kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan
keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
5. Macam-Macam Rasio Keuangan yaitu :
a) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio).
Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya
yang akan segera jatuh tempo.
b) Rasio Aktivitas (Activity Ratio).
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan
sumber daya perusahaan (penjualan, persediaan, penagihan piutang dan lainnya). Atau rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
c) Rasio Solvabilitas/Leverage (Solvability Ratio)
Adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan dari suatu perusahaan dalam membayar
semua hutang-nya, baik hutang jangka pendek atau jangka panjang jika perusahaan dibubarkan
atau dilikuidasi.
d) Rasio Profitabilitas (Profitability Rasio)
Profitability Rasio adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, artinya seberapa
besar rasio dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktifitas perusahaan maka
semakin baik perusahaan tersebut.
Rasio profitabilitas yaitu rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Rasio profitabilitas merupakan aspek fundamental perusahaan, karena selain memberikan daya
tarik yang besar bagi investor yang akan menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat
ukur terhadap efektivitas dan effisiensi penggunaan semua sumber daya yang ada di dalam proses
operasional perusahaan.
e) Rasio Pasar
Rasio pasar yaitu rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio
ini lebih banyak berdasar pada sudut investor atau calon investor, meskipun pihak manajemen juga
berkepentingan terhadap rasio-rasio ini.
Jenis Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan juga diperlukan untuk memahami posisi keuangan selama
periode tertentu. Menurut Myres, "Analisis laporan keuangan sebagian besar merupakan
studi hubungan antara berbagai faktor keuangan dalam bisnis seperti yang diungkapkan
oleh satu set laporan dan studi tentang tren faktor ini seperti yang ditunjukkan dalam
serangkaian pernyataan ". Analisis laporan keuangan dapat secara luas diklasifikasikan
menjadi dua jenis penting dasar bahan yang digunakan dan metode operasi.
6. Berdasarkan Material Bekas
Berdasarkan bahan yang digunakan, analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan
menjadi dua jenis utama seperti analisis eksternal dan analisis internal.
a. Analisis Eksternal
Luar dari badan usaha melakukan analisis biasanya eksternal tetapi mereka secara
tidak langsung terlibat dalam badan usaha seperti investor, kreditur, organisasi
pemerintah dan lembaga kredit lainnya. Analisis eksternal adalah sangat berguna
untuk memahami posisi keuangan dan operasionalmbadan usaha. Analisis eksternal
terutama tergantung pada diterbitkan laporan keuangan perhatian. Analisis ini
menyediakan hanya terbatas informasi tentang badan usaha.
b. Analisis internal
Perusahaan itu sendiri tidak mengungkapkan beberapa informasi yang berharga bagi
badan usaha dalam jenis analisis. Analisis ini digunakan untuk memahami
pertunjukan operasional masing-masing dan setiap departemen dan unit badan
usaha. Analisis internal membantu untuk mengambil keputusan mengenai mencapai
tujuan dari badan usaha.
Berdasarkan Metode Operasi
Berdasarkan metode operasi, analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi
dua jenis utama seperti analisis horizontal dan analisis vertikal.
a. Analisis Horizontal
Berdasarkan analisis horizontal, laporan keuangan dibandingkan dengan beberapa
tahun dan berdasarkan itu, perusahaan dapat mengambil keputusan. Biasanya, saat
ini angka tahun dibandingkan dengan tahun dasar (tahun dasar yang menganggap
sebagai 100) dan bagaimana informasi keuangan yang berubah dari tahun ke tahun.
Analisis ini juga disebut sebagai analisis dinamis.
b. Analisis Vertikal
Berdasarkan analisis vertikal, laporan keuangan mengukur jumlah hubungan dari
berbagai item dalam laporan keuangan pada periode tertentu. Hal ini juga disebut
sebagai analisis statis, karena, analisis ini membantu untuk menentukan hubungan
dengan berbagai item muncul dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, penjualan
diasumsikan sebagai 100 dan barang-barang lainnya yang diubah menjadi angka
penjualan.
7. PEMBAHASAN
Metode-Metode Analisis Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan yaitu sebagai
berikut :
a. Analisis Rasio Keuangan (Financial Ratio Analysis)
Analisis Rasio Keuangan (Financial Ratio Analysis) adalah suatu alat analisis yang digunakan oleh
perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan masing-masing pos
yang terdapat di laporan keuangan seperti Laporan Neraca, Rugi / Laba, dan Arus Kas dalam
periode tertentu.
b. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan (Comparative Financial Statement Analysis)
Comparative Fianancial Statement Analysis adalah analisis laporan keuangan pada periode yang
berbeda waktu. Pengertian lainnya adalah suatu teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan
dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan membandingkan antara satu
dengan yang lain, dengan menunjukkan informasi keuangan atau data lain baik dalam rupiah atau
dalam unit.
1) Analisis Laporan Keuangan Perbandingan Laporan Posisi Keuangan (ComparativeStatement
of Financial Position Analysis)
2) Analisis Laporan Keuangan Perbandingan Pendapatan (Comparative Income Statement
Analysis)
c. Analisis Laporan Keuangan Sistem Trend (Trend Analysis)
Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu
estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang.
d. Analisa Common size (Common Size Analysis)
Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam
laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau
dari total aktiva (untuk neraca).
e. Analisa Du Pont (Du Pont Analysis)
Du Pont System adalah ROI yang dihasilkan melalui perkalian antara keuntungan dari komponen-
komponen sales serta efisiensi penggunaan total asset didalam menghasilkan keuntungan tersebut
(Syamsuddin, 2009:64).
8. f. Analisa Aliran Dana (Fund Flow Statement)
g. Analisa Arus Kas (Cash Flow Statement)
h. Analisa Rasio (Ratio Analysis)
Analisis rasio adalah teknik yang paling populer dan banyak digunakan untuk melakukan analisis
laporan keuangan. Rasio dapat bermanfaat sebagai analisis perbandingan dengan 1) rasio tahun
lalu, 2) standar yang telah ditentukan, dan 3) rasio kompetitor.
Contoh soal:
Jika diketahui data berdasarkan data dalam neraca sebagai berikut:
Kas Rp 50.000.000
Piutang dagang Rp 100.000.000
Piutang lain-lain Rp 2.000.000
Persediaan Rp 75.000.000
Perlengkapan Rp 5.000.000
Hutang dagang Rp 20.000.000
Hutang bank Rp 10.000.000
Hutang lain-lain Rp 15.000.000
Diminta:
Hitunglah rasio keuangan likuiditas perusahaan tersebut menurut rasio lancar, rasio kas, dan rasio
cepat.
Penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
Aktiva Lancar = Kas + piutang dagang + piutang lain-lain + persediaan + perlengkapan usaha
= Rp 50.000.000 + Rp 100.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 75.000.000 + Rp 5.000.000
= Rp 232. 000.000
9. Utang Lancar = Rp 20.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 15.000.000
= Rp 45.000.000
a. Rasio lancar (current ratio)
Rumus untuk menghitung rasio lancar yaitu sebagai berikut:
Current Ratio = Aktiva Lancar
Utang Lancar
Current Ratio = Rp 232. 000.000
Rp 45.000.000
= 5,15
Artinya adalah, setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 5,15 aktiva lancar
b. Rasio cepat (quick ratio)
Rumus untuk menghitung rasio cepat yaitu sebagai berikut:
Quick ratio = Kas + Efek + Piutang ,atau
Utang Lancar
Quick ratio = Aktiva Lancar – Persediaan
Utang Lancar
= Rp 232. 000.000 - Rp 75.000.000
Rp 45.000.000
= Rp 157.000.000
Rp 45.000.000
= 3,48
Artinya adalah, kemampuanperusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktivaadalah setiap
Rp 1 hutang lancar dengan Rp 3,48 aktiva lancar yang likuid.
10. c. Rasio kas (cash ratio)
Rumus untuk menghitung rasio kas yaitu sebagai berikut:
Cash ratio = Kas atau Setara Kas , atau
Utang Lancar
Cash ratio = Kas + Bank
Utang Lancar
= Rp 50.000.000
Rp 45.000.000
= 1,1
Artinya adalah, kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan kas adalah setiap
Rp 1 hutang lancar dengan Rp 1,1 kas perusahaan.
KESIMPULAN
Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membuat suatu
keputusan antara lain mengenai rencana-rencanan perusahaan, penanaman
modal/investasi, pencarian sumber-sumber dana oprasi perusahaan lainnya.
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-
unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi
keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah
dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Terdapat komponen-komponen dalam penyusun laporan keuangan perusahaan yaitu
laporan posisi keuangan / neraca (balance sheet), laporan laba rugi (income statement),
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas (cash flow statement), dan lain-lain.
Macam-Macam Rasio Keuangan yaitu rasio likuiditas (liquidity ratio), rasio aktivitas
(activity ratio), rasio solvabilitas/leverage (solvability ratio), rasio profitabilitas
(profitability ratio), dan rasio pasar.
Adapun metode-metode analisis dalam menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu analisis
rasio keuangan (ratio analysis), analisis perbandingan laporan keuangan (comparative
financial statement analysis), Analisis Laporan Keuangan Sistem Trend (Trend Analysis),
analisa common size (common size analysis), analisa du pont (du pont analysis), analisa
aliran dana (fund flowstatement),analisa arus kas (cash flowstatement),analisa rasio (ratio
analysis), dan lain-lain.
11. DAFTAR PUSTAKA
Gandhy, Fardinal, (2019). Analysis of Financial Ratio to Predict Financial Distress
Conditions (Empirical Study on Manufacturing Companies listed on the Indonesia
Stock Exchange for 2014-2017). International Journal of Business and Management
Invention (IJBMI), 8(6), 27-34.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
AccountingKnowledge,and UtilizationOfInformationTechnology TowardQualityThe
Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics,
Business, and Social Sciences, 1(3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants
of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic
Banks (Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual
Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1, (2).
https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.
Putra, Y. M., (2017). Pengelolaan Piutang Perusahaan. Modul Kuliah Manajemen
Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA.
https://www.stanakuntansi.com/2018/05/rumus-dan-contoh-soal-perhitungan-rasio.html