3. Hal-Hal Penting dalam PKn:
1. Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan siswa untuk
mampu memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban
secara sopan santun, jujur, dan demokratis serta ihklas
sebagai warga negara terdidik dalam kehidupannya
selaku warganegara Republik Indonesia yang
bertanggung jawab bersama.
2. Dalam pembelajaran ini dibahas lagi tentang bagaimana
kita warga negara untuk ikut dalam berpolitik
3. Memberikan pengajaran kepada siswa untuk saling
memahami sesama warga neraga.
4. Memberikan pengetahuan kepada para siswa dan pelajar
mengenai sistem pemerintahan dan tentang peraturan
negara yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis.
4. Demokratis
Pembelajaran yang demokrtis secara umum
adalah pembelajaran yang didalamnya ada atau
terdapat interaksi dua arah antara siswa dan
guru. Guru memberikan bahan pembelajaran
dengan selalu memberikan kesempatan kepada
siswa untuk aktif, memberikan reaksi, siswa bisa
bertanya maupun memberi tanggapan kritis
tanpa ada perasaan takut.
INDONESIA
5. Alasan Pembelajaran yang Demokratis:
1. Kenyataan bahwa guru bukan lagi satu-satunya
sumber belajar.
2. Kompleksnya kehidupan yang akan dihadapi siswa
setelah lulus.
3. Dalam konteks pendidikan demokrasi masyarakat.
Dari ketiga alasan tersebut jika dikaitkan dengan
pembelajaran Pkn di SD tentu pembelajaran yang
demokratis sangat penting dalam proses belajar. Negara
kita adalah negara yang demokratis hal itu di atur dalam
butir-butir Undang-undang tentu saja sebagai guru kita
tidak hanya mengajarkan kepada siswa tentang teori
demokrasi tetapi lebih kepada praktiknya.
6. PKn SD
Strategi pembelajaran adalah suatu siasat melakukan
kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah keadaan
pembelajaran menjadi pembelajaran yang diharapkan.
Untuk dapat mengubah keadaan itu dapat ditempuh dengan
berbagai pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran
mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh
strategi atau metode tertentu yaitu :
1. Rasional teoritik yang logis disusun oleh perancangnya,
2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model
tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil dan
4. Lingkungan belajar
yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran itu dapat tercapai.
7. Secara umum Rath dan Kirchenbaum (1972) dalam Dirjen
Mandikdasmen (2006:31) mengidentifikasi beberapa
model pengembangan sikap demokratis yang
bertanggung jawab yang cukup relevan dengan
pendidikan kewarganegaran antara lain :
Pertemuan Kelas
Berita Baru (Good
News Class Meeting)
Cambuk Bersiklus
(Circle Whip)
Waktu Untuk
Penghargaan
(Appreciation Time)
Waktu untuk yang
Terhormat
(Compliment Time)
Pertemuan (Goal
Setting Meeting)
Pertemuan Legislasi
(Rule Setting
Meeting)
8. Pertemuan Perumusan
Langhkah Kegiatan
(Stage Setting Meeting)
Pertemuan Evaluasi
dan Baikan
(Feedback
Evaluation)
Pertemuan Refleksi
Belajar (Selation on
Learnings)
Forumsiwa (Student
Presentation)
Pertemuan
Pemecahan Masalah
(Problem Solving
Meeting)
Pertemuan Isu
Akademis
(Academic Issues)
PertemuanPerbaikan
Kelas (Classroom
Improvement
Meeting)
Pertemuan Tindak
Lanjut (Follow Up
Meeting)
Pertemuan
Perencanaan
(Planning Meeting)
Pertemuan
Pengembangan
Konsep (Concept
Meeting)
Pembahasan Situasi
Pelik (Stiky
Situation)
Pertemuan Evaluasi
Aturan (Rule
Evaluating Meeting)
9. Model Pembelajaran yang lain:
1. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik JIGSAW (model Tim Ahli)
2. Model Numbered Head Together (Kepala Bernomor)
3. Model Pembelajaran Think Paire and Share
4. Model Pembelajaran Students Teams Achivement Division
5. Group Investigation
6. Cooperative Script
7. Make a match (mencari pasangan)
8. Model Pembelajaran Debate
9. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
10. Model Pembelajaran Tematik Sekolah Dasar
10. Kesimpulan
Adapun kesimpulan berdasarkan uraian diatas, antara lain:
1. Pembelajaran PKn di SD sangat penting direncanakan karena
dalam PKn mengandung hal penting, yaitu: pendidikan
kewarganegaraan mengajarkan siswa untuk mampu memahami
dan melaksanakan hak dan kewajiban.
2. Pembelajaran PKn yang demokratis di SD sangat penting dalam
proses belajar, terutama di negara kita yang merupakan negara
demokratis. Demokratis tercantum jelas dalam butir-butir
Undang-Undang. Sehingga guru tidak hanya mengajarkan
teorinya saja kepada siswa melainkan lebih ke prakteknya.
3. Model-model pembelajaran di SD beraneka ragam, tergantung
dari para ahlinya. Jadi tergantung oleh gurunya, kapan waktu
yang tepat menggunakan model pembelajaran sesuai dengan
materi pembelajaran.
11. 1. Pelajaran tematik itu seperti apa?
2. Pembelajaran pkn sd demokratis, apakah ada dampak
negatifnya?
3. Cara penyampaian pembelajaran yang demokratis?
4. Model apa yang paling tepat untuk mengajarkan
materi pkn sd pada bab hak dan kewajiban?
5. Penerapan model make a match pada pkn sd?
6. Bagaimana cara mengajar PKn SD agar teori seimbang
dengan prakteknya?
7. Bagaimana perencanaan pembelajaran pkn sd apabila
diterapkna dalam model tematik?