SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 30
Yanu Swastanto            (12144600050)
   Maryta Perdana Putri      (12144600054)
   Wahyu Ari Wibowo          (12144600057)
   Quin Dewi Sartika         (12144600064)
   Septia Lestari            (12144600066)
                     A2-12



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
   FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
        UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
                    2013
PENELITI
PENDIDIKAN
A.   Pengertian Peneliti
   Peneliti adalah orang yang melakukan aktivitas
    menggunakan sistem tertentu dalam memperoleh
    pengetahuan atau individu yang melakukan
    sejumlah     praktik-praktik     dimana   secara
    tradisional dapat dikaitkan dengan kegiatan
    pendidikan, pemikiran, atau filosofis. Secara
    khusus, istilah peneliti dikaitkan pada individu-
    individu yang melakukan penelitian (meneliti)
    dengan menggunakan metode ilmiah.
   Menurut Peraturan Bersama Kepala Lembaga Ilmu
    Pengetahuan    Indonesia   dan   Kepala   Badan
    Kepegawaian Negara No. 412/D/2009 dan No.
    12 Tahun2009 pada Bab 1 Ketentuan Umum
    Pasal 1 menyebutkan bahwa; Peneliti adalah
    Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas,
    tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
    oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
    penelitian dan/atau pengembangan pada satuan
    organisasi penelitian dan pengembangan (litbang)
    instansi pemerintah.
1.   Memiliki obsesi terhadap suatu
     masalah.
2.   Bekerja keras.
3.   Pantang menyerah.
3. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
 Indonesia   Nomor    03/E/2005       tentang Pedoman
 Pemilihan/Penentuan    Bidang     Penelitian dan/atau
 Kepakaran Peneliti;
4. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
 Indonesia   Nomor    01/E/2008       tentang Pedoman
 Pemberian Kewenangan Penilaian dan Penetapan Angka
 Kredit Jabatan Fungsional Peneliti;
5. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
 Indonesia   Nomor    04/H/2008       tentang Pedoman
 Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Peneliti
 Berjenjang;
6. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
 Indonesia   Nomor     04/E/2009      tentang  Standar
 Kompetensi Jabatan Fungsional Peneliti;
7. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
 Indonesia Nomor 05/E/2009 tentang Pedoman
 Formasi Jabatan Fungsional Peneliti;
8. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
 Indonesia Nomor 06/E/2009 tentang Petunjuk Teknis
 Jabatan Fungsional Peneliti;
9. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
 Indonesia Nomor 07/E/2009 tentang Tata Cara
 Pengukuhan Peneliti Utama Untuk Mendapatkan Gelar
 Sebagai Profesor Riset;
10. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
 Indonesia Nomor 04/E/2011 tentang Pedoman
 Akreditasi Majalah Ilmiah.
KANDIDAT PENELITI DARI JABATAN                          DARI JABATAN
                  LAIN                                  YANG SERUMPUN
Berpendidikan S1,          Berpendidikan S2,/S3         Berpendidikan S2,/S3
pangkat min.III/a          pangkat min. III/a           pangkat min.III/a
Bekerja di unit Litbang    Bekerja di unit Litbang      Bekerja di unit Litbang
Mengikuti dan lulus diklat Mengikuti dan lulus diklat               -
jabatan peneliti           jabatan peneliti
Usia Maks. 45 tahun        Usia Maks. 45 tahun          Usia   sebelum BUP
Memiliki AK Unsur          Memiliki AK Unsur            Memiliki AK Unsur
Utama 80% dan Unsur        Utama 80% dan Unsur          Utama 80% dan Unsur
Penunjang 20%              Penunjang 20%                Penunjang 20%
Tingkat jabatan yang       Tingkat jabatan yang         Tingkat jabatan yang
diperoleh sesuai dengan    diperoleh sesuai dengan      diperoleh sesuai dengan
AK yang dicapai            AK yang dicapai              AK yang dicapai
Memenuhi           Memenuhi           Memenuhi
persyaratan        persyaratan        persyaratan
                   administrasi       administrasi
administrasi               -                  -


Diputuskan dalam   Diputuskan dalam   Diputuskan dalam
sidang Tim         sidang Tim         sidang Tim
Peneliti           Peneliti           Peneliti
Pengangkatan untuk pertama kali dalam jabatan
fungsional peneliti bagi yang berpendidikan S3
dapat /tidak mengikuti diklat fungsional tingkat
pertama dengan Kualifikasi: (Juknis 5.1.1.6)
a.    Telah    memperoleh      penghargaan     ilmiah
   nasional/internasional (sertifikat/piagam).
b. Lulus uji kompetensi oleh Pusbindiklat peneliti
   LIPI.
Pengangkatan menjadi Peneliti Madya/Utama wajib
mengikuti diklat fungsional peneliti tingkat lanjutan
TMT 1-01-2012 ( sebelum diberlakukan maka
penggantinya adalah Surat Keterangan telah
melakukan presentasi (Juknis 5.1.5 dan 5.1.6)
Ada beberapa undang-undang atau peraturan yang mengatur
  tentang sistem pemberian imbalan bagi peneliti, yaitu pada:
1. Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 30
    Tahun2007 dan telah diamandemen menjadi Peraturan
    Presiden Republik Indonesia No. 100 Tahun 2012tentang
   Tunjangan Jabatan Fungsional Peneliti.
2. Menurut rapat antarkementerian tahun 2010, kata Lukman
   Hakim, sudah disepakati tunjangan fungsional peneliti
   tertinggi sebesar Rp 7,5 juta perbulan. Saat ini, tunjangan
   tertinggi Rp 1,4 juta per bulan.Penelitian, Pengembangan,
   dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,tunjangan
   fungsional gaji peneliti nantinya bisa mencapai Rp 16 juta
   perbulan.
3. Menjabarkan Keputusan Pemerintah untuk memberikan
        Tunjangan Jabatan bagi PNS yang memiliki jabatan fungsional
        Peneliti itu, tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 100
        Tahun 2012yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang
        Yudhoyono pada 17 November 2012. Dalam Perpres itu
        disebutkan, bahwa Tunjangan Jabatan Fungsional Peneliti atau
        Tunjangan Peneliti adalah tunjangan jabatan fungsional yang
        diberikan kepada PNS yang diangkat dan ditugaskan secara
        penuh dalam Jabatan Fungsional Peneliti.
       “Tunjangan Peneliti diberikan setiap bulan,” bunyi Pasal 2
        Perpres     tersebut.Adapun   besarnya   Tunjangan   Peneliti
        sebagaimana terlampir dalam Perpres tersebut adalah:
a.   Peneliti Pertama besarnya tunjangan Rp 1.100.000,00;
b.   Peneliti Muda besarnya tunjangan Rp 1.750.000,00;
c.   Peneliti Madya besarnya tunjangan Rp 3.000.000,00; dan
d.   Peneliti Utama besarnya tunjangan Rp 5.200.000,00.
Pembina jabatan Peneliti, melakukan kegiatan sebagai
  berikut:
  1. Menyusun standar kompetensi;
  2. Menyusun kurikulum diklat;
  3. Menyelenggarakan diklat;
  4. Menyusun pedoman formasi jabatan;
  5. Membangun sistem informasi jabatan;
  6. Memfasilitasi pelaksanaan jabatan;
  7. Memfasilitasi pembentukan organisasi profesi;
  8. Memfasilitasi penyusunan kode etik profesi;
  9. Melakukan akreditasi majalah ilmiah;
  10. Melakukan monitoring dan evaluasi
   pelaksanaan jabatan.
Untuk meningkatkan kualitas pegawai peneliti, para pegawai
  peneliti diberikan pembinaan dan kegiatan, antara lain:
1. Diikutsertakannya para pegawai peneliti dalam kompetisi
  pembuatan karya ilmiah nasional dan pembuatan makalah
  resmi.
2. Memberikan penghargaan bagi para pegawai yang
  berprestasi. Contohnya: Penghargaan Ristek Kalbe Science
  Awards (RKSA) pada tahun 2012.
3. Dilaksanakannya seminar nasional bagi para pegawai
  peneliti. Contohnya: Seminar Nasional Kimia Terapan tahun
  2013 dan Seminar Reguler Triwulan Perkembangan
  Teknologi dan Hasil Litbang Puslitbang Perkebunan.
4. Para peneliti diikutsertakan dalam program
 diklat-diklat guna mengembangakan kinerja
 para peneliti. Contohnya: Diklat Fungsional
 Peneliti Tingkat Pertama Gel. XVII, Diklat
 Fungsional Peneliti Tingkat Pertama Tahun
 2012, dan DJFPTK. 1 GEL. XVIII TAHUN
 2012.
5. Pemberian akreditasi atas hasil-hasil
 pembuatan majalah-majalah ilmiah yang
 menjadi sarana penyebarluasan hasil-hasil
 penelitian kepada masyarakat ilmiah di
 Indonesia dan masyarakat ilmiah dunia.
Para peneliti diberikan kesempatan   2. Persyaratan Administrasi
  untuk mengikuti seleksi kenaikan     Kenaikan Jabatan dan
  pangkat, dengan persyaratan          Pangkat
  sebagai berikut:                   a. Satu tahun dalam jabatan
1. Persyaratan Administrasi          b. SK Jabatan Peneliti terakhir
  Pengangkatan Pertama Kali dalam    c. Memenuhi angka kredit yang
  Jabatan Fungsional Peneliti:         ditentukan
a. Karpeg                            e. AK yang diusulkan 2 (dua)
b. SK Calon PNS / PNS                  tahun sebelum TMT PAK
c. SK Pangkat Terakhir                 terakhir
d. DP3 (Nilai Baik)                  f. Memenuhi persyaratan
e. Surat Keterangan Tugas bekerja
                                       adminstrasi :
  di litbang (dg mencantumkan          Nota PAK/Impassing/AK
  bidang Kepakaran & Kodenya)            terakhir
f. DRH (untuk Jabatan Pendya           Pangkat Terakhir
  IV/c s/d Penma IV/e)                 DP3 (Nilai Baik)
                                       Bebas Sementara
                                         (Melampaui Masa Jabatan)
Sedangkan menurut Peraturan Bersama Kepala
 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Kepala
 Badan Kepegawaian Negara No. 412/D/2009
 dan No. 12 Tahun 2009 pada Bab IV.
1. Kenaikan Jabatan dan Pangkat Pasal 8
 menyebutkan bahwa;
  a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam
    jabatan terakhir;
  b. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk
    kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi;
  c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau
    pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
    Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya
    bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
2. Kenaikan pangkat bagi PNS Pusat dan Daerah yang
 menduduki jabatan Peneliti Madya pangkat Pembina
 Tingkat I golongan ruang IV/b menjadi Pembina
 Utama Madya pangkat Pembina Utama golongan ruang
 IV/e, ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat
 pertimbangan teknis dari Kepala BKN.
3. Kenaikan pangkat PNS Pusat yang menduduki jabatan
 Peneliti Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang
 III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan
 ruang III/b sampai dengan untuk menjadi Peneliti
 Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang
 IV/b ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina
 Kepegawaian     Pusat    yang    bersangkutansetelah
 mendapat persetujuan teknis Kepala BKN.
4. Kenaikan pangkat PNS Daerah Propinsi yang menduduki jabatan
  Peneliti Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a untuk
  menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan
  untuk menjadi Peneliti Madya, pangkat Pembina Tingkat I,
  golongan ruang IV/b ditetapkan dengan keputusan Pejabat
  Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi yang bersangkutan setelah
  mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang
  bersangkutan.
5. Kenaikan pangkat PNS Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki
  jabatan Peneliti Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang
  III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang
  III/b sampai dengan untuk menjadi Peneliti Muda, pangkat
  Penata Tingkat I, golongan ruang III/d, ditetapkan dengan
  keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota
  yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala
  Kantor Regional BKN yang bersangkutan .
6. Kenaikan pangkat PNS Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki
  jabatan Peneliti Muda, pangkat Penata Tingkat I golongan ruang
  III/d untuk menjadi Peneliti Madya pangkat Pembina golongan ruang
  IV/a sampai dengan Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b,
  ditetapkan oleh Gubernur yang bersangkutan setelah mendapat
  persetujuan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan.
Untuk menghimpun para peneliti menjadi satu
dan saling bekerjasama, maka ada sebuah
organisasi bagi peneliti yaitu tergabung dalam
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
merupakan      Lembaga       Pemerintah     Non
Kementerian     Republik      Indonesia    yang
dikoordinasikan oleh Kementerian Negara
Riset dan Teknologi. Dimana melaksanakan
tugas    pemerintahan      di    bidang     ilmu
pengetahuan     sesuai     dengan     ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Beberapa butir kode etik peneliti yang perlu diperhatikan,
  antara lain:
1. Sebagai manusia beradab, lebih-lebih sebagai pendidik
  dan peneliti kita harus selalu jujur dalam segala hal;
2. Tidak dibenarkan meminta untuk mencantumkan nama
  Anda pada sederetan nama penulis suatu makalah, jika
  Anda tidak memberikan kontribusi apa-apa dalam bentuk
  pemikiran atau pekerjaan penelitian tersebut.;
3. Tidak dibenarkan untuk mencantumkan nama penulis lain
  sebagai pendamping nama Anda pada suatu makalah, tanpa
  mendapat persetujuan tertulis dari penulis lain tersebut.;
4. Tidak dibenarkan mengirimkan naskah yang sama ke
  beberapa majalah atau ke beberapa badan penerbit
  sekaligus;
5. Menjadi kewajiban para peneliti untuk menegur atau
  menunjukkan kesalahan yang dibuat peneliti lain dengan
  sopan;
6. Mengakui kesalahan dengan lapang dada tetapi
  sebaliknya para peneliti harus mempertahankan
  pendapat atau hasil penemuannya jika didukung oleh
  sejumlah fakta yang benar;
7. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada
  mereka, yang benar-benar terlibat dalam penelitian
  atau mengoreksi kesalahan kita, secara tertulis pada
  semua penerbitan Anda;
8. Jawablah segera surat-surat yang menanyakan atau
  meminta keterangan sesuatu yang ditujukan kepada
  Anda;
9. Jangan sekali-kali untuk melakukan plagiarisme
  karena pengalaman telah membuktikan, bahwa cepat
  atau lambat pekerjaan yang tercela ini pasti akan
  ketahuan.
Selain hal-hal diatas, dalam melaksanakan
  penelitian seorang peneliti wajib:
1. Bersikap dan berfikir analitis dan kritis.
2. Jujur, objektif, dan berpegang teguh pada
  semua aspek proses penelitian serta tidak
  boleh memalsukan atau memanipulasi data
  maupun hasil penelitian.
3. Menghindari kesalahan dalam penelitian,
  terutama dalam menyajikan hasil penelitian.
4. Bersifat terbuka, saling berbagi data,
  hasil, metoda, dan gagasan yang lain, kecuali
  data yang dapat dipatenkan.
5. Memperlakukan teman sejawat dengan
  sopan.
6. Menghormati dan menghargai objek penelitian,
 baik yang berupa manusia maupun hewan, baik
 yang hidup maupun yang sudah mati, atau
 bagian/fragmen dari manusia coba tersebut.
7. Mempunyai buku harian penelitian
8. Peneliti bertanggung jawab untuk memberikan
 interpretasi atas hasil dan kesimpulan penelitian
 supaya hasil penelitian dapat dimengerti
9. Peneliti tidak boleh menutupi kelemahan atau
 membesar-besarkan hasil penelitian
10. Peneliti harus menjelaskan secara eksplisit
 manfaat yang akan diperoleh subjek penelitian.
Jadi sebagai peneliti dalam melaksanakan
 penelitian seharusnya:
1. Bersifat ilmiah, fakta diperoleh secara
 objektif, melalui prosedur yang sistematis
 dengan menggunakan pembuktian yang sahih.
2. Merupakan suatu proses yang berjalan terus-
 menerus, sebab hasil suatu penelitian selalu
 dapat disempurnakan.
3. Bersifat jujur, profesional, berperikemanusiaan
 dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan,
 keseksamaan dan kecermatan, perasaan religius
 serta keadilan gender.
4. Memberikan penemuan yang baru.
5. Bermanfaat bagi program studi secara ilmiah,
 institusional, dan finansial.
6. Berbasis kompetensi dan logis.
7. Mengingat aspek akuntabilitas.
Peneliti diberhentikan dari jabatannya, apabila:
1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai
  kekuatan hukum tetap, kecuali jenis hukuman disiplin tingkat
  berat berupa penurunan pangkat;
2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara
  dari jabatannya idak dapat mengumpulkan angka kredit yang
  disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih
  tinggi;
3. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara
  dari jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
  disyaratakan;
4. Peneliti diberhentikan dari jabatannya apabila setelah 1 (satu)
  tahun sejak pembebasan sementara masih tidak dapat
  mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan;
5. Peneliti Madya dan Peneliti Utama pada saat diberhentikan dari
  jabatan Peneliti usiannya sudah melebihi 56 (lima puluh enam)
  tahun, diberhentikan sebagai PNS dengan mendapatkan hak-hak
  kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
  berlaku.
TERIMAKASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Peneliti pendidikan

Jabatan akademik dosen & angka kreditnya tahun 2017
Jabatan akademik dosen & angka kreditnya tahun 2017Jabatan akademik dosen & angka kreditnya tahun 2017
Jabatan akademik dosen & angka kreditnya tahun 2017
Ahmad Yani
 
Pedoman beban kerja 2010
Pedoman beban kerja 2010Pedoman beban kerja 2010
Pedoman beban kerja 2010
onealjhee
 
Panduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guruPanduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guru
Rusman Iskandar
 
Fix - AK JF Peneliti (Himpenindo 070121).pdf
Fix - AK JF Peneliti (Himpenindo 070121).pdfFix - AK JF Peneliti (Himpenindo 070121).pdf
Fix - AK JF Peneliti (Himpenindo 070121).pdf
BastiarNur
 
Permen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggi
Permen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggiPermen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggi
Permen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggi
Winarto Winartoap
 

Ähnlich wie Peneliti pendidikan (20)

Jabatan akademik dosen & angka kreditnya tahun 2017
Jabatan akademik dosen & angka kreditnya tahun 2017Jabatan akademik dosen & angka kreditnya tahun 2017
Jabatan akademik dosen & angka kreditnya tahun 2017
 
Perka lipi-tentang-kode-etika-peneliti
Perka lipi-tentang-kode-etika-penelitiPerka lipi-tentang-kode-etika-peneliti
Perka lipi-tentang-kode-etika-peneliti
 
Permen tahun2013 nomor84
Permen tahun2013 nomor84Permen tahun2013 nomor84
Permen tahun2013 nomor84
 
Pedoman beban kerja 2010
Pedoman beban kerja 2010Pedoman beban kerja 2010
Pedoman beban kerja 2010
 
Panduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guruPanduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guru
 
Presentasi angka kredit
Presentasi angka kreditPresentasi angka kredit
Presentasi angka kredit
 
01 pengarahan program jafung pedal 2014
01 pengarahan program jafung pedal 201401 pengarahan program jafung pedal 2014
01 pengarahan program jafung pedal 2014
 
Permendikbud tahun2014 nomor092
Permendikbud tahun2014 nomor092Permendikbud tahun2014 nomor092
Permendikbud tahun2014 nomor092
 
Pengenalan HKTS-HPB- 11Agt2022.pdf
Pengenalan HKTS-HPB- 11Agt2022.pdfPengenalan HKTS-HPB- 11Agt2022.pdf
Pengenalan HKTS-HPB- 11Agt2022.pdf
 
Dupak asdma
Dupak asdmaDupak asdma
Dupak asdma
 
Paparan prosedur pengajuan dupak
Paparan prosedur pengajuan dupakPaparan prosedur pengajuan dupak
Paparan prosedur pengajuan dupak
 
Permen tahun2013 nomor84_dosentetapnonpns
Permen tahun2013 nomor84_dosentetapnonpnsPermen tahun2013 nomor84_dosentetapnonpns
Permen tahun2013 nomor84_dosentetapnonpns
 
Permen tahun2013 nomor84
Permen tahun2013 nomor84Permen tahun2013 nomor84
Permen tahun2013 nomor84
 
Petunjuk usulan pak guru - 2014
Petunjuk  usulan  pak guru - 2014Petunjuk  usulan  pak guru - 2014
Petunjuk usulan pak guru - 2014
 
Buku saku bentuk kebijakan
Buku saku bentuk kebijakanBuku saku bentuk kebijakan
Buku saku bentuk kebijakan
 
Presentasi pedoman operasional kenaikan jafung by dikti
Presentasi pedoman operasional kenaikan jafung by diktiPresentasi pedoman operasional kenaikan jafung by dikti
Presentasi pedoman operasional kenaikan jafung by dikti
 
Fix - AK JF Peneliti (Himpenindo 070121).pdf
Fix - AK JF Peneliti (Himpenindo 070121).pdfFix - AK JF Peneliti (Himpenindo 070121).pdf
Fix - AK JF Peneliti (Himpenindo 070121).pdf
 
PENERAPAN JABATAN FUNGSIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA CILEGON.pptx
PENERAPAN JABATAN FUNGSIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA CILEGON.pptxPENERAPAN JABATAN FUNGSIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA CILEGON.pptx
PENERAPAN JABATAN FUNGSIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA CILEGON.pptx
 
Draft pedoman-operasional pak-7-oct-2014
Draft pedoman-operasional pak-7-oct-2014Draft pedoman-operasional pak-7-oct-2014
Draft pedoman-operasional pak-7-oct-2014
 
Permen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggi
Permen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggiPermen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggi
Permen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggi
 

Mehr von WaQhyoe Arryee

Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212
WaQhyoe Arryee
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
WaQhyoe Arryee
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
WaQhyoe Arryee
 
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkPPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
WaQhyoe Arryee
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
WaQhyoe Arryee
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
WaQhyoe Arryee
 
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excelBahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
WaQhyoe Arryee
 
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelBahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
WaQhyoe Arryee
 

Mehr von WaQhyoe Arryee (20)

Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
 
Makalah clear
Makalah clearMakalah clear
Makalah clear
 
Ipa 1
Ipa 1Ipa 1
Ipa 1
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Pengertian kubus
Pengertian kubusPengertian kubus
Pengertian kubus
 
Makalah Balok
Makalah BalokMakalah Balok
Makalah Balok
 
PPT MTK Balok
PPT MTK BalokPPT MTK Balok
PPT MTK Balok
 
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkPPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
 
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excelBahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
 
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelBahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
 
Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007
 
Kbm biologi virus
Kbm biologi virusKbm biologi virus
Kbm biologi virus
 
Kbm biologi protista
Kbm biologi protistaKbm biologi protista
Kbm biologi protista
 
Kbm biologi fungi
Kbm biologi fungiKbm biologi fungi
Kbm biologi fungi
 
Kbm biologi monera
Kbm biologi  moneraKbm biologi  monera
Kbm biologi monera
 
Interaksi sosial2
Interaksi sosial2Interaksi sosial2
Interaksi sosial2
 

Kürzlich hochgeladen

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

Peneliti pendidikan

  • 1. Yanu Swastanto (12144600050) Maryta Perdana Putri (12144600054) Wahyu Ari Wibowo (12144600057) Quin Dewi Sartika (12144600064) Septia Lestari (12144600066) A2-12 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2013
  • 3. A. Pengertian Peneliti  Peneliti adalah orang yang melakukan aktivitas menggunakan sistem tertentu dalam memperoleh pengetahuan atau individu yang melakukan sejumlah praktik-praktik dimana secara tradisional dapat dikaitkan dengan kegiatan pendidikan, pemikiran, atau filosofis. Secara khusus, istilah peneliti dikaitkan pada individu- individu yang melakukan penelitian (meneliti) dengan menggunakan metode ilmiah.
  • 4. Menurut Peraturan Bersama Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 412/D/2009 dan No. 12 Tahun2009 pada Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 menyebutkan bahwa; Peneliti adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan penelitian dan/atau pengembangan pada satuan organisasi penelitian dan pengembangan (litbang) instansi pemerintah.
  • 5. 1. Memiliki obsesi terhadap suatu masalah. 2. Bekerja keras. 3. Pantang menyerah.
  • 6.
  • 7. 3. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 03/E/2005 tentang Pedoman Pemilihan/Penentuan Bidang Penelitian dan/atau Kepakaran Peneliti; 4. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 01/E/2008 tentang Pedoman Pemberian Kewenangan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti; 5. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 04/H/2008 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Peneliti Berjenjang; 6. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 04/E/2009 tentang Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Peneliti;
  • 8. 7. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 05/E/2009 tentang Pedoman Formasi Jabatan Fungsional Peneliti; 8. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 06/E/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti; 9. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 07/E/2009 tentang Tata Cara Pengukuhan Peneliti Utama Untuk Mendapatkan Gelar Sebagai Profesor Riset; 10. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 04/E/2011 tentang Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah.
  • 9. KANDIDAT PENELITI DARI JABATAN DARI JABATAN LAIN YANG SERUMPUN Berpendidikan S1, Berpendidikan S2,/S3 Berpendidikan S2,/S3 pangkat min.III/a pangkat min. III/a pangkat min.III/a Bekerja di unit Litbang Bekerja di unit Litbang Bekerja di unit Litbang Mengikuti dan lulus diklat Mengikuti dan lulus diklat - jabatan peneliti jabatan peneliti Usia Maks. 45 tahun Usia Maks. 45 tahun Usia sebelum BUP Memiliki AK Unsur Memiliki AK Unsur Memiliki AK Unsur Utama 80% dan Unsur Utama 80% dan Unsur Utama 80% dan Unsur Penunjang 20% Penunjang 20% Penunjang 20% Tingkat jabatan yang Tingkat jabatan yang Tingkat jabatan yang diperoleh sesuai dengan diperoleh sesuai dengan diperoleh sesuai dengan AK yang dicapai AK yang dicapai AK yang dicapai
  • 10. Memenuhi Memenuhi Memenuhi persyaratan persyaratan persyaratan administrasi administrasi administrasi - - Diputuskan dalam Diputuskan dalam Diputuskan dalam sidang Tim sidang Tim sidang Tim Peneliti Peneliti Peneliti
  • 11. Pengangkatan untuk pertama kali dalam jabatan fungsional peneliti bagi yang berpendidikan S3 dapat /tidak mengikuti diklat fungsional tingkat pertama dengan Kualifikasi: (Juknis 5.1.1.6) a. Telah memperoleh penghargaan ilmiah nasional/internasional (sertifikat/piagam). b. Lulus uji kompetensi oleh Pusbindiklat peneliti LIPI. Pengangkatan menjadi Peneliti Madya/Utama wajib mengikuti diklat fungsional peneliti tingkat lanjutan TMT 1-01-2012 ( sebelum diberlakukan maka penggantinya adalah Surat Keterangan telah melakukan presentasi (Juknis 5.1.5 dan 5.1.6)
  • 12. Ada beberapa undang-undang atau peraturan yang mengatur tentang sistem pemberian imbalan bagi peneliti, yaitu pada: 1. Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 30 Tahun2007 dan telah diamandemen menjadi Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 100 Tahun 2012tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Peneliti. 2. Menurut rapat antarkementerian tahun 2010, kata Lukman Hakim, sudah disepakati tunjangan fungsional peneliti tertinggi sebesar Rp 7,5 juta perbulan. Saat ini, tunjangan tertinggi Rp 1,4 juta per bulan.Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,tunjangan fungsional gaji peneliti nantinya bisa mencapai Rp 16 juta perbulan.
  • 13. 3. Menjabarkan Keputusan Pemerintah untuk memberikan Tunjangan Jabatan bagi PNS yang memiliki jabatan fungsional Peneliti itu, tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2012yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 17 November 2012. Dalam Perpres itu disebutkan, bahwa Tunjangan Jabatan Fungsional Peneliti atau Tunjangan Peneliti adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada PNS yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Peneliti. “Tunjangan Peneliti diberikan setiap bulan,” bunyi Pasal 2 Perpres tersebut.Adapun besarnya Tunjangan Peneliti sebagaimana terlampir dalam Perpres tersebut adalah: a. Peneliti Pertama besarnya tunjangan Rp 1.100.000,00; b. Peneliti Muda besarnya tunjangan Rp 1.750.000,00; c. Peneliti Madya besarnya tunjangan Rp 3.000.000,00; dan d. Peneliti Utama besarnya tunjangan Rp 5.200.000,00.
  • 14. Pembina jabatan Peneliti, melakukan kegiatan sebagai berikut: 1. Menyusun standar kompetensi; 2. Menyusun kurikulum diklat; 3. Menyelenggarakan diklat; 4. Menyusun pedoman formasi jabatan; 5. Membangun sistem informasi jabatan; 6. Memfasilitasi pelaksanaan jabatan; 7. Memfasilitasi pembentukan organisasi profesi; 8. Memfasilitasi penyusunan kode etik profesi; 9. Melakukan akreditasi majalah ilmiah; 10. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan jabatan.
  • 15.
  • 16. Untuk meningkatkan kualitas pegawai peneliti, para pegawai peneliti diberikan pembinaan dan kegiatan, antara lain: 1. Diikutsertakannya para pegawai peneliti dalam kompetisi pembuatan karya ilmiah nasional dan pembuatan makalah resmi. 2. Memberikan penghargaan bagi para pegawai yang berprestasi. Contohnya: Penghargaan Ristek Kalbe Science Awards (RKSA) pada tahun 2012. 3. Dilaksanakannya seminar nasional bagi para pegawai peneliti. Contohnya: Seminar Nasional Kimia Terapan tahun 2013 dan Seminar Reguler Triwulan Perkembangan Teknologi dan Hasil Litbang Puslitbang Perkebunan.
  • 17. 4. Para peneliti diikutsertakan dalam program diklat-diklat guna mengembangakan kinerja para peneliti. Contohnya: Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama Gel. XVII, Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama Tahun 2012, dan DJFPTK. 1 GEL. XVIII TAHUN 2012. 5. Pemberian akreditasi atas hasil-hasil pembuatan majalah-majalah ilmiah yang menjadi sarana penyebarluasan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat ilmiah di Indonesia dan masyarakat ilmiah dunia.
  • 18. Para peneliti diberikan kesempatan 2. Persyaratan Administrasi untuk mengikuti seleksi kenaikan Kenaikan Jabatan dan pangkat, dengan persyaratan Pangkat sebagai berikut: a. Satu tahun dalam jabatan 1. Persyaratan Administrasi b. SK Jabatan Peneliti terakhir Pengangkatan Pertama Kali dalam c. Memenuhi angka kredit yang Jabatan Fungsional Peneliti: ditentukan a. Karpeg e. AK yang diusulkan 2 (dua) b. SK Calon PNS / PNS tahun sebelum TMT PAK c. SK Pangkat Terakhir terakhir d. DP3 (Nilai Baik) f. Memenuhi persyaratan e. Surat Keterangan Tugas bekerja adminstrasi : di litbang (dg mencantumkan Nota PAK/Impassing/AK bidang Kepakaran & Kodenya) terakhir f. DRH (untuk Jabatan Pendya Pangkat Terakhir IV/c s/d Penma IV/e) DP3 (Nilai Baik) Bebas Sementara (Melampaui Masa Jabatan)
  • 19.
  • 20. Sedangkan menurut Peraturan Bersama Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 412/D/2009 dan No. 12 Tahun 2009 pada Bab IV. 1. Kenaikan Jabatan dan Pangkat Pasal 8 menyebutkan bahwa; a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir; b. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
  • 21. 2. Kenaikan pangkat bagi PNS Pusat dan Daerah yang menduduki jabatan Peneliti Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b menjadi Pembina Utama Madya pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e, ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BKN. 3. Kenaikan pangkat PNS Pusat yang menduduki jabatan Peneliti Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan untuk menjadi Peneliti Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat yang bersangkutansetelah mendapat persetujuan teknis Kepala BKN.
  • 22. 4. Kenaikan pangkat PNS Daerah Propinsi yang menduduki jabatan Peneliti Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan untuk menjadi Peneliti Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. 5. Kenaikan pangkat PNS Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki jabatan Peneliti Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan untuk menjadi Peneliti Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d, ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan . 6. Kenaikan pangkat PNS Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki jabatan Peneliti Muda, pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d untuk menjadi Peneliti Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a sampai dengan Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b, ditetapkan oleh Gubernur yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan.
  • 23. Untuk menghimpun para peneliti menjadi satu dan saling bekerjasama, maka ada sebuah organisasi bagi peneliti yaitu tergabung dalam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Dimana melaksanakan tugas pemerintahan di bidang ilmu pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 24. Beberapa butir kode etik peneliti yang perlu diperhatikan, antara lain: 1. Sebagai manusia beradab, lebih-lebih sebagai pendidik dan peneliti kita harus selalu jujur dalam segala hal; 2. Tidak dibenarkan meminta untuk mencantumkan nama Anda pada sederetan nama penulis suatu makalah, jika Anda tidak memberikan kontribusi apa-apa dalam bentuk pemikiran atau pekerjaan penelitian tersebut.; 3. Tidak dibenarkan untuk mencantumkan nama penulis lain sebagai pendamping nama Anda pada suatu makalah, tanpa mendapat persetujuan tertulis dari penulis lain tersebut.; 4. Tidak dibenarkan mengirimkan naskah yang sama ke beberapa majalah atau ke beberapa badan penerbit sekaligus; 5. Menjadi kewajiban para peneliti untuk menegur atau menunjukkan kesalahan yang dibuat peneliti lain dengan sopan;
  • 25. 6. Mengakui kesalahan dengan lapang dada tetapi sebaliknya para peneliti harus mempertahankan pendapat atau hasil penemuannya jika didukung oleh sejumlah fakta yang benar; 7. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada mereka, yang benar-benar terlibat dalam penelitian atau mengoreksi kesalahan kita, secara tertulis pada semua penerbitan Anda; 8. Jawablah segera surat-surat yang menanyakan atau meminta keterangan sesuatu yang ditujukan kepada Anda; 9. Jangan sekali-kali untuk melakukan plagiarisme karena pengalaman telah membuktikan, bahwa cepat atau lambat pekerjaan yang tercela ini pasti akan ketahuan.
  • 26. Selain hal-hal diatas, dalam melaksanakan penelitian seorang peneliti wajib: 1. Bersikap dan berfikir analitis dan kritis. 2. Jujur, objektif, dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian serta tidak boleh memalsukan atau memanipulasi data maupun hasil penelitian. 3. Menghindari kesalahan dalam penelitian, terutama dalam menyajikan hasil penelitian. 4. Bersifat terbuka, saling berbagi data, hasil, metoda, dan gagasan yang lain, kecuali data yang dapat dipatenkan. 5. Memperlakukan teman sejawat dengan sopan.
  • 27. 6. Menghormati dan menghargai objek penelitian, baik yang berupa manusia maupun hewan, baik yang hidup maupun yang sudah mati, atau bagian/fragmen dari manusia coba tersebut. 7. Mempunyai buku harian penelitian 8. Peneliti bertanggung jawab untuk memberikan interpretasi atas hasil dan kesimpulan penelitian supaya hasil penelitian dapat dimengerti 9. Peneliti tidak boleh menutupi kelemahan atau membesar-besarkan hasil penelitian 10. Peneliti harus menjelaskan secara eksplisit manfaat yang akan diperoleh subjek penelitian.
  • 28. Jadi sebagai peneliti dalam melaksanakan penelitian seharusnya: 1. Bersifat ilmiah, fakta diperoleh secara objektif, melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian yang sahih. 2. Merupakan suatu proses yang berjalan terus- menerus, sebab hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan. 3. Bersifat jujur, profesional, berperikemanusiaan dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan dan kecermatan, perasaan religius serta keadilan gender. 4. Memberikan penemuan yang baru. 5. Bermanfaat bagi program studi secara ilmiah, institusional, dan finansial. 6. Berbasis kompetensi dan logis. 7. Mengingat aspek akuntabilitas.
  • 29. Peneliti diberhentikan dari jabatannya, apabila: 1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali jenis hukuman disiplin tingkat berat berupa penurunan pangkat; 2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya idak dapat mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi; 3. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang disyaratakan; 4. Peneliti diberhentikan dari jabatannya apabila setelah 1 (satu) tahun sejak pembebasan sementara masih tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan; 5. Peneliti Madya dan Peneliti Utama pada saat diberhentikan dari jabatan Peneliti usiannya sudah melebihi 56 (lima puluh enam) tahun, diberhentikan sebagai PNS dengan mendapatkan hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.