SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 38
TB Resisten Obat
PPDS : Wahyu Purnama
Narasumber : dr. Mira Yulianti, Sp.PD, K-P
1) Secara global pada tahun
2019, diperkirakan 3,3% dari
pasien TB baru dan 17,7%
dari pasien TB yang pernah
diobati merupakan pasien TB
resistan obat.
2) Di Indonesia, estimasi TB RO
adalah 2,4% dari seluruh
pasien TB baru dan 13% dari
pasien TB yang pernah
diobati dengan total
perkiraan insiden kasus TB
RO sebesar 24.000 atau
8,8/100.000 penduduk
LATAR BELAKANG
• In 2020, TB disease was reported in 2,568 Asian persons in the
United States, accounting for nearly 36% of all people reported
with TB disease nationally.
• The rate of TB disease among Asian persons is 13.3 cases per
100,000 persons.
• The TB case rate is 33 times higher for Asian persons than for non-
Hispanic White persons.
• Being born in or traveling to countries with a high rate of TB
disease increases a person’s risk of becoming sick with TB disease.
The most common countries of birth among non-U.S.–born Asian
persons with TB disease in 2020 were
Philippines; 12.5%,
India; 10.4%,
Vietnam; 8.2%,
China; 5.1%, and
Myanmar; 1.6%
Pendahuluan
DEFINISI
TB resistan obat (TB-RO) pada dasarnya adalah suatu
fenomena “buatan manusia”, sebagai akibat dari
pengobatan pasien TB yang tidak adekuat maupun
penularan dari pasien TB-RO.
FAKTOR RISIKO
Pemberi jasa (petugas kesehatan)
• Diagnosis tidak tepat
• Pengobatan tidak menggunakan paduan yang tepat
• Dosis, jenis, jumlah obat dan jangka waktu pengobatan tidak
adekuat
• Penyuluhan kepada pasien yang tidak adekuat
Pasien
• Tidak teratur menelan paduan OAT
• Menghentikan pengobatan secara sepihak sebelum waktunya
Program Pengendalian TB
• Persediaan OAT yang kurang
• Rendahnya kualitas OAT yang disediakan
Patofisiologi TB
KRITERIA TERDUGA TB RO
1. Pasien TB gagal pengobatan Kategori 2
2. Pasien TB yang tidak konversi pengobatan kategori 2 setelah 3 bulan
pengobatan
3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar serta
menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua selama minimal 1 bulan
4. Pasien TB gagal pengobatan kategori 1
5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tidak konversi
6. Pasien TB kambuh pengobatan kategori 1 atau kategori 2
7. Pasien TB yang kembali setelah putus berobat (loss to follow-up)
8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB RO
9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respon secara klinis maupun
bakteriologis terhadap pemberian OAT
• Jika terdapat salah satu atau lebih dari kriteria  pasien
dengan risiko tinggi TB Resisiten Obat (TB RO)  dilakukan
TCM  jika TCM positif lanjut ke uji kepekaan M.Tb
• Jika TB kasus baru menunjukkan TB-RR ulang TCM 1 kali lagi
untuk memastikan diagnosis
KRITERIA TERDUGA TB RO
PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Diagnosis TB RO ditegakkan berdasarkan
hasil uji kepekaan yang bertujuan untuk
menentukan ada atau tidaknya
resistansi M.tuberculosis terhadap OAT.
• Uji kepekaan M.tuberculosis harus
dilakukan oleh laboratorium yang sudah
tersertifikasi oleh laboratorium rujukan
nasional TB.
• Pemeriksaan laboratorium untuk uji
kepekaan M.tuberculosis dilakukan
dengan metode standar yang tersedia di
Indonesia yaitu metode fenotipik dan
metode genotipik
• Pemeriksaan biakan, bisa padat (LJ) atau
cair (MGIT)
• Padat : lebih murah namun hasil lebih lama
(3-8 minggu)
• Cair : lebih mahal, namun hasil 1-2 minggu
• Paket standar uji kepekaan menguji 5 obat :
– INH (dosis rendah dan dosis tinggi)
– Ofloksasin/Levofloksasin
– Kanamisin
– Kapreomisin
– Moksifloksasin (dosis rendah dan dosis tinggi)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fenotipik
• Menggunakan Xpert MTB/RIF (TCM)
– Tes amplifikasi asam nukleat
sebagai sarana deteksi TB dan uji
kepekaan rifampisin.
– Hasil pemeriksaan kurang lebih 2
jam
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan Genotipik
• Pemeriksaan LPA (Hain test/Genotype
MTBDR
• LPA lini 1 : Deteksi resistensi rifampisin
(rpoB), isoniazid (inhA dan katG).
• LPA lini kedua untuk mendeteksi
resistansi pada obat golongan
flurokuinolon (gyrA dan gyrB) dan obat
injeksi TB lini kedua (eis dan rrs).
• Hasil : Kurang lebih 48 jam
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan Genotipik
• Pengobatan dimulai dalam waktu 7
hari setelah diagnosis
• Sesuai dengan rekomendasi WHO
tahun 2020, pengobatan TB RO di
Indonesia saat ini menggunakan
paduan tanpa obat injeksi, yang
terbagi menjadi dua, yaitu paduan
pengobatan jangka pendek (9–11
bulan) dan jangka panjang (18–20
bulan).
PENGOBATAN TB RO
• TB paru berat : kerusakan parenkim luas
dan kavitas kedua paru
• TB ekstra paru berat : TB meningitis, TB
tulang (osteoartikular), TB spondilitis, TB
milier, TB perikarditis, TB abdomen
▪ Tidak resistan terhadap fluorokuinolon
▪ Tidak ada kontak dengan pasien TB
pre/XDR
▪ Tidak pernah mendapat OAT lini kedua
selama ≥ 1 bulan
▪ Tidak ada resistansi atau dugaan tidak
efektif terhadap OAT pada paduan
jangka pendek (kecuali resistan INH
dengan mutasi inhA atau katG).
▪ Tidak sedang hamil atau menyusui
▪ Bukan kasus TB paru berat
▪ Bukan kasus TB ekstraparu berat
▪ Pasien TB RO (paru ataupun
ekstraparu) dengan HIV
▪ Anak usia lebih dari 6 tahun
Terapi Jangka Pendek
• Direkomendasikan menunggu hasil LPA lini 2. Jika tidak ada hasil  mulai regimen jangka pendek jika syarat lain
terpenuhi
• Durasi pengobatan 9-11 bulan. Bedaquiline tetap diberikan selama 6 bulan. Bedaquiline minum setiap hari pada
2 minggu pertama dan 3 kali seminggu pada 22 minggu berikutnya.
• Jika tidak konversi pada bulan ke-4, tahap awal diperpanjang sampai bulan ke 5-6. Ulang uji LPA. Jika belum
konversi, stop regimen jangka pendek
Terapi Jangka Pendek
Terapi Jangka Pendek
Terapi Jangka Pendek
Pengobatan Panduan Jangka Panjang
▪ Pasien TB RR/ MDR dengan resistansi terhadap florokuinolon (TB pre-XDR)
▪ Pasien TB XDR
▪ Pasien gagal pengobatan jangka pendek sebelumnya
▪ Pasien TB RO yang pernah mendapatkan OAT lini kedua selama ≥ 1 bulan
▪ Pasien TB RR/ MDR yang terbukti atau diduga resistan terhadap Bedaquiline,
Clofazimine atau Linezolid
▪ Pasien TB MDR dengan hasil LPA terdapat mutasi pada inhA dan katG
▪ Pasien TB RR/MDR paru dengan lesi luas, kavitas di kedua lapang paru
▪ Pasien TB RR/MDR ekstra paru berat atau dengan komplikasi (yang harus diobati
jangka panjang), seperti TB meningitis, TB tulang, TB spondilitis, TB milier, TB
perikarditis, TB abdomen
▪ Pasien TB RO dengan kondisi klinis tertentu, misalnya alergi berat / intoleran terhadap
obat-obatan pada paduan jangka pendek
▪ Ibu hamil, menyusui
• lima obat TB yang diperkirakan efektif (ideal
terdiri dari 3 obat grup A dan 2 obat grup B)
dan terdapat setidaknya tiga obat setelah
penggunaan bedaquiline dihentikan.
Pengobatan Panduan Jangka Panjang
Pengobatan Panduan Jangka Panjang
− Jika konversi biakan terjadi pada bulan ke-1
atau 2, durasi total pengobatan jangka panjang
ialah 18 bulan.
− Jika konversi biakan terjadi pada bulan ke-3
atau lebih, maka durasi pengobatan pasien
ditambahkan 16 bulan setelah konversi (n+16
bulan).
− Bila pasien tidak mengalami konversi biakan
pada bulan ke-8 pengobatan, maka pasien
dinyatakan “Gagal pengobatan”.
Pengobatan Panduan Jangka Panjang
Durasi pengobatan 18 bulan dan 16 bulan setelah terjadi konversi biakan
Pengobatan Panduan Jangka Panjang
Pengobatan Panduan Jangka Panjang
Efek samping obat
Evaluasi Hasil Akhir Pengobatan
Terima Kasih
Terima Kasih 

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoringTb anak dg skoring
Tb anak dg skoring
Joni Iswanto
 
Efek samping-obat-anti-tuberkulosis
Efek samping-obat-anti-tuberkulosisEfek samping-obat-anti-tuberkulosis
Efek samping-obat-anti-tuberkulosis
M Putera
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
Nurul Atika
 

Was ist angesagt? (20)

Tuberkulosis ppt
Tuberkulosis pptTuberkulosis ppt
Tuberkulosis ppt
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoringTb anak dg skoring
Tb anak dg skoring
 
Tuberkulosis penyuluhan
Tuberkulosis penyuluhanTuberkulosis penyuluhan
Tuberkulosis penyuluhan
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
 
Simposium Online IDAI - Tuberkolosis Anak
Simposium Online IDAI - Tuberkolosis AnakSimposium Online IDAI - Tuberkolosis Anak
Simposium Online IDAI - Tuberkolosis Anak
 
TB Paru.Ppt
TB Paru.PptTB Paru.Ppt
TB Paru.Ppt
 
Lamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tbLamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tb
 
PETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB ANAK
PETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB ANAKPETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB ANAK
PETUNJUK TEKNIS MANAJEMEN TB ANAK
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Ppt epidemiologi kusta
Ppt epidemiologi kustaPpt epidemiologi kusta
Ppt epidemiologi kusta
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
TB-RESISTEN-OBAT.pptx
TB-RESISTEN-OBAT.pptxTB-RESISTEN-OBAT.pptx
TB-RESISTEN-OBAT.pptx
 
Fototerapi
FototerapiFototerapi
Fototerapi
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
Efek samping-obat-anti-tuberkulosis
Efek samping-obat-anti-tuberkulosisEfek samping-obat-anti-tuberkulosis
Efek samping-obat-anti-tuberkulosis
 
Definisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermatoDefinisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermato
 
Pemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus MataPemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus Mata
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 

Ähnlich wie DT TB RO.pptx

PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
linda399806
 
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdfDiagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
marthafitri86
 
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
wisnukuncoro11
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
hasbi63
 
Tuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptx
Tuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptxTuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptx
Tuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptx
ThyaraaAudiaPutriNag
 

Ähnlich wie DT TB RO.pptx (20)

Penyakit TB.ppt
Penyakit TB.pptPenyakit TB.ppt
Penyakit TB.ppt
 
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
PIK-TB-Solo-17-maret-2018-Ko-Infeksi-Tuberkulosis-Resisten-Obat-dan-Human-Imm...
 
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdfDiagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
Diagnosis dan Tatalaksana TB RO Oral 161021-RSUP Persahabatan.pdf
 
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
TB paru  dr.lingga RSPH.pptTB paru  dr.lingga RSPH.ppt
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
 
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
 
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
 
ILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptxILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptx
 
Tatalaksana TBC-1.pdf
Tatalaksana TBC-1.pdfTatalaksana TBC-1.pdf
Tatalaksana TBC-1.pdf
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
 
Tata Laksana TB RO.ppt
Tata Laksana TB RO.pptTata Laksana TB RO.ppt
Tata Laksana TB RO.ppt
 
TB Paru (dewasa)
TB Paru (dewasa)TB Paru (dewasa)
TB Paru (dewasa)
 
3. Diagnosis ILTB_RT_FFY.pptx
3. Diagnosis ILTB_RT_FFY.pptx3. Diagnosis ILTB_RT_FFY.pptx
3. Diagnosis ILTB_RT_FFY.pptx
 
Summary interna mdr tb
Summary interna mdr tbSummary interna mdr tb
Summary interna mdr tb
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
 
XII MI 1 - INFORMASI DASAR TBC.pptx
XII  MI 1 - INFORMASI DASAR TBC.pptxXII  MI 1 - INFORMASI DASAR TBC.pptx
XII MI 1 - INFORMASI DASAR TBC.pptx
 
tatalaksana tb
tatalaksana tbtatalaksana tb
tatalaksana tb
 
Sosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptx
Sosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptxSosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptx
Sosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptx
 
EPIDEMIOLOGI_TUBERCULOSIS.ppt
EPIDEMIOLOGI_TUBERCULOSIS.pptEPIDEMIOLOGI_TUBERCULOSIS.ppt
EPIDEMIOLOGI_TUBERCULOSIS.ppt
 
Tuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptx
Tuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptxTuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptx
Tuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptx
 

Mehr von wahyupurnama20

Mehr von wahyupurnama20 (10)

Permenkes HIV 2019.pdf
Permenkes HIV 2019.pdfPermenkes HIV 2019.pdf
Permenkes HIV 2019.pdf
 
Anti fosfolipid syndrome ACR EULAR 2023.pdf
Anti fosfolipid syndrome ACR EULAR 2023.pdfAnti fosfolipid syndrome ACR EULAR 2023.pdf
Anti fosfolipid syndrome ACR EULAR 2023.pdf
 
ACR EULAR SLE 2023.pdf
ACR EULAR SLE 2023.pdfACR EULAR SLE 2023.pdf
ACR EULAR SLE 2023.pdf
 
lain lain
lain lainlain lain
lain lain
 
COPD 2022.pptx
COPD 2022.pptxCOPD 2022.pptx
COPD 2022.pptx
 
DT Basic Int Pulm.pptx
DT Basic Int Pulm.pptxDT Basic Int Pulm.pptx
DT Basic Int Pulm.pptx
 
Teknik Radiografi Thoraks.pptx
Teknik Radiografi Thoraks.pptxTeknik Radiografi Thoraks.pptx
Teknik Radiografi Thoraks.pptx
 
7 ( Manajemen diare akut).pdf
7 ( Manajemen diare akut).pdf7 ( Manajemen diare akut).pdf
7 ( Manajemen diare akut).pdf
 
Biomarker.docx
Biomarker.docxBiomarker.docx
Biomarker.docx
 
Biomarker.pdf
Biomarker.pdfBiomarker.pdf
Biomarker.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

DT TB RO.pptx

  • 1. TB Resisten Obat PPDS : Wahyu Purnama Narasumber : dr. Mira Yulianti, Sp.PD, K-P
  • 2. 1) Secara global pada tahun 2019, diperkirakan 3,3% dari pasien TB baru dan 17,7% dari pasien TB yang pernah diobati merupakan pasien TB resistan obat. 2) Di Indonesia, estimasi TB RO adalah 2,4% dari seluruh pasien TB baru dan 13% dari pasien TB yang pernah diobati dengan total perkiraan insiden kasus TB RO sebesar 24.000 atau 8,8/100.000 penduduk LATAR BELAKANG
  • 3. • In 2020, TB disease was reported in 2,568 Asian persons in the United States, accounting for nearly 36% of all people reported with TB disease nationally. • The rate of TB disease among Asian persons is 13.3 cases per 100,000 persons. • The TB case rate is 33 times higher for Asian persons than for non- Hispanic White persons. • Being born in or traveling to countries with a high rate of TB disease increases a person’s risk of becoming sick with TB disease. The most common countries of birth among non-U.S.–born Asian persons with TB disease in 2020 were Philippines; 12.5%, India; 10.4%, Vietnam; 8.2%, China; 5.1%, and Myanmar; 1.6%
  • 4.
  • 5.
  • 7.
  • 8. DEFINISI TB resistan obat (TB-RO) pada dasarnya adalah suatu fenomena “buatan manusia”, sebagai akibat dari pengobatan pasien TB yang tidak adekuat maupun penularan dari pasien TB-RO.
  • 9.
  • 10. FAKTOR RISIKO Pemberi jasa (petugas kesehatan) • Diagnosis tidak tepat • Pengobatan tidak menggunakan paduan yang tepat • Dosis, jenis, jumlah obat dan jangka waktu pengobatan tidak adekuat • Penyuluhan kepada pasien yang tidak adekuat Pasien • Tidak teratur menelan paduan OAT • Menghentikan pengobatan secara sepihak sebelum waktunya Program Pengendalian TB • Persediaan OAT yang kurang • Rendahnya kualitas OAT yang disediakan
  • 12.
  • 13.
  • 14. KRITERIA TERDUGA TB RO 1. Pasien TB gagal pengobatan Kategori 2 2. Pasien TB yang tidak konversi pengobatan kategori 2 setelah 3 bulan pengobatan 3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar serta menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua selama minimal 1 bulan 4. Pasien TB gagal pengobatan kategori 1 5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tidak konversi 6. Pasien TB kambuh pengobatan kategori 1 atau kategori 2 7. Pasien TB yang kembali setelah putus berobat (loss to follow-up) 8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB RO 9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respon secara klinis maupun bakteriologis terhadap pemberian OAT
  • 15. • Jika terdapat salah satu atau lebih dari kriteria  pasien dengan risiko tinggi TB Resisiten Obat (TB RO)  dilakukan TCM  jika TCM positif lanjut ke uji kepekaan M.Tb • Jika TB kasus baru menunjukkan TB-RR ulang TCM 1 kali lagi untuk memastikan diagnosis KRITERIA TERDUGA TB RO
  • 16.
  • 17.
  • 18. PENEGAKAN DIAGNOSIS • Diagnosis TB RO ditegakkan berdasarkan hasil uji kepekaan yang bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya resistansi M.tuberculosis terhadap OAT. • Uji kepekaan M.tuberculosis harus dilakukan oleh laboratorium yang sudah tersertifikasi oleh laboratorium rujukan nasional TB. • Pemeriksaan laboratorium untuk uji kepekaan M.tuberculosis dilakukan dengan metode standar yang tersedia di Indonesia yaitu metode fenotipik dan metode genotipik
  • 19. • Pemeriksaan biakan, bisa padat (LJ) atau cair (MGIT) • Padat : lebih murah namun hasil lebih lama (3-8 minggu) • Cair : lebih mahal, namun hasil 1-2 minggu • Paket standar uji kepekaan menguji 5 obat : – INH (dosis rendah dan dosis tinggi) – Ofloksasin/Levofloksasin – Kanamisin – Kapreomisin – Moksifloksasin (dosis rendah dan dosis tinggi) PENEGAKAN DIAGNOSIS Pemeriksaan Fenotipik
  • 20. • Menggunakan Xpert MTB/RIF (TCM) – Tes amplifikasi asam nukleat sebagai sarana deteksi TB dan uji kepekaan rifampisin. – Hasil pemeriksaan kurang lebih 2 jam PENEGAKAN DIAGNOSIS Pemeriksaan Genotipik
  • 21. • Pemeriksaan LPA (Hain test/Genotype MTBDR • LPA lini 1 : Deteksi resistensi rifampisin (rpoB), isoniazid (inhA dan katG). • LPA lini kedua untuk mendeteksi resistansi pada obat golongan flurokuinolon (gyrA dan gyrB) dan obat injeksi TB lini kedua (eis dan rrs). • Hasil : Kurang lebih 48 jam PENEGAKAN DIAGNOSIS Pemeriksaan Genotipik
  • 22. • Pengobatan dimulai dalam waktu 7 hari setelah diagnosis • Sesuai dengan rekomendasi WHO tahun 2020, pengobatan TB RO di Indonesia saat ini menggunakan paduan tanpa obat injeksi, yang terbagi menjadi dua, yaitu paduan pengobatan jangka pendek (9–11 bulan) dan jangka panjang (18–20 bulan). PENGOBATAN TB RO
  • 23. • TB paru berat : kerusakan parenkim luas dan kavitas kedua paru • TB ekstra paru berat : TB meningitis, TB tulang (osteoartikular), TB spondilitis, TB milier, TB perikarditis, TB abdomen
  • 24. ▪ Tidak resistan terhadap fluorokuinolon ▪ Tidak ada kontak dengan pasien TB pre/XDR ▪ Tidak pernah mendapat OAT lini kedua selama ≥ 1 bulan ▪ Tidak ada resistansi atau dugaan tidak efektif terhadap OAT pada paduan jangka pendek (kecuali resistan INH dengan mutasi inhA atau katG). ▪ Tidak sedang hamil atau menyusui ▪ Bukan kasus TB paru berat ▪ Bukan kasus TB ekstraparu berat ▪ Pasien TB RO (paru ataupun ekstraparu) dengan HIV ▪ Anak usia lebih dari 6 tahun Terapi Jangka Pendek
  • 25. • Direkomendasikan menunggu hasil LPA lini 2. Jika tidak ada hasil  mulai regimen jangka pendek jika syarat lain terpenuhi • Durasi pengobatan 9-11 bulan. Bedaquiline tetap diberikan selama 6 bulan. Bedaquiline minum setiap hari pada 2 minggu pertama dan 3 kali seminggu pada 22 minggu berikutnya. • Jika tidak konversi pada bulan ke-4, tahap awal diperpanjang sampai bulan ke 5-6. Ulang uji LPA. Jika belum konversi, stop regimen jangka pendek Terapi Jangka Pendek
  • 28. Pengobatan Panduan Jangka Panjang ▪ Pasien TB RR/ MDR dengan resistansi terhadap florokuinolon (TB pre-XDR) ▪ Pasien TB XDR ▪ Pasien gagal pengobatan jangka pendek sebelumnya ▪ Pasien TB RO yang pernah mendapatkan OAT lini kedua selama ≥ 1 bulan ▪ Pasien TB RR/ MDR yang terbukti atau diduga resistan terhadap Bedaquiline, Clofazimine atau Linezolid ▪ Pasien TB MDR dengan hasil LPA terdapat mutasi pada inhA dan katG ▪ Pasien TB RR/MDR paru dengan lesi luas, kavitas di kedua lapang paru ▪ Pasien TB RR/MDR ekstra paru berat atau dengan komplikasi (yang harus diobati jangka panjang), seperti TB meningitis, TB tulang, TB spondilitis, TB milier, TB perikarditis, TB abdomen ▪ Pasien TB RO dengan kondisi klinis tertentu, misalnya alergi berat / intoleran terhadap obat-obatan pada paduan jangka pendek ▪ Ibu hamil, menyusui
  • 29. • lima obat TB yang diperkirakan efektif (ideal terdiri dari 3 obat grup A dan 2 obat grup B) dan terdapat setidaknya tiga obat setelah penggunaan bedaquiline dihentikan. Pengobatan Panduan Jangka Panjang
  • 31. − Jika konversi biakan terjadi pada bulan ke-1 atau 2, durasi total pengobatan jangka panjang ialah 18 bulan. − Jika konversi biakan terjadi pada bulan ke-3 atau lebih, maka durasi pengobatan pasien ditambahkan 16 bulan setelah konversi (n+16 bulan). − Bila pasien tidak mengalami konversi biakan pada bulan ke-8 pengobatan, maka pasien dinyatakan “Gagal pengobatan”. Pengobatan Panduan Jangka Panjang Durasi pengobatan 18 bulan dan 16 bulan setelah terjadi konversi biakan
  • 35. Evaluasi Hasil Akhir Pengobatan
  • 36.

Hinweis der Redaktion

  1. MI 1 Hal 10
  2. Gagal pengobatan kategori 2 : paien TB dengan hasil pemeriksan sputum atau biakan positif pada bulan kelima atau akhir pengobatan (bulan 8) Kambuh : Loss to FU :
  3. Penggunaan moksifloksasin dalam paduan jangka pendek harus dengan pengawasan efek samping obat yang ketat karena penggunaan moksifloksasin bersamaan dengan bedaquiline dan clofazimin dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung (pemanjangan interval QT)
  4. BTA dan biakan dilakukan setiap bulan dengan mengumpulkan 1 (satu) dahak pagi. Pada bulan ke-4, ke-5, ke-6 dan akhir pengobatan dilakukan pemeriksaan BTA dari dua (2) dahak pagi berurutan. Pemantauan pasca pengobatan dilakukan setiap 6 bulan selama 2 tahun, dan dapat dilakukan kapan saja bila muncul gejala TB
  5. Grup C jika tidak grup A dan B tidak memenuhi Injeksi ami dan strpto jika obat C yg lain tidak bisa diberikan
  6. Lfx lebih dianjurkan daripada Mfx untuk meminimalkan terjadinya efek samping pemanjangan interval QT. Pada pemberian Bdq dapat ditambahkan Z karena hasil studi menunjukkan kedua obat tersebut dapat bekerja secara sinergis.
  7. Pemeriksaan DPL harus dipantau secara ketat untuk pasien yang mendapatkan obat linezolid Pemeriksaan audiometri harus dilakukan pada pasien yang mendapatkan obat injeksi amikasin ataupun streptomisin Jika setelah 6 bulan belum konversi  LPA dan uji kepekaan ulang
  8. Bedaquiline mempunyai jalur metabolism yang sama di liver dengan beberapa OAD, sedangkan Delamanid akan berebut ikatan protein dengan beberapa OAD dan insulin analog. Hati-hati penggunaan bedaquiline dan delamanid pada pasien yang berusia lebih dari 65 tahun dengan gangguan liver, renal dan gangguan elektrolit.
  9. Tenofovir (TDF) umumnya dihindari karena kemungkinan efek potensiasi toksisitas ginjal dengan obat TB suntik lini kedua.