SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
SEMINAR LITERATUR
PENGUKURAN SUHU MENGGUNAKAN THERMOMETER
INFRA MERAH
ZULFA
0503111062
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2009
1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Panas dan suhu adalah dua hal yang berbeda. Panas adalah energi total dari gerak
molekular di dalam zat, energi panas bergantung pada kecepatan partikel, jumlah partikel
(ukuran atau massa), dan jenis partikel di dalam sebuah benda. Sedangkan suhu adalah
ukuran energi rata-rata dari gerak molekular di dalam zat. Suhu tidak bergantung pada
ukuran atau jenis benda (Hermans et al, 2005). Secara sederhana suhu didefenisikan
sebagai derajat panas atau dinginnya suatu benda. Hal ini berhubungan dengan seberapa
cepat atom dan molekul zat bergerak. Pada level molekul, temperatur didefenisikan sebagai
energi rata-rata gerak mikroskopik partikel yang menyusun zat (Carpy et al, 2008). Untuk
zat padat, pada prinsipnya gerak mikroskopik ini adalah vibrasi atom unsur utama substansi
yang tempatnya dalam zat padat. Untuk gas monoatomik, gerak mikroskopik adalah gerak
translasi unsur partikel gas. Pada gas multi-atomik, gerak mikroskopiknya adalah gerak
vibrasi dan translasi. Selama energi panas diterima objek, energi rata-rata dari gerak
mikroskopik ini meningkat. Makin tinggi energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi
suhu benda tersebut (Taylor, 2008).
Radiasi infra merah merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik. Range infra
merah diantara cahaya tampak dan gelombang radio. Panjang gelombang infra merah
biasanya dinyatakan dalam mikron, dengan sepektrum infra merah diantara 0.7-1000
mikron. Hanya 0.7-14 micron yang digunakan untuk pengukuran temperatur menggunakan
infra merah. Radiasi infra merah tidak bisa dilihat, namun manusia bisa merasakannya
sebagai panas (Michaud, 1999). Masing-masing benda dengan temperatur diatas nol
absolut (-273.15°C = 0 Kelvin) memancarkan radiasi elektromagnetik dari permukaannya.
Dimana radiasi ini sebanding dengan temperatur intrinsik. Bagian dari temperatur intrinsik
ini adalah radiasi infra merah yang kemudian bisa digunakan untuk mengukur temperatur
benda (Raleigh, 2008).
Pengukuran suhu dapat dilakukan menggunakan sensor. Sensor yang digunakan untuk
mengukur suhu terbagi dua yakni sensor kontak dan sensor non-kontak. Beberapa sensor
kontak adalah termokopel, termistor, dan RTDs. Salah satu sensor non-kontak adalah
termometer infra merah. Alat ini mengukur panas (energi infra merah) dari objek dengan
memfokuskan energi ini melalui sistem optik menggunakan detektor. Signal dari detektor
kemudian disajikan dalam suhu setelah melalui serangkaian proses.
Termometer infra merah menawarkan keuntungan yakni kemampuannya
menentukan temperatur objek tanpa kontak fisik sehingga sistem pengukurannya tidak
terkontaminasi, dan rusak. Banyak penggunaan teknologi ini yang berhubungan dengan
industri yakni memberikan keuntungan pada pencatat temperatur dalam situasi dimana
objek tidak bisa dicapai atau bergerak, dimana kontak tidak mungkin dilakukan karena
temperatur terlalu tinggi atau dibawah pengaruh listrik (Fullam, 2008).
1.2. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini dimaksud untuk mengetahui bagaimana pengukuran
suhu menggunakan termometer infra merah.
1.3. Batasan Masalah
Untuk mengarahkan penulisan pada makalah ini, permasalahan yang dibahas dibatasi,
yakni hanya membahas bagaimana pengukuran suhu menggunakan termometer infra merah
dengan memanfaatkan infra merah yang dipancarkan objek.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Radiasi Termal
Konsep dari radiasi termal agak berdasar pada intuisi. Apa yang dirasakan sebagai
panas dari objek, tanpa menyentuh objek itulah radiasi termal. Benda apa saja yang
suhunya diatas nol absolut, akan memiliki energi termal yang berhubungan hanya dengan
suhunya sendiri dan akan meradiasi bagian dari energi termal ini sebagai energi infra
merah. Defenisi formal untuk radiasi termal adalah radiasi elektromagnetik yang
dipancarkan dari permukaan sebuah objek yang bergantung pada temperatur objek. Radiasi
termal dihasilkan ketika energi panas dari partikel bermuatan yang bergerak dalam atom
pada objek diubah menjadi radiasi elektromagnetik pada permukaan benda. Frekuensi dari
gelombang yang dipancarkan radiasi termal adalah suatu kemungkinan yang hanya
tergantung pada temperatur benda. Untuk benda hitam, hal ini diberikan oleh hukum radiasi
Plank. Hukum Wien menjelaskan tentang frekuensi radiasi yang dipancarkan, dan hukum
Stefan-Boltzman menjelaskan tentang intensitas panas (Taylor, 2008).
Radiasi termal, tetap pada suhu khusus, terjadi melebihi rentang frekuensi atau panjang
gelombang yang lebar. Seberapa banyak pada masing-masing panjang gelombang diberikan
oleh hukum radiasi Plank yang menyatakan,






−
=∂
1
2
5
1
T
CT
e
C
J
λ
λ
λ
λ
………………………………………………………………….1
Dimana:
=∂λλTJ Radiasi benda hitam yang dipancarkan pada temperatur T, ºK
=1C Konstanta Plank pertama 3.17x10-16
Wm2
=2C Konstanta Plank kedua 1.4388x10-2
mK
Panjang gelombang utama akan meningkat seiring dengan peningkatan suhu.
Hubungan ini diberikan oleh hukum wien, sebuah penyederhanaan hukum plank dan
memberikan harga puncak emisi energi.
Dari Hukum pergeseran Wien dapat diketahui bahwa puncak pemancaran energi
bergerak ke panjang gelombang pendek selama kenaikan temperatur. Wien
menyederhanakan Hukum Plank dengan mengeleminasi -1 untuk menghasilkan persamaan,






=∂
T
CT
e
C
J
λ
λ
λ
λ
2
5
1
……………………………………………………………………..2
Kurva pancaran energi pada suhu yang berbeda-beda telah dihitung dari Hukum
Radiasi Plank.
Gambar 2. Kurva Plank.
Panjang gelombang dimana energi puncak terjadi untuk suhu objek benda hitam bisa
ditentukan oleh hukum perpindahan Wien:
T
b
m =λ …………………………………………………………………………………3
Dimana:
=mλ Panjang gelombang dimana energi puncak, m
=b Konstanta perpindahan Wien, 2.87768x10-3
mK
=T Temperatur benda hitam, K
Formula ini sangat berguna dalam memprediksi panjang gelombang dimana puncak
energi akan terjadi untuk sembarang suhu target yang diberikan.
2.2. Radiasi Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik adalah rambatan gelombang dalam ruang dengan komponen
listrik dan magnet. Radiasi elektromagnetik dikelompokkan berdasarkan frekuensi
gelombang yakni: gelombang radio, gelombang mikro, radiasi infra merah, cahaya tampak,
radisi ultraviolet, sinar X, sinar gamma.
Gambar 3. Radiasi Elektromagnetik.
Panjang gelombang elektromagnetik tergantung pada frekuensi dimana,
=f
λ
c …………………………………………………………………………………4
Dimana:
=f frekuensi, Hz
c = kecepatan cahaya, m/s
λ = panjang gelombang, m
Termometer infra merah menentukan suhu dengan mengukur energi elektromagnetik
yang dipancarkan objek. Sembarang objek yang temperaturnya diatas nol absolut
mempunyai kemampuan meradiasi energi elektromagnetik yang akan merambat melewati
ruang dalam kecepatan cahaya (Taylor, 2008).
2.3. Spektrum Elektromagnetik
Spektrum adalah intensitas campuran dari gelombang elektromagnetik sebagai fungsi
panjang gelombang atau frekuensi. Semua tipe radiasi elektromagnetik mengikuti prinsip
difraksi, refraksi, dan polarisasi. Radiasi Infra merah mencakup bagian terbatas dari
spektrum elektromagnetik, yakni dari range cahaya tampak 0.78 µm sampai 14 µm yang
berguna dalam pengukuran suhu. Diatas panjang gelombang ini level energi sangat rendah,
dimana detektor tidak cukup peka untuk mendeteksi (Raleigh, 2008).
Gambar 1. Spektrum Elektromagnetik, dengan range 0.7-14 µm.
Termometer infra merah dibuat untuk merespon panjang gelombang dalam spektrum
infra merah. Hampir semua pancaran infra merah tidak terlihat oleh mata. Hal ini bisa
diatasi dengan pemfokusan yang dilakukan dengan menggunakan sistem optik pada
detektor dalam termometer infra merah (Taylor, 2008).
2.4. Absorpsi, Transmisi, dan Refleksi
Ketika energi infra merah diradiasi objek mengenai objek lain, satu bagian dari energi
yang diterima akan diserap, satu bagian akan direfleksikan, dan jika objek tidak opak maka
akan ada satu bagian yang diteruskan. Jumlah total dari ketiga komponen ini selalu harus
berjumlah harga awal radiasi yang meninggalkan sumber.
Jika a, r dan t adalah absorpsi, refleksi, dan transmisi dari objek, maka,
1=++ tra ……………………………………………………………………………5
Gambar 4. Absorpsi, Transmisi, dan Refleksi.
2.5. Benda Hitam
Benda yang secara keseluruhan non-reflective dan buram akan menyerap energi radiasi
yang diterima permukaan benda itu. Tipe benda ini adalah absorber sempurna dan akan
menjadi pemancar sempurna radiasi infra merah yang biasa disebut benda hitam. Perlu
diingat bahwa benda hitam adalah alat secara teori, dimana tidaklah sama dengan hitam
pada warna. Di lapangan, ditemukan bahwa permukan benda bukan absorber sempurna dan
cenderung untuk memancarkan dan merefleksikan energi infra merah. Objek non-benda
hitam akan menyerap energi lebih sedikit dibanding benda hitam pada kondisi yang sama.
Karena itu objek non-benda hitam akan meradiasi lebih sedikit energi infra merah
meskipun pada temperatur yang sama. Pemahaman akan kemampuan permukaan untuk
meradiasi energi infra merah sangat penting untuk mencapai pengukuran akurat dengan
termometer infra merah (Taylor, 2008).
2.6. Emisivitas
Emisivitas adalah perbandingan antara energi yang diradiasi oleh material terhadap
energi yang diradiasi benda hitam pada temperatur yang sama. Ini berhubungan dengan
mengukur kemampuan material untuk menyerap dan meradiasi energi. Benda hitam
sesungguhnya memiliki ε = 1 sedangkan benda nyata memiliki ε < 1. Gambar 5
menunjukkan mengapa benda bukan merupakan pemancar infra merah yang sempurna.
Selama energi internal objek bergerak ke arah permukaan, satu bagian akan direfleksikan
ke dalam, dan refleksi energi internal ini tidak akan pernah meninggalkan alat radiatif.
Gambar 5. Refleksi Internal.
Emisivitas merupakan nilai numerik dan tidak memiliki satuan.
ε = hitambendadiradiasiyangenergy
materialdiradiasiyangenergi
Kemampuan benda untuk memancarkan energi infra merah tergantung pada beberapa
faktor, yakni jenis material, kondisi permukaan, panjang gelombang, dan temperatur.
Faktor-faktor ini memiliki pengaruh emisivitas untuk variasi besar. Harga emisivitas untuk
objek adalah ekspresi kemampuannya untuk meradiasikan energi infra merah. Tabel berikut
memberikan harga emisivitas untuk beberapa material.
Tabel 1. Harga Emisivitas untuk beberapa material.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi emisivitas material. Perlu diketahui bagaimana
pengaruh faktor-faktor ini pada harga emisivitas:
Panjang Gelombang
Emisivitas logam berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Material non-logam
emisivitasnya cenderung meningkat seiring peningkatan panjang gelombang. Material semi
tembus cahaya seperti film plastik menunjukkan variasi yang tajam dengan panjang
gelombang.
Kondisi Permukaan
Pada kasus material logam, emisivitas akan menurun dengan pengkilapan dan akan
meningkat dengan kekesatan atau kekasaran permukaan dan kadar oksidasi. Logam yang
menjadi bahan dalam proses industri, sebagai contoh baja biasanya memiliki lapisan oksida
berat dan memiliki emisivitas tinggi dan stabil. Material yang memiliki lapisan oksida yang
tipis seperti logam ringan (bright metals) bisa memiliki emisivitas yang bergantung pada
ketebalan oksida. Pada panjang gelombang yang panjang lapisan oksida menjadi jelas dan
termometer mengukur permukaan metal non-oksida.
Temperatur
Emisivitas akan selalu berubah terhadap temperatur jika sifat permukaan material
berubah. Sebagai contoh, jika lapisan menjadi berkilau atau menjadi suram (Taylor, 2008).
Efek Emisivitas Pada Pengukuran Temperatur
Karena termometer inframerah dikalibrasi terhadap sumber radiasi benda hitam,
termometer infra merah akan selalu terbaca salah ketika mengukur suhu target dengan
emisivitas kecil dari 1.0. Penyesuaian emisivitas secara normal diperlukan pada
termometer, dimana ketika pengaturan harga emisivitas target, akan mengimbangi karena
sifat non-benda hitam dan memungkinkan suhu yang tepat untuk kemudian diukur. Untuk
menghasilkan pengukuran suhu yang akurat dan terpercaya adalah penting untuk
mengetahui emisivitas material target (Raleigh, 2008).
3. PEMBAHASAN
3.1. Aliran Sistem Pengukuran Infra Merah
Termometer infra merah bisa dianalogikan dengan mata manusia. Lensa mata
merepresentasikan optik dimana radiasi (aliran foton) dari objek menyentuh lapisan
fotosensitif (retina) via atmosfer untuk kemudian diubah menjadi signal untuk dikirim ke
otak. Gambar 7 menunjukkan aliran proses sistem pengukuran inframerah.
Gambar 7. Sistem Pengukuran Inframerah.
3.1.1. Optik atau Window
Sistem optik Termometer inframerah menangkap energi inframerah yang
dipancarkan objek melalui circular measurement spot dan memfokuskannya pada detektor.
Target harus menempati spot ini, jika tidak, termometer inframerah akan “melihat” radiasi
temperatur yang lain dari lingkungan sehingga nilai pengukuran menjadi tidak akurat.
Resolusi optik didefenisikan sebagai hubungan antara jarak alat ukur dalam hal ini
termometer inframerah dari target dan diameter spot (D:S).
Gambar 9. Perbandingan Spot dan Terget untuk pengukuran.
3.1.2 Detektor
Bentuk Detektor merupakan inti dari termometer inframerah. Detektor mengubah
radiasi inframerah yang diterima menjadi signal listrik, yang kemudian dipancarkan sebagai
nilai temperatur oleh sistem elektronik. Detektor inframerah dibagi menjadi 2 kelompok
utama yakni detektor Quantum (foton detector) dan detektor termal.
Detektor termal mengubah temperatur tergantung pada radiasi tumbukan (Klaus et al,
2007). Pada detektor termal peristiwa radiasi diserap sebagai panas, kenaikan temperatur
hasil menghasilkan signal keluaran yang menyerap semua panjang gelombang, respon
spektral menjadi terbatas oleh tranmisi ke sistem optik. Karena operasi tergantung pada
pencapaian keseimbangan temperatur, jumlah radiasi terbatas diperlukan tergantung pada
massa termal. Respon cepat membutuhkan konstruksi tipis dan adalah tidak mudah untuk
membuat detektor dengan respon waktu kecil dari 100 ms. Menentukan perbedaan antara
detektor quantum dengan detektor termal adalah reaksi cepat pada radiasi yang diserap.
Cara operasi detektor quantum berdasarkan efek foto. Foton tertahan dari radiasi
inframerah menuju peningkatan elektron ke level energi tinggi didalam material
semikonduktor. Temperatur elemen sensitif pada detektor termal berubah relatif lambat.
Konstanta waktu detektor termal biasanya besar daripada konstanta waktu detektor
quantum (Taylor, 2008).
3.2. Konstruksi dan Operasi Termometer Inframerah
Gambar berikut merupakan konstruksi umum Thermometer Inframerah.
Gambar 8. Diagram Blok Thermometer Inframerah.
4. KESIMPULAN
Termometer inframerah merupakan salah satu sensor non-kontak yang digunakan untuk
mengukur suhu. Setiap benda diatas nol absout akan memancarkan radiasi infra merah.
Range infra merah yang digunakan dalam pengukuran adalah 0.78 µm-14 µm. Diatas
panjang gelombang ini level energi sangat rendah, dimana detektor tidak cukup peka untuk
mendeteksi. Termometer inframerah bekerja dengan mengukur energi infra merah yang
dipancarkan objek. Dengan mengukur energi infra merah yang dipancarkan objek, melalui
serangkain proses maka suhu objek itu bisa diketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Carpy, A. Martha, M, (2008), Temperature,
http://www.visionlearning.com/library/module_viewer.php?mid=48
Fullam, B (2008), INFRARED THERMOMETERS, THEORY AND
CONSTRUCTION, http://72.14.235.132/search?
q=cache:omq4IFvxRekJ:www.mikroninfrared.co
m/assets/0/32/82/c5ef3e99d7ee4358ae1e40e9693650de.pdf+construction+of+IR+th
ermometer&hl=en&ct=clnk&cd=1&client=opera
Herman, L, Dou, D, (2006), Temperature,
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/thermo/temper.html
Michaud, P (1999), Infrared Radiation-Warmth From The Cold of Space,
http://www.gemini.edu/public/infrared.html,
Raleigh (2008), Basics of noncontacs temperature measurement,
http://www.micro-epsilon.com/staticcontent/PDF/optris/optris--basics-infrared-
temperature-measurement--en.pdf
Taylor, J (2008), Infrared Training Notes,
http://www.landinst.com/infrared/downloads/pdf/InfraredTrainingNotesLevel1.pdf
Taylor, J (2008), Infrared Training Notes Level 2 Process Imaging
http://www.landinst.com/infrared/downloads/pdf/Level2_TrainingNotes.pdf
Principles of Noncontact Temperature Measurement,
http://support.fluke.com/rayteksales/Download/Asset/9250315_ENG_A_W.PDF
Emissivity of Most Common Materials,
http://www.raytek.com/Raytek/en-r0/IREducation/Emissivity.htm
Temperature sensors type,
http://www.temperatures.com/sensors.html
What is Temperature,
http://www.weatherwizkids.com/temperature.htm
Key Elements of Correct Infrared Temperature Measurement,
http://www.raytek.com/Raytek/en-r0/IREducation/AccurateMeasurement.htm
What is Sensor Technology?,
http://www.dcu.ie/~best/st.htm
Noncontacs sensors,
http://www.tycoelectronics.com/documentation/whitepapers/pdf/eDigest-Non-
Contact_Sensors_Technology_Overview.pdf
REKOMENDASI…
DALAMI DAN PELAJARI,
1. MENGAPA DISEBUT TERMOMETER INFRAMERAH?
2. BEDA SENSOR DENGAN DETEKTOR?
3. KONSTRUKSI DAN OPERASI IRT?
4. KURVA PLANK?
5. BENDA HITAM?
6. DETEKTOR UNTUK IRT?
7. EMISIVITAS DAN PENGARUHNYA?
zulfa_sciephys@yahoo.co.id (Ym)
zulfanasir@gmail.com

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIrwin Maulana
 
Transmission electron microscopy
Transmission electron microscopyTransmission electron microscopy
Transmission electron microscopyfarid hasannudin
 
Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ernhy Hijoe
 
Teori bohr mengenai atom hidrogen
Teori bohr mengenai atom hidrogenTeori bohr mengenai atom hidrogen
Teori bohr mengenai atom hidrogenEco Chem
 
Hipotesis de broglie
Hipotesis de broglieHipotesis de broglie
Hipotesis de broglierezziefzyh
 
Makalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektronMakalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektronAldiRijaldi
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikbestricabebest
 
Sumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaSumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaFani Diamanti
 
Surat pengalaman kerja
Surat pengalaman kerjaSurat pengalaman kerja
Surat pengalaman kerjaTwotti Frutti
 
makalah-aluminium
makalah-aluminiummakalah-aluminium
makalah-aluminiumIntan Sari
 

Was ist angesagt? (20)

Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
 
Transmission electron microscopy
Transmission electron microscopyTransmission electron microscopy
Transmission electron microscopy
 
Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
Teori bohr mengenai atom hidrogen
Teori bohr mengenai atom hidrogenTeori bohr mengenai atom hidrogen
Teori bohr mengenai atom hidrogen
 
Model atom bohr(postulat)
Model atom bohr(postulat)Model atom bohr(postulat)
Model atom bohr(postulat)
 
Proposal servis elektronik
Proposal servis elektronikProposal servis elektronik
Proposal servis elektronik
 
Arus dan Konduktor
Arus dan KonduktorArus dan Konduktor
Arus dan Konduktor
 
Hipotesis de broglie
Hipotesis de broglieHipotesis de broglie
Hipotesis de broglie
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 
Makalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektronMakalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektron
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Sumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaSumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhingga
 
R3 franck hertz
R3 franck hertzR3 franck hertz
R3 franck hertz
 
Surat pengalaman kerja
Surat pengalaman kerjaSurat pengalaman kerja
Surat pengalaman kerja
 
Peluruhan Radioaktif
Peluruhan RadioaktifPeluruhan Radioaktif
Peluruhan Radioaktif
 
Pengenalan material
Pengenalan materialPengenalan material
Pengenalan material
 
Permohonan kursi roda
Permohonan kursi rodaPermohonan kursi roda
Permohonan kursi roda
 
Ppt 2 struktur atom
Ppt  2 struktur atomPpt  2 struktur atom
Ppt 2 struktur atom
 
makalah-aluminium
makalah-aluminiummakalah-aluminium
makalah-aluminium
 

Andere mochten auch

makalah-termometer-digital
makalah-termometer-digitalmakalah-termometer-digital
makalah-termometer-digitalRendy Wahyudi
 
temperatur dan jenis-jenis termometer
temperatur dan jenis-jenis termometer temperatur dan jenis-jenis termometer
temperatur dan jenis-jenis termometer haryandhi
 
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul e
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul eAbsorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul e
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul easepkurniawan12
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalPutera Sumatera
 
Elektronika digital dasar
Elektronika digital dasarElektronika digital dasar
Elektronika digital dasarEko Supriyadi
 
Makalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digitalMakalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digitalEsir R UKI Toraja
 
Suhu dan Pengukuran
Suhu dan PengukuranSuhu dan Pengukuran
Suhu dan PengukuranRisa Firsta
 
Pengukuran Temperatur
Pengukuran TemperaturPengukuran Temperatur
Pengukuran TemperaturMuhammad AR
 
Беловский водопад
Беловский водопадБеловский водопад
Беловский водопадOlg-61
 
Музыкальные инструменты
Музыкальные инструментыМузыкальные инструменты
Музыкальные инструментыkivals
 
Informazione nelle Scuole - Raccolta Differenziata Porta a Porta Comune di Ce...
Informazione nelle Scuole - Raccolta Differenziata Porta a Porta Comune di Ce...Informazione nelle Scuole - Raccolta Differenziata Porta a Porta Comune di Ce...
Informazione nelle Scuole - Raccolta Differenziata Porta a Porta Comune di Ce...Felicetto Massa
 
FREE ME! Project Slideshow..
FREE ME! Project Slideshow..FREE ME! Project Slideshow..
FREE ME! Project Slideshow..Hasif Mustafa
 
Adolescencia
AdolescenciaAdolescencia
Adolescenciasara_0818
 
Gaming technight #1 Milkcocoaやろうぜ!
Gaming technight #1 Milkcocoaやろうぜ!Gaming technight #1 Milkcocoaやろうぜ!
Gaming technight #1 Milkcocoaやろうぜ!Masaki Yamamoto
 

Andere mochten auch (20)

makalah-termometer-digital
makalah-termometer-digitalmakalah-termometer-digital
makalah-termometer-digital
 
temperatur dan jenis-jenis termometer
temperatur dan jenis-jenis termometer temperatur dan jenis-jenis termometer
temperatur dan jenis-jenis termometer
 
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul e
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul eAbsorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul e
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul e
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Elektronika digital dasar
Elektronika digital dasarElektronika digital dasar
Elektronika digital dasar
 
Makalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digitalMakalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digital
 
Suhu dan Pengukuran
Suhu dan PengukuranSuhu dan Pengukuran
Suhu dan Pengukuran
 
Dasar teori konveksi
Dasar teori konveksiDasar teori konveksi
Dasar teori konveksi
 
Pengukuran Temperatur
Pengukuran TemperaturPengukuran Temperatur
Pengukuran Temperatur
 
SEMAT
SEMATSEMAT
SEMAT
 
Беловский водопад
Беловский водопадБеловский водопад
Беловский водопад
 
Limetree tutorial
Limetree tutorialLimetree tutorial
Limetree tutorial
 
Музыкальные инструменты
Музыкальные инструментыМузыкальные инструменты
Музыкальные инструменты
 
Informazione nelle Scuole - Raccolta Differenziata Porta a Porta Comune di Ce...
Informazione nelle Scuole - Raccolta Differenziata Porta a Porta Comune di Ce...Informazione nelle Scuole - Raccolta Differenziata Porta a Porta Comune di Ce...
Informazione nelle Scuole - Raccolta Differenziata Porta a Porta Comune di Ce...
 
FREE ME! Project Slideshow..
FREE ME! Project Slideshow..FREE ME! Project Slideshow..
FREE ME! Project Slideshow..
 
Adolescencia
AdolescenciaAdolescencia
Adolescencia
 
Wintech Group Brochure
Wintech Group BrochureWintech Group Brochure
Wintech Group Brochure
 
Gaming technight #1 Milkcocoaやろうぜ!
Gaming technight #1 Milkcocoaやろうぜ!Gaming technight #1 Milkcocoaやろうぜ!
Gaming technight #1 Milkcocoaやろうぜ!
 
ImplementationPlan-TVA
ImplementationPlan-TVAImplementationPlan-TVA
ImplementationPlan-TVA
 

Ähnlich wie TERMOMETER INFRAMERAH

137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasikRyzkha Gso
 
Makalah fisika rbh
Makalah fisika rbhMakalah fisika rbh
Makalah fisika rbhSalsa Fariza
 
Termodinamika - 04 c
Termodinamika - 04 cTermodinamika - 04 c
Termodinamika - 04 cjayamartha
 
Radiasi Benda Hitam,Dicky.pptx
Radiasi Benda Hitam,Dicky.pptxRadiasi Benda Hitam,Dicky.pptx
Radiasi Benda Hitam,Dicky.pptxDickyRamadhansyah1
 
Termodinamika (4h) Termokopel
Termodinamika (4h) TermokopelTermodinamika (4h) Termokopel
Termodinamika (4h) Termokopeljayamartha
 
Resume fisika seri 4 (materi sks)
Resume fisika seri 4 (materi sks)Resume fisika seri 4 (materi sks)
Resume fisika seri 4 (materi sks)Syifa Dhila
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab51habib
 
Termodinamika (4) c pengukuran_temperatur
Termodinamika (4) c pengukuran_temperaturTermodinamika (4) c pengukuran_temperatur
Termodinamika (4) c pengukuran_temperaturjayamartha
 
Mekanika-kuantum real.pptx
Mekanika-kuantum real.pptxMekanika-kuantum real.pptx
Mekanika-kuantum real.pptxyogipra2
 
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda HitamPpt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda HitamMukhsinah PuDasya
 

Ähnlich wie TERMOMETER INFRAMERAH (20)

Radiasi Benda Hitam
Radiasi Benda HitamRadiasi Benda Hitam
Radiasi Benda Hitam
 
PPT FISIKA.pdf
PPT FISIKA.pdfPPT FISIKA.pdf
PPT FISIKA.pdf
 
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
 
radiasi Benda hitam fisika sma
radiasi Benda hitam fisika smaradiasi Benda hitam fisika sma
radiasi Benda hitam fisika sma
 
Fisika inti dan radioaktif
Fisika inti dan radioaktifFisika inti dan radioaktif
Fisika inti dan radioaktif
 
Makalah 4
Makalah 4Makalah 4
Makalah 4
 
Bab 1 b5 perkembangan konsep atom
Bab 1 b5 perkembangan konsep atomBab 1 b5 perkembangan konsep atom
Bab 1 b5 perkembangan konsep atom
 
Makalah fisika rbh
Makalah fisika rbhMakalah fisika rbh
Makalah fisika rbh
 
Termodinamika - 04 c
Termodinamika - 04 cTermodinamika - 04 c
Termodinamika - 04 c
 
Fotometri Bintang
Fotometri BintangFotometri Bintang
Fotometri Bintang
 
Radiasi Benda Hitam,Dicky.pptx
Radiasi Benda Hitam,Dicky.pptxRadiasi Benda Hitam,Dicky.pptx
Radiasi Benda Hitam,Dicky.pptx
 
Termodinamika (4h) Termokopel
Termodinamika (4h) TermokopelTermodinamika (4h) Termokopel
Termodinamika (4h) Termokopel
 
Resume fisika seri 4 (materi sks)
Resume fisika seri 4 (materi sks)Resume fisika seri 4 (materi sks)
Resume fisika seri 4 (materi sks)
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab5
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab5
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab5
 
Termodinamika (4) c pengukuran_temperatur
Termodinamika (4) c pengukuran_temperaturTermodinamika (4) c pengukuran_temperatur
Termodinamika (4) c pengukuran_temperatur
 
Mekanika-kuantum real.pptx
Mekanika-kuantum real.pptxMekanika-kuantum real.pptx
Mekanika-kuantum real.pptx
 
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda HitamPpt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
 

Kürzlich hochgeladen

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

TERMOMETER INFRAMERAH

  • 1. SEMINAR LITERATUR PENGUKURAN SUHU MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRA MERAH ZULFA 0503111062 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2009
  • 2. 1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Panas dan suhu adalah dua hal yang berbeda. Panas adalah energi total dari gerak molekular di dalam zat, energi panas bergantung pada kecepatan partikel, jumlah partikel (ukuran atau massa), dan jenis partikel di dalam sebuah benda. Sedangkan suhu adalah ukuran energi rata-rata dari gerak molekular di dalam zat. Suhu tidak bergantung pada ukuran atau jenis benda (Hermans et al, 2005). Secara sederhana suhu didefenisikan sebagai derajat panas atau dinginnya suatu benda. Hal ini berhubungan dengan seberapa cepat atom dan molekul zat bergerak. Pada level molekul, temperatur didefenisikan sebagai energi rata-rata gerak mikroskopik partikel yang menyusun zat (Carpy et al, 2008). Untuk zat padat, pada prinsipnya gerak mikroskopik ini adalah vibrasi atom unsur utama substansi yang tempatnya dalam zat padat. Untuk gas monoatomik, gerak mikroskopik adalah gerak translasi unsur partikel gas. Pada gas multi-atomik, gerak mikroskopiknya adalah gerak vibrasi dan translasi. Selama energi panas diterima objek, energi rata-rata dari gerak mikroskopik ini meningkat. Makin tinggi energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut (Taylor, 2008). Radiasi infra merah merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik. Range infra merah diantara cahaya tampak dan gelombang radio. Panjang gelombang infra merah biasanya dinyatakan dalam mikron, dengan sepektrum infra merah diantara 0.7-1000 mikron. Hanya 0.7-14 micron yang digunakan untuk pengukuran temperatur menggunakan infra merah. Radiasi infra merah tidak bisa dilihat, namun manusia bisa merasakannya sebagai panas (Michaud, 1999). Masing-masing benda dengan temperatur diatas nol absolut (-273.15°C = 0 Kelvin) memancarkan radiasi elektromagnetik dari permukaannya. Dimana radiasi ini sebanding dengan temperatur intrinsik. Bagian dari temperatur intrinsik ini adalah radiasi infra merah yang kemudian bisa digunakan untuk mengukur temperatur benda (Raleigh, 2008).
  • 3. Pengukuran suhu dapat dilakukan menggunakan sensor. Sensor yang digunakan untuk mengukur suhu terbagi dua yakni sensor kontak dan sensor non-kontak. Beberapa sensor kontak adalah termokopel, termistor, dan RTDs. Salah satu sensor non-kontak adalah termometer infra merah. Alat ini mengukur panas (energi infra merah) dari objek dengan memfokuskan energi ini melalui sistem optik menggunakan detektor. Signal dari detektor kemudian disajikan dalam suhu setelah melalui serangkaian proses. Termometer infra merah menawarkan keuntungan yakni kemampuannya menentukan temperatur objek tanpa kontak fisik sehingga sistem pengukurannya tidak terkontaminasi, dan rusak. Banyak penggunaan teknologi ini yang berhubungan dengan industri yakni memberikan keuntungan pada pencatat temperatur dalam situasi dimana objek tidak bisa dicapai atau bergerak, dimana kontak tidak mungkin dilakukan karena temperatur terlalu tinggi atau dibawah pengaruh listrik (Fullam, 2008). 1.2. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini dimaksud untuk mengetahui bagaimana pengukuran suhu menggunakan termometer infra merah. 1.3. Batasan Masalah Untuk mengarahkan penulisan pada makalah ini, permasalahan yang dibahas dibatasi, yakni hanya membahas bagaimana pengukuran suhu menggunakan termometer infra merah dengan memanfaatkan infra merah yang dipancarkan objek.
  • 4. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Radiasi Termal Konsep dari radiasi termal agak berdasar pada intuisi. Apa yang dirasakan sebagai panas dari objek, tanpa menyentuh objek itulah radiasi termal. Benda apa saja yang suhunya diatas nol absolut, akan memiliki energi termal yang berhubungan hanya dengan suhunya sendiri dan akan meradiasi bagian dari energi termal ini sebagai energi infra merah. Defenisi formal untuk radiasi termal adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dari permukaan sebuah objek yang bergantung pada temperatur objek. Radiasi termal dihasilkan ketika energi panas dari partikel bermuatan yang bergerak dalam atom pada objek diubah menjadi radiasi elektromagnetik pada permukaan benda. Frekuensi dari gelombang yang dipancarkan radiasi termal adalah suatu kemungkinan yang hanya tergantung pada temperatur benda. Untuk benda hitam, hal ini diberikan oleh hukum radiasi Plank. Hukum Wien menjelaskan tentang frekuensi radiasi yang dipancarkan, dan hukum Stefan-Boltzman menjelaskan tentang intensitas panas (Taylor, 2008). Radiasi termal, tetap pada suhu khusus, terjadi melebihi rentang frekuensi atau panjang gelombang yang lebar. Seberapa banyak pada masing-masing panjang gelombang diberikan oleh hukum radiasi Plank yang menyatakan,       − =∂ 1 2 5 1 T CT e C J λ λ λ λ ………………………………………………………………….1 Dimana: =∂λλTJ Radiasi benda hitam yang dipancarkan pada temperatur T, ºK =1C Konstanta Plank pertama 3.17x10-16 Wm2 =2C Konstanta Plank kedua 1.4388x10-2 mK Panjang gelombang utama akan meningkat seiring dengan peningkatan suhu. Hubungan ini diberikan oleh hukum wien, sebuah penyederhanaan hukum plank dan memberikan harga puncak emisi energi.
  • 5. Dari Hukum pergeseran Wien dapat diketahui bahwa puncak pemancaran energi bergerak ke panjang gelombang pendek selama kenaikan temperatur. Wien menyederhanakan Hukum Plank dengan mengeleminasi -1 untuk menghasilkan persamaan,       =∂ T CT e C J λ λ λ λ 2 5 1 ……………………………………………………………………..2 Kurva pancaran energi pada suhu yang berbeda-beda telah dihitung dari Hukum Radiasi Plank. Gambar 2. Kurva Plank. Panjang gelombang dimana energi puncak terjadi untuk suhu objek benda hitam bisa ditentukan oleh hukum perpindahan Wien: T b m =λ …………………………………………………………………………………3 Dimana: =mλ Panjang gelombang dimana energi puncak, m =b Konstanta perpindahan Wien, 2.87768x10-3 mK
  • 6. =T Temperatur benda hitam, K Formula ini sangat berguna dalam memprediksi panjang gelombang dimana puncak energi akan terjadi untuk sembarang suhu target yang diberikan. 2.2. Radiasi Elektromagnetik Radiasi elektromagnetik adalah rambatan gelombang dalam ruang dengan komponen listrik dan magnet. Radiasi elektromagnetik dikelompokkan berdasarkan frekuensi gelombang yakni: gelombang radio, gelombang mikro, radiasi infra merah, cahaya tampak, radisi ultraviolet, sinar X, sinar gamma. Gambar 3. Radiasi Elektromagnetik. Panjang gelombang elektromagnetik tergantung pada frekuensi dimana, =f λ c …………………………………………………………………………………4 Dimana: =f frekuensi, Hz c = kecepatan cahaya, m/s λ = panjang gelombang, m
  • 7. Termometer infra merah menentukan suhu dengan mengukur energi elektromagnetik yang dipancarkan objek. Sembarang objek yang temperaturnya diatas nol absolut mempunyai kemampuan meradiasi energi elektromagnetik yang akan merambat melewati ruang dalam kecepatan cahaya (Taylor, 2008). 2.3. Spektrum Elektromagnetik Spektrum adalah intensitas campuran dari gelombang elektromagnetik sebagai fungsi panjang gelombang atau frekuensi. Semua tipe radiasi elektromagnetik mengikuti prinsip difraksi, refraksi, dan polarisasi. Radiasi Infra merah mencakup bagian terbatas dari spektrum elektromagnetik, yakni dari range cahaya tampak 0.78 µm sampai 14 µm yang berguna dalam pengukuran suhu. Diatas panjang gelombang ini level energi sangat rendah, dimana detektor tidak cukup peka untuk mendeteksi (Raleigh, 2008). Gambar 1. Spektrum Elektromagnetik, dengan range 0.7-14 µm. Termometer infra merah dibuat untuk merespon panjang gelombang dalam spektrum infra merah. Hampir semua pancaran infra merah tidak terlihat oleh mata. Hal ini bisa diatasi dengan pemfokusan yang dilakukan dengan menggunakan sistem optik pada detektor dalam termometer infra merah (Taylor, 2008).
  • 8. 2.4. Absorpsi, Transmisi, dan Refleksi Ketika energi infra merah diradiasi objek mengenai objek lain, satu bagian dari energi yang diterima akan diserap, satu bagian akan direfleksikan, dan jika objek tidak opak maka akan ada satu bagian yang diteruskan. Jumlah total dari ketiga komponen ini selalu harus berjumlah harga awal radiasi yang meninggalkan sumber. Jika a, r dan t adalah absorpsi, refleksi, dan transmisi dari objek, maka, 1=++ tra ……………………………………………………………………………5 Gambar 4. Absorpsi, Transmisi, dan Refleksi. 2.5. Benda Hitam Benda yang secara keseluruhan non-reflective dan buram akan menyerap energi radiasi yang diterima permukaan benda itu. Tipe benda ini adalah absorber sempurna dan akan menjadi pemancar sempurna radiasi infra merah yang biasa disebut benda hitam. Perlu diingat bahwa benda hitam adalah alat secara teori, dimana tidaklah sama dengan hitam pada warna. Di lapangan, ditemukan bahwa permukan benda bukan absorber sempurna dan cenderung untuk memancarkan dan merefleksikan energi infra merah. Objek non-benda
  • 9. hitam akan menyerap energi lebih sedikit dibanding benda hitam pada kondisi yang sama. Karena itu objek non-benda hitam akan meradiasi lebih sedikit energi infra merah meskipun pada temperatur yang sama. Pemahaman akan kemampuan permukaan untuk meradiasi energi infra merah sangat penting untuk mencapai pengukuran akurat dengan termometer infra merah (Taylor, 2008). 2.6. Emisivitas Emisivitas adalah perbandingan antara energi yang diradiasi oleh material terhadap energi yang diradiasi benda hitam pada temperatur yang sama. Ini berhubungan dengan mengukur kemampuan material untuk menyerap dan meradiasi energi. Benda hitam sesungguhnya memiliki ε = 1 sedangkan benda nyata memiliki ε < 1. Gambar 5 menunjukkan mengapa benda bukan merupakan pemancar infra merah yang sempurna. Selama energi internal objek bergerak ke arah permukaan, satu bagian akan direfleksikan ke dalam, dan refleksi energi internal ini tidak akan pernah meninggalkan alat radiatif. Gambar 5. Refleksi Internal. Emisivitas merupakan nilai numerik dan tidak memiliki satuan. ε = hitambendadiradiasiyangenergy materialdiradiasiyangenergi
  • 10. Kemampuan benda untuk memancarkan energi infra merah tergantung pada beberapa faktor, yakni jenis material, kondisi permukaan, panjang gelombang, dan temperatur. Faktor-faktor ini memiliki pengaruh emisivitas untuk variasi besar. Harga emisivitas untuk objek adalah ekspresi kemampuannya untuk meradiasikan energi infra merah. Tabel berikut memberikan harga emisivitas untuk beberapa material. Tabel 1. Harga Emisivitas untuk beberapa material. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi emisivitas material. Perlu diketahui bagaimana pengaruh faktor-faktor ini pada harga emisivitas: Panjang Gelombang Emisivitas logam berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Material non-logam emisivitasnya cenderung meningkat seiring peningkatan panjang gelombang. Material semi tembus cahaya seperti film plastik menunjukkan variasi yang tajam dengan panjang gelombang. Kondisi Permukaan Pada kasus material logam, emisivitas akan menurun dengan pengkilapan dan akan meningkat dengan kekesatan atau kekasaran permukaan dan kadar oksidasi. Logam yang menjadi bahan dalam proses industri, sebagai contoh baja biasanya memiliki lapisan oksida berat dan memiliki emisivitas tinggi dan stabil. Material yang memiliki lapisan oksida yang tipis seperti logam ringan (bright metals) bisa memiliki emisivitas yang bergantung pada ketebalan oksida. Pada panjang gelombang yang panjang lapisan oksida menjadi jelas dan termometer mengukur permukaan metal non-oksida.
  • 11. Temperatur Emisivitas akan selalu berubah terhadap temperatur jika sifat permukaan material berubah. Sebagai contoh, jika lapisan menjadi berkilau atau menjadi suram (Taylor, 2008). Efek Emisivitas Pada Pengukuran Temperatur Karena termometer inframerah dikalibrasi terhadap sumber radiasi benda hitam, termometer infra merah akan selalu terbaca salah ketika mengukur suhu target dengan emisivitas kecil dari 1.0. Penyesuaian emisivitas secara normal diperlukan pada termometer, dimana ketika pengaturan harga emisivitas target, akan mengimbangi karena sifat non-benda hitam dan memungkinkan suhu yang tepat untuk kemudian diukur. Untuk menghasilkan pengukuran suhu yang akurat dan terpercaya adalah penting untuk mengetahui emisivitas material target (Raleigh, 2008). 3. PEMBAHASAN 3.1. Aliran Sistem Pengukuran Infra Merah
  • 12. Termometer infra merah bisa dianalogikan dengan mata manusia. Lensa mata merepresentasikan optik dimana radiasi (aliran foton) dari objek menyentuh lapisan fotosensitif (retina) via atmosfer untuk kemudian diubah menjadi signal untuk dikirim ke otak. Gambar 7 menunjukkan aliran proses sistem pengukuran inframerah. Gambar 7. Sistem Pengukuran Inframerah. 3.1.1. Optik atau Window Sistem optik Termometer inframerah menangkap energi inframerah yang dipancarkan objek melalui circular measurement spot dan memfokuskannya pada detektor. Target harus menempati spot ini, jika tidak, termometer inframerah akan “melihat” radiasi temperatur yang lain dari lingkungan sehingga nilai pengukuran menjadi tidak akurat. Resolusi optik didefenisikan sebagai hubungan antara jarak alat ukur dalam hal ini termometer inframerah dari target dan diameter spot (D:S).
  • 13. Gambar 9. Perbandingan Spot dan Terget untuk pengukuran. 3.1.2 Detektor Bentuk Detektor merupakan inti dari termometer inframerah. Detektor mengubah radiasi inframerah yang diterima menjadi signal listrik, yang kemudian dipancarkan sebagai nilai temperatur oleh sistem elektronik. Detektor inframerah dibagi menjadi 2 kelompok utama yakni detektor Quantum (foton detector) dan detektor termal. Detektor termal mengubah temperatur tergantung pada radiasi tumbukan (Klaus et al, 2007). Pada detektor termal peristiwa radiasi diserap sebagai panas, kenaikan temperatur hasil menghasilkan signal keluaran yang menyerap semua panjang gelombang, respon spektral menjadi terbatas oleh tranmisi ke sistem optik. Karena operasi tergantung pada pencapaian keseimbangan temperatur, jumlah radiasi terbatas diperlukan tergantung pada massa termal. Respon cepat membutuhkan konstruksi tipis dan adalah tidak mudah untuk membuat detektor dengan respon waktu kecil dari 100 ms. Menentukan perbedaan antara detektor quantum dengan detektor termal adalah reaksi cepat pada radiasi yang diserap. Cara operasi detektor quantum berdasarkan efek foto. Foton tertahan dari radiasi inframerah menuju peningkatan elektron ke level energi tinggi didalam material semikonduktor. Temperatur elemen sensitif pada detektor termal berubah relatif lambat.
  • 14. Konstanta waktu detektor termal biasanya besar daripada konstanta waktu detektor quantum (Taylor, 2008). 3.2. Konstruksi dan Operasi Termometer Inframerah Gambar berikut merupakan konstruksi umum Thermometer Inframerah. Gambar 8. Diagram Blok Thermometer Inframerah.
  • 15.
  • 16. 4. KESIMPULAN Termometer inframerah merupakan salah satu sensor non-kontak yang digunakan untuk mengukur suhu. Setiap benda diatas nol absout akan memancarkan radiasi infra merah. Range infra merah yang digunakan dalam pengukuran adalah 0.78 µm-14 µm. Diatas panjang gelombang ini level energi sangat rendah, dimana detektor tidak cukup peka untuk mendeteksi. Termometer inframerah bekerja dengan mengukur energi infra merah yang dipancarkan objek. Dengan mengukur energi infra merah yang dipancarkan objek, melalui serangkain proses maka suhu objek itu bisa diketahui.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Carpy, A. Martha, M, (2008), Temperature, http://www.visionlearning.com/library/module_viewer.php?mid=48 Fullam, B (2008), INFRARED THERMOMETERS, THEORY AND CONSTRUCTION, http://72.14.235.132/search? q=cache:omq4IFvxRekJ:www.mikroninfrared.co m/assets/0/32/82/c5ef3e99d7ee4358ae1e40e9693650de.pdf+construction+of+IR+th ermometer&hl=en&ct=clnk&cd=1&client=opera Herman, L, Dou, D, (2006), Temperature, http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/thermo/temper.html Michaud, P (1999), Infrared Radiation-Warmth From The Cold of Space, http://www.gemini.edu/public/infrared.html, Raleigh (2008), Basics of noncontacs temperature measurement, http://www.micro-epsilon.com/staticcontent/PDF/optris/optris--basics-infrared- temperature-measurement--en.pdf Taylor, J (2008), Infrared Training Notes, http://www.landinst.com/infrared/downloads/pdf/InfraredTrainingNotesLevel1.pdf Taylor, J (2008), Infrared Training Notes Level 2 Process Imaging http://www.landinst.com/infrared/downloads/pdf/Level2_TrainingNotes.pdf Principles of Noncontact Temperature Measurement, http://support.fluke.com/rayteksales/Download/Asset/9250315_ENG_A_W.PDF
  • 18. Emissivity of Most Common Materials, http://www.raytek.com/Raytek/en-r0/IREducation/Emissivity.htm Temperature sensors type, http://www.temperatures.com/sensors.html What is Temperature, http://www.weatherwizkids.com/temperature.htm Key Elements of Correct Infrared Temperature Measurement, http://www.raytek.com/Raytek/en-r0/IREducation/AccurateMeasurement.htm What is Sensor Technology?, http://www.dcu.ie/~best/st.htm Noncontacs sensors, http://www.tycoelectronics.com/documentation/whitepapers/pdf/eDigest-Non- Contact_Sensors_Technology_Overview.pdf
  • 19. REKOMENDASI… DALAMI DAN PELAJARI, 1. MENGAPA DISEBUT TERMOMETER INFRAMERAH? 2. BEDA SENSOR DENGAN DETEKTOR? 3. KONSTRUKSI DAN OPERASI IRT? 4. KURVA PLANK? 5. BENDA HITAM? 6. DETEKTOR UNTUK IRT? 7. EMISIVITAS DAN PENGARUHNYA? zulfa_sciephys@yahoo.co.id (Ym) zulfanasir@gmail.com