SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
SISTEM REGULASI
SISTEM
REGULASI
SISTEM
SARAF
SISTEM
INDERA
SISTEM
HORMON
(Endokrin)
SISTEM SARAF
Berfungsi menerima, menghantarkan
dan menanggapi rangsang. Tersusun
dari sel-sel saraf (neuron).
a. Bagian sel saraf
a. Dendrit  menerima impuls dan
membawanya ke badan sel saraf.
b. Badan sel saraf  menerima impuls
dari dendrit.
c. Neurit (akson)  meneruskan impuls
dari badan sel saraf ke sel-sel saraf
yang lain. Terbungkus oleh mielin.
Bagian yang tidak terselubung disebut
nodus Ranvier. Pertemuan kedua
neurit disebut sinapsis.
Berdasarkan arahnya, neuron terbagi
menjadi :
1. Neuron sensorik, menghantarkan impuls
dari reseptor ke sistem saraf pusat.
Reseptor adalah sel saraf yang
menerima rangsang.
2. Neuron motorik, mengahantarkn impuls
dari sistem saraf pusat ke efektor. Efektor
berupa otot dan kelenjar.
3. Neuron konektor, menghantarkan impuls
dari neuron sensorik ke neuron motorik.
b. Susunan sistem saraf
1. Sistem saraf sadar
a. Sistem saraf pusat, mengatur dan
mengendalikan sistem koordinasi. Terdiri
dari otak dan sumsum.
b. Sistem saraf tepi, menyampaikan informasi
dari dan ke pusat pengatur. Berdasarkan
impuls saraf yang dibawa, dibagi menjadi
sistem saraf aferen dan eferen. Sedangkan
berdasarkan asalnya dibedakan menjadi
saraf otak(12 pasang) dan saraf sumsum
tulang belakang (31 pasang).
2. Sistem saraf tidak sadar (otonom)
a. Saraf simpatik, memperceat kerja organ-
organ tubuh.
b. Sistem parasimpatik, memperlambat kerja
organ-organ tubuh.
Skema sinaps dan proses
pelepasan neurotransmitter (zat
penghantar.
 Sambungan antara neuron
yang satu dengan neuron yang
lain. Pada saat impuls melewati
sinaps, impuls dapat terus
dijalarkan atau dihambat. Pada
sinaps terdapat celah yang
disebut celah sinaps lebarnya
kurang lebih 200 Angstrom.
Sinaps
Otak
1. Otak besar (serebrum), terdiri atas dua belahan yang setiap
belahan terdiri dari 4 lobus, yaitu lobus frontalis (pengendali
gerakan otot rangka dan terjadinya intelektual), lobus oksipitalis
(pusat penglihatan), lobus temporalis (pusat pendengaran,
penciuman dan pengecap), dan lobus parietalis( pengatur
perubahan pada kulit dan otot).
2. Otak tengah (mesensefalon) refleks mata dan kontraksi otot.
3. Otak depan (diensefalon), terdiri atas :
1. Talamus, menerima rangsang serta persepsi rasa sakit dan menyenangkan
2. Hipotalamus, mengatur suhu tubuh, rasa lapar, emosi kadar air, keg
produksi, tek darah, dan kadar gula dalam darah.
4. Otak kecil (serebelum) pusat keseimbangan, mengoordinasikan
kerja otot, tonus otot, dan posisi tubuh.
Sumsum
1. Sumsum lanjutan (medul oblongata) mengatur denyut
jantung, menyempitkan pembuluh darah, melakukan
gerakan menelan, batuk, bersin, bersendawa, muntah dan
membantu pernapasan.
2. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
menghubungkan rangsang dari dan menuju otak serta untuk
gerak refleks.
Otak besar dan bagian-bagiannya.
Daerah asosiasi pada otak besar.
c. Penghantaran impuls
1. Gerak biasa
Rangsang  reseptor  neuron
sensorik  otak  neuron motorik 
efektor
2. Gerak refleks
Rangsang  reseptor  neuron
sensorik  sumsum tulang belakang
 neuron motorik  efektor
Disusun oleh endokrin
yang menghasilkan
hormon, yaitu senyawa
proein atau steroid
berupa getah yang
disekresikan oleh
kelenjar endokrin.
Terletak didasar otak besar (serebrum), hormon
yang dihasilkan :
Hormon Fungsi/peranan
ACTH Merangsang produksi glukorotiroid
FSH Menstimulasi produksi esrogen (wanita)
dan merangsang terjadinya
spermatogenesis (pria)
LH Menstimulasi produksi progesteron
ICSH Menstimulasi produksi testosteron
Prolaktin Menstimulasi sekresi air susu
STH Menstimulasi pertumbuhan tulang
MSH Mempengaruhi warna kulit
Oksitosin Merangsang kontraksi otot pada uterus
ADH Mencegah pembentukan urin dalam
jumlah banyak
Terletak di daerah leher dekat dengan
jakun.
Tiroksin Proses metabolisme,
pertumbuhan fisik,
perkembangan mental,
kematangan seks, dan
mengubah glikogen
menjadi gula dalam
hati
Trixodotironin Distribusi air dan
garam dalam tubuh
Kalsitonin Menjaga
keseimbangan kalsium
dalam darah
Terletak didepan kelenjar
tiroid. Menghasilkan
Parathormon yang berfungsi
untuk mengendalikan
kalsium dalam darah.
Terletak di atas ginjal (suprenalis).
Glukorotikoid Menaikkan kadar glukosa
darah, dan mengubah
glikogen menjadi glukosa
Androgen Membentuk sifat kelamin
sekunder pria
Adrenalin Mengubah glikogen
(dalam otot) menjadi
glukosa (dalam darah)
Terdiri dari pulau-pulau
langerhans. Menghasilkan
hormon insulin yang berfungsi
mengubah glukosa menjadi
glikogen di hati dan hormon
glukagon yang berfungsi
mengubah glikogen menjadi
glukosa.
Untuk wanita terletak di ovarium dan
menghasilkan estrogen dan progesteron.
Sedangkan pria terletak di testis dan
menghasilkan testosteron.
OVARIUM
TESTIS
Terletak di daerah dada.
Hormon yang dihasilkan
berupa Thymosin, yang
berfungsi untuk kekebalan
(sistem imun).
No Bagian Mata Fungsi
1 Sklera Melindungi bola mata dari kerusakan mekanisme
2 Kornea Penerima rangsang cahaya
3 Koroidea Penyedia makanan bagi bagian mata yang lain
4 Iris Melindungi refleksi cahaya dan mengendalikan kerja pupil
5 Pupil Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diperlukan mata
6 Lensa Membiaskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda
tepat jatuh pada retina
7 Aqueous humor Cairan encer untuk menjaga bentuk kantong depan bola
mata
8 Vitreous humor Cairan bening dan kental untuk meneruskan rangsang ke
bagian mata dan memberi bentuk pada bola mata
9 Retina Menerima bayangan dan untuk melihat benda
10 Fovea Tempat bayangan jatuh pada daerah retina
11 Badan silia Menyokong lensa dan mensekresikan aqueos humor
12 Bintik buta Bagian yang tidak peka terhadap cahaya
13 Saraf mata Meneruskan rangsang cahaya ke saraf optik
Pembuluh darah
Struktur mata
RetinaKoroidSklera
Iris
Kornea
Pupil
Lensa
Kanalis shkelm
Duktus lakrimalis
Otot rektus lateral
Vitreous chamber
Fovea sentralis
Bintik buta
Saraf optik
Otot rektus medial
Otot siliaris
No Bag. Telinga Fungsi
1 Daun Telinga Mengumpulkan gel. bunyi
2 Saluran telinga Mengonsentrasikan gelombang suara
3 Rambut Menahan dan menjerat kotoran
4 Kel. Minyak Meminyaki dan menahan kotoran
5 Membran timpani Menangkap getaran bunyi dan menyalurkan ke tulang
pendengar
6 Tulang pendengar Meneruskan rangsang getarn bunyi ke koklea
7 Koklea Meneruskan rangsang getaran bunyi
8 Organ korti Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori
9 Tiga saluran setengah
lingkaran
Alat keseimbangan tubuh
Indera pendengar
Pembagian daerah telinga. Struktur telinga bagian dalam.
 Korpuskula Paccini, perasa tekanan
kuat
 Ujung saraf sekeliling rambut,
saraf peraba
 Korpuskula Ruffini, perasa panas
 Ujunng saraf Crausse, perasa
dingin
 Korpuskula Meissner, perasa nyeri
 Lempeng Merkel, perasa sentuhan
dan tekanan ringan
Resptor sensorik pada manusia.
Lidah memiliki permukaan
kasar karena memiliki
tonjolan (papila) 
dibedakan menjadi :
 Papila filiformis, seperti
benang halus, pada
bagian depan lidah
 Papila fungiformis,
seperti kepala jamur,
pada bagian depan dan
sisi lidah
 Papila sirkumvalata,
bula, seperti huruf V, di
belakang lidah.
Strukturnya terdiri dari
sel penyokong yang
berupa sel epitel dan sel
pembau yang berupa
neuron sebagai reseptor.
Sel pembau memiliki
tonjolan ujung dendrit
berupa rambut yang
terletak pada selaput
lendir hidung. Ujung
lainnya berupa tonjolan
akson membentuk berkas
yang disebut yang disebut
saraf otak 1.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Ppt kelompok 6 (batang)
Ppt kelompok 6 (batang)Ppt kelompok 6 (batang)
Ppt kelompok 6 (batang)Stiffany Tiwi
 
8 3. sistem pencernaan manusia
8 3. sistem pencernaan manusia8 3. sistem pencernaan manusia
8 3. sistem pencernaan manusiaAlfie Kesturi
 
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemakMakalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemakJessy Damayanti
 
Makalah ginjal
Makalah ginjalMakalah ginjal
Makalah ginjalDek Libra
 
Ppt jaringan saraf dan darah
Ppt jaringan saraf dan darah Ppt jaringan saraf dan darah
Ppt jaringan saraf dan darah Ainina Sa'id
 
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh HewanPresentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh HewanAgustin Dian Kartikasari
 
Biologi Sel kelas XI kurikulum 2013 ppt
Biologi Sel kelas XI kurikulum 2013 pptBiologi Sel kelas XI kurikulum 2013 ppt
Biologi Sel kelas XI kurikulum 2013 pptosaangeliaputri
 
Peredaran darah pada hewan
Peredaran darah pada hewanPeredaran darah pada hewan
Peredaran darah pada hewanayu larissa
 
Reproduksi reptil
Reproduksi reptilReproduksi reptil
Reproduksi reptilmakaneat
 
Ppt sistem ekskresi hewan
Ppt sistem ekskresi hewanPpt sistem ekskresi hewan
Ppt sistem ekskresi hewanVinaRuliyanti
 
sistem saraf pusat
sistem saraf pusatsistem saraf pusat
sistem saraf pusatIFKARIM
 
Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks
Tugas praktikum pak wihartio 1 fiksTugas praktikum pak wihartio 1 fiks
Tugas praktikum pak wihartio 1 fiksPhuz-Pha Exanfa
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenRozyainun
 
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas PaperPanulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas PaperArdi Setyo W
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrositSofyan Dwi Nugroho
 
Ppt Biologi Dasar Kultur jaringan
Ppt Biologi Dasar  Kultur jaringanPpt Biologi Dasar  Kultur jaringan
Ppt Biologi Dasar Kultur jaringanbesse fatimah
 

Was ist angesagt? (20)

Ppt kelompok 6 (batang)
Ppt kelompok 6 (batang)Ppt kelompok 6 (batang)
Ppt kelompok 6 (batang)
 
8 3. sistem pencernaan manusia
8 3. sistem pencernaan manusia8 3. sistem pencernaan manusia
8 3. sistem pencernaan manusia
 
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemakMakalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
Makalah ginjal
Makalah ginjalMakalah ginjal
Makalah ginjal
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
 
Ppt jaringan saraf dan darah
Ppt jaringan saraf dan darah Ppt jaringan saraf dan darah
Ppt jaringan saraf dan darah
 
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh HewanPresentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
 
Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
Biologi Sel kelas XI kurikulum 2013 ppt
Biologi Sel kelas XI kurikulum 2013 pptBiologi Sel kelas XI kurikulum 2013 ppt
Biologi Sel kelas XI kurikulum 2013 ppt
 
Peredaran darah pada hewan
Peredaran darah pada hewanPeredaran darah pada hewan
Peredaran darah pada hewan
 
Reproduksi reptil
Reproduksi reptilReproduksi reptil
Reproduksi reptil
 
Ppt sistem ekskresi hewan
Ppt sistem ekskresi hewanPpt sistem ekskresi hewan
Ppt sistem ekskresi hewan
 
sistem saraf pusat
sistem saraf pusatsistem saraf pusat
sistem saraf pusat
 
Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks
Tugas praktikum pak wihartio 1 fiksTugas praktikum pak wihartio 1 fiks
Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
 
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas PaperPanulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
 
Model Arsitektur Pohon
Model Arsitektur PohonModel Arsitektur Pohon
Model Arsitektur Pohon
 
Ppt Biologi Dasar Kultur jaringan
Ppt Biologi Dasar  Kultur jaringanPpt Biologi Dasar  Kultur jaringan
Ppt Biologi Dasar Kultur jaringan
 

Andere mochten auch

Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem sarafKei Che
 
Anatomia Tronco cerebelo diencefalo
Anatomia Tronco cerebelo diencefaloAnatomia Tronco cerebelo diencefalo
Anatomia Tronco cerebelo diencefalofacenf
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiKevin Simbolon
 

Andere mochten auch (6)

Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Bab iii sistemsaraf
Bab iii sistemsarafBab iii sistemsaraf
Bab iii sistemsaraf
 
Anatomia Tronco cerebelo diencefalo
Anatomia Tronco cerebelo diencefaloAnatomia Tronco cerebelo diencefalo
Anatomia Tronco cerebelo diencefalo
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasi
 

Ähnlich wie regulasi (koordinasi) xii sma

Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014mazidahsenjaramadhan qurrotuaini
 
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem PersarafanAnatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafanpjj_kemenkes
 
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....NATASYATasya14
 
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxBIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxLayyouchuangHesty
 
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxBIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxLayyouchuangHesty
 
r-biologi-sistem-koordinasi-ppt1 (1).pptx
r-biologi-sistem-koordinasi-ppt1 (1).pptxr-biologi-sistem-koordinasi-ppt1 (1).pptx
r-biologi-sistem-koordinasi-ppt1 (1).pptxIchbalId
 
SISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptx
SISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptxSISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptx
SISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptxMariatulQibtiah23
 
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013wilsayohanaa
 
sistem regulasi manusia
sistem regulasi manusiasistem regulasi manusia
sistem regulasi manusiaeka noviana
 
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....MeinaLegista
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Kurnia Wati
 
Sistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaSistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaDonna Dwipermana
 

Ähnlich wie regulasi (koordinasi) xii sma (20)

1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini
 
1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini
 
1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini
 
1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini
 
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
 
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem PersarafanAnatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxBIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
 
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxBIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
 
r-biologi-sistem-koordinasi-ppt1 (1).pptx
r-biologi-sistem-koordinasi-ppt1 (1).pptxr-biologi-sistem-koordinasi-ppt1 (1).pptx
r-biologi-sistem-koordinasi-ppt1 (1).pptx
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
SISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptx
SISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptxSISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptx
SISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptx
 
Indra manusia
Indra manusiaIndra manusia
Indra manusia
 
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
 
sistem regulasi manusia
sistem regulasi manusiasistem regulasi manusia
sistem regulasi manusia
 
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
 
Sistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaSistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada Manusia
 

regulasi (koordinasi) xii sma

  • 3. SISTEM SARAF Berfungsi menerima, menghantarkan dan menanggapi rangsang. Tersusun dari sel-sel saraf (neuron). a. Bagian sel saraf a. Dendrit  menerima impuls dan membawanya ke badan sel saraf. b. Badan sel saraf  menerima impuls dari dendrit. c. Neurit (akson)  meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel-sel saraf yang lain. Terbungkus oleh mielin. Bagian yang tidak terselubung disebut nodus Ranvier. Pertemuan kedua neurit disebut sinapsis.
  • 4. Berdasarkan arahnya, neuron terbagi menjadi : 1. Neuron sensorik, menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat. Reseptor adalah sel saraf yang menerima rangsang. 2. Neuron motorik, mengahantarkn impuls dari sistem saraf pusat ke efektor. Efektor berupa otot dan kelenjar. 3. Neuron konektor, menghantarkan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.
  • 5. b. Susunan sistem saraf 1. Sistem saraf sadar a. Sistem saraf pusat, mengatur dan mengendalikan sistem koordinasi. Terdiri dari otak dan sumsum. b. Sistem saraf tepi, menyampaikan informasi dari dan ke pusat pengatur. Berdasarkan impuls saraf yang dibawa, dibagi menjadi sistem saraf aferen dan eferen. Sedangkan berdasarkan asalnya dibedakan menjadi saraf otak(12 pasang) dan saraf sumsum tulang belakang (31 pasang). 2. Sistem saraf tidak sadar (otonom) a. Saraf simpatik, memperceat kerja organ- organ tubuh. b. Sistem parasimpatik, memperlambat kerja organ-organ tubuh.
  • 6. Skema sinaps dan proses pelepasan neurotransmitter (zat penghantar.  Sambungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain. Pada saat impuls melewati sinaps, impuls dapat terus dijalarkan atau dihambat. Pada sinaps terdapat celah yang disebut celah sinaps lebarnya kurang lebih 200 Angstrom. Sinaps
  • 7. Otak 1. Otak besar (serebrum), terdiri atas dua belahan yang setiap belahan terdiri dari 4 lobus, yaitu lobus frontalis (pengendali gerakan otot rangka dan terjadinya intelektual), lobus oksipitalis (pusat penglihatan), lobus temporalis (pusat pendengaran, penciuman dan pengecap), dan lobus parietalis( pengatur perubahan pada kulit dan otot). 2. Otak tengah (mesensefalon) refleks mata dan kontraksi otot. 3. Otak depan (diensefalon), terdiri atas : 1. Talamus, menerima rangsang serta persepsi rasa sakit dan menyenangkan 2. Hipotalamus, mengatur suhu tubuh, rasa lapar, emosi kadar air, keg produksi, tek darah, dan kadar gula dalam darah. 4. Otak kecil (serebelum) pusat keseimbangan, mengoordinasikan kerja otot, tonus otot, dan posisi tubuh.
  • 8. Sumsum 1. Sumsum lanjutan (medul oblongata) mengatur denyut jantung, menyempitkan pembuluh darah, melakukan gerakan menelan, batuk, bersin, bersendawa, muntah dan membantu pernapasan. 2. Sumsum tulang belakang (medula spinalis) menghubungkan rangsang dari dan menuju otak serta untuk gerak refleks.
  • 9. Otak besar dan bagian-bagiannya. Daerah asosiasi pada otak besar.
  • 10. c. Penghantaran impuls 1. Gerak biasa Rangsang  reseptor  neuron sensorik  otak  neuron motorik  efektor 2. Gerak refleks Rangsang  reseptor  neuron sensorik  sumsum tulang belakang  neuron motorik  efektor
  • 11.
  • 12. Disusun oleh endokrin yang menghasilkan hormon, yaitu senyawa proein atau steroid berupa getah yang disekresikan oleh kelenjar endokrin.
  • 13. Terletak didasar otak besar (serebrum), hormon yang dihasilkan : Hormon Fungsi/peranan ACTH Merangsang produksi glukorotiroid FSH Menstimulasi produksi esrogen (wanita) dan merangsang terjadinya spermatogenesis (pria) LH Menstimulasi produksi progesteron ICSH Menstimulasi produksi testosteron Prolaktin Menstimulasi sekresi air susu STH Menstimulasi pertumbuhan tulang MSH Mempengaruhi warna kulit Oksitosin Merangsang kontraksi otot pada uterus ADH Mencegah pembentukan urin dalam jumlah banyak
  • 14. Terletak di daerah leher dekat dengan jakun. Tiroksin Proses metabolisme, pertumbuhan fisik, perkembangan mental, kematangan seks, dan mengubah glikogen menjadi gula dalam hati Trixodotironin Distribusi air dan garam dalam tubuh Kalsitonin Menjaga keseimbangan kalsium dalam darah
  • 15. Terletak didepan kelenjar tiroid. Menghasilkan Parathormon yang berfungsi untuk mengendalikan kalsium dalam darah.
  • 16. Terletak di atas ginjal (suprenalis). Glukorotikoid Menaikkan kadar glukosa darah, dan mengubah glikogen menjadi glukosa Androgen Membentuk sifat kelamin sekunder pria Adrenalin Mengubah glikogen (dalam otot) menjadi glukosa (dalam darah)
  • 17. Terdiri dari pulau-pulau langerhans. Menghasilkan hormon insulin yang berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen di hati dan hormon glukagon yang berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa.
  • 18. Untuk wanita terletak di ovarium dan menghasilkan estrogen dan progesteron. Sedangkan pria terletak di testis dan menghasilkan testosteron.
  • 20. Terletak di daerah dada. Hormon yang dihasilkan berupa Thymosin, yang berfungsi untuk kekebalan (sistem imun).
  • 21.
  • 22. No Bagian Mata Fungsi 1 Sklera Melindungi bola mata dari kerusakan mekanisme 2 Kornea Penerima rangsang cahaya 3 Koroidea Penyedia makanan bagi bagian mata yang lain 4 Iris Melindungi refleksi cahaya dan mengendalikan kerja pupil 5 Pupil Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diperlukan mata 6 Lensa Membiaskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda tepat jatuh pada retina 7 Aqueous humor Cairan encer untuk menjaga bentuk kantong depan bola mata 8 Vitreous humor Cairan bening dan kental untuk meneruskan rangsang ke bagian mata dan memberi bentuk pada bola mata 9 Retina Menerima bayangan dan untuk melihat benda 10 Fovea Tempat bayangan jatuh pada daerah retina 11 Badan silia Menyokong lensa dan mensekresikan aqueos humor 12 Bintik buta Bagian yang tidak peka terhadap cahaya 13 Saraf mata Meneruskan rangsang cahaya ke saraf optik
  • 23. Pembuluh darah Struktur mata RetinaKoroidSklera Iris Kornea Pupil Lensa Kanalis shkelm Duktus lakrimalis Otot rektus lateral Vitreous chamber Fovea sentralis Bintik buta Saraf optik Otot rektus medial Otot siliaris
  • 24. No Bag. Telinga Fungsi 1 Daun Telinga Mengumpulkan gel. bunyi 2 Saluran telinga Mengonsentrasikan gelombang suara 3 Rambut Menahan dan menjerat kotoran 4 Kel. Minyak Meminyaki dan menahan kotoran 5 Membran timpani Menangkap getaran bunyi dan menyalurkan ke tulang pendengar 6 Tulang pendengar Meneruskan rangsang getarn bunyi ke koklea 7 Koklea Meneruskan rangsang getaran bunyi 8 Organ korti Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori 9 Tiga saluran setengah lingkaran Alat keseimbangan tubuh
  • 25. Indera pendengar Pembagian daerah telinga. Struktur telinga bagian dalam.
  • 26.  Korpuskula Paccini, perasa tekanan kuat  Ujung saraf sekeliling rambut, saraf peraba  Korpuskula Ruffini, perasa panas  Ujunng saraf Crausse, perasa dingin  Korpuskula Meissner, perasa nyeri  Lempeng Merkel, perasa sentuhan dan tekanan ringan Resptor sensorik pada manusia.
  • 27. Lidah memiliki permukaan kasar karena memiliki tonjolan (papila)  dibedakan menjadi :  Papila filiformis, seperti benang halus, pada bagian depan lidah  Papila fungiformis, seperti kepala jamur, pada bagian depan dan sisi lidah  Papila sirkumvalata, bula, seperti huruf V, di belakang lidah.
  • 28. Strukturnya terdiri dari sel penyokong yang berupa sel epitel dan sel pembau yang berupa neuron sebagai reseptor. Sel pembau memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak pada selaput lendir hidung. Ujung lainnya berupa tonjolan akson membentuk berkas yang disebut yang disebut saraf otak 1.