Proposal ini membahas analisis biaya pengolahan limbah plastik terhadap perhitungan pendapatan perusahaan Star Product. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengolahan limbah plastik yang menjamin kelancaran proses produksi dan menambah pendapatan perusahaan. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi perusahaan, universitas, dan peneliti selanjutnya.
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Feli
1. i
ANALISIS BIAYA PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK
TERHADAP PERHITUNGAN PENDAPATAN
PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada Perusahaan Star Product)
PROPOSAL
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK
MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI (S1)
OLEH
FELIZARDA DE ARAUJO
10.01.02.040
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSIDADE DA PAZ
UNPAZ
DILI-TIMOR LESTE
2014
2. ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS BIAYA PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK TERHADAP
PERHITUNGAN PENDAPATAN PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada Perusahaan Star Product)
PROPOSAL
Yang di Persiapkan dan Disusun Oleh
FELIZARDA DE ARAUJO
10.01.02.040
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Serajana Ekonomi (S-1)
Hari :………….
Tanggal : ……/……../2014
Pembimbing I Pembimbing II
(Dr. Elidio de Araujo, SE., MM ) ( Delia Iria Magno, SE )
Ketua Jurusan Akuntansi
(Carlito Bili Meta Caeiro, SE, M.Acc)
3. iii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
ANALISIS BIAYA PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK TERHADAP
PERHITUNGAN PENDAPATAN PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada Perusahaan Star Product)
PROPOSAL
Yang di Persiapkan dan Disusun Oleh
FELIZARDA DE ARAUJO
10.01.02.040
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Pada Tanggal …. Bulan …. 2014 dan Di Nyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1)
Dewan Penguji I Dewan Penguji II Dewan Penguji III
(…………………….) (……………………….) (……………………….)
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi
( Dr. Elido de Araujo, SE,.MM. )
4. iv
PERSEMBAHAN
KUPERSEMBAHKAN PROPOSAL PENELITIAN INI UNTUK :
1. Yang telah memberiku kehidupan dan kebahagiaan puji syukur ke hadirat ya
Allah Bapa dan putra-Nya Tuhanku Yesus Kristus.
2. Almamaterku, Universidade da Paz, Tempatku menuntut ilmu.
3. Prof. Dr. Lucas da Costa, SE., Msi selaku Rektor Universidade da Paz
(UNPAZ) Dili – Timor Leste yang telah menyediakan berbagai fasilitas agar
peneliti dapat memprogramkan penelitian proposal ini dengan baik.
4. Dosen Pembimbing pertama, Dr. Elido de Araujo, SE,.MM, yang telah
berupaya dengan sekuat tenaga mencurahkan pikiran untuk mendampinggi
peneliti, sehingga terampungnya karya tulis ilmiah ini.
5. Dosen pembimbing pertama, Delia Iria Magno, SE, juga yang telah berupaya
dengan sekuat tenaga mencurahkan pikiran untuk mendampinggi peneliti,
sehingga terampungnya karya tulis ilmiah ini.
6. Yohanes Sri Guntur, SE., Msi selaku dosen mata kuliah metodologi
penelitian terapan yang telah bersusah payah mengarahkan dan membimbing
peneliti hingga terciptanya proposal penelitian ini.
7. Kedua orang tuaku, Ayah dan ibu, kuucapkan terima kasih yang tak terhingga
karena telah membimbing, menyayangi, membiayai dan merawatku. Aku
minta maaf bila selalu membuat hari-hari ayah dan ibu penuh dengan
kekhawatiran.
8. Saudara-saudaraku dan kakak-kakakku : Sinu, Anu, Flo, Vitor, dan Lili.
5. v
9. Teman2 ku
Olin, Mingas, Ana, Zinha. Terima kasih atas bantuan dan motivasi kalian
semua.Terima kasih juga sudah jadi pendengar setia saat aku berkeluh kesah.
Dan maaf bila aku ada salah dengan kalian.
Dili,…./…….2014
Peneliti
6. vi
MOTO
JIKA KAMU INGIN SUKSES, JANGAN HANYA
MEMANDANG TANNGA TETAPI BELAJARLAH
UNTUK MENAIKI TANGGA TERSEBUT.
7. vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat, rahmat, lindungan serta petunjuk-Nyalah sehingga
peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul : “Analisis biaya
pengolahan limbah plastik terhadap perhitungan pendapatan perusahaan ”
ini tepat pada waktunya.
Proposal penelitian ini merupakan salah satu syarat yang harus tempuh dan
diselesaikan peneliti sebelum melakukan penelitian.
Segala kritikan dan saran sangatlah peneliti dibutuhkan demi
perkembangan keutuhan penulisan proposal ini, sehingga memunculkan proposal
yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Serta ucapan terima kasih peneliti
kepada teman-teman dan pihak-pihak yang telah membantu peneliti dalam
penyusunan proposal penelitian ini hingga selesai. Semoga semoga proposal
penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan juga peneliti
pada khususnya. Untuk itu semua masukan dan kritikan yang konstruktif dari
pembaca sangat diharapkan demi tercapainya suatu penelitian baik.
Dili,……../……..2014
Peneliti
8. viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ii
MOTO ............................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ..............................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................4
1.3 Rumusan Masalah ...............................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian...............................................................................4
BAB 2 LANDASAN TEORI .............................................................................6
2.1 Definisi dan Nalar Konsep ..................................................................6
2.1.1 Konsep Biaya .............................................................................6
2.1.1.1 Definisi Biaya...................................................................7
2.1.1.2 Klasifikasi Biaya...............................................................8
2.1.1.3 Pengolongan Biaya..........................................................10
2.1.2 Definisi Limbah ........................................................................19
2.1.2.1 Karakteristik Limbah.......................................................20
2.1.2.2 Biaya Pengolahan Limbah...............................................21
9. ix
2.1.3 Definisi Pendapatan ..................................................................22
2.1.3.1 Pengukuran Pendapatan...................................................23
2.1.3.2 Kriteria Pengukuran Pendapatan .....................................24
2.1.3.3 Macam-Macam Pendapatan.............................................25
2.1.3.4 Daftar-Daftar Pendapatan................................................26
2.1.3.5 Pos-Pos Terpenting Dalam Daftar-Daftar
Pendapatan.......................................................................26
2.1.3.6 Analisa Dari Daftar-Daftar Pendapatan...........................28
2.1.3.7 Pengawasan Perhitungan Pendapatan..............................29
2.2 Penelitian Terdahulu...........................................................................29
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis..............................................................31
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN..........................................................32
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................32
3.2 Populasi dan Sampel...........................................................................32
3.2.1 Populasi.....................................................................................32
3.2.2 Sampel.......................................................................................32
3.3 Definisi Operasional Variabel ............................................................33
3.4 Jenis dan Sumber Data .......................................................................35
3.4.1 Jenis Data ..................................................................................35
3.4.2 Sumber Data..............................................................................35
3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................36
3.6 Teknik Analisis Data ..........................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
10. x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................31
11. xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Penelitian Terdahulu ..............................................................................29
Tabel 2 Definisi Operasional Variabel.................................................................34
12. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Timor Leste maka akan
semakin bertambah tingkat konsumsi di Timor Leste. Akibat dari semakin
bertambanya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka
bertambah pula buangan atau limbah yang dihasilkan. Limbah atau buangan
yang ditimbulkan dari aktifitas dan konsumsi masyarakat sering disebut
limbah domestik atau sampah. Industri selain menghasilkan produk juga
menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke
lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (dalam rumah tangga sering dikenal dengan
sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Salah satunya
yaitu limbah plastik. Kebutuhan akan bahan baku plastik sekarang ini
sangatlah banyak dibutuhkan oleh industri-industri penghasil barang plastik
jadi. Sementara limbah plastik yang semakin meningkat dan menumpuk di
sekitar lingkungan akan menimbulkan masalah bagi kita. Oleh karena itu agar
tidak terjadi penumpukan yang berlebihan perlu dilakukan daur ulang yang
merupakan proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan
pemprosesan material baru untuk proses produksi. Dalam mendaur ulang
13. 2
limbah plastik diperlukan bahan kimia yang digunakan untuk mengubah
barang tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Alam memiliki kemampuan dalam menetralisir pencemaran yang
terjadi apabila jumlahnya kecil, akan tetapi apabila dalam jumlah yang cukup
besar akan menimbulkan dampak negatif terhadap alam karena dapat
mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan sehingga
limbah tersebut dikatakan telah mencemari lingkungan. Hal ini dapat dicegah
dengan mengolah limbah yang dihasilkan industri sebelum dibuang ke badan
air. Limbah yang dibuang ke sungai harus memenuhi baku mutu yang telah
ditetapkan, karena sungai merupakan salah satu sumber air bersih bagi
masyarakat sehingga diharapkan tidak tercemar dan bisa digunakan untuk
keperluan lainnya.
Daur ulang sampah plastik sangat berperan untuk mengurangi dampak
pencemaran kemasan plastik terhadap lingkungan. Sebagaimana diketahui,
selain sampah organik yang kemudian umumnya dimanfaatkan sebagai
kompos, ada juga sampah non organik atau disebut juga sampah yang tidak
dapat hancur, di antaranya limbah kemasan plastik. Dengan demikian limbah
plastik tersebut dapat diubah menjadi barang-barang kerajinan ataupun dapat
didaur ulang menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-
barang plastik sudah mulai ada di Timor Leste. Hampir seluruh jenis limbah
plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus
dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru dan additive untuk
14. 3
meningkatkan kualitas. Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya
menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu
menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor.
Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan mendaur ulang (recycle).
Pendapatan meruakan salah satu tujuan didirikannya sebuah usaha.
Dengan adanya pendapatan berarti sebuah usaha masih berjalan dan layak
untuk dipertahankan walaupun sebenarnya masih ada hal lain selain
pendapatan yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk meneruskan sebuah
usaha.
Pendapatan diukur dengan nilai tukar barang dan jasa yang tercermin
dalam nilai tunai ekuivalennya (cash equivalent value), dalam beberapa
kondisi dimana tidak ada nilai tunai ekivalen, nilai pasar yang wajar dari
barang atau jasa yang akan diterima atau diserahkan, mana yang lebih jelas
biasanya dipandang sebagai alat ukur yang relevan atas pendapatan.
Pendapatan direalisasikan karena adanya proses produksi dan proses
pemasaran yang dilakukan perusahaan. Yang dimaksud proses produksi
adalah pengubahan bentuk sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi
barang atau jasa, sedangkan pemasaran merupakan proses penyampaian
barang atau jasa tersebut kepada konsumen, dari latar belakang masalah
diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul : “Analisis Biaya
Pengolahan Limbah Plastik Terhadap Perhitungan Pendapatan
Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Star Product)”.
15. 4
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah: Biaya pengolahan limbah plastik terus berfluktuasi dari
hari ke hari.
1.3 Rumusan Masalah
1 Apakah pengolahan limbah plastik dapat menjamin kelancaran proses
produksi perusahaan?
2 Apakah pengolahan limbah plastik dapat menambah pendapatan
perusahaan?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengolahan limbah plastik yang menjamin kelancaran
proses produksi perusahaan.
2. Untuk menganalisis pengolahan limbah plastik yang dapat menambah
pendapatan perusahaan
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan dan dasar penetapan kebijakkan
dalam pengolahan limbah sehingga dapat dijadikan sarana untuk
mengetahui perhitungan pendapatan perusahaan
2. Bagi Universitas (UNPAZ)
Peneliti berharap penelitian ini dapat berguna untuk mengetahui lebih
banyak lagi mengenai biaya pengolahan limbah produksi terhadap
16. 5
perhitungan pendapatan perusahaan sehingga dapat menjadi bahan
referensi serta perbandingan untuk penelitian yang akan datang.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti, diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pemahaman
mengenai biaya pengolahan limbah produksi terhadap perhitungan
pendapatan perusahaan sehingga dapat menjadi bahan referensi untuk
penelitian yang akan datang.
17. 6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi dan Nalar Konsep
2.1.1 Definisi Biaya
Perbedaan Biaya (cost) dan Beban (expense) menurut Bastian Bustami
dan Nurlela (2007 : 4) menyatakan bahwa:
“Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur
dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa pakainya, dan
digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca. Sedangkan
Beban atau expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan
sekarang telah habis. Biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan
manfaat dimasa akan datang dikelompokkan sebagai harta. Beban ini
dimasukkan ke dalam Laba/Rugi, sebagai pengurangan dari pendapatan”.
Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:29)
mendefinisikan “Biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk
memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau
pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau di masa
yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain”.
Hansen dan Mowen yang diterjemahkan Fitriasari, D. (2006:40)
mendefinisikan “Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan
untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat
ini atau dimasa mendatang bagi organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas
18. 7
karena sumber nonkas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang
diinginkan”.
Berdasarkan definisi para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
“biaya adalah suatu pengorbanan perusahaan yang berbentuk kas atau
ekuivalen kas yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan barang atau
jasa yang diharapkan untuk memberikan suatu manfaat dan tujuan bagi
perusahaan, yaitu untuk meningkatkan laba dalam satu periode akuntansi”.
2.1.2.1 Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya adalah suatu proses pengelompokkan biaya secara
sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada kedalam golongan-
golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang
lebih ringkas dan penting.
Garrison, Noreen dan Brewer (2006:6) yang diterjemahkan oleh
Hinduan biaya dalam perusahaan manufaktur menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Biaya Produksi
Biaya produksi dikelompokan menjadi tiga, yaitu :
a. Biaya bahan baku
Secara umum biaya bahan baku digunakan untuk menghasilkan produk
jadi. Dimana biaya bahan baku dikelompokan menjadi dua, yaitu :
bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Bahan baku
langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral
dari produk jadi dan dimasukan kedalam perhitungan biaya produk.
19. 8
Sedangkan bahan baku tidak langsung adalah biaya bahan baku yang
yang sulit ditelusuri secara fisik keberadaannya pada produk jadi.
b. Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja dikelompokan menjadi dua, yaitu : biaya tenaga
kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga
kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat dengan mudah
(secara fisik dan meyakinkan) ditelusuri ke produk. Biaya tenaga kerja
tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang sulit secara fisik
ditelusuri ke produk. Tenaga kerja tidak langsung mencakup antara
lain : petugas kebersihan, pengawas, dan petugas keamanan pabrik.
c. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang
mencakup seluruh biaya produksi langsung, seperti : bahan baku tidak
langsung, tenaga kerja tidak langsung, pemeliharaan perbaikan
peralatan pabrik produksi, listrik dan penerangan, pajak, depresiasi,
dan asuransi.
2. Biaya Nonproduksi
Biaya nonproduksi dikelompokan menjadi dua, yaitu :
a. Biaya pemasaran atau penjualan (Marketing Cost)
Biaya pemasaran atau penjualan adalah seluruh biaya yang diperlukan
untuk memperoleh pesanan pelanggan dan menyampaikan produk ke
tangan pelangan. Contoh biaya pemasaran adalah biaya iklan, biaya
komisi penjualan dan biaya gaji petugas penjualan.
20. 9
b. Biaya administrasi (Administrative Cost)
Biaya administrasi mencakup seluruh biaya pengoperasian perusahaan
yang berkaitan dengan manajemen umum. Contoh biaya administrasi
adalah biaya gaji karyawan dan biaya depresiasi peralatan kantor.
2.1.1.2 Penggolongan Biaya
Terdapat lima cara penggolongan biaya (Mulyady, 1990: 10), yaitu
penggolongan biaya menurut:
a. Obyek pengeluaran.
Dalam penggolongan ini, nama obyek pengelaran merupakan dasar
penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan
bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar
disebut "biaya bahan bakar".
b. Fungsi pokok dalam perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi, yaitu fungsi produksi
fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu
dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok:
1) Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan equipment, biaya
bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang
bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang
tidak langsung berhubugan dengan proses produksi.
21. 10
2) Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah
biaya biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke
gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan
kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample).
3) Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk
mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.
Contohnya biaya ini adalah biaya gaji karyawan, bagian keuangan,
akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat. Jumlah
biaya pemasaran biaya administrasi dan umum sering pula disebut
istilah biaya komersial (commercial expense)
c. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Dalam hubungannya
dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan:
1) Biaya langsung (direct cost). Biaya langsung adalah biaya yang
terjadi, yang penyebab satusatunya adalah karena adanya sesuatu
yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen
(direct departemen cost) adalah semua biaya yang terjadi di dalam
departemen tertentu. Contohnya adalah biaya tenaga kerja yang
bekerja dalam Departemen Pemeliharaan dan biaya depresiasi
mesin yang dipakai dalam departemen tersebut.
22. 11
2) Biaya tak langsung (indirect cost). Biaya tak langsung adalah biaya
yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.
Biaya tak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut
dengan istilah biaya produksi tak langsung atau biaya overhead
pabrik (factory overhead cost).
d. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat
digolongkan menjadi:
1) Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya
adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2) Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah
tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini
mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
3) Biaya semitetap. Biaya semitetap adalah biaya yang tetap untuk
tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang
kostan pada volume produksi tertentu.
4) Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap
dalam kisaran volume kegiatan tertentu. Contohnya adalah gaji
direktur produksi.
e. Jangka waktu manfaatnya. Biaya dapat dibagi menjadi dua pengeluaran
modal dan pengeluaran pendapatan.
23. 12
1) Pengeluaran modal (capital expenditures) adalah biaya yang
mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya
satu tahun). Pengeluaran modal ini pada saat terjadi dibebankan
sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun
yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi
atau dideplesi.
2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah biaya yang
hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut.
Penggolongan biaya adalah penggolongan proses mengelompokkan
secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-
golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang
lebih punya arti atau lebih penting.
Supriono (1993:32), penggolongan biaya terbagi menjadi 6 (enam),
yaitu:
1. Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan aktivitas
perusahaan (Cost Classified Accounting to the Function of Business
Activity). Fungsi pokok dan kegiatan perusahaan-perusahaan dapat
digolongkan ke dalam :
a. Fungsi produksi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual.
b. Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
penjualan produk selesai yang siap dijual dengan cara yang
24. 13
memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang
diinginkan preusan sampai dengan pengumpulan kas dari hasil
penjualan.
c. Fungsi administrasi dan urnum, adalah fungsi yang berhubungan
dengan kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan, dan pengawasan
kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna dan
berdaya guna.
d. Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan. Atas
dasar fungsi tersebut di atas, biaya dapat dikelompokkan menjadi:
1) Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan
fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi
produk selesai. Biaya produksi digolongkan ke dalam :
a) Biaya bahan baku
b) Biaya tenaga kerja langsung
c) Biaya overhead pabrik.
2) Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk
selesai sampai dengan pengumpuian pihutang menjadi kas.
Biaya ini meliputi biaya untuk melaksanakan:
a) Fungsi penjualan
b) Fungsi penggudangan produk selesai
c) Fungsi pengepakan dan pengiriman
d) Fungsi advertensi
25. 14
e) Fungsi pemberian kredit dan pengumpulan pihutang
f) Fungsi pembuatan faktur atau administrasi penjualan.
3) Biaya administrasi dan umum. yaitu semua biaya yang
berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum.
4) Biaya keuangan, adalah semua biaya yang terjadi dalam
melaksanakan fungsi keuangan, misalnya: biaya bunga.
2. Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi di mana biaya akan
dibebankan penggolongan pengeluaran adalah sebagai berikut :
a. Pengeluaran modal (Capital Expenditure) adalah pengeluaran yang
akan dapat memberikan manfaat (benefit) pada beberapa periode
akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat
pada periode akuntansi yang akan datang.
b. Pengeluaran penghasilan (Revenues Expenditures) adalah
pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode
akuntansi di mana pengeluaran terjadi.
3. Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap
aktivitas atau kegiatan atau volume
a. Biaya tetap (Fixed Cost). Biaya tetap memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi
oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan
tingkatan tertentu.
26. 15
b) Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah
berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan,
semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan,
semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
b. Biaya variabel (variable cost). Biaya variabel memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a) Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding
(proportional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin
besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya
variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah
jumlah total biaya variabel.
b) Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh
perubahan volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan.
c. Biaya semi variabel (Semi variable cost). Biaya semi variabel
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan
perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya
tidak sebanding.
b) Pada biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik
dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya
tidak sebanding.
27. 16
4. Penggolongan biaya sesuai dengan obyek atau pusat biaya yang dibiayai.
Biaya dibagi menjadi
a. Biaya langsung (Direct cost). Biaya langsung adalah biaya yang
terjadinya atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau
pusat biaya tertentu.
b. Biaya tidak langsung (Indirect cost). Biaya tidak langsung adalah
biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan
pada obyek atau pusat biaya tettentu, atau biaya yang manfaatnya
dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.
Tujuan penggolongan pabrik ke dalam departemen-departemen, disebut
departemenisasi, adalah:
1) Untuk ketelitian pembebanan harga pokok.
2) Untuk pengendalian biaya.
5. Penggolongan biaya untuk tujuan pengendalian biaya. Untuk pengendalian
biaya informasi biaya yang ditujukan kepada menejemen dikelompokkan
ke dalam:
a. Biaya terkendalikan (Controllable cost). Biaya terkendalikan adalah
biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan
tertentu dalam jangka waktu tertentu.
b. Biaya tidak terkendalikan (Uncontrollable cost). Biaya tidak
terkendalikan adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang
pimpinan/pejabat tertentu berdasar wewenang yang dia miliki atau
28. 17
tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam jangka waktu
tertentu.
6. Penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan. Untuk
tujuan pengambilan keputusan oleh menejemen data biaya dikelompokkan
ke dalam;
a. Biaya relevan. Adalah biaya yang akan mempengaruhi pengambilan
keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan di
dalam pengambilan keputusan.
b. Biaya tidak relevan (irrelevant cost). Biava tidak relevan adalah biaya
yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu
biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam
proses pengambilan keputusan.
2.1.1.3 Elemen –Elemen Biaya
Biaya dapat dikelompokkan menjadi beberapa elemen yaitu :
1) Beban pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan apabila produk
selesai dan siap dipasarkan ketangan komsumen.
Contoh: beban iklan, promosi, komisi penjualan, pengiriman
barang, sampel barang gratis, hiburan, biaya alat tulis, gaji bagian
penjualan, telepon dan telegrap, biaya penjualan dan biaya lain-lain.
2) Beban administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam hubungan
dengan kegiatan penentu kebijakan, pengarahan, pengawasan
kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berjalan dengan
efektif dan efisien.
29. 18
Contoh: gaji administrasi kantor, sewa kantor, penyusutan kantor,
biaya piutang tak tertagih, biaya urusan kantor, biaya alat-alat
kantor dan biaya lain-lain.
3) Beban keuangan adalah biaya yang muncul dalam melaksanakan
fungsi-fungsi keuangan.
Contoh: beban bunga.
2.1.1.4 Hubungan Biaya dengan Volume Produksi
Biaya dalam hubungan dengan volume produksi atau perilaku biaya
dapat dikelompokkan menjadi :
A. Biaya Variabel
Biaya Variabel yaitu biaya yang berubah sebanding dengan
perubahan volume produksi dalam rentang relevan, tetapi secara per
unit tetap.
Contoh: perlengkapan, bahan bakar, peralatan kecil, kerusakan
bahan, sisa dan beban reklamasi, biaya pengiriman barang, royalty,
biaya komunikasi, upah lembur, biaya pengangkutan dalam pabrik,
biaya sumber tenaga, penangan bahan baku.
Dalam rentang aktivitas yang terbatas, hubungan antara suatu
aktivitas dengan biaya yang terkait bisa mendekati liniaritas (total
biaya variabel diasumsikan meningkat dalam jumlah konstan untuk
setiap satu unit peningkatan dalam aktivitas). Saat kondisi-kondisi
berubah atas tingkat aktivitas berada di luar rentang yang relevan,
tarif biaya variabel baru harus dihitung.
30. 19
B. Biaya Tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas
bisnis meningkat atau menurun. Jika aktivitas diharapkan untuk
meningkat di atas kapasitas yang sekarang, biaya tetap harus
dinaikkan untuk menangani peningkatan volume yang diperkirakan.
Contoh: gaji eksekutif produksi, penyusutan jika menggunakan
metode garis lurus, pajak properti, amortisasi paten, gaji supervisor,
asuransi properti dan kewajiban, gaji satpam dan pegawai
kebersihan, pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan,
sewa.
Jika perkiraan permintaan produksi meningkat maka terdapat
peningkatan tingkat pengeluaran atas setiap item overhead pabrik.
Satu jenis biaya tertentu diklasifikasikan sebagai biaya tetap hanya
dalam rentang aktivitas yang terbatas yang disebut rentang relevan
(relevance range).
C. Biaya Semi
Biaya semi adalah biaya di dalamnya mengandung unsur tetap dan
mengandung unsur variabel.
Biaya semi ini dapat dikelompokkan dalam dua elemen biaya yaitu:
1) Biaya semivariabel adalah biaya di dalamnya mengandung unsur
tetap dan memperlihatkan karakter tetap dan variabel.
Contoh: biaya listrik, telepon dan air, gas, bensin, batu bara,
perlengkapan, hiburan dan pemeliharaan, beberapa tenaga kerja
31. 20
tidak langsung, asuransi jiwa kelompok untuk karyawan, biaya
pensiun, pajak penghasilan, biaya perjalanan dinas.
2) Biaya dalam Hubungan dengan Departemen Produksi
Perusahaan pabrik dapat dikelompokkan menjadi segmen-segmen
dengan berbagai nama seperti; departemen, kelompok biaya, pusat
biaya, unit kerja atau kerja yang dapat digunakan dalam
pengelompokkan biaya menjadi dua yaitu:
a. Biaya langsung departemen adalah biaya yang dapat ditelusuri
secara langsung ke departemen bersangkutan.
Contoh: gaji mandor pabrik yang digunakan oleh departemen
bersangkutan.
b. Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat
ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan.
Contoh: biaya penyusutan dan biaya asuransi merupakan biaya
yang manfaatnya digunakan secara bersama oleh masing-
masing departemen.
3) Biaya dalam Hubungan dengan Periode Waktu
Dalam hubungannya dengan periode waktu biaya dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Biaya pengeluaran modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memberikan manfaat di masa depan dan dalam jangka waktu
yang panjang dan dilaporkan sebagai aktiva.
Contoh: pembelian mesin dan peralatan
32. 21
b. Biaya pengeluaran pendapatan adalah biaya yang memberikan
manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban.
Contoh: mesin atau peralatan yang dibeli apabila dikomsumsi
akan kehilangan kegunaan dan akan menimbulkan apa yang
disebut dengan penyusutan.
4) Biaya dalam Hubungan dengan Pengambilan Keputusan
Biaya dalam rangka pengambilan keputusan dapat dikelompokkan
menjadi menjadi dua yaitu biaya relevan dan biaya tidak relevan.
a. Biaya Relevan
Biaya relevan adalah biaya masa akan datang yang
berbeda dalam beberapa alternatif yang berbeda.
Biaya relevan terdiri dari:
1) Biaya diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang
berbeda dalam beberapa alternatif pilihan.
2) Biaya kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan
dalam memilih suatu alternatif.
3) Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam
catatan akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan.
Contoh: biaya bunga.
4) Biaya nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan
akibat memilih suatu alternatif.
33. 22
Contoh: Biaya yang dikeluarkan akibat memilih jika
menerima pesanan dari luar.
5) Biaya yang dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak
kepada produk selesai.
Contoh: biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung.
b. Biaya tidak Relevan
Biaya tidak relavan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak
mempengaruhi keputusan apapun.
Biaya relevan dapat dikelompokkan menjadi elemen:
1) Biaya masa lalu atau histori adalah biaya yang sudah
dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun.
Contoh: pembelian mesin.
2) Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali.
Contoh: kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor
pabrik dan penyusutan bangunan.
2.1.2 Definisi Limbah
Philip Kristanto (2004: 169) limbah adalah buangan yang kehadirannya
pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena nilai
ekonomi. Limbah yang mengandung bahan polutan memiliki sifat racun dan
berbahaya dikenal dengan limbah B-3, yang dikatakan sebagai bahan yang
dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup
34. 23
dan sumberdaya. Apabila ditinjau secara kimiawi, bahan-bahan ini terdiri dari
bahan organik dan anorganik.
Sedangkan Mahida (1986: 9) limbah adalah sampah cair dari suatu
lingkungan masyarakat dan terutama terdiri dari air yang telah dipergunakan
dengan hampir-hampir 0,1% dari padanya berupa benda-benda padat yang
terdiri dari zat organik dan bukan organik.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa limbah atau
sampah adalah hasil dari aktifitas dan konsumsi masyarakat yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.
2.1.2.1 Karakteristik Limbah
Kegiatan industri dan teknologi yang telah digunakan dalam proses
produksi atau yang disebut limbah tidak diperbolehkan dibuang langsung ke
lingkungan karena dapat menyebabkan pencemaran. Indikator atau tanda
bahwa di suatu lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda
yang dapat diamati melalui karakteristik sebagai berikut:
1. Limbah padat
Limbah padat berupa kertas HVS, botol minuman kaleng dan plastik yang
banyak tersebar pada tempat sampah. Sehingga dari botol plastik minuman
dapat dibuat galung yang kemudian digunakan kembali oleh perusahaan.
2. Limbah Cair
Limbah cair memang tidak mungkin bisa dihindarkan karena limbah ini
umumnya berasal dari bahan atau materi organik sehingga yang
35. 24
ditimbulkan merupakan fakta yang tidak dapat dihindarkan. Limbah cair
juga dapat berasal dari proses pembersihan atau pencucian dan pemasakan
meghasilkan efek asam atau alkali dengan mengandung kadar garam yang
cukup tinggi. Hal ini dapat menyebakan bahaya dan keracunan pada
kehidupan akuatik.
3. Limbah Gas
Pada umumnya limbah gas dari pabrik bersumber dari penggunaan bahan
baku, proses dan hasil serta sisa pembakaran. Pada saat pengolahan
pendahuluan, limbah, gas maupun partikel timbul karena perlakuan bahan-
bahan sebelum diproses lanjut. Limbah yang terjadi disebabkan berbagai
hal antara lain karena reaksi kimia, kebocoran gas, hancuran bahan-bahan
dan lain-lain (Otto Soemarwoto, 1989:21).
2.1.2.2 Biaya Pengolahan Limbah
Pengolahan limbah agar dapat dipergunakan kembali adalah melalui
proses produksi, sehingga biaya pengolahan limbah tergolong dalam biaya
produksi yaitu :
Armanto Witjaksono (2006:11) menyatakan bahwa terdapat tiga
kategori biaya produksi yaitu:
1) Bahan langsung (Direct Materials
2) Adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi
Contoh: Tepung terigu sebagai bahan baku dasar pembuatan mie atau roti
3) Tenaga kerja langsung (Direct Labor) Adalah tenaga kerja yang
dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. Contoh:
36. 25
Upah pekerja pabrik pengolahan tepung terigu menjadi roti; dimulai dari
pekerja yang mengolah campuran bahan baku hingga pengemasannya.
4) Biaya Overhead Pabrik (BOP)
5) Adalah biaya-biaya produk selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga
kerja langsung. BOP ini kerap dibagi lagi atas:
a. Bahan tidak langsung
Adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk,
tetapi pemakaiannya sedemikian kecil atau sulit diukur per unit produk
Contoh: Dalam perusahaan percetakan buku, adalah sangat sulit
mengukur konsumsi / kebutuhan lem per unit buku/ per batch sekalipun
Tenaga kerja tidak langsung Tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak
langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi.
Contoh: Supervisor produksi yang mengawasi mutu proses pembuatan
roti dan melakukan uji petik kualitas atas produk akhir.
b. Biaya tidak langsung lainnya
Secara sederhana dapat didefinisikan sebagai BOP selain BOP bahan
tidak langsung dan BOP tenaga kerja tidak langsung.
Contoh: Berbagai macam pungutan atau retribusi seperti izin
keramaian/ kebisingan, pemakaian air tanah, kebersihan, dan
sebagainya.
37. 26
2.1.3 Definisi Pendapatan
Michael F. Vanbreda dan Eldon S. Hendrikson (2000:377) dalam buku
teori Akuntansi yang diterjemahkan Herman Wibowo, pendapatan adalah:
“ Arus masuk atau penambahan lainnya pada aktiva suatu satuan usaha atau
penyelesaian kewajiban-kewajibannya (atau kombinasi keduanya) dari
pengiriman atau produksi barang atau pemberian jasa atau kegiatan lain yang
merupakan kegiatan utama atau pusat dari satuan usaha yang
berkesinambungan.
Lili M. Sadeli dan Bedjo Siswanto (1999:44) dalam buku Akuntansi
Manajemen system, proses, dan pemecahan soal, yang dimaksud pendapatan
(Revenue) adalah: “Penambahan bruto dalam modal sebagai dampak aktivitas
perusahaan”.
Sedangkan menurut Munandar (2006 : 18 ) memberikan definisi
pendapatan sebagai berikut : “Pendapatan adalah suatu pertambahan assets
yang mengakibatkan bertambahnya owners equity, tetapi bukan karena
pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula merupakan
pertambahan assets yang disebabkan karena bertambahnya liabilities”
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pendapatan
adalah penambahan aktiva atau penyelesaian kewajiban-kewajiban dari
aktivitas-aktivitas produksi, pemberian jasa atau kegiatan lain yang
merupakan pusat dari satuan usaha perusahaan yang berkesinambungan.
38. 27
2.1.3.1 Pengukuran pendapatan
Pengukuran pendapatan merupakan unsur-unsur yang sangat penting
dalam laporan keuangan, karena dalam melakukan aktivitas usaha dan
manajemen perusahaan tentu ingin mengetahui nilai atau jumlah pendapatan
yang diperoleh dalam suatu periode akuntansi yang diakui sesuai dengan
prinsip umum.
Hendriksen (2006 : 380) menjelaskan arti pengukuran secara
tradisioanal dalam akutansi yaitu : “Pemberian nilai angka (numerical values)
pada objek atau kejadian yang berhubungan dengan perusahaan dan diperoleh
sedemikian rupa sehingga cocok untuk digabungkan (seperti total nilai
aktiva) atau pemilihan (disaggregation) sebagai mana yang diinginkan untuk
situasi tertentu.”
Pengukuran pendapatan dapat dilihat dari :
a. Pendapatan yang dapat dikatakan sebagai produk suatu satuan
ekonomi, berasal dari penyerahan barang atau jasa. Akan tetapi
seringkali pendapatan didefinisikan dari sudut pandang arus masuk
(inflow).
b. Keuntungan (gain) juga merupakan kenaikan dalam aktiva bersih
perusahaan, hanya saja kenaikan aktiva ini berasal dari kegiatan
utama perusahaan yang diarahkan untuk mencari laba. Dalam
prakteknya sulit membedakan secara jelas antara pendapatan
(revenve) dengan keuntungan. namun demikian, jika diperlukan
39. 28
harus dilakukan pembebanan guna meningkatkan kegunaan
pengukuran laba komprehensif.
2.1.3.2 Dasar pengukuran pendapatan
Dasar pengukuran pendapatan adalah suatu unsur diakui secara formal
yang memenuhi elemen laporan keuangan. Sebuah unsur juga dapat di ukur
dalam satuan uang untuk dapat diakui pengungkapan merupakan pengakuan
yang lebih tepat dalam situasi dimana yang relevan tidak dapat diukur dengan
handal.
Skousen dan Stice yang dikutip Akbar (2009:568) ada lima dasar
pengukuran yang biasanya digunakan dalam praktek yaitu :
a. Biaya historis (historical cost) adalah harga tunai ekuivalen yang
dipertukarkan untuk barang atau jasa pada tanggal perolehan (akuisisi).
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dicatat pengeluaran kas (atau setara
kas) yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan
untuk memperoleh aktiva tersebut pada data perolehan. Kewajiban
dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban atau
dalam keadaan tertentu (misalnya pajak penghasilan), dalam jumlah kas
(atau setara kas) yang diharapkan akan dibayar untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
b. Biaya penggantian saat ini (Current Replacement Cost) merupakan harga
tunai yang akan dibayarkan sekarang untuk membeli atau mengganti jenis
barang atau jasa yang sama yang tidak didiskontokan yang mungkin akan
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban.
40. 29
c. Nilai pasar saat ini (Current Market Value) merupakan harga tunai
ekuivalen yang dapat diperoleh dengan menjual aktiva dalam likuidasi
sebelumnya atau yang dilaksanakan secara terarah.
d. Nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value) merupakan
jumlah kas yang diharapkan akan diterima atau dibayarkan dari hasil
pertukaran aktiva atau kewajiban dalam kegiatan normal perusahaan.
Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau
setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan
untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
e. Nilai sekarang atau diskonto (pemecahan dari kerugian atas saham)
merupakan aktiva yang dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa
depan yang diskontokan ke nilai dari pos yang diharapkan dapat
memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal kewajiban dinyatakan
ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelsaikan
kewajiban dalam pelaksanaan usaha.
Dari kelima atribut pengukuran tersebut, memiliki nilai yang kurang lebih
sama. Perbedaan akan muncul dengan bertambahnya umur aset, perubahan
kondisi usaha, dan harga perolehan semula menjadi kurang relevan dalam
mengukur keuntungan ekonomis di masa yang akan datang.
2.1.3.3 Kriteria Pengukuran Pendapatan
1) Aktivitas penghasilan untuk memperoleh pendapatan telah selesai, dan
tidak dibutuhkan usaha yang signifikan untuk menyelesaikan transaksi.
2) Risiko kepemilikan dalam penjualan telah dipindahkan ke pembeli.
41. 30
3) Pendapatan dan beban terkait dapat diukur atau dapat diestimasi
dengan akurasi yang wajar.
4) Pengakuan pendapatan biasanya menghasilkan kenaikan kas, piutang
atau efek pada kondisi tertentu menghasilkan peningkatan persedian
atau aktiva lain, atau penurunan kewajiban.
5) Transaksi pendapatan adalah wajar dengan wajar dengan pihak
independent ( bukan pihak yang dikendalikan ).
Transaksi pendapatan tidak melibatkan pembatalan ( misalnya hak
untuk mengembalikan ).
2.1.3.4 Macam-macam Pendapatan
Kusnadi (2000:19) dalam buku Akuntansi keuangan menengah
(Intermediate) prinsip, prosedur,dan metode, pendapatan ada dua macam
yaitu:
1. Pendapatan Operasi
Pendapatan operasi dapat diperoleh dari dua sumber yaitu :
a. Penjualan Kotor
Penjualan kotor adalah penjualan sebagaimana tercantum dalam faktur
atau jumlah awal pembebanan sebelum dikurangi penjualan retur dan
potongan penjualan.
b. Penjualan Bersih
Penjualan brsih adalah penjualan yang diperoleh dari penjualan kotor
dikurangi retur penjualan ditambah dengan potongan penjualan dan
lain-lain.
42. 31
2. Pendapatan non Operasional
a. Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diterima perusahaan karena
telah meminjamkan uangnya kepada pihak lain.
b. Pendapatan Sewa
Pendapatan Sewa adalah pendapatan yang diterima perusahaan karena
telah menyewakan Aktiva nya untuk perusahaan lain.
2.1.3.5 Daftar-daftar Pendapatan
Daftar neraca dilengkapi oleh dua daftar keuangan, ialah daftar
pendapatan (income statement) dan daftar pendapatan ( surplus ) yang ditahan
retained earnings (surplus account). Daftar biaya-biaya dari suatu perusahaan
selama suatu periode tertentu dan memberikan angka terakhir yaitu laba atau
rugi untuk periode akunting yang bersangkutan.
Analisa dari daftar-daftar pendapatan bertentangan dengan analisa dari
daftar-daftar neraca. Daftar neraca dari suatu perusahaan besar harus
diringkaskan dulu menjadi beberapa golongan pos-pos yang berhubungan,
sedangkan daftar pendapatan seringkali harus diperluas, oleh karena biasanya
sangat diringkaskan, sehingga sedikit sekali nilainya.
2.1.3.6 Pos-pos Terpenting Dalam Daftar-daftar Pendapatan
Daftar pendapatan dari perusahaan-perusahaan industri dan
perdagangan yang harus disampaikan kepada Bursa Efek-efek mempunyai
uniformitas dan kelengkapan yang cukup tinggi. Akan tetapi perusahaan-
perusahaan yang tidak diharuskan menyampaikan daftar-daftar
43. 32
pendapatannya kepada Bursa Efek banyak yang menyusun daftar
pendapatannya asal saja. Ada yang hanya melaporkan laba brutonya atau
pendapatan netonya saja, tanpa memberikan informasi tambahan, yang
menjelaskan cara bagaimana memperoleh angka-angka itu.
Daftar-daftar pendapatan untuk keperluan analisa dibagi dalam tiga,
yaitu: ( 1 ) seksi laba bruto, ( 2 ) seksi laba operasi dan ( 3 ) seksi laba neto
atau neto rugi akhir, termasuk semua debit dan kredit yang luar biasa.
Daftar-daftar pendapatan dibagi dalam 15 pos primer dan ke 15 pos
primer ini diklasifikasi dalam tiga seksi tersebut diatas. Ke 15 pos primer ini
ialah:
Seksi Laba Bruto : (Gross Profit Section )
1. Harga penjualan bruto ( Gross Sales )
2. Retur dan potonagn ( Returns and Allowances )
3. Hasil penjualan neo ( Net Sales )
4. Harga pokok dari barang-barang yang dijual ( Cost of Goods Sold )
5. Margin Bruto ( Gross Margin )
Seksi Laba OPerasi : ( Operating Profit Section )
1. Biaya administrasi dan umum ( Administrative and General
Expenses )
2. Biaya-biaya Penjualan ( Selling Expenses )
3. Cadangan Piutang Sangsi ( Provision for Bad Debts )
4. Laba Operasi ( Operating Profit )
44. 33
Seksi Laba Neto atau Rugi Neto Akhir : ( Final Net Profit or Loss
Section )
1. Potonangan Kontan yang Diperoleh dan yang Diberikan ( Cash
Discount Earned and Given )
2. Bunga yang dibayar ( Interest Paid )
3. Laba Neto atau Rgi Neto Sebelum Perbedaan-perbedaan Luar
Biasa ( Net Profit or Loss Before Extra Ordinary Charges )
4. Pembebanan-pembebanan Luar Biasa ( Extra Ordinary Charges )
5. Pajak Pendapatan ( Income Tax )
6. Laba Neto atau Rugi Neto ( Net Profit or Loss )
2.1.3.7 Analisa Dari Daftar-daftar Pendapatan
Daftar pendapatan ( income statement ) adalah interprestasi matematis
dari kebijaksanaan-kebijaksanan, pengalaman, pengetahuan, tinjauan ke masa
depan dari manajemen dari suatu perusahaan ditinjau dari titik pandangan
dari pendapatan, biaya-biaya laba bruto, laba operasi dan laba atau rugi neto.
Laba atau rugi neto terakhir adalah ukuran terakhir dari keterampilan
dari manajemen yang aktif.
Daftar pendapatan ini selanjutnya sangat penting bagi penganalisa yang
ingin memperoleh suatu pandangan jangka panjang dari suatu perusahaan.
Daftar pendapatan itu merupakan laporan sementara. Laba atau rugi bukan
hasil yang fundamental dari operasi-operasi selama suatu periode waktu yang
pendek. Alokasi antara tahun dengan tahun mengenai biaya-biaya dan
penghasilan-penghasilan, yang memutuskan besarnya laba atau rugi, sebagian
45. 34
ditetapkan berdasarkan taksiran-taksiran dan konvensi dan asumsi-asumsi,
yang mungkin tepat dan mungkin juga tidak.
Para kreditur jangka pendek, misalnya para penjual ( supplier ) dari
bahan-bahan baku dan barang-barang dagangan dan bank-bank komersiil
yang memberikan kredit tanpa jaminan selama 3 sampai 6 bulan, biasanya
lebih memperhatikan kondisi dari daftar neraca untuk membantu perluasan
kredit. Para pemilik efek-efek jangka panjang misalnay para pemilik obligasi
dengan jaminan, saham-saham referen atau saham-saham biasa lebih
memperhatikan daftar pendapatan.
2.1.3.8 Pengawasan Perhitungan Pendapatan
Dengan memperhatikan bahwa penerimaan pendapatan perusahaan
diperolah dari berbagai sumber, maka tindakan pengamanan yang harus
diperhatikan adalah:
1. Perlu dibuat ketentuan yang tegas untuk masing-masing tugas mengenai
batasan-batasan tugas yang harus dilaksanakan.
2. Mengadakan pemisahan fungsi pengawasan atau pengurusan
pendapatan dengan fungsi pencatatan pendapatan.
3. Menentukan fungsi-fungsi dalam penerimaan pendapatan secara jelas
kemudian menetapkan agar setiap penerimaan pendapatan segera
dicatat.
4. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka setiap ada
transaksi penerimaan pendapatan harus segera dicatat.
46. 35
5. Melaksanakan pengawasan pendapatan atas fungsi penerimaan,
pengurusan dan pencatatan pendapatan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian Terdahulu
No. Nama Judul Kesimpulan Perbedaan Persamaan
1. Yessi T. Br.
Karo
2009
Pengelolaan
Sampah
Rumah
Tangga Di
Kelurahan
Sidorame
Timur
Kecamatan
Medan
Perjuangan
Kota Medan
Penelitian ini
merupakan
salah satu
langkah dalam
menata dan
menjaga
kebersihan
Kelurahan
Sidorame
Timur
Kecamatan
Medan
perjuangan di
kota Medan.
Pengelolaan
sampah
Sampah
(limbah)
2. Natalia
2008
Analisis
internalisasi
biaya
pengolahan
limbah
(studi kasus
sentra
industri
tempe di
desa
citeureup,
Kecamatan
citeureup,
kabupaten
bogor).
Penelitian
bertujuan untuk
menganalisis
inernalisasi
biaya
pengolahan
limbah atau
pengolahan
limbah pada
desa citeureup,
Kecamatan
citeureup,
kabupaten
bogor).
Inetrnalisasi Biaya
pengolahan
limbah
3. Luska
Lusyana
Sari
2007
Analisis
perhitungan
pendapatan
perusahaan
pada PT. Kai
( persero )
bandung
Periode
Penelitian yang
dilakukan pada
PT. Kai
(Persero)
bertujuan untuk
menganalisis
perhitungan
pendapatan
Tidak ada
variabel
biaya
pengolahan
limbah
produksi
Perhitungan
pendapatan
perusahaan
47. 36
2001-2005 perusahaan
pada PT. Kai
( persero )
bandung
Selama Periode
2001sampai
dengan 2005.
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis
Riduan (2004:25) kerangka berpikir adalah dasar pemikiran dari
penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan telaah penelitian.
Kerangka Pemikiran Teoritis
Keterangan :
X : Biaya pengolahan limbah plastik
Y : Perhitungan pendapatan perusahaan
Biaya pengolahan limbah
plastik
(X)
Perhitungan pendapatan
perusahaan
(Y)
48. 37
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2012:23) penelitian kualitatif lebih menekankan pada
makna generalisasi”. Sedangkan “Data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka”. Dikatakan penelitian kuantitatif karena data penelitian
berupa angka-angka.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Sugiyono (2012:61) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan pencatatan
aktiva tetap dan laporan keuangan perusahaan.
3.2.2 Sampel
Sugiyono (2012:81) menyatakan bahwa pengertian sampel adalah:
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”. Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi sampel
pada penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan (neraca dan laba-
rugi).
49. 38
3.3 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah penentuan construct sehingga
menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional variabel
menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh dalam
mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti
yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran construct yang lebih baik,
(Indriantro, 1999:89).
Tabel definisi operasional variabel
No. Variabel Dimensi Skala
1. Biaya pegolahan
limbah
(X)
Biaya pengolahan limbah adalah
biaya yang digunakan dalam
memproses atau memproduksi
sebuah limbah atau sampah
sehingga menjadi barang yang
siap digunakan
1-2
2. Perhitungan
pendapatan
perusahaan
(Y)
Pendapatan adalah :“Suatu
penambahan Aktiva (Harta )
yang mengakibatkan
bertambahnya modal tetapi
bukan kerena penambahan
modal dari pemilik atau bukan
hutang melainkan melalui
penjualan barang atau jasa
kepada pihak lain, karena
pendapatan ini dapat dikatakan
sebagai kontra prestasi yang
diterima atas jasa-jasa yang telah
diberikan kepada pihak lain”.
1-2
50. 39
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
1) Data kualitatif
Data ini adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi,
karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata, bukan
berbentuk angka-angka. Data ini biasanya didapat dari wawancara dan
bersifat subjektif sebab data tersebut ditafsirkan lain oleh orang yang
berbeda. Data kualitatif dapat diangkakan dalam bentuk ordinal atau
ranking, (Riduwan, 2007:5).
2) Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka-angka. Data ini
diperoleh dari pengukuran langsung maupun dari angka-angka yang
diperoleh dari data kualitatif sehingga menjadi data kuantitatif. Data
kuantitatif bersifat objektif dan bisa ditafsirkan sama oleh semua
orang, (Riduwan, 2007:5).
3.4.2 Sumber Data
1) Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara), (Sangadji dan
Sopiah, 2010:44).
51. 40
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain), (Sangadji dan Sopiah, 2010:44).
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti di perusahaan GOTA
adalah dengan metode pengumpulan data historis (documentary-historical).
Langkah-langkah yang diambil dalam pengumpulan data yang
berkaitan adalah sebagai berikut:
1) Observasi
Observasi menurut Sugiyono (2012: 145) yaitu “observasi sebagai
teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan responden
yang diamati tidak terlalu besar”.
2) Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu
dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Sugioyono, 2012:186).
3) Dokumentasi
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
bertanya langsung kepada responden atau informan (Sangadji dan Sopiah,
2010:44).
52. 41
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode
ilmiah, karena dengan analisa data tersebut dapat diberi arti dan makna yang
berguna dalam memecahkan masalah penelitian, (Nazir,1998:405).
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
yang berupa angka. Maka analisis yang digunakan adalah :
1.Analisis biaya pengolahan limbah
Metode-metode perhitungan harga pokok produksi yang penulis sajikan
adalah sebagai berikut:
a. Metode Full Costing
Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok
produksi, yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik, baik berperilaku variabel maupun tetap. Dengan
demikian harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari
unsur biaya produksi berikut ini :
Biaya bahan baku ............................................................................ xx
Biaya tenaga kerja langsung ............................................................ xx
Biaya overhead pabrik variabel ...................................................... xx
Biaya overhead pabrik tetap............................................................. xx
Harga pokok produksi...................................................................... xx
Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi
yang memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel kedalam
harga produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik variabel. Dengan demikian harga pokok
53. 42
produksi menurut metode variabel costing terdiri dari dua unsur biaya
produksi berikut ini :
Biaya bahan baku .......................................................................... xx
Biaya tenaga kerja langsung ......................................................... xx
Biaya overhead pabrik variabel .................................................... xx
Harga pokok produksi .................................................................. xx
2.Analisis terhadap laporan laba rugi yang terdiri dari :
Berikut adalah contoh laporan laba rugi komersial PT. X untuk periode
yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 :
Pendapatan Underwiting......................................................... U$ X
Beban Underwriting ............................................................ U$ (X)
Laba Bruto .......................................................................... U$ X
Pendapatan Lain - Lain ......................................................... U$ X
Beban Usaha ........................................................................ U$ (X)
Laba Bersih Sebelum Pajak .............................................. U$ X
54. 43
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K., dan Milton F. Usry. 2006. Akuntansi Biaya, Alih bahasa oleh
Krista.Salemba Empat. Jakarta.
Garrison, Ray H., Eric W. Noren, and Peter C. Brewer, 2006, Managerial
Accounting, Edisi Kesebelas, Jilid Satu, Terjemahan oleh Nuri Hinduan,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Hansen & Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. Edisi 7, jilid 1terjemahan Dewi
Fitriasari, MSI. dan Deny Arnos Kwary, M. HUM. Salemba Empat.
Jakarta.
Witjaksono A. 2006. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Philip Kristanto. 2004. Ekologi Industri. Yogyakarta: ANDI.
Hendriksen Eldon S, Michael F. Van Breda. Alih Bahasa Herman Wibowo. 2000.
Teori Akuntansi Buku Satu, Edisi kelima. Interaksa. Jakarta.
Kusnadi. 2000. Akuntansi Keuangan Menengah. Malang : Penerbit Universitas
Brawijaya.
Bastian Bustami dan Nurlela. 2007. Akuntansi Biaya, Edisi Pertama, Cetakan
Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sadeli, M. Lili dan Bedjo Siswanto.1999. Akuntansi Manajemen, Sistem, Proses
dan Pemecahan Soal. Penerbit : Bumi Aksara.
Otto Soemarwoto. 1989. Ekologi lingkungan hidup dan pembangunan,
djambatan, Jakarta.
Mahida, U. N. 1986. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. C.V.
Rajawali, Jakarta.
Nazir, M, 1998. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Riduwan, 2007. Metode dan Teknik Menyusun Thesis. Cetakan ketujuh.
Alfabeta. Bandung.
Indriantro, nur dan Bambang Supomo.1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
akuntansi dan manajemen, Edisi I. Yayasan BPFE UGM, Yogyakarta.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B,
Alfabeta, Bandung.