2. Pendahuluan
Orang-orang yang senang berpetualang baik di gunung, di hutan atau
di tempat-tempat lain, harus selalu sadar akan resiko yang ada pada
kegiatan tersebut.
Pengetahuan dan pemahaman akan resiko yang mungkin didapat
merupakan suatu faktor yang sangat diperlukan dalam persiapan dan
pelaksanaan kegiatan di alam terbuka.
Secara umum, sumber bahaya dapat berasal dari :
Diri kita sendiri (Subjective Danger) dapat kita kontrol. Misal :
keteledoran, kurangnya persiapan, pengetahuan yang minimal dll.
Bahaya dari luar diri kita (Objective Danger). Misal : gempa bumi,
badai, banjir, binatang buas dll.
3. Pengertian
• Survival berasal dari kata “survive” yang berarti
adalah kemampuan atau usaha seseorang untuk
dapat bertahan hidup dari keadaan yang kurang
menguntungkan disekelilingnya, atau biasa
disebut dengan teknik untuk bertahan hidup.
• Sedangkan Makhluk hidup yang berada dalam
situasi survival disebut Survivor.
5. Mengapa Ada Survival
Pada dasarnya manusia dianugerahi insting untuk bertahan hidup, namun
alangkah baiknya bila kita membekali diri dengan ilmu pengetahuan survival.
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk
keluar dari kesulitan yang dihadapi. Sebab, kita tak akan tahu kapan
bencana/musibah menimpa.
6. Mengapa Ada Survival
Kesulitan - kesulitan tersebut antara lain :
Keadaan alam (cuaca dan medan)
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tersebu biasanya timbul akibat
kesalahan-kesalahan dari diri sendiri dan dari kesiapan mental kita.
(Mental kurang lebih 80%)
7. Mengapa Ada Survival
Dalam kenyataannya hal-hal yang akan kita hadapi tergantung pada spesifikasi kondisi
tersebut, misalnya terseat di gurun pasir atau di kutub akan memunculkan aspek-aspek
yang berbeda.
Namun di lain pihak, dapat ditemukan adanya kesamaan-kesamaan tertentu pada aspek
yang muncul dalam setiap kondisi survival.
Secara umum, aspek-aspek ini dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan dll
2. Fisiologis : sakit, lapar, haus,luka, lelah dll
3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin,vegetasi, fauna dll
9. Modal Dasar Dalam Menghadapi Survival
1. Semangat untuk mempertahankan hidup
Seringkali orang awam ke alam terbuka menghadapi
bahaya pada kondisi yang parah, tetapi karena
keinginan untuk tetap hidup tinggi seolah-olah dia
mendapat kekuatan yang berlebih untuk mengatasi
keadaan tersebut.
10. Modal Dasar Dalam Menghadapi Survival
2. Kesiapan Diri
Orang yang mempunyai pengetahuan dan
keterampilan serta kemampuan yang dapat
mengantisipasi bahaya-bahaya dalam keadaan
survival.
11. Modal Dasar Dalam Menghadapi Survival
3. Alat Pendukung
Peralatan yang dipunyai pada saat survival akan
mempengaruhi keberhasilan dan cara survival. Pada
saat survival kapak dan tali akan lebih berguna
daripada uang.
12. Modal Dasar Dalam Menghadapi Survival
4. Usaha untuk Terlepas dari Kondisi Survival
Untuk menambah tenaga dan mempertahankan
kondisi tubuh serta usaha untuk terlepas dari kondisi
survival.
14. Tindakan Dalam Menghadapi Kondisi Survival
Usaha apa saja yang perlu kita lakukan agar keluar dari kondisi survival,
dalam arti menguasai keadaan, dapat ditemukan dari kata kunci survival
itu sendiri.
Setiap huruf dari kata “SURVIVAL” merupakan singkatan dari langkah-
langkah yang harus kita ingat. Terdapat berbagai macam versi, yang akan
di bahas menurut versi pecinta alam:
15. Tindakan Dalam Menghadapi Kondisi Survival
S : Sadari dimana kita berada
U : Untung rugi di tangan kita
R : Rasa takut hilangkanlah
V : Vakum segera diisi
I : Ingatlah dimana kita berada
V : Viva Hidup Hargailah
A : Adat istiadat setempat hormatilah
L : Latih diri dan belajarlah selalu
Dari kata-kata kunci “SURVIVAL” dapat disimpulkan bahwa survival lebih merupakan sikap mental
daripada penguasaan pengetahuan. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa pengetahuan
harusdiabaikan.
16. Tindakan Dalam Menghadapi Kondisi Survival
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-
ingatlah arti survival, agar dapat membantu anda
keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika
anda tersesat yaitu istilah “STOP” :
Bagaimana Jika Tersesat ???
S : Stop / Seating (Berhenti dan Duduklah)
T : Thinking (Berfikirlah)
O : Observe (Mengamati daerah sekitar)
P : Planning (Buat Rencana tindakan apa yang
harus dilakukan )
18. Kebutuhan Dalam Keadaan Survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor, adalah sebagai berikut:
1. Sikap Mental
Semangat untuk tetap hidup
Kepercayaan Diri
Akal Sehat
Disiplin dan mempunyai rencana yang matang
Kemampuan belajar dari pengalaman
19. Kebutuhan Dalam Keadaan Survival
2. Pengetahuan
Cara membuat tempat perlindungan sementara (BIVAK)
Cara memperoleh air
Cara mendapatkan makanan
Cara membuat api
Pengetahuan dalam Orientasi Medan
Cara mengatasi gangguan Bintang
Cara mencari pertolongan
20. Kebutuhan Dalam Keadaan Survival
3. Pengalaman dan Latihan
Latihan mengidentifkasi makanan
Latihan membuat jebakan
21. Kebutuhan Dalam Keadaan Survival
4. Peralatan
Peralatan Kesehatan (P3K)
Peralatan Untuk Shelter dan Menjaga
Kehangatan Tubuh (Ponco, Flysheet)
Peralatan Sinyal Darurat (Cermin, Pluit,
dll)
Peralatan Membuat Api (Korek api, lilin,
kaca pembesar, dan batu api)
Peralatan Untuk Makanan dan Minuman
(Pisau Kecil, Benang nylon dan kail
pancing)
22. Kebutuhan Dalam Keadaan Survival
5. Kemauan untuk Belajar
Kemauan belajar menentukan kemampuan
dalam mencari informasi, keinginan untuk
menjadi bisa dan kebutuhan untuk memiliki
pengalaman.
23. Kebutuhan Dalam Keadaan Survival
Mengkoordinasi anggota
Melakukan pertolongan pertama
Melihat kemampuan anggota
Mengadakan orientasi medan
Melakukan “penjatahan” makanan
Membuat rencana dan pembagian tugas
Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia
luar
Membuat jejak dan perhatian
Mendapatkan pertolongan
25. Penyebab Gagalnya Survive
1. Ketegangan dan Panik
Masalah kesehatan mental yang membuat seseorang khawatir dan takut
berlebihan dalam menghadapi situasi kondisi sekitarnya, kapan dan di
mana saja, serta dialami berulang-ulang. bahkan sering kali tanpa adanya
hal yang membahayakan atau perlu ditakuti hal itu bisa terjadi.
Pencegahan :
Sering Berlatih
Berfikir Positif dan Optimis
Persiapan Mental dan Fisik
26. Penyebab Gagalnya Survive
2. Cuaca Alam
Kelelahan karena kepanasan
Sengatan Panas
Dehidrasi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang
didapatkan
Kedinginan / Hipotermia (keadaan darurat medis yang terjadi ketika
tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada menghasilkan panas.
Suhu tubuh yang normal adalah sekitar 37 derajat Celsius. Seseorang
bisa dikatakan mengalami hipotermia bila suhu tubuhnya menurun
hingga di bawah 35 derajat Celsius.
27. Penyebab Gagalnya Survive
Keadaan yang menambah parahnya keadaan
Penyakit akut / Kronis
Baru sembuh dari penyakit
Kurang tidur sehingga menyebabkan kelelahan fisik dan sulit berfikir
Penyakit kulit yang merata
Terlalu gemuk
Pencegahan :
Aklimitasi (Adaptasi)
Persedian air
Mengurangi aktivitas (Jika Cuaca Panas)
Menggunakan Pakaian sesuai dengan cuaca sekitar
28. Penyebab Gagalnya Survive
3. Penyakit
Demam
Disentri / Diare
Typus
Malaria
4. Menurunnya Mental
• Gejala : Lemah, Lesu, kurang dapat berfikir dengan baik, Histeris
• Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah serta keadaan lingkungan
mencekam
• Pencegahan : Usahakan tenang dan banyak berlatih
29. Penyebab Gagalnya Survive
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
Gejala
Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab
Makanan dan minuman yang beracun
Pencegahan
Air Garam, Minum air sabun mandi panas, minum teh pekat,
di tohok anak tekaknya
31. Bivak atau Shelter
Bivak adalah tempat berlindung sementara (darurat) di alam bebas dari
gangguan cuaca, binatang buas, dan angin.
mendirikan bivak adalah teknik penting yang harus dikuasai. Bivak
merupakan salah satu kemampuan wajib survival di alam bebas. Karena
pembuatannya yang mudah dengan peralatan yang seadanya.
Berdasarkan jenisnya, bivak dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Bivak Alam
2. Bivak Semi buatan
3. Bivak Buatan
32. 1. Bivak Alam
Bivak jenis ini dibuat dengan memanfaatkan sumberdaya
alam di sekitar. bentuk lain dari alam juga dapat
digunakankan sebagai bivak seperti gua, lekukan tebing
atau batu yang cukup dalam, lubang lubang dalam tanah
dan sebagainya.
Apabila memilih gua, kita bisa memastikan tempat ini
bukan persembunyian satwa. Goa yang akan ditinggali juga
tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk
mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai
obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak
ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.
33. 2. Bivak Semi Alam
Bivak jenis ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan
buatan industri yang digabungkan dengan bahan alami dari
alam.
Seperti menggunakan ponco sebagai atap dan beberapa
akar gantung sebagai tali. menggunakan dedaunan sebagai
atap dan menggunakan ponco sebagai dinding atau pun
menggunakan ponco sebagai atap dan dadaunan sebagai
dinding juga merupakan bivak semi buatan atau dapat
disebut sebagai Bivak semi alam.
34. 3. Bivak Buatan
Bivak jenis ini merupakan bivak yang di buat menggunakan
bahan-bahan buatan atau bahan industri, seperti membuat
bivak menggunakan ponco dengan memanfaatkan tali rafia
sebagai bahan penunjangnya.
Bivak buatan dapat didirikan menggunakan bahan lainnya
seperti plastik, parasut deklit, kain, dll.
35. Bivak atau Shelter
Dalam membuat Bivak, kita harus menentukan
tempat-tempat yang layak dan aman untuk kita
gunakan atau tempati.
1. Terlindung dari terpaan angin, jangan dirikan
bivak di tempat yang terbuka dari terpaan angin.
2. Tempat yang kering dan rata, untuk daerah yang
lembab, buatlah para – para yang kokoh. Jangan
dirikan bivak di lereng gunung atau lembah.
3. Di bawah kerindangan pohon yang tembus sinar
matahari. Jangan dirikan di bawah pohon yang
rapuh dan lapuk.
36. Bivak atau Shelter
Syarat Bivak
1. Hindari daerah aliran air
2. Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
3. Bukan sarang nyamuk/serangga
4. Bahan kuat
5. Jangan terlalu merusak alam sekitar
6. Terlindung langsung dari angin
7. Mengatasi Gangguan Binatang
37. Bivak atau Shelter
Tips Membangun Bivak
1. Bivak dengan sudut minimal 45 derajat, digunakan sebagai
tempat berlindung dari hujan, bentuk menyudut akan
mengalirkan sebagian besar air secara maksimal, sehingga
tidak menumpuk.
2. Membuat struktur dasar/rangka yang kuat dengan
menggunakan tali atau sulur tanaman untuk mengikat dan
mengamankannya
3. Memperhatikan kondisi sekitar sangat penting dilakukan
sebelum membangun bivak, tentunya kita tidak
membangun bivak didekat bangkai hewan, kotoran, atau
area lembah yang rawan longsor. Kita harus menghindari
membuat bivak yang terlalu dekat dengan sungai yang
rawan didatangi oleh hewan liar.
40. Survival dengan Makanan
Patokan memilih makanan :
1. Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
2. Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
3. Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
4. Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lenganbibir-lidah,
tunggu sesaat.Apabila aman bisa dimakan
5. Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan
6. Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
7. Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
8. Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
41. Survival dengan Makanan
Tumbuhan yang dapat dimakan :
Dari Batangnya :
Batang pohon pisang (putihnya)
Bambu yang masih muda (rebung)
Pakis dalamnya berwarna putih
Sagu dalamnya berwarna putih
Tebu
Dari Daunnya :
Selada Air
Rasamala (yang masih
muda)
Daun Melinjo
Singkong
42. Survival dengan Makanan
Tumbuhan yang dapat dimakan :
Akar dan Umbinya
Ubi Jalar
Singkong
Talas
Buahnya
Arbei
Asem Jawa
Buah Cantigi
Juwet / Jamblang
43. Survival dengan Makanan
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
Mempunyai warna mencolok
Baunya tidak sedap
Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
Bila diraba mudah hancur
Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
Tumbuh dari kotoran hewan
Mengeluarkan getah putih
44. Survival dengan Makanan
Binatang yang tidak bisa dimakan :
Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
Mengandung racun : Kadal berkulit kasar
Mengandung bau yang khas : sigung
45. Survival dengan Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa
makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 – 5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan :
1. Air Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke
tempat penampungan
2. Dari Tanaman rambat / Rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air
yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam
mulut.
3. Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut
46. Survival dengan Air
Air yang perlu dimurnikan terlebih dahulu:
1. Air sungai besar
2. Air sungai tergenang
3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5
meter dari batas pasang surut)
4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali
lubang di bawah batuan
5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon
pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat
lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai
3 kali pengambilan
47. Survival dengan Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan
membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik
dan panas yang dihasilkan merata.
1. Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
2. Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah
batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
3. Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu
keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah
tebakar.
49. Survival Kit
Perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
Perlengkapan memancing
Pisau
Tali kecil
Senter
Cermin suryakanta, cermin kecil
Peluit
Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
Tablet garam, norit
Obat-obatan pribadi
Jarum + benang + peniti
dll