Dokumen tersebut membahas tentang jejak-jejak sejarah Indonesia meliputi folklore, mitos, dongeng, dan legenda. Salah satu contoh legenda yang dijelaskan adalah Legenda Candi Prambanan yang menceritakan kisah cinta antara Lara Jonggrang dengan Bandung Bondowoso beserta kutukan yang ditimpakan kepada para gadis setelah syarat Lara Jonggrang gagal dipenuhi.
1. Jejak – Jejak Sejarah
1. Folklore
Folklore adalah adat-istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi tidak
dibukukan.
a. Folklore lisan
Yaitu folklore yang diciptakan, disebarluaskan dan diwariskan secara lisan.
Contohnya bahasa rakyat, teka-teki, ungkapan tradisional, puisi rakyat, cerita rakyat dan nyanyian
rakyat.
b. Folklore sebagian lisan
Adalah folklore yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan unsur non lisan.
Contohnya permainan rakyat, tarian rakyat, kepercayaan dan tahyul rakyat, upacara adat, dsb.
c. Folklore non-lisan
Adalah folklore yang diciptakan, disebarluaskan dan diwariskan tidak dalam bentuk lisan tetapi
dalam bentuk benda-benda hasil kebudayaan manusia.
Contohnya arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian tradisional, obat-obatan tradisional, alat
musik tradisional, peralatan/senjata tradisional dan makanan tradisional.
2. Mitos
Mitos atau mitologi adalah ilmu tentang kesusastraan yang mengandung konsep tentang dongeng suci,
kehidupan para dewa dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan.
3. Dongeng
Dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusastraan lisan yang ceritanya tidak dianggap benar-benar terjadi.
Bentuk-bentuk dongeng :
a. Dongeng binatang (fabel)
Adalah dongeng yang ditokohi oleh binatang tapi dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia.
b. Dongeng biasa
Adalah jenis dongeng yang ditokohi oleh manusia dan biasanya merupakan kisah suka-duka
seseorang.
4. Legenda
Adalah sebuah cerita rakyat pada masa lampau yang masih memiliki hubungan dengan peristiwa-peristiwa
sejarah atau dongeng-dongeng.
Legenda terbagi dalam empat kelompok yaitu :
a. Legenda keagamaan, di Indonesia banyak didapat dari kisah wali penyebar agama Islam seperti kisah
Sunan Kalijaga.
b. Legenda kegaiban, pada umumnya berkisah tentang kepercayaan rakyat kepada alam gaib, misalnya
kisah tentang kerajaan laut selatan di Jawa dan Bali.
c. Legenda perseorangan, menceritakan tokoh-tokoh tertentu yang dianggap pernah ada dan terjadi,
misalnya kisah Si Pitung dari Betawi.
d. Legenda lokal, yaitu legenda yang berhubungan dengan nama tempat, terjadinya gunung, bukit,
danau atau bangunan lainnya, misalnya kisah Danau Toba.
2. Contoh Legenda
Legenda Candi Prambanan
Di dekat kota Yogyakarta terdapat candi Hindu yang paling indah di Indonesia. Candi ini dibangun dalam
abad ke-9 Masehi. Karena terletak di desa Prambanan, maka candi ini disebut Candi Prambanan tetapi juga
terkenal sebagai Candi Lara Jonggrang, sebuah nama yang diambil dari legenda Lara Jonggrang dan
Bandung Bondowoso.
Konon tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertahta di Prambanan. Raja ini seorang
raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia
kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu
disebabkan karena bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai Bandung
Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung.
Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia
terpesona oleh kecantikan Lara Jonggrang, putri bekas lawannya. Bagaimanapun juga, dia akan
memperistrinya.
Lara Jonggrang takut menolak pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja. Dia
mau kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi. Syaratnya ialah supaya dia
dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya harus selesai dalam waktu semalam.
Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri,
orang sakti yang mempunyai balatentara roh-roh halus.
Pada hari yang ditentukan, Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun
candi yang besar jumlahnya itu. Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. Sesudah
jam empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah
hampir selesai.
Seluruh penghuni Istana Prambanan menjadi kebingungan karena mereka yakin bahwa semua syarat Lara
Jonggrang akan terpenuhi. Apa yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh
menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan
mencium bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka
kira hari sudah siang. Pembuatan candi kurang sebuah, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti
mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya.
Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya.
Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai
mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Lara Jonggrang sendiri dikutuk menjadi arca. Arca tersebut
terdapat dalam ruang candi yang besar yang sampai sekarang dinamai candi Lara Jonggrang. Candi-candi
yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu yang artinya seribu.