Taufik Hidayat, seorang atlit bulu tangkis ternama Indonesia, menyatakan bahwa prestasinya belum maksimal dan Indonesia belum menjadi raja bulu tangkis dunia. Ia bertekad untuk menjadi pelatih dan mengembangkan bakat anak-anak muda untuk meningkatkan prestasi bulu tangkis Indonesia.
1. tugas bahasa indonesia
w
a
w
a
n
c
a
r
a
Oleh :
Ramadhani Sardiman
&
Taufik Hidayat
XI - IPA 3, SMAN 3 Padang
2. Topik : Badminton
Narasumber : Taufik Hidayat
Presenter : Ramadhani Sardiman
P : Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pemirsa, bertemu lagi dengan saya Ramadhani Sardiman di
Sport 7. Pada kesempatan ini, kita mengundang seorang atlit bulu tangkis yang namanya
sudah tidak asing lagi bagi kita. Inilah dia, Taufik Hidayat.
Selamat pagi, Bung Taufik.
N : Pagi.
P : Baiklah, langsung saja. Sebagai seorang atlit ternama di negeri ini, bagaimana kesan
anda terhadap prestasi yang telah anda raih?
N : Mungkin banyak orang yang bilang kalau saya ini sudah mengharumkan nama bangsa,
tapi saya rasa belum.
P : Maksudnya?
N : Begini, di luar negeri sana, banyak atlit-atlit badminton yang lebih baik dari saya. Jadi,
saya masih belum puas terhadap apa yang saya dapatkan sekarang. Yang saya ingin,
Indonesia menjadi the king of badminton in the world.
P : Jika begitu, melihat dari umur anda saat ini, apa itu akan terwujud?
N : Memang saya tidak bisa. Namun, saya akan memunculkan benih-benih atlit badminton
di negeri ini.
P : Jadi, anda akan menjadi pelatih nantinya?
N : Ya, tepat sekali.
P : Apa anda tak berniat nantinya di masa pensiun untuk beristirahat dari badminton?
N : Tadinya saya berpikir begitu. Tapi, saya melihat banyak anak-anak yang bermain
badminton, mereka dengan senangnya bermain. Yang membuat saya heran, mereka
masih kecil namun sudah ahli dalam permainan itu. Makanya saya akan
mengembangkan bakat terpendam dari anak-anak seperti itu untuk mengharumkan
nama bangsa ini.
P : Sungguh tujuan yang mulia. Kami yakin 5 tahun mendatang pasti ada nama-nama baru
yang muncul mendongkrak prestasi badminton negeri ini. Terima kasih Bung Taufik atas
waktunya untuk hadir.
Baiklah, pemirsa. Karna waktu yang terbatas, maka tiba saatnya untuk berpisah. Salam
olahraga, assalamu’alaikum Wr. Wb.