SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
ANALISA GRAVIMETRI Ni
1. ABIDIN (01)
2. AGUSTINA W (03)
3. EMI LESTARI NURJANAH (13)
4. FAJAR SETYO W (15)
5. MUHAMMAD WISNU AJI (21)
6. SILVIA MAHARANI (31)
7. VINSENCIUS GUNTUR P M (34)
Kelompok 1/2K1
PENGERTIAN GRAVIMETRI
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen
yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni
setelah melalui proses pemisahan.berat komponen setelah dilakukan proses
pemisahan bisa berupa gas yang berasal dari suatu larutan atau residu padat yang
tidak menguap, baik berasal dari penguapan pada suhu rendah maupun dari
pemijaran pada suhu tinggi. Pada umumnya yang dimaksud senyawa tidak larut
adalah endapan yang terbentuk di dalam suatu larutan dalam air. Gravimetri
merupakan metode yang sudah dikenal sejak abad ke16. Analisis Gravimetrik
merupakan salah satu divisi dari kimia analitik.
Suatu metode analisis gravimetrik biasanya didasarkan pada reaksi kimia seperti
aA+rR→AR
METODE PENGENDAPAN
Sampel yang akan ditentukan dengan gravimetri ditimbang secara kuantitatif,
dilarutkan dalam pelarut tertentu kemudian diendapkan kembali dengan
reagen tertentu. Senyawa yang dihasilkan harus memenuhi sarat yaitu
memiliki kelarutan sangat kecil sehingga bisa mengendap kembali dan dapat
dianalisis dengan cara menimbang.
Endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari pada pori-pori alat
penyaring (kertas saring), kemudian endapan tersebut dicuci dengan larutan
elektrolit yang mengandung ion sejenis dengan ion endapan.
Hal ini dilakukan untuk melarutkan pengotor yang terdapat
dipermukaan endapan dan memaksimalkan endapan. Endapan
yang terbentuk dikeringkan pada suhu 100-130 derajat celcius atau
dipijarkan sampai suhu 800 derajat celcius tergantung suhu
dekomposisi dari analit.
Kopresipitasi
Zat-zat yang normalnya mudah larut dapat diturunkan selama pengendapan
zat yang diinginkan dengan suatu proses yang disebut kopresipitasi.
Misalnya: bila asam sulfat ditambahkan ke larutan barium klorida yang
mengandung sejumlah kecil ion nitrat, endapan barium sulfat yang diperoleh
mengandung barium nitrat. Maka dikatakan bahwa nitrat tersebut
terkopresipitasi oleh sulfat.
Meminimalkan kopresipitasi
1. metode penambahan dari kedua reagen. Jika diketahui bahwa baik sampel maupun endapan
mengandung suatu ion yang mengotori, larutan yang mengandung ion ini dapat ditambahkan ke
larutan lain.
2.pencucian. Pengotor-pengotoryang teradsorpsi dapat dihilangkan dengan mencuci kembali mereka
yang terkepung.
3. pencernaan. Teknik ini bermanfaat bagi endapan kristalin, cukup bermanfaat bagi endapan mirip
didih, tapi tidak digunakan bagi endapan yang bersifat gelatin.
4. pengendapan kembali. Jika zatnya bisa langsung dilarytkan kembali, ia dapat disaring, dilarutkan
kembali, dan diendapkan kembali.
5. pemisahan. Sifatkimiawi pengotor diubah dengan suatu reaksi tertentu sebelum endapan
terbentuk.
Keadaan Optimum untuk Pengendapan
-Pengendapan harus dilakukan pada larutan encer
-Pereaksi dicampur perlahan-lahan dan teratur dengan pengadukan yang
tetap.
-Pengendapan dilakukan pada larutan panas bila endapan yang stabil pada
temperatur tinggi.
-Endapan kristal biasanya dibentuk dalam waktu yang lama dengan
menggunakan pem anas uap untuk menghindari adanya kopresipitasi.
-Endapan harus dicuci dengan larutan encer.
-Untuk menghindari postpresipitasi atau kopresipitasi sebaiknya
dilakukan pengendapan ulang.
Pengendapan dari Larutan Homogen
Pada metode ini reagen dihasilkan secara lambat oleh reaksi kimia homogen
dalam larutan. Beberapa contoh pengendapan dari larutan homogen adalah :
-Sulfat : Dimetilsulfat menghasilkan radikal sulfat dengan reaksi :
(CH3)2SO4 + 2H2O 2CH3OH + 2H+ + SO42-
-Hidroksida : pH dikendalikan secara perlahan-lahan. NH3 dihasilkan dari urea
dengan reaksi berikut :
CO(NH2)2 + H2O2NH3 + CO2 pada suhu 90-100oC
Mencuci Endapan
Tujuan mencuci endapan adalah menghilangkan kontaminasi pada
permukaan. Komposisi larutan pencuci tergantung pada kecenderungan
terjadinya pepitasi. Larutan pencuci dibagi 3 kelompok :
1.Larutan yang mencegah terbentuknya koloid yang mengakibatkan
dapat lewat kertas saring.
2.Larutan yang mengurangi kelarutan dari endapan
3.Larutan yang dapat mencegah hidrolisis garam dari asam lemah atau
basa lemah.
Pembakaran endapan
Endapan mungkin mengandung air akibat adsorbsi, oklusi, penyerapan
dan hidrasi. Temperatur pembakaran ditentukan berdasarkan pada sifat
kimia zat. Pemanasan harus diteruskan sampai beratnya tetap dan
seragam. Berat dari abu kertas saring harus pula diperhitungkan.
ENDAPAN KOLOID
Contoh:
AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
AgCl cenderung membentuk endapan koloid
Alat dan bahan
1. Neraca analitik
2. Botol timbang
3. Spatula
4. Beaker glass 500 ml
5. Batang pengaduk
6. Botol semprot
7. Labu ukur 50 ml
8. Pipet ukur 10 ml
9. Hot plate
1. Larutan HCL 1:1
2. Larutan H2DMG etanoik 1%
3. Larutan NH3 1:1
4. Larutan AgNO3
5. Sampel NiSO4.6H2O
6. Kertas saring whatman
7. aquades
10. Pipet tetes
11. Water bath
12. Kaca arloji
13. Corong gelas
14. Tang krus
15. Oven
16. Eksikator
17. Klem dan statif
18. ring
Prosedur
1. Melarutkan analit
• Menimbang sampel NiSO4.6H2O sebanyak 0,1500 gram dengan botol
timbang
• Mengisikan ke beaker glass 600 ml/500 ml
• Menambahkan aquades sebanyak 15 ml
• Menambahkan 5 ml larutan HCL 1:1
• Mengaduk sampai rata
2. Mengkontrol kondisi larutan
• Menambahkan aquades sampai volumenya 200 ml
• Memanaskan larutan sampai suhunya 70-80 derajat celcius
3. Membentuk endapan
• Menambahkan 20 ml setetes demi setetes H2DMG etanoik 1% sambil diaduk
• Menambahkan segera setetes demi setetes NH3 1:1 sampai terbentuk endapan
merah sebanyak mungkin dengan pengadukan konstan.
4. Menumbuhkan endapan
• Memanaskan pada water bath 20-30 menit
• Menguji total endapan dengan tetesan endapan dengan AgNO3
5. Menyaring endapan
• Menyaring endapan dengan kertas saring whatman
• Memindahkan beberapa endapan yang lengket dalam beker ke beker lain
6. Mencuci Endapan
• Mencucui endapan dengan air dingin hingga bebeas CL-
7. Mengeringkan endapan
• Melipat kertas saring, jangan sampai endapan tumpah
• Mengambil endapan dan dimasukkan ke dalam cawan porselen
• Menferingkan ke dalam oven dengan suhu 110-120 derajat celcius selama 45-60
menit
8. Mendinginkan endapan
• Mendinginkan residu dalam eksikator selama 15-20 menit
9. Menimbang endapan
• Menimbang residu setelah dingin
• Mengulang (mengeringkan, mendinginkan, menimbang) sampai dihasilkan bobot
konstan
PEMBAHASAN
• Pada praktikum kali ini dilakukan metode analisis gravimetri unsure nikel
dalam suatu garam. Pada percobaan yang dilakukan bertujuan untuk
menentukan kadar nikel dari suatu garam nikel dengan cara mengendapkan
ion nikel (Ni 2+) dalam bentuk nikel dimetil glioksimat.
• Metode gravimetri dapat kita gunakan untuk mengetahui suatu kadar nikel
dalam sampel. Ion nikel diendapkan dalam bentuk nikel dimetilglioksimat
dengan cara menambahkan larutan dimetilglioksim (DMG) pada sampel.
• Agar didapatkan suatu endapan yang berukuran besar, maka larutan harus dibuat
dalam suasana asam dan dalam kondisi suhu yang panas. Maka dari itu penambahan
HCl (asam klorida1:1) dan pemanasan dilakukan agar hasil endapan yang dihasilkan
memiliki ukuran yang besar sesuai dengan yang diharapkan. Penambahan HCl pun
selain untuk mempengaruhi ukuran dari suatu endapan yang terbentuk juga
dimaksudkan untuk mencegah terbentuknya endapan dini Nikel dimetilglioksimat
[Ni(HDMG)2] ketika H2DMG direaksikan dengan sampel. Apabila pengendapan dini
ini terjadi, maka endapan yang terbentuk akan berukuran kecil dan akan lolos dalam
penyaringan sehingga sulit untuk menyaringnya. Maka dari itu reaksi dilakukan dalam
suasana asam dan panas tidak dilakukan dalam suasana yang basa dan dingin.
H2DMG adalah senyawa organik padat berwarna putih yang sukar larut dalam air
tetapi larut dalam senyawa pereaksi organik.
• Penambahan dimetilglioksim dilakukan dengan sedikit berlebih, namun tetap
penambahan ini tidak boleh terlalu berlebih juga. Karena dikhawatirkan apabila
penambahan dilakukan dengan terlalu berlebih, maka yang terjadi adalah
terbentuknya kristal H2DMG yang tidak akan larut dalam air. Kristal yang terbentuk
akan bercampur dengan endapan dan dengan begitu maka berat endapan yang
dihasilkan akan jauh lebih besar dari yang seharusnya.
• Setelah penambahan H2DMG,larutan sampel kemudian ditetesi larutan amoniak
encer. Tujuan dari penambahan amoniak encer pada reaksi ini adalah untuk
membuat larutan menjadi netral dan kemudian menjadi basa. Karena Nikel
dimetilglioksimat [Ni(HDMG)2] akan mengendap sempurna dalam suasana basa.
Penambahan amoniak encer dilakukan sampai tidak ada reaksi spontan berupa
perubahan warna dari larutan ketika ditambahkan amoniak encer. Endapan yang
telah terbentuk dan didiamkan kemudian diuji kembali kesempurnannya dengan
meneteskan NH4OH pada larutan apabila sudah tidak ada endapan yang terbentuk,
artinya proses pengendapan telah berlangsung dengan sempurna.
• Dalam percobaan ini proses pencucian endapan merupakan suatu proses yang wajib
dilakukan. Endapan cukup dicuci dengan menggunakan air dingin untuk
menghilangkan ion Cl. Setelah dicuci, filtrat diuji dengan meneteskan larutan
AgNO3. Jika terbentuk endapan putih AgCl, maka artinya endapan masih kotor dan
pencucian harus terus dilakukan hingga tidak ada lagi endapan AgCl yang terbentuk.
• Sebelum kaca masir digunakan untuk menyaring, kaca masir harus dipijarkan dalam
oven beberapa kali untuk menghasilkan berat yang konstan apabila telah konstan
maka kaca masir siap untuk digunakan. Pemijaran dalam oven pun dilakukan pada
kaca masir yang telah berisi endapan sehingga beratnya mencapai suatu angka yang
konstan.
• Berikut ini merupakan persamaan reaksinya :
Ni2+
(aq) + 2 H2DMG(aq) + 2 OH- → Ni(HDMG)2 (s) + 2 H2O (l)
• Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan kadar Nikel dalam sampel adalah

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
wd_amaliah
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
DeviPurnama
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
Andreas Cahyadi
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
wd_amaliah
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
Kustian Permana
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
Fransiska Puteri
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
Indriati Dewi
 

Was ist angesagt? (20)

Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
Ppt konduktometri
Ppt konduktometriPpt konduktometri
Ppt konduktometri
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium KarbonatPenetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
 
Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)
 
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
 
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAK
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
 
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASINPENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 

Andere mochten auch

Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
UVRI - UKDM
 
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganStruktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Adhitya Henrika
 
40084299 analisis-investasi-tambang
40084299 analisis-investasi-tambang40084299 analisis-investasi-tambang
40084299 analisis-investasi-tambang
Nurfirman Halwan
 
Cashflow tambang
Cashflow tambangCashflow tambang
Cashflow tambang
yannick99
 
Limit, fit, tolerance
Limit, fit, toleranceLimit, fit, tolerance
Limit, fit, tolerance
Sayyed Raza
 

Andere mochten auch (20)

Laporan geoteknik-gerakan-tanah
Laporan geoteknik-gerakan-tanahLaporan geoteknik-gerakan-tanah
Laporan geoteknik-gerakan-tanah
 
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
 
Pengolahan Nikel Laterit
Pengolahan Nikel LateritPengolahan Nikel Laterit
Pengolahan Nikel Laterit
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
Material Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelMaterial Teknik - Nikel
Material Teknik - Nikel
 
Dampak lingkungan industri akibat pertambangan
Dampak lingkungan industri akibat pertambanganDampak lingkungan industri akibat pertambangan
Dampak lingkungan industri akibat pertambangan
 
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
 
9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng
 
Company profile gonwana
Company profile gonwanaCompany profile gonwana
Company profile gonwana
 
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganStruktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
 
40084299 analisis-investasi-tambang
40084299 analisis-investasi-tambang40084299 analisis-investasi-tambang
40084299 analisis-investasi-tambang
 
Penyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangPenyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana Pastambang
 
Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang
Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang
Tata cara perhitungan jaminan reklamasi (final) danang
 
Contoh rencana reklamasi
Contoh rencana reklamasiContoh rencana reklamasi
Contoh rencana reklamasi
 
Cashflow tambang
Cashflow tambangCashflow tambang
Cashflow tambang
 
Studi Kelayakan Tambang: Pengantar
Studi Kelayakan Tambang: PengantarStudi Kelayakan Tambang: Pengantar
Studi Kelayakan Tambang: Pengantar
 
Ppt peralatan tambang
Ppt peralatan tambangPpt peralatan tambang
Ppt peralatan tambang
 
Mektan bab 3 klasifikasi tanah
Mektan bab 3 klasifikasi tanahMektan bab 3 klasifikasi tanah
Mektan bab 3 klasifikasi tanah
 
Gd&T Presentation1111
Gd&T Presentation1111Gd&T Presentation1111
Gd&T Presentation1111
 
Limit, fit, tolerance
Limit, fit, toleranceLimit, fit, tolerance
Limit, fit, tolerance
 

Ähnlich wie Pentuan Kadar Ni (Nikel)

10 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp0210 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
Indriati Dewi
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
wd_amaliah
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KikiAdriani1
 
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaidentifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
Miftah Annur
 
Penentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanPenentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringan
Septa Septy
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
 

Ähnlich wie Pentuan Kadar Ni (Nikel) (20)

10 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp0210 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Gravimetri ppt
Gravimetri pptGravimetri ppt
Gravimetri ppt
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Cu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetriCu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetri
 
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatanAnalisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
 
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaidentifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Penentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanPenentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringan
 
GRAVIMETRI_ppt.ppt
GRAVIMETRI_ppt.pptGRAVIMETRI_ppt.ppt
GRAVIMETRI_ppt.ppt
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
 
Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatPenetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
 
zat organik
zat organikzat organik
zat organik
 

Mehr von vinsencius guntur

Mehr von vinsencius guntur (12)

Psikopat - biokimia medis
Psikopat - biokimia medisPsikopat - biokimia medis
Psikopat - biokimia medis
 
Pengelolaan Air Kotor
Pengelolaan Air KotorPengelolaan Air Kotor
Pengelolaan Air Kotor
 
Karbon aktif ppt
Karbon aktif pptKarbon aktif ppt
Karbon aktif ppt
 
Analisis Kualitatif Karbohidrat
Analisis Kualitatif KarbohidratAnalisis Kualitatif Karbohidrat
Analisis Kualitatif Karbohidrat
 
Sistem Transport pada Hewan
Sistem Transport pada HewanSistem Transport pada Hewan
Sistem Transport pada Hewan
 
Interaksi Makhluk Hidup
Interaksi Makhluk HidupInteraksi Makhluk Hidup
Interaksi Makhluk Hidup
 
Pancasila pada Orde Lama
Pancasila pada Orde LamaPancasila pada Orde Lama
Pancasila pada Orde Lama
 
ISO 17025
ISO 17025ISO 17025
ISO 17025
 
KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTASKROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS
 
DAMPAK SOSMED BAGI REMAJA
DAMPAK SOSMED BAGI REMAJADAMPAK SOSMED BAGI REMAJA
DAMPAK SOSMED BAGI REMAJA
 
PENGELOLAAN LABORATORIUM
PENGELOLAAN LABORATORIUMPENGELOLAAN LABORATORIUM
PENGELOLAAN LABORATORIUM
 
Reaksi Redoks Spontan Jobsheet
Reaksi Redoks Spontan JobsheetReaksi Redoks Spontan Jobsheet
Reaksi Redoks Spontan Jobsheet
 

Kürzlich hochgeladen

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Kürzlich hochgeladen (12)

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 

Pentuan Kadar Ni (Nikel)

  • 1. ANALISA GRAVIMETRI Ni 1. ABIDIN (01) 2. AGUSTINA W (03) 3. EMI LESTARI NURJANAH (13) 4. FAJAR SETYO W (15) 5. MUHAMMAD WISNU AJI (21) 6. SILVIA MAHARANI (31) 7. VINSENCIUS GUNTUR P M (34) Kelompok 1/2K1
  • 2. PENGERTIAN GRAVIMETRI Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan.berat komponen setelah dilakukan proses pemisahan bisa berupa gas yang berasal dari suatu larutan atau residu padat yang tidak menguap, baik berasal dari penguapan pada suhu rendah maupun dari pemijaran pada suhu tinggi. Pada umumnya yang dimaksud senyawa tidak larut adalah endapan yang terbentuk di dalam suatu larutan dalam air. Gravimetri merupakan metode yang sudah dikenal sejak abad ke16. Analisis Gravimetrik merupakan salah satu divisi dari kimia analitik. Suatu metode analisis gravimetrik biasanya didasarkan pada reaksi kimia seperti aA+rR→AR
  • 3. METODE PENGENDAPAN Sampel yang akan ditentukan dengan gravimetri ditimbang secara kuantitatif, dilarutkan dalam pelarut tertentu kemudian diendapkan kembali dengan reagen tertentu. Senyawa yang dihasilkan harus memenuhi sarat yaitu memiliki kelarutan sangat kecil sehingga bisa mengendap kembali dan dapat dianalisis dengan cara menimbang. Endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari pada pori-pori alat penyaring (kertas saring), kemudian endapan tersebut dicuci dengan larutan elektrolit yang mengandung ion sejenis dengan ion endapan.
  • 4. Hal ini dilakukan untuk melarutkan pengotor yang terdapat dipermukaan endapan dan memaksimalkan endapan. Endapan yang terbentuk dikeringkan pada suhu 100-130 derajat celcius atau dipijarkan sampai suhu 800 derajat celcius tergantung suhu dekomposisi dari analit.
  • 5. Kopresipitasi Zat-zat yang normalnya mudah larut dapat diturunkan selama pengendapan zat yang diinginkan dengan suatu proses yang disebut kopresipitasi. Misalnya: bila asam sulfat ditambahkan ke larutan barium klorida yang mengandung sejumlah kecil ion nitrat, endapan barium sulfat yang diperoleh mengandung barium nitrat. Maka dikatakan bahwa nitrat tersebut terkopresipitasi oleh sulfat.
  • 6. Meminimalkan kopresipitasi 1. metode penambahan dari kedua reagen. Jika diketahui bahwa baik sampel maupun endapan mengandung suatu ion yang mengotori, larutan yang mengandung ion ini dapat ditambahkan ke larutan lain. 2.pencucian. Pengotor-pengotoryang teradsorpsi dapat dihilangkan dengan mencuci kembali mereka yang terkepung. 3. pencernaan. Teknik ini bermanfaat bagi endapan kristalin, cukup bermanfaat bagi endapan mirip didih, tapi tidak digunakan bagi endapan yang bersifat gelatin. 4. pengendapan kembali. Jika zatnya bisa langsung dilarytkan kembali, ia dapat disaring, dilarutkan kembali, dan diendapkan kembali. 5. pemisahan. Sifatkimiawi pengotor diubah dengan suatu reaksi tertentu sebelum endapan terbentuk.
  • 7. Keadaan Optimum untuk Pengendapan -Pengendapan harus dilakukan pada larutan encer -Pereaksi dicampur perlahan-lahan dan teratur dengan pengadukan yang tetap. -Pengendapan dilakukan pada larutan panas bila endapan yang stabil pada temperatur tinggi. -Endapan kristal biasanya dibentuk dalam waktu yang lama dengan menggunakan pem anas uap untuk menghindari adanya kopresipitasi. -Endapan harus dicuci dengan larutan encer. -Untuk menghindari postpresipitasi atau kopresipitasi sebaiknya dilakukan pengendapan ulang.
  • 8. Pengendapan dari Larutan Homogen Pada metode ini reagen dihasilkan secara lambat oleh reaksi kimia homogen dalam larutan. Beberapa contoh pengendapan dari larutan homogen adalah : -Sulfat : Dimetilsulfat menghasilkan radikal sulfat dengan reaksi : (CH3)2SO4 + 2H2O 2CH3OH + 2H+ + SO42- -Hidroksida : pH dikendalikan secara perlahan-lahan. NH3 dihasilkan dari urea dengan reaksi berikut : CO(NH2)2 + H2O2NH3 + CO2 pada suhu 90-100oC
  • 9. Mencuci Endapan Tujuan mencuci endapan adalah menghilangkan kontaminasi pada permukaan. Komposisi larutan pencuci tergantung pada kecenderungan terjadinya pepitasi. Larutan pencuci dibagi 3 kelompok : 1.Larutan yang mencegah terbentuknya koloid yang mengakibatkan dapat lewat kertas saring. 2.Larutan yang mengurangi kelarutan dari endapan 3.Larutan yang dapat mencegah hidrolisis garam dari asam lemah atau basa lemah. Pembakaran endapan Endapan mungkin mengandung air akibat adsorbsi, oklusi, penyerapan dan hidrasi. Temperatur pembakaran ditentukan berdasarkan pada sifat kimia zat. Pemanasan harus diteruskan sampai beratnya tetap dan seragam. Berat dari abu kertas saring harus pula diperhitungkan.
  • 10. ENDAPAN KOLOID Contoh: AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3 AgCl cenderung membentuk endapan koloid
  • 11. Alat dan bahan 1. Neraca analitik 2. Botol timbang 3. Spatula 4. Beaker glass 500 ml 5. Batang pengaduk 6. Botol semprot 7. Labu ukur 50 ml 8. Pipet ukur 10 ml 9. Hot plate 1. Larutan HCL 1:1 2. Larutan H2DMG etanoik 1% 3. Larutan NH3 1:1 4. Larutan AgNO3 5. Sampel NiSO4.6H2O 6. Kertas saring whatman 7. aquades 10. Pipet tetes 11. Water bath 12. Kaca arloji 13. Corong gelas 14. Tang krus 15. Oven 16. Eksikator 17. Klem dan statif 18. ring
  • 12. Prosedur 1. Melarutkan analit • Menimbang sampel NiSO4.6H2O sebanyak 0,1500 gram dengan botol timbang • Mengisikan ke beaker glass 600 ml/500 ml • Menambahkan aquades sebanyak 15 ml • Menambahkan 5 ml larutan HCL 1:1 • Mengaduk sampai rata
  • 13. 2. Mengkontrol kondisi larutan • Menambahkan aquades sampai volumenya 200 ml • Memanaskan larutan sampai suhunya 70-80 derajat celcius 3. Membentuk endapan • Menambahkan 20 ml setetes demi setetes H2DMG etanoik 1% sambil diaduk • Menambahkan segera setetes demi setetes NH3 1:1 sampai terbentuk endapan merah sebanyak mungkin dengan pengadukan konstan. 4. Menumbuhkan endapan • Memanaskan pada water bath 20-30 menit • Menguji total endapan dengan tetesan endapan dengan AgNO3
  • 14. 5. Menyaring endapan • Menyaring endapan dengan kertas saring whatman • Memindahkan beberapa endapan yang lengket dalam beker ke beker lain 6. Mencuci Endapan • Mencucui endapan dengan air dingin hingga bebeas CL- 7. Mengeringkan endapan • Melipat kertas saring, jangan sampai endapan tumpah • Mengambil endapan dan dimasukkan ke dalam cawan porselen • Menferingkan ke dalam oven dengan suhu 110-120 derajat celcius selama 45-60 menit
  • 15. 8. Mendinginkan endapan • Mendinginkan residu dalam eksikator selama 15-20 menit 9. Menimbang endapan • Menimbang residu setelah dingin • Mengulang (mengeringkan, mendinginkan, menimbang) sampai dihasilkan bobot konstan
  • 16. PEMBAHASAN • Pada praktikum kali ini dilakukan metode analisis gravimetri unsure nikel dalam suatu garam. Pada percobaan yang dilakukan bertujuan untuk menentukan kadar nikel dari suatu garam nikel dengan cara mengendapkan ion nikel (Ni 2+) dalam bentuk nikel dimetil glioksimat. • Metode gravimetri dapat kita gunakan untuk mengetahui suatu kadar nikel dalam sampel. Ion nikel diendapkan dalam bentuk nikel dimetilglioksimat dengan cara menambahkan larutan dimetilglioksim (DMG) pada sampel.
  • 17. • Agar didapatkan suatu endapan yang berukuran besar, maka larutan harus dibuat dalam suasana asam dan dalam kondisi suhu yang panas. Maka dari itu penambahan HCl (asam klorida1:1) dan pemanasan dilakukan agar hasil endapan yang dihasilkan memiliki ukuran yang besar sesuai dengan yang diharapkan. Penambahan HCl pun selain untuk mempengaruhi ukuran dari suatu endapan yang terbentuk juga dimaksudkan untuk mencegah terbentuknya endapan dini Nikel dimetilglioksimat [Ni(HDMG)2] ketika H2DMG direaksikan dengan sampel. Apabila pengendapan dini ini terjadi, maka endapan yang terbentuk akan berukuran kecil dan akan lolos dalam penyaringan sehingga sulit untuk menyaringnya. Maka dari itu reaksi dilakukan dalam suasana asam dan panas tidak dilakukan dalam suasana yang basa dan dingin. H2DMG adalah senyawa organik padat berwarna putih yang sukar larut dalam air tetapi larut dalam senyawa pereaksi organik.
  • 18. • Penambahan dimetilglioksim dilakukan dengan sedikit berlebih, namun tetap penambahan ini tidak boleh terlalu berlebih juga. Karena dikhawatirkan apabila penambahan dilakukan dengan terlalu berlebih, maka yang terjadi adalah terbentuknya kristal H2DMG yang tidak akan larut dalam air. Kristal yang terbentuk akan bercampur dengan endapan dan dengan begitu maka berat endapan yang dihasilkan akan jauh lebih besar dari yang seharusnya.
  • 19. • Setelah penambahan H2DMG,larutan sampel kemudian ditetesi larutan amoniak encer. Tujuan dari penambahan amoniak encer pada reaksi ini adalah untuk membuat larutan menjadi netral dan kemudian menjadi basa. Karena Nikel dimetilglioksimat [Ni(HDMG)2] akan mengendap sempurna dalam suasana basa. Penambahan amoniak encer dilakukan sampai tidak ada reaksi spontan berupa perubahan warna dari larutan ketika ditambahkan amoniak encer. Endapan yang telah terbentuk dan didiamkan kemudian diuji kembali kesempurnannya dengan meneteskan NH4OH pada larutan apabila sudah tidak ada endapan yang terbentuk, artinya proses pengendapan telah berlangsung dengan sempurna.
  • 20. • Dalam percobaan ini proses pencucian endapan merupakan suatu proses yang wajib dilakukan. Endapan cukup dicuci dengan menggunakan air dingin untuk menghilangkan ion Cl. Setelah dicuci, filtrat diuji dengan meneteskan larutan AgNO3. Jika terbentuk endapan putih AgCl, maka artinya endapan masih kotor dan pencucian harus terus dilakukan hingga tidak ada lagi endapan AgCl yang terbentuk. • Sebelum kaca masir digunakan untuk menyaring, kaca masir harus dipijarkan dalam oven beberapa kali untuk menghasilkan berat yang konstan apabila telah konstan maka kaca masir siap untuk digunakan. Pemijaran dalam oven pun dilakukan pada kaca masir yang telah berisi endapan sehingga beratnya mencapai suatu angka yang konstan.
  • 21. • Berikut ini merupakan persamaan reaksinya : Ni2+ (aq) + 2 H2DMG(aq) + 2 OH- → Ni(HDMG)2 (s) + 2 H2O (l) • Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan kadar Nikel dalam sampel adalah