SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
ILMU UKUR TANAH
 PENGUKURAN KERANGKA
    DASARVERTIKAL
             OLEH:
    R. VINY SONIA DEWINA
            1104320
      PENDIDIKAN TEKNIK
        BANGUNAN 2011
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
o PENGERTIAN
o METODE PENGUKURAN
PENGERTIAN
     Kerangka Dasar Vertikal merupakan titik-titik
      yang telah diketahui atau ditentukan posisi
         vertikalnya. Posisi vertikalnya berupa
        ketinggiannya terhadap bidang rujukan
                  ketinggian tertentu.




kembali
METODE PENGUKURAN
1. Metode Pengukuran Sipat Datar
2. Metode Trigonometris
3. Metode Barometris




kembali
PENGUKURAN SIPAT DATAR
                                Istilah yang
 Pengertian                      Digunakan
                Definisi dan                   Stasion
                  Tujuan
                                              Tinggi
               Syarat                          Alat
                                          Tinggi garis
              Cara Pengukuran                bidik
                                               Pengukuran
               Jenis-Jenis                     ke Belakang
              Pengukuran
                                               Pengukuran
                                                ke Muka
                                                  Titik
                                                 Putar
                                                Stasion
                                                Antara
kembali                                            Seksi
PENGUKURAN TRIGONOMETRIS


                          Prosedur
          Pengertian   Pengukuran dan
                         Perhitungan




kembali
PENGUKURAN BAROMETRIS




                   Prosedur
     Pengertian   Pengukuran
                      dan
                  Perhitungan




kembal
   i
Definisi dan Tujuan

   Proses penentuan
       ketinggian dari
   sejumlah titik atau
          pengukuran
            perbedaan
               elevasi.
   Tujuannya adalah,
         mencari beda
    tinggi antara dua
    titik yang diukur.
kembal
   i
Syarat

          • Garis bidik harus sejajar
            dengan garis jurusan nivo
          • Adanya pesawat sipat datar
            dan rambu ukur




kembali
Tilting Level   Automatic Level
Tipe-tipe Rambu Ukur

                     1. Rambu sipat datar
                     dengan pembacaan
                     sendiri

                     2. Rambu sipat datar
                     sasaran




kembali
Cara ke-2
Cara ke-3




kembali
Metode Pengukuran
Jenis-Jenis Pengukuran
 Sipat Datar Memanjang
Sipat Datar Resiprokal
Sipat Datar Profil
Sifat Datar Luas




kembali
Pengertian
           Mengukur jarak
           langsung (jarak
        miring), tinggi alat,
   tinggi benang tengah
         rambu dan sudut
     vertikal (zenith atau
             inklinasi) yang
        direduksi menjadi
   informasi beda tinggi
             menggunakan
kembali           theodolite.
Prosedur Pengukuran dan Perhitungan

1. Tegakkan theodolite di A,
   ukur tingginya sumbu
   mendatar.
2. Tegakkan target di B. Ukur
   tingginya target.
3. Ukur sudut tegak m (sudut
   miring)
4. Ukur jarak mendatar D atau
   dm
                                    i : inklinasi (sudutmiring)
5. Dari besaran-besaran yang    i   DHAB: dm . Sin i + ta - BT
   diukur, maka:
                                        dab= dm . Cos i
                                        Cos i = dab/dm
Input data         i
                        : T.alat, Ba, Bb, Bt, sin i

DHAB       = T.alat + dm . sin i – BT
HAB       = T.alat + sin i . dm + cos i . dm .  
                                                   i-
 BT




 kembali
PENGERTIAN
     Pengukuran ini dilakukan
   bergantung dari ketinggian
      permukaan, temperatur
      udara, kelembapan, dan
         kondisi-kondisi cuaca
                      lainnya.
        Mengukur beda tekan
    atmosfer suatu ketinggian
            menggunakan alat
   barometer yang kemudian
       direduksi menjadi beda
                        tinggi.

kembali
PROSEDUR PENGUKURAN DAN
              PERHITUNGAN
DP      = PB –P A
        = (rHg . gB . HB ) – (rHg . gA . HA)


     DP                                   = PB – PA
     rHg . (gB . HB – gA . HA)            = PB – PA
     rHg . g . ( HB – HA)                 = PB – PA

           D HAB = PB – PA / rHg . g
           DHAB = PB – PA / rHg (gB + gA) : 2
           HAB = (PB / rHg . ((gB + gA)/2)))- (PA/
                                  rHg . ((gB + gA)/2)))
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

            SEKIAN

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Retno Pratiwi
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
candrosipil
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
Edho Wiranata
 
Iuw 4 pengukuran planimetris
Iuw   4 pengukuran planimetrisIuw   4 pengukuran planimetris
Iuw 4 pengukuran planimetris
Kharistya Amaru
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaan
Zia Ul Maksum
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutup
Eqi Arzaqi
 
Bab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detailBab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detail
Hendra Supriyanto
 

Was ist angesagt? (20)

Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkap
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
Iuw 7v beda tinggi
Iuw   7v beda tinggiIuw   7v beda tinggi
Iuw 7v beda tinggi
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
 
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
 
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3ºTRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
 
Laporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUTLaporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUT
 
Iuw 4 pengukuran planimetris
Iuw   4 pengukuran planimetrisIuw   4 pengukuran planimetris
Iuw 4 pengukuran planimetris
 
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMPengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaan
 
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
 
Teodolit
TeodolitTeodolit
Teodolit
 
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsatLaporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutup
 
Bab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detailBab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detail
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
 

Ähnlich wie Pengukuran kerangka dasar vertikal (12)

Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.pptPertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
 
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.pptPertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
 
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanahBab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
 
Laporan kdv akmal
Laporan kdv akmalLaporan kdv akmal
Laporan kdv akmal
 
Precentation of ilmu ukur tanah
Precentation of ilmu ukur tanahPrecentation of ilmu ukur tanah
Precentation of ilmu ukur tanah
 
Piyuut tralala www
Piyuut  tralala wwwPiyuut  tralala www
Piyuut tralala www
 
Pig
PigPig
Pig
 
Perhitungan_KDV.pptx
Perhitungan_KDV.pptxPerhitungan_KDV.pptx
Perhitungan_KDV.pptx
 
Ilmu Ukur Tanah
Ilmu Ukur TanahIlmu Ukur Tanah
Ilmu Ukur Tanah
 
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tolPaparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
Paparan Topografi pada proyek pembangunan jalan tol
 
Ilmu ukur tanah pertemuan ketiga.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan ketiga.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan ketiga.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan ketiga.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
 
3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx
3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx
3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pengukuran kerangka dasar vertikal

  • 1. ILMU UKUR TANAH PENGUKURAN KERANGKA DASARVERTIKAL OLEH: R. VINY SONIA DEWINA 1104320 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 2011
  • 2. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal o PENGERTIAN o METODE PENGUKURAN
  • 3. PENGERTIAN Kerangka Dasar Vertikal merupakan titik-titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya. Posisi vertikalnya berupa ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu. kembali
  • 4. METODE PENGUKURAN 1. Metode Pengukuran Sipat Datar 2. Metode Trigonometris 3. Metode Barometris kembali
  • 5. PENGUKURAN SIPAT DATAR Istilah yang Pengertian Digunakan Definisi dan Stasion Tujuan Tinggi Syarat Alat Tinggi garis Cara Pengukuran bidik Pengukuran Jenis-Jenis ke Belakang Pengukuran Pengukuran ke Muka Titik Putar Stasion Antara kembali Seksi
  • 6. PENGUKURAN TRIGONOMETRIS Prosedur Pengertian Pengukuran dan Perhitungan kembali
  • 7. PENGUKURAN BAROMETRIS Prosedur Pengertian Pengukuran dan Perhitungan kembal i
  • 8. Definisi dan Tujuan Proses penentuan ketinggian dari sejumlah titik atau pengukuran perbedaan elevasi. Tujuannya adalah, mencari beda tinggi antara dua titik yang diukur. kembal i
  • 9. Syarat • Garis bidik harus sejajar dengan garis jurusan nivo • Adanya pesawat sipat datar dan rambu ukur kembali
  • 10.
  • 11. Tilting Level Automatic Level
  • 12. Tipe-tipe Rambu Ukur 1. Rambu sipat datar dengan pembacaan sendiri 2. Rambu sipat datar sasaran kembali
  • 16. Jenis-Jenis Pengukuran  Sipat Datar Memanjang Sipat Datar Resiprokal Sipat Datar Profil Sifat Datar Luas kembali
  • 17. Pengertian Mengukur jarak langsung (jarak miring), tinggi alat, tinggi benang tengah rambu dan sudut vertikal (zenith atau inklinasi) yang direduksi menjadi informasi beda tinggi menggunakan kembali theodolite.
  • 18. Prosedur Pengukuran dan Perhitungan 1. Tegakkan theodolite di A, ukur tingginya sumbu mendatar. 2. Tegakkan target di B. Ukur tingginya target. 3. Ukur sudut tegak m (sudut miring) 4. Ukur jarak mendatar D atau dm i : inklinasi (sudutmiring) 5. Dari besaran-besaran yang i DHAB: dm . Sin i + ta - BT diukur, maka: dab= dm . Cos i Cos i = dab/dm
  • 19. Input data i : T.alat, Ba, Bb, Bt, sin i DHAB = T.alat + dm . sin i – BT HAB = T.alat + sin i . dm + cos i . dm .   i- BT kembali
  • 20. PENGERTIAN Pengukuran ini dilakukan bergantung dari ketinggian permukaan, temperatur udara, kelembapan, dan kondisi-kondisi cuaca lainnya. Mengukur beda tekan atmosfer suatu ketinggian menggunakan alat barometer yang kemudian direduksi menjadi beda tinggi. kembali
  • 21. PROSEDUR PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN DP = PB –P A = (rHg . gB . HB ) – (rHg . gA . HA) DP = PB – PA rHg . (gB . HB – gA . HA) = PB – PA rHg . g . ( HB – HA) = PB – PA D HAB = PB – PA / rHg . g DHAB = PB – PA / rHg (gB + gA) : 2 HAB = (PB / rHg . ((gB + gA)/2)))- (PA/ rHg . ((gB + gA)/2)))
  • 22.