Ringkasan dokumen proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:
Proposal ini membahas tentang kuda beban sebagai transportasi tradisional masyarakat Sumpur Kudus antara tahun 1960-1979. Kuda beban mulai berkembang sebagai alat transportasi pada tahun 1960 namun mengalami penurunan fungsi pada 1979 karena maraknya transportasi modern. Penelitian ini akan mendeskripsikan perkembangan kuda beban dan dampaknya terhadap perekonomian masy
3. A. LATAR BELAKANG MASALAH
1. Kuda Beban merupakan alat transportasi
tradisional di Kenagarian Sumpur Kudus.
2. Kemunduran kuda beban di Kenagarian
Sumpur Kudus.
3. Tidak mampu bersaing dengan alat
transportasi mesin atau modern
4. ALASAN MEMILIH JUDUL PENELITIAN INI
Pertama bertitik tolak dari permasalahan di atas dan belum adanya
tulisan yang kajian tentang kuda beban sebagai alat transportasi
tradisional. Disamping itu,kuda beban juga pernah menjadi angkutan
yang digunakan secara luas oleh masyarakat Sumpur Kudus.
Kedua banyak nya generasi sekarang yang tidak mengetahui
keberadaan transportasi tradisional kuda beban di Minangkabau
khususnya di Sumpur Kudus.
Ketiga, kuda beban sudah adanya peralihan fungsi dan belum
dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sebagai pelestarian
budaya.
5. B. BATASAN MASALAH
Batasan temporal penelitian adalah dari tahun 1960-1979.
Adapun alasan pengambilan batasan awal tahun 1960 dari
penulisan ini, karena tahun tersebut mulai berkembangnya kuda
beban sebagai alat transportasi tradisional di Kecamatan
Sumpur Kudus. Sementara alasan pengambilan tahun 1979
sebagai batasan akhir penulisan karena pada tahun ini
berkurangnya fungsi kuda beban sebagai alat transportasi
tradisional karena telah dibukanya jalan yang bisa dilalui oleh
alat transportasi moderen seperti: sepeda motor dan kendaraan
roda empat.
Sedangkan batasan spasial adalah Kenagarian kecamatan
Sumpur Kudus meliputi Nagari Sumpur Kudus, Silantai dan
Unggan.
6. C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keberadaan Kuda beban sebagai
alat transportasi tradisional di Kenagarian
Sumpur Kudus sejak tahun 1960-1979?
2. Bagaimana pengaruh kuda beban terhadap
perekonomian masyarakat Sumpur Kudus?
7. D. MANFAAT PENELITIAN
TEORITIS
1. Untuk mendeskripsikan perkembangan Kuda
Beban sebagai transportasi tradisional dalam
kemajuan teknologi transportasi sebagai alat
transportasi dari tahun 1960 sampai 1979 di Sumpur
Kudus.
2. Dapat menambah dan memperkaya khasanah studi
sejarah terutama di bidang alat transportasi yang
berperan aktif dalam sejarah Indonesia bagi
mahasiswa dan masyarakat luas.
PRAKTIS
1. Menambah pengetahuan penulis tentang
transportasi khususnya tentang transportasi
tradisional kuda beban.
2. Sebagai referensi bagi masyarakat ilmiah yang
berminat meneliti keberadaan angkutan tradisional.
3. Memberikan sumbangan pada sejarah Indonesia
khususnya sejarah lokal, Sumatera Barat.
8. E. TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Kepustakaan Terkait
a. Pertama penelitian Mila Yefriza, I Ketut Ardhana, Anak Agung Ayu Ray
Wahyuni yang berjudul “Bendi : Transportasi Budaya di Kota Solok
Sumatera Barat Antara Tantangan dan Peluang Tahun 1970-2000”.
Penelitian ini membahas tentang keberadaan transportasi budaya di
Kota Solok tahun 1970 yang disebut dengan bendi sebuah alat
transportasi tradisional yang masih bertahan hingga tahun 2000
ditengah-tengah berkembangnya transportasi modern yang lebih
canggih.
b. Kedua penelitian dari Fikrul Hanif Sufyan, Dedi Arsa yang berjudul
“Kuda Bendi di Kota Payakumbuh Sumatera Barat Hingga Akhir Abad
ke-20”. Penelitian ini bertujuan untuk membingkai strategi yang
digunakan oleh kusir bendi dan pemerintah daerah dalam
mempertahankan keberadaan kuda bendi menghadapi pesatnya
perkembangan transportasi modern.
9. c. Ketiga jurnal yang ditulis oleh Ririn Dwi Vivindra (2015)“ Eksistensi Bendi
dalam Perspektif Budaya di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat“
dijelaskan bahwa tingkat persaingan antara transportasi tradisional
dengan modern, kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat
terhadap bendi.
d. Keempat penelitian dari Mukhamil yang berjudul “Keberadaan
Transportasi Pedati di Kecamatan Bayang Pesisir Selatan”. Penelitian ini
membahas tentang keberadaan dan pasang surut transportasi tradisional
di Pesisir Selatan yang disebut dengan pedati, sebuah alat transportasi
tradisional yang masih bertahan hingga tahun 1990-an ditengah-tengah
berkembangnya transportasi modern. Mukhamil (2001). Keberadaan
Transportasi Pedati di Kecamatan Bayang Pesisir Selatan. Skripsi. Padang.
STKIP PGRI Sumatera Barat.
e. Kelima penelitian dari Rahma Yani yang berjudul ” Bendi Transportasi
Tradisional di Kota Padang 1960-2019”. Penelitian ini membahas tentang
transportasi bendi di Kota Padang karena sampai saat ini bendi masih bisa
bertahan di Kota Padang di dalam persaingan dengan kendaraan bermotor.
11. 3. KERANGKA BERPIKIR
TRANSPORTASI KENAGARIAN SUMPUR KUDUS
MODERN
(Transportasi Tenaga
Mesin)
TRADISIONAL
(Tenaga Kuda/ Kuda
Beban)
Terus mengalami perubahan
dan perkembangan ke arah
yang semakin canggih
mengikuti perkembangan
zaman sehingga memiliki
banyak fungsi sebagai sarana
transportasi seperti
transportasi jarak jauh dalam
waktu tempuh singkat.
Kuda Beban mengalami keadaan
yang sulit bergerak untuk
merubah keadaan terhadap
perkembangan zaman sebagai
sarana transportasi sehingga
sekarang memiliki fungsi sebagai:
Pariwisata
Perkawinan
Acara adat dan sunatan