SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
BAB I
              REAKSI KIMIA DALAM LARUTAN AIR


1.1.   PENDAHULUAN
        Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar perubahan
senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa - senyawa awal yang terlibat dalam reaksi tersebut
sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarateristikan dengan perubahan kimiawi, dan akan
menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri – ciri yang berbeda dari
reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan electron
dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi
kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel – partikel elementer seperti pada reaksi
nuklir.

Beberapa pereaksi dan hasil reaksi dapat berada dalam bentuk larutan. Larutan(solution) adalah

campuran homogen dari dua atau lebih zat dimana sesungguhnya ditentukan oleh komponen -

komponennya yaitu :


-   Pelarut (solvent) : substansi yg melarutkanzat.komponen ini menentukan wujud larutan


sebagaigas,padatan atau zat cair.


- Zat terlarut(solute): substansi yangterlarut dalam solvent


                         Mis : NaCl(aqueous);NaCl solute,aqua solvent


1.2.   Sifat Umum larutan berair

a. Elektrolit : suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yg dapat

menghantarkan listrik ciri2 elektrolit kuat : apabila zat terlarut dianggap 100% terdisosiasi

menjadi ion2nya dalam larutan (disosiasi adalah penguraian senyawa menjadikation dan anion) .
b. Nonelektrolit : tidak menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air.

                     Tabel penggolongan zat terlarut dalam larutan berair

        Elektrolit kuat                   Elektrolit lemah                 Nonelektrolit
                                                                      (NH 2 2) CO     (urea)
    -     HCl
                                      -      CH 3COOH
    -     HNO3                                                        CH 3OH          (metanol)
                                      -      HF
    -     HClO4                       -      HNO2
    -     H 2SO4                                                      C 2H 5OH        (etanol)
                                      -      NH3
    -     NaOH
                                      -      H 2O                     C 6H 12O 6      (glukosa)
    -     Ba(OH)2

Senyawa - senyawa ionik                                               C 12H 22O11 (sukrosa)




•  Air merupakan pelarut sangat efektif untuk senyawa-             senyawa ionik    pelarut polar
(memiliki ujung positif H dan ujung negatif O) .

•   Hidrasi (hydration) : proses dimana sebuah ion dikelilingi oleh molekul2 air yg tersusun

dalam keadaan tertentu        membantu menstabilkan ion2 dlm larutan dan mencegah kation untuk

bergabung kembali dgn anion.


                  ex : NaCl (s) +(H 2O)     Na + (aq) + Cl -(aq)


•       Asam dan basa juga merupakan elektrolit.beberapa asam termasuk HCl dan HNO 3
merupakan elektrolit kuat.

• Beberapa asam tertentu seperti CH 3COOH mengalami
        ionisasi sebagian :

      CH 3COOH (aq) CH 3COO -(aq) + H +(aq) reversible. Keadaan kimia sepeti diatas
damana tidak ada perubahan menyeluruh yg dpt teramati disebut kesetimbangan kimia.
1.3.      Reaksi pengendapan

        Ciri reaksi pengendapan (precipitation reaction) adalah terbentuknya produk yang tak
larut/endapan. Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik.misalnya
pengendapan Fe(OH) 3 :

Fe 3+(aq) + 3OH -(aq)        Fe(OH) 3 (s)

50 ml dari 1,5M NaOH dicampur dengan 35 mL dari 1 M larutan
FeCl 3. 50)(10 -3 L/1mL)= 7.5 x 10 -2molOH-

Fe 3+ dan OH - sebagai reaktan pembatas

Jawab:

Mol Fe 3+ = 1 mol/L (1 mol Fe 3+/1 mol FeCl 3)(35)(10 -3 L/1ml)= 3.5 x 10 -2 mol
Mol OH -=1.5 mol/L(1 molOH -/1molNaOH)


Reaktan pembatas :
(3.5 x10 -2 mol Fe 3+/1mol Fe 3+) = 3.5x10-2


(7.5x10 -2 mol OH -/3 molOH -)= 2.5x10-2


Maka anion hidroksida sebagai reaktan pembatas .

Pencampuran kedua larutan menghasilkan endapan 2.5x10 -2 molFe(OH) 3 = 2.67 g .

1.4.      Kelarutan

          Kelarutan khas dari senyawa-senyawa ionik dalam air pada suhu 25 0C.


(1) Semua senyawa logam alkali (Gol.1A) dapat larut,

(2) Semua senyawa amonium (NH 4-) dapat larut ,

(3) Semua senyawa yg mengandung nitrat(NO 3-),klorat(ClO 3-) dan perklorat (ClO 4-) dapat

larut.
(4)      Sebagian besar hidroksida(OH -) tidak dapat larut kecuali hidroksida logam alkali dan
Ba(OH) 2, Ca(OH) 2 sedkit larut.
(5) Sebagian besar senyawa yang mengandung klorida(Cl -), bromida(Br -) atau iodida(I -)
dapat larut kecuali senyawa - senyawa mengandung Ag +, Hg2 2+, dan Pb 2+
(6)    Semua karbonat (CO3 2-) ,fosfat (PO 43-) dan sulfida(S 2-) tidak dapat larut kecuali

seyawa - senyawa ion logam alkali dan ion ammonium.

(7) Sebagian besar sulfat(SO 42-) dapat larut, CaSO 4 dan AgSO 4 sedikit larut, BaSO 4 dan
HgSO 4, PbSO 4 tidak larut.



1.5.    Reaksi Asam Basa
• Memiliki rasa masam,misalnya : cuka (asam asetat), asam lemon(asam sitrat).

• Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya : lakmus biru menjadi

merah

• Bereaksi dengan logam tertentu seperti seng, magnesium dan besi menghasilkan gas hidrogen.

Reaksi khas :


       2 HCl (aq) + Mg(s)    MgCl 2(aq) + H 2(aq)


• Bereaksi dengan karbonat dan bikarbonat seperti :

         Na2CO3, CaCO3 dan NaHCO3 menghasilkan gas CO2.

        2HCl(aq) + CaCO 3(s)      CaCl 2(aq) + H 2O(l) + CO 2(g).

• Larutan asam dalam air bersifat elektrolit.
Basa :

• Memiliki rasa pahit


• Terasa licin, misalnya : sabun yg mengandung basa


• Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya : lakmus merah menjadi


biru


• Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik



1.6.    Asam dan Basa Bronsted

Johanes Brønsted(1932) menyatakan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor
proton
Misalnya reaksi :

HCl(aq)     H +(aq) + Cl -(aq)

Ion H + kehilangan elektron(proton) dalam bentuk terhidrasi. Sehingga ionisasi asam klorida

sebaiknya dinyatakan sebagai :

        HCl(aq) + H 2O(l)      H 3O +(aq) + Cl -(aq)
Proton terhidrasi H 3O+ disebut ion hidronium.


        Asam – asam yang umum digunakan di lab adalah asam klorida,asam nitrat, asam asetat,
asama sulfat dan asam fosfat. HCl, HNO 3 dan CH 3COOH adalah asam monoprotik yaitu
setiap satuan asam menghasilkan satu ion hidrogen dalam ionisasi :

       HCl(aq)      H +(aq) + Cl -(aq)


       HNO 3(aq)      H +(aq) + NO 3-(aq)
1.7.   Asam- Basa Lewis
      Asam adalah senyawa penerima (akseptor ) pasangan elektron, sedangkan basa adalah
senyawa pemberi (donor) pasangan elektron. Reaksi asam- basa Lewis tergolong reaksi
pembentukan ikatan koordinasi. Contoh reaksi BF3 (asam Lewis) dengan NH3 (basa Lewis).

1.8.   Kekuatan Asam- Basa
        Asam dapat dibedakan menjadi asam kuat dan asam lemah, begitu pula basa. Reaksi
ionisasi asam kuat, secara umum dapat ditulis :

HxA(aq)  xH+(aq) + Ax-(aq). Yang termasuk asam kuat, meliputi: HCl, HBr, HI, HNO3,
H2SO4, HClO4, dll. Reaksi asam kuat bersifat satu arah karena asam kuat mudah terionisasi
dalam air.

Reaksi ionisasi asam lemah, secara umum dapat ditulis :

HzB(aq)  zH+(aq) + B z- (aq). Yang termasuk asam lemah, meliputi: CH3COOH, HF, HCN,
H2CO3, dll. Reaksi asam lemah bersifat reversibel karena asam lemah tidak terionisasi sempurna
di dalam air.

Basa kuat meliputi senyawa- senyawa hidroksida alkali dan beberapa hidroksida alkali tanah.
Selain hidroksida- hidroksida tersebut semuanya tergolong basa lemah.

Asam kuat dan basa kuat dalam air mudah terionisasi , dengan derajat ionisasi ( ) 1, sehingga
jumlah ion- ionnya relatif banyak. Akibatnya, larutan asam kuat dan basa kuat mudah
menghantarkan arus listrik, sehingga disebut larutan elektrolit kuat. Sebaliknya, larutan basa
lemah dan asam lemah sukar terionisasi (   1), sehingga tergolong larutan elektrolit lemah.

Senyawa- senyawa yang dapat bertindak sebagai asam (melepaskan H+) dan juga dapat bertindak
sebagai basa (melepaskan OH-) disebut senyawa amfoter. Senyawa- senyawa amfoter, meliputi:
Be(OH)2, Al(OH)3, Zn(OH)2,dll.

1.9.   Indikator

       Indikator asam basa adalah suatu zat yang dapat berubah warna apabila pH
lingkungannya berubah atau larutan yang berisi indikator berubah pH. Atau dengan kata lain,
suatu senyawa yang berbeda warnanya dalam larutan asam dengan larutan basa.Dalam indikator
terdapat dua warna dalam keadaan basa (warna basa) dan sebaliknya
Nama                  Pki            Jenis        Trayek pH               Warna
   Indikator
                       (konstanta                                           Asam- Basa
                     kesetimbangan)
   Fenoftalin               -             Asam           8,0- 9,6   Tidak berwarna- Merah
  Brom Timol               7,3            Asam           6,0- 7,6           Kuning- Biru
     Biru
  Metil Jingga             3,4            Basa           3,1- 4,4          Merah- Jingga
    Lakmus                  -              -             4,5- 8,3          Merah- Biru

Biasanya indikator yang dipilih yaitu: a) harganya relatif murah.

     CH 3COOH(aq) CH 3COO -(aq) + H +(aq)

• Asam sulfat (H2SO 4) disebut asam diprotik karena setiap satuan asam melepaskan dua ion H+


dalam 2 tahap terpisah :

        H 2SO 4(aq)        H +(aq) + HSO 4-(aq)


        HSO 4-(aq)      H +(aq) + SO4 2-(aq)


• Asam triprotik yang menghasilkan tiga ion H+ keberadaannya relatif sedikit, yang paling
dikenal adalah asam fosfat .

        H 3PO 4(aq)     H +(aq) + H 2PO 4-(aq)


        H 2PO 4-(aq)       H +(aq) + HPO4 2-(aq)

        HPO4 2-(aq)        H +(aq) + PO4 3-(aq)

        H 3PO 4, H 2PO 4-, HPO4 2- merupakan asam lemah


1.10. Penetralan Asam-Basa

• Reaksi penetralan (neutralization reaction) merupakan reaksi antara asam dan basa.
• Reaksi asam basa dalam medium air :

    Asam + basa      garam + air


    Ex : HCl(aq) + NaOH(aq)         NaCl(aq) + H 2O(l)

       Persamaan ioniknya :

       H (+a q) + Cl -(aq) + Na +(aq) + OH -(aq)         Na +(aq) + Cl -(aq) + H 2O(l)

       H (+a q) + OH -(aq)         H 2O(l)
       Baik Na + maupun Cl - merupakan ion - ion pendamping.


• Contoh reaksi penetralan asam-basa, lainnya :


     HF(aq) + KOH(aq)       KF(aq) + H 2O(l)


     H 2SO 4(aq) + 2NaOH(aq)            NaSO 4(aq) + 2H 2O(l)


     HNO 3(aq) + NH 3(aq)          NH 4NO 3(aq)




1.11. Konsentrasi larutan dalam satuan kimia

   a. Konsentrasi Molar

       Ada beberapa cara yang untuk memperoleh konsentrasi larutan secara kuantitatis. Suatu

istilah yang sangat berguna dan berkaitan dengan stoikiometri suatu reaksi dalam larutan disebut

konsentrasi molar atau molaritas dengan simbol M. Dinyatakan sebagai jumlah mol suatu zat

terlarut (solut) dalam larutan dibagi dengan volume larutan yang ditentukan dalam liter. Larutan
yang mengandung 1 mol NaCl dalam 1 L larutan mempunyai molaritas 1 mol NaCl/(L larutan)
atau 1 M dan disebut 1 molar larutan.
Molaritas (M) = mol zat terlarut
                              Volume ( liter )
   b. Normalitas (N)

       Menyatakan banyaknya gram ekivalen solute yg terdapat dalam 1 L larutan. Gram
ekivalen ditentukan oleh massa ekivalen solute, yang berhubungan dengan reaksi kimia sbb :

Pada reaksi netralisasi asam basa :

               H+ + OH -      H 2O

   1. Massa ekivalen dari asam adalah setara dengan fraksi massa molekul yang dapat
      memberikan satu buah H + untuk melakukan reaksi netralisasi. Gram ekivalen
      merupakan jumlah massa zat yg dibutuhkan untuk mereaksikan 1 mol H+.


   2. Massa ekivalen suatu basa adalah setara dengan fraksi massa molekul yg dapat


       memberikan 1 OH - atau dapat bereaksi dengan 1 H+


   c. Molalitas (m)

       Menyatakan banyaknya solute per kilogram solvent dalam suatu larutan. Molalitas tak
dapat dihitung dari nilai molaritas (M) jika kerapatan jenis tidak diketahui. Bila diketahui HCl
bermolalitas 1m artinya terdapat 1mol HCl anhidrat dalam 1000 gram pelarut.


   d. Fraksi mol

     Merupakan pernyataan jumlah mol(n) suatu komponen dibagi dengan jumlah mol semua
komponen dalamlarutan tersebut

       Bila fraksi mol dinyatakan dalam x = Nilai x biasanya dinyatakan dalam persen.


1. Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:

           a) Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur
           dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang
           bersangkutan akan turun.

           b) Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari
           campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang
           bersangkutan akan naik.
2. Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

           a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari
           yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang
           partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa
           melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp
           berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).

           b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
           mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan
           yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan
           konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp
           berarti larutan tepat jenuh.

           c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih
           banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain,
           larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan
           sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat
           jenuh (mengendap).

Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

           a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding
           solvent.

           b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.

Dalam suatu larutan, pelarut dapat berupa air dan tan air.

1.12. Sifat Koligatif Larutan

Koligatif artinya bersama- sama yang berasal dari kata koligeal yang berarti sifat bersama. Jadi
sifat koligatif larutan adalah sifat fisik larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel yang
tidak dipengaruhi oleh sifat zat.Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit hanya dikalikan
faktor van t Hoff (i) terhadap rumusan sifat koligatif larutan non elektrolitnya, kecuali pada
penurunan tekanan uap ada perbedaan perhitungan Xterlarut untuk elektrolit.

      Sifat Koligatif         Larutan non- elektrolit          Larutan elektrolit
 1. Penurunan tekanan         P = P0 . Xt                           P = P0 . x i
 uap ( P)
                            P= P0 - P
 2. Kenaikan titik didih     tb= Kb . m                      tb= Kb . m. i
 ( tb )
3. Penurunan titik beku    tf = Kf . m                 tf = Kf . m. i
      ( tf)
      4. Tekanan osmotik ( )     = M. R.T                    = M. R.T. i

Keterangan: i=                  = Faktor Van t Hoff

R= tetapan gas= 0,082 liter atm/ mol K

N= jumlah koefisien kation dan anion

      = derajat ionisasi

Kb= konstanta kenaikan titik didih molal pelarut.

Kf= konstanta penurunan titik beku molal pelarut.

nt= mol terlarut

np= mol pelarut

T= derajat Kelvin

M= molar= mol/liter

P= tekanan uap larutan.

Untuk senyawa garam yang sangat encer, dengan konsentrasi zat terlarut jauh lebih kecil dari
batas kelarutannya, harga derajat ionisasi sama dengan satu ( =1), sehingga harga i = n.

            Penurunan tekanan uap ( P), Kenaikan titik didih ( tb) dan Penurunan titik beku
( tf)

Menguap adalah peristiwa partikel- partikel zat cair meninggalkan permukaan. Mendidih adalah
temperatur titik didih dimana tekanan uap jenuh di dalam larutan sama dengan tekanan udara
luar. Ketika tekanan di dalam sama dengan tekanan di luar disebut temperatur didih.
ISI




             Air            Air + zat terlarut yang Tekanan udara,1 atm= 76 cmHg berada di
                            tidak mudah menguap permukaan laut laut. Jika kita naik 100 m di atas
       (Pelarut murni)                              permukaan air laut maka tekanan udara
                                      (2)           berkurang sebesar 1 cmHg.
             (1)
                                                       Tekanan uap pada pelarut murni (1) lebih besar
        karena pada larutan nomor 2 terdapat hambatan yang menghalangi terjadinya penguapan
        sehingga pada larutan nomor 2 dalam proses penguapan diperlukan suhu lebih tinggi
        sehingga titik didih menjadi tinggi, di sini pula mengalami penurunan titik beku.
1.13. Ciri – ciri reaksi kimia dalam larutan air
   1. Terjadi perubahan warna

        Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat
disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan pembentukan ikatan-ikatan
bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk
ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi.

       Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi
eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi endotermis.
Contoh : Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika bernafas panas yang ada
dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh menjadi dingin.

   2. Terjadi perubahan suhu
       Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat
disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan
baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis,
sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis.

        Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dbngan sistem, tempat di luar
sistemdisebutdenganlingkungan. Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi panas dari
sisitem ke lingkungan. Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan
ke system.

   3. Terjadi pembentukan endapan

        Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk
suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya.
Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat).

   4. Terjadi pembentukan gas

       Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan
adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari
baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk.
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
yassintaeka
 
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Utami Irawati
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
wd_amaliah
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
wd_amaliah
 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetri
ZamZam Pbj
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
asterias
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenol
XINYOUWANZ
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
wd_amaliah
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetri
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANPPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenol
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
 
Kimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar Keporalannya
Kimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar KeporalannyaKimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar Keporalannya
Kimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar Keporalannya
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Laporan termokimia
Laporan termokimia Laporan termokimia
Laporan termokimia
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
 

Ähnlich wie The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )

6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa
Uny Pramudhita
 
Soal dan Pembahasan Asam basa
Soal dan Pembahasan Asam basaSoal dan Pembahasan Asam basa
Soal dan Pembahasan Asam basa
Nafiah RR
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan air
novynur
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan air
novynur
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Rifki Ristiovan
 
Power point tugas kimdas husnul
Power point tugas kimdas husnulPower point tugas kimdas husnul
Power point tugas kimdas husnul
husnul khotimah
 
Microsoft word-teori-asam-basa-garam
Microsoft word-teori-asam-basa-garamMicrosoft word-teori-asam-basa-garam
Microsoft word-teori-asam-basa-garam
zidni9
 

Ähnlich wie The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air ) (20)

materi biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffermateri biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffer
 
Kimia asam basa
Kimia asam basaKimia asam basa
Kimia asam basa
 
ASAM DAN BASA.pptx
ASAM DAN BASA.pptxASAM DAN BASA.pptx
ASAM DAN BASA.pptx
 
6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Reaksi asam dan basa
Reaksi asam dan basaReaksi asam dan basa
Reaksi asam dan basa
 
Soal dan Pembahasan Asam basa
Soal dan Pembahasan Asam basaSoal dan Pembahasan Asam basa
Soal dan Pembahasan Asam basa
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan air
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan air
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
Kesetimbangan elektrolit1
Kesetimbangan elektrolit1Kesetimbangan elektrolit1
Kesetimbangan elektrolit1
 
Power point tugas kimdas husnul
Power point tugas kimdas husnulPower point tugas kimdas husnul
Power point tugas kimdas husnul
 
Teori Asam Basa
Teori Asam BasaTeori Asam Basa
Teori Asam Basa
 
Teori Asam Basa
Teori Asam BasaTeori Asam Basa
Teori Asam Basa
 
Biokimia Dasar
Biokimia DasarBiokimia Dasar
Biokimia Dasar
 
Bab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptx
Bab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptxBab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptx
Bab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptx
 
Jumat
JumatJumat
Jumat
 
Microsoft word-teori-asam-basa-garam
Microsoft word-teori-asam-basa-garamMicrosoft word-teori-asam-basa-garam
Microsoft word-teori-asam-basa-garam
 
Bahan kimia penjernih Air
Bahan kimia penjernih AirBahan kimia penjernih Air
Bahan kimia penjernih Air
 
Asam dan basa
Asam dan basaAsam dan basa
Asam dan basa
 

Mehr von Sylvester Saragih

Mehr von Sylvester Saragih (20)

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 

Kürzlich hochgeladen

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Kürzlich hochgeladen (20)

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )

  • 1. BAB I REAKSI KIMIA DALAM LARUTAN AIR 1.1. PENDAHULUAN Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar perubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa - senyawa awal yang terlibat dalam reaksi tersebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarateristikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri – ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan electron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel – partikel elementer seperti pada reaksi nuklir. Beberapa pereaksi dan hasil reaksi dapat berada dalam bentuk larutan. Larutan(solution) adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat dimana sesungguhnya ditentukan oleh komponen - komponennya yaitu : - Pelarut (solvent) : substansi yg melarutkanzat.komponen ini menentukan wujud larutan sebagaigas,padatan atau zat cair. - Zat terlarut(solute): substansi yangterlarut dalam solvent Mis : NaCl(aqueous);NaCl solute,aqua solvent 1.2. Sifat Umum larutan berair a. Elektrolit : suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yg dapat menghantarkan listrik ciri2 elektrolit kuat : apabila zat terlarut dianggap 100% terdisosiasi menjadi ion2nya dalam larutan (disosiasi adalah penguraian senyawa menjadikation dan anion) .
  • 2. b. Nonelektrolit : tidak menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air. Tabel penggolongan zat terlarut dalam larutan berair Elektrolit kuat Elektrolit lemah Nonelektrolit (NH 2 2) CO (urea) - HCl - CH 3COOH - HNO3 CH 3OH (metanol) - HF - HClO4 - HNO2 - H 2SO4 C 2H 5OH (etanol) - NH3 - NaOH - H 2O C 6H 12O 6 (glukosa) - Ba(OH)2 Senyawa - senyawa ionik C 12H 22O11 (sukrosa) • Air merupakan pelarut sangat efektif untuk senyawa- senyawa ionik pelarut polar (memiliki ujung positif H dan ujung negatif O) . • Hidrasi (hydration) : proses dimana sebuah ion dikelilingi oleh molekul2 air yg tersusun dalam keadaan tertentu membantu menstabilkan ion2 dlm larutan dan mencegah kation untuk bergabung kembali dgn anion. ex : NaCl (s) +(H 2O) Na + (aq) + Cl -(aq) • Asam dan basa juga merupakan elektrolit.beberapa asam termasuk HCl dan HNO 3 merupakan elektrolit kuat. • Beberapa asam tertentu seperti CH 3COOH mengalami ionisasi sebagian : CH 3COOH (aq) CH 3COO -(aq) + H +(aq) reversible. Keadaan kimia sepeti diatas damana tidak ada perubahan menyeluruh yg dpt teramati disebut kesetimbangan kimia.
  • 3. 1.3. Reaksi pengendapan Ciri reaksi pengendapan (precipitation reaction) adalah terbentuknya produk yang tak larut/endapan. Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik.misalnya pengendapan Fe(OH) 3 : Fe 3+(aq) + 3OH -(aq) Fe(OH) 3 (s) 50 ml dari 1,5M NaOH dicampur dengan 35 mL dari 1 M larutan FeCl 3. 50)(10 -3 L/1mL)= 7.5 x 10 -2molOH- Fe 3+ dan OH - sebagai reaktan pembatas Jawab: Mol Fe 3+ = 1 mol/L (1 mol Fe 3+/1 mol FeCl 3)(35)(10 -3 L/1ml)= 3.5 x 10 -2 mol Mol OH -=1.5 mol/L(1 molOH -/1molNaOH) Reaktan pembatas : (3.5 x10 -2 mol Fe 3+/1mol Fe 3+) = 3.5x10-2 (7.5x10 -2 mol OH -/3 molOH -)= 2.5x10-2 Maka anion hidroksida sebagai reaktan pembatas . Pencampuran kedua larutan menghasilkan endapan 2.5x10 -2 molFe(OH) 3 = 2.67 g . 1.4. Kelarutan Kelarutan khas dari senyawa-senyawa ionik dalam air pada suhu 25 0C. (1) Semua senyawa logam alkali (Gol.1A) dapat larut, (2) Semua senyawa amonium (NH 4-) dapat larut , (3) Semua senyawa yg mengandung nitrat(NO 3-),klorat(ClO 3-) dan perklorat (ClO 4-) dapat larut. (4) Sebagian besar hidroksida(OH -) tidak dapat larut kecuali hidroksida logam alkali dan
  • 4. Ba(OH) 2, Ca(OH) 2 sedkit larut. (5) Sebagian besar senyawa yang mengandung klorida(Cl -), bromida(Br -) atau iodida(I -) dapat larut kecuali senyawa - senyawa mengandung Ag +, Hg2 2+, dan Pb 2+ (6) Semua karbonat (CO3 2-) ,fosfat (PO 43-) dan sulfida(S 2-) tidak dapat larut kecuali seyawa - senyawa ion logam alkali dan ion ammonium. (7) Sebagian besar sulfat(SO 42-) dapat larut, CaSO 4 dan AgSO 4 sedikit larut, BaSO 4 dan HgSO 4, PbSO 4 tidak larut. 1.5. Reaksi Asam Basa • Memiliki rasa masam,misalnya : cuka (asam asetat), asam lemon(asam sitrat). • Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya : lakmus biru menjadi merah • Bereaksi dengan logam tertentu seperti seng, magnesium dan besi menghasilkan gas hidrogen. Reaksi khas : 2 HCl (aq) + Mg(s) MgCl 2(aq) + H 2(aq) • Bereaksi dengan karbonat dan bikarbonat seperti : Na2CO3, CaCO3 dan NaHCO3 menghasilkan gas CO2. 2HCl(aq) + CaCO 3(s) CaCl 2(aq) + H 2O(l) + CO 2(g). • Larutan asam dalam air bersifat elektrolit.
  • 5. Basa : • Memiliki rasa pahit • Terasa licin, misalnya : sabun yg mengandung basa • Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya : lakmus merah menjadi biru • Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik 1.6. Asam dan Basa Bronsted Johanes Brønsted(1932) menyatakan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton Misalnya reaksi : HCl(aq) H +(aq) + Cl -(aq) Ion H + kehilangan elektron(proton) dalam bentuk terhidrasi. Sehingga ionisasi asam klorida sebaiknya dinyatakan sebagai : HCl(aq) + H 2O(l) H 3O +(aq) + Cl -(aq) Proton terhidrasi H 3O+ disebut ion hidronium. Asam – asam yang umum digunakan di lab adalah asam klorida,asam nitrat, asam asetat, asama sulfat dan asam fosfat. HCl, HNO 3 dan CH 3COOH adalah asam monoprotik yaitu setiap satuan asam menghasilkan satu ion hidrogen dalam ionisasi : HCl(aq) H +(aq) + Cl -(aq) HNO 3(aq) H +(aq) + NO 3-(aq)
  • 6. 1.7. Asam- Basa Lewis Asam adalah senyawa penerima (akseptor ) pasangan elektron, sedangkan basa adalah senyawa pemberi (donor) pasangan elektron. Reaksi asam- basa Lewis tergolong reaksi pembentukan ikatan koordinasi. Contoh reaksi BF3 (asam Lewis) dengan NH3 (basa Lewis). 1.8. Kekuatan Asam- Basa Asam dapat dibedakan menjadi asam kuat dan asam lemah, begitu pula basa. Reaksi ionisasi asam kuat, secara umum dapat ditulis : HxA(aq)  xH+(aq) + Ax-(aq). Yang termasuk asam kuat, meliputi: HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, HClO4, dll. Reaksi asam kuat bersifat satu arah karena asam kuat mudah terionisasi dalam air. Reaksi ionisasi asam lemah, secara umum dapat ditulis : HzB(aq)  zH+(aq) + B z- (aq). Yang termasuk asam lemah, meliputi: CH3COOH, HF, HCN, H2CO3, dll. Reaksi asam lemah bersifat reversibel karena asam lemah tidak terionisasi sempurna di dalam air. Basa kuat meliputi senyawa- senyawa hidroksida alkali dan beberapa hidroksida alkali tanah. Selain hidroksida- hidroksida tersebut semuanya tergolong basa lemah. Asam kuat dan basa kuat dalam air mudah terionisasi , dengan derajat ionisasi ( ) 1, sehingga jumlah ion- ionnya relatif banyak. Akibatnya, larutan asam kuat dan basa kuat mudah menghantarkan arus listrik, sehingga disebut larutan elektrolit kuat. Sebaliknya, larutan basa lemah dan asam lemah sukar terionisasi ( 1), sehingga tergolong larutan elektrolit lemah. Senyawa- senyawa yang dapat bertindak sebagai asam (melepaskan H+) dan juga dapat bertindak sebagai basa (melepaskan OH-) disebut senyawa amfoter. Senyawa- senyawa amfoter, meliputi: Be(OH)2, Al(OH)3, Zn(OH)2,dll. 1.9. Indikator Indikator asam basa adalah suatu zat yang dapat berubah warna apabila pH lingkungannya berubah atau larutan yang berisi indikator berubah pH. Atau dengan kata lain, suatu senyawa yang berbeda warnanya dalam larutan asam dengan larutan basa.Dalam indikator terdapat dua warna dalam keadaan basa (warna basa) dan sebaliknya
  • 7. Nama Pki Jenis Trayek pH Warna Indikator (konstanta Asam- Basa kesetimbangan) Fenoftalin - Asam 8,0- 9,6 Tidak berwarna- Merah Brom Timol 7,3 Asam 6,0- 7,6 Kuning- Biru Biru Metil Jingga 3,4 Basa 3,1- 4,4 Merah- Jingga Lakmus - - 4,5- 8,3 Merah- Biru Biasanya indikator yang dipilih yaitu: a) harganya relatif murah. CH 3COOH(aq) CH 3COO -(aq) + H +(aq) • Asam sulfat (H2SO 4) disebut asam diprotik karena setiap satuan asam melepaskan dua ion H+ dalam 2 tahap terpisah : H 2SO 4(aq) H +(aq) + HSO 4-(aq) HSO 4-(aq) H +(aq) + SO4 2-(aq) • Asam triprotik yang menghasilkan tiga ion H+ keberadaannya relatif sedikit, yang paling dikenal adalah asam fosfat . H 3PO 4(aq) H +(aq) + H 2PO 4-(aq) H 2PO 4-(aq) H +(aq) + HPO4 2-(aq) HPO4 2-(aq) H +(aq) + PO4 3-(aq) H 3PO 4, H 2PO 4-, HPO4 2- merupakan asam lemah 1.10. Penetralan Asam-Basa • Reaksi penetralan (neutralization reaction) merupakan reaksi antara asam dan basa.
  • 8. • Reaksi asam basa dalam medium air : Asam + basa garam + air Ex : HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H 2O(l) Persamaan ioniknya : H (+a q) + Cl -(aq) + Na +(aq) + OH -(aq) Na +(aq) + Cl -(aq) + H 2O(l) H (+a q) + OH -(aq) H 2O(l) Baik Na + maupun Cl - merupakan ion - ion pendamping. • Contoh reaksi penetralan asam-basa, lainnya : HF(aq) + KOH(aq) KF(aq) + H 2O(l) H 2SO 4(aq) + 2NaOH(aq) NaSO 4(aq) + 2H 2O(l) HNO 3(aq) + NH 3(aq) NH 4NO 3(aq) 1.11. Konsentrasi larutan dalam satuan kimia a. Konsentrasi Molar Ada beberapa cara yang untuk memperoleh konsentrasi larutan secara kuantitatis. Suatu istilah yang sangat berguna dan berkaitan dengan stoikiometri suatu reaksi dalam larutan disebut konsentrasi molar atau molaritas dengan simbol M. Dinyatakan sebagai jumlah mol suatu zat terlarut (solut) dalam larutan dibagi dengan volume larutan yang ditentukan dalam liter. Larutan yang mengandung 1 mol NaCl dalam 1 L larutan mempunyai molaritas 1 mol NaCl/(L larutan) atau 1 M dan disebut 1 molar larutan.
  • 9. Molaritas (M) = mol zat terlarut Volume ( liter ) b. Normalitas (N) Menyatakan banyaknya gram ekivalen solute yg terdapat dalam 1 L larutan. Gram ekivalen ditentukan oleh massa ekivalen solute, yang berhubungan dengan reaksi kimia sbb : Pada reaksi netralisasi asam basa : H+ + OH - H 2O 1. Massa ekivalen dari asam adalah setara dengan fraksi massa molekul yang dapat memberikan satu buah H + untuk melakukan reaksi netralisasi. Gram ekivalen merupakan jumlah massa zat yg dibutuhkan untuk mereaksikan 1 mol H+. 2. Massa ekivalen suatu basa adalah setara dengan fraksi massa molekul yg dapat memberikan 1 OH - atau dapat bereaksi dengan 1 H+ c. Molalitas (m) Menyatakan banyaknya solute per kilogram solvent dalam suatu larutan. Molalitas tak dapat dihitung dari nilai molaritas (M) jika kerapatan jenis tidak diketahui. Bila diketahui HCl bermolalitas 1m artinya terdapat 1mol HCl anhidrat dalam 1000 gram pelarut. d. Fraksi mol Merupakan pernyataan jumlah mol(n) suatu komponen dibagi dengan jumlah mol semua komponen dalamlarutan tersebut Bila fraksi mol dinyatakan dalam x = Nilai x biasanya dinyatakan dalam persen. 1. Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu: a) Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan turun. b) Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.
  • 10. 2. Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu: a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut). b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh. c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap). Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding solvent. b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent. Dalam suatu larutan, pelarut dapat berupa air dan tan air. 1.12. Sifat Koligatif Larutan Koligatif artinya bersama- sama yang berasal dari kata koligeal yang berarti sifat bersama. Jadi sifat koligatif larutan adalah sifat fisik larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel yang tidak dipengaruhi oleh sifat zat.Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit hanya dikalikan faktor van t Hoff (i) terhadap rumusan sifat koligatif larutan non elektrolitnya, kecuali pada penurunan tekanan uap ada perbedaan perhitungan Xterlarut untuk elektrolit. Sifat Koligatif Larutan non- elektrolit Larutan elektrolit 1. Penurunan tekanan P = P0 . Xt P = P0 . x i uap ( P) P= P0 - P 2. Kenaikan titik didih tb= Kb . m tb= Kb . m. i ( tb )
  • 11. 3. Penurunan titik beku tf = Kf . m tf = Kf . m. i ( tf) 4. Tekanan osmotik ( ) = M. R.T = M. R.T. i Keterangan: i= = Faktor Van t Hoff R= tetapan gas= 0,082 liter atm/ mol K N= jumlah koefisien kation dan anion = derajat ionisasi Kb= konstanta kenaikan titik didih molal pelarut. Kf= konstanta penurunan titik beku molal pelarut. nt= mol terlarut np= mol pelarut T= derajat Kelvin M= molar= mol/liter P= tekanan uap larutan. Untuk senyawa garam yang sangat encer, dengan konsentrasi zat terlarut jauh lebih kecil dari batas kelarutannya, harga derajat ionisasi sama dengan satu ( =1), sehingga harga i = n. Penurunan tekanan uap ( P), Kenaikan titik didih ( tb) dan Penurunan titik beku ( tf) Menguap adalah peristiwa partikel- partikel zat cair meninggalkan permukaan. Mendidih adalah temperatur titik didih dimana tekanan uap jenuh di dalam larutan sama dengan tekanan udara luar. Ketika tekanan di dalam sama dengan tekanan di luar disebut temperatur didih. ISI Air Air + zat terlarut yang Tekanan udara,1 atm= 76 cmHg berada di tidak mudah menguap permukaan laut laut. Jika kita naik 100 m di atas (Pelarut murni) permukaan air laut maka tekanan udara (2) berkurang sebesar 1 cmHg. (1) Tekanan uap pada pelarut murni (1) lebih besar karena pada larutan nomor 2 terdapat hambatan yang menghalangi terjadinya penguapan sehingga pada larutan nomor 2 dalam proses penguapan diperlukan suhu lebih tinggi sehingga titik didih menjadi tinggi, di sini pula mengalami penurunan titik beku.
  • 12. 1.13. Ciri – ciri reaksi kimia dalam larutan air 1. Terjadi perubahan warna Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan pembentukan ikatan-ikatan bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi endotermis. Contoh : Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika bernafas panas yang ada dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh menjadi dingin. 2. Terjadi perubahan suhu Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis. Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dbngan sistem, tempat di luar sistemdisebutdenganlingkungan. Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan. Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke system. 3. Terjadi pembentukan endapan Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya. Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat). 4. Terjadi pembentukan gas Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk.