SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
          FISIKA DASAR
Topik Percobaan : Menghitung Jumlah Kalor dalam Kalorimeter




                            Oleh :




   Kelompok             : C4
   Nama Kelompok        : 1.Sylvester Saragih    DBD 111 0105
                          2.Frans Ganda P. Ujung DBD 111 0129
                          3.Meshac T. Silalahi   DBD 111 0113
                          4.Aetco Septa          DBD 111 0112
                          5.Defitio Pratama.     DBD 111 0110
                          6.Wendra Bangsawan DBD 111 0107
                          7.Susanto              DBD 111 0106
   Praktikum ke         : III ( ke tiga )
   Tanggal Praktikum    : 21 April 2012
   Aisten Pembimbing    : Sumaryadi




              UPT. LAB. DASAR DAN ANALITIK
              UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
                           2012
I. Topik Percobaan
   Menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter


II. Tujuan Percobaan
   1. Menjelaskan bagian-bagian kalorimeter.
   2. Menghitung jumlah kalor yang diterima oleh suatu benda.
   3. Menghitung jumlah kalor yang diserap oleh suatu benda.
   4. Menentukan kapasitas panas jenis suatu benda.
   5. Menentukan kesalahan yang mungkin terjadi dalam percobaan.
   6. Menyelesaikan soal-soal sederhana berhubungan dengan kalorimeter.


III. Alat dan Bahan
   1. Kalorimeter        5. Alat Pemanas
   2. Termometer         6. Air Secukupnya
   3. Neraca Ohaus       7. Beberapa Gelas Ukur
   4. Bejana Didih


IV. Landasan Teoritis dan Prosedur Pengamatan
   A. Dasar Teori
   Sampai pada pertengahan abad XVIII, orang masih menyamakan pengertian suhu dan kalor.
Baru pada tahun 1760, Joseph Black membedakan pengertian kalor dan suhu. Suhu adalah
sesuatu yang diukur pada termometer, dan kalor adalah sesuatu yang mengalir (fluida) dari benda
yang panas ke benda yang dingin dalam rangka mencapai keseimbangan termal.
   Pada tahun 1798, seorang ilmuwan Amerika, Benjamin Thompson menyangsikan definisi
kalor sebagai fluida kalorik. Ia merupakan seorang anggota militer mengamati bahwa ketika
meriam menembakkan peluru, ada kalor yang dihasilkan oleh meriam. Berdasarkan
pengmatannya, Thompson menyimpulkan bahwa kalor bukan fluida, tetapi kalor dihasilkan oleh
usaha yang dilakukan oleh kerja mekanis (misalnya gesekan). Satu kalori didefinisikan sebagai
banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 10C. Satuan 1 kalor
= 4,184 J ≈ 4,2 J.
Selain definisi di atas, adapula definisi lain mengenai kalor. kalor merupakan suatu bentuk
energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Benda yang
menerima kalor, suhunya akan atau wujudnya berubah. Benda yang melepas kalor, suhunya akan
turun atau wujudnya berubah. Besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu benda
berbanding lurus dengan :
   a. massa benda,
   b. kalor jenis benda, dan
   c. perubahan suhu.
   Seperti yang telah kita ketahui di atas bahwa suhu dan kalor itu berbeda. Dari perbedaan itu,
sudah pasti alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan kalor juga berbeda. Kita mengukur
suhu suatu benda dengan menggunakan alat termometer. Dengan apa kita mengukur kalor?
Untuk mengetahuinya, lihatlah uraian di bawah ini.
   1. Kalorimeter
   Kalorimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter, yang
menggunakan teknik pencampuran dua zat di dalam suatu wadah, umumnya digunakan untuk
menentukan kalor jenis suatu zat. Beberapa jenis kalorimeter yang sering dipakai antara lain,
kalorimeter aluminium, kalorimeter elektrik, kalorimeter gas, dan kalorimeter bom.
   Menentukan kalor jenis suatu zat dengan kalorimeter, kita gunakan hukum kekekalan energi
atau asas Black. Jika kalor jenis suatu zat diketahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan
zat tersebut dapat dihitung. Dengan menggunakan kalorimeter bom, nilai suatu energi makanan
dapat diukur. Sedangkan dengan menggunakan kalorimeter gas jumlah energi yang terkandung
dalam bahan bakar fosil dapat diketahui. Mengenai asas Black, lebih lanjut akan kami jelaskan di
bawah ini.
   2. Asas Black
   Bila dua benda atau lebih mempunyai suhu yang berbeda-beda dan saling bersinggungan,
maka akhirnya kedua benda tersebut akan berada dalam kesetimbangan (mempunyai suhu yang
sama). Hal ini terjadi disebabkan karena adanya perpindahan kalor di antara benda-benda
tersebut. Benda yang suhunya tinggi melepaskan kalor, sedangkan benda yang suhunya rendah
akan menyerap kalor. Jumlah kalor yang dilepas dan diterima telah dinyatakan oleh JOSEPH
BLACK dalam suatu azas yang disebut ”azas black” atau hukum pertukaran panas. Rumusnya
dapat diformulasikan sebagai berikut :
”Jumlah kalor yang diterima sama dengan jumlah kalor yang dilepaskan”. Untuk menghitung
banyaknya kalor yang diterima atau dilepas, dapat digunakan rumus berikut :


                                            Q = m ∙ c ∙ ∆t


Dimana :          Q = Jumlah kalor yang diterima/dilepaskan (Kalori)
                  m = Massa Benda (Kg)
              ∆t = Perubahan Suhu (0C)
                  c = Kapasitas Panas Jenis (Kalori/Kg0C)
    Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kalor memiliki sifat, yaitu dapat berpindah.
Mengenai perpindahan kalor akan dijelaskan pada uraian di bawah ini.
    3. Perpindahan Kalor
    Perpindahan kalor dapat dibagi menjadi tiga, yaitu konduksi , konveksi dan radiasi.
    1. Konduksi
      Konduksi merupakan proses perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel. Setiap
zat dapat menghantarkan kalor secara konduksi, baik zat yang tergolong konduktor maupun
isolator.
    2. Konveksi
      Konveksi merupakan proses perpindahan kalor yang dilakukan oleh pergerakan fluida
akibat perbedaan massa jenis. Contohnya terjadinya angin darat dan angin laut.
    3. Radisasi
      Radiasi (pancaran) merupakan proses perpindahan energi kalor dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Contihnya perpindahan kalor dari matahari ke permukaan bumi.
B. Prosedur Kegiatan
 1. Menentukan terlebih dahulu bahan dari kalorimeter yang digunakan, aluminium
   misalnya, kemudian membersihkan kotoran dan debu yang terdapat pada kalorimeter.
 2. Menimbang kalorimeter + pengaduknya, namun sebelumnya membersihkan neraca dan
   menormalkannya.
 3. Mengisi kalorimeter dengan air hingga separohnya, kemudian menimbangnya.
   Sebelum ditimbanng, terlebih dahulu membersihkan kalorimeter dari sisa-sisa percik air
   (bagian luar).
 4. Setelah selesai menimbang, mengambil termometer dan mengukur suhu air dan
   kalorimeter (isinya), kemudian hasilnya dinyatakan dengan t1. Kemudian, memasukkan
   kembali kalorimeter ke dalam tempatnya (selubung) setelah mengukur t1 (air +
   kalorimeter), keadaan ini dilakukan untuk menghindari pengaruh suhu luar jangan sampai
   pengukuran t1 mendapat pengaruh dari luar (suhu sekitar yang bervariasi).
 5. Mengambil air yang lain, kemudian memanaskannya dengan menggunakan bejana
   didih, untuk kegiatan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena suhu yang diukur dan
   air panas adalah sangat menentukan hasil percobaan, selain pengukuran massa benda.
 6. Memasukkan termometer ke dalam air yang telah mendidih, mencatat hasil
   pengukurannya dan menyatakannya dengan t2 (suhu air panas).
 7. Memasukkan sebagian dari air mendidih ke dalam kalorimeter, kemudian
   melakukannya dengan cepat untuk menghindari adanya pengaruh suhu yang dapat
   merubah suhu t2.
 8. Setelah air panas dimasukkan ke dalam kalorimeter, kemudian mengaduknya
   secara perlahan-lahan agar suhu t1 dapat bercampur dengan suhu t2.
 9. Setelah yakin benar kedua suhu yang berbeda itu benar-benar telah merata,
   kemudian memasukkan termometer dan mencatat suhunya dengan menyatakan t3 (suhu
   akhir).
10. Menimbang kembali kalorimeter dengan semua isinya (tanpa selubung).
11. Dari hasil pengukuran terakhir, menghitung berapa massa air yang telah
    dimasukkan ke dalam kalorimeter, dan menentukannya dengan mengurangkan massa
    dengan massa kalorimeter + air dingin.
Catatan :
      Dalam menganalisis data yang telah diperoleh pada percobaan, pergunakanlah kapasitas
      panas jenis air.
                                         1kilokalori
                                    c=
                                           Kg0C




V. Data Hasil Pengamatan
  Bahan kalorimeter                                            : Aluminium
  Massa kalorimeter kosong + pengaduk (m)                      : 0,1063 Kg
  Massa kalorimeter kosong + pengaduk + air dingin (m2)        : 0,1765 Kg
  Suhu kalorimeter + air dingin (t1)                           : 28 0C
  Suhu air panas (t2)                                          : 79 0C
  Massa kalorimeter + pengaduk + air dingin + air panas (m3)   : 0,2555 Kg
  Suhu campuran (t3)                                           : 53 0C


VI. Analisis Data dan Jawaban Tugas
  A. Analisis Data


  Diketahui :
  Bahan kalorimeter : Aluminium
  m1                     : 0,1063 Kg
  m2                     : 0,1765 Kg
  m3                     : 0,2555 Kg
  t1                     : 28 0C
  t2                     : 79 0C
  t3                     : 53 0C
  c                      : 4200 J/Kg0C
Penyelesaian :
   Qyang diterima air dingin = mad ∙ cad ∙ ∆tad
                           = mad ∙ cad ∙ (t3 ─ t1)
                           = 0,0702 Kg ∙ 1 J/Kg0C ∙ (53 0C ─ 28 0C)
                           = 0,0756 Kg ∙ 25 0C
                           = 1,775 J


   Qyang dilepas air panas = map ∙ cap ∙ ∆tap
                          = map ∙ cap ∙ (t2 ─ t3)
                          = 0,079 Kg ∙ 1 J/Kg0C ∙ (79 0C ─ 53 0C)
                          = 0,0614 Kg ∙ 26 0C
                          = 2,054 J


   Qkalorimeter           = mk . ck . ∆tk
                          = 0,1063 Kg . ck . (53 0C – 28 0C)
                          = 0,1063 ck 25 0C
                          = 2,6575 ck


Sesuai dengan asas Black, maka :
                               Qyang dilepas      = Qyang diterima
                              Qyang dilepas       = Qyang diterima + Qyang diterima kalorimeter
                              map ∙ cap ∙ ∆tap = mad ∙ cad ∙ ∆tad + mk . ck . ∆tk
                          map ∙ cap ∙ (t2 ─ t3) = mad ∙ cad ∙ (t3 ─ t1) + mk . ck . ∆tk
0,079 Kg ∙ 1 J/Kg0C ∙ (79 0C ─ 53 0C) = 0,0702 Kg ∙ 1 J/Kg0C ∙ (53 0C ─ 28 0C) + mk . ck . ∆tk
                         0,0614 Kg ∙ 26 0C = 0,0756 Kg ∙ 25 0C + 0,1063 ck . 25 0C
                                       2,054 J = 1,775 J + 2,6575 ck
                               2,054 – 1,775 = 2,6575 ck

                                                  = ck

                                          0,113 = ck
       Jadi massa jenis aluminium (kalorimeter) adalah 0,113 J/Kg0C
Qkalori meter = mk . ck . ∆tk
               = 0,1063 Kg . 0,113 J/Kg0C . (53 0C – 28 0C)
               = 0,1063 Kg . 0,113 J/Kg0C . 25 0C
               = 0,3002 J


Jadi jumlah kalor yang diterima oleh alumunium (kalorimeter) adalah 0,3002 J
B. Tugas
   Jawaban dari tugas praktikum ini ialah sebagai berikut.
   1. Massa jenis adalah besaran khas yang menyatakan jenis suatu zat. Suatu zat yang sejenis
     walaupun ukuran dan massanya berbeda, massa jenisnya tetap sama. Massa jenis 1 gram
     besi sama dengan massa jenis 1 Kg besi. Sebaliknya, dua zat Yng jenisnya berbeda pasti
     memiliki massa jenis yang berbeda.
   2. - Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama dari benda yang
     berbeda pada umumnya besarnya tidak sama. Perbandingan banyaknya kalor yang
     diberikan terhadap kenaikan suhu benda dinamakan kapasitas kalor atau kapasitas panas.
     Kapasitas kalor suatu benda adalah kemampuan suatu benda untuk menerima atau melepas
     kalor untuk menaikkan atau menurunkan suhu benda sebesar 10C atau 1K.
    - Kapasitas jenis atau kalor jenis (c) suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang
     diperlukan untuk menmaikkan atau melepaskan suhu tiap satu kilogram massa suatu zat
     sebesar 10c atau 1 Kelvin. Satuan kalor jenis sama dengan satuan kalor dibagi satuan
     massa kali satuan suhu. Rumusan tersebut dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut.
                                                 Q
                                              c=
                                               m ∙ ∆T
   3. - Hubungan antara berat jenis dan massa jenis adalah sebagai berikut :
                               m
                          ρ=           dan     W=m∙g
                               V
         Dari dua persamaan di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa persamaan dari berat jenis
     adalah sebagai berikut:
                                           BJ = ρ ∙ g


  Keterangan :
     BJ = Berat Jenis Benda
     ρ     = Massa Jenis Benda
     W      = Berat Benda
     G      = Percepatan gravitasi
    - Perbedaan antara berat jenis dan massa jenis adalah sebagai berikut.
Berat jenis dan massa jenis berbeda. Berat jenis didefinisikan sebagai perbandingan
   kerapatan suatu zat/benda terhadap kerapatan air. Selain itu, berat jenis bisa juga
   didefinisikan sebagai hasil kali antara massa jenis dengan percepatan gravitasi ,
   sedangkan massa jenis adalah perbandingan antara massa zat dan volumenya.
4. Dari data-data hasil percobaan kami, kami dapatkan :
 a. Banyaknya kalor yang dilepaskan oleh air panas (Q = 2,054 J = 0,486 Kalori)
 b. Banyaknya kalor yang diterima oleh air dingin (Q = 1,775 J = 0,422 Kalori)
 c. Banyaknya kalor yang diterima oleh kalorimeter (Q = 0,3002 J = 0,0714 kalori)
5. Jawaban soal ini dapat dilihat pada bagian lampiran.
VII. Kesimpulan dan Saran


   A. Diskusi
   Menurut kami, praktikum mengenai menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter kemarin
berjalan lancar dan tanpa hambatan karena percobaan tersebut sebelumnya pernah kami lakukan
semasa duduk di bangku SMA.
   B. Kesimpulan
   Dari percobaan di atas dapat kami simpulkan bahwa :
   1. Kalor dapat dihitung besarnya dengan menggunakan suatu alat, yaitu kalorimeter.
   2. Apabila dua benda yang suhunya berbeda dipertemukan (dicampurkan), benda yang
      suhunya tinggi akan memberikan kalor kepada benda yang suhunya rendah. Pada akhir
      pencampuran, suhu kedua benda menjadi sama. Berdasarkan hal tersebut, jika kalor jenis
      salah satu zat diketahui, kalor jenis zat yang lain dapat dihitung dengan menggunakan
      hukun kekekalan energi.
   3. Perubahan kalor yang terjadi dapat diketahui dengan cara melihat secara langsung pada
      data percobaan. Selain itu, mengenai Jumlah kalor yang diserap maupun dilepaskan oleh
      suatu benda dapat dihitung untuk mengetahui perubahannya dengan menggunakan rumus
      yang telah dijelaskan pada bagian landasan teori.
   C. Saran
   Menurut kami, kakak/asisten laboratorium sudah baik dalam memberikan penjelasan
mengenai alat dan bahan praktikum maupun mengenai prosedur praktikum yang akan kami
lakukan. Dan saran kami, kakak seterusnya seperti itu dalam memberikan penjelasan.
   Untuk alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum, menurut kami tidak ada yang
bermasalah dan masih dapat digunakan pada saat praktikum.
VIII. Daftar Pustaka
   Tim Pengajar Fisika dasar. 2009. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Palangka Raya:
Laboratium Dasar dan Analitik.
   Tim Penyusun, dkk. 2002. PR Fisika Kelas 1 SMU Tengah Tahun Kedua. Klaten: Intan
Pariwara.
   Tim Penyusun, dkk. 2007. Detik-Detik Ujian Nasional Fisika Untuk SMA/MA. Klaten:
Intan Pariwara.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
wd_amaliah
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Feren Jr
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Muhammad Ridlo
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
Dede Suhendra
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimia
Indah Fitri Hapsari
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
wd_amaliah
 

Was ist angesagt? (20)

2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
Kalorimeter bom
Kalorimeter bomKalorimeter bom
Kalorimeter bom
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimia
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeter
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDALAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
 
Termodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalorTermodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalor
 

Andere mochten auch

Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
MaRis Aini
 
Laporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule ani
Laporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule aniLaporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule ani
Laporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule ani
Nurul Hanifah
 
Ape n ükotnes sp-ōle
Ape  n ükotnes sp-ōleApe  n ükotnes sp-ōle
Ape n ükotnes sp-ōle
egilsdo
 
今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》
今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》
今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》
吉田印刷所
 
Sofware de aplicacion
Sofware de aplicacionSofware de aplicacion
Sofware de aplicacion
chinitoh
 
Codes of conduct
Codes of conductCodes of conduct
Codes of conduct
nmcquade
 

Andere mochten auch (20)

Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenis
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
 
Laporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule ani
Laporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule aniLaporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule ani
Laporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule ani
 
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
Ape n ükotnes sp-ōle
Ape  n ükotnes sp-ōleApe  n ükotnes sp-ōle
Ape n ükotnes sp-ōle
 
New data centre Info Pack Version 1
New data centre Info Pack Version 1New data centre Info Pack Version 1
New data centre Info Pack Version 1
 
今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》
今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》
今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》
 
Software developement life_cycle_v1.1
Software developement life_cycle_v1.1Software developement life_cycle_v1.1
Software developement life_cycle_v1.1
 
Eidn 3-sinamob
Eidn 3-sinamobEidn 3-sinamob
Eidn 3-sinamob
 
Makalah ilmu alamiah dasar
Makalah ilmu alamiah dasarMakalah ilmu alamiah dasar
Makalah ilmu alamiah dasar
 
SKPD 1033 DST Project
SKPD 1033 DST ProjectSKPD 1033 DST Project
SKPD 1033 DST Project
 
Union of Agricultural Work Committees (UAWC) presentation
Union of Agricultural Work Committees (UAWC) presentationUnion of Agricultural Work Committees (UAWC) presentation
Union of Agricultural Work Committees (UAWC) presentation
 
Business Strategy
Business StrategyBusiness Strategy
Business Strategy
 
Sofware de aplicacion
Sofware de aplicacionSofware de aplicacion
Sofware de aplicacion
 
Proposal pkm beasiswa bbm universitas palangka raya kalimantan tengah
Proposal pkm beasiswa bbm universitas palangka raya kalimantan tengahProposal pkm beasiswa bbm universitas palangka raya kalimantan tengah
Proposal pkm beasiswa bbm universitas palangka raya kalimantan tengah
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Codes of conduct
Codes of conductCodes of conduct
Codes of conduct
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 

Ähnlich wie Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter

PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
ramaagungprabowo
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
Fransiska Puteri
 
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannyaITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
Fransiska Puteri
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
Eko Supriyadi
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
BPSiscaAmanitaF
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
EKO SUPRIYADI
 
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhanaPerubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Sabrianah Badaruddin
 

Ähnlich wie Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter (20)

Laporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterLaporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum Kalorimeter
 
Topik i kalori meter
Topik i kalori meterTopik i kalori meter
Topik i kalori meter
 
Ka
KaKa
Ka
 
Rpp 3.11 jun
Rpp 3.11  junRpp 3.11  jun
Rpp 3.11 jun
 
Kalorimet er
Kalorimet erKalorimet er
Kalorimet er
 
Kalorimeter
KalorimeterKalorimeter
Kalorimeter
 
Kalorimet er
Kalorimet erKalorimet er
Kalorimet er
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
 
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannyaITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
 
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxSuhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
Panas jenis (p1)
Panas jenis (p1)Panas jenis (p1)
Panas jenis (p1)
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
 
P08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalorP08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalor
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhanaPerubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
 

Mehr von Sylvester Saragih

Mehr von Sylvester Saragih (20)

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 
Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7
 
Bahan kuliah 6
Bahan kuliah 6Bahan kuliah 6
Bahan kuliah 6
 
Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5
 

Kürzlich hochgeladen

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter

  • 1. LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIKA DASAR Topik Percobaan : Menghitung Jumlah Kalor dalam Kalorimeter Oleh : Kelompok : C4 Nama Kelompok : 1.Sylvester Saragih DBD 111 0105 2.Frans Ganda P. Ujung DBD 111 0129 3.Meshac T. Silalahi DBD 111 0113 4.Aetco Septa DBD 111 0112 5.Defitio Pratama. DBD 111 0110 6.Wendra Bangsawan DBD 111 0107 7.Susanto DBD 111 0106 Praktikum ke : III ( ke tiga ) Tanggal Praktikum : 21 April 2012 Aisten Pembimbing : Sumaryadi UPT. LAB. DASAR DAN ANALITIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2012
  • 2. I. Topik Percobaan Menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter II. Tujuan Percobaan 1. Menjelaskan bagian-bagian kalorimeter. 2. Menghitung jumlah kalor yang diterima oleh suatu benda. 3. Menghitung jumlah kalor yang diserap oleh suatu benda. 4. Menentukan kapasitas panas jenis suatu benda. 5. Menentukan kesalahan yang mungkin terjadi dalam percobaan. 6. Menyelesaikan soal-soal sederhana berhubungan dengan kalorimeter. III. Alat dan Bahan 1. Kalorimeter 5. Alat Pemanas 2. Termometer 6. Air Secukupnya 3. Neraca Ohaus 7. Beberapa Gelas Ukur 4. Bejana Didih IV. Landasan Teoritis dan Prosedur Pengamatan A. Dasar Teori Sampai pada pertengahan abad XVIII, orang masih menyamakan pengertian suhu dan kalor. Baru pada tahun 1760, Joseph Black membedakan pengertian kalor dan suhu. Suhu adalah sesuatu yang diukur pada termometer, dan kalor adalah sesuatu yang mengalir (fluida) dari benda yang panas ke benda yang dingin dalam rangka mencapai keseimbangan termal. Pada tahun 1798, seorang ilmuwan Amerika, Benjamin Thompson menyangsikan definisi kalor sebagai fluida kalorik. Ia merupakan seorang anggota militer mengamati bahwa ketika meriam menembakkan peluru, ada kalor yang dihasilkan oleh meriam. Berdasarkan pengmatannya, Thompson menyimpulkan bahwa kalor bukan fluida, tetapi kalor dihasilkan oleh usaha yang dilakukan oleh kerja mekanis (misalnya gesekan). Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 10C. Satuan 1 kalor = 4,184 J ≈ 4,2 J.
  • 3. Selain definisi di atas, adapula definisi lain mengenai kalor. kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Benda yang menerima kalor, suhunya akan atau wujudnya berubah. Benda yang melepas kalor, suhunya akan turun atau wujudnya berubah. Besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu benda berbanding lurus dengan : a. massa benda, b. kalor jenis benda, dan c. perubahan suhu. Seperti yang telah kita ketahui di atas bahwa suhu dan kalor itu berbeda. Dari perbedaan itu, sudah pasti alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan kalor juga berbeda. Kita mengukur suhu suatu benda dengan menggunakan alat termometer. Dengan apa kita mengukur kalor? Untuk mengetahuinya, lihatlah uraian di bawah ini. 1. Kalorimeter Kalorimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter, yang menggunakan teknik pencampuran dua zat di dalam suatu wadah, umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Beberapa jenis kalorimeter yang sering dipakai antara lain, kalorimeter aluminium, kalorimeter elektrik, kalorimeter gas, dan kalorimeter bom. Menentukan kalor jenis suatu zat dengan kalorimeter, kita gunakan hukum kekekalan energi atau asas Black. Jika kalor jenis suatu zat diketahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung. Dengan menggunakan kalorimeter bom, nilai suatu energi makanan dapat diukur. Sedangkan dengan menggunakan kalorimeter gas jumlah energi yang terkandung dalam bahan bakar fosil dapat diketahui. Mengenai asas Black, lebih lanjut akan kami jelaskan di bawah ini. 2. Asas Black Bila dua benda atau lebih mempunyai suhu yang berbeda-beda dan saling bersinggungan, maka akhirnya kedua benda tersebut akan berada dalam kesetimbangan (mempunyai suhu yang sama). Hal ini terjadi disebabkan karena adanya perpindahan kalor di antara benda-benda tersebut. Benda yang suhunya tinggi melepaskan kalor, sedangkan benda yang suhunya rendah akan menyerap kalor. Jumlah kalor yang dilepas dan diterima telah dinyatakan oleh JOSEPH BLACK dalam suatu azas yang disebut ”azas black” atau hukum pertukaran panas. Rumusnya dapat diformulasikan sebagai berikut :
  • 4. ”Jumlah kalor yang diterima sama dengan jumlah kalor yang dilepaskan”. Untuk menghitung banyaknya kalor yang diterima atau dilepas, dapat digunakan rumus berikut : Q = m ∙ c ∙ ∆t Dimana : Q = Jumlah kalor yang diterima/dilepaskan (Kalori) m = Massa Benda (Kg) ∆t = Perubahan Suhu (0C) c = Kapasitas Panas Jenis (Kalori/Kg0C) Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kalor memiliki sifat, yaitu dapat berpindah. Mengenai perpindahan kalor akan dijelaskan pada uraian di bawah ini. 3. Perpindahan Kalor Perpindahan kalor dapat dibagi menjadi tiga, yaitu konduksi , konveksi dan radiasi. 1. Konduksi Konduksi merupakan proses perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel. Setiap zat dapat menghantarkan kalor secara konduksi, baik zat yang tergolong konduktor maupun isolator. 2. Konveksi Konveksi merupakan proses perpindahan kalor yang dilakukan oleh pergerakan fluida akibat perbedaan massa jenis. Contohnya terjadinya angin darat dan angin laut. 3. Radisasi Radiasi (pancaran) merupakan proses perpindahan energi kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Contihnya perpindahan kalor dari matahari ke permukaan bumi.
  • 5. B. Prosedur Kegiatan 1. Menentukan terlebih dahulu bahan dari kalorimeter yang digunakan, aluminium misalnya, kemudian membersihkan kotoran dan debu yang terdapat pada kalorimeter. 2. Menimbang kalorimeter + pengaduknya, namun sebelumnya membersihkan neraca dan menormalkannya. 3. Mengisi kalorimeter dengan air hingga separohnya, kemudian menimbangnya. Sebelum ditimbanng, terlebih dahulu membersihkan kalorimeter dari sisa-sisa percik air (bagian luar). 4. Setelah selesai menimbang, mengambil termometer dan mengukur suhu air dan kalorimeter (isinya), kemudian hasilnya dinyatakan dengan t1. Kemudian, memasukkan kembali kalorimeter ke dalam tempatnya (selubung) setelah mengukur t1 (air + kalorimeter), keadaan ini dilakukan untuk menghindari pengaruh suhu luar jangan sampai pengukuran t1 mendapat pengaruh dari luar (suhu sekitar yang bervariasi). 5. Mengambil air yang lain, kemudian memanaskannya dengan menggunakan bejana didih, untuk kegiatan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena suhu yang diukur dan air panas adalah sangat menentukan hasil percobaan, selain pengukuran massa benda. 6. Memasukkan termometer ke dalam air yang telah mendidih, mencatat hasil pengukurannya dan menyatakannya dengan t2 (suhu air panas). 7. Memasukkan sebagian dari air mendidih ke dalam kalorimeter, kemudian melakukannya dengan cepat untuk menghindari adanya pengaruh suhu yang dapat merubah suhu t2. 8. Setelah air panas dimasukkan ke dalam kalorimeter, kemudian mengaduknya secara perlahan-lahan agar suhu t1 dapat bercampur dengan suhu t2. 9. Setelah yakin benar kedua suhu yang berbeda itu benar-benar telah merata, kemudian memasukkan termometer dan mencatat suhunya dengan menyatakan t3 (suhu akhir). 10. Menimbang kembali kalorimeter dengan semua isinya (tanpa selubung). 11. Dari hasil pengukuran terakhir, menghitung berapa massa air yang telah dimasukkan ke dalam kalorimeter, dan menentukannya dengan mengurangkan massa dengan massa kalorimeter + air dingin.
  • 6. Catatan : Dalam menganalisis data yang telah diperoleh pada percobaan, pergunakanlah kapasitas panas jenis air. 1kilokalori c= Kg0C V. Data Hasil Pengamatan Bahan kalorimeter : Aluminium Massa kalorimeter kosong + pengaduk (m) : 0,1063 Kg Massa kalorimeter kosong + pengaduk + air dingin (m2) : 0,1765 Kg Suhu kalorimeter + air dingin (t1) : 28 0C Suhu air panas (t2) : 79 0C Massa kalorimeter + pengaduk + air dingin + air panas (m3) : 0,2555 Kg Suhu campuran (t3) : 53 0C VI. Analisis Data dan Jawaban Tugas A. Analisis Data Diketahui : Bahan kalorimeter : Aluminium m1 : 0,1063 Kg m2 : 0,1765 Kg m3 : 0,2555 Kg t1 : 28 0C t2 : 79 0C t3 : 53 0C c : 4200 J/Kg0C
  • 7. Penyelesaian : Qyang diterima air dingin = mad ∙ cad ∙ ∆tad = mad ∙ cad ∙ (t3 ─ t1) = 0,0702 Kg ∙ 1 J/Kg0C ∙ (53 0C ─ 28 0C) = 0,0756 Kg ∙ 25 0C = 1,775 J Qyang dilepas air panas = map ∙ cap ∙ ∆tap = map ∙ cap ∙ (t2 ─ t3) = 0,079 Kg ∙ 1 J/Kg0C ∙ (79 0C ─ 53 0C) = 0,0614 Kg ∙ 26 0C = 2,054 J Qkalorimeter = mk . ck . ∆tk = 0,1063 Kg . ck . (53 0C – 28 0C) = 0,1063 ck 25 0C = 2,6575 ck Sesuai dengan asas Black, maka : Qyang dilepas = Qyang diterima Qyang dilepas = Qyang diterima + Qyang diterima kalorimeter map ∙ cap ∙ ∆tap = mad ∙ cad ∙ ∆tad + mk . ck . ∆tk map ∙ cap ∙ (t2 ─ t3) = mad ∙ cad ∙ (t3 ─ t1) + mk . ck . ∆tk 0,079 Kg ∙ 1 J/Kg0C ∙ (79 0C ─ 53 0C) = 0,0702 Kg ∙ 1 J/Kg0C ∙ (53 0C ─ 28 0C) + mk . ck . ∆tk 0,0614 Kg ∙ 26 0C = 0,0756 Kg ∙ 25 0C + 0,1063 ck . 25 0C 2,054 J = 1,775 J + 2,6575 ck 2,054 – 1,775 = 2,6575 ck = ck 0,113 = ck Jadi massa jenis aluminium (kalorimeter) adalah 0,113 J/Kg0C
  • 8. Qkalori meter = mk . ck . ∆tk = 0,1063 Kg . 0,113 J/Kg0C . (53 0C – 28 0C) = 0,1063 Kg . 0,113 J/Kg0C . 25 0C = 0,3002 J Jadi jumlah kalor yang diterima oleh alumunium (kalorimeter) adalah 0,3002 J
  • 9. B. Tugas Jawaban dari tugas praktikum ini ialah sebagai berikut. 1. Massa jenis adalah besaran khas yang menyatakan jenis suatu zat. Suatu zat yang sejenis walaupun ukuran dan massanya berbeda, massa jenisnya tetap sama. Massa jenis 1 gram besi sama dengan massa jenis 1 Kg besi. Sebaliknya, dua zat Yng jenisnya berbeda pasti memiliki massa jenis yang berbeda. 2. - Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama dari benda yang berbeda pada umumnya besarnya tidak sama. Perbandingan banyaknya kalor yang diberikan terhadap kenaikan suhu benda dinamakan kapasitas kalor atau kapasitas panas. Kapasitas kalor suatu benda adalah kemampuan suatu benda untuk menerima atau melepas kalor untuk menaikkan atau menurunkan suhu benda sebesar 10C atau 1K. - Kapasitas jenis atau kalor jenis (c) suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menmaikkan atau melepaskan suhu tiap satu kilogram massa suatu zat sebesar 10c atau 1 Kelvin. Satuan kalor jenis sama dengan satuan kalor dibagi satuan massa kali satuan suhu. Rumusan tersebut dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut. Q c= m ∙ ∆T 3. - Hubungan antara berat jenis dan massa jenis adalah sebagai berikut : m ρ= dan W=m∙g V Dari dua persamaan di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa persamaan dari berat jenis adalah sebagai berikut: BJ = ρ ∙ g Keterangan : BJ = Berat Jenis Benda ρ = Massa Jenis Benda W = Berat Benda G = Percepatan gravitasi - Perbedaan antara berat jenis dan massa jenis adalah sebagai berikut.
  • 10. Berat jenis dan massa jenis berbeda. Berat jenis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan suatu zat/benda terhadap kerapatan air. Selain itu, berat jenis bisa juga didefinisikan sebagai hasil kali antara massa jenis dengan percepatan gravitasi , sedangkan massa jenis adalah perbandingan antara massa zat dan volumenya. 4. Dari data-data hasil percobaan kami, kami dapatkan : a. Banyaknya kalor yang dilepaskan oleh air panas (Q = 2,054 J = 0,486 Kalori) b. Banyaknya kalor yang diterima oleh air dingin (Q = 1,775 J = 0,422 Kalori) c. Banyaknya kalor yang diterima oleh kalorimeter (Q = 0,3002 J = 0,0714 kalori) 5. Jawaban soal ini dapat dilihat pada bagian lampiran.
  • 11. VII. Kesimpulan dan Saran A. Diskusi Menurut kami, praktikum mengenai menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter kemarin berjalan lancar dan tanpa hambatan karena percobaan tersebut sebelumnya pernah kami lakukan semasa duduk di bangku SMA. B. Kesimpulan Dari percobaan di atas dapat kami simpulkan bahwa : 1. Kalor dapat dihitung besarnya dengan menggunakan suatu alat, yaitu kalorimeter. 2. Apabila dua benda yang suhunya berbeda dipertemukan (dicampurkan), benda yang suhunya tinggi akan memberikan kalor kepada benda yang suhunya rendah. Pada akhir pencampuran, suhu kedua benda menjadi sama. Berdasarkan hal tersebut, jika kalor jenis salah satu zat diketahui, kalor jenis zat yang lain dapat dihitung dengan menggunakan hukun kekekalan energi. 3. Perubahan kalor yang terjadi dapat diketahui dengan cara melihat secara langsung pada data percobaan. Selain itu, mengenai Jumlah kalor yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda dapat dihitung untuk mengetahui perubahannya dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan pada bagian landasan teori. C. Saran Menurut kami, kakak/asisten laboratorium sudah baik dalam memberikan penjelasan mengenai alat dan bahan praktikum maupun mengenai prosedur praktikum yang akan kami lakukan. Dan saran kami, kakak seterusnya seperti itu dalam memberikan penjelasan. Untuk alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum, menurut kami tidak ada yang bermasalah dan masih dapat digunakan pada saat praktikum.
  • 12. VIII. Daftar Pustaka Tim Pengajar Fisika dasar. 2009. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Palangka Raya: Laboratium Dasar dan Analitik. Tim Penyusun, dkk. 2002. PR Fisika Kelas 1 SMU Tengah Tahun Kedua. Klaten: Intan Pariwara. Tim Penyusun, dkk. 2007. Detik-Detik Ujian Nasional Fisika Untuk SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara.