Dokumen tersebut membahas tentang manajemen logistik yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengendalian, dan penghapusan. Terdapat 5 komponen utama sistem logistik yaitu struktur lokasi fasilitas, transportasi, komunikasi, penanganan dan penyimpanan barang. Tujuan utama manajemen logistik adalah memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menyediakan barang pada waktu dan tempat yang tepat.
2. Logistik merupakan seni dan ilmu, barang, energi, informasi, dan
sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari
sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan
penggunaan modal . Manufaktur dan marketing akan sulit
dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik juga mencakup
integrasi informasi, transportasi,inventori, pergudangan, reverse
logistics dan pemaketan.
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain
yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengendalikan keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan
aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan
(point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption)
dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.
3. Fungsi Manajemen Logistik
•Perencanaan
Perencanaan logistik merupakan dasar untuk pengarahan dan
pengkoordinasian dalam pembinaan sumber-sumber dan pedoman
bagi setiap tindak logistik.
secara umum perencanaan logistik didasarkan pada :
1. Program pembangunan kekuatan jangka panjang (25 tahun).
2. Program pembangunan kekuatan jangka sedang (5 tahun).
3. Program pembangunan kekuatan 1 tahun.
4. Penajaman prioritas sasaran yang dikonsentrasikan pada
kemampuan operasional yang diharapkan.
5. Hasil evaluasi data masukan dari satuan bawah dan
fungsi-fungsi terkait yang diakomodasikan dalam evaluasi
penyelenggaraan logistik.
4. Pengorganisasian
Pengorganisasian setiap kegiatan logistik pada dasarnya merupakan satu
sistem atau tatanan yang harus berorientasi kepada tugas dengan program
yang jelas namun kenyal. Pengorganisasian logistik dilaksanakan dengan
memperhatikan berbagai hal serta dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengorganisasian yang diselenggarakan berdasarkan pendekatan tugas.
2. Pengorganisasian yang diselenggarakan berdasarkan pendekatan
komoditi.
3. Pengorganisasian yang diselenggarakan dengan rentang kendali
sependek mungkin.
4. Pengorganisasian yang diselenggarakan berdasarkan eselonisasi
penanggung jawab pengemban fungsi logistik sesuai struktur organisasi
yang berlaku
5. Pengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalian sebagai fungsi organik pembinaan,yaitu
menyelenggarakan usaha, kegiatan dan pekerjaan untuk menjamin tercapainya
tujuan secara efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan/peraturan yang
berlaku melalui pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pemeriksaan dan
tindakan pengendalian yang diperlukan sehingga penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi dapat ditekan sekecil mungkin atau minimum dapat dikurangi.
Dalam penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
1. Pengawasan dan pengendalian harus berdasarkan pada rencana yang telah
ditetapkan.
2. Pengawasan dilaksanakan melalui jalur pengawasan struktural maupun
fungsional.
3. Pengawasan dan pengendalian dilaksanakan terpusat sesuai strata demi
tercapainya kesatuan dan keterpaduan upaya.
6. Fungsipenghapusan
Penghapusan adalah kegiatan atau usaha pembebasan
barang dari pertanggung jawaban sesuai peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.alasan penghapusan
antara lain:
• Barang hilang ,akibat kesalahan sendiri , kecelakaan,
bencana alam, administrasi yang salah ,atau tidak
ditemukan
• Tehnis dan ekonomis
• Surplus dan ekses
• Tidak bertuan: barang tidak diurus
7. Ada 5 (lima) komponen yang bergabung untuk membentuk
sistem logistik, yaitu:
Struktur Lokasi Fasilitas Jaringan fasilitas suatu perusahaan
merupakan seraangkaian lokasi ke
mana dan melalui mana material
dan produk-prodduk diangkut.
Untuk tujuan perencanaan,
fasilitas-fasilitas tersebut meliputi
pabrik, gudang-gudang, dan toko-
toko pengecer. Seleksi serangkaian
lokasi yang unggul (superior) dapat
memberikan banyak keuntungan
yang kompetitif. Tingkat efisiensi
logistik yang dapat dicapai itu
berhubungan langsung dengan dan
dibatasi oleh jaringan fasilitas.
8. Transpotasi
Ada 3 (tiga) aspek transportasi yang harus diperhatikan karena
berhubnungan dengan sistem logistic. Pertama, seleksi fasilitas
mentapkan suatu struktur atau jaringan yang membatasi ruang-lingkup
alternatif-alternatif transport dan menentukan sifat dari usaha
pengaangkutan yang hendak diselesaikan. Kedua,biaya dari
pengangkutan fisik itu menyangkut lebih daripada ongkos
pengangkutan saja diantara 2 lokasi. Ketiga, seluruh usaha untuk
mengintegrasikan kemampuan transport ke dalam suatu sistem yang
terpadu mungkin akan sia-sia saja jika pelayanan tidak teratur
(sporadic) dan tidak konsisten.
9. Komunikasi
Kekurangan dalam mutu informasi dapat menimbulkan banyak sekali masalah.
Kekurangan tersebut dapat digolongkan ke dalam 2 (dua) kategori
besar. Pertama,informasi yang diterima mungkin tidak betul (incorrect) dalam hal penilaian
trend dan peristiwa. Oleh karena banyak sekali arus logistic itu merupakan antisipasi bagi
transaksi di masa depan, maka penilaian yang akurat dapat menyebabkan kekurangan
persediaan atau komitmen yang berlebihan. Kedua, informasi mungkin kurang akurat
dalam hal kebutuhan suatu nasabah tertentu.
Informasi yang tidak betul dapat menimbulkan gangguan terhadap prestasi sistem, dan
keterlambatan dalam arus komunikasi dapat memperbesar kesalahan itu sehingga
menyebabkan serangkaian kegoncangan dalam sistem tersebut karena koreksi yang
berlebihan dan koreksi yang kurang. Komunikasi membuat dinamisnya suatu sistem
logistik. Mutu dan informasi yang tepat-waktu merupakan faktor penentu yang utama dari
kestabilan sistem.
10. Penanganan dan penyimpanan
Dalam arti luas, penanganan dan penyimpanan (handling and
storage) ini meliputi pergerakan (movement), pengepakan, dan
containerization (pengemasan)
11. kesimpulan
Kekuatan utama ogistik itu terletak pada pengembangan teknik dan konsep untuk
penanganan komponen-komponen berdasarkan suatu basis yang terpadu. Teknologi
sistem memberikan kerangka untuk menilai alternatif-alternatif disain logistik atas
basis total biaya. Terdapat suatu orientasi sistem yang bertolak belakang dengan
pendekatan yang tradisional dalam menangani kegiatan manajemen logistik
berdasarkan basis yang terpisah atau tersebar.
Dalam konteks yang strategis, focus pusat dari logistik adalah komitmen pada persediaan. Produk
dan material dipandang sebagaimana mestinya yaitu sebagai kombinasi dari kegunaan (utilities)
bentuk, waktu, tempat, dan pemilikan. Persediaan tidak banyak gunanya sebelum bentuknya
(form) ditempatkan pada waktu yang tepat pada lokasi di mana ia memberikan kesempatan untuk
menikmati pemilikan. Jika sebuah perusahaan tidak secara konsisten memenuhi kebutuhan waktu
dan tempat, maka ia tidak secara efisien dapat dicapai, maka laba dan pengembalian atas investasi
akan dibahayakan. Sebelum kegunaan waktu dan tempat dapat dicapai, maka sedikit sekali
kalaupun ada, nilai yang dapat ditambahkan kepada proses logistik