SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
GIZI PADA ATLET

        Nutrisi yang tepat merupakan dasar utama bagi penampilan prima
seorang atlet pada saat bertanding. Selain itu nutrisi ini dibutuhkan pula pada
kerja biologik tubuh, untuk penyediaan energi tubuh pada saat seorang atlet
melakukan berbagai aktivitas fisik, misalnya pada saat latihan (training),
bertanding dan saat pemulihan, baik setelah latihanmaupun setelah bertanding.
Nutrisi juga dibutuhkan untuk memperbaiki atau mengganti sel tubuh yang rusak.
Banyak pelatih atau atlet yang menganggap bahwa asupan nutrisi pada atlet
sama saja dengan yang bukan atlet. Kenyataannya tidak demikian, asupan
nutrisi pada atlet disiapkan berdasarkan pengetahuan tentang dominasi energi
yang akan digunakan, peran sumber nutrisi tertentu pada proses penyediaan
energi. Dalam hal ini termasuk pula tentang pemberian suplemen dan usaha
khusus berupa modifikasi yang dilakukan terhadap asupan nutrisi pada waktu
tertentu, dalam upaya meningkatkan

   1. KINERJA ATLET

         1. MAKRONUTRIEN
              • Karbohidrat

                 Sumber energi utama pada berbagai tingkat dan jenis aktivitas
         fisik berasal dari karbohidrat, lemak dan protein yang berfungsi untuk
         mempertahankan aktivitas fungsional tubuh. Dikenal 2 jenis
         karbohidrat, yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks. Glukosa
         adalah salah satu karbohidrat sederhana yang dapat digunakan
         secara langsung sebagai sumber energi oleh sel-sel tubuh, namun bila
         jumlahnya berlebihan maka dapat dikonversi menjadi cadangan
         glikogen di hati dan di otot, dan bila masih berlebihan akan disimpan
         dalam bentuk lemak di jaringan adiposa. Karbohidrat kompleks adalah
         karbohidrat yang berantai panjang yang merupakan gabungan dari 3
         atau lebih molekul glukosa. Selain itu dikenal pula bentuk lain dari
         karbohidrat yaitu: serat (antara lain selulose) yang tidak dapat dicerna
         oleh enzim pencernaan. Pada manusia yang mempunyai status gizi
         normal, ditemukan 375-475 g karbohidrat sebagai cadangan energi,
         kurang lebih 325 g di otot dan 90 – 100 g di hati dalam bentuk glikogen
         dan hanya 15-20 g beredar di dalam darah. Setiap gram glikogen
         mengandung 4 kalori energi, dengan demikian 1500 – 2000 kalori
         dikandung oleh karbohidrat dalam tubuh, dan energi ini cukup sebagai
         energi untuk lari sejauh 20 mil. Selama berolahraga, glikogen pada
         otot yang aktif merupakan sumber energi, setelah melalui proses
         glikogenolisis. Glikogen hati dikonversi menjadi glukosa terlebih
         dahulu, lalu diangkut oleh darah ke otot yang aktif. Bila jumlah glikogen
         hati dan otot habis, glukosa dibentuk melalui proses glukoneogenesis
         dari sumber energi lain seperti protein. Pada prosespenyediaan energi
         tubuh, diperlukan hormon insulin dan glukagon sebagai pengatur
keseimbangan kadar glukosa darah. Jumlah glikogen relatif kecil untuk
digunakan atlet selama latihan berat atau pada pertandingan dalam
waktu yang lama, sehingga perlu dilakukan modifikasi melalui diet.
Pada saat puasa 24 jam atau pada diet rendah kalori, jumlah
cadangan kalori tubuh akan sangat berkurang. Salah satu cara untuk
mempertahankan kadar cadangan karbohidrat tubuh adalah dengan
mengkonsumsi diet karbohidrat tinggi selama beberapa hari
(carbohydrates loading).

Dikenal beberapa fungsi karbohidrat, yaitu:

1. Sumber energi

       Fungsi utama karbohidrat di dalam tubuh adalah sebagai
sumber energi. Energi yang diperoleh dari metabolisme glukosa atau
glikogen akan digunakan oleh otot yang aktif selain untuk aktivitas
biologik tubuh lainnya. Saat kemampuan sel untuk menyimpan
glikogen sudah maksimal, glukosa yang berlebihan akan
dikonversikanmenjadi lemak dan disimpan sebagai cadangan energi.

2. Protein sparer

      Protein mempunyai peran penting yaitu mengganti sel yang
rusak dan untuk pertumbuhan jaringan tubuh. Selain itu protein dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi. Protein digunakan sebagai
sumber energi saat tubuh kekurangan karbohidrat atau lemak, akibat
asupan karbohidrat rendah, misalnya pada diet rendah karbohidrat
atau setelah melakukan latihan endurans berat. Asam amino dapat
diubah menjadiglukosa melalui proses glukoneogenesis di hati. Hal ini
harus dicermati oleh atlet yang melakukan latihan berat Konsumsi
karbohidrat rendah secara berkepanjanganakan bertolak belakang
dengan tujuan latihan itu sendiri (untuk membesarkan massaotot) dan
dapat pula menyebabkan gangguan pada proses penyediaan energi
tubuh sebab proses ini terjadi di dalam sel-sel tubuh terutama di otot.

3. Bahan metabolisme utama

      Pada metabolisme lemak diperlukan asam oksaloasetat untuk
memfasilitasi pembentukan energi dari lemak. Oleh karena itu pada
keadaan kadar glikogen tubuh rendah akibat asupan karbohidrat yang
rendah atau akibat olahraga berkepanjangan, tubuh tidak dapat
menyediakan energi dengan hanya menggunakan lemak sebagai
sumber energi.

4. Sumber energi untuk otak
Karbohidrat sangat penting sebagai sumber energi bagi otak
sehingga pada keadaan kadar glukosa darah rendah (hipoglikemia)
maka akan timbul keluhan kelaparan, lemas dan pusing. Keadaan ini
akan menyebabkan gangguan pada kinerja atau penampilan atlet.
Mengingat fungsi karbohidrat sangat penting, asupan nutrisi pada atlet
perlu diawasi dengan baik, dan ini sangat berkaitan dengan jenis
olahraga, intensitas, durasi, tingkat kualitas fisik, status nutrisi atlet,
usia atau adanya gangguan atau penyakit yang diderita atlet. Di
negara maju kebutuhan karbohidrat bagi orang aktif atau atlet yang
melakukan latihan berat, adalah 60% dari kebutuhan kalori sehari (400
– 600 g) yang diberikan dalam bentuk karbohidrat kompleks. Pada
olahraga berat, sumber energi utama adalah glikogen otot yang
mempunyai peran pada menit-menit awal (saat melakukan sprint) dan
selama berolahraga dengan intensitas tinggi. Hampir seluruh energi
yang digunakan pada masa transisi dari istirahat dan saat melakukan
olahraga submaksimal (intensitas sedang, dengan waktu yang lama)
berasal dari cadangan glikogen otot yang aktif. Selanjutnya setelah 20
menit kemudian akan digunakan energi yang berasal dari pemecahan
glikogen otot dan hati yang menyediakan kira-kira 40 – 50% kebutuhan
energi, selebihnya diperoleh dari pemecahan lemak. Bila masa
berolahraga semakin panjang, terjadi pergeseran penggunaan sumber
energi dominan dari karbohidrat ke lemak. Sebenarnya glukosa darah
merupakan sumber energiutama, namun pada saat suplai glukosa dari
hati tidak sesuai dengan penggunaan oleh otot yang aktif, kadar
glukosa darah akan turun. Kelelahan (fatique) dapat terjadi padasaat
cadangan glikogen di hati dan otot rendah, meskipun oksigen dan
lemak yang adatidak terbatas. Kelelahan pada atlet endurans
disebabkan oleh kekurangan karbohidrat pada olahraga submaksimal
yang berkepanjangan.

       •   Lemak

               Lemak adalah sumber energi utama pada aktivitas fisik
       yang lama seperti pada lari jarakjauh dan maraton. Dikenal
       beberapa jenis lemak yaitu: lemak sederhana misalnya
       trigliserida; lemak kompleks yaitu kombinasi lemak sederhana
       dengan molekul lain seperti fosfor disebut sebagai fosfolipid.
       HDL (high density lipoprotein) dan LDL (lowdensity lipiprotein)
       adalah jenis lemak yang berkombinasi dengan protein yang
       disebut sebagai lipoprotein. Bila mengandung sedikit lemak dan
       banyak protein disebut HDL dan bila mengandung banyak
       lemak dan kurang protein disebut LDL jumlah dan rasio HDL
       dan LDL dapat menunjukkan risiko penyakit jantung koroner
       seseorang. Olahraga aerobik yang teratur dapat meningkatkan
       kadar HDL dan mempengaruhi rasio HDL dan LDL. Kolesterol
       dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun membran sel, sintesis
vitamin D, hormon adrenal, estrogen dan hormon lain, serta
diperlukan pula untuk pembentukan garam empedu. Lemak
tumbuhan berkontribusi sebesar 34% pada asupan lemak
sehari-hari, sedangkan lemak hewan sebesar 66%. Lemak
merupakan sumber energi yang ideal untuk sel tubuh sebab
setiap molekul mengandung energi yang besar, mudah diangkut
dan diubah bila diperlukan. Satu gram lemak mengandung 9
kkal, 2 kali dari jumlah energi yang dikandung oleh karbohidrat
dan protein. Jumlah energi yang disimpan di dalam molekul
lemak pada berat badan rata-rata 70 kg, adalah 94 500 kkal
(10.500 g lemak tubuh x 9 kkal). Oleh karena itu tepat bila
lemak digunakan sebagai sumber energi untuk aktivitas fisik
yang lama. Selain itu lemak dapat memproteksi organ-organ
tubuh seperti jantung, hati, limpa, ginjal dll. Lemak di bawah
kulit berfungsi untuk melindungi tubuh dari dingin berlebihan,
dan lemak yang berlebihan akan bersifat sebagai pengatur suhu
tubuh, terutama pada olahraga yang lama, ketika produksi
panas tubuh meningkat hingga 20 kali di atas suhu normal.
Lemak adalah bahan makanan yang paling lama dicerna di
lambung sehingga akan memperlambat rasa lapar. Energi dari
lemak terutama berasal dari trigliserida di jaringan adiposa, dan
dihantarkan oleh sistem sirkulasi ke jaringan otot dalam bentuk
asam lemak bebas (FFA) yang akan berikatan dengan albumin
darah. Dapat pula berasal dari trigliserida yang terdapat di sel
otot itu sendiri. Selama berolahraga sedang sepertijogging
dengan kecepatan 10 menit per mil, sumber energi yang
berasal dari bahankarbohidrat dan lemak seimbang. Bila
olahraga berlangsung lebih lama, sekitar 1 jamatau lebih, tubuh
akan kehabisan karbohidrat, dan penggunaan lemak akan
meningkat secara bertahap. Pada olahraga maraton misalnya
lemak mengsuplai hampir 80% kebutuhan energi tubuh. Pada
keadaan ini produksi hormon insulin menurun, sedangkan
glukagon meningkat sehingga akan menurunkan metabolisme
glukosa dan meningkatkan pemecahan lemak.

•   Protein

        Struktur kimia protein kurang lebih sama dengan
karbohidrat dan lemak, mengandung karbon, oksigen dan
hidrogen. Namun protein juga mengandung zat lain yaitu
nitrogen, sulfur, fosfor dan besi. Molekul dasar dari protein
adalah asam amino, dan asam amino dapat bergabung satu
dengan yang lain melalui ikatan peptida. Gabungan 2 asam
amino disebut sebagai dipeptida dan bila tiga disebut sebagai
tripeptida. Tubuh manusia memerlukan 20 jenis asam amino
yang berbeda, ada 9 asam amino yang tidak dapat disintesis
dalam jumlah yang cukup oleh tubuh, disebut sebagai asam
amino esensial, dan terdapat 12 yang dapat dibuat oleh tubuh
disebut asam amino non esensial. Protein dapat dioksidasi
untuk selanjutnya digunakan sebagai sumber energi. Protein
merupakan senyawa utama untuk sintesis komponen seluler
dalam pembentukan jaringan baru. Protein yang dikandung oleh
sel tidak selalu tetap jumlahnya. Jumlah protein padaotot skelet
adalah 65% dari jumlah protein tubuh dan jumlah ini dapat
meningkat banyak dengan latihan beban (resistance training).
Selain diperlukan untuk membesarkan otot,protein diperlukan
pula untuk pengaturan keseimbangan asam basa tubuh. Fungsi
bufer ini penting selama atlet melakukan olahraga berat, yaitu
saat tubuh atlet menghasilkan produk metabolisme asam dalam
jumlah besar. Protein yang ada di dalam darah seperti globulin
dan albumin akan mempertahankan tekanan osmotik dalam
sirkulasi darah. Halini akan mempertahankan cairan darah atau
serum agar tetap berada di dalam pembuluh darah, tidak keluar
ke jaringan sekitarnya oleh tekanan darah arteri yang tinggi.
Namun konsumsi protein dalam jumlah besar tidak berarti akan
langsung membesarkan otot, bahkan hal ini berbahaya sebab
kelebihan nutrien ini akan diubah menjadi lemak tubuh. Bila
kelebihan berlangsung lama akan menyebabkan gangguan
pada fungsi ginjal dan hati. Banyak atlet angkat besi dan atlet
power lainnya mengkonsumsi cairan, larutan, pil atau bubuk
protein sebagai suplemen. Namun dari beberapa penelitian
tidak ditemukan manfaat asupan protein yang berlebihan
melebihi Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang sudah ditetapkan,
bahkan dapat menyebabkan timbulnya berbagai keluhan seperti
diare dan kehilangan kalsium berlebihan. AKG protein bagi atlet
telah ditetapkan oleh para ahli lebih tinggi dari orang sedentari,
dan dianggap cukup aman untuk menyediakan energi bagi atlet
selama berolahraga dan untuk resintesis protein setelah
berolahraga. Pada saat tubuh menggunakan protein sebagai
sumber energi, akan ditemukan ekskresi nitrogen yang
meningkat bersama keringat, dan keadaan ini ditemukan bila
seseorang berolahraga hingga tingkat saat cadangan glikogen
habis. Disini jelas pentingnya peran karbohidrat sebelum protein
digunakan sebagai sumber energi (protein sparer). Hal ini
merupakan faktor penting untuk diperhatikan pada atlet yang
melakukan olahraga endurans lama dan atau pada atlet yang
sering melakukan latihan berat saat jumlah cadangan glikogen
sangat berkurang. Atlet yang melakukan latihan lama dan berat
akan menggunakan protein sebagai sumber energi dan berarti
akan menekan sintesis protein. Oleh karena itu atlet yang
melakukan latihan beban untuk membesarkan otot akan
menghindari latihan endurans yang lama. Tidak semua protein
dalam tubuh tersedia sebagai sumber energi, namun protein
      otot sangat mudah dikonversi pada saat dibutuhkan, khususnya
      pada olahraga lama. Asam amino di otot akan diubah menjadi
      alanin kemudian diangkut dari otot yang aktif ke hati untuk
      dideaminasi. Energi yang berasal dari siklus alanin-glukosa
      akan mensuplai 10 – 15% energi total yang diperlukan selama
      olahraga/latihan atau 60% berasal dari glukosa hati.

2. MIKRONUTRIEN

       Hingga saat ini disadari peran penting sejumlah kecil vitamin
dan mineral bagi efektivitas metabolisme penyediaan energi tubuh.
Sebenarnya bila konsumsi makanan cukup dan bervariasi (sesuai
dengan yang dianjurkan), tambahan vitamin dan mineral tidak
diperlukan. Bagaimana dengan atlet? Terdapat kecenderungan para
atlet akan merasa sehat dan mantap bila mengkonsumsi berbagai
macam vitamin, mineral atau suplemen lainnya. Namun asupan
vitamin dan mineral berlebihan dapat menyebabkan berbagai
gangguan seperti vitamin larut dalam lemak yang berlebihan dapat
menyebabkan gangguan pada pembentukan tulang. Secara umum
fungsi vitamin ini adalah sebagai regulator pada proses metabolisme
pembentukan energi, pada sintesis jaringan dan aktivitas biologik
lainnya. Vitamin larut dalam air berperan sebagai bagian koenzim
pada reaksi pembentukan energi yang terjadi di dalam sel. Pada
kenyataannya vitamin dapat digunakan berulang pada reaksi
metabolisme energi, sehingga bagi mereka yang aktif atau atlet tidak
diperlukan vitamin lebih banyak dari pada mereka yang kurang aktif,
selama asupan makanannya seimbang. Sebanyak kurang lebih 4%
massa tubuh terdiri dari mineral, yang terdapat di dalam enzim,
hormon dan vitamin. Mineral dalam bentuk lebih kompleks dapat
ditemukan di berbagai jaringan seperti kalsiumfosfat di dalam tulang
atau dalam bentuk kalsium bebas di dalam cairan intraseluler. Dikenal
2 jenis mineral yaitu yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
(<100mg>minor) dan mineral utama (major).

      Mineral turut menjadi bagian dari senyawa kimia yang terlibat
pada proses metabolismepembentukan energi. Terdapat 3 peran
utama mineral di dalam tubuh:

a. Merupakan bagian dari struktur tulang dan gigi
b. Berperan secara fungsional untuk mempertahankan irama jantung
   normal, kontraksi otot, konduksi saraf dan keseimbangan asam
   basa tubuh.
c. Berperan sebagai regulator pada metabolisme seluler dan sebagai
   bagian dari enzim dan hormon yang mengendalikan berbagai
   aktivitas seluler.
•   Kalsium

       Mineral ini dibutuhkan untuk kontraksi otot, transmisi
impuls, mengaktifkan enzim, pembekuan darah dan
pergerakan cairan melewati membran plasma. Lebih dari 99%
kalsium tubuh total terdapat di dalam tulang. Bila kadar
kalsium darah rendah akibat asupan kurang, tubuh akan
mengambil kalsium dari tulang terutama bila keadaan
demikian berkepanjangan. Pelari jarak jauh seperti pelari 10
km dan maraton sering mengalami osteoporosis akibat latihan
berat yang berkepanjangan, terutama bila asupan makanan
tidak seimbang yang dapat menyebabkan persentase lemak
tubuh menjadi sangat rendah dan stres berat akibat latihan
akan menghambat produksi estrogen. . Untuk masyarakat
umum, terutama pada lansia, olahraga dengan intensitas
sedang akan merupakan pemicu untuk mempertahankan dan
meningkatkan massa tulang.

•   Natrium, Kalium dan Klor

       Peran mineral ini adalah untuk mempertahankan
pertukaran zat gizi dan produk sisa metabolisme antara sel
dengan cairan ekstra sel. Natrium dan klor merupakan mineral
utama di dalam plasma darah sedangkan kalium adalah
mineral utama di dalam sel.Fungsi lainnya adalah
memantapkan pergerakan listrik melewati membran sel.
Perbedaan listrik antara bagian dalam dengan luar sel
diperlukan antara lain untuk transmisi impuls saraf dan
sebagai pemicu kontraksi otot.

•   Besi

        Telah jelas pada mereka yang tidak cukup
mengkonsumsi besi dalam asupan makanannya akan
mengalami kekurangan hemoglobin dan hal ini dapat
menimbulkan keluhan kurang nafsu makan, kemampuan fisik
menurun bahkan untuk latihan ringan lama sekalipun. Bila hal
ini terjadi, pemberian suplemen dapat mengatasi berbagai
keluhan tersebut. Kekurangan besi dan feritin sering
ditemukan pada atlet wanita.Absorpsi besi dapat ditingkatkan
bila mengkonsumsinya bersama dengan daging atau
makanan yang kaya vitamin C. Namun perlu diwaspadai,
kelebihan besi akan memberi dampak yang negatif.
Kekurangan besi pada atlet dapat disebabkan oleh ekspansi
volumeplasma yang besar akibat latihan berat, kehilangan
melalui keringat dan destruksi sel darah merah pada olahraga
berat.

•   Radikal bebas dan antioksidan

       Minimal terdapat 2 hal yang menyebabkan radikal
bebas dapat diproduksi oleh tubuh pada saat berolahraga,
yaitu:

          1. sebagai     akibat   kebocoran     elektron    dalam
             mitokondria dan
          2. selama terjadinya iskemia akibat olahraga berat.
             Kerusakan akibat radikal bebas terjadi terdapat
             gangguan keseimbangan antara radikal bebas yang
             terbentuk dengan antioksidan yang ada. Radikal
             bebas dapat merusak setiap komponen sel
             terutama membran bilayer asam lemak. Kerusakan
             akibat olahraga berat tergantung pada intensitas
             dan tingkat latihan yang dilakukan. Latihan berat
             pada      orang    yang     tidak     terlatih  akan
             memproduksiradikal bebas lebih banyak, dan lebih
             sering ditemukan di otot dari pada di dalam darah.



•   Air

       Fungsi air bagi tubuh sangat jelas dan penting,
sehingga bila terjadi kekurangan cairan pada tubuh seseorang
terutama bagi atlet maka akan mengganggu penampilan atlet
tersebut. Air diperoleh dari cairan, makanan dan proses
metabolisme tubuh. Dalam sehari seseorang biasanya minum
air sebanyak 1200 ml dan akan meningkat saat seseorang
melakukan aktivitas fisik dan akan lebih meningkat lagi bila
olahraga dilakukan di lingkungan yang panas. Suhu tubuh
dapat meningkat di atas batas normal. Hal ini dapat terjadi
pada atlet yang berolahraga dalam waktu lama pada suhu
panas. Setiap perubahan berat badan sebelum dan sesudah
berolahraga merupakan petunjuk adanya kehilangan cairan
tubuh selamaberolahraga. Pada keadaan-keadaan seperti ini
sangat diperlukan penggantian cairan tubuh. Pemberian
cairan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang selama
berolahraga perlu memperhatikan hal berikut:

1. Pengosongan lambung air dengan suhu dingin (5oC) akan
   lebih cepat meninggalkan lambung
2. Volume cairan minum sedikit-sedikit lebih baik untuk
                     menghindari perasaan penuh di lambung
                  3. Larutan kental pengosongan lambung akan lebih lambat
                     bila cairan yang diminum mengandung elektrolit atau
                     glukosa

   2. LATIHAN (TRAINING)

       Kebutuhan nutrisi atlet perlu diperhatikan mengingat kebutuhan energi
tubuhnya lebih tinggi dibandingkan non atlet. Kebutuhan nutrisi yang memadai
dibutuhkan tidak hanya pada saat bertanding tetapi juga pada waktu latihan.
Tidak ada yang khusus dalam asupan makanan atau diet saat latihan namun
ada beberapa hal yang perlu diawasi, yaitu: Makanan sebaiknya bervariasi,
jumlah lemak dan karbohidrat dalam makanan disesuaikan dengan kebutuhan
atlet. Selain itu perlu diperhatikan asupan serat yang membantu kelancaran
sistem pencernaan dan minum air yang cukup agar tidak timbulkeluhan yang
tidak diinginkan terutama bila latihan di lingkungan panas. Untuk mengetahui
ketepatan jumlah asupan makanan sebaiknya dilakukan penghitungan IMT
(Indeks Massa Tubuh) dan pengukuran persentase lemak tubuh atlet secara
berkala.

   3. BERTANDING (KOMPETISI)

       Setiap atlet biasanya memperisapkan diri sebaik-baiknya untuk
menghadapi suatu pertandingan, termasuk mempersiapkan asupan makanan
yang harus dikonsumsinya pada saat bertanding agar kebutuhan nutrisi tubuh
terpenuhi. Kelelahan yang timbul saat bertanding umumnya tergantung dari jenis
dan durasi olahraga, namun faktor lingkungan perlu pula dipertimbangkan.
Kelelahan pada saat bertanding dapat disebabkan oleh diplesi cadangan
karbohidrat akibat kadar glukosa darah rendah, dehidrasi dan akibat gangguan
keseimbangan natrium darah. Gangguan keseimbangan natrium ini ditemukan
pada atlet yang berolahraga kira-kira 6 jam atau lebih misalnya atlet triatlon dan
minum air putih (bukan larutan elektrolit) sebagai pengganti cairan yang hilang.
Untuk menghindari adanya gangguan pada kinerja atlet, sebelum pertandingan
perlu dipersiapkan beberapa hal, yaitu:

      •   Pastikan cadangan glikogen tubuh penuh baik di hati maupun di otot.
          Keadaan ini dapat dicapai dengan carbohydrate loading (untuk atlet
          jarak jauh).
      •   Pada olahraga angkat besi pastikan bahwa pencapaian berat badan
          dilakukan tanpa melalui cara-cara yang dapat mengorbankan kinerja
          atlet
      •   Cairan tubuh cukup
      •   Hindari gangguan atau cegah timbulnya masalah pada saluran
          pencernaan
      •   Perhatikan makanan sebelum pertandingan (pre-event meal)
•   Minum dan makan saat bertanding pada olahraga lama, namun tidak
          boleh mengganggu pengosongan lambung sebab akan menghambat
          pengosongan cairan dari lambung serta dapat menyebabkan
          timbulnya keluhan sakit perut.

   4. PEMULIHAN

       Atlet dari beberapa cabang olahraga tertentu dapat bertanding lebih dari
satu kalidalam sehari. Agar kinerja atlet tetap optimal pada saat bertandin, dapat
dilakukan berbagai cara antara lain pemijatan, tidur dan dari aspek nutrisi perlu
dilakukan:

          •   Penggantian cairan atau elektrolit yang hilang melalui keringat
          •   Mengganti cadangan glikogen yang habis digunakan selama
              olahraga
          •   Memberikan suplemen yang diperlukan untuk pemulihan dan
              penggantian sel-sel yang rusak

   5. KESIMPULAN

       Nutrisi pada atlet atau mereka yang aktif, seyogyanya tetap mengikuti
anjuran yang baku sesuai umur, jenis kelamin, berat dan lamanya aktivitas fisik
yang dilakukan. Namun pada pemberian makanan, tetap perlu diperhatikan
fungsi masing-masing bahan makanan bagi jenis olahraga atlet, apakah jenis
olahraganya endurans atau latihan beban dan apakah untuk aktivitas fisik yang
berat atau lama dan berkepanjangan. Pemberian suplemen tidak perlu dilakukan
pada atlet yang dapat mengkonsumsi makanan seimbang. Kondisi hidrasi atlet
merupakan hal yang tidak boleh diabaikan, sebab bila terjadi kekurangan cairan
tubuh maka akan sangat mengganggu kinerja atlet. Ahli gizi dan pelatih perlu
menitikberatkan perhatian pada pemberian nutrisi yang tepat selama
masalatihan, saat kompetisi dan pada waktu pemulihan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Indri Wati
 
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
MJM Networks
 
Fisiologi olahraga
Fisiologi olahragaFisiologi olahraga
Fisiologi olahraga
mikikihg
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
Cahya
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
mineral mikro
mineral mikromineral mikro
mineral mikro
 
PPT PROTEIN
PPT PROTEINPPT PROTEIN
PPT PROTEIN
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 
Menu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hariMenu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hari
 
Ppt vitamin larut lemak
Ppt vitamin larut lemakPpt vitamin larut lemak
Ppt vitamin larut lemak
 
Fisiologi olahraga
Fisiologi olahragaFisiologi olahraga
Fisiologi olahraga
 
Zat Gizi Mineral Makro-Mikro
Zat Gizi Mineral Makro-MikroZat Gizi Mineral Makro-Mikro
Zat Gizi Mineral Makro-Mikro
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)
 
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula MakananPeran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Pencernaan Protein
Pencernaan ProteinPencernaan Protein
Pencernaan Protein
 
Dasar Ilmu Gizi
Dasar Ilmu GiziDasar Ilmu Gizi
Dasar Ilmu Gizi
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiaDiet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
 

Andere mochten auch

Kebutuhan vitamin dan gizi atlet
Kebutuhan vitamin dan gizi atletKebutuhan vitamin dan gizi atlet
Kebutuhan vitamin dan gizi atlet
swidiharso
 
Gizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Gizi pada Olahraga Tenis LapanganGizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Gizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Istikomah Umardani
 
Makalah Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Makalah Defisiensi Vitamin B12 dan Asam NukleatMakalah Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Makalah Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Alivia Salma L
 
Training materi Nutrisi Enteral
Training materi Nutrisi EnteralTraining materi Nutrisi Enteral
Training materi Nutrisi Enteral
suhandono
 
Ipa 2 sumber energi
Ipa 2 sumber energiIpa 2 sumber energi
Ipa 2 sumber energi
Poppy Yogita
 
Power point.kls iv smst 2. kd 8.1 & 8.2 (energi)
Power point.kls iv smst 2. kd 8.1 & 8.2 (energi)Power point.kls iv smst 2. kd 8.1 & 8.2 (energi)
Power point.kls iv smst 2. kd 8.1 & 8.2 (energi)
okapartiwi
 
Perilaku hidup-bersih-dan-sehat-phbs
Perilaku hidup-bersih-dan-sehat-phbsPerilaku hidup-bersih-dan-sehat-phbs
Perilaku hidup-bersih-dan-sehat-phbs
ummhr
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
basil_miaw
 

Andere mochten auch (20)

Kebutuhan vitamin dan gizi atlet
Kebutuhan vitamin dan gizi atletKebutuhan vitamin dan gizi atlet
Kebutuhan vitamin dan gizi atlet
 
Gizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Gizi pada Olahraga Tenis LapanganGizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Gizi pada Olahraga Tenis Lapangan
 
Makalah Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Makalah Defisiensi Vitamin B12 dan Asam NukleatMakalah Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Makalah Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
 
Training materi Nutrisi Enteral
Training materi Nutrisi EnteralTraining materi Nutrisi Enteral
Training materi Nutrisi Enteral
 
keseimbangan energi
keseimbangan energikeseimbangan energi
keseimbangan energi
 
sains sukan penggsal 14.5 & 4.6
sains sukan penggsal 14.5 & 4.6sains sukan penggsal 14.5 & 4.6
sains sukan penggsal 14.5 & 4.6
 
Ipa 2 sumber energi
Ipa 2 sumber energiIpa 2 sumber energi
Ipa 2 sumber energi
 
Sumber-sumber Energi
Sumber-sumber EnergiSumber-sumber Energi
Sumber-sumber Energi
 
4 sehat 5 sempurna ppt
4 sehat 5 sempurna ppt4 sehat 5 sempurna ppt
4 sehat 5 sempurna ppt
 
Power point.kls iv smst 2. kd 8.1 & 8.2 (energi)
Power point.kls iv smst 2. kd 8.1 & 8.2 (energi)Power point.kls iv smst 2. kd 8.1 & 8.2 (energi)
Power point.kls iv smst 2. kd 8.1 & 8.2 (energi)
 
Makanansehatdanbergizi 131003220543-phpapp02
Makanansehatdanbergizi 131003220543-phpapp02Makanansehatdanbergizi 131003220543-phpapp02
Makanansehatdanbergizi 131003220543-phpapp02
 
Ppt materi-hidup sehat dengan makanan dan minuman yang halal serta bergizi
Ppt materi-hidup sehat dengan makanan dan minuman yang halal serta bergiziPpt materi-hidup sehat dengan makanan dan minuman yang halal serta bergizi
Ppt materi-hidup sehat dengan makanan dan minuman yang halal serta bergizi
 
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
 
Remaja sehat dan produktif
Remaja sehat dan produktifRemaja sehat dan produktif
Remaja sehat dan produktif
 
Perilaku hidup-bersih-dan-sehat-phbs
Perilaku hidup-bersih-dan-sehat-phbsPerilaku hidup-bersih-dan-sehat-phbs
Perilaku hidup-bersih-dan-sehat-phbs
 
Materi penyuluhan kespro.pptx 2
Materi penyuluhan kespro.pptx 2Materi penyuluhan kespro.pptx 2
Materi penyuluhan kespro.pptx 2
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Penyuluhan PHBS
Penyuluhan PHBSPenyuluhan PHBS
Penyuluhan PHBS
 
Materi NARKOBA dari BNK Kota Semarang
Materi NARKOBA dari BNK Kota SemarangMateri NARKOBA dari BNK Kota Semarang
Materi NARKOBA dari BNK Kota Semarang
 

Ähnlich wie Gizi pada atlet

Dinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuh
Dinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuhDinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuh
Dinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuh
Hardi Cahyanta
 
Pemakanan dan metabolisme
Pemakanan dan metabolismePemakanan dan metabolisme
Pemakanan dan metabolisme
Mahes Kumaran
 
Sistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Sistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYASistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Sistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Lamya Raisya Hanindiyya
 
Makalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidratMakalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidrat
Hajar 'Irmawati
 
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimiamekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
MaRis Aini
 

Ähnlich wie Gizi pada atlet (20)

Buku ajar nutrisi bedah
Buku ajar nutrisi bedahBuku ajar nutrisi bedah
Buku ajar nutrisi bedah
 
Dinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuh
Dinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuhDinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuh
Dinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuh
 
Kelompok 9
Kelompok 9Kelompok 9
Kelompok 9
 
Metabolisma
Metabolisma Metabolisma
Metabolisma
 
Assignment Piramid Makanan Karbohidrat
Assignment Piramid Makanan KarbohidratAssignment Piramid Makanan Karbohidrat
Assignment Piramid Makanan Karbohidrat
 
Askep nutrisi
Askep nutrisiAskep nutrisi
Askep nutrisi
 
Tugas makalah biokimia
Tugas makalah biokimiaTugas makalah biokimia
Tugas makalah biokimia
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZIJENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI
 
Pemakanan dan metabolisme
Pemakanan dan metabolismePemakanan dan metabolisme
Pemakanan dan metabolisme
 
Sistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Sistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYASistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Sistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYA
 
Makalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidratMakalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidrat
 
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAKKARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
 
Kel. 2_Glikoneogenesis & Homeostatis.pdf
Kel. 2_Glikoneogenesis & Homeostatis.pdfKel. 2_Glikoneogenesis & Homeostatis.pdf
Kel. 2_Glikoneogenesis & Homeostatis.pdf
 
Makalah kolesterol dan antikolesterol
Makalah kolesterol dan antikolesterolMakalah kolesterol dan antikolesterol
Makalah kolesterol dan antikolesterol
 
hubungan metabolisme zat pangan baca saja.ppt
hubungan metabolisme zat pangan baca saja.ppthubungan metabolisme zat pangan baca saja.ppt
hubungan metabolisme zat pangan baca saja.ppt
 
Pp pencenaan
Pp pencenaanPp pencenaan
Pp pencenaan
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimiamekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
 

Mehr von vedro agasi

Profil nagaswidak 2011
Profil nagaswidak 2011Profil nagaswidak 2011
Profil nagaswidak 2011
vedro agasi
 
Vedro yg punyo..jgn di contek !!
Vedro yg punyo..jgn di contek !!Vedro yg punyo..jgn di contek !!
Vedro yg punyo..jgn di contek !!
vedro agasi
 
Toksikologi logam-berat vedro
Toksikologi logam-berat vedroToksikologi logam-berat vedro
Toksikologi logam-berat vedro
vedro agasi
 
Kti aulia dwi_natalia
Kti aulia dwi_nataliaKti aulia dwi_natalia
Kti aulia dwi_natalia
vedro agasi
 
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
vedro agasi
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
vedro agasi
 
Vedro Kependudukan
Vedro KependudukanVedro Kependudukan
Vedro Kependudukan
vedro agasi
 
Golongan Darah vedro
Golongan Darah vedroGolongan Darah vedro
Golongan Darah vedro
vedro agasi
 

Mehr von vedro agasi (14)

Profil 2010
Profil 2010Profil 2010
Profil 2010
 
Profil nagaswidak 2011
Profil nagaswidak 2011Profil nagaswidak 2011
Profil nagaswidak 2011
 
Visi dan misi2
Visi dan misi2Visi dan misi2
Visi dan misi2
 
Vedro yg punyo..jgn di contek !!
Vedro yg punyo..jgn di contek !!Vedro yg punyo..jgn di contek !!
Vedro yg punyo..jgn di contek !!
 
Toksikologi logam-berat vedro
Toksikologi logam-berat vedroToksikologi logam-berat vedro
Toksikologi logam-berat vedro
 
Kti aulia dwi_natalia
Kti aulia dwi_nataliaKti aulia dwi_natalia
Kti aulia dwi_natalia
 
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
 
tugas
tugastugas
tugas
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat09 pemberdayaanmasyarakat
09 pemberdayaanmasyarakat
 
Vedro
VedroVedro
Vedro
 
Vedro Kependudukan
Vedro KependudukanVedro Kependudukan
Vedro Kependudukan
 
vedro
vedrovedro
vedro
 
Golongan Darah vedro
Golongan Darah vedroGolongan Darah vedro
Golongan Darah vedro
 

Gizi pada atlet

  • 1. GIZI PADA ATLET Nutrisi yang tepat merupakan dasar utama bagi penampilan prima seorang atlet pada saat bertanding. Selain itu nutrisi ini dibutuhkan pula pada kerja biologik tubuh, untuk penyediaan energi tubuh pada saat seorang atlet melakukan berbagai aktivitas fisik, misalnya pada saat latihan (training), bertanding dan saat pemulihan, baik setelah latihanmaupun setelah bertanding. Nutrisi juga dibutuhkan untuk memperbaiki atau mengganti sel tubuh yang rusak. Banyak pelatih atau atlet yang menganggap bahwa asupan nutrisi pada atlet sama saja dengan yang bukan atlet. Kenyataannya tidak demikian, asupan nutrisi pada atlet disiapkan berdasarkan pengetahuan tentang dominasi energi yang akan digunakan, peran sumber nutrisi tertentu pada proses penyediaan energi. Dalam hal ini termasuk pula tentang pemberian suplemen dan usaha khusus berupa modifikasi yang dilakukan terhadap asupan nutrisi pada waktu tertentu, dalam upaya meningkatkan 1. KINERJA ATLET 1. MAKRONUTRIEN • Karbohidrat Sumber energi utama pada berbagai tingkat dan jenis aktivitas fisik berasal dari karbohidrat, lemak dan protein yang berfungsi untuk mempertahankan aktivitas fungsional tubuh. Dikenal 2 jenis karbohidrat, yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks. Glukosa adalah salah satu karbohidrat sederhana yang dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi oleh sel-sel tubuh, namun bila jumlahnya berlebihan maka dapat dikonversi menjadi cadangan glikogen di hati dan di otot, dan bila masih berlebihan akan disimpan dalam bentuk lemak di jaringan adiposa. Karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang berantai panjang yang merupakan gabungan dari 3 atau lebih molekul glukosa. Selain itu dikenal pula bentuk lain dari karbohidrat yaitu: serat (antara lain selulose) yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan. Pada manusia yang mempunyai status gizi normal, ditemukan 375-475 g karbohidrat sebagai cadangan energi, kurang lebih 325 g di otot dan 90 – 100 g di hati dalam bentuk glikogen dan hanya 15-20 g beredar di dalam darah. Setiap gram glikogen mengandung 4 kalori energi, dengan demikian 1500 – 2000 kalori dikandung oleh karbohidrat dalam tubuh, dan energi ini cukup sebagai energi untuk lari sejauh 20 mil. Selama berolahraga, glikogen pada otot yang aktif merupakan sumber energi, setelah melalui proses glikogenolisis. Glikogen hati dikonversi menjadi glukosa terlebih dahulu, lalu diangkut oleh darah ke otot yang aktif. Bila jumlah glikogen hati dan otot habis, glukosa dibentuk melalui proses glukoneogenesis dari sumber energi lain seperti protein. Pada prosespenyediaan energi tubuh, diperlukan hormon insulin dan glukagon sebagai pengatur
  • 2. keseimbangan kadar glukosa darah. Jumlah glikogen relatif kecil untuk digunakan atlet selama latihan berat atau pada pertandingan dalam waktu yang lama, sehingga perlu dilakukan modifikasi melalui diet. Pada saat puasa 24 jam atau pada diet rendah kalori, jumlah cadangan kalori tubuh akan sangat berkurang. Salah satu cara untuk mempertahankan kadar cadangan karbohidrat tubuh adalah dengan mengkonsumsi diet karbohidrat tinggi selama beberapa hari (carbohydrates loading). Dikenal beberapa fungsi karbohidrat, yaitu: 1. Sumber energi Fungsi utama karbohidrat di dalam tubuh adalah sebagai sumber energi. Energi yang diperoleh dari metabolisme glukosa atau glikogen akan digunakan oleh otot yang aktif selain untuk aktivitas biologik tubuh lainnya. Saat kemampuan sel untuk menyimpan glikogen sudah maksimal, glukosa yang berlebihan akan dikonversikanmenjadi lemak dan disimpan sebagai cadangan energi. 2. Protein sparer Protein mempunyai peran penting yaitu mengganti sel yang rusak dan untuk pertumbuhan jaringan tubuh. Selain itu protein dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Protein digunakan sebagai sumber energi saat tubuh kekurangan karbohidrat atau lemak, akibat asupan karbohidrat rendah, misalnya pada diet rendah karbohidrat atau setelah melakukan latihan endurans berat. Asam amino dapat diubah menjadiglukosa melalui proses glukoneogenesis di hati. Hal ini harus dicermati oleh atlet yang melakukan latihan berat Konsumsi karbohidrat rendah secara berkepanjanganakan bertolak belakang dengan tujuan latihan itu sendiri (untuk membesarkan massaotot) dan dapat pula menyebabkan gangguan pada proses penyediaan energi tubuh sebab proses ini terjadi di dalam sel-sel tubuh terutama di otot. 3. Bahan metabolisme utama Pada metabolisme lemak diperlukan asam oksaloasetat untuk memfasilitasi pembentukan energi dari lemak. Oleh karena itu pada keadaan kadar glikogen tubuh rendah akibat asupan karbohidrat yang rendah atau akibat olahraga berkepanjangan, tubuh tidak dapat menyediakan energi dengan hanya menggunakan lemak sebagai sumber energi. 4. Sumber energi untuk otak
  • 3. Karbohidrat sangat penting sebagai sumber energi bagi otak sehingga pada keadaan kadar glukosa darah rendah (hipoglikemia) maka akan timbul keluhan kelaparan, lemas dan pusing. Keadaan ini akan menyebabkan gangguan pada kinerja atau penampilan atlet. Mengingat fungsi karbohidrat sangat penting, asupan nutrisi pada atlet perlu diawasi dengan baik, dan ini sangat berkaitan dengan jenis olahraga, intensitas, durasi, tingkat kualitas fisik, status nutrisi atlet, usia atau adanya gangguan atau penyakit yang diderita atlet. Di negara maju kebutuhan karbohidrat bagi orang aktif atau atlet yang melakukan latihan berat, adalah 60% dari kebutuhan kalori sehari (400 – 600 g) yang diberikan dalam bentuk karbohidrat kompleks. Pada olahraga berat, sumber energi utama adalah glikogen otot yang mempunyai peran pada menit-menit awal (saat melakukan sprint) dan selama berolahraga dengan intensitas tinggi. Hampir seluruh energi yang digunakan pada masa transisi dari istirahat dan saat melakukan olahraga submaksimal (intensitas sedang, dengan waktu yang lama) berasal dari cadangan glikogen otot yang aktif. Selanjutnya setelah 20 menit kemudian akan digunakan energi yang berasal dari pemecahan glikogen otot dan hati yang menyediakan kira-kira 40 – 50% kebutuhan energi, selebihnya diperoleh dari pemecahan lemak. Bila masa berolahraga semakin panjang, terjadi pergeseran penggunaan sumber energi dominan dari karbohidrat ke lemak. Sebenarnya glukosa darah merupakan sumber energiutama, namun pada saat suplai glukosa dari hati tidak sesuai dengan penggunaan oleh otot yang aktif, kadar glukosa darah akan turun. Kelelahan (fatique) dapat terjadi padasaat cadangan glikogen di hati dan otot rendah, meskipun oksigen dan lemak yang adatidak terbatas. Kelelahan pada atlet endurans disebabkan oleh kekurangan karbohidrat pada olahraga submaksimal yang berkepanjangan. • Lemak Lemak adalah sumber energi utama pada aktivitas fisik yang lama seperti pada lari jarakjauh dan maraton. Dikenal beberapa jenis lemak yaitu: lemak sederhana misalnya trigliserida; lemak kompleks yaitu kombinasi lemak sederhana dengan molekul lain seperti fosfor disebut sebagai fosfolipid. HDL (high density lipoprotein) dan LDL (lowdensity lipiprotein) adalah jenis lemak yang berkombinasi dengan protein yang disebut sebagai lipoprotein. Bila mengandung sedikit lemak dan banyak protein disebut HDL dan bila mengandung banyak lemak dan kurang protein disebut LDL jumlah dan rasio HDL dan LDL dapat menunjukkan risiko penyakit jantung koroner seseorang. Olahraga aerobik yang teratur dapat meningkatkan kadar HDL dan mempengaruhi rasio HDL dan LDL. Kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun membran sel, sintesis
  • 4. vitamin D, hormon adrenal, estrogen dan hormon lain, serta diperlukan pula untuk pembentukan garam empedu. Lemak tumbuhan berkontribusi sebesar 34% pada asupan lemak sehari-hari, sedangkan lemak hewan sebesar 66%. Lemak merupakan sumber energi yang ideal untuk sel tubuh sebab setiap molekul mengandung energi yang besar, mudah diangkut dan diubah bila diperlukan. Satu gram lemak mengandung 9 kkal, 2 kali dari jumlah energi yang dikandung oleh karbohidrat dan protein. Jumlah energi yang disimpan di dalam molekul lemak pada berat badan rata-rata 70 kg, adalah 94 500 kkal (10.500 g lemak tubuh x 9 kkal). Oleh karena itu tepat bila lemak digunakan sebagai sumber energi untuk aktivitas fisik yang lama. Selain itu lemak dapat memproteksi organ-organ tubuh seperti jantung, hati, limpa, ginjal dll. Lemak di bawah kulit berfungsi untuk melindungi tubuh dari dingin berlebihan, dan lemak yang berlebihan akan bersifat sebagai pengatur suhu tubuh, terutama pada olahraga yang lama, ketika produksi panas tubuh meningkat hingga 20 kali di atas suhu normal. Lemak adalah bahan makanan yang paling lama dicerna di lambung sehingga akan memperlambat rasa lapar. Energi dari lemak terutama berasal dari trigliserida di jaringan adiposa, dan dihantarkan oleh sistem sirkulasi ke jaringan otot dalam bentuk asam lemak bebas (FFA) yang akan berikatan dengan albumin darah. Dapat pula berasal dari trigliserida yang terdapat di sel otot itu sendiri. Selama berolahraga sedang sepertijogging dengan kecepatan 10 menit per mil, sumber energi yang berasal dari bahankarbohidrat dan lemak seimbang. Bila olahraga berlangsung lebih lama, sekitar 1 jamatau lebih, tubuh akan kehabisan karbohidrat, dan penggunaan lemak akan meningkat secara bertahap. Pada olahraga maraton misalnya lemak mengsuplai hampir 80% kebutuhan energi tubuh. Pada keadaan ini produksi hormon insulin menurun, sedangkan glukagon meningkat sehingga akan menurunkan metabolisme glukosa dan meningkatkan pemecahan lemak. • Protein Struktur kimia protein kurang lebih sama dengan karbohidrat dan lemak, mengandung karbon, oksigen dan hidrogen. Namun protein juga mengandung zat lain yaitu nitrogen, sulfur, fosfor dan besi. Molekul dasar dari protein adalah asam amino, dan asam amino dapat bergabung satu dengan yang lain melalui ikatan peptida. Gabungan 2 asam amino disebut sebagai dipeptida dan bila tiga disebut sebagai tripeptida. Tubuh manusia memerlukan 20 jenis asam amino yang berbeda, ada 9 asam amino yang tidak dapat disintesis
  • 5. dalam jumlah yang cukup oleh tubuh, disebut sebagai asam amino esensial, dan terdapat 12 yang dapat dibuat oleh tubuh disebut asam amino non esensial. Protein dapat dioksidasi untuk selanjutnya digunakan sebagai sumber energi. Protein merupakan senyawa utama untuk sintesis komponen seluler dalam pembentukan jaringan baru. Protein yang dikandung oleh sel tidak selalu tetap jumlahnya. Jumlah protein padaotot skelet adalah 65% dari jumlah protein tubuh dan jumlah ini dapat meningkat banyak dengan latihan beban (resistance training). Selain diperlukan untuk membesarkan otot,protein diperlukan pula untuk pengaturan keseimbangan asam basa tubuh. Fungsi bufer ini penting selama atlet melakukan olahraga berat, yaitu saat tubuh atlet menghasilkan produk metabolisme asam dalam jumlah besar. Protein yang ada di dalam darah seperti globulin dan albumin akan mempertahankan tekanan osmotik dalam sirkulasi darah. Halini akan mempertahankan cairan darah atau serum agar tetap berada di dalam pembuluh darah, tidak keluar ke jaringan sekitarnya oleh tekanan darah arteri yang tinggi. Namun konsumsi protein dalam jumlah besar tidak berarti akan langsung membesarkan otot, bahkan hal ini berbahaya sebab kelebihan nutrien ini akan diubah menjadi lemak tubuh. Bila kelebihan berlangsung lama akan menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal dan hati. Banyak atlet angkat besi dan atlet power lainnya mengkonsumsi cairan, larutan, pil atau bubuk protein sebagai suplemen. Namun dari beberapa penelitian tidak ditemukan manfaat asupan protein yang berlebihan melebihi Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang sudah ditetapkan, bahkan dapat menyebabkan timbulnya berbagai keluhan seperti diare dan kehilangan kalsium berlebihan. AKG protein bagi atlet telah ditetapkan oleh para ahli lebih tinggi dari orang sedentari, dan dianggap cukup aman untuk menyediakan energi bagi atlet selama berolahraga dan untuk resintesis protein setelah berolahraga. Pada saat tubuh menggunakan protein sebagai sumber energi, akan ditemukan ekskresi nitrogen yang meningkat bersama keringat, dan keadaan ini ditemukan bila seseorang berolahraga hingga tingkat saat cadangan glikogen habis. Disini jelas pentingnya peran karbohidrat sebelum protein digunakan sebagai sumber energi (protein sparer). Hal ini merupakan faktor penting untuk diperhatikan pada atlet yang melakukan olahraga endurans lama dan atau pada atlet yang sering melakukan latihan berat saat jumlah cadangan glikogen sangat berkurang. Atlet yang melakukan latihan lama dan berat akan menggunakan protein sebagai sumber energi dan berarti akan menekan sintesis protein. Oleh karena itu atlet yang melakukan latihan beban untuk membesarkan otot akan menghindari latihan endurans yang lama. Tidak semua protein
  • 6. dalam tubuh tersedia sebagai sumber energi, namun protein otot sangat mudah dikonversi pada saat dibutuhkan, khususnya pada olahraga lama. Asam amino di otot akan diubah menjadi alanin kemudian diangkut dari otot yang aktif ke hati untuk dideaminasi. Energi yang berasal dari siklus alanin-glukosa akan mensuplai 10 – 15% energi total yang diperlukan selama olahraga/latihan atau 60% berasal dari glukosa hati. 2. MIKRONUTRIEN Hingga saat ini disadari peran penting sejumlah kecil vitamin dan mineral bagi efektivitas metabolisme penyediaan energi tubuh. Sebenarnya bila konsumsi makanan cukup dan bervariasi (sesuai dengan yang dianjurkan), tambahan vitamin dan mineral tidak diperlukan. Bagaimana dengan atlet? Terdapat kecenderungan para atlet akan merasa sehat dan mantap bila mengkonsumsi berbagai macam vitamin, mineral atau suplemen lainnya. Namun asupan vitamin dan mineral berlebihan dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti vitamin larut dalam lemak yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada pembentukan tulang. Secara umum fungsi vitamin ini adalah sebagai regulator pada proses metabolisme pembentukan energi, pada sintesis jaringan dan aktivitas biologik lainnya. Vitamin larut dalam air berperan sebagai bagian koenzim pada reaksi pembentukan energi yang terjadi di dalam sel. Pada kenyataannya vitamin dapat digunakan berulang pada reaksi metabolisme energi, sehingga bagi mereka yang aktif atau atlet tidak diperlukan vitamin lebih banyak dari pada mereka yang kurang aktif, selama asupan makanannya seimbang. Sebanyak kurang lebih 4% massa tubuh terdiri dari mineral, yang terdapat di dalam enzim, hormon dan vitamin. Mineral dalam bentuk lebih kompleks dapat ditemukan di berbagai jaringan seperti kalsiumfosfat di dalam tulang atau dalam bentuk kalsium bebas di dalam cairan intraseluler. Dikenal 2 jenis mineral yaitu yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (<100mg>minor) dan mineral utama (major). Mineral turut menjadi bagian dari senyawa kimia yang terlibat pada proses metabolismepembentukan energi. Terdapat 3 peran utama mineral di dalam tubuh: a. Merupakan bagian dari struktur tulang dan gigi b. Berperan secara fungsional untuk mempertahankan irama jantung normal, kontraksi otot, konduksi saraf dan keseimbangan asam basa tubuh. c. Berperan sebagai regulator pada metabolisme seluler dan sebagai bagian dari enzim dan hormon yang mengendalikan berbagai aktivitas seluler.
  • 7. Kalsium Mineral ini dibutuhkan untuk kontraksi otot, transmisi impuls, mengaktifkan enzim, pembekuan darah dan pergerakan cairan melewati membran plasma. Lebih dari 99% kalsium tubuh total terdapat di dalam tulang. Bila kadar kalsium darah rendah akibat asupan kurang, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang terutama bila keadaan demikian berkepanjangan. Pelari jarak jauh seperti pelari 10 km dan maraton sering mengalami osteoporosis akibat latihan berat yang berkepanjangan, terutama bila asupan makanan tidak seimbang yang dapat menyebabkan persentase lemak tubuh menjadi sangat rendah dan stres berat akibat latihan akan menghambat produksi estrogen. . Untuk masyarakat umum, terutama pada lansia, olahraga dengan intensitas sedang akan merupakan pemicu untuk mempertahankan dan meningkatkan massa tulang. • Natrium, Kalium dan Klor Peran mineral ini adalah untuk mempertahankan pertukaran zat gizi dan produk sisa metabolisme antara sel dengan cairan ekstra sel. Natrium dan klor merupakan mineral utama di dalam plasma darah sedangkan kalium adalah mineral utama di dalam sel.Fungsi lainnya adalah memantapkan pergerakan listrik melewati membran sel. Perbedaan listrik antara bagian dalam dengan luar sel diperlukan antara lain untuk transmisi impuls saraf dan sebagai pemicu kontraksi otot. • Besi Telah jelas pada mereka yang tidak cukup mengkonsumsi besi dalam asupan makanannya akan mengalami kekurangan hemoglobin dan hal ini dapat menimbulkan keluhan kurang nafsu makan, kemampuan fisik menurun bahkan untuk latihan ringan lama sekalipun. Bila hal ini terjadi, pemberian suplemen dapat mengatasi berbagai keluhan tersebut. Kekurangan besi dan feritin sering ditemukan pada atlet wanita.Absorpsi besi dapat ditingkatkan bila mengkonsumsinya bersama dengan daging atau makanan yang kaya vitamin C. Namun perlu diwaspadai, kelebihan besi akan memberi dampak yang negatif. Kekurangan besi pada atlet dapat disebabkan oleh ekspansi volumeplasma yang besar akibat latihan berat, kehilangan
  • 8. melalui keringat dan destruksi sel darah merah pada olahraga berat. • Radikal bebas dan antioksidan Minimal terdapat 2 hal yang menyebabkan radikal bebas dapat diproduksi oleh tubuh pada saat berolahraga, yaitu: 1. sebagai akibat kebocoran elektron dalam mitokondria dan 2. selama terjadinya iskemia akibat olahraga berat. Kerusakan akibat radikal bebas terjadi terdapat gangguan keseimbangan antara radikal bebas yang terbentuk dengan antioksidan yang ada. Radikal bebas dapat merusak setiap komponen sel terutama membran bilayer asam lemak. Kerusakan akibat olahraga berat tergantung pada intensitas dan tingkat latihan yang dilakukan. Latihan berat pada orang yang tidak terlatih akan memproduksiradikal bebas lebih banyak, dan lebih sering ditemukan di otot dari pada di dalam darah. • Air Fungsi air bagi tubuh sangat jelas dan penting, sehingga bila terjadi kekurangan cairan pada tubuh seseorang terutama bagi atlet maka akan mengganggu penampilan atlet tersebut. Air diperoleh dari cairan, makanan dan proses metabolisme tubuh. Dalam sehari seseorang biasanya minum air sebanyak 1200 ml dan akan meningkat saat seseorang melakukan aktivitas fisik dan akan lebih meningkat lagi bila olahraga dilakukan di lingkungan yang panas. Suhu tubuh dapat meningkat di atas batas normal. Hal ini dapat terjadi pada atlet yang berolahraga dalam waktu lama pada suhu panas. Setiap perubahan berat badan sebelum dan sesudah berolahraga merupakan petunjuk adanya kehilangan cairan tubuh selamaberolahraga. Pada keadaan-keadaan seperti ini sangat diperlukan penggantian cairan tubuh. Pemberian cairan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang selama berolahraga perlu memperhatikan hal berikut: 1. Pengosongan lambung air dengan suhu dingin (5oC) akan lebih cepat meninggalkan lambung
  • 9. 2. Volume cairan minum sedikit-sedikit lebih baik untuk menghindari perasaan penuh di lambung 3. Larutan kental pengosongan lambung akan lebih lambat bila cairan yang diminum mengandung elektrolit atau glukosa 2. LATIHAN (TRAINING) Kebutuhan nutrisi atlet perlu diperhatikan mengingat kebutuhan energi tubuhnya lebih tinggi dibandingkan non atlet. Kebutuhan nutrisi yang memadai dibutuhkan tidak hanya pada saat bertanding tetapi juga pada waktu latihan. Tidak ada yang khusus dalam asupan makanan atau diet saat latihan namun ada beberapa hal yang perlu diawasi, yaitu: Makanan sebaiknya bervariasi, jumlah lemak dan karbohidrat dalam makanan disesuaikan dengan kebutuhan atlet. Selain itu perlu diperhatikan asupan serat yang membantu kelancaran sistem pencernaan dan minum air yang cukup agar tidak timbulkeluhan yang tidak diinginkan terutama bila latihan di lingkungan panas. Untuk mengetahui ketepatan jumlah asupan makanan sebaiknya dilakukan penghitungan IMT (Indeks Massa Tubuh) dan pengukuran persentase lemak tubuh atlet secara berkala. 3. BERTANDING (KOMPETISI) Setiap atlet biasanya memperisapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi suatu pertandingan, termasuk mempersiapkan asupan makanan yang harus dikonsumsinya pada saat bertanding agar kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi. Kelelahan yang timbul saat bertanding umumnya tergantung dari jenis dan durasi olahraga, namun faktor lingkungan perlu pula dipertimbangkan. Kelelahan pada saat bertanding dapat disebabkan oleh diplesi cadangan karbohidrat akibat kadar glukosa darah rendah, dehidrasi dan akibat gangguan keseimbangan natrium darah. Gangguan keseimbangan natrium ini ditemukan pada atlet yang berolahraga kira-kira 6 jam atau lebih misalnya atlet triatlon dan minum air putih (bukan larutan elektrolit) sebagai pengganti cairan yang hilang. Untuk menghindari adanya gangguan pada kinerja atlet, sebelum pertandingan perlu dipersiapkan beberapa hal, yaitu: • Pastikan cadangan glikogen tubuh penuh baik di hati maupun di otot. Keadaan ini dapat dicapai dengan carbohydrate loading (untuk atlet jarak jauh). • Pada olahraga angkat besi pastikan bahwa pencapaian berat badan dilakukan tanpa melalui cara-cara yang dapat mengorbankan kinerja atlet • Cairan tubuh cukup • Hindari gangguan atau cegah timbulnya masalah pada saluran pencernaan • Perhatikan makanan sebelum pertandingan (pre-event meal)
  • 10. Minum dan makan saat bertanding pada olahraga lama, namun tidak boleh mengganggu pengosongan lambung sebab akan menghambat pengosongan cairan dari lambung serta dapat menyebabkan timbulnya keluhan sakit perut. 4. PEMULIHAN Atlet dari beberapa cabang olahraga tertentu dapat bertanding lebih dari satu kalidalam sehari. Agar kinerja atlet tetap optimal pada saat bertandin, dapat dilakukan berbagai cara antara lain pemijatan, tidur dan dari aspek nutrisi perlu dilakukan: • Penggantian cairan atau elektrolit yang hilang melalui keringat • Mengganti cadangan glikogen yang habis digunakan selama olahraga • Memberikan suplemen yang diperlukan untuk pemulihan dan penggantian sel-sel yang rusak 5. KESIMPULAN Nutrisi pada atlet atau mereka yang aktif, seyogyanya tetap mengikuti anjuran yang baku sesuai umur, jenis kelamin, berat dan lamanya aktivitas fisik yang dilakukan. Namun pada pemberian makanan, tetap perlu diperhatikan fungsi masing-masing bahan makanan bagi jenis olahraga atlet, apakah jenis olahraganya endurans atau latihan beban dan apakah untuk aktivitas fisik yang berat atau lama dan berkepanjangan. Pemberian suplemen tidak perlu dilakukan pada atlet yang dapat mengkonsumsi makanan seimbang. Kondisi hidrasi atlet merupakan hal yang tidak boleh diabaikan, sebab bila terjadi kekurangan cairan tubuh maka akan sangat mengganggu kinerja atlet. Ahli gizi dan pelatih perlu menitikberatkan perhatian pada pemberian nutrisi yang tepat selama masalatihan, saat kompetisi dan pada waktu pemulihan.