1. U s m a n
105 810 1434 11KONSERVASI LAHAN
METODE KONSERVASI SECARA MEKANIK (TEKNIK SIPIL)
Konservasi adalah upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan atau melindungi
alam, sehingga yang dimaksud dengan konservasi tanah dan air adalah upaya memperbaiki,
mempertahankan, dan meningkatkan kualitas tanah (fisik, kimia) dan air sebagai sarana untuk
tercapainya peningkatan tarap hidup manusia.
Secara umum sebuah konservasi tanah dan air selalu bertujuan untuk mencapai kualitas
kehidupan manusia yang meningkat sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan
yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang namun secara
khusus konservasi tanah dan air adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan serta
menurunkan/menghilangkan dampak negatif pengelolaan lahan seperti erosi, sedimentasi dan
banjir, berikut prinsip-prinsip dasar dalam pengkonservasian tanah dan air :
• Mengusahakan agar kapasitas infiltrasi tanah tetap besar sehingga jumlah aliran
permukaan dapat dikurangi.
• Mengurangi laju aliran permukaan sehingga daya pengikisannya terhadap
permukaan rendah dan material yang terbawa aliran dapat diendapkan.
• Mengusahakan agar daya tahan tanah terhadap daya tumbuk atau penghancuran
agregat tanah oleh butir hujan tetap ada.
• Mengusahakan agar pada bagian-bagian tertentu dari tanah dapat menjadi
penghambat atau menahan partikel yang terangkut aliran permukaan agar terjadi
pengendapan yang tidak jauh dari tempat pengikisan.
Sesuai dengan prinsip di atas maka hal yang harus dilakukan adalah:
• Penutupan tanah agar terlindung dari daya dispersi air hujan.
• Perbaikan dan menjaga keadaan tanah agar resisten terhadap penghancuran agregat.
• Pengaturan aliran permukaan sehingga mengalir dengan kekuatan yang tidak merusak
• Penghambatan aliran permukaan dan menambah kapasitas infiltrasi
2. U s m a n
105 810 1434 11KONSERVASI LAHAN
• Dalam usaha konservasi tanah dan air terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan,
antara lain :
• Konservasi secara mekanis
• Konservasi secara vegetative
• Konservasi secara agronomis
• Konservasi secara kimiawi.
Pada pembahasan ini yang kami bahas hanya mencakup konservasi secara mekanis.
Konservasi tanah mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah,
dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta
meningkatkan kelas kemampuan tanah.
Teknik konservasi tanah ini dikenal pula dengan sebutan metode sipil teknis.
Prinsip yang dilakukan pada konservasi secara mekanis adalah :
• Mengurangi kecepatan aliran permukaan sehingga daya kikis dan daya angkutnya melemah
• Memperluas aliran permukaan untuk meresap ke dalam tanah.
Sedangkan untuk jenis-jenis konservasi tanah dan air secara mekanis dibagi menjadi 2 yaitu
untuk pengendalian erosi dan pengendalian sedimentasi, dan untuk tiap jenis pengendalian
terdapat beberapa cara yang biasa dilakukan, seprti berikut :
• Pengendali erosi : teras gulud, teras buntu (rorak), teras kredit, teras individu, teras
kebun, teras datar, teras batu, teras bangku
• Pengendali sedimentasi : Terjunan, penendali jurang, pengendali sisi jalan,
pengendali tebing jalan, pengendali tebing sungai.
Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan
keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pokok pengolahan tanah adalah
menyiapkan tempat tumbuh bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan
3. U s m a n
105 810 1434 11KONSERVASI LAHAN
sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma (Arsyad, 1989).
Pengendalian erosi secara teknis-mekanis merupakan usaha-usaha pengawetan tanah untuk mengurangi
banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan pertanian dengan cara mekanis tertentu. Sehubungan
dengan usaha-usaha perbaikan tanah secara mekanik yang ditempuh bertujuan untuk memperlambat
aliran permukaan dan menampung serta melanjutkan penyaluran aliran permukaan dengan daya
pengikisan tanah yang tidak merusak.
Pengolahan tanah menurut kontur adalah setiap jenis pengolahan tanah (pembajakan, pencangkulan,
pemerataan) mengikuti garis kontur sehingga terbentuk alur-alur dan jalur tumpukan tanah yang searah
kontur dan memotong lereng. Alur-alur tanah ini akan menghambat aliran air di permukaan dan
mencegah erosi sehingga dapat menunjang konservasi di daerah kering. Keuntungan utama pengolahan
tanah menurut kontur adalah terbentuknya penghambat aliran permukaan yang memungkinkan
penyerapan air dan menghindari pengangkutan tanah. Oleh sebab itu, pada daerah beriklim kering
pengolahan tanah menurut kontur juga sangat efektif untuk konservasi ini.
Pembuatan teras adalah untuk mengubah permukaan tanah miring menjadi bertingkat-tingkat untuk
mengurangi kecepatan aliran permukaan dan menahan serta menampungnya agar lebih banyak air yang
meresap ke dalam tanah melalui proses infiltrasi (Sarief, 1986).
Menurut Arsyad (1989), pembuatan teras berfungsi untuk mengurangi panjang lereng dan menahan air
sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan dan memungkinkan penyerapan oleh
tanah, dengan demikian erosi berkurang.