2. Model Mundell-Flemming
Asumsi Perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal sempurna,
asumsi ini berarti tingkat bunga dalam perekonomian ditentukan oleh tingkat
bunga dunia.
Dengan adanya asumsi ini, maka dapat kita tuliskan
:
r = r*
3. Pasar Barang dan Kurva IS*
Pasar barang pada model ini sama seperti model IS-LM, namun model
menambahkan simbol baru untuk ekspor neto.
Simbol baru disebabkan karena adanya asumsi bahwa r = r*, maka
Persamaan pasar barang / IS* dapat kita peroleh :
Y = C (Y – T) + I (r*) + G + NX(e)
4.
5. Pasar Uang dan Kurva LM*
Persamaan pasar uang di model Mundell-Fleming sama seperti persamaan model IS-LM,
namun karena adanya asumsi bahwa r = r* maka :
M/P = L(r*, Y)
6.
7. Merakit Model Mundell-
Fleming
Menurut model Mundell-Fleming, perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal
sempurna dapat dijelaskan oleh dua persamaan :
Y = C (Y – T) + I (r*) + G + NX(e), IS*
M/P = L(r*, Y) LM*
8.
9. Perekonomian terbuka kecil
dengan kurs mengambang
Kurs mengambang : Kurs ditentukan oleh pasar dan dibiarkan
berfluktuasi dengan bebas untuk menanggapi kondisi perekonomian
yang sering berubah. Kurs akan selalu menyesuaikan untuk mancapai
keseimbangan simultan di pasar barang dan pasar uang.
10. Model Mundell-Flemming :
Kebijakan Fiskal (small open economy)
Jika Pemerintah mendorong
pengeluaran domestik
Dengan meningkatkan belanja
atau memotong pajak.
Kebijakan Fiskal Ekspansioner
Menggeser kurva IS ke kanan,
Menaikkan nominal exchange
rate
namun tidak menyebabkan
pendapatan berubah
Kebijakan Fiskal Ekonomi tertutup : Menaikkan pendapatan,
Kebijakan Fiskal ekonomi terbuka kecil dengan kurs mengambang :pendapatan tetap
11. Model Mundell-Flemming :
Kebijakan Fiskal (small open economy)
Terjadi perubahan aliran modal internasional dan efek nya terhadap
perekonomian domestic
Perekonomian Tertutup : Pendapatan naik = tingkat bunga naik ->
pendapatan yang lebih tinggi meningkatkan permintaan uang
12. Model Mundell-Flemming :
Kebijakan Fiskal (kurs mengambang)
Perekonomian terbuka kecil : Ketika tingkat Bunga akan naik melebihi tingkat
bunga dunia r*, modal dari luar negeri akan masuk mengambil keuntungan
dari tingka bunga yang tinggi. Mendorong suku bunga kembali ke r*.
Karena investor asing harus membeli mata uang domestic, aliran modal
mendongkarak pemrintaan terhadap mata uang dalam negeri di pasar valuta
asing, sehingga mendongkrak nilai mata uang domestic
Apresiasi tersebut membuat mata uang domestic relative mahal terhadap
produk asing sehingga mengurangi ekspor neto , penurunan ekspor neto
mengurangi dampak fiscal ekpansioner terhadap pendapatan
13. Model Mundell Flemming :
KebijakanMoneter (kurs mengambang)
Ekspansi kebijakan moneter
menggeser kurva LM ke kanan
sehingga menurunakan kurs
nominal dan menaikkan
pendapatan.
Baik dalam perekonomian
terbuka maupun tertutup,
kebijakan moneter menaikan
pendapatan namun transmisi
moneternya berbeda.
14. Model Mundell Flemming :
KebijakanMoneter (kurs mengambang)
Dalam ekonomi tertutup : M ↑ r ↓ I↑ Y↑ , dalam perekonomian terbuka
tidak mungkin karena tingkat bunga ditetapkan oleh tingkat bunga dunia.
Dalam Ekonomi terbuka : M ↑ r ↓ Nx↑ Y↑
Ketika jumlah uang beredar menekan tingkat suku bunga, modal mengalir
keluar karena investor mencari tingkat pengembalian lebih tinggi di Negara
lain, sehingga tingkat bunga domestic tidak lebih rendah dari tingkat suku
bunga dunia r*. Karena kebijakan investasi di luar negeri membutuhkan
konversi mata uang domestic menjadi mat auang asing aliran keluar modal
membuat mata uang domestic terdepresiasi. Depresiasi ini menaikkan Net
Export karena barang barnag domestic relative lebih murah dibandingkan
barnag luar negeri. sehingga menanaikkan pendapatan.
15. Model Mundel Flemming : Kebijakan
Perdagangan (kurs mengambang)
Kebijakan Perdagangan seperti
Kuota impor atau tariff impor tidak
Akan mengubah pendapatan
Pergeseran kurva Nx, mngakibatkan
Peningkatan pada Y dan memicu
kenaikan tinngkat bunga, modal
Asing merespons, meyebabkan
Tingkat bunga kembali ke r*, kurs
Mengalami apresiasi, menurunkan
Nx dan mengembalikan Y pada
Posisi awalnya.
16. Model Mundel Flemming : Kebijakan
Perdagangan (kurs mengambang)
Kesimpulan :
Nx(e ) = Y – C(Y-T) – I (r*) – G
Karena tidak mempengaruhi Pendapatan, Konsumsi, Investasi dan
Pendapatan Pemerintah, Kebijakan Perdagangan tidak mempengaruhi
neraca perdagangan. Meskipun kenaikan ekpor menaikkan Nx, namun
kenaikan kurs mengurangi Nx dalam jumlah yang sama.
17. Model Mundel Flemming :
kurs Tetap
Dalam Kurs tetap, kurs yang berlaku ditentukan
oleh bank sentral,. Bank Sentral akan selalu
membeli dan mejual mata uang domestk untuk
mempertahankan kurs yang diumumkan.
18.
19. Model Mundel Flemming :
Kebijakan fiskal (kurs tetap)
Kebijakan Fiskal akan
menggeser kurva IS ke kanan.
Tetapi karena Bank Sentral
siap mempertukarkan mata
uang domestic dengan mata
uang asing pada kurs tetap.
Pialang dengan cepat
menanggapi dengan menjual
mata uang asing ke bank
sentral sehingga
menyebabkan ekpansi
moneter otomatis.
20. Model Mundel Flemming :
KebijakanMoneter(kurs tetap)
Dengan menetapkan kebijakan
moneter seperti membeli obligasi
dari masyarakat, akan menggeser
kurva LM ke kanan, yang akan
menurunkan kurs. Namun karena
bank sentral bertugas
memperdagangkan uang asing
dan domestic, dan pialang
dengan cepat menanggapi
perubahan, menyebabkan jumlah
uang beredar kembali ke posisi
awalnya. Jadi kebijakan moneter
tidak berpengaruh di bawah kurs
tetap
21. Model Mundel Flemming :
KebijakanMoneter(kurs tetap)
Jenis kebijakan Moneter dibawah kurs tetap (memutuskan tingkat
diman akurs itu akan tetap) :
1. Devaluasi , penurunan nilai mata uang = menggeser kurva LM ke
kanan, mem[erbesar ekspor neto dan meningkatkan pendapatan
2. Revaluasi, penaikan nilai mata uang = menggeser kurva LM ke kiri,
Mengurangi ekspor neto dan mengurangi pendapatan
23. PERBEDAAN TINGKAT BUNGA
Sejauh ini analisis kita mengasumsikan bahwa tingkat bunga
perekonomian terbuka kecil sama dengan tingkat bunga dunia ( r
= r*) namun,Bagaimana jika tingkat bunga perekonomian terbuka
kecil berada di atas tingkat bunga dunia ? Pengembalian lebih
tinggi akan menarik dana pinjaman dari luar negeri, membuat
tingkat bunga domestik kembali turun. Dan sebaliknya jika tingkat
bunga domestik di bawah tingkat bunga dunia,maka penduduk
domestik akan meminjamkan dana ke luar untuk mendapat
pengembalian lebih tinggi, membuat tingkat bunga domestik
kembali ke atas. Akhirnya, tingkat bunga domestik sama dengan
tingkat bunga dunia.
24. RISIKO NEGARA dan
EKSPEKTASI KURS
Mengapa logika ini tidak selalu berlaku ? Ada dua alasan mengapa tingkat
bunga berbeda di berbagai negara :
1. Risiko Negara : ketika investor membeli obligasi pemerintah AS, atau memberi
pinjaman pada perusahaan AS, mereka yakin mereka akan dibayar beserta
dengan bunga. Sebaliknya, di beberapa negara kurang berkembang, muncul
ketakutan bahwa kemelut politik akan mengganggu pelunasan pinjaman.
Peminjam di negara-negara tersebut sering harus membayar tingkat bunga lebih
tinggi untuk mengkompensasi risiko.
2. Ekspektasi Kurs : misal orang berharap Poundsterling Inggris turun terhadap
dolar AS. Pinjaman dalam Pounds akan dibayar dengan mata uang yang nilainya
lebih kecil daripada pinjaman dalam dolar.Untuk mengkompensasi penurunan
yang diharapkan pada mata uang Inggris, tingkat bunga di Inggris akan dibuat
lebih tinggi daripada tingkat bunga di AS.
25. Perbedaan Tingkat Bunga dalam
Model Mundell-Fleming
Untuk memasukkan perbedaan tingkat-bunga ke dalam model Mundell-
Fleming, kita asumsikan tingkat bunga di perekonomian terbuka kecil
ditentukan oleh tingkat bunga dunia ditambah premi risiko q.
r = r* + q
Premi risiko ditentukan oleh risiko politik karena memberi pinjaman di sebuah
negara dan perubahan yang diharapkan pada kurs riil. Kita anggap premi risiko q sebagai variabel
eksogen.
IS = Y = C(Y-T) + I(r* + q ) + G + NX(e)
LM= M/P = L(r* +
Untuk tiap kebijakan fiskal, kebijakan moneter, tingkat harga, dan
premi risiko yang ada, dua persamaan ini menentukan tingkat pendapat-an
kurs yang menyeimbangkan pasar barang dan pasar uang.
26. Misal kemelut politik menyebabkan premi risiko negara q naik. Dampak yang paling
langsung adalah tingkat bunga domestik . Tingkat bunga lebih tinggi memiliki dua
dampak :
1. Kurva IS* bergeser ke kiri, karena tingkat bunga lebih tinggi mengurangi investasi
2. Kurva LM* bergeser ke kanan, karena tingkat bunga lebih tinggi mengurangi Permintaan
uang, dan tingkat pendapatan lebih tinggi untuk tiap jumlah uang beredar yang ada.
Kedua pergeseran ini akan menyebabkan pendapatan naik dan mata uang
mengalami depresiasi.
Implikasi penting : ekspektasi kurs ikut menentukan kurs sebenarnya.
Contoh, misal orang percaya franc Perancis tak akan berharga di masa
depan. Investor akan mengenakan premi risiko lebih besar pada aset
Perancis : q akan naik di Perancis. Ekspektasi ini akan menaikkan tingkat
bunga dan akan menurunkan nilai franc Perancis. Jadi, ekspektasi bahwa
mata uang akan turun nilainya di masa depan menyebabkan penurunan
saat ini.
27. Kenaikan Premi Risiko
e ,kurs
Pendapatan, output, Y
LM*
IS*
LM*'
IS*'
Kenaikan premi risiko suatu negara mendorong naik tingkat bunganya.
Karena tingkat bunga lebih tinggi mengurangi investasi,
kurva IS* bergeser ke kiri. Karena ini juga mengurangi permintaan
uang, kurva LM* bergeser ke kanan. Pendapatan naik, dan
kurs mengalami depresiasi.
Apa ini di mana
perekonomian berakhir? Di
slide berikut, kita akan lihat
bahwa kenaikan risiko
negara tidak diinginkan.
28. Ada tiga alasan mengapa, prakteknya, kenaikan besar pendapatan
tidak terjadi.
•Pertama, bank sentral mungkin ingin mencegah depresiasi besar
pada mata uang domestik dan karenanya, bisa merespons dengan
menurunkan jumlah uang beredar (M).
•Kedua, depresiasi mata uang domestik bisa tiba-tiba meningkatkan
harga barang domestik, menyebabkan kenaikan tingkat harga
keseluruhan (P).
•Ketiga, ketika beberapa peristiwa meningkatkan premi risiko negara
q, penduduk negara itu mungkin menanggapi dengan meningkatkan
permintaan uang mereka (untuk setiap pendapatan dan tingkat bunga).
Karena uang adalah aset yang paling aman . Ketiiga perubahan ini
akan cenderung menggeser kurva LM* ke kiri, yang tidak hanya
mendorong penurunan kurs tetapi juga cenderung menekan
pendapatan.
29. Serangan Spekulatif , Currency
Boards , dan Dolarisasi
Serangan spekulatif adalah kasus di mana perubahan persepsi investor membuat kurs tetap
tidak dimungkinkan.
Untuk mencegah serangan spekulatif ini, beberapa ekonom menyarankan penggunaan
currency boards, aturan di mana bank sentral memegang cukup mata uang asing untuk
mendukung tiap unit mata uang domestik.
Setelah Bank Sentral menggunakan Currency Boards , Berikutnya negara mempertimbangkan
dolarisasi, rencana di mana mata uang domestik diabaikan dan dolar AS digunakan. Hal ini
akan terjadi dengan sendirinya dalam perekonomian dengan tingkat inflasi yang tinggi ,
ketika mata uang asing menawarkan nilai simpan yang lebih kuat dibandingkan dengan mata
uang domestik.
Dolariasi biasanya dilakukan jika suatu negara ingin mata uangnya secara tetap tidak dapat
berubah terhadap dolar , maka metode yang dapat digunakan adalah mengubah mata
uangnyamenjadi dolar.
30. Trinitas yang Mustahil
Mustahil bagi suatu negara untuk menerapkan sekaligus aliran modal bebas, kurs tetap,
dan kebijakan moneterindependen. Suatu negara harus memilih salah satu sisi segitiga
dan melupakan dua pilihan lainnya.
Aliran modal bebas
Pilihan 1:
Amerika Serikat
Kebijakan
Moneter
Independen Kurs Tetap
Pilihan 3:
China
Pilihan 2:
Hong Kong
31. DARI JANGKA
PENDEK KE JANGKA
PANJANG:
MODEL MUNDELL-FLEMING DENGAN PERUBAHAN
TINGKAT HARGA
35. Model Mundell-Fleming adalah model IS-LM untuk perekonomian
terbuka kecil.
Perekonomian terbuka besar seperti Amerika Serikat mengombinasikan
perilaku perekonomian tertutup dan terbuka kecil.
Model Mundell-Fleming memprediksi apa yang terjadi pada variabel
internasional dan menunjukkan bagaimana interaksi nasional
mengubah dampak kebijakan moneter dan fiskal.