1. 3 DOA MALAIKAT JIBRIL
ُهُتَاك َرَب َو ِهللاُةَم ْحَر َو ْمُكْيَلَع ُمَالَّسل
ُرَبْكَأ ُهللَا ُرَبْكَأ ُهللَا ُرَبْكَأ ُهللَا,ُرَبْكَأ ُهللَا ُرَبْكَأ ُهللَا ُرَبْكَأ ُهللَا,ُرَبْكَأ ُهللَا ُرَبْكَأ ُهللَا
ُرَبْكَأ ُهللَا,اًْريَِبك ْرَبْكَأ ُهللَاَهلِإ ََل ،ًالْي ِصَأَو ًةَرْكُب ِهللا َناَحْبُسَو اًْريِثَك ِهلل ُد ْمَحْالَو
،ُهَد ْحَو َابَز ْحَ ْاْل َم َزَهَو ُهَدْنُج َّزَعَأَو ُهَدْبَع َرَصَنَو ُهَدْعَو َقَدَص ،ُهَد ْحَو ُهللا ََّلِإ
ُد ْمَحلْا ِهلل َو ُرَبْكَأ ُهللَا ،ُرَبْكَأ ُهللاَو ُهللا ََّلِإ َهلِإََل
ْنِم َو َانِسُفأن ِورُرُش ْنِم اهللِبُذ ْوُعَنَو ُهُرِفْغَتْسَنَو ُهُنْيِعَتَسنو ُهُدَم َْحن هلل َد ْمَحال َّنإ
ُهَل يِداَه الَف ْلِلْضُي ومن ُهَل َّل ِضُم الَف هللا هِدْهَي ْنَم ناِلاَمْعأ ِتَائِِّيَس
َل َْكي َِرشََل ُهَد ْحَو ُهللا ََّلِإ َهَلِآلإ ْنَأُدَهْشَأُهُدْبَع ًادَّمَحُم َانَّيَِبنَو َانَدِِّيَس َّنَأُدَهْشَأَو ُه
ْنيِمَْلا ِدْعَوْال ُقِداَص ُهُل ْوُسَر َو
ْمِِّلَسَو ِامَرِكْال ِباَحْصَأَو ِهآل َلىَعَو ٍدَّمَحُم َلىَع ْك ِارَبَو ْمِِّلَسَو ِِّلَصَف َّمُهَّلال
اًْريِثَك اًمْيِلْسَت
ا اَهُّيَأ اَيُدْعَب اَّمَأَن ْوُقَّتُمْال َازَف ْدَقَف ِهللا ىَوَْقتِب َايَّيِإَو ْمُكْي ِص ْوُأ ُاسَّنل
ْمُتنَأَو ََّلِإ َّنُت ْوُمَت ََل َو ِهِتاَقُت َّقَح َهللا واُقَّتا واُنَامَء َنْيِذَّلا َاهُّيَأ اَي ىَلاََعت َلاَق
َن ْوُمِلْسُّم
َو َهللا واُقَّتا واُنَامَء َنْيِذَّلا اَهُّيَأ اَيْرِفْغَيَو ْمُكَلاَمْعَأ ْمُكَل ْحِلْصُي .ًادْيِدَس ًَل ْوَق ا ْوُل ْوُق
اًميِظَع اًز ْوَف َازَف ْدَقَف ُهَل ْوُسَر َو َهللا ِعِطُي ْنَم َو ْمُكَب ْوُنُذ ْمُكَل
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa
lillahil Hamd,
Alhamdulillah, patut kita panjatkan puji
syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Taala
atas limpahan rahmat dan taufiq-Nya yang
dicurahkan kepada kita semua sehingga pada
hari ini kita dapat rnerayakan hari
kemenangan. Kita gembira merayakan
kemenangan karena selama satu bulan kita
berhasil berjuang melawan hawa nafsu di
bulan suci Ramadan.
Kita tentu berharap semoga Tuhan
menerima segala perjuangan tersebut
dengan mengampuni segala dosa-dosa yang
pernah kita perbuat. Ampunan dosa ini
diharapkan sesuai dengan jaminan Rasulullah
Saw dalam salah satu sabdanya yang artin-
ya: “Bulan Ramadan adalah bulan yang telah
diwajibkan oleh Allah puasa dan aku men-
contohkan kepadamu bangun sembahyang di
malam hari, maka siapa yang puasa dan
melaksanakan sembahyang di malam hari
2. (tarwih dan kiyamullail) semata-mata karena
iman dan mengharap ridha Ilahi, akan
diampuni segala dosa-dosanya laksana ia
baru dilahirkan dari perut ibunya.”(H.R. Ibn
Majah Albaihaqi).
Hanya saja perlu kita waspadai doa Jibril
pada hari raya idil fitri. Doa tersebut sangat
perlu diwaspadai karena doa itu diajukan
khusus oleh Malaikat Jibril kepada Allah
SWT., bahkan doa tersebut diaminkan oleh
Baginda Rasulullah Saw. Kita dapat
membayangkan betapa kerasnya doa ini
sehingga malaikat Jibril sendiri meminta
kepada Baginda Rasul untuk
mengaminkannya.
Dalam satu riwayat dijelaskan bahwa “pada
suatu hari takkala Rasulullah Saw bersama
sahabatnya selesai melaksanakan hari raya
idil fitri, Beliau mengucapkan kata Amin tiga
kali. Amin, Amin, Amin ya Allah.
Mendengarkan ucapan tersebut, para
sahabat tertegun melihat peristiwa ini sebab
tidak biasanya Rasulullah berbuat demikian.
Lalu para sahabat balik bertanya : Wahai
Rasulullah, baru saja kami mendengarkan
Engkau mengucapkan Amin sebanyak tiga
kali, ada apa gerangan wahai Rasulullah
sehingga mengucapkan hal tersebut?
Mendengar pertanyaan itu, Rasulullah Saw
menjawab :” Wahai Sahabatku, baru saja
Malaikat Jibril datang menghampiriku dan
meminta kepadaku untuk mengaminkan doa
yang akan dipanjatkan kepada Allah SWT di
hari raya idil fitri ini”. Mendengar jawaban
tersebut, para sahabat semakin penasaran
untuk mengetahui isi dari doa malaikat Jibril
ini. Rasul menjelaskan bahwa Malaikat Jibril
berdoa sebagai berikut :” Ya Allah. di hari
raya idil fitri ini janganlah sekali kali Engkau
menerima amal ibadah dari segenap anak
yang durhaka kepada orang tuanya sebelum
ia bertobat kepadanya. Lalu aku
mengucapkan Amin. Kemudian Jibril
melanjutkan doanya, Ya, Allah aku mohon
3. kepadaMu janganlah engkau menerima amal
puasa dan amal kebajikan lainnya suami-
isteri yang belum saling memaafkan di hari
raya idil fitri ini. Aku pun menjawab Amin.
Lalu Jibril pun melanjutkan doanya, Ya Allah,
Aku mohon padamu, jangan pula Engkau
menerima amal puasa dan ibadah dari
seorang muslim yang belum saling me-
maafkan di hari raya idil fitri ini.Aku pun
menjawab Amin.
Ketiga doa ini, perlu diwaspadai jangan
sampai isi doa tersebut terkait dengan diri
kita yang pada hari ini merayakan ke-
menangan. Betapa tidak, bila hal ini tidak
diwaspadai, boleh jadi manusia merasa
merebut kemenangan dalam perjuangan
melawan hawa nafsu di hari raya idil fitri
namun kemenangan tersebut dianulir oleh
sang dewan yuri. Dianulir karena sikap sal-
ing memaafkan belum dilaksanakan antara
anak dengan orang tuanya, antara isteri
dengan suaminya dan antara sesama
manusia.
Kita masih mengenang suatu peristiwa nyata
yang terjadi di masa Rasulullah saw.
Diceriterakan Oleh Anas radiallahu Anhu.
Beliau berkata bahwa :pada zaman
Rasulullah ada seorang sahabat bernama
Alqomah. Pemuda ini sangat rajin dan taat
beribadah. Pada suatu hari, pemuda ini sakit
berat dan sekarat. Melihat kondisi demikian,
Isteri Alqomah meminta bantuan pada
tetangganya untuk menyampaikan hal ini
kepada Rasulullah. Bahwa Alqamah dalam
sakaratul maut. Seusai utusan ini bertemu
Rasulullah, maka Baginda mengutus empat
sahabatnya yakni : Bilal, Ali, Salman dan
Ammar untuk melihat keadaan Alqamah dan
menuntun untuk membaca kalimat Laa illaha
illallah. Ketika para sahabat menuntun
membaca kalimat tersebut, pemuda yang
rajin shalat , puasa dan bersedekah ini tidak
mampu mengucap sesuatu seolah-olah
4. lidahnya terkunci mengucapkan kalimat
tersebut. Pada hal nafasnya tinggal
dikerongkongan. Melihat kondisi ini, sahabat
mengutus Bilal untuk menyampaikan kondisi
Alqomah ini kepada Rasulullah. Seterimanya
informasi dari Bilal, Rasulullah bertanya :
Bilal, apakah ia masih mempunyai ayah dan
ibu ? Bilal menjawab: Ayahnya telah
meninggal , sedang ibunya masih hidup
tetapi sudah terlampau tua. Mendengar
keterangan tersebut, Rasulullah berkata
:”Bilal, pergilah kepada Ibu Alqomah,
sampaikan salamku kepadanya dan katakan :
Jika engkau dapat berjalan pergilah kepada
Rasulullah saw dan jika tidak dapat maka
Rasulullah saw akan datang menjumpaimu”.
Mendengar pesan tersebut, Ibu Alqomah
yang tua renta ini menjawab ” sayalah yang
pantas untuk menghadap pada Nabi.
Diambilnya tongkat dan mulailah lbu
Alqomah berjalan hingga masuk kerumah
Nabi saw. Sesudah ia memberi salam, ia
duduk didepan Nabi. Lalu Nabi saw bertanya
“Beritakan yang sebenarnya kepadaku, jika
kau dusta niscaya akan turun wahyu
memberitahu kepadamu
Bagaimanakah keadaan alqomah ‘? tanya
Rasulullah kepada Ibu Alqomah. Orang tua
itu pun menjawab” Alqomah sangat rajin
shalat, puasa, sedeqah dan amalan lainnya.
Nabi pun bertanya lagi ` Lalu bagaimana
hubunganmu dengan anakmu itu ? ” Saya
sangat murka kepadanya ” -Mengapa
demikian ?” Karena semenjak dia beristeri
dia lebih mengutamakan isterinya daripada
aku bahkan dia sudah berani menentangku”.
Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah
berkata bahwa murka ibunya inilah yang
mengunci mulut alqomah mengucapkan
kalimat Laa ilaha illallah diakhir hayatnya”.
Pada saat itu Baginda memerintahkan Bilal
untuk “untuk mengumpulkan kayu bakar
sebanyak-banyaknya untuk membakar
Al,qamah. Mendengar perintah itu, Ibu
Alqomah bertanya :” Ya, Rasulullah, apakah
5. putra buah hatiku ini akan kau bakar di
depanku, bagaimana mungkin aku dapat
menerima hal ini ?” Rasulullah bersabda :”
Hai ibu alqomah, siksa Allah jauh lebih berat
dan kekal, karena itu jika kamu ingin Allah
mengampuni dosa anakmu, maka kau harus
ridho kepadanya.
Demi Allah yang jiwaku ada ditangannya,
tidak akan berguna shalat, sedekah dan
puasanya selama engkau belum memaafkan
dosanya”. Lalu ibu Alqomah mengangkat
kedua tangannya dan berkata” Ya Rasulullah,
saya mempersaksikan kepada Allah di Iangit
dan kau Ya Rasulullah dan siapa saja yang
hadir di tempat ini bahwa saya telah ridha
dan memaafkan segala dosa Alqomah”.
Mendengar ucapan tersebut, Rasulullah
menyuruh Bilal pergi melihat Alqomah
apakah sudah mengucap Laa ilaha illallah.
hal ini dilakukan karena Rasulullah kuatir
kalau-kalau ibu Alqomah mengucapkan itu
tidak keluar dari lubuk hatinya. Namun
ketika Bilal sampai di pintu rumah Alqomah,
tiba-tiba terdengar suara Alqomah
membaca: Laa ilaha illallah.
Sesudah dimandikan, dikafani dan
dimakamkan, Nabi Saw. berdiri di atas tepi
kuburan Alqomah sambil berkata:” wahai
sahabat muhajirin dan Anshar, siapa saja
yang lebih mengutamakan isterinya dari
pada ibunya maka ia akan dilaknat oleh
Allah, malaikat dan manusia semuanya.
Bahkan Allah tidak akan menerima segala
amal kebajikan baik fardu maupun sunat,
kecuali jika manusia benar-benar bertobat
kepada Allah dan berbuat baik kepada
ibunya dan minta keridhaannya. Sebab ridha
Allah bergantung pada ridha orang tua dan
murka Allah bergantung pada murka kedua
orang tua.
Hal lain yang perlu diwaspadai dari doa
malaikat Jibril di Hari Raya Idul Fitri adalah
saling memaafkan antara suami dan isteri.
6. Apabila perilaku saling memaafkan antara
suami dan isteri belum dilaksanakan maka
sia-sialah shalat. puasa dan amalan-amalan
lain yang diperbuat selama dalam bulan
Ramadan. Bukankah survey di lapang
menunjukan bahwa manusia dalam
mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga
sangat banyak gelombang dan badai yang
menghantam. Tidak sedikit dosa yang dibuat
oleh suami terhadap isterinya. Sebaliknya
tidak sedikit pula dosa yang diperbuat oleh
isteri terhadap suaminya. Bahkan hampir
tiada hari tanpa dosa yang diperbuat oleh
keduanya. Karena itu adalah sangat wajar
apabila di Hari Raya Idul Frtri ini ketika
merayakan kemenangan, suami isteri saling
memaafkan.
Dalam perjalanan Isra Mi’raj Nabi
Muhammad Saw, Beliau melihat banyak
sekali wanita berada di neraka. Lalu sahabat
bertanya, apakah penyebabnya wahai rasul?
Nabr menjawab karena kebanyakan diantara
mereka yang durhaka kepada suaminya
akibat tidak pandai `bersyukuratas apa yang
diberikan kepadanya.
Demikian pun terhadap hubungan sesama
manusia. Setiap orang perlu mewaspadainya
karena bisa saja. dapat mengugurkan amalan
ibadah yang diperbuat selama ini. Bahkan
Rasulullah Saw, dalam suatu riwayat
menjelaskan bahwa: ” Pada hari kemudian
nanti ada dua golongan yang tidak akan
dipandang oleh Allah yakni orang yang
memutuskan tali silaturahmi dan orang yang
suka berbuat buruk kepada tetangganya.
Ramadan telah kita jalani. Ramadan telah
melatih dan menggembleng kita untuk mel-
awan hawa nafsu. Mari kita buka mata dan
hati bahwa pangkat, jabatan dan harta yang
kita miliki hanyalah titipan semata.
Karenanya janganlah dengan hal tersebut
membuat kita lupa diri dan berbangga hati.
Demikian pun dengan titel berenteng yang
7. kita sandang, janganlah membuat kita
angkuh dan sombong apalagi memutuskan
silaturrahmi, karena hal tersebut dapat
meruntuhkan amalan ibadah yang kita ban-
gun selama ini. Semoga Hari Raya Idul Fitri
ini, dapat membuka lembaran baru, kita
memohon ampun atas segala dosa yang kita
perbuat antar sesama manusia. Mari buka
hati kita masing-masing, bentangkan
kembali silaturrahmi antara sesama; mari
kita buang jauh-jauh buruk sangka, iri hati,
dengki, benci dan dendam karena hal
tersebut merupakan kotoran batin yang
dapat menyumbat saluran kedekatan dengan
Ilahi. Mari saling menghargai: saling
menghormati, saling nasehat-menasehati,
saling ingat mengingatkan sekaligus saling
memaafkan di hari kemenangan ini. Mari kita
hindarkan diri untuk saling gasak, saling
gesek dan saling gosok antara satu sama
lain, karena sungguh sikap dan prilaku
tersebut tidak Islami dan dapat meruntuhkan
amal kebajikan yang kita perbuat.
Sekali lagi mari kita waspadai doa malaikat
Jibril tersebut dengan membuka hati selebar
lebarnya untuk saling memaafkan di Hari
Raya Idul Fitri ini. Semoga dengan sikap
tersebut, kita dapat merayakan kemenangan
melawan hawa nafsu dengan meraih “Piala
Citra” berupa ampunan dosa dari Allah
Semoga!.
Selanjutnya, pada penghujung khutbah ini,
marilah kita sama-sama menundukkan
kepala dan merendahkan hati kita tunduk
dan berdoa kepada Allah SWT, Pemilik
Segala Keagungan:
‘’Ya Allah saat-saat yang syahdu ini, kami
segenap hamba-hamba-Mu, berkumpul,
bersimpuh di tempat yang suci yang penuh
rakhmat, menyebut namaMu yang agung,
berzikir, bermunajat kepadaMu dengan
takbir, tahmid, dan tahlil.
8. Duhai Rabb kami yang Maha Penyayang,
sayangilah para ustadz, guru-guru kami,
lindungi dan bimbinglah mereka. Lapangkan
rezkinya, kuatkan azamnya dan berkati
jalannya.
Ya Allah, bersihkan hati dan jiwa ini dari
hasad dan dengki, persatukan jiwa-jiwa ini
dalam cinta karenaMu dan dalam ketaatan
kepadaMu, jangan Engkau biarkan setan
musuhMu menggerogoti persaudaraan kami.
Ya Allah, berilah bimbinganMu untuk
pemimpin negeri ini agar dapat berlaku adil
dengan syari’atMu di atas bumi yang tidak
sejengkalpun melainkan milikMu.
Duhai yang Maha Menyelamatkan, Engkau
pelindung kami, Engkau pemberi petunjuk
orang-orang bingung, Engkau pemberi
kecukupan orang yang kekurangan, Engkau
pemberi ketenangan orang yang gelisah.
Ya Allah, yang sakit Engkau sembuhkan,
yang lupa Engkau ingatkan, yang gelisah
Engkau tenteramkan, yang sedih Engkau
gembirakan, yang meminta Engkau beri dan
kabulkan.
Ya Rabbi, ampuni kami atas kehilafan dan
dosa kami kepada anak-anak kami, suami,
isteri kami, belum mampu mendidik dan
membahagiakan mereka.
Ya Allah, yang mengetahui segala keburukan
aib dan maksiat, ampuni seburuk apapun
masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-
aib kami.
Ya Rabb, karuniakan kami jasad yang
terpelihara dari maksiat, terpelihara dari
harta haram, makanan haram, perbuatan
haram. Izinkan jasad ini pulang kelak, jasad
yang bersih.
9. Ya Allah, bukakanlah lembaran-lembaran
baru yang bersih yang menggantikan masa
lalu kami.
Ya Allah Tuhan yang Maha Penyayang,
sayangi kami, sayangi kedua orang tua kami,
yang telah berpeluh lelah merawat dan
mendidik kami. Ampuni setiap kata keras
kami yang pernah terlontar pada mereka, Ya
Allah. Ampuni sikap tak peduli kami atas
mereka, Ya Rabb. Berikan kesempatan kami
berbakti kepada mereka, Ya Allah.
Lembutkan hati mereka untuk kami agar
ridha mereka mengantar kami kepada
RidhaMu, Ya Allah. Dan, jika Engkau telah
mengambil mereka ke haribaanMu, maka
basuhlah mereka dengan kelembutan
ampunan dan rakhmatMu, serta pertemukan
kami dengan mereka dalam keabadian
nikmat syurga tidak akan nikmat tanpa
bersama kedua orang tua kami.
Ya Rabb, bukakan pintu hati kami agar selalu
sadar bahwa hidup ini hanya mampir
sejenak, hanya Engkau tahu kapan ajal
menjemput kami, jadikan sisa umur menjadi
jalan kebaikan bagi ibu bapak kami, jadikan
kami menjadi anak yang shaleh yang dapat
memuliakan ibu bapak kami.’’