SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
Downloaden Sie, um offline zu lesen
umihanik.blogspot.com

                        Kerawanan Pangan dan Inflasi
                                                  Umi Hanik

Sebagaimana dijelaskan dalam Bab Pendahuluan Nota Keuangan RAPBN-P 2008 (NK
RAPBN-P 2008, I-1) bahwa memasuki triwulan IV tahun 2007 perekonomian dunia
menghadapi situasi yang tidak pasti akibat perkembangan krisis sektor perumahan
(subprime mortage1) di AS. Di sisi lain harga minyak mentah di pasar dunia terus
bergerak naik sejak pertengahan tahun 2007 dan per 12 Maret 2008 harga minyak
mentah dunia sudah menyentuh level US$ 109,72 per barel. Krisis ekonomi dan
pelemahan Dollar AS yang berpengaruh pada krisis ekonomi global, dan sentimen
negatif pasar menimbulkan dampak yang cukup signifikan kenaikan komoditi pangan
internasional.

Kenaikan komoditi pangan internasional ini menimbulkan krisis ketersediaan komoditi
kebutuhan pangan meliputi gula, beras, minyak goreng, tepung terigu, dan kedelai di
dalam negeri karena ketergantungan pangan domestik yang cukup tinggi terhadap
impor. Kelangkaan atas komoditi pangan tersebut menyebabkan harga-harga kebutuhan
pangan pokok melambung tinggi. Sebagaimana digambarkan dalam Gambar I untuk laju
inflasi year on year untuk Bulan Februari 2008 naik hingga 7.40% jika dibandingkan
dengan bulan yang sama tahun sebelumnya yakni 6.30%.


                                                     Gambar 1
                                             Laju Inflasi Year on Year

     8.00                                                                                              7.36
                                                                         6.95          6.71
               6.26          6.52
     7.00                                  6.01           6.06                                                 7.40
     6.00                                                                       6.88
                                                                  6.51                          6.59
                      6.30          6.29
     5.00                                          5.77

     4.00

     3.00

     2.00

     1.00

      -
               Jan    Feb    Mar    Apr    Mei    Jun      Jul   Agt     Sep    Okt    Nov    Des      Jan    Feb
                07    07     07     07     07      07      07    07       07    07      07     07       08     08



                                           Sumber : Diolah Dari Data BPS



1   Subprime mortage merupakan surat utang yang ditopang oleh jaminan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan profil
    debitor yang memiliki kemampuan bayar relatif rendah. Hasil release (11 Maret 2008) oleh University of California
    Los Angeles (UCLA) Anderson Forecast dilaporkan bahwa dengan adanya paket stimulus senilai U1S$ 152 Miliar
    yang diluncurkan oleh pemerintah AS dan diasumsikan akan mampu mendongkrak belanja konsumen, investasi
    bisnis, pertumbuhan kwartal I sebesar 0,4% dan kontraksi 0,4% pada kwartal II, rebound pada kwartal III sebesar
    3%, dan 2,5% pada kwartal IV, terciptanya lebih dari 500.000 lapangan pekerjaan baru, angka pengangguran naik
    menjadi 5,5% pada kwartal IV, dan 5% pada kwartal I maka berdasarkan asumsi-asumsi tersebut ekonomi AS akan
    lolos dari resesi paling cepat baru pada kwartal III 2008 karena krisis subprime mortage baru akan pulih pada
    semester II. Namun ekonomi AS akan melambat pada kwartal II 2008

umihanik.blogspot.com                                                                                           1 of 9
umihanik.blogspot.com

Melambungnya harga-harga tersebut menimbulkan kepanikan masyarakat dan efek
berganda pada berbagai aspek kehidupan masyarakat antara lain mendorong harga
barang lainnya untuk turut bergerak naik, adanya ketidakpastian yang dimanfatkan oleh
spekulan untuk meraup untung yang lebih tinggi, selain itu tidak adanya kenaikan pada
sisi pendapatan masyarakat menyebabkan daya beli masyarakat menurun, dengan
demikian bahan-bahan kebutuhan pokok yang harganya sudah melambung tinggi
tersebut menjadi semakin tidak terbeli dan hal ini selain menimbulkan masalah sosial
baru yakni meningkatnya angka pengangguran dan kriminalitas juga berdampak cukup
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

                                            Gambar 2
                              PDB TAHUN 2002-2006
                          MENURUT HARGA KONSTAN 2000
                        TERINCI MENURUT PENGGUNAAN (% )




                                    2002         2003        2004         2005           2006
  Pengeluaran Konsumsi              68.46       68.35        68.24        67.31          66.31
  Pembentukan Modal Tetap           20.42       19.62        21.42        22.46          21.91
  Domestik Bruto
  Perubahan stok                    0.87         2.92         1.52        1.07           0.71


  Ekspor barang dan jasa            37.59       38.01        41.09        45.24          46.81




          Sumber : Diolah Dari Data BI : Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Des 2007

Sebagaimana disajikan dalam gambar 2 bahwa selama beberapa periode terakhir
pertumbuhan ekonomi Indonesia hampir 70% disokong oleh pengeluaran konsumsi
dimana sekitar 87% oleh rumah tangga dan sisanya adalah konsumsi oleh pemerintah.
Dan jika hal ini dibiarkan maka akan berakibat buruk pada fundamental ekonomi
Indonesia.

Pasar domestik memang telah menjadi potensi yang cukup menarik bagi produsen
pangan, termasuk jagung dan kedelai dari luar negeri. Apalagi mengingat harga jagung
dan kedelai impor bisa masuk dengan leluasa dan harga murah. Dapat dijelaskan disini
bahwa impor dirangsang oleh adanya kebutuhan dalam negeri yang amat besar, harga
di pasar international yang rendah, produksi dalam negeri yang tidak mencukupi, dan
adanya bantuan kredit impor dari negara eksportir.

Secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi ketahanan pangan di Indonesia sangat
rentan karena guna memenuhi kebutuhan pangan domestik pemerintah sepenuhnya
bergantung pada komoditi impor. Lebih jauh dijelaskan di bawah.



umihanik.blogspot.com                                                                           2 of 9
umihanik.blogspot.com

Diagnosa Penyebab Munculnya Masalah Kelangkaan Pangan
1. Penurunan Kemampuan Produksi Petani Tanaman Pangan Domestik
   a. Penghapusan Subsidi Pupuk dan Liberalisasi Sektor Pertanian Sebagai
      Akibat Penandatanganan Nota Perjanjian Dengan IMF dan WTO
      Letter of Intent antara Pemerintah Indonesia dan International Monetary Fund
      yang ditandatangani pada tahun 1997 mensyaratkan Indonesia untuk
      meliberalisasi sektor pertaniannya antara lain melalui akses pasar, kompetisi
      ekspor, penerapan dan penurunan bea masuk/tarif, redefinisi peranan dan fungsi
      BULOG sebagai State Trading Enterprise. Selain itu dihapuskannya subsidi2
      pertanian seperti pupuk, benih dan obat-obatan untuk hama pada tahun 1998
      berakibat cukup drastis terhadap naiknya biaya produksi pertanian dengan
      demikian kemampuan produksi dari para petani menurun. Kenaikan biaya
      produksi yang cukup tinggi tersebut nyatanya tidak diiringi dengan kebijakan
      pemerintah terkait paska produksi pertanian yang mengakibatkan harga jual
      produk-produk pertanian jeblok. Selain harga yang jeblok produk pertanian
      domestik cenderung tidak diminati dan kalah bersaing dengan produk-produk
      pertanian import lainnya. Selanjutnya, tidak adanya insentif dan tidakjelasnya
      kebijakan pemerintah di bidang pertanian untuk mendorong petani berproduksi
      mengakibatkan banyak petani lebih memilih untuk beralih profesi. Alih-alih untuk
      dapat berkompetisi dalam perdagangan internasional sebagaimana diplomasi
      WTO dan IMF, untuk bertahan di negeri sendiri saja petani kita tidak dapat
      melakukannya.

                                                       Gambar 3
                                 PDB Atas Dasar Harga Konstan 1993
                                  Terinci M enurut Sektor Produksi
                                            1993-2003 (%)




                    1993       1996      1997       1998       1999      2000       2001       2002*     2003**

    Pertanian       17.88     15.42      14.88      16.90      17.13     16.63      16.35      16.08     15.83
    Industri        39.68     42.97      43.16      42.75      43.25     43.65      43.50      43.43     43.14
    Jasa            42.44     41.61      41.96      40.35      39.62     39.71      40.16      40.49     41.03
    Jasa Lainnya    10.12      8.85       8.76      9.69       9.80       9.56       9.53       9.39      9.33


                   Sumber : Diolah Dari Data BPS : Statistik Keuangan, Berbagai Periode

           Cukup ironis mengingat Indonesia adalah negara agraris dan bertumpu kepada
           sektor pertanian sebagaimana disajikan pada data persandingan Gambar 2 dan
           3. Diungkapkan bahwa sebelum tahun 1995 yakni sebelum penandatanganan
           naskah perjanjian pertanian dengan WTO dan IMF, Indonesia menduduki
           peringkat 9 sebagai eksportir beras terbesar di dunia, namun setelah Indonesia
           bergabung dengan WTO yakni tepatnya setelah penandatangan LoI dengan IMF

2   Kebijakan untuk menghapus subsidi pertanian ini sebagai konsekwensi penandatanganan perjanijian pertanian
    karena bergabungnya Indonesia ke WTO pada tahun 1995 (World Trade Organization)

umihanik.blogspot.com                                                                                           3 of 9
umihanik.blogspot.com

          pada tahun 1997 serta naskah perjanjian pertanian dengan WTO pada tahun
          1998 Indonesia menjadi importir beras terbesar di dunia3.

      b. Terbatasnya Infrastruktur dan Penerapan Tehnologi Pertanian Yang Tidak
         Memadai
         Bencana banjir dan tanah longsor yang baru melanda pada akhir 2007 dan awal
         tahun baru 2008 terjadi di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi
         perhatian nasional. Data dari Kementrian Pekerjaan Umum mengungkapkan dari
         5.590 sungai induk yang ada di Indonesia, sekitar 5694 sungai diantaranya
         berpotensi menimbulkan banjir karena belum berjalannya normaliasi sungai dan
         pembangunan bendungan. Banjir-banjir tersebut disebabkan oleh ulah manusia
         karena manajemen tata ruang yang tidak memperhatikan dampak lingkungan
         dan perubahan iklim secara alamiah karena pemanasan global. Bencana-
         bencana tersebut telah mengakibatkan ratusan ribu orang kehilangan tempat
         tinggal, harta benda, mata pencarian, kehilangan nyawa dan terendamnya jutaan
         hektar lahan pertanian, kehutanan, rusaknya infrastruktur jalan, bangunan,
         irigasi, bendungan yang hancur dan tentunya menurunnya produksi pangan
         nasional.

          Lebih lanjut, Indonesia juga masih sangat minim dalam penerapan teknologi dan
          infrastruktur pertanian. Ditambah lagi, tidak banyak investor atau swasta yang
          tertarik untuk menanamkan modalnya untuk infrastruktur pertanian. Secara
          umum masalah terkait infrastruktur dan penerapan tehnologi pertanian tanaman
          pangan antara lain mencakup :
          • Fasilitas pengairan/ irigasi banyak yang mengalami kerusakan karena rata-
              rata fasilitas irigasi dibangun pada era 80-an dan tidak pernah diperbarui lagi.
          • Jalan desa yang minim dan tidak memadai menyulitkan proses produksi dan
              distribusi.
          • Rata-rata petani kita adalah petani penggarap atau buruh tani yang tidak
              mempunyai lahan sendiri untuk menanam
          • Keterbatasan lahan yang menyebabkan disparitas komoditi pertanian
              khususnya bahan makanan antar daerah (Jawa dan Bali Versus Luar Jawa
              Bali). Ketergantungan produksi pertanian dari Jawa & Bali sangat riskan
              karena produktivitas pertanian per hektar lahan di Jawa cenderung menurun.
              Selain itu juga terbatasnya ketersediaan lahan yang ada karena
              dialihfungsikan menjadi pabrik, jalan tol, maupun perumahan. Dan
              implikasinya adalah mahalnya sewa lahan pertanian di Jawa & Bali
          • Tidak adanya bantuan alat-alat tehnologi pertanian dari pemerintah kepada
              para petani dengan demikian produktivitas petani domestik menjadi rendah
              dan kalah jauh jika harus bersaing dengan petani-petani dari negara yang
              tergabung dalam WTO.

          Karena infrastruktur yang terbatas dan tidak adanya tehnologi yang mendukung
          Dengan demikian pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian hanya berkisar di
          angka 2% sebagaimana digambarkan dalam Gambar 3.




3   Sebagaimana disampaikan Halida M (Mantan Dubes Indonesia untuk WTO) Dalam Riza VT, Agus Salim, Effendi YS
    (2001), Implementasi dan Dampak: Perjanjian Pertanian (AoA) WTO bagi Indonesia. PAN Indonesia, Jakarta hal 69
4   Pidato Menteri Pekerjaan Umum tanggal 21 September 2005

umihanik.blogspot.com                                                                                       4 of 9
umihanik.blogspot.com

                                                         Gambar 3
                         Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan 1993 Menurut Sektor
                                              1994-2003 (% Pertahun)

              15.00

              10.00

                  5.00

                  0.00

               -5.00

              -10.00

              -15.00

              -20.00
                           1994-97    96-97     97-98      98-99    99-00    00-01     01-02     02-03
       Pertanian             2.26      1.00     -1.33       2.16    1.88      1.68     2.01      2.48
       Industri              9.33      5.17     -13.95      1.97    5.89      3.08     3.53      3.41
       Jasa                  6.76      5.58     -16.46     -1.03    5.17      4.60     4.55      5.48
       Jasa Lainnya          3.26      3.62     -3.85       1.94    2.33      3.14     2.13      3.44


                     Sumber : Diolah Dari Data BPS : Statistik Keuangan, Berbagai Periode

     c. Bencana Alam
        Perubahan iklim sebagai akibat perusakan lingkungan yang terjadi secara terus
        menerus dan cepat seperti penggundulan serta pembakaran hutan
        mengakibatkan bencana longsor dan banjir besar di hampir semua wilayah di
        Indonesia. Sebagai ilustrasi, banjir yang melanda beberapa kabupaten atau kota
        di Jawa Timur - sebagai salah satu daerah penghasil pangan nasional - diduga
        kuat akibat rusaknya hutan yang ada. Data5 yang ada menyebutkan dari
        1.363.791 hektare kawasan hutan di provinsi tersebut, hampir seluruhnya dalam
        kondisi kritis. Bahkan 325.879 hektare diantaranya sudah gundul. Berbagai
        kejadian bencana yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir
        mengakibatkan gagal panen di sejumlah daerah penghasil pangan nasional yang
        membawa implikasi pada menurunnya stock pangan nasional.

     d. Menurunnya Peranan BULOG
        Peranan dan fungsi BULOG menurun secara sistematis terkait penandatanganan
        Letter of Intent Indonesia dan IMF serta protes dan keberatan dari para anggota
        WTO atas tindakan-tindakan negara-negara yang menghindar dari komitmennya
        atas perdagangan bebas dengan menjadikan State Trade Enterprise (BULOG)
        yang mempertahankan proteksi pasar domestik dan mengganggu mekanisme
        pasar. Dorongan IMF dan WTO adalah untuk membatasi peranan dan fungsi
        BULOG dan mengedepankan peranan swasta dalam pendistribusian beras.

          Selain itu, Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) yang sebelumnya digunakan
          pemerintah melalui Bank Indonesia untuk mensubsidi BULOG dengan
          memberikan kredit untuk menjaga harga beras di Indonesia dengan membeli
          gabah para petani dihentikan. Situasi ini mempersulit BULOG dalam mencari
5
    Release Pemprop Jatim Februari 2008

umihanik.blogspot.com                                                                                   5 of 9
umihanik.blogspot.com

        dana cair untuk melaksanakan peranan dan tugasnya. Situasi lainnya,
        bervariasinya harga beras pada setiap tingkatan mulai tingkatan internasional,
        regional dan pemerintah yang cukup tinggi.

        Konsekwensi dari nota perjanjian tersebut BULOG harus merelakan sebagian
        perannya pada swasta dimana tidak ada orientasi atau kewajiban atas
        pemenuhan pangan nasional (public service obligation atau national obligation).
        Dengan demikian menurunnya peranan BULOG ini menyebabkan distribusi sub
        sektor pertanian tanaman pangan menjadi semakin tidak menentu.

Mengacu pada masalah produksi domestik yang terbatas sementara kebutuhan akan
konsumsi pangan cukup tinggi dan tidak dapat dipenuhi oleh produksi domestik dengan
demikian guna menghindari kerawanan pangan dan efek sosial berganda lainnya
pemerintah memenuhi kebutuhan pangan domestik sepenuhnya dengan mengandalkan
pada komoditi impor.

2. Shortage Produksi dan Kenaikan Harga Pangan Internasional
   Melambungnya harga minyak mentah dunia yang sudah menyentuh level US$
   110,20 per barel yang disebabkan oleh tidak berimbangnya permintaan dan produksi
   minyak dunia, krisis ekonomi dan pelemahan Dollar AS yang berpengaruh pada
   krisis ekonomi global, dan sentimen negatif pasar menimbulkan dampak yang cukup
   mengganggu terhadap pola perdagangan dan ekonomi internasional. Shortage
   produksi pangan Internasional juga terjadi sebagai akibat krisis ekonomi yang terjadi
   di AS yang diperkirakan paling cepat baru akan berakhir pada Triwulan III 2008.
   maka akibatnya terjadi tren kenaikan harga pangan internasional. Akibatnya harga-
   harga komoditas pangan yang sebagian besar diimpor menjadi naik drastis. Karena
   kenaikan drastis dan ketidaksiapan pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan
   tersebut maka yang terjadi adalah kelangkaan pangan di dalam negeri.

                                         Gambar 4
                        Perkembangan Harga Minyak Mentah Internasional
                                Desember 2006 – Januari 2008
                                        (US$/Barrel)




                             Sumber : Nota Keuangan RAPBN-P 2008


umihanik.blogspot.com                                                                    6 of 9
umihanik.blogspot.com


    Selain karena masalah shortage dan inflasi, umumnya harga komoditi pangan di luar
    negeri lebih menarik dibanding pasar domestik. Oleh karena itu sebagian besar
    produsen akan cenderung untuk menjual komoditasnya ke luar negeri.

Catatan Kritis Atas Rencana Penerapan Kebijakan PKSH
Sebagaimana disampaikan dalam nota keuangan RAPBN-P 2008 salah satu langkah
untuk mengamankan APBN 2008 adalah penerapan program stabilisasi harga pangan
pokok yang antara lain mencakup :

a. Insentif Pajak dan Bea Ekspor Impor
   1. Penurunan bea masuk impor beras dari Rp 550 per kg menjadi Rp 450 per kg
   2. PPN minyak goreng curah tidak bermerk yang ditanggung oleh pemerintah
   3. Penerapan bea keluar CPO, biofuel, dan produk turunan CPO lainnya di atas
       US$ 1100
   4. Penurunan bea masuk impor terigu
   5. PPN gandum dan terigu yang ditanggung oleh pemerintah
   6. Penurunan bea masuk impor kedelai dari 5% menjadi 0%
   7. Penurunan PPh impor kedelai dari 2,5% menjadi 0,5%
b. Subsidi Pangan
   1. Subsidi pangan dengan penambahan volume raskin 5 kg per rumah tangga
       miskin
   2. Subsidi minyak goreng curah tidak bermerk melalui operasi pasar murah, subsidi
       per rumah tangga miskin sebanyak maksimal 2 liter
   3. Subsidi harga kedelai Rp 1000/kg selama 6 bulan kepada pengrajin tempe dan
       tahu

Terkait rencana penerapan kebijakan di atas untuk stabilisasi harga sebagai berikut
beberapa catatan dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan kebijakan
a. Rencana pemerintah untuk memberikan insentif pajak kepada para pelaku usaha
   pangan berupa pembebasan PPN, PPh, dan bea impor tersebut dinilai kurang tepat
   mengingat permintaan komoditas pangan terhadap perubahan harga cenderung
   inelastis, artinya berapapun harga berubah maka permintaan terhadap komoditas
   pangan tersebut cenderung akan tetap. Belajar dari penerapan kebijakan pemberian
   insentif pajak pada pengusaha minyak goreng pada Bulan September tahun lalu,
   pemerintah secara optimis juga mematok harga minyak goreng akan mampu turun
   secara signifikan hingga Rp 8000 per kilogram. Patokan harga ini juga dinilai tanpa
   perhitungan yang mendasar, karena perilaku konsumen untuk mengkonsumsi
   barang-barang kebutuhan pokok yang cenderung tetap dan pergerakan harga yang
   mengikuti pasar tidak bisa dipatok begitu saja. Oleh karena itu (berapapun pajak
   yang diberikan/dikenakan) produsen akan cenderung untuk tidak menambah jumlah
   produksinya karena menambah jumlah produksi sudah tidak menarik dan
   menguntungkan lagi bagi produsen. Ditambah lagi dengan adanya patokan harga
   atas sebesar Rp 8000 akan semakin mengurangi minat produsen untuk
   meningkatkan produksi minyaknya. Yang justru perlu dikhawatirkan adalah jika
   terdapat produsen ‘nakal’ dan mencoba memanfaatkan peluang dengan menimbun
   dan menahan stok barang dalam waktu tertentu, sementara produsen minyak goreng
   lainnya pada umumnya akan cenderung untuk tidak menambah jumlah produksinya
   (karena asumsi permintaan yang tetap tadi) hingga menyebabkan terbatas bahkan
   langkanya stok minyak goreng dipasaran.



umihanik.blogspot.com                                                              7 of 9
umihanik.blogspot.com

    Kelangkaan stok minyak goreng dipasaran ini akan menimbulkan excess of demand
    terhadap minyak goreng dan harga akan cenderung bergerak naik mendekati harga
    asal (harga minyak kena pajak). Bahkan harga akan melambung tinggi jika produsen
    ‘nakal’ banyak bermain dan pemerintah tidak segera melakukan campur tangan
    dengan penetrasi pasar secara massal dengan membanjiri supply minyak goreng di
    pasar atau melakukan razia produsen dimaksud. Selain itu kecenderungannya
    selama ini adalah penetrasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah sudah tidak
    kompetitif lagi dan tidak mampu menggerakkan harga untuk turun sementara disisi
    lain pemerintah cenderung tidak berdaya untuk menertibkan para produsen yang
    tidak tertib sebagaimana disebut di atas. Akibatnya, alih-alih masyarakat dapat
    membeli minyak goreng dengan murah, harga yang harus dibayar masyarakat rata-
    rata adalah naik sebesar 40% karena mulai dari produsen besar, retail, dan
    pengecer mengambil margin yang cukup besar.

    Kebijakan untuk memberikan subsidi berupa pembebasan PPN minyak goreng yang
    rencananya akan diberlakukan selama 6 bulan ini berbeda dengan momen
    sebelumnya dimana permintaan terhadap minyak goreng mencapai titik tertinggi
    bertepatan dengan bulan puasa, lebaran, natal, dan tahun baru.

    Dari analisa di atas, disimpulkan bahwa kebijakan pembebasan pajak dan bea tidak
    berpengaruh langsung terhadap penurunan harga minyak goreng maupun harga
    pokok lainnya melainkan hanya akan menghilangkan peluang peningkatan
    penerimaan negara dari sektor pajak.

b. Rencana pemerintah untuk memberikan subsidi merupakan kebijakan yang tepat,
   namun ada baiknya kebijakan tersebut diarahkan dalam rangka membanjiri pasar
   dengan produk-produk pangan, karena dengan supply bahan pokok di pasar berlebih
   maka secara alamiah harga-harga bahan pokok akan kembali normal. Selain itu
   guna optimalnya pelaksanaan program subsidi ini perlu dilakukan pemantauan yang
   cukup ketat.

Usulan Rekomendasi dan Tindaklanjut
Berdasarkan realitas yang terjadi di masyarakat serta mempertimbangkan berbagai
catatan di atas maka dapat diusulkan beberapa rekomendasi untuk dapat ditindaklanjuti
sebagai berikut :

Kebijakan Jangka Pendek Diarahkan Untuk Peningkatan Produksi dan Pemenuhan
Kebutuhan Pangan Domestik :
1. Pemenuhan kebutuhan pangan nasional dengan membanjiri supply pasar dengan
   kebutuhan pokok (gula, kedelai, tepung terigu, minyak goreng, beras) dengan
   demikian harga-harga bahan pokok yang tadinya tidak terjangkau oleh masyarakat
   akan tertekan turun. Jika stok nasional tidak mencukupi, pemerintah dapat
   melakukan impor namun dengan jumlah terbatas dan hanya untuk mencukupi
   kekurangan yang ada, dan hal ini akan menjadi dasar evaluasi bagi kebijakan
   ketersediaan pangan tahun berikutnya.
2. Mendorong BUMN-BUMN yang bergerak dibidang pertanian dan pangan untuk
   berkonsentrasi kepada pemenuhan pangan nasional sebagai public service
   obligation atau national obligation.
3. Pemberian subsidi pupuk, obat-obatan pembasmi hama, dan bibit unggul kepada
   petani guna meningkatkan produksi pangan domestik.



umihanik.blogspot.com                                                             8 of 9
umihanik.blogspot.com

4. Hasil produksi pangan domestik yang tidak mencukupi kebutuhan konsumsi pangan
   domestik dapat disupply oleh komoditi pangan impor dengan jumlah yang
   sewajarnya dan dengan pengawasan yang ketat untuk menghindari dari praktek-
   praktek korupsi dan manipulasi.
5. Mendorong Kementerian UKM dan pihak perbankan nasional untuk melakukan
   reorientasi alokasi kredit usaha mikro, kecil dan menengah yang berpihak pada
   kelompok-kelompok usaha yang termarginalisasi termasuk dalam rangka
   penggalakan sektor informal lainnya contohnya: kelompok warung tegal dan
   pedagang gorengan.

Kebijakan Jangka Menengah dan Panjang Dalam Rangka Swasembada dan Kedaulatan
Pangan Nasional
1. Meratifikasi nota perjanjian antara pemerintah dengan IMF dan WTO terkait
   kebijakan penghapusan subsisi pupuk bagi petani, liberalisasi produk pangan, dan
   pengurangan peran BULOG
2. Reorientasi dan revitalisasi pertanian tanaman pangan untuk mencapai swasembada
   pangan dalam rangka kedaulatan pangan nasional melalui pemberian subsidi harga
   pupuk, obat-obatan, dan benih unggul, pembangunan fasilitas pengairan/ irigasi dan
   jalan desa yang memadai, penerapan alat-alat tehnologi pertanian, penyediaan
   lahan garap yang memadai bagi petani pangan (diarahkan ke luar Jawa-Bali),
   antisipasi banjir dengan pembangunan kanal, bendungan, situ dll
3. Menanggulangi dan menormalisasi sungai-sungai yang berpotensi menimbulkan
   banjir seperti sungai Bengawan Solo, Ciliwung, Cisadane dan sungai lainnya.
4. Pemerintah harus segera mengambil kebijakan dan langkah-langkah yang tepat
   untuk memperbaiki infrastruktur pertanian dan pendukung seperti irigasi, bendungan
   dan jalan-jalan desa. Proyek-proyek pembangunan kontruksi dengan kualitas baik
   harus menjadi prioritas dan fondasi untuk pemerintah Indonesia. Pemerintah
   Indonesia perlu secara konkret menerapkan pencegahan, transparansi dan
   pengawasan atas mark-up atas biaya-biaya pengerjaan proyek infrastruktur. Lalu,
   rendahnya kualitas bangunan dan jalan akibat kegiatan mark-up mengakibatkan
   biaya produksi dan industri menjadi mahal dan pendistribusian barang yang lambat
   karena mengeluarkan biaya pungutan liar yang besar di lapangan khususnya jalan-
   jalan yang rusak di wilayah pantai utara Jawa.
5. Moratorium dan penghijauan kembali selama 20 tahun terhadap hutan-hutan yang
   telah rusak dan gundul karena hutan merupakan penyebab terbesar kerusakan
   lingkungan, banjir, dan longsor




umihanik.blogspot.com                                                             9 of 9
Email Address                        : umihanik@gmail.com
Instant Messaging (with appointment) : umi.hanik@yahoo.com
Online Page                          : http://umihanik.blogspot.com/
Facebook                             : http://www.facebook.com/umi.hanik1
Twitter                              : http://twitter.com/umihanik
Citizenship                          : Indonesian

Professional Histories
1. The World Bank, Jakarta Office, May 2009 – Present; Monitoring & Evaluation (M&E)
   Specialist for BOS KITA (Knowledge Improvement for Transparency and Accountability) Program
2. The House Of Representatives (DPR RI), November 2007 – June 2009; Expert Staff for
   Commission VI, XI, and Budget Committee, In charge for National Awakening Party
3. National Development Planning Agency (Bappenas), April 2008 – March 2009; M&E Specialist
   as a Technical Assistance for the Deputy of Development Performance Evaluation (DPE); under
   the AusAID-World Bank and GRS II CIDA activities
4. National Development Planning Agency (Bappenas), February 2006 – February 2008; M&E
   Specialist for PMU (Project Management Unit) of PNPM SPADA (Support for Poor and
   Disadvantage Area) Program
5. PT. Sinergi Pakarya Sejahtera (Sinergi Consulting), November 2005 – present; Associate
   Researcher for strategic project concerning planning and public policy research
6. National Development Planning Agency (Bappenas), March 2002 – October 2005; Assistant
   Specialist for State Minister Advisor on Macro Economics Studies
Educational Background
Aug 1997 - Nov 2001, Bachelor of Economics, Faculty of Economics, University of Jember
Aug 2007-Jan 2010, Master of Economics, Faculty of Economics, University of Indonesia
Summary Of Economics Legislation Advisory
1. Government Budget-Adjustment 2008 (APBN-P 2008) Law Draft, 2008
2. Transformation of Indonesian Export Bank to Export Financing Board (LPEI) Law Draft, 2008
3. Interruption material submission for the legislators during the interpellation of BLBI, 2008
4. Research development to support the inisiation of the interpellation for food inflation, 2008
5. Tax Package Draft Law (RUU KUP, PPh, PPN and PPn BM), 2008
6. Economic Crisis Mitigation Package Draft Law (Perpu 2, 3, 4/2008), 2008
7. RAPBN 2009 Law Draft, 2008
8. Fiscal stimulus package Law Draft to mitigate the economic crisis for the budget year of 2009
9. Free Trade Zone Law Draft, 2009
10. Research development to support the substance of interpellation for BBM subsidy issue in the
    Budget Year of 2009, 2009
11. Other research and writing activities to support press conferences, discussion, public hearing.
Organization Background, Social And Community Involvement
1. 2009 – Present, Board of Forming Committee for the Indonesian Development Evaluation
    Community (InDEC)
2. 2009-present, member of Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
3. 2009–present, Treasurer for Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Hidayah Batu
4. 2004-present, Tresurer for The University of Jember Alumni Association, Jakarta Branch
5. March 2008-Present, Committee for the Indonesian Moslem Student Movement (PMII) Alumni
    Association, National Committee
6. April 2008-June 2009, General Secretary for Expert Forum FKB DPR RI (FORTA)
7. August 2000–July2001, Chairman of Student Executive Board Faculty of Economic (FoE),
    University of Jember (UoJ)
8. 2000-2001, Member of Indonesian Economics Student Senate Association (ISMEI)
9. 2000–2001, Head of External Affairs for the University Student English Forum (USEF), UoJ
10. 1999–2000, Head of Women Empowerment, Indonesian Moslem Student Movement (PMII),
    Economics Branch, UoJ
11. 1998–2001, Reporter and writer for Campus Magazine ‘Tegalboto’ and News Paper ‘Tawang
    Alun’, UoJ
12. 1997–2000, Presidium Committee for Islam and Environment Research Forum, FoE, UoJ
Personal Information
Single, Moslem, Interested in writing, teaching, blogrolling-walking, and listening to top 40 music

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Analisis faktor yang berpengaruh terhadap jumlah uang beredar di indonesia se...
Analisis faktor yang berpengaruh terhadap jumlah uang beredar di indonesia se...Analisis faktor yang berpengaruh terhadap jumlah uang beredar di indonesia se...
Analisis faktor yang berpengaruh terhadap jumlah uang beredar di indonesia se...Awang Budi Kusumo
 
Indonesia Global Markets Outlook 2009
Indonesia Global Markets Outlook 2009Indonesia Global Markets Outlook 2009
Indonesia Global Markets Outlook 2009styer
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Tony Hidayat
 
Ppt iero desember 2012 launching
Ppt iero desember 2012 launchingPpt iero desember 2012 launching
Ppt iero desember 2012 launchingRosa Kristiadi
 
Q2 2017 Badan Pusat Statistik ( BPS ) Report
Q2 2017 Badan Pusat Statistik ( BPS ) ReportQ2 2017 Badan Pusat Statistik ( BPS ) Report
Q2 2017 Badan Pusat Statistik ( BPS ) ReportFaisyal Firdaus
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013Rosa Kristiadi
 
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019Frans Royan
 
Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019Frans Royan
 
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013Abdul Hadi Ilman
 
Perkembangan ekspor indonesia
Perkembangan ekspor indonesiaPerkembangan ekspor indonesia
Perkembangan ekspor indonesiaNaura Farihatu
 
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013Rosa Kristiadi
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012Rosa Kristiadi
 
Makalah Bahan Bakar Minyak
Makalah Bahan Bakar MinyakMakalah Bahan Bakar Minyak
Makalah Bahan Bakar MinyakUlfahunhan
 
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakartaPertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakartaanis kusuma
 

Was ist angesagt? (19)

Analisis faktor yang berpengaruh terhadap jumlah uang beredar di indonesia se...
Analisis faktor yang berpengaruh terhadap jumlah uang beredar di indonesia se...Analisis faktor yang berpengaruh terhadap jumlah uang beredar di indonesia se...
Analisis faktor yang berpengaruh terhadap jumlah uang beredar di indonesia se...
 
Indonesia Global Markets Outlook 2009
Indonesia Global Markets Outlook 2009Indonesia Global Markets Outlook 2009
Indonesia Global Markets Outlook 2009
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
 
Bab iii rkpd 2012
Bab iii   rkpd 2012Bab iii   rkpd 2012
Bab iii rkpd 2012
 
Ppt iero desember 2012 launching
Ppt iero desember 2012 launchingPpt iero desember 2012 launching
Ppt iero desember 2012 launching
 
Q2 2017 Badan Pusat Statistik ( BPS ) Report
Q2 2017 Badan Pusat Statistik ( BPS ) ReportQ2 2017 Badan Pusat Statistik ( BPS ) Report
Q2 2017 Badan Pusat Statistik ( BPS ) Report
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 3 Tahun II/September 2013
 
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
 
Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019
 
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
 
Perkembangan ekspor indonesia
Perkembangan ekspor indonesiaPerkembangan ekspor indonesia
Perkembangan ekspor indonesia
 
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
 
Ratya
RatyaRatya
Ratya
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
 
BPS Q3 2017
BPS Q3 2017BPS Q3 2017
BPS Q3 2017
 
Bab iii verdana
Bab iii verdanaBab iii verdana
Bab iii verdana
 
Strategic Economy Social Data-Indonesian Statistic Center Bureau
Strategic Economy Social Data-Indonesian Statistic Center Bureau Strategic Economy Social Data-Indonesian Statistic Center Bureau
Strategic Economy Social Data-Indonesian Statistic Center Bureau
 
Makalah Bahan Bakar Minyak
Makalah Bahan Bakar MinyakMakalah Bahan Bakar Minyak
Makalah Bahan Bakar Minyak
 
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakartaPertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
 

Ähnlich wie Kerawanan pangan dan inflasi umi hanik

Pangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanikPangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanikUmi Hanik
 
Makalah Dampak Kenaikkan Harga BBM
Makalah Dampak Kenaikkan Harga BBMMakalah Dampak Kenaikkan Harga BBM
Makalah Dampak Kenaikkan Harga BBMNasrun Chafid
 
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanikAda apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanikUmi Hanik
 
Pengaruh kenaikan bbm terhadap perekonomian indonesia
Pengaruh kenaikan bbm terhadap perekonomian indonesiaPengaruh kenaikan bbm terhadap perekonomian indonesia
Pengaruh kenaikan bbm terhadap perekonomian indonesiaPutri wulandari
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Syahyuti Si-Buyuang
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Abdul Hadi Ilman
 
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdfMateri Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdfDediHaryono5
 
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)Nur Hasan Murtiaji
 
Pandangan petani 2008
Pandangan petani 2008Pandangan petani 2008
Pandangan petani 2008mailiza
 
Materi Kepala BPS.pdf
Materi Kepala BPS.pdfMateri Kepala BPS.pdf
Materi Kepala BPS.pdfRaymonNiron
 
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGAPENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGAmandalina landy
 
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGAPENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGAmandalina landy
 
Peranan pertanian 1
Peranan pertanian 1Peranan pertanian 1
Peranan pertanian 1Yusuf Abidin
 
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanikCatatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanikUmi Hanik
 

Ähnlich wie Kerawanan pangan dan inflasi umi hanik (20)

Pangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanikPangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanik
 
Bappenas 2021
Bappenas 2021Bappenas 2021
Bappenas 2021
 
Sektoral Perekonomian Indonesia
Sektoral Perekonomian Indonesia Sektoral Perekonomian Indonesia
Sektoral Perekonomian Indonesia
 
Makalah Dampak Kenaikkan Harga BBM
Makalah Dampak Kenaikkan Harga BBMMakalah Dampak Kenaikkan Harga BBM
Makalah Dampak Kenaikkan Harga BBM
 
Tek 0910
Tek 0910Tek 0910
Tek 0910
 
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanikAda apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
 
Pengaruh kenaikan bbm terhadap perekonomian indonesia
Pengaruh kenaikan bbm terhadap perekonomian indonesiaPengaruh kenaikan bbm terhadap perekonomian indonesia
Pengaruh kenaikan bbm terhadap perekonomian indonesia
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
 
Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Kerangka ekonomi makro rkp 2020Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Kerangka ekonomi makro rkp 2020
 
proposal moneter
proposal moneterproposal moneter
proposal moneter
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
 
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdfMateri Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
 
A.docx
A.docxA.docx
A.docx
 
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
 
Pandangan petani 2008
Pandangan petani 2008Pandangan petani 2008
Pandangan petani 2008
 
Materi Kepala BPS.pdf
Materi Kepala BPS.pdfMateri Kepala BPS.pdf
Materi Kepala BPS.pdf
 
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGAPENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
 
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGAPENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
 
Peranan pertanian 1
Peranan pertanian 1Peranan pertanian 1
Peranan pertanian 1
 
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanikCatatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik
 

Mehr von Umi Hanik

M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan PraktikM&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan PraktikUmi Hanik
 
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?Umi Hanik
 
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phlnM&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phlnUmi Hanik
 
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikCatatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikUmi Hanik
 
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanikKrisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanikUmi Hanik
 
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanikAnalisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanikUmi Hanik
 
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanikAnatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanikUmi Hanik
 
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi HanikPenyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi HanikUmi Hanik
 
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanikBanjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanikUmi Hanik
 
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanikArus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanikUmi Hanik
 
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanikMengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanikUmi Hanik
 
Gross national happiness umi hanik
Gross national happiness umi hanikGross national happiness umi hanik
Gross national happiness umi hanikUmi Hanik
 
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanikDerajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanikUmi Hanik
 
Crowding out umi hanik
Crowding out umi hanikCrowding out umi hanik
Crowding out umi hanikUmi Hanik
 
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanikIlusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanikUmi Hanik
 
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanikMerah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanikUmi Hanik
 
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukurPerempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukurUmi Hanik
 
Ekonomi 2003 catatan pinggir umi hanik
Ekonomi 2003 catatan pinggir umi hanikEkonomi 2003 catatan pinggir umi hanik
Ekonomi 2003 catatan pinggir umi hanikUmi Hanik
 
Setengah permasalahan ketenagakerjaan umi hanik
Setengah permasalahan ketenagakerjaan umi hanikSetengah permasalahan ketenagakerjaan umi hanik
Setengah permasalahan ketenagakerjaan umi hanikUmi Hanik
 
Reorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanik
Reorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanikReorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanik
Reorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanikUmi Hanik
 

Mehr von Umi Hanik (20)

M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan PraktikM&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
 
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
 
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phlnM&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
 
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikCatatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
 
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanikKrisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
 
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanikAnalisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
 
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanikAnatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
 
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi HanikPenyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
 
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanikBanjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
 
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanikArus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
 
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanikMengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
 
Gross national happiness umi hanik
Gross national happiness umi hanikGross national happiness umi hanik
Gross national happiness umi hanik
 
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanikDerajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
 
Crowding out umi hanik
Crowding out umi hanikCrowding out umi hanik
Crowding out umi hanik
 
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanikIlusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
 
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanikMerah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
 
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukurPerempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
 
Ekonomi 2003 catatan pinggir umi hanik
Ekonomi 2003 catatan pinggir umi hanikEkonomi 2003 catatan pinggir umi hanik
Ekonomi 2003 catatan pinggir umi hanik
 
Setengah permasalahan ketenagakerjaan umi hanik
Setengah permasalahan ketenagakerjaan umi hanikSetengah permasalahan ketenagakerjaan umi hanik
Setengah permasalahan ketenagakerjaan umi hanik
 
Reorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanik
Reorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanikReorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanik
Reorientasi pertanian kasus kedelai langka umi hanik
 

Kürzlich hochgeladen

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 

Kürzlich hochgeladen (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

Kerawanan pangan dan inflasi umi hanik

  • 1. umihanik.blogspot.com Kerawanan Pangan dan Inflasi Umi Hanik Sebagaimana dijelaskan dalam Bab Pendahuluan Nota Keuangan RAPBN-P 2008 (NK RAPBN-P 2008, I-1) bahwa memasuki triwulan IV tahun 2007 perekonomian dunia menghadapi situasi yang tidak pasti akibat perkembangan krisis sektor perumahan (subprime mortage1) di AS. Di sisi lain harga minyak mentah di pasar dunia terus bergerak naik sejak pertengahan tahun 2007 dan per 12 Maret 2008 harga minyak mentah dunia sudah menyentuh level US$ 109,72 per barel. Krisis ekonomi dan pelemahan Dollar AS yang berpengaruh pada krisis ekonomi global, dan sentimen negatif pasar menimbulkan dampak yang cukup signifikan kenaikan komoditi pangan internasional. Kenaikan komoditi pangan internasional ini menimbulkan krisis ketersediaan komoditi kebutuhan pangan meliputi gula, beras, minyak goreng, tepung terigu, dan kedelai di dalam negeri karena ketergantungan pangan domestik yang cukup tinggi terhadap impor. Kelangkaan atas komoditi pangan tersebut menyebabkan harga-harga kebutuhan pangan pokok melambung tinggi. Sebagaimana digambarkan dalam Gambar I untuk laju inflasi year on year untuk Bulan Februari 2008 naik hingga 7.40% jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya yakni 6.30%. Gambar 1 Laju Inflasi Year on Year 8.00 7.36 6.95 6.71 6.26 6.52 7.00 6.01 6.06 7.40 6.00 6.88 6.51 6.59 6.30 6.29 5.00 5.77 4.00 3.00 2.00 1.00 - Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 08 08 Sumber : Diolah Dari Data BPS 1 Subprime mortage merupakan surat utang yang ditopang oleh jaminan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan profil debitor yang memiliki kemampuan bayar relatif rendah. Hasil release (11 Maret 2008) oleh University of California Los Angeles (UCLA) Anderson Forecast dilaporkan bahwa dengan adanya paket stimulus senilai U1S$ 152 Miliar yang diluncurkan oleh pemerintah AS dan diasumsikan akan mampu mendongkrak belanja konsumen, investasi bisnis, pertumbuhan kwartal I sebesar 0,4% dan kontraksi 0,4% pada kwartal II, rebound pada kwartal III sebesar 3%, dan 2,5% pada kwartal IV, terciptanya lebih dari 500.000 lapangan pekerjaan baru, angka pengangguran naik menjadi 5,5% pada kwartal IV, dan 5% pada kwartal I maka berdasarkan asumsi-asumsi tersebut ekonomi AS akan lolos dari resesi paling cepat baru pada kwartal III 2008 karena krisis subprime mortage baru akan pulih pada semester II. Namun ekonomi AS akan melambat pada kwartal II 2008 umihanik.blogspot.com 1 of 9
  • 2. umihanik.blogspot.com Melambungnya harga-harga tersebut menimbulkan kepanikan masyarakat dan efek berganda pada berbagai aspek kehidupan masyarakat antara lain mendorong harga barang lainnya untuk turut bergerak naik, adanya ketidakpastian yang dimanfatkan oleh spekulan untuk meraup untung yang lebih tinggi, selain itu tidak adanya kenaikan pada sisi pendapatan masyarakat menyebabkan daya beli masyarakat menurun, dengan demikian bahan-bahan kebutuhan pokok yang harganya sudah melambung tinggi tersebut menjadi semakin tidak terbeli dan hal ini selain menimbulkan masalah sosial baru yakni meningkatnya angka pengangguran dan kriminalitas juga berdampak cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Gambar 2 PDB TAHUN 2002-2006 MENURUT HARGA KONSTAN 2000 TERINCI MENURUT PENGGUNAAN (% ) 2002 2003 2004 2005 2006 Pengeluaran Konsumsi 68.46 68.35 68.24 67.31 66.31 Pembentukan Modal Tetap 20.42 19.62 21.42 22.46 21.91 Domestik Bruto Perubahan stok 0.87 2.92 1.52 1.07 0.71 Ekspor barang dan jasa 37.59 38.01 41.09 45.24 46.81 Sumber : Diolah Dari Data BI : Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Des 2007 Sebagaimana disajikan dalam gambar 2 bahwa selama beberapa periode terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia hampir 70% disokong oleh pengeluaran konsumsi dimana sekitar 87% oleh rumah tangga dan sisanya adalah konsumsi oleh pemerintah. Dan jika hal ini dibiarkan maka akan berakibat buruk pada fundamental ekonomi Indonesia. Pasar domestik memang telah menjadi potensi yang cukup menarik bagi produsen pangan, termasuk jagung dan kedelai dari luar negeri. Apalagi mengingat harga jagung dan kedelai impor bisa masuk dengan leluasa dan harga murah. Dapat dijelaskan disini bahwa impor dirangsang oleh adanya kebutuhan dalam negeri yang amat besar, harga di pasar international yang rendah, produksi dalam negeri yang tidak mencukupi, dan adanya bantuan kredit impor dari negara eksportir. Secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi ketahanan pangan di Indonesia sangat rentan karena guna memenuhi kebutuhan pangan domestik pemerintah sepenuhnya bergantung pada komoditi impor. Lebih jauh dijelaskan di bawah. umihanik.blogspot.com 2 of 9
  • 3. umihanik.blogspot.com Diagnosa Penyebab Munculnya Masalah Kelangkaan Pangan 1. Penurunan Kemampuan Produksi Petani Tanaman Pangan Domestik a. Penghapusan Subsidi Pupuk dan Liberalisasi Sektor Pertanian Sebagai Akibat Penandatanganan Nota Perjanjian Dengan IMF dan WTO Letter of Intent antara Pemerintah Indonesia dan International Monetary Fund yang ditandatangani pada tahun 1997 mensyaratkan Indonesia untuk meliberalisasi sektor pertaniannya antara lain melalui akses pasar, kompetisi ekspor, penerapan dan penurunan bea masuk/tarif, redefinisi peranan dan fungsi BULOG sebagai State Trading Enterprise. Selain itu dihapuskannya subsidi2 pertanian seperti pupuk, benih dan obat-obatan untuk hama pada tahun 1998 berakibat cukup drastis terhadap naiknya biaya produksi pertanian dengan demikian kemampuan produksi dari para petani menurun. Kenaikan biaya produksi yang cukup tinggi tersebut nyatanya tidak diiringi dengan kebijakan pemerintah terkait paska produksi pertanian yang mengakibatkan harga jual produk-produk pertanian jeblok. Selain harga yang jeblok produk pertanian domestik cenderung tidak diminati dan kalah bersaing dengan produk-produk pertanian import lainnya. Selanjutnya, tidak adanya insentif dan tidakjelasnya kebijakan pemerintah di bidang pertanian untuk mendorong petani berproduksi mengakibatkan banyak petani lebih memilih untuk beralih profesi. Alih-alih untuk dapat berkompetisi dalam perdagangan internasional sebagaimana diplomasi WTO dan IMF, untuk bertahan di negeri sendiri saja petani kita tidak dapat melakukannya. Gambar 3 PDB Atas Dasar Harga Konstan 1993 Terinci M enurut Sektor Produksi 1993-2003 (%) 1993 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002* 2003** Pertanian 17.88 15.42 14.88 16.90 17.13 16.63 16.35 16.08 15.83 Industri 39.68 42.97 43.16 42.75 43.25 43.65 43.50 43.43 43.14 Jasa 42.44 41.61 41.96 40.35 39.62 39.71 40.16 40.49 41.03 Jasa Lainnya 10.12 8.85 8.76 9.69 9.80 9.56 9.53 9.39 9.33 Sumber : Diolah Dari Data BPS : Statistik Keuangan, Berbagai Periode Cukup ironis mengingat Indonesia adalah negara agraris dan bertumpu kepada sektor pertanian sebagaimana disajikan pada data persandingan Gambar 2 dan 3. Diungkapkan bahwa sebelum tahun 1995 yakni sebelum penandatanganan naskah perjanjian pertanian dengan WTO dan IMF, Indonesia menduduki peringkat 9 sebagai eksportir beras terbesar di dunia, namun setelah Indonesia bergabung dengan WTO yakni tepatnya setelah penandatangan LoI dengan IMF 2 Kebijakan untuk menghapus subsidi pertanian ini sebagai konsekwensi penandatanganan perjanijian pertanian karena bergabungnya Indonesia ke WTO pada tahun 1995 (World Trade Organization) umihanik.blogspot.com 3 of 9
  • 4. umihanik.blogspot.com pada tahun 1997 serta naskah perjanjian pertanian dengan WTO pada tahun 1998 Indonesia menjadi importir beras terbesar di dunia3. b. Terbatasnya Infrastruktur dan Penerapan Tehnologi Pertanian Yang Tidak Memadai Bencana banjir dan tanah longsor yang baru melanda pada akhir 2007 dan awal tahun baru 2008 terjadi di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi perhatian nasional. Data dari Kementrian Pekerjaan Umum mengungkapkan dari 5.590 sungai induk yang ada di Indonesia, sekitar 5694 sungai diantaranya berpotensi menimbulkan banjir karena belum berjalannya normaliasi sungai dan pembangunan bendungan. Banjir-banjir tersebut disebabkan oleh ulah manusia karena manajemen tata ruang yang tidak memperhatikan dampak lingkungan dan perubahan iklim secara alamiah karena pemanasan global. Bencana- bencana tersebut telah mengakibatkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal, harta benda, mata pencarian, kehilangan nyawa dan terendamnya jutaan hektar lahan pertanian, kehutanan, rusaknya infrastruktur jalan, bangunan, irigasi, bendungan yang hancur dan tentunya menurunnya produksi pangan nasional. Lebih lanjut, Indonesia juga masih sangat minim dalam penerapan teknologi dan infrastruktur pertanian. Ditambah lagi, tidak banyak investor atau swasta yang tertarik untuk menanamkan modalnya untuk infrastruktur pertanian. Secara umum masalah terkait infrastruktur dan penerapan tehnologi pertanian tanaman pangan antara lain mencakup : • Fasilitas pengairan/ irigasi banyak yang mengalami kerusakan karena rata- rata fasilitas irigasi dibangun pada era 80-an dan tidak pernah diperbarui lagi. • Jalan desa yang minim dan tidak memadai menyulitkan proses produksi dan distribusi. • Rata-rata petani kita adalah petani penggarap atau buruh tani yang tidak mempunyai lahan sendiri untuk menanam • Keterbatasan lahan yang menyebabkan disparitas komoditi pertanian khususnya bahan makanan antar daerah (Jawa dan Bali Versus Luar Jawa Bali). Ketergantungan produksi pertanian dari Jawa & Bali sangat riskan karena produktivitas pertanian per hektar lahan di Jawa cenderung menurun. Selain itu juga terbatasnya ketersediaan lahan yang ada karena dialihfungsikan menjadi pabrik, jalan tol, maupun perumahan. Dan implikasinya adalah mahalnya sewa lahan pertanian di Jawa & Bali • Tidak adanya bantuan alat-alat tehnologi pertanian dari pemerintah kepada para petani dengan demikian produktivitas petani domestik menjadi rendah dan kalah jauh jika harus bersaing dengan petani-petani dari negara yang tergabung dalam WTO. Karena infrastruktur yang terbatas dan tidak adanya tehnologi yang mendukung Dengan demikian pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian hanya berkisar di angka 2% sebagaimana digambarkan dalam Gambar 3. 3 Sebagaimana disampaikan Halida M (Mantan Dubes Indonesia untuk WTO) Dalam Riza VT, Agus Salim, Effendi YS (2001), Implementasi dan Dampak: Perjanjian Pertanian (AoA) WTO bagi Indonesia. PAN Indonesia, Jakarta hal 69 4 Pidato Menteri Pekerjaan Umum tanggal 21 September 2005 umihanik.blogspot.com 4 of 9
  • 5. umihanik.blogspot.com Gambar 3 Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan 1993 Menurut Sektor 1994-2003 (% Pertahun) 15.00 10.00 5.00 0.00 -5.00 -10.00 -15.00 -20.00 1994-97 96-97 97-98 98-99 99-00 00-01 01-02 02-03 Pertanian 2.26 1.00 -1.33 2.16 1.88 1.68 2.01 2.48 Industri 9.33 5.17 -13.95 1.97 5.89 3.08 3.53 3.41 Jasa 6.76 5.58 -16.46 -1.03 5.17 4.60 4.55 5.48 Jasa Lainnya 3.26 3.62 -3.85 1.94 2.33 3.14 2.13 3.44 Sumber : Diolah Dari Data BPS : Statistik Keuangan, Berbagai Periode c. Bencana Alam Perubahan iklim sebagai akibat perusakan lingkungan yang terjadi secara terus menerus dan cepat seperti penggundulan serta pembakaran hutan mengakibatkan bencana longsor dan banjir besar di hampir semua wilayah di Indonesia. Sebagai ilustrasi, banjir yang melanda beberapa kabupaten atau kota di Jawa Timur - sebagai salah satu daerah penghasil pangan nasional - diduga kuat akibat rusaknya hutan yang ada. Data5 yang ada menyebutkan dari 1.363.791 hektare kawasan hutan di provinsi tersebut, hampir seluruhnya dalam kondisi kritis. Bahkan 325.879 hektare diantaranya sudah gundul. Berbagai kejadian bencana yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir mengakibatkan gagal panen di sejumlah daerah penghasil pangan nasional yang membawa implikasi pada menurunnya stock pangan nasional. d. Menurunnya Peranan BULOG Peranan dan fungsi BULOG menurun secara sistematis terkait penandatanganan Letter of Intent Indonesia dan IMF serta protes dan keberatan dari para anggota WTO atas tindakan-tindakan negara-negara yang menghindar dari komitmennya atas perdagangan bebas dengan menjadikan State Trade Enterprise (BULOG) yang mempertahankan proteksi pasar domestik dan mengganggu mekanisme pasar. Dorongan IMF dan WTO adalah untuk membatasi peranan dan fungsi BULOG dan mengedepankan peranan swasta dalam pendistribusian beras. Selain itu, Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) yang sebelumnya digunakan pemerintah melalui Bank Indonesia untuk mensubsidi BULOG dengan memberikan kredit untuk menjaga harga beras di Indonesia dengan membeli gabah para petani dihentikan. Situasi ini mempersulit BULOG dalam mencari 5 Release Pemprop Jatim Februari 2008 umihanik.blogspot.com 5 of 9
  • 6. umihanik.blogspot.com dana cair untuk melaksanakan peranan dan tugasnya. Situasi lainnya, bervariasinya harga beras pada setiap tingkatan mulai tingkatan internasional, regional dan pemerintah yang cukup tinggi. Konsekwensi dari nota perjanjian tersebut BULOG harus merelakan sebagian perannya pada swasta dimana tidak ada orientasi atau kewajiban atas pemenuhan pangan nasional (public service obligation atau national obligation). Dengan demikian menurunnya peranan BULOG ini menyebabkan distribusi sub sektor pertanian tanaman pangan menjadi semakin tidak menentu. Mengacu pada masalah produksi domestik yang terbatas sementara kebutuhan akan konsumsi pangan cukup tinggi dan tidak dapat dipenuhi oleh produksi domestik dengan demikian guna menghindari kerawanan pangan dan efek sosial berganda lainnya pemerintah memenuhi kebutuhan pangan domestik sepenuhnya dengan mengandalkan pada komoditi impor. 2. Shortage Produksi dan Kenaikan Harga Pangan Internasional Melambungnya harga minyak mentah dunia yang sudah menyentuh level US$ 110,20 per barel yang disebabkan oleh tidak berimbangnya permintaan dan produksi minyak dunia, krisis ekonomi dan pelemahan Dollar AS yang berpengaruh pada krisis ekonomi global, dan sentimen negatif pasar menimbulkan dampak yang cukup mengganggu terhadap pola perdagangan dan ekonomi internasional. Shortage produksi pangan Internasional juga terjadi sebagai akibat krisis ekonomi yang terjadi di AS yang diperkirakan paling cepat baru akan berakhir pada Triwulan III 2008. maka akibatnya terjadi tren kenaikan harga pangan internasional. Akibatnya harga- harga komoditas pangan yang sebagian besar diimpor menjadi naik drastis. Karena kenaikan drastis dan ketidaksiapan pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan tersebut maka yang terjadi adalah kelangkaan pangan di dalam negeri. Gambar 4 Perkembangan Harga Minyak Mentah Internasional Desember 2006 – Januari 2008 (US$/Barrel) Sumber : Nota Keuangan RAPBN-P 2008 umihanik.blogspot.com 6 of 9
  • 7. umihanik.blogspot.com Selain karena masalah shortage dan inflasi, umumnya harga komoditi pangan di luar negeri lebih menarik dibanding pasar domestik. Oleh karena itu sebagian besar produsen akan cenderung untuk menjual komoditasnya ke luar negeri. Catatan Kritis Atas Rencana Penerapan Kebijakan PKSH Sebagaimana disampaikan dalam nota keuangan RAPBN-P 2008 salah satu langkah untuk mengamankan APBN 2008 adalah penerapan program stabilisasi harga pangan pokok yang antara lain mencakup : a. Insentif Pajak dan Bea Ekspor Impor 1. Penurunan bea masuk impor beras dari Rp 550 per kg menjadi Rp 450 per kg 2. PPN minyak goreng curah tidak bermerk yang ditanggung oleh pemerintah 3. Penerapan bea keluar CPO, biofuel, dan produk turunan CPO lainnya di atas US$ 1100 4. Penurunan bea masuk impor terigu 5. PPN gandum dan terigu yang ditanggung oleh pemerintah 6. Penurunan bea masuk impor kedelai dari 5% menjadi 0% 7. Penurunan PPh impor kedelai dari 2,5% menjadi 0,5% b. Subsidi Pangan 1. Subsidi pangan dengan penambahan volume raskin 5 kg per rumah tangga miskin 2. Subsidi minyak goreng curah tidak bermerk melalui operasi pasar murah, subsidi per rumah tangga miskin sebanyak maksimal 2 liter 3. Subsidi harga kedelai Rp 1000/kg selama 6 bulan kepada pengrajin tempe dan tahu Terkait rencana penerapan kebijakan di atas untuk stabilisasi harga sebagai berikut beberapa catatan dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan kebijakan a. Rencana pemerintah untuk memberikan insentif pajak kepada para pelaku usaha pangan berupa pembebasan PPN, PPh, dan bea impor tersebut dinilai kurang tepat mengingat permintaan komoditas pangan terhadap perubahan harga cenderung inelastis, artinya berapapun harga berubah maka permintaan terhadap komoditas pangan tersebut cenderung akan tetap. Belajar dari penerapan kebijakan pemberian insentif pajak pada pengusaha minyak goreng pada Bulan September tahun lalu, pemerintah secara optimis juga mematok harga minyak goreng akan mampu turun secara signifikan hingga Rp 8000 per kilogram. Patokan harga ini juga dinilai tanpa perhitungan yang mendasar, karena perilaku konsumen untuk mengkonsumsi barang-barang kebutuhan pokok yang cenderung tetap dan pergerakan harga yang mengikuti pasar tidak bisa dipatok begitu saja. Oleh karena itu (berapapun pajak yang diberikan/dikenakan) produsen akan cenderung untuk tidak menambah jumlah produksinya karena menambah jumlah produksi sudah tidak menarik dan menguntungkan lagi bagi produsen. Ditambah lagi dengan adanya patokan harga atas sebesar Rp 8000 akan semakin mengurangi minat produsen untuk meningkatkan produksi minyaknya. Yang justru perlu dikhawatirkan adalah jika terdapat produsen ‘nakal’ dan mencoba memanfaatkan peluang dengan menimbun dan menahan stok barang dalam waktu tertentu, sementara produsen minyak goreng lainnya pada umumnya akan cenderung untuk tidak menambah jumlah produksinya (karena asumsi permintaan yang tetap tadi) hingga menyebabkan terbatas bahkan langkanya stok minyak goreng dipasaran. umihanik.blogspot.com 7 of 9
  • 8. umihanik.blogspot.com Kelangkaan stok minyak goreng dipasaran ini akan menimbulkan excess of demand terhadap minyak goreng dan harga akan cenderung bergerak naik mendekati harga asal (harga minyak kena pajak). Bahkan harga akan melambung tinggi jika produsen ‘nakal’ banyak bermain dan pemerintah tidak segera melakukan campur tangan dengan penetrasi pasar secara massal dengan membanjiri supply minyak goreng di pasar atau melakukan razia produsen dimaksud. Selain itu kecenderungannya selama ini adalah penetrasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah sudah tidak kompetitif lagi dan tidak mampu menggerakkan harga untuk turun sementara disisi lain pemerintah cenderung tidak berdaya untuk menertibkan para produsen yang tidak tertib sebagaimana disebut di atas. Akibatnya, alih-alih masyarakat dapat membeli minyak goreng dengan murah, harga yang harus dibayar masyarakat rata- rata adalah naik sebesar 40% karena mulai dari produsen besar, retail, dan pengecer mengambil margin yang cukup besar. Kebijakan untuk memberikan subsidi berupa pembebasan PPN minyak goreng yang rencananya akan diberlakukan selama 6 bulan ini berbeda dengan momen sebelumnya dimana permintaan terhadap minyak goreng mencapai titik tertinggi bertepatan dengan bulan puasa, lebaran, natal, dan tahun baru. Dari analisa di atas, disimpulkan bahwa kebijakan pembebasan pajak dan bea tidak berpengaruh langsung terhadap penurunan harga minyak goreng maupun harga pokok lainnya melainkan hanya akan menghilangkan peluang peningkatan penerimaan negara dari sektor pajak. b. Rencana pemerintah untuk memberikan subsidi merupakan kebijakan yang tepat, namun ada baiknya kebijakan tersebut diarahkan dalam rangka membanjiri pasar dengan produk-produk pangan, karena dengan supply bahan pokok di pasar berlebih maka secara alamiah harga-harga bahan pokok akan kembali normal. Selain itu guna optimalnya pelaksanaan program subsidi ini perlu dilakukan pemantauan yang cukup ketat. Usulan Rekomendasi dan Tindaklanjut Berdasarkan realitas yang terjadi di masyarakat serta mempertimbangkan berbagai catatan di atas maka dapat diusulkan beberapa rekomendasi untuk dapat ditindaklanjuti sebagai berikut : Kebijakan Jangka Pendek Diarahkan Untuk Peningkatan Produksi dan Pemenuhan Kebutuhan Pangan Domestik : 1. Pemenuhan kebutuhan pangan nasional dengan membanjiri supply pasar dengan kebutuhan pokok (gula, kedelai, tepung terigu, minyak goreng, beras) dengan demikian harga-harga bahan pokok yang tadinya tidak terjangkau oleh masyarakat akan tertekan turun. Jika stok nasional tidak mencukupi, pemerintah dapat melakukan impor namun dengan jumlah terbatas dan hanya untuk mencukupi kekurangan yang ada, dan hal ini akan menjadi dasar evaluasi bagi kebijakan ketersediaan pangan tahun berikutnya. 2. Mendorong BUMN-BUMN yang bergerak dibidang pertanian dan pangan untuk berkonsentrasi kepada pemenuhan pangan nasional sebagai public service obligation atau national obligation. 3. Pemberian subsidi pupuk, obat-obatan pembasmi hama, dan bibit unggul kepada petani guna meningkatkan produksi pangan domestik. umihanik.blogspot.com 8 of 9
  • 9. umihanik.blogspot.com 4. Hasil produksi pangan domestik yang tidak mencukupi kebutuhan konsumsi pangan domestik dapat disupply oleh komoditi pangan impor dengan jumlah yang sewajarnya dan dengan pengawasan yang ketat untuk menghindari dari praktek- praktek korupsi dan manipulasi. 5. Mendorong Kementerian UKM dan pihak perbankan nasional untuk melakukan reorientasi alokasi kredit usaha mikro, kecil dan menengah yang berpihak pada kelompok-kelompok usaha yang termarginalisasi termasuk dalam rangka penggalakan sektor informal lainnya contohnya: kelompok warung tegal dan pedagang gorengan. Kebijakan Jangka Menengah dan Panjang Dalam Rangka Swasembada dan Kedaulatan Pangan Nasional 1. Meratifikasi nota perjanjian antara pemerintah dengan IMF dan WTO terkait kebijakan penghapusan subsisi pupuk bagi petani, liberalisasi produk pangan, dan pengurangan peran BULOG 2. Reorientasi dan revitalisasi pertanian tanaman pangan untuk mencapai swasembada pangan dalam rangka kedaulatan pangan nasional melalui pemberian subsidi harga pupuk, obat-obatan, dan benih unggul, pembangunan fasilitas pengairan/ irigasi dan jalan desa yang memadai, penerapan alat-alat tehnologi pertanian, penyediaan lahan garap yang memadai bagi petani pangan (diarahkan ke luar Jawa-Bali), antisipasi banjir dengan pembangunan kanal, bendungan, situ dll 3. Menanggulangi dan menormalisasi sungai-sungai yang berpotensi menimbulkan banjir seperti sungai Bengawan Solo, Ciliwung, Cisadane dan sungai lainnya. 4. Pemerintah harus segera mengambil kebijakan dan langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki infrastruktur pertanian dan pendukung seperti irigasi, bendungan dan jalan-jalan desa. Proyek-proyek pembangunan kontruksi dengan kualitas baik harus menjadi prioritas dan fondasi untuk pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia perlu secara konkret menerapkan pencegahan, transparansi dan pengawasan atas mark-up atas biaya-biaya pengerjaan proyek infrastruktur. Lalu, rendahnya kualitas bangunan dan jalan akibat kegiatan mark-up mengakibatkan biaya produksi dan industri menjadi mahal dan pendistribusian barang yang lambat karena mengeluarkan biaya pungutan liar yang besar di lapangan khususnya jalan- jalan yang rusak di wilayah pantai utara Jawa. 5. Moratorium dan penghijauan kembali selama 20 tahun terhadap hutan-hutan yang telah rusak dan gundul karena hutan merupakan penyebab terbesar kerusakan lingkungan, banjir, dan longsor umihanik.blogspot.com 9 of 9
  • 10. Email Address : umihanik@gmail.com Instant Messaging (with appointment) : umi.hanik@yahoo.com Online Page : http://umihanik.blogspot.com/ Facebook : http://www.facebook.com/umi.hanik1 Twitter : http://twitter.com/umihanik Citizenship : Indonesian Professional Histories 1. The World Bank, Jakarta Office, May 2009 – Present; Monitoring & Evaluation (M&E) Specialist for BOS KITA (Knowledge Improvement for Transparency and Accountability) Program 2. The House Of Representatives (DPR RI), November 2007 – June 2009; Expert Staff for Commission VI, XI, and Budget Committee, In charge for National Awakening Party 3. National Development Planning Agency (Bappenas), April 2008 – March 2009; M&E Specialist as a Technical Assistance for the Deputy of Development Performance Evaluation (DPE); under the AusAID-World Bank and GRS II CIDA activities 4. National Development Planning Agency (Bappenas), February 2006 – February 2008; M&E Specialist for PMU (Project Management Unit) of PNPM SPADA (Support for Poor and Disadvantage Area) Program 5. PT. Sinergi Pakarya Sejahtera (Sinergi Consulting), November 2005 – present; Associate Researcher for strategic project concerning planning and public policy research 6. National Development Planning Agency (Bappenas), March 2002 – October 2005; Assistant Specialist for State Minister Advisor on Macro Economics Studies Educational Background Aug 1997 - Nov 2001, Bachelor of Economics, Faculty of Economics, University of Jember Aug 2007-Jan 2010, Master of Economics, Faculty of Economics, University of Indonesia Summary Of Economics Legislation Advisory 1. Government Budget-Adjustment 2008 (APBN-P 2008) Law Draft, 2008 2. Transformation of Indonesian Export Bank to Export Financing Board (LPEI) Law Draft, 2008 3. Interruption material submission for the legislators during the interpellation of BLBI, 2008 4. Research development to support the inisiation of the interpellation for food inflation, 2008 5. Tax Package Draft Law (RUU KUP, PPh, PPN and PPn BM), 2008 6. Economic Crisis Mitigation Package Draft Law (Perpu 2, 3, 4/2008), 2008 7. RAPBN 2009 Law Draft, 2008 8. Fiscal stimulus package Law Draft to mitigate the economic crisis for the budget year of 2009 9. Free Trade Zone Law Draft, 2009 10. Research development to support the substance of interpellation for BBM subsidy issue in the Budget Year of 2009, 2009 11. Other research and writing activities to support press conferences, discussion, public hearing. Organization Background, Social And Community Involvement 1. 2009 – Present, Board of Forming Committee for the Indonesian Development Evaluation Community (InDEC) 2. 2009-present, member of Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) 3. 2009–present, Treasurer for Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Hidayah Batu 4. 2004-present, Tresurer for The University of Jember Alumni Association, Jakarta Branch 5. March 2008-Present, Committee for the Indonesian Moslem Student Movement (PMII) Alumni Association, National Committee 6. April 2008-June 2009, General Secretary for Expert Forum FKB DPR RI (FORTA) 7. August 2000–July2001, Chairman of Student Executive Board Faculty of Economic (FoE), University of Jember (UoJ) 8. 2000-2001, Member of Indonesian Economics Student Senate Association (ISMEI) 9. 2000–2001, Head of External Affairs for the University Student English Forum (USEF), UoJ 10. 1999–2000, Head of Women Empowerment, Indonesian Moslem Student Movement (PMII), Economics Branch, UoJ 11. 1998–2001, Reporter and writer for Campus Magazine ‘Tegalboto’ and News Paper ‘Tawang Alun’, UoJ 12. 1997–2000, Presidium Committee for Islam and Environment Research Forum, FoE, UoJ Personal Information Single, Moslem, Interested in writing, teaching, blogrolling-walking, and listening to top 40 music