SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
POKOK BAHASAN


3.5 Penjajahan Jepang di
Indonesia



3.6 BPUPKI



3.7 Proses Perumusan Dasar
Negara & Pembukaan UUD
   Jepang mendarat di Indonesia         Taktik Jepang agar bangsa
    pada tahun 1942. Pertama kali         Indonesa bersedia membantu
    datang di Indonesia, Jepang           perangnya melawan Sekutu
    berpropaganda          sebagai        adalah               dengan
    berikut:                              memperbolehkan        Bangsa
    1. Jepang mengaku sebagai             Indonesia menyanyikan lagu
       saudara tua;                       Indonesia Raya dan boleh
    2. Jepang akan membebaskan            mengibarkan bendera Merah
       bangsa Asia dari penjajahan        Putih di samping bendera
       Barat;                             Jepang. Jepang juga memecah
    3. Jepang akan membebaskan
                                          wilayah Indonesia menjadi 2
       bangsa    Indonesia     dari       bagian untuk memperkuat
       penjajahan Barat.                  kedudukannya.
 Setelah kedudukan dirasa kuat, sifat asli Jepang sebagai penjajah mulai
  tampak, dengan adanya sikap keras dalam melarang kebebasan yang
  telah diberikan, kekejaman tindakan dengan adanya romusha, dan
  menanamkan rasa benci kepada Sekutu.

 Pada tahun 1944-1945 posisi Jepang semakin terdesak oleh operasi
  Tentara Sekutu dan perlawanan rakyat Indonesia dengan gerakan
  bawah tanahnya.

 Bulan September 1944 Jepang mengumumkan niat untuk memberikan
  kemerdekaan, dengan sementara memberikan kebebasan-kebebasan
  sebelumnya dan membentuk sebuah badan bernama Badan Penyelidik
  Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI/Dokuritzu Junbi
  Choosakai).



                                                               MENU
 BPUPKI diresmikan pada tanggal 28 Mei 1945 oleh Saikoo
  Sikikan (Pembesar Pemerintah Bala Tentara Jepang).

 BPUPKI ditugasi untuk mempelajari hal-hal yang diperlukan
  untuk menyelenggarakan negara baru yang merdeka.

 BPUPKI terdiri atas 63 anggota, termasuk satu ketua dan dua
  orang wakilnya. Pada permulaan sidang II, diumumkan oleh
  ketua adanya tambahan 6 anggota.

 Sidang BPUPKI dilaksanakan selama dua kali, yaitu:
  1. Tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945; dan
  2. Tanggal 10 Juli sampai dengan 17 Juli 1945.

                                                       MENU
Susunan Anggota BPUPKI
                          pada Sidang Pertama
Ketua : dr. Radjiman          19. K.H. Abdul Halim            43.Prof. Dr. Djenal Asikin
Wedyodiningrat                20.K.H. Maskur                  44.Abikoesno Tjokrosoejoso
                              21. R. Soedirman                45.Parade Harahap
Wakil Ketua : Ichibangase     22.Prof. Dr. P.A.H.             46.Mr. Sartono
Yosio dan RP. Suroso              Djajadiningrat              47.K.H. Mansoer
                              23. Prof. Mr. Dr. Soepomo       48.K.R.M.A. Sosrodiningrat
Anggota Berjumlah 60 Orang    24.Prof. Ir. Roosseno           49.Mr. R. Soewandi
Sebagai Berikut:              25.Mr. R.P. Singgih             50.K.H. Wachid Hasjim
1. Ir. Soekarno               26.Mr. Ny. Maria Ulfah          51. P.F. Dahler
2. Mr. Moh. Yamin                 Santosa                     52.Dr. Soekiman
3. Mr. Dr. Kusumah Atmadja    27.R.M. Soerjo                  53. Mr. Wongsonegoro
4. R.A. Pratalykrama          28.R. Ruslan Wongsokusumo       54.R. Otto Iskandardinata
5. R. Aris                    29.Mr. Soesanto Tirtoprodjo     55.A. Baswedan
6. K.H. Dewantara             30.Ny. Soenarjo                 56.Abdul Kadir
7. Ki Bagus Hadikusumo            Mangoenpoespito             57.Dr. Samsi
8. B.P.H. Bintara             31. Dr. R. Boentaran            58.Mr. A.A. Maramis
9. K.H. Abdul Kahar Muzakir   32. Liem Koen Hian              59.Mr. Samsuddin
10. B.P.H. Puruboyo           33. Mr. J. Latuharhary          60.Mr. Sastromoeljono
11. R.A.A. Wiranatakusumah    34.Mr. R. Hendromartono
12. Ir. A. Munandar           35. R. Soekardjo Wirjopranoto
13. Oei Tjang Tjoei           36.Haji Ahmad Sanoesi
14. Drs. Moh. Hatta           37. A.M. Dasaad
15. Oei Tjong Hauw            38.Mr. Tan Eng Hoa
16. H. Agus Salim             39.Ir. Soerachman
17. M. Soetardjo                  Tjokroadisoerjo
    Kartohadikoesoemo         40.R.A.A. Soemitro kolopaking
18. R.M. Margono              41. K.R.M.T. Woerjaningrat
    Djojohadikusumo           42.Mr. Ahmad Soebardjo
Anggota Tambahan
Pada permulaan sidang II, tanggal 10 Juli 1945 diumumkan oleh
ketua adanya tambahan 6 orang anggota, yakni
1. Abdul Fatah hasan
2. Asikin Natanegara
3. Surjohamidjojo
4. Mohammad Noor
5. Mohammad Besar
6. Abdul Kaffar
1. Mr. Moch    2. Prof.
                          3. Ir. Soekarno
   Yamin      Soepomo
 Masa persidangan pertama BPUPKI berakhir, dibentuklah Panitia Delapan
  yang diketuai oleh Bung Karno dan ditugasi untuk memeriksa dan
  mengklasifikasikan usul-usul yang telah masuk baik lisan maupun tulisan.


 Untuk menuntaskan pembicaraan mengenai dasar negara Indonesia merdeka
  dan merumuskan hasilnya, maka para tokoh membentuk sebuah panitia
  perumus dasar negara yang beranggotakan 9 orang yang kemudian disebut
  dengan Panitia Sembilan.


 Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan suatu
  naskah “Rancangan Mukadimah Hukum Dasar”, yang kemudian oleh Mr.
  Mohammad Yamin dinamakan “Piagam Jakarta” atau “Jakarta Charter”.
 Sidang Kedua BPUPKI diketuai oleh Ir. Soekarno.

 Sidang kedua BPUPKI membahas Rancangan Undang-Undang Dasar,
  sehingga dibentuklah Panitia Perancang Undang-Undang Dasar , dengan
  susunan sebagai berikut:
  Ketua: Ir. Sukarno.
  Panitia Perumus Rancangan UUD yang diketuai Mr. Supomo dengan anggota
  Wongsonegoro, Ahmad Subarjo, Singgih, H. Agus Salim, dan Sukiman.
  Panitia Penghalus Bahasa yang terdiri atas Husein Jayadiningrat, H. Agus
  Salim, dan Mr. Supomo

 Ir. Soekarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang pada
  sidang BPUPKI tanggal 14 Juli 1945. Pada laporannya disebutkan tiga hal
  pokok, yaitu
  1. pernyataan Indonesia merdeka,
  2. pembukaan undang-undang dasar,
  3. undang-undang dasar (batang tubuh).                          MENU
Pada hari pertama sidang 1, BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 mengenai Asas dan
Dasar Negara Indonesia merdeka yang akan dibentuk, yaitu
1. Peri Kebangsaan;
2. Peri Kemanusiaan;
3. Peri Ketuhanan;
4. Peri Kerakyatan; dan
5. Kesejahteraan Rakyat.
Disamping usulan lisan tersebut, Mr. Moch. Yamin juga mengusulkan usulan
tertulis, seperti berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. Kebangsaan persatuan indonesia,
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
    permusyawaratan perwakilan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada 31 Mei 1945, Prof. Soepomo mengajukan usulan mengenai asas dan
dasar negara Indonesia merdeka sebagai berikut:
1.  persatuan/nasionalisme,
2. kekeluargaan,
3. takluk kepada Tuhan,
4. musyawarah, dan
5. keadilan rakyat.
Pada 1 Juni 1945, Bung Karno           Bilamana  dipandang perlu lima
mengemukakan melalui pidato dengan      dasar negara    tersebut  dapat
mengajukan usul agar dasar negara       diringkas menjadi tiga rumusan
Indonesia merdeka diberi nama           yang disebut “Trisila”, sebagai
“Pancasila”   Trisila   Ekasila       berikut:
(gotong royong)
                                        Dasar pertama: Sosio nasionalisme
 Dasar negara Indonesia merdeka        merupakan       perasaan      dari
  diberi nama “Pancasila” dengan        kebangsaan dan peri kemanusiaan.
  urutan sebagai berikut
  a. kebangsaan indonesia,              Dasar kedua: Sosio demokrasi ialah
  b. internasionalisme atau peri        perasaan dari demokrasi dan
       kemanusiaan,                     kesejahteraan sosial.
  c. mufakat atau demokrasi,
  d. kesejahteraan sosial, dan          Dasar ketiga: Ketuhanan, yaitu
  e. ketuhanan                 yang     Ketuhanan yang menghormati antar
       berkebudayaan.                   sesama umat beragama.

                                                                MENU
Panitia Sembilan
Anggota Panitia Sembilan terdiri atas:
Ir. Sukarno,
1. Drs. Muhammad Hatta,
2. Mr. A. A. Maramis,
3. K. H. Wahid Hayim,
4. K. H. Abdul Kahar Muzakir,
5. H. Agus Salim,
6. Abikusno Tjokroruyoso,
7. Mr. Ahmad Soebardjo,
8. Mr. Mohammad Yamin.
Piagam Jakarta

   “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
   Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
   Atas berkat Rahmat Allah Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan menyatakan
kemerdekaanya.
   Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap      bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu hukum dasar Negara Indonesia yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Penjajahan Jepang di Indonesia

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Syifa Nadia
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiFathur Rohman
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaAdrian Ekstrada
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaWarnet Raha
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Lela Warni
 
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamLaporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamShofi Asriani
 
Makalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiaMakalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiavinaamelia12
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaGungun Misbah Gunawan
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesiaErlita Marcelia II
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaSyaiful Ahdan
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Muhammad Yasir Abdad
 
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaLaporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaFitri Kurniawati
 
Tugas isbd manusia sains teknologi dan seni
Tugas isbd manusia sains teknologi dan seniTugas isbd manusia sains teknologi dan seni
Tugas isbd manusia sains teknologi dan senianna rasyla
 
pancasila diantara ideologi dunia
pancasila diantara ideologi duniapancasila diantara ideologi dunia
pancasila diantara ideologi duniarizka_pratiwi
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908YABES HULU
 

Was ist angesagt? (20)

Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
 
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamLaporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
 
Makalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiaMakalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesia
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Tugas resensi jurnal rahmat
Tugas resensi jurnal rahmatTugas resensi jurnal rahmat
Tugas resensi jurnal rahmat
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
 
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaLaporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
 
Tugas isbd manusia sains teknologi dan seni
Tugas isbd manusia sains teknologi dan seniTugas isbd manusia sains teknologi dan seni
Tugas isbd manusia sains teknologi dan seni
 
pancasila diantara ideologi dunia
pancasila diantara ideologi duniapancasila diantara ideologi dunia
pancasila diantara ideologi dunia
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
 
1. renaissance
1. renaissance1. renaissance
1. renaissance
 

Andere mochten auch

Pkn kelompok 1
Pkn kelompok 1Pkn kelompok 1
Pkn kelompok 1yogano
 
Daftar anggota bpupki-ppki_browse_home_s
Daftar anggota bpupki-ppki_browse_home_sDaftar anggota bpupki-ppki_browse_home_s
Daftar anggota bpupki-ppki_browse_home_sSyaiful Huda
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaratomy setya
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1Neo Linker
 
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraSejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraMihna Mihna
 
Nilai nilai pancasila dan proses perumusan pancasila
Nilai nilai pancasila dan proses perumusan pancasilaNilai nilai pancasila dan proses perumusan pancasila
Nilai nilai pancasila dan proses perumusan pancasilaMajid Abdullah
 
Masa pendudukan jepang
Masa pendudukan jepangMasa pendudukan jepang
Masa pendudukan jepangMamma_mima
 
Kebijakan Pemerintah dalam Permodalan UMKM
Kebijakan Pemerintah dalam Permodalan UMKMKebijakan Pemerintah dalam Permodalan UMKM
Kebijakan Pemerintah dalam Permodalan UMKMUmi Badriyah
 

Andere mochten auch (10)

Daftar anggota ppki
Daftar anggota ppkiDaftar anggota ppki
Daftar anggota ppki
 
Anggota
AnggotaAnggota
Anggota
 
Pkn kelompok 1
Pkn kelompok 1Pkn kelompok 1
Pkn kelompok 1
 
Daftar anggota bpupki-ppki_browse_home_s
Daftar anggota bpupki-ppki_browse_home_sDaftar anggota bpupki-ppki_browse_home_s
Daftar anggota bpupki-ppki_browse_home_s
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
 
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraSejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Nilai nilai pancasila dan proses perumusan pancasila
Nilai nilai pancasila dan proses perumusan pancasilaNilai nilai pancasila dan proses perumusan pancasila
Nilai nilai pancasila dan proses perumusan pancasila
 
Masa pendudukan jepang
Masa pendudukan jepangMasa pendudukan jepang
Masa pendudukan jepang
 
Kebijakan Pemerintah dalam Permodalan UMKM
Kebijakan Pemerintah dalam Permodalan UMKMKebijakan Pemerintah dalam Permodalan UMKM
Kebijakan Pemerintah dalam Permodalan UMKM
 

Ähnlich wie Penjajahan Jepang di Indonesia

Rpp karakter 8.2
Rpp karakter 8.2Rpp karakter 8.2
Rpp karakter 8.2iwan Alit
 
Lahirnya pancasila
Lahirnya pancasilaLahirnya pancasila
Lahirnya pancasilaYasmin Sekar
 
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklokBpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklokNoti Setiani
 
Hilangnya nilai pancasila
Hilangnya nilai pancasilaHilangnya nilai pancasila
Hilangnya nilai pancasilaRoy Pangkey
 
perumusan pancasila sebagai dasar negara
perumusan pancasila sebagai dasar negaraperumusan pancasila sebagai dasar negara
perumusan pancasila sebagai dasar negarafentinugraheni90
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesiaProses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesiaYsugeng Prihanto
 
Makalah kemerekaan indonesia
Makalah kemerekaan indonesiaMakalah kemerekaan indonesia
Makalah kemerekaan indonesiaRohman Efendi
 
Bab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipaBab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipaJoko Sriyatno
 
ppkn kel.3.pptx
ppkn kel.3.pptxppkn kel.3.pptx
ppkn kel.3.pptxDederisma4
 
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.pptSEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.pptFauziSulthon3
 
Hilangnya nilai pancasila
Hilangnya nilai pancasilaHilangnya nilai pancasila
Hilangnya nilai pancasilaRoy Pangkey
 
Upaya mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia
Upaya mempersiapkan Kemerdekaan IndonesiaUpaya mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia
Upaya mempersiapkan Kemerdekaan IndonesiaKhalaya Imami
 
Sejarah Lahirnya pancasila
Sejarah Lahirnya pancasilaSejarah Lahirnya pancasila
Sejarah Lahirnya pancasilaZufar Asyraf Al
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negarateguh zhee
 

Ähnlich wie Penjajahan Jepang di Indonesia (20)

Sejarah - UH 3
Sejarah - UH 3Sejarah - UH 3
Sejarah - UH 3
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Bpupki&ppki12
Bpupki&ppki12Bpupki&ppki12
Bpupki&ppki12
 
Rpp karakter 8.2
Rpp karakter 8.2Rpp karakter 8.2
Rpp karakter 8.2
 
Lahirnya pancasila
Lahirnya pancasilaLahirnya pancasila
Lahirnya pancasila
 
Bpupki presentasi2
Bpupki presentasi2Bpupki presentasi2
Bpupki presentasi2
 
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklokBpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
 
Hilangnya nilai pancasila
Hilangnya nilai pancasilaHilangnya nilai pancasila
Hilangnya nilai pancasila
 
perumusan pancasila sebagai dasar negara
perumusan pancasila sebagai dasar negaraperumusan pancasila sebagai dasar negara
perumusan pancasila sebagai dasar negara
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesiaProses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
 
Makalah kemerekaan indonesia
Makalah kemerekaan indonesiaMakalah kemerekaan indonesia
Makalah kemerekaan indonesia
 
Bab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipaBab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipa
 
ppkn kel.3.pptx
ppkn kel.3.pptxppkn kel.3.pptx
ppkn kel.3.pptx
 
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.pptSEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
 
Hilangnya nilai pancasila
Hilangnya nilai pancasilaHilangnya nilai pancasila
Hilangnya nilai pancasila
 
Upaya mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia
Upaya mempersiapkan Kemerdekaan IndonesiaUpaya mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia
Upaya mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia
 
Sejarah Lahirnya pancasila
Sejarah Lahirnya pancasilaSejarah Lahirnya pancasila
Sejarah Lahirnya pancasila
 
PPT KELOMPOK 3 MATERI 1
PPT KELOMPOK 3 MATERI 1PPT KELOMPOK 3 MATERI 1
PPT KELOMPOK 3 MATERI 1
 
VIII: BPUPKI dan PPKI
VIII: BPUPKI dan PPKIVIII: BPUPKI dan PPKI
VIII: BPUPKI dan PPKI
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
 

Mehr von Umi Badriyah

Information system control for system reliability
Information system control for system reliabilityInformation system control for system reliability
Information system control for system reliabilityUmi Badriyah
 
Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...
Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...
Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...Umi Badriyah
 
Manajer sebagai pemimpin
Manajer sebagai pemimpinManajer sebagai pemimpin
Manajer sebagai pemimpinUmi Badriyah
 
Etos kerja dan kesejahteraan sosial
Etos kerja dan kesejahteraan sosialEtos kerja dan kesejahteraan sosial
Etos kerja dan kesejahteraan sosialUmi Badriyah
 
Ch 18 Pendanaan & Investasi Melalui Pasar Sekuritas
Ch 18 Pendanaan & Investasi Melalui Pasar SekuritasCh 18 Pendanaan & Investasi Melalui Pasar Sekuritas
Ch 18 Pendanaan & Investasi Melalui Pasar SekuritasUmi Badriyah
 

Mehr von Umi Badriyah (7)

Information system control for system reliability
Information system control for system reliabilityInformation system control for system reliability
Information system control for system reliability
 
Komputer Server
Komputer ServerKomputer Server
Komputer Server
 
Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...
Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...
Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...
 
Manajer sebagai pemimpin
Manajer sebagai pemimpinManajer sebagai pemimpin
Manajer sebagai pemimpin
 
Etos kerja dan kesejahteraan sosial
Etos kerja dan kesejahteraan sosialEtos kerja dan kesejahteraan sosial
Etos kerja dan kesejahteraan sosial
 
Anjak Piutang
Anjak PiutangAnjak Piutang
Anjak Piutang
 
Ch 18 Pendanaan & Investasi Melalui Pasar Sekuritas
Ch 18 Pendanaan & Investasi Melalui Pasar SekuritasCh 18 Pendanaan & Investasi Melalui Pasar Sekuritas
Ch 18 Pendanaan & Investasi Melalui Pasar Sekuritas
 

Penjajahan Jepang di Indonesia

  • 1.
  • 2. POKOK BAHASAN 3.5 Penjajahan Jepang di Indonesia 3.6 BPUPKI 3.7 Proses Perumusan Dasar Negara & Pembukaan UUD
  • 3.
  • 4. Jepang mendarat di Indonesia  Taktik Jepang agar bangsa pada tahun 1942. Pertama kali Indonesa bersedia membantu datang di Indonesia, Jepang perangnya melawan Sekutu berpropaganda sebagai adalah dengan berikut: memperbolehkan Bangsa 1. Jepang mengaku sebagai Indonesia menyanyikan lagu saudara tua; Indonesia Raya dan boleh 2. Jepang akan membebaskan mengibarkan bendera Merah bangsa Asia dari penjajahan Putih di samping bendera Barat; Jepang. Jepang juga memecah 3. Jepang akan membebaskan wilayah Indonesia menjadi 2 bangsa Indonesia dari bagian untuk memperkuat penjajahan Barat. kedudukannya.
  • 5.  Setelah kedudukan dirasa kuat, sifat asli Jepang sebagai penjajah mulai tampak, dengan adanya sikap keras dalam melarang kebebasan yang telah diberikan, kekejaman tindakan dengan adanya romusha, dan menanamkan rasa benci kepada Sekutu.  Pada tahun 1944-1945 posisi Jepang semakin terdesak oleh operasi Tentara Sekutu dan perlawanan rakyat Indonesia dengan gerakan bawah tanahnya.  Bulan September 1944 Jepang mengumumkan niat untuk memberikan kemerdekaan, dengan sementara memberikan kebebasan-kebebasan sebelumnya dan membentuk sebuah badan bernama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI/Dokuritzu Junbi Choosakai). MENU
  • 6.
  • 7.  BPUPKI diresmikan pada tanggal 28 Mei 1945 oleh Saikoo Sikikan (Pembesar Pemerintah Bala Tentara Jepang).  BPUPKI ditugasi untuk mempelajari hal-hal yang diperlukan untuk menyelenggarakan negara baru yang merdeka.  BPUPKI terdiri atas 63 anggota, termasuk satu ketua dan dua orang wakilnya. Pada permulaan sidang II, diumumkan oleh ketua adanya tambahan 6 anggota.  Sidang BPUPKI dilaksanakan selama dua kali, yaitu: 1. Tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945; dan 2. Tanggal 10 Juli sampai dengan 17 Juli 1945. MENU
  • 8. Susunan Anggota BPUPKI pada Sidang Pertama Ketua : dr. Radjiman 19. K.H. Abdul Halim 43.Prof. Dr. Djenal Asikin Wedyodiningrat 20.K.H. Maskur 44.Abikoesno Tjokrosoejoso 21. R. Soedirman 45.Parade Harahap Wakil Ketua : Ichibangase 22.Prof. Dr. P.A.H. 46.Mr. Sartono Yosio dan RP. Suroso Djajadiningrat 47.K.H. Mansoer 23. Prof. Mr. Dr. Soepomo 48.K.R.M.A. Sosrodiningrat Anggota Berjumlah 60 Orang 24.Prof. Ir. Roosseno 49.Mr. R. Soewandi Sebagai Berikut: 25.Mr. R.P. Singgih 50.K.H. Wachid Hasjim 1. Ir. Soekarno 26.Mr. Ny. Maria Ulfah 51. P.F. Dahler 2. Mr. Moh. Yamin Santosa 52.Dr. Soekiman 3. Mr. Dr. Kusumah Atmadja 27.R.M. Soerjo 53. Mr. Wongsonegoro 4. R.A. Pratalykrama 28.R. Ruslan Wongsokusumo 54.R. Otto Iskandardinata 5. R. Aris 29.Mr. Soesanto Tirtoprodjo 55.A. Baswedan 6. K.H. Dewantara 30.Ny. Soenarjo 56.Abdul Kadir 7. Ki Bagus Hadikusumo Mangoenpoespito 57.Dr. Samsi 8. B.P.H. Bintara 31. Dr. R. Boentaran 58.Mr. A.A. Maramis 9. K.H. Abdul Kahar Muzakir 32. Liem Koen Hian 59.Mr. Samsuddin 10. B.P.H. Puruboyo 33. Mr. J. Latuharhary 60.Mr. Sastromoeljono 11. R.A.A. Wiranatakusumah 34.Mr. R. Hendromartono 12. Ir. A. Munandar 35. R. Soekardjo Wirjopranoto 13. Oei Tjang Tjoei 36.Haji Ahmad Sanoesi 14. Drs. Moh. Hatta 37. A.M. Dasaad 15. Oei Tjong Hauw 38.Mr. Tan Eng Hoa 16. H. Agus Salim 39.Ir. Soerachman 17. M. Soetardjo Tjokroadisoerjo Kartohadikoesoemo 40.R.A.A. Soemitro kolopaking 18. R.M. Margono 41. K.R.M.T. Woerjaningrat Djojohadikusumo 42.Mr. Ahmad Soebardjo
  • 9. Anggota Tambahan Pada permulaan sidang II, tanggal 10 Juli 1945 diumumkan oleh ketua adanya tambahan 6 orang anggota, yakni 1. Abdul Fatah hasan 2. Asikin Natanegara 3. Surjohamidjojo 4. Mohammad Noor 5. Mohammad Besar 6. Abdul Kaffar
  • 10.
  • 11. 1. Mr. Moch 2. Prof. 3. Ir. Soekarno Yamin Soepomo
  • 12.  Masa persidangan pertama BPUPKI berakhir, dibentuklah Panitia Delapan yang diketuai oleh Bung Karno dan ditugasi untuk memeriksa dan mengklasifikasikan usul-usul yang telah masuk baik lisan maupun tulisan.  Untuk menuntaskan pembicaraan mengenai dasar negara Indonesia merdeka dan merumuskan hasilnya, maka para tokoh membentuk sebuah panitia perumus dasar negara yang beranggotakan 9 orang yang kemudian disebut dengan Panitia Sembilan.  Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan suatu naskah “Rancangan Mukadimah Hukum Dasar”, yang kemudian oleh Mr. Mohammad Yamin dinamakan “Piagam Jakarta” atau “Jakarta Charter”.
  • 13.  Sidang Kedua BPUPKI diketuai oleh Ir. Soekarno.  Sidang kedua BPUPKI membahas Rancangan Undang-Undang Dasar, sehingga dibentuklah Panitia Perancang Undang-Undang Dasar , dengan susunan sebagai berikut: Ketua: Ir. Sukarno. Panitia Perumus Rancangan UUD yang diketuai Mr. Supomo dengan anggota Wongsonegoro, Ahmad Subarjo, Singgih, H. Agus Salim, dan Sukiman. Panitia Penghalus Bahasa yang terdiri atas Husein Jayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr. Supomo  Ir. Soekarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang pada sidang BPUPKI tanggal 14 Juli 1945. Pada laporannya disebutkan tiga hal pokok, yaitu 1. pernyataan Indonesia merdeka, 2. pembukaan undang-undang dasar, 3. undang-undang dasar (batang tubuh). MENU
  • 14. Pada hari pertama sidang 1, BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 mengenai Asas dan Dasar Negara Indonesia merdeka yang akan dibentuk, yaitu 1. Peri Kebangsaan; 2. Peri Kemanusiaan; 3. Peri Ketuhanan; 4. Peri Kerakyatan; dan 5. Kesejahteraan Rakyat. Disamping usulan lisan tersebut, Mr. Moch. Yamin juga mengusulkan usulan tertulis, seperti berikut: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa, 2. Kebangsaan persatuan indonesia, 3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • 15. Pada 31 Mei 1945, Prof. Soepomo mengajukan usulan mengenai asas dan dasar negara Indonesia merdeka sebagai berikut: 1. persatuan/nasionalisme, 2. kekeluargaan, 3. takluk kepada Tuhan, 4. musyawarah, dan 5. keadilan rakyat.
  • 16. Pada 1 Juni 1945, Bung Karno  Bilamana dipandang perlu lima mengemukakan melalui pidato dengan dasar negara tersebut dapat mengajukan usul agar dasar negara diringkas menjadi tiga rumusan Indonesia merdeka diberi nama yang disebut “Trisila”, sebagai “Pancasila”  Trisila  Ekasila berikut: (gotong royong) Dasar pertama: Sosio nasionalisme  Dasar negara Indonesia merdeka merupakan perasaan dari diberi nama “Pancasila” dengan kebangsaan dan peri kemanusiaan. urutan sebagai berikut a. kebangsaan indonesia, Dasar kedua: Sosio demokrasi ialah b. internasionalisme atau peri perasaan dari demokrasi dan kemanusiaan, kesejahteraan sosial. c. mufakat atau demokrasi, d. kesejahteraan sosial, dan Dasar ketiga: Ketuhanan, yaitu e. ketuhanan yang Ketuhanan yang menghormati antar berkebudayaan. sesama umat beragama. MENU
  • 17. Panitia Sembilan Anggota Panitia Sembilan terdiri atas: Ir. Sukarno, 1. Drs. Muhammad Hatta, 2. Mr. A. A. Maramis, 3. K. H. Wahid Hayim, 4. K. H. Abdul Kahar Muzakir, 5. H. Agus Salim, 6. Abikusno Tjokroruyoso, 7. Mr. Ahmad Soebardjo, 8. Mr. Mohammad Yamin.
  • 18. Piagam Jakarta “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Atas berkat Rahmat Allah Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan menyatakan kemerdekaanya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu hukum dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”