SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
AAANNNCCCAAAMMMAAANNN TTTEEERRRHHHAAADDDAAAPPP NNNEEEGGGAAARRRAAA DDDAAALLLAAAMMM
MMMEEEMMMBBBAAANNNGGGUUUNNN IIINNNTTTRRREEEGGGRRRAAASSSIII NNNAAASSSIIIOOONNNAAALLL DDDEEENNNGGGAAANNN
BBBIIINNNGGGKKKAAAIII BBBHHHIIINNNNNNEEEKKKAAA TTTUUUNNNGGGGGGAAALLL IIIKKKAAA
MAKALAH PPKN
SMK NEGERI 2 PEKALONGAN
2015
KELOMPOK 1
 HABIBATURROHMANIA
 MUHAMMAD IQRORUL RAMZY
 NURUL AMALLIA
 UMAR MUKHTAR
X AKUNTANSI 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke haribaan Penguasa Semesta yang
meluapkan samudra-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah
dengan judul “Ancaman terhadap negara dalam membangun intregrasi nasional dengan
bingkai bhinneka tunggal ika” ini sebagai tugas mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada baginda Rosululloh SAW yang
telah menyingkap tabir kejahiliyyahan menuju era kebebasan berfikir yakni Din Al Islam.
Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis menghaturkan terimakasih yang sedalam-
dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini karena
itu, perkenankan penulis menyampaikan terimakasih, khususnya kapada yang terhormat Ibu
Lilis Rina Santi S.Pd selaku pembimbing yang telah mengarahkan kami sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan anugrah cinta-Nya pada kita semua. Sehingga kita
memiliki hati yang senantiasa dipenuhi oleh aura cinta-Nya yang murni.
Sebagai manusia yang tak luput dari salah.Penulis pun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis sangat
mengharap akan saran dan kritik konstruktif demi penyempurnakan makalah ini. Semoga
makalah ini bias bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pelajar luas secara umum,
dengan izin-Nya
Pekalongan, April 2015
Penulis
Daftar Isi
HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
A. BHINNEKA TUNGGAL IKA
B. MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA
C. RELEVANSI BHINNEKA TUNGGAL IKA DENGAN KONDISI
KEHIDUPAN BANGSA
D. BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
E. PENTINGNYA KEBHINNEKAAN PADA ERA GLOBALISASI
F. ANTISIPASI ANCAMAN, TANTANGAN, HAMBATAN, DAN
GANGGUAN DALAM MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL
G. PENTINGNYA KESADARAN BERNEGARA KESATUAN RI
H. PERILAKU KOMITMEN TERHADAP NKRI
I. PERILAKU TOLERAN DAN HARMONI KEBERAGAMAN DAN
KEHIDUPAN
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara kepulauan (Archipelagic State) yang memiliki keaneka
ragaman baik dilihat dari segi ras, agama, bahasa, suku bangsa dan adat istiadat, serta
kondisi faktual ini disatu sisi merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang membedakannya
dengan bangsa- bangsa lain yang tetap harus dipelihara. Keanekaragaman tersebut juga
mengandung potensi konflik yang jika tidak dikelola dengan baik dapat mengancam
keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, seperti gerakan separatisme yang ingin
memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akibat dari
ketidakpuasan dan perbedaan kepentingan yang dapat mengakibatkan terjadinya disintegrasi
bangsa.
Saat ini, semangat Bhinneka Tunggal Ika terasa luntur, banyak generasi muda yang
tidak mengenal semboyan ini, bahkan banyak kalangan melupakan kata-kata ini, sehingga
ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia merdeka memudar, seperti pelita kehabisan
minyak. Selain karena lunturnya semangat tersebut, adanya disparitas sosial ekonomi sebagai
dampak dari pengaruh demokrasi. Akibat dari keadaan ini dikhawatirkan akan menimbulkan
fanatisme asal daerah.
Meskipun kita sudah memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika namun di beberapa
daerah masih terjadi konflik antar suku atau agama. Hal tersebut dapat terjadi karena ada
sebagian masyarakat yang tidak memahami makna dan arti perbedaan dalam persatuan. Rasa
ingin menang sendiri dan terlalu menonjolkan identitas kedirian atau kesukuan menjadi
faktor kurang dihayatinya makna Bhinneka Tunggal Ika.
Untuk itu pembangunan dan pengamanan wilayah NKRI harus dilakukan melalui
pendekatan beberapa aspek, terutama aspek demarkasi dan delimitasi garis batas negara,
disamping itu melalui pendekatan pembangunan kesejahteraan, politik, hukum, dan
keamanan. Pembangunan nasional yang diharapkan dapat menghasilkan kemajuan di
berbagai bidang kehidupan masyarakat. Sehingga dapat dijadikan sebagai landasan yang
kokoh dalam upaya mencapai masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri dalam suasana
tentram dan sejahtera lahir dan batin, dalam tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara
yang berlandaskan Pancasila, pada kenyataannya belum terwujud. Pancasila sebagai ideologi
negara yang lahir dari ide-ide bangsa yang mengandung nilai-nilai hakiki semakin terkikis
oleh ideologi asing. Inilah berbagai permasalahan yang kita hadapi dan menjadi tantangan
kita bersama. Menghadapi situasi dan kondisi demikian kita harus memiliki satu visi. Baik
para pemimpin pemerintahan, sipil maupun militer, juga para elite politik, tokoh
masyarakat, tokoh agama dan tokoh partai serta media massa.
B. Rumusan Masalah
Berdasar uraian dari latar belakang yang telah disapaikan diatas dapat dirumuskan
sebuah permasalahan :
1. Bhinneka tunggal ika
2. Makna bhinneka tunggal ika
3. Relevansi bhinneka tunggal ika dengan kondisi kehidupan bangsa
4. Bhinneka tunggal ika sebagai alat pemersatu bangsa
5. Pentingnya kebhinnekaan pada era globalisasi
6. Antisipasi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan dalam membangun integrasi
nasional
7. Pentingnya kesadaran bernegara kesatuan ri
8. Perilaku komitmen terhadap nkri
9. Perilaku toleran dan harmoni keberagaman dan kehidupan
C. Maksud dan Tujuan
1. Memenuhi tugas Mata Pelajaran PPKn
2. Memberi gambaran tentang pentingnya kehidupan yang ber-bhinneka tunggal ika
3. Mengetahui ancaman terhadap Negara dalam membangun integrasi nasional dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
BAB II
PEMBAHASAN
A. BHINNEKA TUNGGAL IKA
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti walaupun Indonesia terdiri dari
bermacam-macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat, budaya dan agama tetapi merupakan
satu kesatuan. Dalam kita bersatu bukan berarti ingin menghilangkan perbedaan, tetapi
persatuan dalam keaneka ragaman yang justru menjadi kesatuan yang indah.
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah proses yang dinamis dan berlangsung
lama. Upaya untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia tersebut semua warga
negara harus mendapatkan kesempatan yang sama, menghindari adanya diskriminasi, tidak
mementingkan kelompok maupun golongan dan tidak terjebak dalam kegiatan yang menjurus
rasialisme. Oleh karenanya dengan menghayati arti Bhinneka Tunggal Ika dengan benar akan
terwujud kesatuan.
B. MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA
Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan yang tepat bagi bangsa Indonesia karena
bangsa Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang berasal dari berbagai macam suku,
agama, ras dan budaya. Namun hal tersebut tidak menjadikan masyarakat bercerai berai,
justru menjadi perekat untuk semakin meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Karena diikat oleh adanya kesamaan latar belakang sejarah, pengalaman, perjuangan dalam
mencapai kemerdekaan, keturunan, adat istiadat, dan bahasa yang diikat dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia maka tetap menjadi bangsa Indonesia yang bersatu padu.
Makna penting yang terdapat dalam Bhinneka Tunggal Ika adalah mengajarkan
mengenai arti pentingnya membangun harmonisasi hidup dalam diri masyarakat dan juga
alam melalui berbagai macam perbedaan yang ada, baik latar belakang ekonomi, agama,
politik, suku, warna kulit, dan lain-lain. Didalam Bhinneka Tunggal Ika diajarkan untuk
menghargai keragaman masyarakat Indonesia, sehingga suatu perbedaan dianggap sebagai
suatu hal yang dapat menyatukan negara Indonesia.
Kita mengakui adanya perbedaan yang ada pada bangsa Indonesia sebagai sebuah
negara kesatuan. Akan tetapi perbedaan yang ada tersebut bukan sebagai penyebab terjadinya
perpecahan, namun justru sebaliknya akan semakin memperkuat persatuan. Seperti halnya
kesatuan tubuh manusia yang dapat berfungsi maksimal ketika terdapat perbedaan fungsi dan
peran antar anggota tubuh manusia. Sebagai perumpamaan, tangan kita tidak akan bisa
menggenggam sempurna jika kelima jari tidak bekerja dengan sempurna, tanpa jempol
keempat jari lain tidak akan bisa memegang sesuatu dengan kuat.
Bila ditelaan lebih mendalam, didalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika terdapat
beragam nilai yang menjadikan rakyat dan warga neraga Indonesia dapat hidup dan menata
kehidupan bersama dengan harmonis, bersatu sebagai kekuatan pembangun negara. Nilai-
nilai tersebut juga sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan atau nasionalisme yang
dipersepsikan dari sila-sila pancasila, yaitu :
a. Toleransi
b. Persatuan
c. Kesederajatan
d. Kebebasan
e. Non-diskriminasi
f. Pengorbanan
g. Kekeluargaan
h. Keseimbangan
i. Kepedulian
j. Kerja sama atau gotong royong
Bhinneka Tunggal Ika telah sama-sama diakui dan dirasakan mempunyai “kekuatan”
untuk menyatukan, mengukuhkan dan meneguhkan bangsa Indonesia yang majemuk atau
disebut sebagai salah satu sarana perngintegrasi bangsa Indonesia serta sebagai jati diri
bangsa Indoensia.
C. RELEVANSI BHINNEKA TUNGGAL IKA DENGAN KONDISI KEHIDUPAN
BANGSA
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika meskipun diambil dari istilah yang telah berusia
ribuan tahun dan telah menjadi semboyan bangsa selama lebih dari 60 tahun, dipandang
masih sangat relevan dengan kehidupan bangsa Indonesia masa kini. Ada banyak relevansi
antara filosofi dan makna yang terkandung dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika dengan
berbagai kondisi kehidupan bangsa yang saat ini mendapatkan tantangan yang kian kompleks
baik tantangan dari dalam maupun luar termasuk era globalisasi.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan bukti bahwa Indonesia telah mengakuai adanya
kehidupan yang beragam (pluralisme) sejak awal berdirinya. Jika saat ini pluralisme atau
multikulturalisme menjadi kata yang sedang hangat dibicarakan dalam kehidupan global,
maka Bangsa Indonesia sudah sejak lama mengakui dan mempraktekkan kehidupan yang
plural tersebut. Pemahaman akan perbedaan namun tetap bersatu sangatlah diperlukan. Jika
tidak maka perbedaan tersebut akan menyebabkan munculnya konflik antar suku bangsa.
Konsep Bhinneka Tunggal Ika perlu diterapkan di Indonesia karena akan
menjadikan ajaran kepada warga negara Indonesia bersikap Bhinneka Tunggal Ika yaitu
beraneka ragam sifat, suku, bangsa, ras, agama, budaya, dan lain-lain.
Jika konsep Bhinneka Tunggal Ika diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat maka
akan membuahkan manfaat yang besar sekali diantaranya, masyarakat dalam hidupnya tidak
akan ada prinsip membeda-bedakan baik itu berbeda suku, agama, adat istiadat, budaya dan
lain lain. Semua itu akan membawakan kesejahteraan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Jika bangsa Indonesia tidak menerapkan konsep Bhinneka Tunggal Ika maka bangsa
Indonesia akan mengalami kemunduran atau musnah, karena dengan bersemboyan
“Bhinneka Tunggal Ika” dan memiliki rasa kebhinnekaan maka bangsa Indonesia akan tetap
bersatu dan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan walaupun memiliki perbedaan
suku, agama, ras, status sosial dan adat istiadat sehingga apabila kita tidak memiliki rasa
kebhinnekaan maka bangsa Indonesia akan hancur dan terpecah belah seperti halnya Uni
Soviet dan negara-negara Balkan.
D. BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
Perlu kita ketahui bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan salah satu alat pemersatu
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, setiap orang perlu memehami tidak hanya kebudayaan
sendiri, namun juga kebudayaan orang lain agar bisa saling memahami perbedaan dan
menumbuhkan sikap toleran. Harus disadari bahwa Indonesia mempunyai beragam budaya,
sehingga dibutuhkan pengertian antar budaya agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa,
serta tidak muncul sikap-sikap entosentisme dan primordialisme.
Etnosentrisme adalah sebuah sikap yang cenderung sebyektif dalam memandang
budaya orang lain atau memandang dan menilai budaya orang lain dari kacamata budayanya
sendiri. Pandangan etnosentrinsme akan menghasilkan sikap dan pandangan yang
merendahkan/ melecehkan budaya lain. Sedangkan primordialisme merupakan faham atau
pandangan yang menempatkan diri atau suku bangsanya sebagai paling superior atau merasa
paling unggul.
Jika sikap etnosentrisme dan primordialisme dikembangkan maka yang terjadi adalah
setiap suku atau agama akan merasa paling unggul, super dan paling benar. Sementara suku
atau agama yang lain akan dipandang sebelah mata, dipandang remeh dan rendah. Jika itu
terjadi maka dapat dipastikan akan terjadi konflik dan pertentangan yang berkepanjangan
seperti terjadi di Sambas, Poso atau Ambon pada awal era reformasi.
Kebudayaan daerah merupakan akar kebudayaan nasional. Karena kebudayaan
nasional bangsa Indonesia pada hakikatnya berasal dari berbagai kebudayaan daerah yang
sangat beragam. Apabila kebudayaan daerah dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,
maka kebudayaan nasional akan semakin beragam.
E. PENTINGNYA KEBHINNEKAAN PADA ERA GLOBALISASI
Pentingnya keberagaman dalam pembangunan selanjutnya diperkukuh dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagaimana tercantum dalam ketentuan Pasal 36A
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Saat ini, semangat Bhinneka Tunggal Ika terasa luntur, banyak generasi muda yang
tidak mengenal semboyan ini, bahkan banyak kalangan melupakan kata-kata ini, sehingga
ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia merdeka memudar, seperti pelita kehabisan
minyak. Selain karena lunturnya semangat tersebut, adanya disparitas sosial ekonomi
sebagai dampak dari pengaruh demokrasi. Akibat dari keadaan ini dikhawatirkan akan
menimbulkan fanatisme asal daerah.
Meskipun kita sudah memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika namun di beberapa
daerah masih terjadi konflik antar suku atau agama. Hal tersebut dapat terjadi karena ada
sebagian masyarakat yang tidak memahami makna dan arti perbedaan dalam persatuan.
Rasa ingin menang sendiri dan terlalu menonjolkan identitas kedirian atau kesukuan menjadi
faktor kurang dihayatinya makna Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan kembali menggelorakan semangat ke-bhinnekaan, perbedaan dipandang
sebagai suatu kekuatan yang bisa mempersatukan bangsa dan negara dalam upaya
mewujudkan cita-cita negara. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menunjukan bahwa bangsa
Indonesia sangat heterogen, dan karenanyatoleransi menjadi kebutuhan mutlak. Di era
modern ini, di ruang-ruang publik yang manakah homogenitas absolutdapat kita temukan?
Tidak ada. Sebab, heterogenitas sudah merupakan keniscayaan hidup modern. Karena
itulah, tak bisa tidak, kita harus belajar menerima dan menghargai pelbagai perbedaan.
Dewasa ini banyak faktor yang menyebabkan toleransi kian memudar dari kehidupan
masyarakat. Di era globalisasi ini, banyak kecenderungan antar individu bersikap saling
curiga yang apabila hal ini dibiarkan akan memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
F. ANTISIPASI ANCAMAN, TANTANGAN, HAMBATAN, DAN GANGGUAN DALAM
MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL
Sebagai antisipasi terhadap munculnya berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan dalam membangun integrasi nasional perlu dilakukan beberapa hal berikut :
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan media utama membangun peradaban dan kesejahteraan hidup
manusia. pendidikan menjadikan manusia berpengetahuan, cerdas, terampil dan
berkarakter, namun tidak merugikan orabg banyak serta yang bersangkutan tidak di
perbudak oleh orang lain
2. Pembangunan
Pada dasarnya pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Pembangunan
dapat mengantisipasi terhadap berbagai ancaman, tantangan , hambatan dan gangguan
dalam mewujudkan integrasi nasional. Tidak mungkin pembangunan dapat dilaksanakan
tanpa kondisi integrasi
3. Penegakan Hukum dan keadilan
Pembiaran terjadinya pelanggaran hukum dan keadilan bisa menyebabkan rasa tidak
aman, tidak nyaman , dan semakin meningkatkan kriminalitas. Oleh kerenanya,
penegakan hukum dan keadilan bisa mencegah terjadinya berbagai macam tindakan yang
dapat menjadi ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan dalam membangun integrasi
nasional
4. Penghormatan HAM
Penghormatan HAM menjadikan manusia mendapatkan pelakuan dan kesempatan yang
dalam kehidupan bernegara, Penegakan HAM dapat menghindari terjadinya KKN,
kriminalitas, invasi dan penetrasi asing dalam berbagai bidang
5. Penguatan alutsista dan sumber daya manusia
Alutsista adalah alat utama sistem persenjataan tentara nasional Indonesia. Kebaharuan
dan modernisasi alutsista dapat digunakan untuk mengantisipasi berbagai ancaman,
tantangan , gangguan dan hambatan dalam membangun integrasi nasional , baik yang
datang dari dalam negeri maupun luar negeri. Apalagi kebaharuan tersebut didukung oleh
peningkatan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang
mengoperasionalkan
6. Penciptaan suasana aman dan tentram
Penciptaan kondisi yang aman dan tentram pada suatu lingkungan adalah tanggung jawab
semua pihak ,bukan hanya tanggung jawab semua pihak , bukan hanya tanggung jawab
aparat keamanan.
7. Penghapusan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)
Praktik KKN di Indonesia bisa dikatakan sudah mendarah daging dan dilakukan dalam
berbagai cara. pe;akunya tidak hanya aparat pemerintahan saja, buruh pun bisa
melakukan KKN. Dampaknya bisa langsung dan tidak langsung terhadap ekstistensi
bangsa. Oleh karenanya penghapusan KKN harus serius dilakukan sebagai antispasi
terjadinya disintegrasi bangsa
G. PENTINGNYA KESADARAN BERNEGARA KESATUAN RI
Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media
massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok
masyarakat yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran
berbangsa dan bernegara.
Kesadaran adalah sikap yang tumbuh dari kemuan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa
ada tekanan dari luar. Bangsa adalah orang-orang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,
bahasa, sejarah juga berpemerintahan sendiri. Sedangkan berbangsa adalah manusia yang
memeiliki landasan etika, bermoral dan berakhlak mulia dalam bersikap mewujudkan makna
sosial dan adil. Negara adalah organisai dari kelompok manusia yang bersama-sama
mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakai adanya satu pemerintahan yang mengurus
tata tertib serta keselamatan kelompok manusia tersebut.
Berbangsa dan bernegara merupakan suatu konsep atau istilah yang menunjukkan
seseorang individu terikat dan atau menjadi bagian dari suatu bangsa dan negara tertentu.
Masa reformasi telah berakhir, namun krisis yang melanda negeri ini sangat lambat
perubahannya, sangat berbeda dengan Negara- Negara lain yang begitu cepat dapat mengatasi
krisis, Hal ini yang perlu mendapatkan perhatian bagi kita semua, bahwa kesadaran
berbangsa dan bernegara sangat diperlukan.
Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang tumbuh
dari kemauan diri dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas/rela tanpa tekanan dari luar
untuk bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri
sendiri dan lingkungannya.
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Indonesia mempunyai makna bahwa individu
yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus
mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi
keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia.
Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara kepada pemuda merupakan hal
penting yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena pemuda merupakan penerus
bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini. Kesadaran berbangsa
dan bernegara ini jangan ditafsir hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi harus lebih
luas memandangnya, sehingga dalam implementasinya, pemuda lebih kreatif menerapkan
arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat
kesadaran berbangsa dan bernegara itu sendiri.
Di era globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita, namun kesadaran
berbangsa dan bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk bersama sama
memberikan pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Pemerintah ikut
bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa dan
bernegara bagi warganya, bila rakyat bangsa Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran
berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah
bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari
gangguan bangsa lain.
Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa warga
bangsa Indonesia di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan
bernegara. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai daerah sering bergejolak diantaranya
tawuran antar warga, perkelaian pelajar, ketidakpuasan terhadap hasil pilkada, perebutan
lahan pertanian maupun tambang, dan lain-lain. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di
bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari
kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan
Negara Indonesia. Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan
bernegara sebaiknya mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua. Sehingga amanat
pada UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah Republik
Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.
H. PERILAKU KOMITMEN TERHADAP NKRI
1. Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari
dalam negeri.
2. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
3. Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
4. Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan
kepada negara.
I. PERILAKU TOLERAN DAN HARMONI KEBERAGAMAN DAN KEHIDUPAN
1. Penerapan dalam Lingkungan Keluarga
 Penggunaan kamar mandi tidak seenaknya
 Ketika makan ingat anggota keluarga yang lain dan sebagainya.
2. Penerapan dalam Lingkungan Sekolah
 Penggunaan segala fasilitas sekolah tidak seenaknya sendiri
 Pada waktu belajar tidak gaduh ketika jam kosong
 Belajar berkelompok tanpa memilih-milih teman dalam anggota kelompok
 Merawat dan membersihkan ruang kelas
 Tidak pilih-pilih dalam berteman.
3. Penerapan dalam Lingkungan Masyarakat
 Penggunaan segala fasilitas umum tidak seenaknya sendiri
 Menjalankan ibadah sewajarnya
 Mau dan bersedia untu berkelompok
 Merawat dan membersihkan lingkungan bersama-sama
 Bersedia untuk memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara antri.
4. Penerapan dalam Lingkungan Negara
 Penghargaan dan penghormatan serta perlakuan yang sama terhadap keberagaman
dalam masyarakat
 Pemberian kesempatan dan perlakuan yang sama untuk menggunakan segala fasilitas
umum
 Memberi kesempatan yang sama untuk beribadah dan merayakan secara wajar
 Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan kelompok masyarakat
 Merawat, mejaga,dan membersihkan lingkungan
 Bersedia untuk menjaga lingkungan negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bhinneka Tunggal Ika merupakan bukti bahwa Indonesia telah mengakuai
adanya kehidupan yang beragam (pluralisme) sejak awal berdirinya. Jika saat ini
pluralisme atau multikulturalisme menjadi kata yang sedang hangat dibicarakan
dalam kehidupan global, maka Bangsa Indonesia sudah sejak lama mengakui dan
mempraktekkan kehidupan yang plural tersebut. Pemahaman akan perbedaan namun
tetap bersatu sangatlah diperlukan. Jika tidak maka perbedaan tersebut akan
menyebabkan munculnya konflik antar suku bangsa.
Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara kepada pemuda merupakan
hal penting yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena pemuda merupakan
penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini.
Kesadaran berbangsa dan bernegara ini jangan ditafsir hanya berlaku pada pemerintah
saja, tetapi harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam implementasinya,
pemuda lebih kreatif menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam
kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat kesadaran berbangsa dan bernegara itu
sendiri.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis paparkan, tentunya masih sangat
jauh dari kesempurnaan tapi semoga saja yang kita pelajari ini bermanfaat, dengan
harapan bisa menambah pengetahuan dan keilmuan bagi kita semua. Kritik dan saran
yang bersifat membangun sangan diharapkan untuk menjadi koreksi kedepan dan
terima kasih kepada bapak guru yang telah membimbing saya semoga kita semua
mendapat barokah dan kemanfaatan ilmunya. Amien
DAFTAR PUSTAKA
http://komunitasgurupkn.blogspot.com/2014/08/pengertian-dan-makna-bhinneka-
tunggal.html
http://www.erepublik.com/ei/article/pentingnya-semboyan-bhinneka-tunggal-ika-
1689090/1/20
http://www.academia.edu/6194308/Makalah_Pencegahan_dan_Penanggulangan_Ancaman_
Disintegrasi
http://pknabita.blogspot.com/2015/02/setelah-anda-menguasai-materi-bab-vi.html

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan sel
resky r.p
 
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fixBab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
RezaWahyuni5
 

Was ist angesagt? (20)

Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Soal latihan kelas xi semester 2 [part 2]
Soal latihan kelas xi semester 2 [part 2]Soal latihan kelas xi semester 2 [part 2]
Soal latihan kelas xi semester 2 [part 2]
 
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
 
Efek komunikasi massa
Efek komunikasi massaEfek komunikasi massa
Efek komunikasi massa
 
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4UNSUR TRANSISI PERIODE 4
UNSUR TRANSISI PERIODE 4
 
Manusia, Keseragaman dan Kesederajatan
Manusia, Keseragaman dan KesederajatanManusia, Keseragaman dan Kesederajatan
Manusia, Keseragaman dan Kesederajatan
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Masyarakat Majemuk
Masyarakat Majemuk Masyarakat Majemuk
Masyarakat Majemuk
 
Sistem endomembran
Sistem endomembranSistem endomembran
Sistem endomembran
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan sel
 
Analisis teks cerita sejarah
Analisis teks cerita sejarahAnalisis teks cerita sejarah
Analisis teks cerita sejarah
 
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteFungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
 
media massa dan masalah sosial
media massa dan masalah sosialmedia massa dan masalah sosial
media massa dan masalah sosial
 
Masyarakat Jaringan
Masyarakat JaringanMasyarakat Jaringan
Masyarakat Jaringan
 
Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang ekonomi
Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang ekonomiAncaman terhadap integrasi nasional di bidang ekonomi
Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang ekonomi
 
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fixBab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
 
Sosiologi XI IPS Konflik sosial
Sosiologi XI IPS Konflik sosialSosiologi XI IPS Konflik sosial
Sosiologi XI IPS Konflik sosial
 
Isu kriminalitas perkotaan
Isu kriminalitas perkotaanIsu kriminalitas perkotaan
Isu kriminalitas perkotaan
 
Pola komunikasi masyarakat baduy ( baru )
Pola komunikasi masyarakat baduy ( baru )Pola komunikasi masyarakat baduy ( baru )
Pola komunikasi masyarakat baduy ( baru )
 

Ähnlich wie Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika

Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Alyaraisa Alpasha
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsaPencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraanBab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Arini Nurmala Sari
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
chilovely
 

Ähnlich wie Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika (20)

Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsaPencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
 
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraanBab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
PAPARAN MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA.pptx
PAPARAN MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA.pptxPAPARAN MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA.pptx
PAPARAN MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA.pptx
 
MAKALAH PKN KELOMPOK MATERI 5 IE -B
MAKALAH PKN KELOMPOK  MATERI 5 IE -BMAKALAH PKN KELOMPOK  MATERI 5 IE -B
MAKALAH PKN KELOMPOK MATERI 5 IE -B
 
Pkn kel anisa
Pkn kel anisa   Pkn kel anisa
Pkn kel anisa
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Persatuanndan kesatuan.pptx
Persatuanndan kesatuan.pptxPersatuanndan kesatuan.pptx
Persatuanndan kesatuan.pptx
 
MAKALAH_PKN-_1_.pdf
MAKALAH_PKN-_1_.pdfMAKALAH_PKN-_1_.pdf
MAKALAH_PKN-_1_.pdf
 
1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point
 
1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point
 
KWN KELOMPOK 5.pptx
KWN KELOMPOK 5.pptxKWN KELOMPOK 5.pptx
KWN KELOMPOK 5.pptx
 
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
 

Mehr von Umar Mukhtar (6)

Langkah-langkah membuat program database
Langkah-langkah membuat program databaseLangkah-langkah membuat program database
Langkah-langkah membuat program database
 
Bank dan kantor bank - kelompok 7
Bank dan kantor bank - kelompok 7Bank dan kantor bank - kelompok 7
Bank dan kantor bank - kelompok 7
 
Makalah senbud cover buku - kel. 6
Makalah senbud   cover buku - kel. 6Makalah senbud   cover buku - kel. 6
Makalah senbud cover buku - kel. 6
 
Kelompok v si - x ak 3 - kerajaan islam di kalimantan
Kelompok v   si - x ak 3 - kerajaan islam di kalimantanKelompok v   si - x ak 3 - kerajaan islam di kalimantan
Kelompok v si - x ak 3 - kerajaan islam di kalimantan
 
Etika Administrasi Perkantoran - SMK N 2 Pekalongan
Etika Administrasi Perkantoran - SMK N 2 PekalonganEtika Administrasi Perkantoran - SMK N 2 Pekalongan
Etika Administrasi Perkantoran - SMK N 2 Pekalongan
 
Hasil Jasa dan Produk Pekerjaan Kantor - SMK n 2 Pekalongan
Hasil Jasa dan Produk Pekerjaan Kantor - SMK n 2 PekalonganHasil Jasa dan Produk Pekerjaan Kantor - SMK n 2 Pekalongan
Hasil Jasa dan Produk Pekerjaan Kantor - SMK n 2 Pekalongan
 

Kürzlich hochgeladen

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika

  • 1. AAANNNCCCAAAMMMAAANNN TTTEEERRRHHHAAADDDAAAPPP NNNEEEGGGAAARRRAAA DDDAAALLLAAAMMM MMMEEEMMMBBBAAANNNGGGUUUNNN IIINNNTTTRRREEEGGGRRRAAASSSIII NNNAAASSSIIIOOONNNAAALLL DDDEEENNNGGGAAANNN BBBIIINNNGGGKKKAAAIII BBBHHHIIINNNNNNEEEKKKAAA TTTUUUNNNGGGGGGAAALLL IIIKKKAAA MAKALAH PPKN SMK NEGERI 2 PEKALONGAN 2015 KELOMPOK 1  HABIBATURROHMANIA  MUHAMMAD IQRORUL RAMZY  NURUL AMALLIA  UMAR MUKHTAR X AKUNTANSI 3
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke haribaan Penguasa Semesta yang meluapkan samudra-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah dengan judul “Ancaman terhadap negara dalam membangun intregrasi nasional dengan bingkai bhinneka tunggal ika” ini sebagai tugas mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada baginda Rosululloh SAW yang telah menyingkap tabir kejahiliyyahan menuju era kebebasan berfikir yakni Din Al Islam. Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis menghaturkan terimakasih yang sedalam- dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini karena itu, perkenankan penulis menyampaikan terimakasih, khususnya kapada yang terhormat Ibu Lilis Rina Santi S.Pd selaku pembimbing yang telah mengarahkan kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Semoga Allah SWT melimpahkan anugrah cinta-Nya pada kita semua. Sehingga kita memiliki hati yang senantiasa dipenuhi oleh aura cinta-Nya yang murni. Sebagai manusia yang tak luput dari salah.Penulis pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharap akan saran dan kritik konstruktif demi penyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bias bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pelajar luas secara umum, dengan izin-Nya Pekalongan, April 2015 Penulis
  • 3. Daftar Isi HALAMAN DEPAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH B. RUMUSAN MASALAH C. TUJUAN PENULISAN BAB II PEMBAHASAN A. BHINNEKA TUNGGAL IKA B. MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA C. RELEVANSI BHINNEKA TUNGGAL IKA DENGAN KONDISI KEHIDUPAN BANGSA D. BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA E. PENTINGNYA KEBHINNEKAAN PADA ERA GLOBALISASI F. ANTISIPASI ANCAMAN, TANTANGAN, HAMBATAN, DAN GANGGUAN DALAM MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL G. PENTINGNYA KESADARAN BERNEGARA KESATUAN RI H. PERILAKU KOMITMEN TERHADAP NKRI I. PERILAKU TOLERAN DAN HARMONI KEBERAGAMAN DAN KEHIDUPAN BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan (Archipelagic State) yang memiliki keaneka ragaman baik dilihat dari segi ras, agama, bahasa, suku bangsa dan adat istiadat, serta kondisi faktual ini disatu sisi merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa- bangsa lain yang tetap harus dipelihara. Keanekaragaman tersebut juga mengandung potensi konflik yang jika tidak dikelola dengan baik dapat mengancam keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, seperti gerakan separatisme yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akibat dari ketidakpuasan dan perbedaan kepentingan yang dapat mengakibatkan terjadinya disintegrasi bangsa. Saat ini, semangat Bhinneka Tunggal Ika terasa luntur, banyak generasi muda yang tidak mengenal semboyan ini, bahkan banyak kalangan melupakan kata-kata ini, sehingga ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia merdeka memudar, seperti pelita kehabisan minyak. Selain karena lunturnya semangat tersebut, adanya disparitas sosial ekonomi sebagai dampak dari pengaruh demokrasi. Akibat dari keadaan ini dikhawatirkan akan menimbulkan fanatisme asal daerah. Meskipun kita sudah memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika namun di beberapa daerah masih terjadi konflik antar suku atau agama. Hal tersebut dapat terjadi karena ada sebagian masyarakat yang tidak memahami makna dan arti perbedaan dalam persatuan. Rasa ingin menang sendiri dan terlalu menonjolkan identitas kedirian atau kesukuan menjadi faktor kurang dihayatinya makna Bhinneka Tunggal Ika. Untuk itu pembangunan dan pengamanan wilayah NKRI harus dilakukan melalui pendekatan beberapa aspek, terutama aspek demarkasi dan delimitasi garis batas negara, disamping itu melalui pendekatan pembangunan kesejahteraan, politik, hukum, dan keamanan. Pembangunan nasional yang diharapkan dapat menghasilkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Sehingga dapat dijadikan sebagai landasan yang kokoh dalam upaya mencapai masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri dalam suasana tentram dan sejahtera lahir dan batin, dalam tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang berlandaskan Pancasila, pada kenyataannya belum terwujud. Pancasila sebagai ideologi negara yang lahir dari ide-ide bangsa yang mengandung nilai-nilai hakiki semakin terkikis oleh ideologi asing. Inilah berbagai permasalahan yang kita hadapi dan menjadi tantangan kita bersama. Menghadapi situasi dan kondisi demikian kita harus memiliki satu visi. Baik para pemimpin pemerintahan, sipil maupun militer, juga para elite politik, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh partai serta media massa.
  • 5. B. Rumusan Masalah Berdasar uraian dari latar belakang yang telah disapaikan diatas dapat dirumuskan sebuah permasalahan : 1. Bhinneka tunggal ika 2. Makna bhinneka tunggal ika 3. Relevansi bhinneka tunggal ika dengan kondisi kehidupan bangsa 4. Bhinneka tunggal ika sebagai alat pemersatu bangsa 5. Pentingnya kebhinnekaan pada era globalisasi 6. Antisipasi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan dalam membangun integrasi nasional 7. Pentingnya kesadaran bernegara kesatuan ri 8. Perilaku komitmen terhadap nkri 9. Perilaku toleran dan harmoni keberagaman dan kehidupan C. Maksud dan Tujuan 1. Memenuhi tugas Mata Pelajaran PPKn 2. Memberi gambaran tentang pentingnya kehidupan yang ber-bhinneka tunggal ika 3. Mengetahui ancaman terhadap Negara dalam membangun integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. BHINNEKA TUNGGAL IKA Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti walaupun Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat, budaya dan agama tetapi merupakan satu kesatuan. Dalam kita bersatu bukan berarti ingin menghilangkan perbedaan, tetapi persatuan dalam keaneka ragaman yang justru menjadi kesatuan yang indah. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah proses yang dinamis dan berlangsung lama. Upaya untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia tersebut semua warga negara harus mendapatkan kesempatan yang sama, menghindari adanya diskriminasi, tidak mementingkan kelompok maupun golongan dan tidak terjebak dalam kegiatan yang menjurus rasialisme. Oleh karenanya dengan menghayati arti Bhinneka Tunggal Ika dengan benar akan terwujud kesatuan. B. MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan yang tepat bagi bangsa Indonesia karena bangsa Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang berasal dari berbagai macam suku, agama, ras dan budaya. Namun hal tersebut tidak menjadikan masyarakat bercerai berai, justru menjadi perekat untuk semakin meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Karena diikat oleh adanya kesamaan latar belakang sejarah, pengalaman, perjuangan dalam mencapai kemerdekaan, keturunan, adat istiadat, dan bahasa yang diikat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia maka tetap menjadi bangsa Indonesia yang bersatu padu. Makna penting yang terdapat dalam Bhinneka Tunggal Ika adalah mengajarkan mengenai arti pentingnya membangun harmonisasi hidup dalam diri masyarakat dan juga alam melalui berbagai macam perbedaan yang ada, baik latar belakang ekonomi, agama, politik, suku, warna kulit, dan lain-lain. Didalam Bhinneka Tunggal Ika diajarkan untuk menghargai keragaman masyarakat Indonesia, sehingga suatu perbedaan dianggap sebagai suatu hal yang dapat menyatukan negara Indonesia. Kita mengakui adanya perbedaan yang ada pada bangsa Indonesia sebagai sebuah negara kesatuan. Akan tetapi perbedaan yang ada tersebut bukan sebagai penyebab terjadinya perpecahan, namun justru sebaliknya akan semakin memperkuat persatuan. Seperti halnya kesatuan tubuh manusia yang dapat berfungsi maksimal ketika terdapat perbedaan fungsi dan peran antar anggota tubuh manusia. Sebagai perumpamaan, tangan kita tidak akan bisa menggenggam sempurna jika kelima jari tidak bekerja dengan sempurna, tanpa jempol keempat jari lain tidak akan bisa memegang sesuatu dengan kuat. Bila ditelaan lebih mendalam, didalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika terdapat beragam nilai yang menjadikan rakyat dan warga neraga Indonesia dapat hidup dan menata kehidupan bersama dengan harmonis, bersatu sebagai kekuatan pembangun negara. Nilai-
  • 7. nilai tersebut juga sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan atau nasionalisme yang dipersepsikan dari sila-sila pancasila, yaitu : a. Toleransi b. Persatuan c. Kesederajatan d. Kebebasan e. Non-diskriminasi f. Pengorbanan g. Kekeluargaan h. Keseimbangan i. Kepedulian j. Kerja sama atau gotong royong Bhinneka Tunggal Ika telah sama-sama diakui dan dirasakan mempunyai “kekuatan” untuk menyatukan, mengukuhkan dan meneguhkan bangsa Indonesia yang majemuk atau disebut sebagai salah satu sarana perngintegrasi bangsa Indonesia serta sebagai jati diri bangsa Indoensia. C. RELEVANSI BHINNEKA TUNGGAL IKA DENGAN KONDISI KEHIDUPAN BANGSA Semboyan Bhinneka Tunggal Ika meskipun diambil dari istilah yang telah berusia ribuan tahun dan telah menjadi semboyan bangsa selama lebih dari 60 tahun, dipandang masih sangat relevan dengan kehidupan bangsa Indonesia masa kini. Ada banyak relevansi antara filosofi dan makna yang terkandung dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika dengan berbagai kondisi kehidupan bangsa yang saat ini mendapatkan tantangan yang kian kompleks baik tantangan dari dalam maupun luar termasuk era globalisasi. Bhinneka Tunggal Ika merupakan bukti bahwa Indonesia telah mengakuai adanya kehidupan yang beragam (pluralisme) sejak awal berdirinya. Jika saat ini pluralisme atau multikulturalisme menjadi kata yang sedang hangat dibicarakan dalam kehidupan global, maka Bangsa Indonesia sudah sejak lama mengakui dan mempraktekkan kehidupan yang plural tersebut. Pemahaman akan perbedaan namun tetap bersatu sangatlah diperlukan. Jika tidak maka perbedaan tersebut akan menyebabkan munculnya konflik antar suku bangsa. Konsep Bhinneka Tunggal Ika perlu diterapkan di Indonesia karena akan menjadikan ajaran kepada warga negara Indonesia bersikap Bhinneka Tunggal Ika yaitu beraneka ragam sifat, suku, bangsa, ras, agama, budaya, dan lain-lain. Jika konsep Bhinneka Tunggal Ika diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat maka akan membuahkan manfaat yang besar sekali diantaranya, masyarakat dalam hidupnya tidak akan ada prinsip membeda-bedakan baik itu berbeda suku, agama, adat istiadat, budaya dan lain lain. Semua itu akan membawakan kesejahteraan bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Jika bangsa Indonesia tidak menerapkan konsep Bhinneka Tunggal Ika maka bangsa Indonesia akan mengalami kemunduran atau musnah, karena dengan bersemboyan
  • 8. “Bhinneka Tunggal Ika” dan memiliki rasa kebhinnekaan maka bangsa Indonesia akan tetap bersatu dan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan walaupun memiliki perbedaan suku, agama, ras, status sosial dan adat istiadat sehingga apabila kita tidak memiliki rasa kebhinnekaan maka bangsa Indonesia akan hancur dan terpecah belah seperti halnya Uni Soviet dan negara-negara Balkan. D. BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA Perlu kita ketahui bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan salah satu alat pemersatu bangsa Indonesia. Oleh karena itu, setiap orang perlu memehami tidak hanya kebudayaan sendiri, namun juga kebudayaan orang lain agar bisa saling memahami perbedaan dan menumbuhkan sikap toleran. Harus disadari bahwa Indonesia mempunyai beragam budaya, sehingga dibutuhkan pengertian antar budaya agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak muncul sikap-sikap entosentisme dan primordialisme. Etnosentrisme adalah sebuah sikap yang cenderung sebyektif dalam memandang budaya orang lain atau memandang dan menilai budaya orang lain dari kacamata budayanya sendiri. Pandangan etnosentrinsme akan menghasilkan sikap dan pandangan yang merendahkan/ melecehkan budaya lain. Sedangkan primordialisme merupakan faham atau pandangan yang menempatkan diri atau suku bangsanya sebagai paling superior atau merasa paling unggul. Jika sikap etnosentrisme dan primordialisme dikembangkan maka yang terjadi adalah setiap suku atau agama akan merasa paling unggul, super dan paling benar. Sementara suku atau agama yang lain akan dipandang sebelah mata, dipandang remeh dan rendah. Jika itu terjadi maka dapat dipastikan akan terjadi konflik dan pertentangan yang berkepanjangan seperti terjadi di Sambas, Poso atau Ambon pada awal era reformasi. Kebudayaan daerah merupakan akar kebudayaan nasional. Karena kebudayaan nasional bangsa Indonesia pada hakikatnya berasal dari berbagai kebudayaan daerah yang sangat beragam. Apabila kebudayaan daerah dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, maka kebudayaan nasional akan semakin beragam. E. PENTINGNYA KEBHINNEKAAN PADA ERA GLOBALISASI Pentingnya keberagaman dalam pembangunan selanjutnya diperkukuh dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagaimana tercantum dalam ketentuan Pasal 36A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Saat ini, semangat Bhinneka Tunggal Ika terasa luntur, banyak generasi muda yang tidak mengenal semboyan ini, bahkan banyak kalangan melupakan kata-kata ini, sehingga ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia merdeka memudar, seperti pelita kehabisan minyak. Selain karena lunturnya semangat tersebut, adanya disparitas sosial ekonomi sebagai dampak dari pengaruh demokrasi. Akibat dari keadaan ini dikhawatirkan akan menimbulkan fanatisme asal daerah.
  • 9. Meskipun kita sudah memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika namun di beberapa daerah masih terjadi konflik antar suku atau agama. Hal tersebut dapat terjadi karena ada sebagian masyarakat yang tidak memahami makna dan arti perbedaan dalam persatuan. Rasa ingin menang sendiri dan terlalu menonjolkan identitas kedirian atau kesukuan menjadi faktor kurang dihayatinya makna Bhinneka Tunggal Ika. Dengan kembali menggelorakan semangat ke-bhinnekaan, perbedaan dipandang sebagai suatu kekuatan yang bisa mempersatukan bangsa dan negara dalam upaya mewujudkan cita-cita negara. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menunjukan bahwa bangsa Indonesia sangat heterogen, dan karenanyatoleransi menjadi kebutuhan mutlak. Di era modern ini, di ruang-ruang publik yang manakah homogenitas absolutdapat kita temukan? Tidak ada. Sebab, heterogenitas sudah merupakan keniscayaan hidup modern. Karena itulah, tak bisa tidak, kita harus belajar menerima dan menghargai pelbagai perbedaan. Dewasa ini banyak faktor yang menyebabkan toleransi kian memudar dari kehidupan masyarakat. Di era globalisasi ini, banyak kecenderungan antar individu bersikap saling curiga yang apabila hal ini dibiarkan akan memecah persatuan dan kesatuan bangsa. F. ANTISIPASI ANCAMAN, TANTANGAN, HAMBATAN, DAN GANGGUAN DALAM MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL Sebagai antisipasi terhadap munculnya berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dalam membangun integrasi nasional perlu dilakukan beberapa hal berikut : 1. Pendidikan Pendidikan merupakan media utama membangun peradaban dan kesejahteraan hidup manusia. pendidikan menjadikan manusia berpengetahuan, cerdas, terampil dan berkarakter, namun tidak merugikan orabg banyak serta yang bersangkutan tidak di perbudak oleh orang lain 2. Pembangunan Pada dasarnya pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Pembangunan dapat mengantisipasi terhadap berbagai ancaman, tantangan , hambatan dan gangguan dalam mewujudkan integrasi nasional. Tidak mungkin pembangunan dapat dilaksanakan tanpa kondisi integrasi 3. Penegakan Hukum dan keadilan Pembiaran terjadinya pelanggaran hukum dan keadilan bisa menyebabkan rasa tidak aman, tidak nyaman , dan semakin meningkatkan kriminalitas. Oleh kerenanya, penegakan hukum dan keadilan bisa mencegah terjadinya berbagai macam tindakan yang dapat menjadi ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan dalam membangun integrasi nasional 4. Penghormatan HAM Penghormatan HAM menjadikan manusia mendapatkan pelakuan dan kesempatan yang dalam kehidupan bernegara, Penegakan HAM dapat menghindari terjadinya KKN, kriminalitas, invasi dan penetrasi asing dalam berbagai bidang 5. Penguatan alutsista dan sumber daya manusia Alutsista adalah alat utama sistem persenjataan tentara nasional Indonesia. Kebaharuan dan modernisasi alutsista dapat digunakan untuk mengantisipasi berbagai ancaman, tantangan , gangguan dan hambatan dalam membangun integrasi nasional , baik yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri. Apalagi kebaharuan tersebut didukung oleh
  • 10. peningkatan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang mengoperasionalkan 6. Penciptaan suasana aman dan tentram Penciptaan kondisi yang aman dan tentram pada suatu lingkungan adalah tanggung jawab semua pihak ,bukan hanya tanggung jawab semua pihak , bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan. 7. Penghapusan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) Praktik KKN di Indonesia bisa dikatakan sudah mendarah daging dan dilakukan dalam berbagai cara. pe;akunya tidak hanya aparat pemerintahan saja, buruh pun bisa melakukan KKN. Dampaknya bisa langsung dan tidak langsung terhadap ekstistensi bangsa. Oleh karenanya penghapusan KKN harus serius dilakukan sebagai antispasi terjadinya disintegrasi bangsa G. PENTINGNYA KESADARAN BERNEGARA KESATUAN RI Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara. Kesadaran adalah sikap yang tumbuh dari kemuan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa ada tekanan dari luar. Bangsa adalah orang-orang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, sejarah juga berpemerintahan sendiri. Sedangkan berbangsa adalah manusia yang memeiliki landasan etika, bermoral dan berakhlak mulia dalam bersikap mewujudkan makna sosial dan adil. Negara adalah organisai dari kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakai adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan kelompok manusia tersebut. Berbangsa dan bernegara merupakan suatu konsep atau istilah yang menunjukkan seseorang individu terikat dan atau menjadi bagian dari suatu bangsa dan negara tertentu. Masa reformasi telah berakhir, namun krisis yang melanda negeri ini sangat lambat perubahannya, sangat berbeda dengan Negara- Negara lain yang begitu cepat dapat mengatasi krisis, Hal ini yang perlu mendapatkan perhatian bagi kita semua, bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara sangat diperlukan. Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas/rela tanpa tekanan dari luar untuk bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Indonesia mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia. Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara kepada pemuda merupakan hal penting yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena pemuda merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini. Kesadaran berbangsa dan bernegara ini jangan ditafsir hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam implementasinya, pemuda lebih kreatif menerapkan
  • 11. arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat kesadaran berbangsa dan bernegara itu sendiri. Di era globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita, namun kesadaran berbangsa dan bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk bersama sama memberikan pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Pemerintah ikut bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi warganya, bila rakyat bangsa Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain. Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa warga bangsa Indonesia di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai daerah sering bergejolak diantaranya tawuran antar warga, perkelaian pelajar, ketidakpuasan terhadap hasil pilkada, perebutan lahan pertanian maupun tambang, dan lain-lain. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia. Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara sebaiknya mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua. Sehingga amanat pada UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan. H. PERILAKU KOMITMEN TERHADAP NKRI 1. Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri. 2. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. 3. Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. 4. Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan kepada negara. I. PERILAKU TOLERAN DAN HARMONI KEBERAGAMAN DAN KEHIDUPAN 1. Penerapan dalam Lingkungan Keluarga  Penggunaan kamar mandi tidak seenaknya  Ketika makan ingat anggota keluarga yang lain dan sebagainya. 2. Penerapan dalam Lingkungan Sekolah  Penggunaan segala fasilitas sekolah tidak seenaknya sendiri  Pada waktu belajar tidak gaduh ketika jam kosong  Belajar berkelompok tanpa memilih-milih teman dalam anggota kelompok  Merawat dan membersihkan ruang kelas  Tidak pilih-pilih dalam berteman. 3. Penerapan dalam Lingkungan Masyarakat  Penggunaan segala fasilitas umum tidak seenaknya sendiri  Menjalankan ibadah sewajarnya  Mau dan bersedia untu berkelompok
  • 12.  Merawat dan membersihkan lingkungan bersama-sama  Bersedia untuk memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara antri. 4. Penerapan dalam Lingkungan Negara  Penghargaan dan penghormatan serta perlakuan yang sama terhadap keberagaman dalam masyarakat  Pemberian kesempatan dan perlakuan yang sama untuk menggunakan segala fasilitas umum  Memberi kesempatan yang sama untuk beribadah dan merayakan secara wajar  Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan kelompok masyarakat  Merawat, mejaga,dan membersihkan lingkungan  Bersedia untuk menjaga lingkungan negara.
  • 13. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Bhinneka Tunggal Ika merupakan bukti bahwa Indonesia telah mengakuai adanya kehidupan yang beragam (pluralisme) sejak awal berdirinya. Jika saat ini pluralisme atau multikulturalisme menjadi kata yang sedang hangat dibicarakan dalam kehidupan global, maka Bangsa Indonesia sudah sejak lama mengakui dan mempraktekkan kehidupan yang plural tersebut. Pemahaman akan perbedaan namun tetap bersatu sangatlah diperlukan. Jika tidak maka perbedaan tersebut akan menyebabkan munculnya konflik antar suku bangsa. Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara kepada pemuda merupakan hal penting yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena pemuda merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini. Kesadaran berbangsa dan bernegara ini jangan ditafsir hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam implementasinya, pemuda lebih kreatif menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat kesadaran berbangsa dan bernegara itu sendiri. B. Saran Demikianlah makalah yang dapat penulis paparkan, tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan tapi semoga saja yang kita pelajari ini bermanfaat, dengan harapan bisa menambah pengetahuan dan keilmuan bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangan diharapkan untuk menjadi koreksi kedepan dan terima kasih kepada bapak guru yang telah membimbing saya semoga kita semua mendapat barokah dan kemanfaatan ilmunya. Amien