SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 29
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
BAB V 
PERHITUNGAN PONDASI TIANGBOR 
Pada pembangunan Gedung RSU Purwakarta ini, selain direncanakan 
menggunakan pondasi tiang pancang (seperti telah diuraikan pada Bab IV), dicari 
juga alternatif lain yaitu dengan menggunakan pondasi tiang bor (boredpile). 
Diharapkan setelah didapat hasil perhitungan dengan pondasi tiang bor, kita dapat 
mengambil keputusan pondasi apa yang tepat, praktis, dan ekonomis yang akan 
digunakan pada pembangunan Gedung RSU Purwakarta ini. 
Agar lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan perhitungan pondasi tiang bor 
(boredpile) pada pembangunan Gedung RSU Purwakarta. 
5.1 Data Perhitungan 
Pada perhitungan pondasi tiang bor (boredpile), menggunakan data yang sama 
seperti pada perhitungan pondasi tiang pancang. Baik itu profil dan karakteristik 
teknis tanahnya, maupun beban axial dan beban lateral maksimum yang bekerja pada 
masing-masing kolom Gedung RSU Purwakarta ini. 
5.1.1 Profil dan Karakteristik Teknis Tanah 
Untuk mengetahui profil dan karakteristik teknis tanah pada proyek Gedung 
RSU Purwakarta ini, dilakukan penyelidikan tanah dengan cara Pemboran Teknik. 
Adapun hasil yang diperoleh dari pemboran teknik yang telah dilakukan, didapat 
data sebagai berikut : 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 56
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
Tabel 5.1Data Boring Log 
BORING LOG BH. 01 
Proyek : RSUD BAYU ASIH Started : 23 November 2010 
Lokasi : Jalan Veteran-Purwakarta Finished : 26 November 2011 
Hole Code : BH. 01 Tested by : Heri S. 
Depth : 40 m 
Dept 
(m) 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10 
11 
12 
13 
14 
15 
16 
17 
18 
19 
20 
21 
22 
23 
24 
25 
Soil Description 
Lempung lengket, 
coklat tua 
Lempung sangat 
lunak,coklat muda 
lempung kepasiran 
sedang, abu-abu 
Pasir kasar, abu-abu 
muda 
Thickness 
4.00 m 2.50 m 4.50 m 1 m 
Pasir sedang, abu-abu 
muda 
Pasir sangat halus, 
abu-abu tua 
Lanau kepasiran, 
sedang,abu-abu 
5.50 m 4.00 m 4.00 m 
Sample 
Standard Penetration Test 
"N" Value (Blows/cm) 
10 30 50 
Litologi 
70 90 
20 40 60 80 
N=2 
N=2 
N=3 
N=4 
N=23 
N=40 
N=45 
N=55 
N=56 
N=58 
N=60 
N=65 
N=59 
N=57 
N=62 
N=65 
N=63 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 57
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
.......lanjutan Tabel. 5.1 
BORING LOG BH. 01 
Proyek : RSUD BAYU ASIH Started : 23 November 2010 
Lokasi : Jalan Veteran-Purwakarta Finished : 26 November 2011 
Hole Code: BH. 01 Tested by : Heri S. 
Depth : 40 m 
Thickness 
14.50 m 
Dept 
Remark : 
Soil Description 
Lanau membatu sangat 
keras, abu-abu 
Litologi 
Sample 
The end of drilling at 25.00 m 
: Undisturbed Sample 
: Disturbed Sample/SPT 
Standard Penetration Test 
"N" Value (Blows/cm) 
50 70 90 
10 30 
20 40 60 80 
N=56/10 
N=60/10 
N=60/10 
N=65/10 
N=65/10 
N=65/10 
N=65/10 
N=65/10 
N=65/10 
Dari data pemboran teknik di atas diketahui lapisan tanah yang ada di lokasi 
(m) 
26 
27 
28 
29 
30 
31 
32 
33 
34 
35 
36 
37 
38 
39 
40 
proyek adalah lempung dan pasir. Oleh karena itu dapat di asumsikan sebagai 
berikut: 
- Lempung → Cu = ada, ф= 00 
- Pasir → Cu = 0, ф = ada0 
Sama seperti pada penentuan kedalaman pondasi tiang pancang, kedalaman 
pondasi tiang bor (bored pile) juga diambil pada kedalaman 12 meter dimana nilai N 
= 40 ~ 55. Nilai N = 50 merupakan nilai yang menunjukkan bahwa lapisan dengan 
nilai tersebut, cukup kuat sebagai dasar kedalaman pondasi.Namun untuk keamanan 
nilai N pada perhitungan diambil 40. Untuk lebih jelasnya, data stratifikasi tanah dan 
parameter tanah dapat dilihat seperti di bawah ini. 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 58
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
Tabel 5.2 Stratifikasi Tanah dan Kedalaman Pondasi Tiang 
THICKNESS 
SYMBOL SOIL DESCRIPTION N SKET KEDALAMAN PONDASI TIANG 
DEPTH (M) 
0 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10 
11 
12 
13 
14 
15 
16 
17 
18 
19 
20 
21 
22 
23 
24 
25 
26 
27 
28 
29 
30 
31 
32 
33 
34 
35 
36 
37 
38 
39 
40 
Lempung Lengket 
Lempung Sangat 
Lunak 
Lempung Kepasiran 
Sedang 
Pasir Kasar 
1 
2 
4 
40 
4,00 m 4,00 m 2,50 m 4,50 m 1 m 
Pasir Sedang 55 
4,00 m 
Pasir Sangat Halus 59 
5,50 m 
14,50 m 
Lanau Kepasiran 57 
Lanau Membatu 
Sangat Keras 
56 
s.d 
65 
Qp = qp x Ap 
Qs1 = fs1 x As1 
Qs2 = fs2 x As2 
Qs3 = fs3 x As3 
Qs4 = fs4 x As4 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 59
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
Tabel 5.3NilaiStratifikasi Tanah dan Parameter Tanah 
Layer Soil Type Depth (m) Thickness 
N 
Value 
Cu 
(kN/m²) 
Cu 
(kg/cm²) 
ф 
(˚) 
γ sat 
(t/m³) 
γ 
unsat 
(t/m³) 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 60 
E 
(kg/cm²) 
ν 
1 Lempung 0,0 - 1,0 1,0 1 9 0,090 0 1,38 1,25 7 0,35 
2 Lempung 1,0 - 5,5 4,5 2 18 0,180 0 1,41 1,28 14 0,35 
3 Lempung 5,5 - 8,0 2,5 4 26 0,260 0 1,43 1,30 28 0,30 
4 Pasir 8,0 - 12,0 4,0 40 0 0 45 1,87 1,70 560 0,28 
5.1.2 Data Beban 
Mengenai pembebanan akibat beban struktur dihitung menggunakan bantuan 
Program SAP.2000. Berdasarkan data beban yang ada, didapat hasil output dari 
Program SAP tersebut yaitu beban axial dan beban lateral maksimum yang bekerja 
pada masing-masing kolom adalah sebagai berikut : 
Tabel 5.4Beban Axial dan Beban Lateral Maksimum 
BEBAN LATERAL 
BEBAN AXIAL 
Point FX FY 
Beban 
(ton) 
Point FZ 
Beban 
(ton) 
1 -1,15 -0,43 1,15 
1 101,35 101,35 
2 1,09 0,91 1,09 
2 24,76 24,76 
3 -0,44 2,06 2,06 
3 157,08 157,08 
4 -0,58 0,99 0,99 
4 28,64 28,64 
5 -0,97 2,16 2,16 
5 156,54 156,54 
6 -2,26 0,92 2,26 
6 24,65 24,65 
7 0,36 1,11 1,11 
7 104,36 104,36 
8 0,76 -0,04 0,76 
8 40,26 40,26 
14 -0,78 2,12 2,12 
14 39,76 39,76 
15 3,34 -1,85 3,34 
15 154,34 154,34 
17 -0,03 0,45 0,45 
17 475,77 475,77 
19 -0,35 0,56 0,56 
19 475,93 475,93 
21 -3,67 0,87 3,67 
21 151,82 151,82 
22 0,97 -1,67 1,67 
22 47,93 47,93 
28 -1,01 0,48 1,01 
28 47,01 47,01 
29 3,32 -2,52 3,32 
29 162,23 162,23 
31 -0,10 0,10 0,10 
31 494,30 494,30 
33 -0,46 0,21 0,46 
33 494,31 494,31 
35 -3,80 0,51 3,80 
35 158,03 158,03 
36 0,96 -1,85 1,85 
36 49,52 49,52 
42 -0,98 2,37 2,37 
42 48,77 48,77 
43 3,26 -1,92 3,26 
43 166,77 166,77
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
45 0,10 0,30 0,30 
45 503,36 503,36 
49 -0,68 0,42 0,68 
49 502,07 502,07 
51 -5,94 0,71 5,94 
51 152,62 152,62 
52 -6,41 0,44 6,41 
52 16,31 16,31 
60 0,96 1,33 1,33 
60 53,85 53,85 
69 -0,37 0,45 0,45 
69 6,13 6,13 
85 14,35 -1,31 14,35 
85 35,85 35,85 
86 7,48 -0,52 7,48 
86 180,03 180,03 
88 0,01 -1,74 1,74 
88 449,97 449,97 
92 -0,53 -1,21 1,21 
92 452,85 452,85 
94 -3,17 -0,99 3,17 
94 304,07 304,07 
95 -0,48 0,40 0,48 
95 6,13 6,13 
100 0,74 -2,56 2,56 
100 8,88 8,88 
101 4,52 1,40 4,52 
101 415,50 415,50 
103 -1,14 2,00 2,00 
103 416,08 416,08 
107 -0,43 1,92 1,92 
107 441,97 441,97 
109 -3,23 1,66 3,23 
109 312,29 312,29 
110 -0,50 0,39 0,50 
110 6,11 6,11 
111 0,60 -2,43 2,43 
111 8,05 8,05 
119 -0,47 0,40 0,47 
119 5,95 5,95 
120 0,89 -2,13 2,13 
120 8,58 8,58 
121 5,22 -0,48 5,22 
121 490,34 490,34 
123 -1,01 -0,47 1,01 
123 498,08 498,08 
125 -0,48 -2,06 2,06 
125 290,11 290,11 
133 -2,13 -1,11 2,13 
133 268,62 268,62 
134 -0,52 0,41 0,52 
134 6,01 6,01 
136 0,43 -1,11 1,11 
136 9,64 9,64 
142 -2,21 -0,13 2,21 
142 204,03 204,03 
144 0,01 -0,21 0,21 
144 99,80 99,80 
146 -0,09 0,06 0,09 
146 100,32 100,32 
148 -0,02 -0,07 0,07 
148 146,37 146,37 
150 -0,45 0,44 0,45 
150 5,58 5,58 
151 11,62 -0,91 11,62 
151 43,36 43,36 
152 -0,24 -0,06 0,24 
152 223,71 223,71 
153 -3,88 -0,04 3,88 
153 41,64 41,64 
154 -4,62 0,21 4,62 
154 227,65 227,65 
155 1,11 0,37 1,11 
155 43,42 43,42 
157 3,41 2,55 3,41 
157 267,69 267,69 
159 -3,56 1,55 3,56 
159 282,77 282,77 
160 -0,47 -0,17 0,47 
160 3,99 3,99 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 61
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
5.2 Perhitungan Jumlah Pondasi Akibat Beban Axial 
Pada perhitungan pondasi tiang bor (bored pile) pada proyek ini, direncanakan 
menggunakan boredpile dengan data seperti di bawah ini. 
- Pondasi yang akan digunakan : Pondasi Tiang Bor (boredpile) 
- Dimensi Pondasi : Diameter 60 cm = 0,6 m 
- Panjang Pondasi : 12 m 
5.2.1 Daya Dukung Tiang 
Untuk mendapatkan daya dukung tiang, digunakan rumus berikut : 
Qu = Qp + Qs 
Dimana : 
Qu = daya dukung tiang 
Qp = daya dukung ujung tiang = qp x A 
Qs = daya dukung selimut tiang = Σ qs x As 
a. Daya Dukung Ujung Tiang 
Daya dukung ultimit pada ujung tiang bor (bored pile) dinyatakan dengan 
rumus sebagai berikut. 
Qp = qp xA 
Dimana : 
Qp = daya dukung ultimit tiang 
qp = tahanan ujung per satuan luas (ton/m2) 
A = luas penampang tiang bor (m2) 
Perhitungan : 
 Mencari A (luas penampang ujung tiang bor) 
Ap = ¼ π D2 = ¼ . π . 0,62 = 0,283 m2 = 2827,433 cm2 
 Mencari qp (tahanan ujung) 
Diambil N-SPT pada ujung lapisan yaitu 55 (lihat Tabel 5.2 Stratifikasi tanah) 
36 
55 
Gambar 5.1 Tahanan ujung ultimit pada tanah non-kohesif. 
(Sumber : Reese & Wright, 1977) 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 62
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
Berdasarkan Gambar 5.1diatas, untuk NSPT = 55 di dapat nilai ultimit tahanan 
ujung (qp) = 36 t/ft2 = 38,75008 kg/cm2, maka : 
Qp = qp x A 
= 38,75008kg/cm2 x2827,433 cm2 
= 109563,3kg = 109,56 ton 
b. Daya Dukung Selimut Tiang 
Berdasarkan data stratifikasi dan parameter tanah pada Tabel 5.3, tanah pada 
pembangunan gedung ini berlapis, maka untuk menentukan daya dukung selimut 
tiang pada tiang bor, digunakan rumus perhitungan sebagai berikut : 
Qs = Σ 풇 풏풊=ퟏ s . l . p 
Dimana : 
Qs :daya dukung ultimit selimut tiang (ton) 
fs :gesekan selimut tiang (ton/m2) 
p : keliling penampang tiang (m) 
l : panjang tiang (m) 
Perhitungan : 
 Mencari p (keliling tiang) 
p = 2.π.r = 2 . π . 0,3 m = 1,88 m’ 
 Mencari fs (gesekan selimut tiang) 
Menurut metode Reese & Wright (1977) menyatakan bahwa gesekan selimut 
tiang per satuan luas dipengaruhi oleh jenis tanah dan parameter kuat geser 
tanah. Jadi, untuk tanah kohesif dan tanah nonkohesif dapat menggunakan 
formula sebagai berikut. 
Pada tanah kohesif (tanah lempung) = fs = α . cu 
Pada tanah non-kohesif (tanah pasir) = fs =diperoleh dari gambar 5.2 di bawah. 
Dimana : 
α : faktor adhesi= 0,55 (berdasarkan hasil penelitian Reese) 
cu : kohesi tanah (ton/m2) 
- Nilai cu dan fs pada tanah non-kohesif (lempung) 
Tabel 5.5Nilai cu&α pada Tanah Koehsif 
Layer Cu (kg/cm²) Cu (t/m²) α (faktor adhesi) 
1 0,09 0,90 0,55 
2 0,18 1,80 0,55 
3 0,26 2,60 0,55 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 63
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
- Mencari nilai fs pada tanah non-kohesif 
1,65 
55 
Gambar 5.2Hubungan tahanan selimut ultimit terhadap NSPT. 
(Sumber : Wright, 1977) 
Dari gambar di atas maka didapat nilai fs untuk tanah non-kohesif (pasir) = 
1,65 t/ft2 = 17,76045 t/m2. 
Dengan menggunakan rumus mencari fs (gesekan selimut tiang) diatas, maka 
didapathasil fs pada tiap layer seperti pada tabel di bawah ini : 
Tabel 5.6Nilai Gesekan Selimut (fs) 
Layer Jenis Nilai fs (t/m2) Panjang (m) 
1 Lempung fs1 = 0,49500 L1 = 1,0 m 
2 Lempung fs2 = 0,99000 L2 = 4,5 m 
3 Lempung fs3 = 1,43000 L3 = 2,5 m 
4 Pasir fs4 = 17,76045 L4 = 4,0 m 
Maka daya dukung selimut tiang : 
Qs = Σ 풇 풏풊=ퟏ s . l . p 
Qs = (1,88x1 x0,495) +(1,88x4,5 x0,99) + (1,88x2,5 x1,43) 
+ (1,88x 4 x 17,76045) 
Qs = 0,93305 + 8,39748+ 6,73872+ 133,91065 
Qs = 149,980ton 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 64
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
Jadi daya dukung satu tiang : 
Qu = Qp + Qs 
Atau dalam bahasa yang sering digunakan di Indonesia: 
DDsatu tiang= DD ujung tiang + DDujung selimut 
DDsatu tiang=109,56ton + 149,980ton = 259,543ton 
DDijin = 
푫푫풔풂풕풖풕풊풂풏품 
ퟐ,ퟓ 
= 
ퟐퟓퟗ,ퟓퟒퟑ 
ퟐ,ퟓ 
= 103,817 ton 
5.2.2 Jumlah Pondasi yang Dipakai Akibat Beban Axial 
Penentuan jumlah pondasi didapat dari perhitungan sebagai berikut : 
Jumlah pondasi = Beban Axial / DDijin 
Didapatkan hasil sebagai berikut : 
Tabel 5.7Jumlah Pondasi Akibat Beban Axial 
Point Beban Axial Max Jmlh Pondasi yang Dipakai 
1 101,35 0,98 1 
2 24,76 0,24 1 
3 157,08 1,51 2 
4 28,64 0,28 1 
5 156,54 1,51 2 
6 24,65 0,24 1 
7 104,36 1,01 2 
8 40,26 0,39 1 
14 39,76 0,38 1 
15 154,34 1,49 2 
17 475,77 4,58 5 
19 475,93 4,58 5 
21 151,82 1,46 2 
22 47,93 0,46 1 
28 47,01 0,45 1 
29 162,23 1,56 2 
31 494,30 4,76 5 
33 494,31 4,76 5 
35 158,03 1,52 2 
36 49,52 0,48 1 
42 48,77 0,47 1 
43 166,77 1,61 2 
45 503,36 4,85 5 
49 502,07 4,84 5 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 65
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
51 152,62 1,47 2 
52 16,31 0,16 1 
60 53,85 0,52 1 
69 6,13 0,06 1 
85 35,85 0,35 1 
86 180,03 1,73 2 
88 449,97 4,33 5 
92 452,85 4,36 5 
94 304,07 2,93 3 
95 6,13 0,06 1 
100 8,88 0,09 1 
101 415,50 4,00 5 
103 416,08 4,01 5 
107 441,97 4,26 5 
109 312,29 3,01 4 
110 6,11 0,06 1 
111 8,05 0,08 1 
119 5,95 0,06 1 
120 8,58 0,08 1 
121 490,34 4,72 5 
123 498,08 4,80 5 
125 290,11 2,79 3 
133 268,62 2,59 3 
134 6,01 0,06 1 
136 9,64 0,09 1 
142 204,03 1,97 2 
144 99,80 0,96 1 
146 100,32 0,97 1 
148 146,37 1,41 2 
150 5,58 0,05 1 
151 43,36 0,42 1 
152 223,71 2,15 3 
153 41,64 0,40 1 
154 227,65 2,19 3 
155 43,42 0,42 1 
157 267,69 2,58 3 
159 282,77 2,72 3 
160 3,99 0,04 1 
JUMLAH 143 
Dari hasil perhitungan secara tabelaris di atas, maka didapat jumlah tiang 
akibat beban axial yaitu 143 tiang. 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 66
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
5.3 Perhitungan Jumlah Pondasi Akibat Beban Lateral 
Beban lateral maksimum yang bekerja pada masing-masing kolom didapat dari 
hasil output yang perhitungannya menggunakan bantuan Program SAP.2000. Beban 
lateral maksimum tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.4. 
5.3.1 Perhitungan Akibat Beban Lateral 
a. Penentuan Kriteria Tiang 
Kriteria tiang pendek atau tiang panjang ditentukan berdasarkan nilai R atau T 
yang ditunjukan dalam tabel di bawah ini. 
Tabel 5.8Kriteria Jenis Tiang 
Jenis Tiang Modulus Tanah 
Kaku (Pendek) L ≤ 2 T L ≤ 2 R 
Elastis (Panjang) L ≥ 4 T L ≥ 0,35 R 
퐸퐼 
휂ℎ 
5 
T = √ 
(dalam satuan panjang) 
Dimana : 
E : modulus tiang (beton) = 4700 . √푓푐′ 
fc’ = 25 Mpa ; maka = 4700 . √25 
= 23500 N/mm2 = 2350000 kg/cm2 
I : momen inersia tiang = 255324 cm4 (dari Tabel 4.9) 
ηh : modulus variasi = 3,80 kg/cm3 (dari Terzaghi & Reese) 
퐸퐼 
휂ℎ 
5 
didapat T = √ 
2350000 푥 255324 
5 
= √ 
3,80 
= 173,650 cm 
Jadi, L = 12 m = 1200 cm, sedangkan nilai 4 T = 4 . 173,65 = 694,601 cm. 
Maka : L ≥ 4 T 
1200 cm ≥ 694,601 cm 
Berdasarkan tabel kriteria jenis tiang, karena nilai L ≥ 4 T , maka kriteria jenis 
tiang pada perhitungan ini termasuk Jenis Tiang Elastis (Panjang). 
b. Perhitungan Akibat Beban Lateral 
Karena kriteria jenis tiang termasuk Jenis Tiang Panjang, maka dalam 
perhitungan akibat beban lateral, digunakan Metoda Broms untuk kondisi Tiang 
Panjang dengan Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head) pada tanah lempung. 
Parameter-parameter yang digunakan : 
- Dimensi Tiang = 60 cm 
- Cu =0,09 kg/cm2 
- Mu =dicari dengan menggunakan diagram interaksi kolom 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 67
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
 Perhitungan Mu 
Dalam perhitungan mencari nilai Mu (momen ultimit) pada pondasi bored pile 
ini, akan dibantu dengan software pcaColumn. Adapun parameter-parameter yang 
digunakan dalam perhitungan pada software ini yaitu : 
- Dimensi Tiang = 60 cm 
- Mutu beton (f’c) = 25 MPa 
- Mutu baja (fy) = 400 MPa 
- Tulangan = D-22 
- Kombinasi pembebanan = 1,2 D + 1,0 L + 1,0 E (SNI-03-2847-2002) 
Dengan menggunakan parameter-parameter di atas, setelah di runningpada 
software pcaColumn maka di dapat output sebagai berikut : 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 68
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
Gambar 5.3 
Diagram interaksi. 
385 
10 
38 
Dengan nilai DDijin yaitu P = 103,8 ton = 1038 kN, maka didapat nilai Mu= 385 kN-m 
= 38500 kg-m. = 3850000 kg-cm. 
Maka, 
Mu/Cu.D3 = 3850000 / (0,09 . 603) = 198 
198 
70 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 69
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
Gambar5.4Kapasitas lateral ultimit untuk tiang panjang pada tanah kohesif. 
(Sumber : Broms, 1964) 
Dari Gambar 4.3 Kurva kapasitas lateral ultimit untuk tiang panjang pada tanah 
kohesif, maka didapat : 
Hu/Cu.D2 = 70 
Hu = (Hu/Cu.D2) * Cu * D2 = 70 * 0,09 * 602 = 22680 kg 
Hijin = Hu / F = 22680/2,5 = 9072kg = 9,072 ton 
5.3.2 Jumlah Pondasi yang Dipakai Akibat Beban Lateral 
Penentuan jumlah pondasi didapat dari perhitungan sebagai berikut : 
Jumlah pondasi = Beban Lateral / Hijin 
Dari rumus tersebut didapatkan jumlah pondasi akibat beban lateral seperti 
pada tabel di bawah ini. 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 70
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
Tabel 5.9Jumlah Pondasi Akibat Beban Lateral 
Point FX FY 
Beban Lateral 
Max 
Hasil 
Perhitungan 
Diambil 
1 -1,15 -0,43 1,15 0,13 1 
2 1,09 0,91 1,09 0,12 1 
3 -0,44 2,06 2,06 0,23 1 
4 -0,58 0,99 0,99 0,11 1 
5 -0,97 2,16 2,16 0,24 1 
6 -2,26 0,92 2,26 0,25 1 
7 0,36 1,11 1,11 0,12 1 
8 0,76 -0,04 0,76 0,08 1 
14 -0,78 2,12 2,12 0,23 1 
15 3,34 -1,85 3,34 0,37 1 
17 -0,03 0,45 0,45 0,05 1 
19 -0,35 0,56 0,56 0,06 1 
21 -3,67 0,87 3,67 0,40 1 
22 0,97 -1,67 1,67 0,18 1 
28 -1,01 0,48 1,01 0,11 1 
29 3,32 -2,52 3,32 0,37 1 
31 -0,10 0,10 0,10 0,01 1 
33 -0,46 0,21 0,46 0,05 1 
35 -3,80 0,51 3,80 0,42 1 
36 0,96 -1,85 1,85 0,20 1 
42 -0,98 2,37 2,37 0,26 1 
43 3,26 -1,92 3,26 0,36 1 
45 0,10 0,30 0,30 0,03 1 
49 -0,68 0,42 0,68 0,07 1 
51 -5,94 0,71 5,94 0,65 1 
52 -6,41 0,44 6,41 0,71 1 
60 0,96 1,33 1,33 0,15 1 
69 -0,37 0,45 0,45 0,05 1 
85 14,35 -1,31 14,35 1,58 2 
86 7,48 -0,52 7,48 0,82 1 
88 0,01 -1,74 1,74 0,19 1 
92 -0,53 -1,21 1,21 0,13 1 
94 -3,17 -0,99 3,17 0,35 1 
95 -0,48 0,40 0,48 0,05 1 
100 0,74 -2,56 2,56 0,28 1 
101 4,52 1,40 4,52 0,50 1 
103 -1,14 2,00 2,00 0,22 1 
107 -0,43 1,92 1,92 0,21 1 
109 -3,23 1,66 3,23 0,36 1 
110 -0,50 0,39 0,50 0,06 1 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 71
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
111 0,60 -2,43 2,43 0,27 1 
119 -0,47 0,40 0,47 0,05 1 
120 0,89 -2,13 2,13 0,23 1 
121 5,22 -0,48 5,22 0,58 1 
123 -1,01 -0,47 1,01 0,11 1 
125 -0,48 -2,06 2,06 0,23 1 
133 -2,13 -1,11 2,13 0,23 1 
134 -0,52 0,41 0,52 0,06 1 
136 0,43 -1,11 1,11 0,12 1 
142 -2,21 -0,13 2,21 0,24 1 
144 0,01 -0,21 0,21 0,02 1 
146 -0,09 0,06 0,09 0,01 1 
148 -0,02 -0,07 0,07 0,01 1 
150 -0,45 0,44 0,45 0,05 1 
151 11,62 -0,91 11,62 1,28 2 
152 -0,24 -0,06 0,24 0,03 1 
153 -3,88 -0,04 3,88 0,43 1 
154 -4,62 0,21 4,62 0,51 1 
155 1,11 0,37 1,11 0,12 1 
157 3,41 2,55 3,41 0,38 1 
159 -3,56 1,55 3,56 0,39 1 
160 -0,47 -0,17 0,47 0,05 1 
JUMLAH 64 
Dari hasil perhitungan secara tabelaris di atas, maka didapat jumlah tiang 
akibat beban lateral yaitu 64 tiang. 
5.4 Jumlah Tiang Pondasi yang Dipakai 
Dari perhitungan jumlah pondasi akibat beban-beban yang bekerja pada setiap 
kolom yaitu beban axial dan beban lateral, maka dapat di tabelariskan jumlah 
pondasi (n) yang dipakai seperti pada tabel di bawah ini. 
Tabel 5.10Jumlah Pondasi Tiang Bor yang Dipakai 
Point 
n Akibat 
Axial 
n Akibat 
Lateral 
Jumlah Pondasi yg 
Dipakai 
1 1 1 1 
2 1 1 1 
3 2 1 2 
4 1 1 1 
5 2 1 2 
6 1 1 1 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 72
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
7 2 1 2 
8 1 1 1 
14 1 1 1 
15 2 1 2 
17 5 1 5 
19 5 1 5 
21 2 1 2 
22 1 1 1 
28 1 1 1 
29 2 1 2 
31 5 1 5 
33 5 1 5 
35 2 1 2 
36 1 1 1 
42 1 1 1 
43 2 1 2 
45 5 1 5 
49 5 1 5 
51 2 1 2 
52 1 1 1 
60 1 1 1 
69 1 1 1 
85 1 2 2 
86 2 1 2 
88 5 1 5 
92 5 1 5 
94 3 1 3 
95 1 1 1 
100 1 1 1 
101 5 1 5 
103 5 1 5 
107 5 1 5 
109 4 1 4 
110 1 1 1 
111 1 1 1 
119 1 1 1 
120 1 1 1 
121 5 1 5 
123 5 1 5 
125 3 1 3 
133 3 1 3 
134 1 1 1 
136 1 1 1 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 73
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
142 2 1 2 
144 1 1 1 
146 1 1 1 
148 2 1 2 
150 1 1 1 
151 1 2 2 
152 3 1 3 
153 1 1 1 
154 3 1 3 
155 1 1 1 
157 3 1 3 
159 3 1 3 
160 1 1 1 
JUMLAH 143 64 145 
5.5 Kelompok Tiang 
5.5.1 Daya Dukung Kelompok Tiang 
Pada lazimnya beban kolom struktur atas, dapat pula dipikul oleh suatu 
kelompok tiang. Dan kelompok tiang tersebut mempunyai nilai efisiensi sesuai 
dengan banyaknya tiang seperti dijelaskan pada uraian di bawah ini. 
Eg = 
4 
13 
16 
+ 
12 
16 
5 
= 0.800 
Gambar5.5 Efisiensi kelompok tiang berdasarkan Formula Fled. 
Nilai efisiensi kelompok tiang seperti pada gambar diatas, dapat juga disajikan 
secara tabelaris seperti pada tabel di bawah ini. 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 74
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
Tabel 5.11 Nilai Efisiensi Kelompok Tiang 
Banyaknya 
Tiang 
Efisiensi 
(Eg) 
1 1 
2 0.938 
3 0.875 
4 0.813 
5 0.800 
6 0.771 
7 0.750 
9 0.722 
12 0.698 
Setelah diketahui nilai efisiensi kelompok tiang, maka dapat diperhitungkan 
nilai daya dukung kelompok tiang, yaitu dengan rumus seperti dibawah ini. 
Daya dukung kelompok tiang = Eg x Jumlah Tiang x Daya dukung tiang tunggal 
Dari rumus di atas maka didapat nilai Daya Dukung Kelompok Tiang yang 
kemudian di cek terhadap beban lateral dan beban axial. Jika daya dukung kelompok 
lebih kecil dari beban axial atau lateral, maka dilakukan penambahan tiang. Adapun 
hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 
Tabel 5.12 Nilai Daya Dukung Kelompok Tiang 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 75 
Point 
Jumlah 
Pondasi 
Efisiensi 
(Eg) 
Daya 
Dukung 
Kelompok 
Cek 
terhadap 
beban 
Lateral 
Cek 
terhadap 
beban 
Axial 
Penam 
-bahan 
Tiang 
Jumlah 
Pondasi 
Efisiensi 
(Eg) 
Daya 
Dukung 
Kelompok 
Cek 
terhadap 
beban 
Lateral 
Cek 
terhadap 
beban 
Axial 
1 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
2 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
3 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
4 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
5 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
6 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
7 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
8 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
14 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
15 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
17 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 
19 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 
21 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
22 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
28 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
29 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
31 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK 
33 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK 
35 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
36 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
42 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
43 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
45 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK 
49 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK 
51 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
52 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
60 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
69 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
85 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
86 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
88 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 
92 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 
94 3 0,875 272,520 OK No 1 4 0,813 337,614 OK OK 
95 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
100 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
101 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 
103 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 
107 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 
109 4 0,813 337,614 OK OK 4 0,813 337,614 OK OK 
110 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
111 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
119 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
120 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
121 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK 
123 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK 
125 3 0,875 272,520 OK No 1 4 0,813 337,614 OK OK 
133 3 0,875 272,520 OK OK 3 0,875 272,520 OK OK 
134 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
136 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
142 2 0,938 194,761 OK No 1 3 0,875 272,520 OK OK 
144 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
146 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
148 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
150 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
151 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 
152 3 0,875 272,520 OK OK 3 0,875 272,520 OK OK 
153 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 76
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
154 3 0,875 272,520 OK OK 3 0,875 272,520 OK OK 
155 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
157 3 0,875 272,520 OK OK 3 0,875 272,520 OK OK 
159 3 0,875 272,520 OK No 1 4 0,813 337,614 OK OK 
160 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 
JUMLAH 145 23 168 
Catatan : Terdapat beberapa point yang nilai daya dukung kelompoknya lebih kecil 
dari beban axial, maka dilakukan penambahan kolom seperti pada tabel di 
atas. 
5.5.2 Konfigurasi Kelompok Tiang 
Berdasarkan Tabel 5.12Nilai Daya Dukung Kelompok Tiang, maka untuk 
memudahkan dalam membedakan berapa banyak jumlah pondasi pada suatu kolom, 
dibuatlah tipe pilecap atau konfigurasi kelompok tiang. Bentuk tipe konfigurasi 
kelompok tiang atau pilecapada 7 (tujuh) buah tipe pilecap. Perbedaan tipe pilecap 
ini berdasarkan jumlah tiang dalam satu pilecap tersebut. Untuk lebih jelasnya jenis 
tipe dan bentuk konfigurasi kelompok tiang (pilecap) pada perencanaan pondasi 
tiang bor (bored pile) ini, dapat dilihat pada pada tabel dan gambar di bawah ini. 
Tabel 5.13 Tipe Konfigurasi Kelompok Tiang 
TIPE 
PILECAP 
BANYAKNYA 
TIANG 
JUMLAH 
KOLOM TIANG 
A 1 27 27 
B 2 13 26 
C 3 5 15 
D 4 4 16 
E 5 0 0 
F 6 7 42 
G 7 6 42 
TOTAL 62 168 
Berikut ini merupakan gambar sketsa berukuran dari tipe pilecap yang akan 
menjadi dasar dalam pelaksanaan pekerjaannya. Sedangkan untuk gambar berskala 
berikut dengan detailnya akan disajikan dalam lampiran. 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 77
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
 Pilecap Tipe A 
600 
1200 
1200 
600 
Ø600 
Gambar5.6 Pilecap tipe A. 
 Pilecap Tipe B 
600 1800 600 
3000 
Gambar5.7 Pilecap tipe B. 
 Pilecap Tipe C 
1200 
1800 
1800 
1559 
60° 
600 1800 600 
3000 
Gambar5.8Pilecap tipe C. 
1200 
600 
Ø600 
1200 
Ø600 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 78
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
 Pilecap Tipe D 
Ø600 
600 1800 600 
3000 
Gambar5.9Pilecap tipe D. 
 Pilecap Tipe E 
Ø600 
1800 
60° 
1559 600 
1800 
60° 
600 1559 
4318 
Gambar5.10Pilecap tipe E. 
600 1800 600 
3000 
600 1800 600 
3000 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 79
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
 Pilecap Tipe F 
Ø600 
600 1800 1800 600 
4800 
Gambar5.11Pilecap tipe F. 
600 1800 600 
3000 
 Pilecap Tipe G 
4986 
2493 
3600 
1800 
120° 
120° 
1800 
Gambar5.12Pilecap tipe G. 
1800 
2493 
600 
600 
4318 
Ø600 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 80
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
5.6 Penurunan Tiang 
5.6.1 Penurunan Seketika (Immediate) 
Berdasarkan tipe pilecap yang ada, maka untuk penurunan seketika 
(immediate) dibedakan menjadi dua tipe penurunan, yaitu penurunan tiang tunggal 
untuk Pilecap Tipe A, dan penurunan kelompok tiang untuk Pilecap Tipe B, C, D, E, 
F, dan G. Adapun langkah perhitungannya yaitu sebagai berikut. 
a. Penurunan Tiang Tunggal 
Dalam perhitungan penurunan tiang tunggal digunakan Metode Empiris 
dengan rumus : 
S = 
푫 
ퟏퟎퟎ 
+ 
푸.푳 
푨풑 .푬풑 
Dimana : 
S :penurunan total di kepala tiang (inchi) 
D : diameter tiang (inchi) 
Q : beban kerja (lbs) 
Ap : luas penampang tiang 
L : panjang tiang 
Ep : modulus elastis tiang 
b. Penurunan Kelompok Tiang 
Dalam perhitungan kelompok tiang, sehubungan dengan ujung kedalaman 
pondasi di tanah pasir, maka perhitungan penurunan kelompok tiang menggunakan 
Metode Vesic (1977) untuk tanah pasir, yaitu dengan rumus seperti di bawah ini. 
Sg = S√푩품 
푫 
Dimana : 
Sg : penurunan kelompok tiang 
S : penurunan pondasi tiang tunggal 
Bg : lebar kelompok tiang 
D : diameter tiang tunggal 
Dengan menggunakan rumus penurunan tiang seperti di atas, maka secara 
tabelaris perhitungan penurunan tiang untuk masing-masing tipe pilecap, baik itu 
penurunan tiang tunggal maupun penurunan kelompok tiang, diperoleh seperti pada 
tabel di bawah ini. 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 81
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
1) Parameter Penurunan Tiang Tunggal 
D = 60 cm = 23,622 inchi 
Ap = 2827,433 cm2 = 438,253 inchi2 
Ep = 210000 Kg/cm2 = 2986902,008 pound/inchi2 
L = 1200 cm = 472,441 inchi 
Q = Beban masing2 point 
2) Parameter Penurunan Kelompok Tiang 
S = penurunan pondasi tiang tunggal (cm) 
Bg = lebar kelompok tiang (cm) 
D = 60 cm 
3) Cek Penurunan 
Max = 15 cm 
Tabel 5.14 Penurunan Pondasi Tiang Tunggal & Kelompok Tiang 
Point 
Beban 
Axial Max 
(P) 
Jumlah 
Pondasi 
Tipe 
Pilecap 
Tipe 
Penurunan 
S 
Tunggal 
S 
Tunggal 
Bg Sg 
Cek thd 
Max = 
(ton) (inch) (cm) (cm) (cm) 15cm 
1 101,35 1 A Tunggal 0,32 0,80 OK 
2 24,76 1 A Tunggal 0,26 0,65 OK 
3 157,08 2 B Kelompok 0,36 0,92 180,00 1,59 OK 
4 28,64 1 A Tunggal 0,26 0,66 OK 
5 156,54 2 B Kelompok 0,36 0,92 180,00 1,59 OK 
6 24,65 1 A Tunggal 0,26 0,65 OK 
7 104,36 2 B Kelompok 0,32 0,81 180,00 1,40 OK 
8 40,26 1 A Tunggal 0,27 0,68 OK 
14 39,76 1 A Tunggal 0,27 0,68 OK 
15 154,34 2 B Kelompok 0,36 0,91 180,00 1,58 OK 
17 475,77 6 F Kelompok 0,61 1,56 360,00 3,82 OK 
19 475,93 6 F Kelompok 0,61 1,56 360,00 3,83 OK 
21 151,82 2 B Kelompok 0,36 0,91 180,00 1,57 OK 
22 47,93 1 A Tunggal 0,27 0,70 OK 
28 47,01 1 A Tunggal 0,27 0,70 OK 
29 162,23 2 B Kelompok 0,37 0,93 180,00 1,61 OK 
31 494,30 7 G Kelompok 0,63 1,60 360,00 3,92 OK 
33 494,31 7 G Kelompok 0,63 1,60 360,00 3,92 OK 
35 158,03 2 B Kelompok 0,36 0,92 180,00 1,59 OK 
36 49,52 1 A Tunggal 0,28 0,70 OK 
42 48,77 1 A Tunggal 0,28 0,70 OK 
43 166,77 2 B Kelompok 0,37 0,94 180,00 1,62 OK 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 82
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
45 503,36 7 G Kelompok 0,64 1,62 360,00 3,96 OK 
49 502,07 7 G Kelompok 0,64 1,61 360,00 3,96 OK 
51 152,62 2 B Kelompok 0,36 0,91 180,00 1,57 OK 
52 16,31 1 A Tunggal 0,25 0,63 OK 
60 53,85 1 A Tunggal 0,28 0,71 OK 
69 6,13 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 
85 35,85 2 B Kelompok 0,26 0,67 180,00 1,16 OK 
86 180,03 2 B Kelompok 0,38 0,96 180,00 1,67 OK 
88 449,97 6 F Kelompok 0,59 1,51 360,00 3,70 OK 
92 452,85 6 F Kelompok 0,60 1,52 360,00 3,71 OK 
94 304,07 4 D Kelompok 0,48 1,21 180,00 2,10 OK 
95 6,13 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 
100 8,88 1 A Tunggal 0,24 0,62 OK 
101 415,50 6 F Kelompok 0,57 1,44 360,00 3,53 OK 
103 416,08 6 F Kelompok 0,57 1,44 360,00 3,53 OK 
107 441,97 6 F Kelompok 0,59 1,49 360,00 3,66 OK 
109 312,29 4 D Kelompok 0,48 1,23 180,00 2,13 OK 
110 6,11 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 
111 8,05 1 A Tunggal 0,24 0,62 OK 
119 5,95 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 
120 8,58 1 A Tunggal 0,24 0,62 OK 
121 490,34 7 G Kelompok 0,63 1,59 360,00 3,90 OK 
123 498,08 7 G Kelompok 0,63 1,61 360,00 3,94 OK 
125 290,11 4 D Kelompok 0,47 1,19 180,00 2,05 OK 
133 268,62 3 C Kelompok 0,45 1,14 180,00 1,98 OK 
134 6,01 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 
136 9,64 1 A Tunggal 0,24 0,62 OK 
142 204,03 3 C Kelompok 0,40 1,01 180,00 1,75 OK 
144 99,80 1 A Tunggal 0,32 0,80 OK 
146 100,32 1 A Tunggal 0,32 0,80 OK 
148 146,37 2 B Kelompok 0,35 0,90 4,92 0,26 OK 
150 5,58 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 
151 43,36 2 B Kelompok 0,27 0,69 4,92 0,20 OK 
152 223,71 3 C Kelompok 0,41 1,05 4,92 0,30 OK 
153 41,64 1 A Tunggal 0,27 0,68 OK 
154 227,65 3 C Kelompok 0,42 1,06 4,92 0,30 OK 
155 43,42 1 A Tunggal 0,27 0,69 OK 
157 267,69 3 C Kelompok 0,45 1,14 4,92 0,33 OK 
159 282,77 4 D Kelompok 0,46 1,17 4,92 0,34 OK 
160 3,99 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 
168 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 83
Tugas Terstruktur 
Rekayasa Pondasi II 
5.6.2 Penurunan Konsolidasi (Consolidation) 
Penurunan konsolidasi atau penurunan jangka panjang adalah penurunan yang 
terjadi secara berangsur-angsur bersamaan dengan dissipasi tekanan air pori. Oleh 
karena itu, penurunan konsolidasi hanya terjadi pada tanah lempung. Sedangkan 
untuk tanah pasir, hanya terjadi penurunan seketika (immediate). 
Perkiraan penurunan konsolidasi diperkirakan dengan pengalihan beban kerja 
pada kedalaman 2/3 L di bawah pilecap. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada 
gambar distribusi tegangan untuk perkiraan penurunan penurunan pondasi tiang 
seperti di bawah ini. 
2 
3 L = 2 
3 .12 = 8 m 
1 m 
4,5 m 
2,5 m 
4 m 
12 m 
Lempung 
Pasir 
1 
Gambar5.13Distribusi tegangan untuk perkiraan penurunan pondasi tiang. 
2 
Berdasarkan gambar distribusi tegangan di atas, karena pengalihan beban kerja 
pada kedalaman 2/3 L = 8 m di bawah pilecap itu berada di lapasan tanah pasir, 
maka tidak diperhitungkan penurunan konsolidasinya. Hal itu karena pada tanah 
pasir hanya terjadi penurunan seketika (immediate) saja. 
Jajang Sujarwadi │ 1106022 84

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaYusrizal Mahendra
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekanIndah Rosa
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasidwidam
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautJunaida Wally
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geserKetut Swandana
 
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalenafat civik
 
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI intan mustika
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiHarry Calbara
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Struktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakStruktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakفهرودين سفي
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 

Was ist angesagt? (20)

Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Contoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapakContoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapak
 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atap
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geser
 
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
 
pelat sni 2013
pelat sni 2013pelat sni 2013
pelat sni 2013
 
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
 
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
Sni tiang pancang
Sni tiang pancangSni tiang pancang
Sni tiang pancang
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Struktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakStruktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetak
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 

Ähnlich wie Perhitungan ting bor

PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxGentaPermata2
 
perhitungan struktur lapangan sepak bola
perhitungan struktur lapangan sepak bolaperhitungan struktur lapangan sepak bola
perhitungan struktur lapangan sepak bolapop sick
 
Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi ujang asf
 
Sistem bangunan tinggi analisis shearwall
Sistem bangunan tinggi analisis shearwallSistem bangunan tinggi analisis shearwall
Sistem bangunan tinggi analisis shearwalldwifilo
 
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPASumarno Feriyal
 
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 18. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1deka rolan
 
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxGentaPermata2
 
Dandi heryana, nim. 0905858
Dandi heryana, nim. 0905858Dandi heryana, nim. 0905858
Dandi heryana, nim. 0905858Dandi Yakuza
 
Perencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantaiPerencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantairezasholahudin
 
Perencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantaiPerencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantairezasholahudin
 
Analisa struktur kekuatan balok pada gedung makassar mall pasca kebakaran den...
Analisa struktur kekuatan balok pada gedung makassar mall pasca kebakaran den...Analisa struktur kekuatan balok pada gedung makassar mall pasca kebakaran den...
Analisa struktur kekuatan balok pada gedung makassar mall pasca kebakaran den...vivirahmawati01
 
metode pert riset operasi
metode pert riset operasimetode pert riset operasi
metode pert riset operasialdifaizal
 
Disuruh catleen ngetikk
Disuruh catleen ngetikkDisuruh catleen ngetikk
Disuruh catleen ngetikkFadhillahA
 
PERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdf
PERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdfPERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdf
PERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdfSavageHunter3
 
Sondir Surya Jenar.pdf
Sondir Surya Jenar.pdfSondir Surya Jenar.pdf
Sondir Surya Jenar.pdfArieIndrawan3
 

Ähnlich wie Perhitungan ting bor (20)

Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptx
 
GLB dan GLBB
GLB dan GLBBGLB dan GLBB
GLB dan GLBB
 
BAB4.docx
BAB4.docxBAB4.docx
BAB4.docx
 
perhitungan struktur lapangan sepak bola
perhitungan struktur lapangan sepak bolaperhitungan struktur lapangan sepak bola
perhitungan struktur lapangan sepak bola
 
Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi Bab 4 skripsi
Bab 4 skripsi
 
Sistem bangunan tinggi analisis shearwall
Sistem bangunan tinggi analisis shearwallSistem bangunan tinggi analisis shearwall
Sistem bangunan tinggi analisis shearwall
 
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
 
Fauji ponzeka dan rahmad la ode
Fauji ponzeka dan rahmad la odeFauji ponzeka dan rahmad la ode
Fauji ponzeka dan rahmad la ode
 
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 18. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
8. bab 4 hasil dan pembahasan refisi september 1
 
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
 
Dandi heryana, nim. 0905858
Dandi heryana, nim. 0905858Dandi heryana, nim. 0905858
Dandi heryana, nim. 0905858
 
Perencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantaiPerencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantai
 
Perencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantaiPerencanaa rumah dua lantai
Perencanaa rumah dua lantai
 
Analisa struktur kekuatan balok pada gedung makassar mall pasca kebakaran den...
Analisa struktur kekuatan balok pada gedung makassar mall pasca kebakaran den...Analisa struktur kekuatan balok pada gedung makassar mall pasca kebakaran den...
Analisa struktur kekuatan balok pada gedung makassar mall pasca kebakaran den...
 
RAB PLTMH Sirin-Punti-dgn-ppn
RAB PLTMH  Sirin-Punti-dgn-ppnRAB PLTMH  Sirin-Punti-dgn-ppn
RAB PLTMH Sirin-Punti-dgn-ppn
 
metode pert riset operasi
metode pert riset operasimetode pert riset operasi
metode pert riset operasi
 
Disuruh catleen ngetikk
Disuruh catleen ngetikkDisuruh catleen ngetikk
Disuruh catleen ngetikk
 
PERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdf
PERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdfPERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdf
PERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdf
 
Sondir Surya Jenar.pdf
Sondir Surya Jenar.pdfSondir Surya Jenar.pdf
Sondir Surya Jenar.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 

Kürzlich hochgeladen (14)

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 

Perhitungan ting bor

  • 1. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II BAB V PERHITUNGAN PONDASI TIANGBOR Pada pembangunan Gedung RSU Purwakarta ini, selain direncanakan menggunakan pondasi tiang pancang (seperti telah diuraikan pada Bab IV), dicari juga alternatif lain yaitu dengan menggunakan pondasi tiang bor (boredpile). Diharapkan setelah didapat hasil perhitungan dengan pondasi tiang bor, kita dapat mengambil keputusan pondasi apa yang tepat, praktis, dan ekonomis yang akan digunakan pada pembangunan Gedung RSU Purwakarta ini. Agar lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan perhitungan pondasi tiang bor (boredpile) pada pembangunan Gedung RSU Purwakarta. 5.1 Data Perhitungan Pada perhitungan pondasi tiang bor (boredpile), menggunakan data yang sama seperti pada perhitungan pondasi tiang pancang. Baik itu profil dan karakteristik teknis tanahnya, maupun beban axial dan beban lateral maksimum yang bekerja pada masing-masing kolom Gedung RSU Purwakarta ini. 5.1.1 Profil dan Karakteristik Teknis Tanah Untuk mengetahui profil dan karakteristik teknis tanah pada proyek Gedung RSU Purwakarta ini, dilakukan penyelidikan tanah dengan cara Pemboran Teknik. Adapun hasil yang diperoleh dari pemboran teknik yang telah dilakukan, didapat data sebagai berikut : Jajang Sujarwadi │ 1106022 56
  • 2. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II Tabel 5.1Data Boring Log BORING LOG BH. 01 Proyek : RSUD BAYU ASIH Started : 23 November 2010 Lokasi : Jalan Veteran-Purwakarta Finished : 26 November 2011 Hole Code : BH. 01 Tested by : Heri S. Depth : 40 m Dept (m) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Soil Description Lempung lengket, coklat tua Lempung sangat lunak,coklat muda lempung kepasiran sedang, abu-abu Pasir kasar, abu-abu muda Thickness 4.00 m 2.50 m 4.50 m 1 m Pasir sedang, abu-abu muda Pasir sangat halus, abu-abu tua Lanau kepasiran, sedang,abu-abu 5.50 m 4.00 m 4.00 m Sample Standard Penetration Test "N" Value (Blows/cm) 10 30 50 Litologi 70 90 20 40 60 80 N=2 N=2 N=3 N=4 N=23 N=40 N=45 N=55 N=56 N=58 N=60 N=65 N=59 N=57 N=62 N=65 N=63 Jajang Sujarwadi │ 1106022 57
  • 3. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II .......lanjutan Tabel. 5.1 BORING LOG BH. 01 Proyek : RSUD BAYU ASIH Started : 23 November 2010 Lokasi : Jalan Veteran-Purwakarta Finished : 26 November 2011 Hole Code: BH. 01 Tested by : Heri S. Depth : 40 m Thickness 14.50 m Dept Remark : Soil Description Lanau membatu sangat keras, abu-abu Litologi Sample The end of drilling at 25.00 m : Undisturbed Sample : Disturbed Sample/SPT Standard Penetration Test "N" Value (Blows/cm) 50 70 90 10 30 20 40 60 80 N=56/10 N=60/10 N=60/10 N=65/10 N=65/10 N=65/10 N=65/10 N=65/10 N=65/10 Dari data pemboran teknik di atas diketahui lapisan tanah yang ada di lokasi (m) 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 proyek adalah lempung dan pasir. Oleh karena itu dapat di asumsikan sebagai berikut: - Lempung → Cu = ada, ф= 00 - Pasir → Cu = 0, ф = ada0 Sama seperti pada penentuan kedalaman pondasi tiang pancang, kedalaman pondasi tiang bor (bored pile) juga diambil pada kedalaman 12 meter dimana nilai N = 40 ~ 55. Nilai N = 50 merupakan nilai yang menunjukkan bahwa lapisan dengan nilai tersebut, cukup kuat sebagai dasar kedalaman pondasi.Namun untuk keamanan nilai N pada perhitungan diambil 40. Untuk lebih jelasnya, data stratifikasi tanah dan parameter tanah dapat dilihat seperti di bawah ini. Jajang Sujarwadi │ 1106022 58
  • 4. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II Tabel 5.2 Stratifikasi Tanah dan Kedalaman Pondasi Tiang THICKNESS SYMBOL SOIL DESCRIPTION N SKET KEDALAMAN PONDASI TIANG DEPTH (M) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Lempung Lengket Lempung Sangat Lunak Lempung Kepasiran Sedang Pasir Kasar 1 2 4 40 4,00 m 4,00 m 2,50 m 4,50 m 1 m Pasir Sedang 55 4,00 m Pasir Sangat Halus 59 5,50 m 14,50 m Lanau Kepasiran 57 Lanau Membatu Sangat Keras 56 s.d 65 Qp = qp x Ap Qs1 = fs1 x As1 Qs2 = fs2 x As2 Qs3 = fs3 x As3 Qs4 = fs4 x As4 Jajang Sujarwadi │ 1106022 59
  • 5. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II Tabel 5.3NilaiStratifikasi Tanah dan Parameter Tanah Layer Soil Type Depth (m) Thickness N Value Cu (kN/m²) Cu (kg/cm²) ф (˚) γ sat (t/m³) γ unsat (t/m³) Jajang Sujarwadi │ 1106022 60 E (kg/cm²) ν 1 Lempung 0,0 - 1,0 1,0 1 9 0,090 0 1,38 1,25 7 0,35 2 Lempung 1,0 - 5,5 4,5 2 18 0,180 0 1,41 1,28 14 0,35 3 Lempung 5,5 - 8,0 2,5 4 26 0,260 0 1,43 1,30 28 0,30 4 Pasir 8,0 - 12,0 4,0 40 0 0 45 1,87 1,70 560 0,28 5.1.2 Data Beban Mengenai pembebanan akibat beban struktur dihitung menggunakan bantuan Program SAP.2000. Berdasarkan data beban yang ada, didapat hasil output dari Program SAP tersebut yaitu beban axial dan beban lateral maksimum yang bekerja pada masing-masing kolom adalah sebagai berikut : Tabel 5.4Beban Axial dan Beban Lateral Maksimum BEBAN LATERAL BEBAN AXIAL Point FX FY Beban (ton) Point FZ Beban (ton) 1 -1,15 -0,43 1,15 1 101,35 101,35 2 1,09 0,91 1,09 2 24,76 24,76 3 -0,44 2,06 2,06 3 157,08 157,08 4 -0,58 0,99 0,99 4 28,64 28,64 5 -0,97 2,16 2,16 5 156,54 156,54 6 -2,26 0,92 2,26 6 24,65 24,65 7 0,36 1,11 1,11 7 104,36 104,36 8 0,76 -0,04 0,76 8 40,26 40,26 14 -0,78 2,12 2,12 14 39,76 39,76 15 3,34 -1,85 3,34 15 154,34 154,34 17 -0,03 0,45 0,45 17 475,77 475,77 19 -0,35 0,56 0,56 19 475,93 475,93 21 -3,67 0,87 3,67 21 151,82 151,82 22 0,97 -1,67 1,67 22 47,93 47,93 28 -1,01 0,48 1,01 28 47,01 47,01 29 3,32 -2,52 3,32 29 162,23 162,23 31 -0,10 0,10 0,10 31 494,30 494,30 33 -0,46 0,21 0,46 33 494,31 494,31 35 -3,80 0,51 3,80 35 158,03 158,03 36 0,96 -1,85 1,85 36 49,52 49,52 42 -0,98 2,37 2,37 42 48,77 48,77 43 3,26 -1,92 3,26 43 166,77 166,77
  • 6. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 45 0,10 0,30 0,30 45 503,36 503,36 49 -0,68 0,42 0,68 49 502,07 502,07 51 -5,94 0,71 5,94 51 152,62 152,62 52 -6,41 0,44 6,41 52 16,31 16,31 60 0,96 1,33 1,33 60 53,85 53,85 69 -0,37 0,45 0,45 69 6,13 6,13 85 14,35 -1,31 14,35 85 35,85 35,85 86 7,48 -0,52 7,48 86 180,03 180,03 88 0,01 -1,74 1,74 88 449,97 449,97 92 -0,53 -1,21 1,21 92 452,85 452,85 94 -3,17 -0,99 3,17 94 304,07 304,07 95 -0,48 0,40 0,48 95 6,13 6,13 100 0,74 -2,56 2,56 100 8,88 8,88 101 4,52 1,40 4,52 101 415,50 415,50 103 -1,14 2,00 2,00 103 416,08 416,08 107 -0,43 1,92 1,92 107 441,97 441,97 109 -3,23 1,66 3,23 109 312,29 312,29 110 -0,50 0,39 0,50 110 6,11 6,11 111 0,60 -2,43 2,43 111 8,05 8,05 119 -0,47 0,40 0,47 119 5,95 5,95 120 0,89 -2,13 2,13 120 8,58 8,58 121 5,22 -0,48 5,22 121 490,34 490,34 123 -1,01 -0,47 1,01 123 498,08 498,08 125 -0,48 -2,06 2,06 125 290,11 290,11 133 -2,13 -1,11 2,13 133 268,62 268,62 134 -0,52 0,41 0,52 134 6,01 6,01 136 0,43 -1,11 1,11 136 9,64 9,64 142 -2,21 -0,13 2,21 142 204,03 204,03 144 0,01 -0,21 0,21 144 99,80 99,80 146 -0,09 0,06 0,09 146 100,32 100,32 148 -0,02 -0,07 0,07 148 146,37 146,37 150 -0,45 0,44 0,45 150 5,58 5,58 151 11,62 -0,91 11,62 151 43,36 43,36 152 -0,24 -0,06 0,24 152 223,71 223,71 153 -3,88 -0,04 3,88 153 41,64 41,64 154 -4,62 0,21 4,62 154 227,65 227,65 155 1,11 0,37 1,11 155 43,42 43,42 157 3,41 2,55 3,41 157 267,69 267,69 159 -3,56 1,55 3,56 159 282,77 282,77 160 -0,47 -0,17 0,47 160 3,99 3,99 Jajang Sujarwadi │ 1106022 61
  • 7. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 5.2 Perhitungan Jumlah Pondasi Akibat Beban Axial Pada perhitungan pondasi tiang bor (bored pile) pada proyek ini, direncanakan menggunakan boredpile dengan data seperti di bawah ini. - Pondasi yang akan digunakan : Pondasi Tiang Bor (boredpile) - Dimensi Pondasi : Diameter 60 cm = 0,6 m - Panjang Pondasi : 12 m 5.2.1 Daya Dukung Tiang Untuk mendapatkan daya dukung tiang, digunakan rumus berikut : Qu = Qp + Qs Dimana : Qu = daya dukung tiang Qp = daya dukung ujung tiang = qp x A Qs = daya dukung selimut tiang = Σ qs x As a. Daya Dukung Ujung Tiang Daya dukung ultimit pada ujung tiang bor (bored pile) dinyatakan dengan rumus sebagai berikut. Qp = qp xA Dimana : Qp = daya dukung ultimit tiang qp = tahanan ujung per satuan luas (ton/m2) A = luas penampang tiang bor (m2) Perhitungan :  Mencari A (luas penampang ujung tiang bor) Ap = ¼ π D2 = ¼ . π . 0,62 = 0,283 m2 = 2827,433 cm2  Mencari qp (tahanan ujung) Diambil N-SPT pada ujung lapisan yaitu 55 (lihat Tabel 5.2 Stratifikasi tanah) 36 55 Gambar 5.1 Tahanan ujung ultimit pada tanah non-kohesif. (Sumber : Reese & Wright, 1977) Jajang Sujarwadi │ 1106022 62
  • 8. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II Berdasarkan Gambar 5.1diatas, untuk NSPT = 55 di dapat nilai ultimit tahanan ujung (qp) = 36 t/ft2 = 38,75008 kg/cm2, maka : Qp = qp x A = 38,75008kg/cm2 x2827,433 cm2 = 109563,3kg = 109,56 ton b. Daya Dukung Selimut Tiang Berdasarkan data stratifikasi dan parameter tanah pada Tabel 5.3, tanah pada pembangunan gedung ini berlapis, maka untuk menentukan daya dukung selimut tiang pada tiang bor, digunakan rumus perhitungan sebagai berikut : Qs = Σ 풇 풏풊=ퟏ s . l . p Dimana : Qs :daya dukung ultimit selimut tiang (ton) fs :gesekan selimut tiang (ton/m2) p : keliling penampang tiang (m) l : panjang tiang (m) Perhitungan :  Mencari p (keliling tiang) p = 2.π.r = 2 . π . 0,3 m = 1,88 m’  Mencari fs (gesekan selimut tiang) Menurut metode Reese & Wright (1977) menyatakan bahwa gesekan selimut tiang per satuan luas dipengaruhi oleh jenis tanah dan parameter kuat geser tanah. Jadi, untuk tanah kohesif dan tanah nonkohesif dapat menggunakan formula sebagai berikut. Pada tanah kohesif (tanah lempung) = fs = α . cu Pada tanah non-kohesif (tanah pasir) = fs =diperoleh dari gambar 5.2 di bawah. Dimana : α : faktor adhesi= 0,55 (berdasarkan hasil penelitian Reese) cu : kohesi tanah (ton/m2) - Nilai cu dan fs pada tanah non-kohesif (lempung) Tabel 5.5Nilai cu&α pada Tanah Koehsif Layer Cu (kg/cm²) Cu (t/m²) α (faktor adhesi) 1 0,09 0,90 0,55 2 0,18 1,80 0,55 3 0,26 2,60 0,55 Jajang Sujarwadi │ 1106022 63
  • 9. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II - Mencari nilai fs pada tanah non-kohesif 1,65 55 Gambar 5.2Hubungan tahanan selimut ultimit terhadap NSPT. (Sumber : Wright, 1977) Dari gambar di atas maka didapat nilai fs untuk tanah non-kohesif (pasir) = 1,65 t/ft2 = 17,76045 t/m2. Dengan menggunakan rumus mencari fs (gesekan selimut tiang) diatas, maka didapathasil fs pada tiap layer seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 5.6Nilai Gesekan Selimut (fs) Layer Jenis Nilai fs (t/m2) Panjang (m) 1 Lempung fs1 = 0,49500 L1 = 1,0 m 2 Lempung fs2 = 0,99000 L2 = 4,5 m 3 Lempung fs3 = 1,43000 L3 = 2,5 m 4 Pasir fs4 = 17,76045 L4 = 4,0 m Maka daya dukung selimut tiang : Qs = Σ 풇 풏풊=ퟏ s . l . p Qs = (1,88x1 x0,495) +(1,88x4,5 x0,99) + (1,88x2,5 x1,43) + (1,88x 4 x 17,76045) Qs = 0,93305 + 8,39748+ 6,73872+ 133,91065 Qs = 149,980ton Jajang Sujarwadi │ 1106022 64
  • 10. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II Jadi daya dukung satu tiang : Qu = Qp + Qs Atau dalam bahasa yang sering digunakan di Indonesia: DDsatu tiang= DD ujung tiang + DDujung selimut DDsatu tiang=109,56ton + 149,980ton = 259,543ton DDijin = 푫푫풔풂풕풖풕풊풂풏품 ퟐ,ퟓ = ퟐퟓퟗ,ퟓퟒퟑ ퟐ,ퟓ = 103,817 ton 5.2.2 Jumlah Pondasi yang Dipakai Akibat Beban Axial Penentuan jumlah pondasi didapat dari perhitungan sebagai berikut : Jumlah pondasi = Beban Axial / DDijin Didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 5.7Jumlah Pondasi Akibat Beban Axial Point Beban Axial Max Jmlh Pondasi yang Dipakai 1 101,35 0,98 1 2 24,76 0,24 1 3 157,08 1,51 2 4 28,64 0,28 1 5 156,54 1,51 2 6 24,65 0,24 1 7 104,36 1,01 2 8 40,26 0,39 1 14 39,76 0,38 1 15 154,34 1,49 2 17 475,77 4,58 5 19 475,93 4,58 5 21 151,82 1,46 2 22 47,93 0,46 1 28 47,01 0,45 1 29 162,23 1,56 2 31 494,30 4,76 5 33 494,31 4,76 5 35 158,03 1,52 2 36 49,52 0,48 1 42 48,77 0,47 1 43 166,77 1,61 2 45 503,36 4,85 5 49 502,07 4,84 5 Jajang Sujarwadi │ 1106022 65
  • 11. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 51 152,62 1,47 2 52 16,31 0,16 1 60 53,85 0,52 1 69 6,13 0,06 1 85 35,85 0,35 1 86 180,03 1,73 2 88 449,97 4,33 5 92 452,85 4,36 5 94 304,07 2,93 3 95 6,13 0,06 1 100 8,88 0,09 1 101 415,50 4,00 5 103 416,08 4,01 5 107 441,97 4,26 5 109 312,29 3,01 4 110 6,11 0,06 1 111 8,05 0,08 1 119 5,95 0,06 1 120 8,58 0,08 1 121 490,34 4,72 5 123 498,08 4,80 5 125 290,11 2,79 3 133 268,62 2,59 3 134 6,01 0,06 1 136 9,64 0,09 1 142 204,03 1,97 2 144 99,80 0,96 1 146 100,32 0,97 1 148 146,37 1,41 2 150 5,58 0,05 1 151 43,36 0,42 1 152 223,71 2,15 3 153 41,64 0,40 1 154 227,65 2,19 3 155 43,42 0,42 1 157 267,69 2,58 3 159 282,77 2,72 3 160 3,99 0,04 1 JUMLAH 143 Dari hasil perhitungan secara tabelaris di atas, maka didapat jumlah tiang akibat beban axial yaitu 143 tiang. Jajang Sujarwadi │ 1106022 66
  • 12. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 5.3 Perhitungan Jumlah Pondasi Akibat Beban Lateral Beban lateral maksimum yang bekerja pada masing-masing kolom didapat dari hasil output yang perhitungannya menggunakan bantuan Program SAP.2000. Beban lateral maksimum tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.4. 5.3.1 Perhitungan Akibat Beban Lateral a. Penentuan Kriteria Tiang Kriteria tiang pendek atau tiang panjang ditentukan berdasarkan nilai R atau T yang ditunjukan dalam tabel di bawah ini. Tabel 5.8Kriteria Jenis Tiang Jenis Tiang Modulus Tanah Kaku (Pendek) L ≤ 2 T L ≤ 2 R Elastis (Panjang) L ≥ 4 T L ≥ 0,35 R 퐸퐼 휂ℎ 5 T = √ (dalam satuan panjang) Dimana : E : modulus tiang (beton) = 4700 . √푓푐′ fc’ = 25 Mpa ; maka = 4700 . √25 = 23500 N/mm2 = 2350000 kg/cm2 I : momen inersia tiang = 255324 cm4 (dari Tabel 4.9) ηh : modulus variasi = 3,80 kg/cm3 (dari Terzaghi & Reese) 퐸퐼 휂ℎ 5 didapat T = √ 2350000 푥 255324 5 = √ 3,80 = 173,650 cm Jadi, L = 12 m = 1200 cm, sedangkan nilai 4 T = 4 . 173,65 = 694,601 cm. Maka : L ≥ 4 T 1200 cm ≥ 694,601 cm Berdasarkan tabel kriteria jenis tiang, karena nilai L ≥ 4 T , maka kriteria jenis tiang pada perhitungan ini termasuk Jenis Tiang Elastis (Panjang). b. Perhitungan Akibat Beban Lateral Karena kriteria jenis tiang termasuk Jenis Tiang Panjang, maka dalam perhitungan akibat beban lateral, digunakan Metoda Broms untuk kondisi Tiang Panjang dengan Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head) pada tanah lempung. Parameter-parameter yang digunakan : - Dimensi Tiang = 60 cm - Cu =0,09 kg/cm2 - Mu =dicari dengan menggunakan diagram interaksi kolom Jajang Sujarwadi │ 1106022 67
  • 13. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II  Perhitungan Mu Dalam perhitungan mencari nilai Mu (momen ultimit) pada pondasi bored pile ini, akan dibantu dengan software pcaColumn. Adapun parameter-parameter yang digunakan dalam perhitungan pada software ini yaitu : - Dimensi Tiang = 60 cm - Mutu beton (f’c) = 25 MPa - Mutu baja (fy) = 400 MPa - Tulangan = D-22 - Kombinasi pembebanan = 1,2 D + 1,0 L + 1,0 E (SNI-03-2847-2002) Dengan menggunakan parameter-parameter di atas, setelah di runningpada software pcaColumn maka di dapat output sebagai berikut : Jajang Sujarwadi │ 1106022 68
  • 14. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II Gambar 5.3 Diagram interaksi. 385 10 38 Dengan nilai DDijin yaitu P = 103,8 ton = 1038 kN, maka didapat nilai Mu= 385 kN-m = 38500 kg-m. = 3850000 kg-cm. Maka, Mu/Cu.D3 = 3850000 / (0,09 . 603) = 198 198 70 Jajang Sujarwadi │ 1106022 69
  • 15. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II Gambar5.4Kapasitas lateral ultimit untuk tiang panjang pada tanah kohesif. (Sumber : Broms, 1964) Dari Gambar 4.3 Kurva kapasitas lateral ultimit untuk tiang panjang pada tanah kohesif, maka didapat : Hu/Cu.D2 = 70 Hu = (Hu/Cu.D2) * Cu * D2 = 70 * 0,09 * 602 = 22680 kg Hijin = Hu / F = 22680/2,5 = 9072kg = 9,072 ton 5.3.2 Jumlah Pondasi yang Dipakai Akibat Beban Lateral Penentuan jumlah pondasi didapat dari perhitungan sebagai berikut : Jumlah pondasi = Beban Lateral / Hijin Dari rumus tersebut didapatkan jumlah pondasi akibat beban lateral seperti pada tabel di bawah ini. Jajang Sujarwadi │ 1106022 70
  • 16. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II Tabel 5.9Jumlah Pondasi Akibat Beban Lateral Point FX FY Beban Lateral Max Hasil Perhitungan Diambil 1 -1,15 -0,43 1,15 0,13 1 2 1,09 0,91 1,09 0,12 1 3 -0,44 2,06 2,06 0,23 1 4 -0,58 0,99 0,99 0,11 1 5 -0,97 2,16 2,16 0,24 1 6 -2,26 0,92 2,26 0,25 1 7 0,36 1,11 1,11 0,12 1 8 0,76 -0,04 0,76 0,08 1 14 -0,78 2,12 2,12 0,23 1 15 3,34 -1,85 3,34 0,37 1 17 -0,03 0,45 0,45 0,05 1 19 -0,35 0,56 0,56 0,06 1 21 -3,67 0,87 3,67 0,40 1 22 0,97 -1,67 1,67 0,18 1 28 -1,01 0,48 1,01 0,11 1 29 3,32 -2,52 3,32 0,37 1 31 -0,10 0,10 0,10 0,01 1 33 -0,46 0,21 0,46 0,05 1 35 -3,80 0,51 3,80 0,42 1 36 0,96 -1,85 1,85 0,20 1 42 -0,98 2,37 2,37 0,26 1 43 3,26 -1,92 3,26 0,36 1 45 0,10 0,30 0,30 0,03 1 49 -0,68 0,42 0,68 0,07 1 51 -5,94 0,71 5,94 0,65 1 52 -6,41 0,44 6,41 0,71 1 60 0,96 1,33 1,33 0,15 1 69 -0,37 0,45 0,45 0,05 1 85 14,35 -1,31 14,35 1,58 2 86 7,48 -0,52 7,48 0,82 1 88 0,01 -1,74 1,74 0,19 1 92 -0,53 -1,21 1,21 0,13 1 94 -3,17 -0,99 3,17 0,35 1 95 -0,48 0,40 0,48 0,05 1 100 0,74 -2,56 2,56 0,28 1 101 4,52 1,40 4,52 0,50 1 103 -1,14 2,00 2,00 0,22 1 107 -0,43 1,92 1,92 0,21 1 109 -3,23 1,66 3,23 0,36 1 110 -0,50 0,39 0,50 0,06 1 Jajang Sujarwadi │ 1106022 71
  • 17. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 111 0,60 -2,43 2,43 0,27 1 119 -0,47 0,40 0,47 0,05 1 120 0,89 -2,13 2,13 0,23 1 121 5,22 -0,48 5,22 0,58 1 123 -1,01 -0,47 1,01 0,11 1 125 -0,48 -2,06 2,06 0,23 1 133 -2,13 -1,11 2,13 0,23 1 134 -0,52 0,41 0,52 0,06 1 136 0,43 -1,11 1,11 0,12 1 142 -2,21 -0,13 2,21 0,24 1 144 0,01 -0,21 0,21 0,02 1 146 -0,09 0,06 0,09 0,01 1 148 -0,02 -0,07 0,07 0,01 1 150 -0,45 0,44 0,45 0,05 1 151 11,62 -0,91 11,62 1,28 2 152 -0,24 -0,06 0,24 0,03 1 153 -3,88 -0,04 3,88 0,43 1 154 -4,62 0,21 4,62 0,51 1 155 1,11 0,37 1,11 0,12 1 157 3,41 2,55 3,41 0,38 1 159 -3,56 1,55 3,56 0,39 1 160 -0,47 -0,17 0,47 0,05 1 JUMLAH 64 Dari hasil perhitungan secara tabelaris di atas, maka didapat jumlah tiang akibat beban lateral yaitu 64 tiang. 5.4 Jumlah Tiang Pondasi yang Dipakai Dari perhitungan jumlah pondasi akibat beban-beban yang bekerja pada setiap kolom yaitu beban axial dan beban lateral, maka dapat di tabelariskan jumlah pondasi (n) yang dipakai seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 5.10Jumlah Pondasi Tiang Bor yang Dipakai Point n Akibat Axial n Akibat Lateral Jumlah Pondasi yg Dipakai 1 1 1 1 2 1 1 1 3 2 1 2 4 1 1 1 5 2 1 2 6 1 1 1 Jajang Sujarwadi │ 1106022 72
  • 18. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 7 2 1 2 8 1 1 1 14 1 1 1 15 2 1 2 17 5 1 5 19 5 1 5 21 2 1 2 22 1 1 1 28 1 1 1 29 2 1 2 31 5 1 5 33 5 1 5 35 2 1 2 36 1 1 1 42 1 1 1 43 2 1 2 45 5 1 5 49 5 1 5 51 2 1 2 52 1 1 1 60 1 1 1 69 1 1 1 85 1 2 2 86 2 1 2 88 5 1 5 92 5 1 5 94 3 1 3 95 1 1 1 100 1 1 1 101 5 1 5 103 5 1 5 107 5 1 5 109 4 1 4 110 1 1 1 111 1 1 1 119 1 1 1 120 1 1 1 121 5 1 5 123 5 1 5 125 3 1 3 133 3 1 3 134 1 1 1 136 1 1 1 Jajang Sujarwadi │ 1106022 73
  • 19. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 142 2 1 2 144 1 1 1 146 1 1 1 148 2 1 2 150 1 1 1 151 1 2 2 152 3 1 3 153 1 1 1 154 3 1 3 155 1 1 1 157 3 1 3 159 3 1 3 160 1 1 1 JUMLAH 143 64 145 5.5 Kelompok Tiang 5.5.1 Daya Dukung Kelompok Tiang Pada lazimnya beban kolom struktur atas, dapat pula dipikul oleh suatu kelompok tiang. Dan kelompok tiang tersebut mempunyai nilai efisiensi sesuai dengan banyaknya tiang seperti dijelaskan pada uraian di bawah ini. Eg = 4 13 16 + 12 16 5 = 0.800 Gambar5.5 Efisiensi kelompok tiang berdasarkan Formula Fled. Nilai efisiensi kelompok tiang seperti pada gambar diatas, dapat juga disajikan secara tabelaris seperti pada tabel di bawah ini. Jajang Sujarwadi │ 1106022 74
  • 20. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II Tabel 5.11 Nilai Efisiensi Kelompok Tiang Banyaknya Tiang Efisiensi (Eg) 1 1 2 0.938 3 0.875 4 0.813 5 0.800 6 0.771 7 0.750 9 0.722 12 0.698 Setelah diketahui nilai efisiensi kelompok tiang, maka dapat diperhitungkan nilai daya dukung kelompok tiang, yaitu dengan rumus seperti dibawah ini. Daya dukung kelompok tiang = Eg x Jumlah Tiang x Daya dukung tiang tunggal Dari rumus di atas maka didapat nilai Daya Dukung Kelompok Tiang yang kemudian di cek terhadap beban lateral dan beban axial. Jika daya dukung kelompok lebih kecil dari beban axial atau lateral, maka dilakukan penambahan tiang. Adapun hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.12 Nilai Daya Dukung Kelompok Tiang Jajang Sujarwadi │ 1106022 75 Point Jumlah Pondasi Efisiensi (Eg) Daya Dukung Kelompok Cek terhadap beban Lateral Cek terhadap beban Axial Penam -bahan Tiang Jumlah Pondasi Efisiensi (Eg) Daya Dukung Kelompok Cek terhadap beban Lateral Cek terhadap beban Axial 1 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 2 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 3 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 4 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 5 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 6 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 7 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 8 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 14 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 15 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 17 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 19 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 21 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 22 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
  • 21. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 28 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 29 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 31 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK 33 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK 35 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 36 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 42 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 43 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 45 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK 49 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK 51 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 52 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 60 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 69 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 85 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 86 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 88 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 92 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 94 3 0,875 272,520 OK No 1 4 0,813 337,614 OK OK 95 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 100 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 101 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 103 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 107 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK 109 4 0,813 337,614 OK OK 4 0,813 337,614 OK OK 110 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 111 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 119 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 120 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 121 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK 123 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK 125 3 0,875 272,520 OK No 1 4 0,813 337,614 OK OK 133 3 0,875 272,520 OK OK 3 0,875 272,520 OK OK 134 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 136 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 142 2 0,938 194,761 OK No 1 3 0,875 272,520 OK OK 144 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 146 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 148 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 150 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 151 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK 152 3 0,875 272,520 OK OK 3 0,875 272,520 OK OK 153 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK Jajang Sujarwadi │ 1106022 76
  • 22. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 154 3 0,875 272,520 OK OK 3 0,875 272,520 OK OK 155 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK 157 3 0,875 272,520 OK OK 3 0,875 272,520 OK OK 159 3 0,875 272,520 OK No 1 4 0,813 337,614 OK OK 160 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK JUMLAH 145 23 168 Catatan : Terdapat beberapa point yang nilai daya dukung kelompoknya lebih kecil dari beban axial, maka dilakukan penambahan kolom seperti pada tabel di atas. 5.5.2 Konfigurasi Kelompok Tiang Berdasarkan Tabel 5.12Nilai Daya Dukung Kelompok Tiang, maka untuk memudahkan dalam membedakan berapa banyak jumlah pondasi pada suatu kolom, dibuatlah tipe pilecap atau konfigurasi kelompok tiang. Bentuk tipe konfigurasi kelompok tiang atau pilecapada 7 (tujuh) buah tipe pilecap. Perbedaan tipe pilecap ini berdasarkan jumlah tiang dalam satu pilecap tersebut. Untuk lebih jelasnya jenis tipe dan bentuk konfigurasi kelompok tiang (pilecap) pada perencanaan pondasi tiang bor (bored pile) ini, dapat dilihat pada pada tabel dan gambar di bawah ini. Tabel 5.13 Tipe Konfigurasi Kelompok Tiang TIPE PILECAP BANYAKNYA TIANG JUMLAH KOLOM TIANG A 1 27 27 B 2 13 26 C 3 5 15 D 4 4 16 E 5 0 0 F 6 7 42 G 7 6 42 TOTAL 62 168 Berikut ini merupakan gambar sketsa berukuran dari tipe pilecap yang akan menjadi dasar dalam pelaksanaan pekerjaannya. Sedangkan untuk gambar berskala berikut dengan detailnya akan disajikan dalam lampiran. Jajang Sujarwadi │ 1106022 77
  • 23. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II  Pilecap Tipe A 600 1200 1200 600 Ø600 Gambar5.6 Pilecap tipe A.  Pilecap Tipe B 600 1800 600 3000 Gambar5.7 Pilecap tipe B.  Pilecap Tipe C 1200 1800 1800 1559 60° 600 1800 600 3000 Gambar5.8Pilecap tipe C. 1200 600 Ø600 1200 Ø600 Jajang Sujarwadi │ 1106022 78
  • 24. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II  Pilecap Tipe D Ø600 600 1800 600 3000 Gambar5.9Pilecap tipe D.  Pilecap Tipe E Ø600 1800 60° 1559 600 1800 60° 600 1559 4318 Gambar5.10Pilecap tipe E. 600 1800 600 3000 600 1800 600 3000 Jajang Sujarwadi │ 1106022 79
  • 25. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II  Pilecap Tipe F Ø600 600 1800 1800 600 4800 Gambar5.11Pilecap tipe F. 600 1800 600 3000  Pilecap Tipe G 4986 2493 3600 1800 120° 120° 1800 Gambar5.12Pilecap tipe G. 1800 2493 600 600 4318 Ø600 Jajang Sujarwadi │ 1106022 80
  • 26. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 5.6 Penurunan Tiang 5.6.1 Penurunan Seketika (Immediate) Berdasarkan tipe pilecap yang ada, maka untuk penurunan seketika (immediate) dibedakan menjadi dua tipe penurunan, yaitu penurunan tiang tunggal untuk Pilecap Tipe A, dan penurunan kelompok tiang untuk Pilecap Tipe B, C, D, E, F, dan G. Adapun langkah perhitungannya yaitu sebagai berikut. a. Penurunan Tiang Tunggal Dalam perhitungan penurunan tiang tunggal digunakan Metode Empiris dengan rumus : S = 푫 ퟏퟎퟎ + 푸.푳 푨풑 .푬풑 Dimana : S :penurunan total di kepala tiang (inchi) D : diameter tiang (inchi) Q : beban kerja (lbs) Ap : luas penampang tiang L : panjang tiang Ep : modulus elastis tiang b. Penurunan Kelompok Tiang Dalam perhitungan kelompok tiang, sehubungan dengan ujung kedalaman pondasi di tanah pasir, maka perhitungan penurunan kelompok tiang menggunakan Metode Vesic (1977) untuk tanah pasir, yaitu dengan rumus seperti di bawah ini. Sg = S√푩품 푫 Dimana : Sg : penurunan kelompok tiang S : penurunan pondasi tiang tunggal Bg : lebar kelompok tiang D : diameter tiang tunggal Dengan menggunakan rumus penurunan tiang seperti di atas, maka secara tabelaris perhitungan penurunan tiang untuk masing-masing tipe pilecap, baik itu penurunan tiang tunggal maupun penurunan kelompok tiang, diperoleh seperti pada tabel di bawah ini. Jajang Sujarwadi │ 1106022 81
  • 27. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 1) Parameter Penurunan Tiang Tunggal D = 60 cm = 23,622 inchi Ap = 2827,433 cm2 = 438,253 inchi2 Ep = 210000 Kg/cm2 = 2986902,008 pound/inchi2 L = 1200 cm = 472,441 inchi Q = Beban masing2 point 2) Parameter Penurunan Kelompok Tiang S = penurunan pondasi tiang tunggal (cm) Bg = lebar kelompok tiang (cm) D = 60 cm 3) Cek Penurunan Max = 15 cm Tabel 5.14 Penurunan Pondasi Tiang Tunggal & Kelompok Tiang Point Beban Axial Max (P) Jumlah Pondasi Tipe Pilecap Tipe Penurunan S Tunggal S Tunggal Bg Sg Cek thd Max = (ton) (inch) (cm) (cm) (cm) 15cm 1 101,35 1 A Tunggal 0,32 0,80 OK 2 24,76 1 A Tunggal 0,26 0,65 OK 3 157,08 2 B Kelompok 0,36 0,92 180,00 1,59 OK 4 28,64 1 A Tunggal 0,26 0,66 OK 5 156,54 2 B Kelompok 0,36 0,92 180,00 1,59 OK 6 24,65 1 A Tunggal 0,26 0,65 OK 7 104,36 2 B Kelompok 0,32 0,81 180,00 1,40 OK 8 40,26 1 A Tunggal 0,27 0,68 OK 14 39,76 1 A Tunggal 0,27 0,68 OK 15 154,34 2 B Kelompok 0,36 0,91 180,00 1,58 OK 17 475,77 6 F Kelompok 0,61 1,56 360,00 3,82 OK 19 475,93 6 F Kelompok 0,61 1,56 360,00 3,83 OK 21 151,82 2 B Kelompok 0,36 0,91 180,00 1,57 OK 22 47,93 1 A Tunggal 0,27 0,70 OK 28 47,01 1 A Tunggal 0,27 0,70 OK 29 162,23 2 B Kelompok 0,37 0,93 180,00 1,61 OK 31 494,30 7 G Kelompok 0,63 1,60 360,00 3,92 OK 33 494,31 7 G Kelompok 0,63 1,60 360,00 3,92 OK 35 158,03 2 B Kelompok 0,36 0,92 180,00 1,59 OK 36 49,52 1 A Tunggal 0,28 0,70 OK 42 48,77 1 A Tunggal 0,28 0,70 OK 43 166,77 2 B Kelompok 0,37 0,94 180,00 1,62 OK Jajang Sujarwadi │ 1106022 82
  • 28. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 45 503,36 7 G Kelompok 0,64 1,62 360,00 3,96 OK 49 502,07 7 G Kelompok 0,64 1,61 360,00 3,96 OK 51 152,62 2 B Kelompok 0,36 0,91 180,00 1,57 OK 52 16,31 1 A Tunggal 0,25 0,63 OK 60 53,85 1 A Tunggal 0,28 0,71 OK 69 6,13 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 85 35,85 2 B Kelompok 0,26 0,67 180,00 1,16 OK 86 180,03 2 B Kelompok 0,38 0,96 180,00 1,67 OK 88 449,97 6 F Kelompok 0,59 1,51 360,00 3,70 OK 92 452,85 6 F Kelompok 0,60 1,52 360,00 3,71 OK 94 304,07 4 D Kelompok 0,48 1,21 180,00 2,10 OK 95 6,13 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 100 8,88 1 A Tunggal 0,24 0,62 OK 101 415,50 6 F Kelompok 0,57 1,44 360,00 3,53 OK 103 416,08 6 F Kelompok 0,57 1,44 360,00 3,53 OK 107 441,97 6 F Kelompok 0,59 1,49 360,00 3,66 OK 109 312,29 4 D Kelompok 0,48 1,23 180,00 2,13 OK 110 6,11 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 111 8,05 1 A Tunggal 0,24 0,62 OK 119 5,95 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 120 8,58 1 A Tunggal 0,24 0,62 OK 121 490,34 7 G Kelompok 0,63 1,59 360,00 3,90 OK 123 498,08 7 G Kelompok 0,63 1,61 360,00 3,94 OK 125 290,11 4 D Kelompok 0,47 1,19 180,00 2,05 OK 133 268,62 3 C Kelompok 0,45 1,14 180,00 1,98 OK 134 6,01 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 136 9,64 1 A Tunggal 0,24 0,62 OK 142 204,03 3 C Kelompok 0,40 1,01 180,00 1,75 OK 144 99,80 1 A Tunggal 0,32 0,80 OK 146 100,32 1 A Tunggal 0,32 0,80 OK 148 146,37 2 B Kelompok 0,35 0,90 4,92 0,26 OK 150 5,58 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 151 43,36 2 B Kelompok 0,27 0,69 4,92 0,20 OK 152 223,71 3 C Kelompok 0,41 1,05 4,92 0,30 OK 153 41,64 1 A Tunggal 0,27 0,68 OK 154 227,65 3 C Kelompok 0,42 1,06 4,92 0,30 OK 155 43,42 1 A Tunggal 0,27 0,69 OK 157 267,69 3 C Kelompok 0,45 1,14 4,92 0,33 OK 159 282,77 4 D Kelompok 0,46 1,17 4,92 0,34 OK 160 3,99 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK 168 Jajang Sujarwadi │ 1106022 83
  • 29. Tugas Terstruktur Rekayasa Pondasi II 5.6.2 Penurunan Konsolidasi (Consolidation) Penurunan konsolidasi atau penurunan jangka panjang adalah penurunan yang terjadi secara berangsur-angsur bersamaan dengan dissipasi tekanan air pori. Oleh karena itu, penurunan konsolidasi hanya terjadi pada tanah lempung. Sedangkan untuk tanah pasir, hanya terjadi penurunan seketika (immediate). Perkiraan penurunan konsolidasi diperkirakan dengan pengalihan beban kerja pada kedalaman 2/3 L di bawah pilecap. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar distribusi tegangan untuk perkiraan penurunan penurunan pondasi tiang seperti di bawah ini. 2 3 L = 2 3 .12 = 8 m 1 m 4,5 m 2,5 m 4 m 12 m Lempung Pasir 1 Gambar5.13Distribusi tegangan untuk perkiraan penurunan pondasi tiang. 2 Berdasarkan gambar distribusi tegangan di atas, karena pengalihan beban kerja pada kedalaman 2/3 L = 8 m di bawah pilecap itu berada di lapasan tanah pasir, maka tidak diperhitungkan penurunan konsolidasinya. Hal itu karena pada tanah pasir hanya terjadi penurunan seketika (immediate) saja. Jajang Sujarwadi │ 1106022 84