SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 31
Modul Penerimaan Negara
Generasi - 2

KILAS BALIK :
1. Sebelum 2006 : Pengelolaan Penerimaan Negara dilakukan secara
terpisah oleh DJP (MP3), DJPBC (EDI), dan DJPBN (SISPEN).
2. 2006 s.d. sekarang : disatukan dalam satu sistem yaitu MPN (koordinasi
ada di DJP).
3. 2014- : MPN-G2 (koordinasi ada di DJPBN).
PENDAHULUAN

Perbedaan antara MPN dan MPN-G2
1. Dokumen Sumber
2. Tempat dan Channel Pembayaran
3. Proses Billing
4. Waktu Pembayaran (Pelayanan)
5. Proses Reversal dan perbaikan data
6. Koneksitas dengan Sistem Pengeluaran
7. Konfigurasi Sistem
MPN vs MPN-G2

Existing MPN (Perdirjen 78 tahun 2006): ada 2 dokumen sumber :
1. Surat Setoran (SSP, SSPBB, SSB, SSBC, SSPCP, SSBP, SSPB, STBS)
2. Bukti Penerimaan Negara (BPN)
MPN G-2 hanya ada satu dokumen sumber yaitu Bukti Penerimaan Negara
(BPN)
Dokumen Sumber

MPN (Existing) :
1. Tempat Pembayaran : Bank dan Kantor Pos
2. Channel Pembayaran :
a. Loket
b. e- Banking (hanya 1 %)
Tempat dan Channel Pembayaran

Tempat dan Channel Pembayaran
MPN-G2 :
1. Tempat Pembayaran : Bank dan Non Bank
2. Channel Pembayaran :
a. Loket
b. ATM
c. Internet-Banking
d. Phone-Banking*
e. SMS-Banking*
f. Supermarket atau gerai lainnya seperti Carrefour, Hypermart, Giant,
Superindo, Matahari, Ramayana, Indomaret, Alfamart, dsb*
* bertahap

Proses Billing
(Pembentukan data tagihan)
MPN (Existing) :
Tidak Ada. Menjadi satu dengan proses pembayaran di Bank/Pos persepsi, dengan
mengisi formulir setoran sekaligus dilakukan perekaman data.
MPN-G2 :
Ada, terutama untuk jenis setoran yang bersifat Self Assessment.
Catatan:
Proses Billing adalah proses pengisian elemen data terkait informasi pembayaran yang akan dilakukan,
penyetor akan mendapatkan sebuah kode billing yang akan digunakan sebagai dasar pembayaran
tagihan negara.

MPN (Existing) :
Waktu pembayaran pada Bank/Pos Persepsi sesuai dengan jam pelayanan
Perbankan/Pos yaitu antara pukul 08.00 s.d. 15.00.
MPN-G2 :
Waktu pembayaran tidak terbatas (1x24x7)
Waktu Pembayaran
(Jam Pelayanan)

MPN (Existing) :
Bank/Pos dapat melakukan proses reversal maupun perbaikan data. (salah
satu penyebab utama perbedaan data MPN).
MPN-G2 :
Tidak ada lagi proses reversal oleh bank/pos, data pembayaran sesuai
dengan data billing. Sedangkan proses perbaikan data hanya dapat
dilakukan oleh masing unit pemilik sistem billing.
Proses Reversal
dan Perbaikan Data

MPN (Existing) :
MPN-G2 :
Proses Pelimpahan
Bank
Persepsi
KBI
(501)
BI (502) BI (502)
Kantor Pusat
Bank Persepsi
BI (500) BI (502)

Koneksitas sistem MPN dengan SPAN
BI Pot. SPM
MPN
1.a
Bank
Persepsi
SPAN
Penerimaan melalui BI
termasuk PPB /PPh MIgas
1.b
2.a
2.b
3.a
3.b
PPB/PPh MIgas
Pajak dan Non
Pajak
Pajak dan Non
Pajak
Pajak dan Non Pajak
termasuk
pengembalian
pendapatan
Pajak termasuk
pengembalian
pendapatan
DJP
Informasi pendapatan yang
berasal dari SPAN4
Konfigurasi MPN-G2
Sumber: dimodifikasi dari bahan presentasi PT. Finnet Indonesia
Biller DJP Biller DJBC Biller DJA Biller DJPB
Switching
Bank Teller (P2H) Non Bank (P2H)Bank e-Banking (H2H)
Data Tagihan
Proses
Billing
Proses
Billing
Proses
Billing
Proses
Billing
Monitor
Data Pembayaran
MPN (DJPB)
Data Tagihan Data Tagihan Data Tagihan
12

1. Antrian di Loket Bank/Pos Persepsi
2. Potongan SPM kadang tidak mendapat NTPN
3. Masih terdapat perbedaan data antara LKP dan MPN
4. Kesalahan Pengisian formulir oleh Bank/Pos Persepsi
5. Kesalahan pelimpahan
Permasalahan MPN(existing)
MPN G-2
Melalui Sistem Billing

1. Bendahara Umum Negara berwewenang menetapkan sistem penerimaan negara
(UU No. 1 Tahun 2004).
2. Penatausahaan Penerimaan Negara saat ini dilaksanakan melalui Modul
Penerimaan Negara (MPN) sesuai PMK 99/PMK.06/2006 dan Perdirjen PER-
78/PB/2006.
3. Disadari bahwa MPN saat ini masih mengalami beberapa permasalahan dimana
WP/WS/WB belum terlayani dengan baik serta beberapa transaksi pada MPN
masih diragukan keakuratan datanya.
4. Pengembangan MPN kedepan adalah optimalisasi pemanfaatan teknologi
informasi melalui sistem pembayaran yang lebih modern (transaksi elektronik) yang
sejalan dengan UU ITE No. 11 Tahun 2008 dimana “informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang
sah”.
Latar Belakang

1. Peningkatan pelayanan kepada WP/WS/WB.
2. Pengelolaan rekening pemerintah secara efektif dan efisien.
3. Penyediaan data dan informasi penerimaan negara secara
cepat, akurat dan akuntabel.
Tujuan

1. Pengintegrasian sistem penerimaan negara dengan menggunakan single database
yang ditatausahakan secara terpusat melalui unit khusus di DJPB.
2. Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal sejalan dengan perkembangan
teknologi informasi perbankan.
3. Perluasan berbagai alternatif cara pembayaran (payment channel) sehingga
pembayaran penerimaan negara dapat dilakukan selama 24 jam (on-line).
4. Restrukturisasi rekening pemerintah (bidang penerimaan) yang menunjang
pelaksanaan TSA secara penuh.
5. Mengembalikan nature proses bisnis perbankan tanpa dibebani oleh pekerjaan
tambahan dalam rangka penatausahaan penerimaan negara.
Inisiatif Penyempurnaan MPN

Faktor Penunjang Pelaksanaan
Sistem MPN G-2
1. Membangun sistem billing yang handal pada masing-masing unit eselon 1
Kemenkeu.
2. Menyediakan berbagai alternatif cara pembayaran (payment channel) selain
pembayaran melalui teller yang disediakan oleh bank/pos persepsi atau pihak lain
(collecting agent) seperti ATM, Internet-Banking, Phone-Banking, SMS-Banking, Kartu
Kredit, Supermarket, dll. Sehingga terbuka kesempatan layanan penyetoran
penerimaan negara on-line selama 24 jam.
3. Memperbanyak dan memperluas fasilitas pelayanan proses billing (Warnet, SMS,
Phone, Service Desk, Customer Service, dll.)
4. Mengubah perilaku WP/WS/WB dalam penyetoran penerimaan negara dari cara
konvensional ke sistem yang lebih modern yaitu melalui sistem billing.
1. .
2. .
3. .
4. .
5. Merestrukturisasi rekening pemerintah dalam rangka pelaksanaan TSA secara penuh
dibidang penerimaan negara yang sejalan dengan penatausahaan penerimaan
negara secara terpusat.
6. Melakukan penyederhanaan isian (elemen data) surat setoran (SSP, SSPBB, SSB,
SSPCP, SSCP, SSBP, SSPB).
7. Mengurangi handling baik di KPPN, Kantor Pusat DJPB maupun di bank/pos persepsi
dalam semua rangkaian proses penatausahaan dan pengelolaan penerimaan negara
melalui MPN. Satu diantaranya yaitu dengan mengubah pola pelaporan dari paper
based ke sistem elektronik. Sehingga biaya yang dibebankan terhadap pemerintah
dalam rangka pelaksanaan sistem penerimaan negara dapat diminimalisasi.
Konfigurasi MPN-G2
Biller DJP Biller DJBC Biller DJA Biller DJPB
Switching
Bank Teller (P2H) Non Bank (P2H)Bank e-Banking (H2H)
Data Tagihan
Proses
Billing
Proses
Billing
Proses
Billing
Proses
Billing
Monitor
Data Pembayaran
MPN (DJPB)
Data Tagihan Data Tagihan Data Tagihan
Official Assessment Self Assessment
 Pembayaran atas Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar
 Pembayaran atas Surat Ketetapan Pajak
Kurang Tambahan
 Pembayaran atas Surat Tagihan Pajak
 Pajak Penghasilan Pasal 25
 Pajak Bumi dan Bangunan
 Pembayaran atas Kewajiban Masa PPN
 Pembayaran atas Kewajiban Withholding
Tax
 Pembayaran atas Kewajiban PPH Pasal 29
 Pembayaran BPHTB
Contoh Prosedur Billing untuk Pendapatan Pajak

DJP DJBC DJA DJPB
 Kode Billing
 Tanggal Billing
 Masa Berlaku Billing
 NPWP
 Nama Wajib Pajak
 Alamat Wajib Pajak
 Masa/Tahun Pajak
 Nomor SKP/STP
 Prov/Kab/Kota
 KPP
 Mata Anggaran (Akun)
 Jumlah Bayar
 Kode Billing
 Tanggal Billing
 Masa Berlaku Billing
 Nomor Dokumen (PIB)
 Nama Wajib Bayar
 Alamat Wajib Bayar
 KPBC
 Mata Anggaran (Akun)
 Jumlah Bayar
 Kode Billing
 Tanggal Billing
 Masa Berlaku Billing
 Kode Satker
 Nama Satker
 Departemen
 Unit Organisasi
 Fungsi/Sub Fungsi
 Kegiatan/Sub.Keg
 Lokasi
 Mata Anggaran (Akun)
 Jumlah Bayar
 Kode Billing
 Tanggal Billing
 Masa Berlaku Billing
 Kode Satker
 Nama Satker
 Departemen
 Unit Organisasi
 Fungsi/Sub Fungsi
 Kegiatan/Sub.Keg
 Lokasi
 KPPN
 Mata Anggaran (Akun)
 Jumlah Bayar
Sumber: diolah dari elemen data ADK LHP (sejumlah 54 elemen data) dari Bank/Pos Persepsi
Catatan:
Elemen data yang dicetak tebal merupakan elemen data yang akan disampaikan dari sistem billing ke sistem MPN-G2 setiap terjadinya proses
produksi billing.
Beberapa contoh elemen data dan informasi yang ditatausahakan oleh masing-
masing unit eselon 1 selaku biller:
Identifikasi Kebutuhan Elemen Data Sistem MPN
23
No. Elemen Data Sumber Data Keterangan
1. Kode Billing Biller Diperlukan dalam rangka proses rekonsiliasi antara sistem MPN dengan sistem
Collecting Agent dan sistem Billing.
2. Identitas Pembayar Biller Bersama dengan jumlah setor, informasi ini diperlukan dalam rangka
konfirmasi/verifikasi kebenaran setoran yang akan dibayar oleh penyetor.
3. Masa Berlaku Billing Biller Batas waktu dapat dilakukannya proses pembayaran oleh WP/WS/WB di channel
pembayaran pada collecting agent.
4. Mata Anggaran (Akun) Biller cukup jelas
5. Jumlah Setor Biller cukup jelas
6. Kode KPP/KPBC Biller cukup jelas
7. NTPN MPN-G2 Jika masih diperlukan. Apakah tidak dapat NTPN itu merupakan kombinasi antara kode
billing yang sudah dibayar yang dikombinasikan dengan kode akun.
8. Tanggal Buku MPN-G2 Tanggal dicatat/dibukukan sebagai penerimaan negara yang kemudian
ditransfer/dicatat pada SPAN.
9. Tanggal Setor Collecting Agent Tanggal saat penyetoran pada Collecting Agent (channel pembayaran).
10. NTB Collecting Agent Nomor transaksi yang diterbitkan oleh collecting agent sekaligus digunakan dalam
rangka proses rekonsiliasi antara sistem MPN-G2 dengan sistem Collecting Agent.
11. Kode Bank/Cab.Bank/
Channel Pembayaran
Collecting Agent Kode Colecting Agent tempat transaksi penerimaan negara dilakukan sekaligus sebagai
dasar perhitungan transaction fee serta sebagai bahan analisa tempat dan media
pembayaran oleh WP/WS/WB.
12. Status Bayar Switcher Data flag untuk menandai bahwa billing yang bersangkutan sudah dibayar.
13. Status Rekon Switcher Data flag untuk menandai bahwa billing yang bersangkutan sudah dibayar dan sudah
direkon antara sistem MPN-G2 dengan sistem Collecting Agent dengan hasil rekon
sudah cocok (settled).

Proses Billing
Customer Service
Bank/Pos Persepsi
Warnet
Data
Pembayaran
Data
Tagihan
MPN (DJPB)
Biller
KPP, KPBC, KPPN
Jaringan
1
2
Entry:
SSP, SSBC, SSBP, SSPB
Terima
Kode Billing
SMS
Phone
Elemen Data Rekon MPN-G2
dengan Biller:
1. Kode Billing
2. Jumlah Setor
3. NTB
4. NTPN
5. Akun
6. Kode Satker
Elemen Data Rekon MPN-G2
dengan Collecting Agent:
1. Kode Billing
2. Jumlah Setor
3. Tanggal Setor
4. NTB
5. NTPN
Proses Pembayaran/Settlement
(setelah mendapatkan kode billing)
Collecting Agent
Data Pembayaran
MPN-G2
(Settlement)
5
Inquiry Kode Billing
6
7
Kirim Informasi Tagihan:
Identitas pembayar, Jenis
Pembayaran (akun), Jumlah
Tagihan
Pembayar
3
Kode Billing
Biller
1
Kirim Data Tagihan:
Kode Billing, Masa Billing,
Identitas pembayar, Jenis
Pembayaran (akun), Jumlah
Tagihan, Kode Satker
4
Entry Kode Billing
Tayang Informasi Tagihan:
Identitas pembayar, Jenis
Pembayaran (akun), Jumlah
Tagihan
8 9
Eksekusi Pembayaran
Switching
Data Tagihan
11
12
13 14
16
17
18
Flag Data status bayar (paid)
sekaligus rekam Data
Pembayaran
Konfirmasi Data Tagihan
Simpan BPN
Request NTPN sekaligus Kirim
Data Flag beserta Tgl. Setor,
NTB, Kode Bank
Produksi NTPN
Flag Data Status Bayar (paid)
sekaligus rekam Tgl. Setor,
NTB, Kode Bank, NTPN
Cetak BPN
(Bukti Penerimaan Negara)
Produksi NTB dan
Rekam Transaksi
15
Rekam NTPN
Kredit Dana
Ke Rekening Kas Negara
2
Rekam Data Tagihan
18
Kirim Data Pembayaran:
Status bayar (paid), Tgl. Setor,
NTB, NTPN
10

Restrukturisasi Rekening Penerimaan Negara

Restrukturisasi Rekening Penerimaan
1. Tidak lagi melibatkan Kantor Bank Indonesia (Rekening 501.00000X) dalam rangka
penampungan sementara dana pelimpahan kas dari bank/pos persepsi.
2. Tidak ada lagi rekening penerimaan pada masing-masing cabang bank/pos
persepsi. Hanya ada satu rekening untuk setiap jenis bank/pos persepsi.
3. Tidak ada lagi rekening penerimaan pada BO III dalam rangka pembagian hasil
PBB/BPHTB. Pembayaran bagi hasil PBB/BPHTB dilakukan melalui mekanisme
pembayaran SP2D.
Wajib pajak/wajib setor/wajib bayar (pembayar):
1. Tidak perlu lagi membawa dan mengisi surat setoran (SSP, SSBP, SSPCP, dll), data setoran
digantikan dengan proses billing.
2. Proses billing (pembentukan data setoran) dapat dilakukan sendiri ataupun memanfaatkan
register point yang disediakan (mis: KPPN, KPP, KPBC, Bank/Pos Persepsi, dll).
3. Banyak alternatif metode pembayaran (channel pembayaran) yang dilakukan selain pada teller
bank/pos persepsi (mis: ATM, Internet-Banking, Phone-Banking, SMS-Banking, dll).
4. Pembayaran dapat dilakukan kapanpun dalam batas waktu yang hampir tidak ada (24 jam on-
line) dan dimanapun pada banyak channel pembayaran yang ada sehingga tidak perlu lagi
mengantri di teller bank/pos persepsi pada saat melakukan setoran.
5. Kerahasiaan data wajib pajak/wajib setor/wajib bayar lebih terjamin mengingat bank/pos
persepsi tidak lagi merekam data detail (hanya kode pembayaran/billing saja) pada setiap
setoran.
Manfaat
Bank/pos persepsi (collecting agent):
1. Petugas teller tidak lagi melakukan handling yang banyak atas pelaksanaan MPN seperti
menginput elemen data surat setoran ke sistem. Proses pembayaran cukup dilakukan dengan
meng-inquiry sebuah kode pembayaran (kode billing).
2. Setiap bank/pos persepsi tidak lagi menatusahakan penerimaan negara dan menyampaikan
laporan (LHP) ke KPPN. Penatausahaan penerimaan negara akan dilakukan secara terpusat
oleh kantor pusat (koordinator) masing-masing bank/pos persepsi tersebut.
3. Pembayaran penerimaan negara dengan sistem billing merupakan common practises pada
sistem perbankan saat ini, sehingga bank/pos persepsi dapat memanfaatkan seluruh channel
pembayaran yang dimilikinya (mis: teller, ATM, Internet-Banking, Phone-Banking, SMS-Banking,
dll).
4. Bank/pos persepsi tidak perlu lagi membangun sistem yang spesifik sesuai kebutuhan sistem
MPN (existing).
Manfaat

Aplikasi
Konfirmasi Penerimaan Negara V.01
30
Update : Sehubungan dengan pelaksanaan MPN G-2, kodifikasi
NTPN sekarang merupakan kombinasi angka dan huruf
Tambahan :
1. Untuk Konfirmasi Penerimaan Negara melalui MPN G-2, ADK dibentuk
melalui menu “kirim data & cetak untuk SPAN”

TERIMA KASIH
31

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pembayaran dan penyetoran PNBP dengan billing dalam SI PNBP online
Pembayaran dan penyetoran PNBP dengan billing dalam SI PNBP onlinePembayaran dan penyetoran PNBP dengan billing dalam SI PNBP online
Pembayaran dan penyetoran PNBP dengan billing dalam SI PNBP online
Ahmad Abdul Haq
 
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen PerbendaharaanImplementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Ahmad Abdul Haq
 
Sistem pembayaran online bank bni
Sistem pembayaran online bank bniSistem pembayaran online bank bni
Sistem pembayaran online bank bni
kridoeko
 
Akuntansi pelaporan dalam span
Akuntansi pelaporan dalam spanAkuntansi pelaporan dalam span
Akuntansi pelaporan dalam span
Ahmad Abdul Haq
 
GFMAS - Account Payables
GFMAS - Account PayablesGFMAS - Account Payables
GFMAS - Account Payables
Iszwan Shah
 
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
Ahmad Abdul Haq
 

Was ist angesagt? (20)

Pembayaran dan penyetoran PNBP dengan billing dalam SI PNBP online
Pembayaran dan penyetoran PNBP dengan billing dalam SI PNBP onlinePembayaran dan penyetoran PNBP dengan billing dalam SI PNBP online
Pembayaran dan penyetoran PNBP dengan billing dalam SI PNBP online
 
Penatausahaan Rekening BUN oleh KPPN
Penatausahaan Rekening BUN oleh KPPNPenatausahaan Rekening BUN oleh KPPN
Penatausahaan Rekening BUN oleh KPPN
 
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen PerbendaharaanImplementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
 
Peran Seksi Bank Dalam Penyajian LRA
Peran Seksi Bank Dalam Penyajian LRAPeran Seksi Bank Dalam Penyajian LRA
Peran Seksi Bank Dalam Penyajian LRA
 
Modul Penerimaan (CM) pada SPAN (PPT ke PDF)
Modul Penerimaan (CM) pada SPAN (PPT ke PDF)Modul Penerimaan (CM) pada SPAN (PPT ke PDF)
Modul Penerimaan (CM) pada SPAN (PPT ke PDF)
 
Sistem pembayaran online bank bni
Sistem pembayaran online bank bniSistem pembayaran online bank bni
Sistem pembayaran online bank bni
 
Proses bisnis mpn g 2 -firs
Proses bisnis mpn g 2 -firsProses bisnis mpn g 2 -firs
Proses bisnis mpn g 2 -firs
 
Modul pembayaran span
Modul pembayaran spanModul pembayaran span
Modul pembayaran span
 
Peranan Seksi Bank Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Kuasa BUN/KPPN
Peranan Seksi Bank Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Kuasa BUN/KPPNPeranan Seksi Bank Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Kuasa BUN/KPPN
Peranan Seksi Bank Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Kuasa BUN/KPPN
 
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
 
Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Terkait Penerimaan Negara melalui SPAN
Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Terkait Penerimaan Negara melalui SPANPeningkatan Kualitas Laporan Keuangan Terkait Penerimaan Negara melalui SPAN
Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Terkait Penerimaan Negara melalui SPAN
 
Span dan Sakti 2013
Span dan Sakti 2013Span dan Sakti 2013
Span dan Sakti 2013
 
LLAT 2016 Seksi VERA
LLAT 2016  Seksi VERALLAT 2016  Seksi VERA
LLAT 2016 Seksi VERA
 
Akuntansi pelaporan dalam span
Akuntansi pelaporan dalam spanAkuntansi pelaporan dalam span
Akuntansi pelaporan dalam span
 
GFMAS - Account Payables
GFMAS - Account PayablesGFMAS - Account Payables
GFMAS - Account Payables
 
Read me: Manual silabi modul bendahara pengeluaran
Read me: Manual silabi modul bendahara pengeluaranRead me: Manual silabi modul bendahara pengeluaran
Read me: Manual silabi modul bendahara pengeluaran
 
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
 
Sosialisasi Billing System Pajak
Sosialisasi Billing System PajakSosialisasi Billing System Pajak
Sosialisasi Billing System Pajak
 
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
 
Buku panduan billing system
Buku panduan billing systemBuku panduan billing system
Buku panduan billing system
 

Ähnlich wie Mpn g 2

Portal_Penerimaaan_Negara_Billing_Perbendaharaan (1).pptx
Portal_Penerimaaan_Negara_Billing_Perbendaharaan (1).pptxPortal_Penerimaaan_Negara_Billing_Perbendaharaan (1).pptx
Portal_Penerimaaan_Negara_Billing_Perbendaharaan (1).pptx
PDMSBaubau
 
Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...
Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...
Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...
PDMSBaubau
 
Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx
Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptxBahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx
Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx
PDMSBaubau
 
Peran Seksi Bank dalam penyajian laporan realisasi APBN
Peran Seksi Bank dalam penyajian laporan realisasi APBNPeran Seksi Bank dalam penyajian laporan realisasi APBN
Peran Seksi Bank dalam penyajian laporan realisasi APBN
Ahmad Abdul Haq
 
Interaksi satker dan kppn v.2
Interaksi satker dan kppn v.2Interaksi satker dan kppn v.2
Interaksi satker dan kppn v.2
Sai Jawa Tengah
 
Spt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagi
Spt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagiSpt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagi
Spt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagi
KPP Pratama Kepanjen
 
Brosur cronos erp-intelligence-payroll-v1.5
Brosur cronos erp-intelligence-payroll-v1.5Brosur cronos erp-intelligence-payroll-v1.5
Brosur cronos erp-intelligence-payroll-v1.5
Agus Witono
 
E spkb dan eterimaan @ 09.05.2014
E spkb dan eterimaan @ 09.05.2014E spkb dan eterimaan @ 09.05.2014
E spkb dan eterimaan @ 09.05.2014
Iszwan Shah
 

Ähnlich wie Mpn g 2 (20)

Portal_Penerimaaan_Negara_Billing_Perbendaharaan (1).pptx
Portal_Penerimaaan_Negara_Billing_Perbendaharaan (1).pptxPortal_Penerimaaan_Negara_Billing_Perbendaharaan (1).pptx
Portal_Penerimaaan_Negara_Billing_Perbendaharaan (1).pptx
 
Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...
Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...
Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...
 
Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx
Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptxBahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx
Bahan Sosialisasi Billing Perbendaharaan_fix (1).pptx
 
Peran Seksi Bank dalam penyajian laporan realisasi APBN
Peran Seksi Bank dalam penyajian laporan realisasi APBNPeran Seksi Bank dalam penyajian laporan realisasi APBN
Peran Seksi Bank dalam penyajian laporan realisasi APBN
 
Interaksi satker dan kppn v.2
Interaksi satker dan kppn v.2Interaksi satker dan kppn v.2
Interaksi satker dan kppn v.2
 
Perbendaharaan_22.pdf
Perbendaharaan_22.pdfPerbendaharaan_22.pdf
Perbendaharaan_22.pdf
 
EFISKUS Paradigma 2022.pdf
EFISKUS Paradigma 2022.pdfEFISKUS Paradigma 2022.pdf
EFISKUS Paradigma 2022.pdf
 
Penatausahaan APBD SIMDA 29.pptx
Penatausahaan APBD SIMDA 29.pptxPenatausahaan APBD SIMDA 29.pptx
Penatausahaan APBD SIMDA 29.pptx
 
Spt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagi
Spt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagiSpt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagi
Spt masa ppn 1111 dm edit 28 okt 2010 pagi
 
Petunjuk Teknis Transaksi MPHL (SAKTI).pdf
Petunjuk Teknis Transaksi MPHL (SAKTI).pdfPetunjuk Teknis Transaksi MPHL (SAKTI).pdf
Petunjuk Teknis Transaksi MPHL (SAKTI).pdf
 
Grand Design dan Analisa Sistem Informasi Bidang Pendapatan BKD 2022.pptx
Grand Design dan Analisa Sistem Informasi Bidang Pendapatan BKD 2022.pptxGrand Design dan Analisa Sistem Informasi Bidang Pendapatan BKD 2022.pptx
Grand Design dan Analisa Sistem Informasi Bidang Pendapatan BKD 2022.pptx
 
sikp_covid19_20200805.pptx
sikp_covid19_20200805.pptxsikp_covid19_20200805.pptx
sikp_covid19_20200805.pptx
 
Slide-PMK-190_Materi-II.pdf
Slide-PMK-190_Materi-II.pdfSlide-PMK-190_Materi-II.pdf
Slide-PMK-190_Materi-II.pdf
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
 
Brosur cronos erp-intelligence-payroll-v1.5
Brosur cronos erp-intelligence-payroll-v1.5Brosur cronos erp-intelligence-payroll-v1.5
Brosur cronos erp-intelligence-payroll-v1.5
 
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
 
Retur.pptx
Retur.pptxRetur.pptx
Retur.pptx
 
Kartu Kredit Pemerintah.pptx
Kartu Kredit Pemerintah.pptxKartu Kredit Pemerintah.pptx
Kartu Kredit Pemerintah.pptx
 
E spkb dan eterimaan @ 09.05.2014
E spkb dan eterimaan @ 09.05.2014E spkb dan eterimaan @ 09.05.2014
E spkb dan eterimaan @ 09.05.2014
 
Perdirjen78
Perdirjen78Perdirjen78
Perdirjen78
 

Kürzlich hochgeladen

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Kürzlich hochgeladen (18)

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 

Mpn g 2

  • 2.  KILAS BALIK : 1. Sebelum 2006 : Pengelolaan Penerimaan Negara dilakukan secara terpisah oleh DJP (MP3), DJPBC (EDI), dan DJPBN (SISPEN). 2. 2006 s.d. sekarang : disatukan dalam satu sistem yaitu MPN (koordinasi ada di DJP). 3. 2014- : MPN-G2 (koordinasi ada di DJPBN). PENDAHULUAN
  • 3.  Perbedaan antara MPN dan MPN-G2 1. Dokumen Sumber 2. Tempat dan Channel Pembayaran 3. Proses Billing 4. Waktu Pembayaran (Pelayanan) 5. Proses Reversal dan perbaikan data 6. Koneksitas dengan Sistem Pengeluaran 7. Konfigurasi Sistem MPN vs MPN-G2
  • 4.  Existing MPN (Perdirjen 78 tahun 2006): ada 2 dokumen sumber : 1. Surat Setoran (SSP, SSPBB, SSB, SSBC, SSPCP, SSBP, SSPB, STBS) 2. Bukti Penerimaan Negara (BPN) MPN G-2 hanya ada satu dokumen sumber yaitu Bukti Penerimaan Negara (BPN) Dokumen Sumber
  • 5.  MPN (Existing) : 1. Tempat Pembayaran : Bank dan Kantor Pos 2. Channel Pembayaran : a. Loket b. e- Banking (hanya 1 %) Tempat dan Channel Pembayaran
  • 6.  Tempat dan Channel Pembayaran MPN-G2 : 1. Tempat Pembayaran : Bank dan Non Bank 2. Channel Pembayaran : a. Loket b. ATM c. Internet-Banking d. Phone-Banking* e. SMS-Banking* f. Supermarket atau gerai lainnya seperti Carrefour, Hypermart, Giant, Superindo, Matahari, Ramayana, Indomaret, Alfamart, dsb* * bertahap
  • 7.  Proses Billing (Pembentukan data tagihan) MPN (Existing) : Tidak Ada. Menjadi satu dengan proses pembayaran di Bank/Pos persepsi, dengan mengisi formulir setoran sekaligus dilakukan perekaman data. MPN-G2 : Ada, terutama untuk jenis setoran yang bersifat Self Assessment. Catatan: Proses Billing adalah proses pengisian elemen data terkait informasi pembayaran yang akan dilakukan, penyetor akan mendapatkan sebuah kode billing yang akan digunakan sebagai dasar pembayaran tagihan negara.
  • 8.  MPN (Existing) : Waktu pembayaran pada Bank/Pos Persepsi sesuai dengan jam pelayanan Perbankan/Pos yaitu antara pukul 08.00 s.d. 15.00. MPN-G2 : Waktu pembayaran tidak terbatas (1x24x7) Waktu Pembayaran (Jam Pelayanan)
  • 9.  MPN (Existing) : Bank/Pos dapat melakukan proses reversal maupun perbaikan data. (salah satu penyebab utama perbedaan data MPN). MPN-G2 : Tidak ada lagi proses reversal oleh bank/pos, data pembayaran sesuai dengan data billing. Sedangkan proses perbaikan data hanya dapat dilakukan oleh masing unit pemilik sistem billing. Proses Reversal dan Perbaikan Data
  • 10.  MPN (Existing) : MPN-G2 : Proses Pelimpahan Bank Persepsi KBI (501) BI (502) BI (502) Kantor Pusat Bank Persepsi BI (500) BI (502)
  • 11.  Koneksitas sistem MPN dengan SPAN BI Pot. SPM MPN 1.a Bank Persepsi SPAN Penerimaan melalui BI termasuk PPB /PPh MIgas 1.b 2.a 2.b 3.a 3.b PPB/PPh MIgas Pajak dan Non Pajak Pajak dan Non Pajak Pajak dan Non Pajak termasuk pengembalian pendapatan Pajak termasuk pengembalian pendapatan DJP Informasi pendapatan yang berasal dari SPAN4
  • 12. Konfigurasi MPN-G2 Sumber: dimodifikasi dari bahan presentasi PT. Finnet Indonesia Biller DJP Biller DJBC Biller DJA Biller DJPB Switching Bank Teller (P2H) Non Bank (P2H)Bank e-Banking (H2H) Data Tagihan Proses Billing Proses Billing Proses Billing Proses Billing Monitor Data Pembayaran MPN (DJPB) Data Tagihan Data Tagihan Data Tagihan 12
  • 13.  1. Antrian di Loket Bank/Pos Persepsi 2. Potongan SPM kadang tidak mendapat NTPN 3. Masih terdapat perbedaan data antara LKP dan MPN 4. Kesalahan Pengisian formulir oleh Bank/Pos Persepsi 5. Kesalahan pelimpahan Permasalahan MPN(existing)
  • 15.  1. Bendahara Umum Negara berwewenang menetapkan sistem penerimaan negara (UU No. 1 Tahun 2004). 2. Penatausahaan Penerimaan Negara saat ini dilaksanakan melalui Modul Penerimaan Negara (MPN) sesuai PMK 99/PMK.06/2006 dan Perdirjen PER- 78/PB/2006. 3. Disadari bahwa MPN saat ini masih mengalami beberapa permasalahan dimana WP/WS/WB belum terlayani dengan baik serta beberapa transaksi pada MPN masih diragukan keakuratan datanya. 4. Pengembangan MPN kedepan adalah optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi melalui sistem pembayaran yang lebih modern (transaksi elektronik) yang sejalan dengan UU ITE No. 11 Tahun 2008 dimana “informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah”. Latar Belakang
  • 16.  1. Peningkatan pelayanan kepada WP/WS/WB. 2. Pengelolaan rekening pemerintah secara efektif dan efisien. 3. Penyediaan data dan informasi penerimaan negara secara cepat, akurat dan akuntabel. Tujuan
  • 17.  1. Pengintegrasian sistem penerimaan negara dengan menggunakan single database yang ditatausahakan secara terpusat melalui unit khusus di DJPB. 2. Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal sejalan dengan perkembangan teknologi informasi perbankan. 3. Perluasan berbagai alternatif cara pembayaran (payment channel) sehingga pembayaran penerimaan negara dapat dilakukan selama 24 jam (on-line). 4. Restrukturisasi rekening pemerintah (bidang penerimaan) yang menunjang pelaksanaan TSA secara penuh. 5. Mengembalikan nature proses bisnis perbankan tanpa dibebani oleh pekerjaan tambahan dalam rangka penatausahaan penerimaan negara. Inisiatif Penyempurnaan MPN
  • 18.  Faktor Penunjang Pelaksanaan Sistem MPN G-2 1. Membangun sistem billing yang handal pada masing-masing unit eselon 1 Kemenkeu. 2. Menyediakan berbagai alternatif cara pembayaran (payment channel) selain pembayaran melalui teller yang disediakan oleh bank/pos persepsi atau pihak lain (collecting agent) seperti ATM, Internet-Banking, Phone-Banking, SMS-Banking, Kartu Kredit, Supermarket, dll. Sehingga terbuka kesempatan layanan penyetoran penerimaan negara on-line selama 24 jam. 3. Memperbanyak dan memperluas fasilitas pelayanan proses billing (Warnet, SMS, Phone, Service Desk, Customer Service, dll.) 4. Mengubah perilaku WP/WS/WB dalam penyetoran penerimaan negara dari cara konvensional ke sistem yang lebih modern yaitu melalui sistem billing.
  • 19. 1. . 2. . 3. . 4. . 5. Merestrukturisasi rekening pemerintah dalam rangka pelaksanaan TSA secara penuh dibidang penerimaan negara yang sejalan dengan penatausahaan penerimaan negara secara terpusat. 6. Melakukan penyederhanaan isian (elemen data) surat setoran (SSP, SSPBB, SSB, SSPCP, SSCP, SSBP, SSPB). 7. Mengurangi handling baik di KPPN, Kantor Pusat DJPB maupun di bank/pos persepsi dalam semua rangkaian proses penatausahaan dan pengelolaan penerimaan negara melalui MPN. Satu diantaranya yaitu dengan mengubah pola pelaporan dari paper based ke sistem elektronik. Sehingga biaya yang dibebankan terhadap pemerintah dalam rangka pelaksanaan sistem penerimaan negara dapat diminimalisasi.
  • 20. Konfigurasi MPN-G2 Biller DJP Biller DJBC Biller DJA Biller DJPB Switching Bank Teller (P2H) Non Bank (P2H)Bank e-Banking (H2H) Data Tagihan Proses Billing Proses Billing Proses Billing Proses Billing Monitor Data Pembayaran MPN (DJPB) Data Tagihan Data Tagihan Data Tagihan
  • 21. Official Assessment Self Assessment  Pembayaran atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar  Pembayaran atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Tambahan  Pembayaran atas Surat Tagihan Pajak  Pajak Penghasilan Pasal 25  Pajak Bumi dan Bangunan  Pembayaran atas Kewajiban Masa PPN  Pembayaran atas Kewajiban Withholding Tax  Pembayaran atas Kewajiban PPH Pasal 29  Pembayaran BPHTB Contoh Prosedur Billing untuk Pendapatan Pajak
  • 22.  DJP DJBC DJA DJPB  Kode Billing  Tanggal Billing  Masa Berlaku Billing  NPWP  Nama Wajib Pajak  Alamat Wajib Pajak  Masa/Tahun Pajak  Nomor SKP/STP  Prov/Kab/Kota  KPP  Mata Anggaran (Akun)  Jumlah Bayar  Kode Billing  Tanggal Billing  Masa Berlaku Billing  Nomor Dokumen (PIB)  Nama Wajib Bayar  Alamat Wajib Bayar  KPBC  Mata Anggaran (Akun)  Jumlah Bayar  Kode Billing  Tanggal Billing  Masa Berlaku Billing  Kode Satker  Nama Satker  Departemen  Unit Organisasi  Fungsi/Sub Fungsi  Kegiatan/Sub.Keg  Lokasi  Mata Anggaran (Akun)  Jumlah Bayar  Kode Billing  Tanggal Billing  Masa Berlaku Billing  Kode Satker  Nama Satker  Departemen  Unit Organisasi  Fungsi/Sub Fungsi  Kegiatan/Sub.Keg  Lokasi  KPPN  Mata Anggaran (Akun)  Jumlah Bayar Sumber: diolah dari elemen data ADK LHP (sejumlah 54 elemen data) dari Bank/Pos Persepsi Catatan: Elemen data yang dicetak tebal merupakan elemen data yang akan disampaikan dari sistem billing ke sistem MPN-G2 setiap terjadinya proses produksi billing. Beberapa contoh elemen data dan informasi yang ditatausahakan oleh masing- masing unit eselon 1 selaku biller:
  • 23. Identifikasi Kebutuhan Elemen Data Sistem MPN 23 No. Elemen Data Sumber Data Keterangan 1. Kode Billing Biller Diperlukan dalam rangka proses rekonsiliasi antara sistem MPN dengan sistem Collecting Agent dan sistem Billing. 2. Identitas Pembayar Biller Bersama dengan jumlah setor, informasi ini diperlukan dalam rangka konfirmasi/verifikasi kebenaran setoran yang akan dibayar oleh penyetor. 3. Masa Berlaku Billing Biller Batas waktu dapat dilakukannya proses pembayaran oleh WP/WS/WB di channel pembayaran pada collecting agent. 4. Mata Anggaran (Akun) Biller cukup jelas 5. Jumlah Setor Biller cukup jelas 6. Kode KPP/KPBC Biller cukup jelas 7. NTPN MPN-G2 Jika masih diperlukan. Apakah tidak dapat NTPN itu merupakan kombinasi antara kode billing yang sudah dibayar yang dikombinasikan dengan kode akun. 8. Tanggal Buku MPN-G2 Tanggal dicatat/dibukukan sebagai penerimaan negara yang kemudian ditransfer/dicatat pada SPAN. 9. Tanggal Setor Collecting Agent Tanggal saat penyetoran pada Collecting Agent (channel pembayaran). 10. NTB Collecting Agent Nomor transaksi yang diterbitkan oleh collecting agent sekaligus digunakan dalam rangka proses rekonsiliasi antara sistem MPN-G2 dengan sistem Collecting Agent. 11. Kode Bank/Cab.Bank/ Channel Pembayaran Collecting Agent Kode Colecting Agent tempat transaksi penerimaan negara dilakukan sekaligus sebagai dasar perhitungan transaction fee serta sebagai bahan analisa tempat dan media pembayaran oleh WP/WS/WB. 12. Status Bayar Switcher Data flag untuk menandai bahwa billing yang bersangkutan sudah dibayar. 13. Status Rekon Switcher Data flag untuk menandai bahwa billing yang bersangkutan sudah dibayar dan sudah direkon antara sistem MPN-G2 dengan sistem Collecting Agent dengan hasil rekon sudah cocok (settled).
  • 24.  Proses Billing Customer Service Bank/Pos Persepsi Warnet Data Pembayaran Data Tagihan MPN (DJPB) Biller KPP, KPBC, KPPN Jaringan 1 2 Entry: SSP, SSBC, SSBP, SSPB Terima Kode Billing SMS Phone
  • 25. Elemen Data Rekon MPN-G2 dengan Biller: 1. Kode Billing 2. Jumlah Setor 3. NTB 4. NTPN 5. Akun 6. Kode Satker Elemen Data Rekon MPN-G2 dengan Collecting Agent: 1. Kode Billing 2. Jumlah Setor 3. Tanggal Setor 4. NTB 5. NTPN Proses Pembayaran/Settlement (setelah mendapatkan kode billing) Collecting Agent Data Pembayaran MPN-G2 (Settlement) 5 Inquiry Kode Billing 6 7 Kirim Informasi Tagihan: Identitas pembayar, Jenis Pembayaran (akun), Jumlah Tagihan Pembayar 3 Kode Billing Biller 1 Kirim Data Tagihan: Kode Billing, Masa Billing, Identitas pembayar, Jenis Pembayaran (akun), Jumlah Tagihan, Kode Satker 4 Entry Kode Billing Tayang Informasi Tagihan: Identitas pembayar, Jenis Pembayaran (akun), Jumlah Tagihan 8 9 Eksekusi Pembayaran Switching Data Tagihan 11 12 13 14 16 17 18 Flag Data status bayar (paid) sekaligus rekam Data Pembayaran Konfirmasi Data Tagihan Simpan BPN Request NTPN sekaligus Kirim Data Flag beserta Tgl. Setor, NTB, Kode Bank Produksi NTPN Flag Data Status Bayar (paid) sekaligus rekam Tgl. Setor, NTB, Kode Bank, NTPN Cetak BPN (Bukti Penerimaan Negara) Produksi NTB dan Rekam Transaksi 15 Rekam NTPN Kredit Dana Ke Rekening Kas Negara 2 Rekam Data Tagihan 18 Kirim Data Pembayaran: Status bayar (paid), Tgl. Setor, NTB, NTPN 10
  • 27.  Restrukturisasi Rekening Penerimaan 1. Tidak lagi melibatkan Kantor Bank Indonesia (Rekening 501.00000X) dalam rangka penampungan sementara dana pelimpahan kas dari bank/pos persepsi. 2. Tidak ada lagi rekening penerimaan pada masing-masing cabang bank/pos persepsi. Hanya ada satu rekening untuk setiap jenis bank/pos persepsi. 3. Tidak ada lagi rekening penerimaan pada BO III dalam rangka pembagian hasil PBB/BPHTB. Pembayaran bagi hasil PBB/BPHTB dilakukan melalui mekanisme pembayaran SP2D.
  • 28. Wajib pajak/wajib setor/wajib bayar (pembayar): 1. Tidak perlu lagi membawa dan mengisi surat setoran (SSP, SSBP, SSPCP, dll), data setoran digantikan dengan proses billing. 2. Proses billing (pembentukan data setoran) dapat dilakukan sendiri ataupun memanfaatkan register point yang disediakan (mis: KPPN, KPP, KPBC, Bank/Pos Persepsi, dll). 3. Banyak alternatif metode pembayaran (channel pembayaran) yang dilakukan selain pada teller bank/pos persepsi (mis: ATM, Internet-Banking, Phone-Banking, SMS-Banking, dll). 4. Pembayaran dapat dilakukan kapanpun dalam batas waktu yang hampir tidak ada (24 jam on- line) dan dimanapun pada banyak channel pembayaran yang ada sehingga tidak perlu lagi mengantri di teller bank/pos persepsi pada saat melakukan setoran. 5. Kerahasiaan data wajib pajak/wajib setor/wajib bayar lebih terjamin mengingat bank/pos persepsi tidak lagi merekam data detail (hanya kode pembayaran/billing saja) pada setiap setoran. Manfaat
  • 29. Bank/pos persepsi (collecting agent): 1. Petugas teller tidak lagi melakukan handling yang banyak atas pelaksanaan MPN seperti menginput elemen data surat setoran ke sistem. Proses pembayaran cukup dilakukan dengan meng-inquiry sebuah kode pembayaran (kode billing). 2. Setiap bank/pos persepsi tidak lagi menatusahakan penerimaan negara dan menyampaikan laporan (LHP) ke KPPN. Penatausahaan penerimaan negara akan dilakukan secara terpusat oleh kantor pusat (koordinator) masing-masing bank/pos persepsi tersebut. 3. Pembayaran penerimaan negara dengan sistem billing merupakan common practises pada sistem perbankan saat ini, sehingga bank/pos persepsi dapat memanfaatkan seluruh channel pembayaran yang dimilikinya (mis: teller, ATM, Internet-Banking, Phone-Banking, SMS-Banking, dll). 4. Bank/pos persepsi tidak perlu lagi membangun sistem yang spesifik sesuai kebutuhan sistem MPN (existing). Manfaat
  • 30.  Aplikasi Konfirmasi Penerimaan Negara V.01 30 Update : Sehubungan dengan pelaksanaan MPN G-2, kodifikasi NTPN sekarang merupakan kombinasi angka dan huruf Tambahan : 1. Untuk Konfirmasi Penerimaan Negara melalui MPN G-2, ADK dibentuk melalui menu “kirim data & cetak untuk SPAN”