Teks tersebut membahas tentang penerapan pencatatan keuangan pada usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati. Analisis menunjukkan bahwa usaha-usaha kecil tersebut belum melakukan pencatatan keuangan dengan baik, hanya mencatat transaksi pembelian. Peneliti membantu menyusun laporan keuangan dengan menerapkan siklus akuntansi berdasarkan data transaksi November 2012 untuk memberikan gambaran yang lebih jelas."
2. 2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi baik secara nasional maupun regional tidak dapat terlepas dari peran
sektor Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah (UMKM). Penerapan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) dalamperekonomian Jakarta Selatan semakin signifikan.
Ukuran dalam melihat peranan UMKM terhadap perekonomian Jakarta Selatan tidak lain
adalah dengan melihat besaran kontribusi nilai tambah UMKM terhadap pembentukan total
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB sendiri merupakan nilai tambah barang dan
jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu
tertentu. Peran UMKM dalam struktur ekonomi Jakarta Selatan mengalami perkembangan
yang pesat pada periode tahun 2006 - 2011. Hal ini terlihat dari kemampuan UMKM untuk
merespon krisis secara cepat dan fleksibel dibanding usaha besar dan tercermin pada
keberadaan UMKM di setiap sektor ekonomi yang menjadi bagian terbesar dari masyarakat
Indonesia serta menjadi penggerak kehidupan ekonomi masyarakat.
Berdasarkan Data statistik menunjukkan jumlah unit usaha kecil mikro dan menengah
(UMKM) mendekati 99,98 % terhadap total unit usaha di Indonesia. Sementara jumlah
tenaga kerja yang terlibat mencapai 91,8 juta orang atau 97,3% terhadap seluruh tenaga kerja
Indonesia. Jika dua tahun lalu jumlah UMKM berkisar 52,8 juta unit usaha, maka pada 2011
sudah bertambah menjadi 55,2 juta unit. Setiap UMKM rata-rata menyerap 3-5 tenaga kerja.
Maka dengan adanya penambahan sekitar 3 juta unit maka tenaga kerja yang terserap
bertambah 15 juta orang. Deretan data tersebut memperlihatkan perkembangan UMKM dapat
dikatakan baik dan masih memiliki prospek yang lebih baik. UMKM dapat bertambah dari
tahun ke tahun, bahkan jumlahnya cenderung meningkat. Hal ini disebabkan kuatnya daya
tahan UMKM, selain itu adanya dukungan dalam permodalan yang lebih banyak tergantung
3. 3
pada dana sendiri. Sebagaimana yang telah diketahui, sejak krisis moneter yang terjadi pada
tahun 1998, membuktikan bahwa usaha ini mampu bertahan, bahkan dapat menjadi sektor di
beberapa sektor penyediaan kebutuhan masyarakat, dengan demikian diharapkan UMKM
dapat kembali menjadi penyelamat ekonomi dalam menghadapi krisis global saat ini.
Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pencapaian keberhasilan
usaha, termasuk bagi Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah. Informan akuntansi
yang berupa laporan keuangan dapat menjadi modal dasar bagi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) untuk pengambilan keputusan dalam pengelolaan Usaha Kecil, antara
lain : keputusan pengembangan pasar, pengembangan harga, dan lain - lain serta bermanfaat
untuk mengintegrasi keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan proses administrasi dan
keuangan yang terjadi ke dalam suatu sistem informasi akuntansi, sehingga dapat
memberikan peningkatan kontrol terhadap data keuangan perusahaan dan perbaikan tingkat
keandalan informasi akuntansi. Pentingnya penerapan ilmu akuntansi dalam pengelolaan
keuangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai masih kurang dipahami oleh
para pengusaha. Masih banyak pengusaha kecil yang belum melakukan pencatatan atas
laporan keuangan usahanya dengan baik. Bahkan, ada juga yang tidak melakukan pencatatan.
Para pengusaha kecil dan menengah biasanya hanya mengerjakan pembukuan sebatas
pencatatan pendapatan dan pengeluaran saja. Akibatnya, laba bersih perusahaan sulit
diketahui sehingga pengajuan kredit ke bank untuk modalusaha sulit diperoleh, dikarenakan
banyak dari pelaku UMKM tidak memiliki latar belakang pendidikan yang baik.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis, di dalam UMKM yang terhimpun dalam
pembinaan Komunitas Serumpun Padi yang ada di wilayah Jakarta Selatan 100 % semua
melakukan pencatatan, namun pencatatan tersebut hanya sebatas pencatatan dan pengingatan
saja, karena bagi para pelaku UMKM seperti mereka tidak mau di bingungkan dengan
masalah catat mencatat, bagi mereka pencatatan model apapun sudah cukup yang penting
4. 4
bisa mengetahui keuntungannya. Menyadari situasi dan kondisi tersebut di atas, maka
diperlukan sebuah inovasi teknologi baru agar para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah yang sebagian dari mereka yang belum mengerti pencatatan akuntansi, menjadi
mengerti dan mudah menerapkannya. Revolusi dalam teknologi informasi dan komunikasi
telah mendorong kemajuan teknologi, produk dan proses, serta terbentuknya masyarakat
informasi. Dalam dunia usaha dituntut untuk tampil kreatif terhadap perubahan yang terjadi
dengan perbaikan strategi dan operasi perusahaan agar dapat bertahan dalam kompetisi dunia
usaha yang semakin ketat. Dari latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “STUDI TENTANG PENERAPAN PENCATATAN
KEUANGAN DALAM USAHA KECIL (Studi Kasus Penerapan Pencatatan Keuangan
Usaha Kecil dalam Komunitas Serumpun Padi di Fatmawati Tahun 2012).
5. 5
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dapat ditarik dari uraian sebelumnya adalah:
1) Apakah pencatatan keuangan usaha kecil yang telah dioperasikan oleh usaha kecil di
Komunitas Serumpun Padi telah dilakukan secara optimal.
2) Format Pencatatan keuangan apa yang tepat yang harus diterapkan oleh pengusaha
kecil di Komunitas Serumpun Padi dalam memberikan pelaporan keuangan yang
baik.
3) Strategi apa sebaiknya digunakan oleh usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi
dalam melaporkan pencatatan yang baik setiap periode
1.3 Tujuan Penelitian
1) Mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi usaha kecil di Komunitas
Serumpun Padi Fatmawati terutama yang berhubungan dengan manajemen keuangan
2) Memberikan solusi pelaporan keuangan dalam mengatasi masalah manajemen
keuangan setelah menganalis transaksi yang terjadi, cara pencatatan keuangan dan
format laporan yang digunakan
3) Merumuskan teknik pencatatan yang tepat sesuai kategori usaha yang dijalankan pada
usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati
Dibawah ini daftar usaha yang dijadikan objek penelitian kinerja penerapan pencatatan
keuangan pada usaha kecil yang terhimpun dalam binaan Komunitas Serumpun Padi
Fatmawati tahun 2012
No Nama Usaha Jenis Usaha
1 Mie Ketawa Mie ayam sehat
6. 6
2 Andess Chocolate Panganan coklat
3 Jus For You Jus buah
4 Mie Banjur Mie bakso
5 Sop Iga Sapi Usaha lauk nasi
6 Villa Coklat Panganan coklat
7 Pencil Course Usaha bimbingan belajar
8 Villa Merah Usaha bimbingan belajar
9 Line Production Event Organizer dan Training
10 Andess Berbagi Lembaga pelatihan kewirausahaan
11 Gorengan Ketawa Gorengan
12 Mie Membahana Mie Ayam
Hipotesis
Penerapan pencatatan keuangan di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati belum optimal
Strategi pencatatan keuangan dengan format sederhana sesuai kebutuhan dengan proses usaha
yang dijalankan adalah pilihan tepat untuk usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi di
Fatmawati untuk melaporkan keuangan yang lengkap.
1.4 Kerangka Teori
Informasi akuntansi memiliki peranan yang sangat penting untuk meraih keberhasilan usaha,
termasuk bagi usaha kecil ( Megginson et al., 2000 dalam Pinasti 2007 ). Informasi akuntansi
yang berupa laporan keuangan dapat menjadi modal awal bagi UKM untuk mengambil
berbagai keputusan dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan
pasar, penentuan harga, dan lain – lain. Dalam hubungannya dengan pemerintah dan kreditur
7. 7
(bank), penyediaan informasi akuntansi juga diperlukan. Selain itu salah satu faktor penyebab
kegagalan wirausaha dalam menjalankan usahanya adalah kurangnya kemampuan dalam
mengendalikan keuangan perusahaan (Zimmerer, 1996 : 14-15 dalam Suryana, 2001).
Padahal pencatatan keuangan yang dilakukan dengan cermat, akan membantu pengusaha
dalam mengendalikan keuangan perusahaan, sehingga usaha yang dijalankan dapat berhasil
dengan baik.
1.5 Sumber Data
Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari usaha yang menjadi objek
penelitiannya berupa hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada pemilik usaha kecil
tersebut sehubungan dengan data yang diperlukan.
1.6 Metode dan Teknik Penelitian
Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati kelurahan Gandaria Selatan-
Jakarta 14240.
Metode Penarikan Sampel
Metode penarikan sampel Penelitian ini menggunakan metode Purpossive Random Sampling
yang ada pada usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati
8. 8
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Profil Objek Penelitian
Penelitian dilakukan pada usaha-usaha kecil yang ada di Komunitas Serumpun Padi
Fatmawati. Usaha-usaha tersebut sebagian besar terletak di kawasan Fatmawati, Jakarta
Selatan. Para pemilik usaha tersebut adalah anggota dari Komunitas Serumpun Padi
Fatmawati .
Pemilik usaha-usaha tersebut biasanya merekrut anggota-anggota lain yang belum memiliki
pekerjaan dan setiap usaha didampingi oleh satu orang mentor yang akan selalu memberikan
arahan dan mengingatkan akan visi misi dari masing-masing usaha mereka.. Dari adanya
kegiatan usahanya ini para pemilik usaha bertujuan dapat berkontribusi aktif di masyarakat
serta menginspirasi wirausaha lainnya. Pemilik juga berharap dapat menyerap tenaga kerja di
lingkungan masyarakat sekitar sehingga mengurangi pengangguran yang ada pada daerah
tersebut.
2.2 Analisis Objek Penelitian
Dalam menjalankan usahanya, para pemilik usaha-usaha kecil yang ada di Komunitas
Serumpun Padi Fatmawati tidak pernah membuat maupun menyusun laporan keuangan yang
sesuai dan memadai dengan usaha yang dijalankannya. Akuntansi belum diterapkan di dalam
kegiatan usaha tersebut. Biasanya mereka sekedar melakukan pencatatan berupa transaksi
pembelian saja sehingga tidak pernah diketahui berapa besar laba atau rugi yang diperoleh
dan berapa besar modal yang telah dilakukannya selama penyelenggaraan kegiatan usahanya.
Untuk itu penulis ingin membantu memberikan gambaran pembuatan laporan keuangan
dengan menerapkan siklus akuntansi, sehingga dihasilkan laporan keuangan yang sesuai dan
memadai bagi para pemilik usaha-usaha kecil yang ada di Komunitas Serumpun Padi
9. 9
Fatmawati. Dalam mengerjakannya penulis menggunakan bantuan program Microsoft Excel
pada komputer.
Langkah awal yang dilakukan sebelum menyusun laporan keuangan dengan menerapkan
siklus akuntansi adalah mengumpulkan data-data yang ada dan diperlukan, yaitu data
pembelian dan data transaksi yang terjadi selama kegiatan usaha berlangsung selama
November 2012.
Pembuatan laporan keuangan dengan menerapkan siklus akuntansi pada usaha-usaha kecil
yang ada di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati dimulai dengan menjurnal setiap transaksi
ke dalam jurnal umum. Selanjutnya data dari jurnal umum dipindahkan (diposting) ke dalam
buku besar. Saldo setiap perkiraan di buku besar digunakan untuk menyusun neraca saldo
awal. Kemudian dibuat jurnal penyesuaian yang dilanjutkan dengan membuat kertas kerja,
laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas, jurnal pentup, buku
besar setelah penyesuaian dan penutupan, dan neraca saldo setelah penutupan sehingga siap
digunakan untuk penyusunan laporan keuangan untuk periode berikutnya.
2.3 Data Penelitian dan Identifikasi Transaksi
Pembuatan Akun dan Penomoran
Penulis merancang dan menyajikan pembuatan akun dan penomoran yang dianggap memadai
untuk UKM Mie Ketawa berdasarkan pada transaksi-transaksi yang terjadi selama
November2012
Nama dan Penomoran Akun
NAMA AKUN NO AKUN KELOMPOK
AKTIVA 100 Aktiva
Aktiva Lancar 110 Aktiva Lancar
Kas 111 Aktiva Lancar
Piutang 112 Aktiva Lancar
Pupuk tanaman 113 Aktiva Lancar
10. 10
Obat tanaman 114 Aktiva Lancar
Bibit tanaman 115 Aktiva Lancar
Aktiva Tetap 120 Aktiva Tetap
Lahan 121 Aktiva Tetap
Kendaraan 122 Aktiva Tetap
Akum. Dep. Kendaraan 123 Aktiva Tetap
Peralatan 124 Aktiva Tetap
Akum. Dep. Peralatan 125 Aktiva Tetap
Perlengkapan 126 Aktiva Tetap
UTANG 200 Utang
Utang usaha 211 Utang jk. Pendek
Utang bunga 212 Utang jk pdk.
MODAL 300 Modal
Modal usaha 311 Modal
Prive 312 Modal
Berikut ini contoh pencatatan transaksi atas usaha Mie Ketawa pada bulan November 2012:
1 November – Founder Mie Ketawa menginvestasikan uang pribadinya sebesar Rp 500.000,-
adapun pencatatan transaksi sebagai berikut
Tanggal Keterangan Debet Kredit
1 Jan. Kas 500.000
Modal Pemilik 500.000
3 November – Dibeli perlengkapan gerobak mie sebesar Rp 600.000,- secara kredit dengan
pencatatan transaksi sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
3 Jan. Perlengkapan 600.000
Utang usaha 600.000
11. 11
4 November – Dibeli peralatan memasak mie sebesar Rp 1.600.000,- secara tunai dengan
pencatatan transaksi sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
3 Jan. Peralatan 1.600.000
Kas 1.600.000
9 November – Penerimaan orderan mie dari pelanggan untuk acara arisan sebesar Rp
300.000,- secara tunai dengan pencatatan transaksi sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
9 Nov. Kas 300.000
Pendapatan 300.000
20 November – Pembayaran renovasi gerobak mie sebesar Rp 70.000,- kepada tukang kayu
tanggal 2 Oktober 2012 dengan pencatatan transaksi sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
20 Nov. Utang usaha 70.000
Kas 70.000
2.4 Pencatatan ke dalam Jurnal Umum
Selama proses usahanya berlangsung usaha-usaha tersebut tidak pernah melakukan
pencatatan transaksinya ke dalam jurnal umum. Catatan dilakukan secara tradisional dan
sangat sederhana dengan mendeskripsikan setiap transaksi yang terjadi. Pencatatan tersebut
dianggap tidak terlalu penting oleh pemilik karena keterlibatannya secara langsung di dalam
usahanya.
12. 12
Nama Perusahaan
Jurnal Umum
Periode
Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit
Total
2.5 Pemindahan Perkiraan ke Dalam Buku Besar (Posting)
Dalam proses selanjutnya setelah transaksi dicatat ke dalam jurnal, maka tahap selanjutnya
adalah memindahkan perkiraan-perkiraan dalam jurnal ke Buku Besar. Tahap ini disebut
tahap pemindahbukuan (posting) ke Buku Besar. Penulis menyajikan pemindahan perkiraan
ke dalam buku besar (posting) yang sebelumnya sama sekali belum pernah dilakukan oleh
pemilik pada tiap-tiap akun yang dimiliki oleh usaha-usaha tersebut.
Nama Perusahaan
Jurnal Umum
Periode
Tanggal Keterangan
Neraca
Saldo Penyesuaian
Neraca
setelah
disesuaikan
Laporan
Rugi-
Laba
Laporan
Posisi
Keuangan
D K D K D K D K D K
13. 13
BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN
3.1.Simpulan
Para pemilik usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati sudah melakukan
pencatatan keuangan namun pencatatan keuangan tidak dicatat secara tertulis dengan rapi.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis berusaha membantu para pelaku usaha kecil di
Komunitas Serumpun Padi Fatmawati dalam merancang dan menyajikan laporan keuangan
berdasarkan pada teori yang ada dengan menerapkan siklus akuntansi sehingga dapat dihasilkan
laporan keuangan yang baik.
Dengan melakukan pencatatan transaksi keuangan sehari-hari yang sesuai dengan standar
akuntansi, maka akan terlihat lebih akurat catatan biaya-biaya usaha yang detail, catatan besarnya
jumlah penerimaan yang diperoleh dari transaksi. Dapat meminimalisasi terjadinya
ketidakcocokan dan kesalahan dalam perhitungan perolehan uang.
Dengan membuat laporan keuangan maka dapat berguna bagi usaha kecil di Komunitas
Serumpun Padi Fatmawati untuk mengetahui keadaan keuangan usahanya, membuat analisa
sebelum mengambil keputusan, dan berguna dikemudian hari untuk memperoleh dana pinjaman
modal dari bank untuk mengembangkan usahanya.
3.2. Saran
Para pelaku usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati sebaiknya melanjutkan
pencatatan keuangan dan menyusun laporan keuangan yang telah dilakukan oleh penulis terhadap
usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati dengan menerapkan siklus akuntansi
untuk periode-periode berikutnya, kedisiplinan dalam melakukan menerapkan pencatatan
keuangan tersebut harus diperhatikan. menerapkan siklus akuntansi untuk periode-periode
berikutnya. Para pemilik usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati sebaiknya
mencoba mengajukan dana pinjaman modal dari bank dengan didukung laporan keuangan yang
rapi untuk pengembangan kelancaran usahanya.
14. 14
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Weygandt, Warfield, 2002. Akuntansi Intermediate, edisi kesepuluh, Jakarta:
Erlangga.
Michell, Suharli, 2006. Akuntansi Untuk Bisnis, Jasa Dan Dagang, Edisi Pertama, Graha
Ilmu, Yogyakrta
Raharjo, M. D., & Ali, F. (1993). Faktor-faktor keuangan yang mempengaruhi usaha kecil
dan menengah di Indonesia, Dalam K. James & N. Akrasanee, Aspek-aspek finansial
usaha kecil dan menengah; Studi kasus Asean, (pp. 16-50). Jakarta: LP3ES.
Danie Schutte and Pieter. 2011. “A comparative evaluation of South African SME financial
statements against the IFRS requirements” (online)
(http://www.academicjournals.org/jat/PDF/pdf2011/May/Schutte%20and%20Buys.-
pdf ) diakses 20 November 2012)