Berkembangnya Islam di Indonesia telah menambah khasanah budaya nasional dan mempengaruhi corak kebudayaan Indonesia. Namun, kebudayaan yang sudah ada di masyarakat tetap kuat sehingga terjadi akulturasi antara budaya Islam dengan budaya lokal. Akulturasi ini menghasilkan kebudayaan baru yang perlu dilestarikan untuk generasi mendatang.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia akulturasi adalah percampuran dua
kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi atau
proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat.
Dengan demikian masuknya Islam ke Nusantara (Indonesia) dan dalam
perkembangan selanjutnya telah terjadi interaksi budaya yang saling
mempengaruhi. Namun dalam proses interaksi itu, pada dasarnya kebudayaan
setempat yang tradisional masih tetap kuat, sehingga terdapat perpaduan
budaya asli (lokal) Indonesia dengan budaya Islam. Perpaduan inilah yang
kemudian disebut akulturasi kebudayaan.
Pendahuluan
5. 1. Bentuk Bangunan
Masjid biasanya berbentuk seperti pendopo yang berbentuk bujur sangkar.
Selain itu bentuk atap masjid bukan berbentuk kubah melainkan
berbentuk tumpang, yaitu atap yang tersusun semakin ke atas semakin
kecil. Tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah tumpang selalu ganjil
(gansal) yaitu 1, 3 atau 5.
Puncak atap masjid atau surau biasanya diberi hiasan tambahan
kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya kemuncak
tersebut disebut dengan Mustaka.
7. II. Menara
Menara berfungsi sebagaitempat untuk menyerukan azan. Meskipun menara
bukan bagian masjid yang harus ada, namun dalam seni bangunan Islam
selalu merupakan bagian tambahan yang memberi keindahan. Seperti halnya
menara pada masjid Kudus dan masjid Banten. Menara masjid Kudus terbuat
dari terakota yang tersusun seperti candi serta diberi atap tumpang sedangkan
menara masjid Banten lebih menyerupai mercusuar seperti pada bangunan-
bangunan yang terdapat di Eropa.
9. III. Letak Masjid
Penempatan masjid di Indonesia terutama masjid jami’ letaknya sesuaidengan
tata letak macapat, yaitu masjid diletakkan disebelah barat alun-alun dekat
dengan istana (keraton) yang merupakan simbol tempat bersatunya rakyat
dengan rajanya. Misalnya, masjid agung gedhekauman yang terletak
disebelah barat alun-alun dekat dengan keraton Yogyakarta. Ada pula masjid
yang dipandang keramat dan dibangun di atas bukit atau di dekat makam.
Misalnya, makam sunan giri yang dibangun di dekat masjid Sunan Giri
11. I. Bentuk Bangunan
Makam sebagaitempat kediaman yang terakhir diusahakan menjadi tempat
yang sesuaiuntuk orang yang dikubur. Kuburan atau makam biasanya
diperkuat dengan bangunan dari batu yang disebut jirat atau kijing. Diatas
jirat biasanya dibangun cangkup atau kubah.
Kompleks pemakaman pada masa Islam awal di Indonesia tidak jarang
dipengaruhi budaya Hindu-Buddha.
13. II. Letak Makam
Makam yang berlokasi di dataran dekat masjid agung atau bekas pusat kota
kerajaan atau kesultanan biasanya makam-makam sultan atau raja yang
pernah berkuasa disana. Misalnya, makam sultan-sultan Demak di samping
masjid agung demak. Sedangkan makam yang berlokasi di dataran lain
biasanya makam Sunan dan tokoh masyarakat lainnya. Misalnya, makam
Sunan Gunung Jati.
15. Seni Rupa
Perkembangan seni rupa Islam di Indonesia khususnya seni ukir kurang
berkembang hal ini dikarenakan dalam Islam pembuatan ukiran menyerupai
manusia maupun binatang dilarang. Tetapi para seniman tidak ragu-ragu
mengembangkan seni hias dan seni ukir dengan motif daun-daunan dan
bunga-bungaan sepertiyang telah dikembangkan sebelumnya, ditambah
dengan seni hias huruf arab (kaligrafi). Kemudian muncul kreasi baru, yaitu
apabila diharuskan melukis makhluk hidup akan disamarkan dengan berbagai
hiasan, sehingga tidak lagi jelas berwujud binatang atau manusia.
Bangunan-bangunan Islam biasanya dihiasi dengan berbagai motif ukiran-
ukiran. Misalnya, ukiran pada pintu atau tiang pada bangunan keraton dan
masjid, pada gapura atau pintu gerbang, hiasan pada batu nisan, hiasan pada
motif batik, hiasan pada keris dan hiasan pada dinding rumah.
16. I. Batu Nisan
Nisan yaitu bangunan dari batu yang menandai adanya sebuahmakam.
Nisan bercorak Islam biasanya dipahatkan tulisan Arab kadang juga dihiasi
kaligrafi.
Contoh batu nisan bercorak Islam :
- Nisan makam Sultan Malik As-Saleh
- Nisan makam Fatimah binti Maemun
- Nisan makam Sultan Nahrisyah
Seni Rupa
18. Seni Rupa
II. Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni melukis indah dengan huruf Arab yang biasanya
merupakan rangkaian ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Kaligrafi biasanya digunakan untuk menghias ukiran pada pintu atau tiang
pada bangunan keraton dan masjid, pada gapura atau pintu gerbang, hiasan
pada batu nisan, hiasan pada motif batik, hiasan pada keris dan hiasan pada
dinding rumah.
Kaligrafi ada pula yang di bentuk menyerupai wayang, binatang atau tumbuh-
tumbuhan.
22. 🠶 Anindya :Apa yang di maksud terakota
🠶 Ferry :mengapa melukis mahluk hidup secara nyata tidak di perbolehkan
🠶 Hanny :proses akulturasi antara budaya dahulu dengan budaya islam
🠶 Kedua
🠶 Bella :adakah dampak negatif dari proses akulturasi islam
🠶 Rini :asal mula kebudayaan batu nisan
🠶 Puspita :mengapa munculnya mesjid mesjid bernuansa hindu budha
Pertanyaan
23. Berkembangnya Kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia telah menambah
khasanah budaya nasional Indonesia, serta ikut memberikan dan menentukan
corak kebudayaan bangsa Indonesia.
Akan tetapi karena kebudayaan yang berkembang di Indonesia sudah begitu
kuat di lingkungan masyarakat maka berkembangannya kebudayaan Islam
tidak menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada.
Dengan demikian terjadi akulturasi antara kebudayaan Islam dengan
kebudayaan yang sudah ada.
Perwujudan kebudayaan hasil akulturasi inilah yang harus kita jaga dan kita
lestarikan agar tetap dapat dinikmati dan dipelajari olehgenerasi-generasi
mendatang.
Kesimpulan