SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
DISUSUN OLEH:
      KELOMPOK I
        Rezya Alfian
      Dahlia Qadari
     Friskila Novisel
    Winda Angreiny
Muh. Reski Nugroho
Semen berasal dari kata Caementum yang
berarti bahan perekat yang mampu
mempesatukan atau mengikat bahan-bahan
padat menjadi satu kesatuan yang kokoh
atau suatu produk yang mempunyai fungsi
sebagai bahan perekat antara dua atau lebih
bahan sehingga menjadi suatu bagian yang
kompak atau dalam pengertian yang luas
adalah material plastis yang memberikan
sifat rekat antara batuan-batuan konstruksi
bangunan.
 Semen   Portland
 Semen Masonry
 Semen portland campur
 Pasir standar ottawa
 Pasir gradasi
 Pasir standar gradasi
Semen    portland tipe I
 Adalah perekat hidrolis yang dihasilkan
 dengan cara menggiling klinker yang
 kandungan utamanya kalsium silikat dan
 digiling bersama-sama dengan bahan
 tambahan berupa satu atau lebih bentuk
 kristal senyawa kalsium sulfat. Komposisi
 senyawa yang terdapat pada tipe ini
 adalah:
 55% (C3S); 19% (C2S); 10% (C3A); 7%
 (C4AF); 2,8% MgO; 2,9% (SO3); 1,0%
 hilang dalam pembakaran, dan 1,0%
 bebas CaO.
Semen   portland tipe II
 Dipakai untuk keperluan konstruksi umum
 yang tidak memerlukan persyaratan
 khusus terhadap panas hidrasi dan
 kekuatan tekan awal, dan dapat digunakan
 untuk bangunan rumah
 pemukiman, gedung-gedung bertingkat
 dan lain-lain. Komposisi senyawa yang
 terdapat pada tipe ini adalah:
 51% (C3S); 24% (C2S); 6% (C3A); 11%
 (C4AF); 2,9% MgO; 2,5% (SO3); 0,8%
 hilang dalam pembakaran, dan 1,0%
 bebas CaO.
Semen     portland tipe III
 Dipakai untuk konstruksi bangunan dari
 beton massa (tebal) yang memerlukan
 ketahanan sulfat dan panas hidrasi
 sedang, misal bangunan dipinggir
 laut, bangunan bekas tanah rawa, saluran
 irigasi , dam-dam. Komposisi senyawa
 yang terdapat pada tipe ini adalah:
 57% (C3S); 19% (C2S); 10% (C3A); 7%
 (C4AF); 3,0% MgO; 3,1% (SO3); 0,9%
 hilang dalam pembakaran, dan 1,3%
 bebas CaO.
Semen    portland tipe IV
 Dipakai untuk konstruksi bangunan yang
 memerlukan kekuatan tekan tinggi pada
 fase permulaan setelah pengikatan
 terjadi, misal untuk pembuatan jalan
 beton, bangunan-bangunan
 bertingkat, bangunan-bangunan dalam air.
 Komposisi senyawa yang terdapat pada
 tipe ini adalah:
 28% (C3S); 49% (C2S); 4% (C3A); 12%
 (C4AF); 1,8% MgO; 1,9% (SO3); 0,9%
 hilang dalam pembakaran, dan 0,8%
 bebas CaO.
Semen   portland V
 Dipakai untuk instalasi pengolahan limbah
 pabrik, konstruksi dalam air, jembatan,
 terowongan, pelabuhan dan pembangkit
 tenaga nuklir. Komposisi senyawa yang
 terdapat pada tipe ini adalah:
 38% (C3S); 43% (C2S); 4% (C3A); 9%
 (C4AF); 1,9% MgO; 1,8% (SO3); 0,9%
 hilang dalam pembakaran, dan 0,8%
 bebas CaO.
Semen   Masonry jenis N
 semen masonry yang digunakan untuk
 pembuatan adukan pasangan, sehingga
 adukan pasangan yang dihasilkan
 memenuhi syarat mutu adukan pasangan
 jenis N, atau bila ditambahkan semen
 portland atau semen hidrolis, campuran
 dapat menghasilkan adukan pasangan
 yang memenuhi syarat mutu jenis S atau
 M.
Semen    Masonry jenis S
 semen masonry yang digunakan untuk
 pembuatan adukan pasangan , sehingga
 adukan pasangan yang dihasilkan
 memenuhi syarat mutu jenis S atau bila
 ditambahkan semen portland atau semen
 hidrolis, campuran dapat menghasilkan
 adukan pasangan yang memenuhi syarat
 mutu jenis M.
Semen  Masonry jenis M
 semen masonry yang digunakan untuk
 pembuatan adukan pasangan, sehingga
 adukan pasangan yang dihasilkan
 memenuhi syarat mutu jenis M
suatu bahan pengikat hidrolis hasil
penggilingan bersama-sama dari terak
semen portland dan gips dengan satu atau
lebih bahan organik yang bersifat tidak
bereaksi (inert)
pasir silika yang terdiri dari hampir
seluruhnya kuarsa murni yang dibulatkan
secara alami dan digunakan untuk
penyiapan mortar pada pengujian semen
hidrolis
pasir standar Ottawa yang digradasi
dengan menggunakan antara ayakan
0,600 mm (No.30) dan ayakan 0,150 mm
(No.100)
pasir standar yang sebagian besar lolos
ayak 0,850 mm (No.20) dan tertahan pada
ayakan 0,600 mm (No.30)
Penggalian/Quarrying
Penghancuran
Pencampuran  Awal
Penghalusan dan Pencampuran Bahan
 Baku
Pemanasan awal (pre-heating)
Pembakaran dan Pendinginan Klinker
Penghalusan Akhir
Pemisahan
Terdapat dua jenis material yang penting
bagi produksi semen:
Pertama adalah material yang kaya akan
kapur atau material yang mengandung
kapur (calcareous materials) seperti batu
gamping, kapur, dll.
Kedua adalah material yang kaya akan
silika atau material mengandung tanah liat
(argillaceous materials) seperti tanah liat.
Batu gamping dan tanah liat dikeruk atau
diledakkan dari penggalian dan kemudian
diangkut ke alat penghancur.
 Penghancur    bertanggung jawab terhadap
 pengecilan ukuran primer bagi material yang
 digali. Alat utama untuk menghancurkan
 bahan mentah adalah crusher. Bahan baku
 dari hasil pengerukan atau penggalian
 diangkut menggunakan dump truck yang
 kemudian dicurahkan ke dalam hopper.
 Hopper berfungsi sebagai tempat
 penampungan pertama sebelum dimasukkan
 ke dalam crusher. Selain hopper, pada proses
 penghancuran material ini digunakan feeder
 yang tergabung dalam crusher sebagai alat
 pengumpannya.
Material yang dihancurkan melewati alat
analisis on-line untuk menentukan
komposisi tumpukan bahan. Komposisi
dari bahan baku juga menentukan jenis
semen yang akan di produksi. Pada
umumnya, komposisi dari bahan baku
yang digunakan yaitu batu kapur 80-90
%, tanah liat 6-10%, pasir silika 6-
10%, dan pasir besi 1%.
Sebuah belt conveyor mengangkut
tumpukan yang sudah dicampur pada
tahap awal ke penampung, dimana
perbandingan berat umpan disesuaikan
dengan jenis klinker yang diproduksi.
Material kemudian digiling sampai
kehalusan yang diinginkan.
alat utama yang digunakan untuk proses
ini adalah suspension pre-heater, dimana
terdiri atas siklon-siklon yang saling
berhubungan dan melakukan transfer
panas dengan memanfaatkan uap panas
dari rotary klin dan aliran gas panas yang
berlawanan arah.
kalsinasi parsial terjadi pada pre-heater ini
dan berlanjut dalam klin, dimana bahan
baku berubah menjadi agak cair dengan
sifat seperti semen. Pada klin yang
bersuhu 1350-14000C, bahan berubah
menjadi bongkahan padat berukuran kecil
yang dikenal dengan sebuah
klinker, kemudian dialirkan ke pendingin
klinker, dimana udara pendingin akan
menurunkan suhu klinker hingga mencapai
900C.
Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke
penampung klinker dengan dilewatkan
timbangan pengumpan, yang akan mengatur
perbandingan aliran bahan terhadap
bahan-bahan aditif. Pada tahap
ini, ditambahkan gipsum ke klinker dan
diumpankan ke mesin penggiling akhir.
Campuran klinker dan gipsum untuk semen
jenis 1 dan campuran klinker, gipsum dan
posolan untuk semen jenis P dihancurkan
dalam sistim tertutup dalam penggiling akhir
untuk mendapatkan kehalusan yang
dikehendaki. Semen kemudian dialirkan
dengan pipa menuju silo semen.
Dari proses penggilingan, semen-semen
kemudian dipisahkan menurut kehalusan
partikel menggunakan alat yang
dinamakan seperator diangkut oleh bucket
conveyer. Hanya semen yang cukup halus
dialirkan ke silo semen. Setelah itu, semen
dimasukkan dalam silo semen dan
dikemas agar proses pemasaran lebih
mudah.
Semen berasal dari kata Caementum yang berarti
  bahan perekat yang mampu mempesatukan atau
  mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan
  yang kokoh. Beberapa jenis semen diantaranya semen
  portland putih, semen portland pozolan, semen
  portland / Ordinary Portland Cement (OPC), semen
  portland campur, semen masonry, semen portland
  komposit.
 Langkah utama proses produksi semen diantaranya
  penggalian, penghancuran, pencampuran
  awal, penghalusan dan pencampuran bahan
  baku, pembakaran, pendinginan klinker dan
  penghalusan akhir.
Presentase pengolahan semen

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Proses pembuatan botol kaca arvan
Proses pembuatan botol kaca arvanProses pembuatan botol kaca arvan
Proses pembuatan botol kaca arvanArvan Budi
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriBonita Susimah
 
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNANJENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNANsaviratri28
 
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAPASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1UDIN MUHRUDIN
 
Teknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan BetonTeknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan Betonnoussevarenna
 
Sistem informasi manajemen produksi portland composite cement (pcc) tiga roda...
Sistem informasi manajemen produksi portland composite cement (pcc) tiga roda...Sistem informasi manajemen produksi portland composite cement (pcc) tiga roda...
Sistem informasi manajemen produksi portland composite cement (pcc) tiga roda...Paula Tamba
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan IIE Sanjani
 
Sulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriSulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriBonita Susimah
 
Bab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinBab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinSamuel Semy
 
Ppt kbg batu apung (bu ratna)
Ppt kbg batu apung (bu ratna)Ppt kbg batu apung (bu ratna)
Ppt kbg batu apung (bu ratna)085753889956
 
Tanah liat - clay - bahan galian industri
Tanah liat - clay - bahan galian industriTanah liat - clay - bahan galian industri
Tanah liat - clay - bahan galian industriBonita Susimah
 
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIPROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIindahnuur
 

Was ist angesagt? (20)

Proses pembuatan botol kaca arvan
Proses pembuatan botol kaca arvanProses pembuatan botol kaca arvan
Proses pembuatan botol kaca arvan
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industri
 
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNANJENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
 
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAPASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Pasir kuarsa
Pasir kuarsaPasir kuarsa
Pasir kuarsa
 
Tipe-Tipe Semen (Konstruksi Beton)
Tipe-Tipe Semen (Konstruksi Beton)Tipe-Tipe Semen (Konstruksi Beton)
Tipe-Tipe Semen (Konstruksi Beton)
 
Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1
 
BETON
BETONBETON
BETON
 
Teknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan BetonTeknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan Beton
 
Sistem informasi manajemen produksi portland composite cement (pcc) tiga roda...
Sistem informasi manajemen produksi portland composite cement (pcc) tiga roda...Sistem informasi manajemen produksi portland composite cement (pcc) tiga roda...
Sistem informasi manajemen produksi portland composite cement (pcc) tiga roda...
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan II
 
Sulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriSulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industri
 
Bab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinBab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertin
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Bahan banguan
Bahan banguanBahan banguan
Bahan banguan
 
Ppt kbg batu apung (bu ratna)
Ppt kbg batu apung (bu ratna)Ppt kbg batu apung (bu ratna)
Ppt kbg batu apung (bu ratna)
 
Tanah liat - clay - bahan galian industri
Tanah liat - clay - bahan galian industriTanah liat - clay - bahan galian industri
Tanah liat - clay - bahan galian industri
 
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIPROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
Zircon bonita
Zircon   bonitaZircon   bonita
Zircon bonita
 

Ähnlich wie Presentase pengolahan semen

Pengantar teknologi keramik
Pengantar teknologi keramikPengantar teknologi keramik
Pengantar teknologi keramikaditiass
 
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan AsosiasinyaITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan AsosiasinyaAfikFathoni1
 
TUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdf
TUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdfTUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdf
TUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdfRendiBarlian
 
Pkl PT Semen gresik tbk-pabriktuba
Pkl PT Semen gresik tbk-pabriktubaPkl PT Semen gresik tbk-pabriktuba
Pkl PT Semen gresik tbk-pabriktubaAhya Alamsyah
 
fedib mekban.docx
fedib mekban.docxfedib mekban.docx
fedib mekban.docxRoyMaor4
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxssuser4462a71
 
Industri semen
Industri semenIndustri semen
Industri semenliabika
 
Produk Semen Gresik
Produk Semen GresikProduk Semen Gresik
Produk Semen GresikRuth Novitha
 
Furnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteFurnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteOky Ruslan Wijaya
 
Material Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelMaterial Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelZhafran Anas
 
Keramik 151144025
Keramik 151144025 Keramik 151144025
Keramik 151144025 Ika Kartika
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingUDIN MUHRUDIN
 
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptxProses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptxFaizalFakhri3
 
Modul 11 Pelaksanaan Landskap Kejur
Modul 11 Pelaksanaan Landskap KejurModul 11 Pelaksanaan Landskap Kejur
Modul 11 Pelaksanaan Landskap KejurWISMARIZAH
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklatAlif Mahardika
 

Ähnlich wie Presentase pengolahan semen (18)

Pengantar teknologi keramik
Pengantar teknologi keramikPengantar teknologi keramik
Pengantar teknologi keramik
 
PPT SEMEN PADANG.pptx
PPT SEMEN PADANG.pptxPPT SEMEN PADANG.pptx
PPT SEMEN PADANG.pptx
 
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan AsosiasinyaITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
 
TUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdf
TUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdfTUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdf
TUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdf
 
Pkl PT Semen gresik tbk-pabriktuba
Pkl PT Semen gresik tbk-pabriktubaPkl PT Semen gresik tbk-pabriktuba
Pkl PT Semen gresik tbk-pabriktuba
 
fedib mekban.docx
fedib mekban.docxfedib mekban.docx
fedib mekban.docx
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
 
Industri semen
Industri semenIndustri semen
Industri semen
 
Produk Semen Gresik
Produk Semen GresikProduk Semen Gresik
Produk Semen Gresik
 
Furnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteFurnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and Crete
 
Material Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelMaterial Teknik - Nikel
Material Teknik - Nikel
 
Keramik 151144025
Keramik 151144025 Keramik 151144025
Keramik 151144025
 
Pengolahan keramik 2
Pengolahan keramik 2Pengolahan keramik 2
Pengolahan keramik 2
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
 
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptxProses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
 
Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3
 
Modul 11 Pelaksanaan Landskap Kejur
Modul 11 Pelaksanaan Landskap KejurModul 11 Pelaksanaan Landskap Kejur
Modul 11 Pelaksanaan Landskap Kejur
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
 

Presentase pengolahan semen

  • 1. DISUSUN OLEH: KELOMPOK I Rezya Alfian Dahlia Qadari Friskila Novisel Winda Angreiny Muh. Reski Nugroho
  • 2. Semen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh atau suatu produk yang mempunyai fungsi sebagai bahan perekat antara dua atau lebih bahan sehingga menjadi suatu bagian yang kompak atau dalam pengertian yang luas adalah material plastis yang memberikan sifat rekat antara batuan-batuan konstruksi bangunan.
  • 3.  Semen Portland  Semen Masonry  Semen portland campur  Pasir standar ottawa  Pasir gradasi  Pasir standar gradasi
  • 4. Semen portland tipe I Adalah perekat hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling klinker yang kandungan utamanya kalsium silikat dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 55% (C3S); 19% (C2S); 10% (C3A); 7% (C4AF); 2,8% MgO; 2,9% (SO3); 1,0% hilang dalam pembakaran, dan 1,0% bebas CaO.
  • 5. Semen portland tipe II Dipakai untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal, dan dapat digunakan untuk bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung bertingkat dan lain-lain. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 51% (C3S); 24% (C2S); 6% (C3A); 11% (C4AF); 2,9% MgO; 2,5% (SO3); 0,8% hilang dalam pembakaran, dan 1,0% bebas CaO.
  • 6. Semen portland tipe III Dipakai untuk konstruksi bangunan dari beton massa (tebal) yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang, misal bangunan dipinggir laut, bangunan bekas tanah rawa, saluran irigasi , dam-dam. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 57% (C3S); 19% (C2S); 10% (C3A); 7% (C4AF); 3,0% MgO; 3,1% (SO3); 0,9% hilang dalam pembakaran, dan 1,3% bebas CaO.
  • 7. Semen portland tipe IV Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, misal untuk pembuatan jalan beton, bangunan-bangunan bertingkat, bangunan-bangunan dalam air. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 28% (C3S); 49% (C2S); 4% (C3A); 12% (C4AF); 1,8% MgO; 1,9% (SO3); 0,9% hilang dalam pembakaran, dan 0,8% bebas CaO.
  • 8. Semen portland V Dipakai untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 38% (C3S); 43% (C2S); 4% (C3A); 9% (C4AF); 1,9% MgO; 1,8% (SO3); 0,9% hilang dalam pembakaran, dan 0,8% bebas CaO.
  • 9. Semen Masonry jenis N semen masonry yang digunakan untuk pembuatan adukan pasangan, sehingga adukan pasangan yang dihasilkan memenuhi syarat mutu adukan pasangan jenis N, atau bila ditambahkan semen portland atau semen hidrolis, campuran dapat menghasilkan adukan pasangan yang memenuhi syarat mutu jenis S atau M.
  • 10. Semen Masonry jenis S semen masonry yang digunakan untuk pembuatan adukan pasangan , sehingga adukan pasangan yang dihasilkan memenuhi syarat mutu jenis S atau bila ditambahkan semen portland atau semen hidrolis, campuran dapat menghasilkan adukan pasangan yang memenuhi syarat mutu jenis M.
  • 11. Semen Masonry jenis M semen masonry yang digunakan untuk pembuatan adukan pasangan, sehingga adukan pasangan yang dihasilkan memenuhi syarat mutu jenis M
  • 12. suatu bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama dari terak semen portland dan gips dengan satu atau lebih bahan organik yang bersifat tidak bereaksi (inert)
  • 13. pasir silika yang terdiri dari hampir seluruhnya kuarsa murni yang dibulatkan secara alami dan digunakan untuk penyiapan mortar pada pengujian semen hidrolis
  • 14. pasir standar Ottawa yang digradasi dengan menggunakan antara ayakan 0,600 mm (No.30) dan ayakan 0,150 mm (No.100)
  • 15. pasir standar yang sebagian besar lolos ayak 0,850 mm (No.20) dan tertahan pada ayakan 0,600 mm (No.30)
  • 16. Penggalian/Quarrying Penghancuran Pencampuran Awal Penghalusan dan Pencampuran Bahan Baku Pemanasan awal (pre-heating) Pembakaran dan Pendinginan Klinker Penghalusan Akhir Pemisahan
  • 17. Terdapat dua jenis material yang penting bagi produksi semen: Pertama adalah material yang kaya akan kapur atau material yang mengandung kapur (calcareous materials) seperti batu gamping, kapur, dll. Kedua adalah material yang kaya akan silika atau material mengandung tanah liat (argillaceous materials) seperti tanah liat. Batu gamping dan tanah liat dikeruk atau diledakkan dari penggalian dan kemudian diangkut ke alat penghancur.
  • 18.  Penghancur bertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer bagi material yang digali. Alat utama untuk menghancurkan bahan mentah adalah crusher. Bahan baku dari hasil pengerukan atau penggalian diangkut menggunakan dump truck yang kemudian dicurahkan ke dalam hopper. Hopper berfungsi sebagai tempat penampungan pertama sebelum dimasukkan ke dalam crusher. Selain hopper, pada proses penghancuran material ini digunakan feeder yang tergabung dalam crusher sebagai alat pengumpannya.
  • 19. Material yang dihancurkan melewati alat analisis on-line untuk menentukan komposisi tumpukan bahan. Komposisi dari bahan baku juga menentukan jenis semen yang akan di produksi. Pada umumnya, komposisi dari bahan baku yang digunakan yaitu batu kapur 80-90 %, tanah liat 6-10%, pasir silika 6- 10%, dan pasir besi 1%.
  • 20. Sebuah belt conveyor mengangkut tumpukan yang sudah dicampur pada tahap awal ke penampung, dimana perbandingan berat umpan disesuaikan dengan jenis klinker yang diproduksi. Material kemudian digiling sampai kehalusan yang diinginkan.
  • 21. alat utama yang digunakan untuk proses ini adalah suspension pre-heater, dimana terdiri atas siklon-siklon yang saling berhubungan dan melakukan transfer panas dengan memanfaatkan uap panas dari rotary klin dan aliran gas panas yang berlawanan arah.
  • 22. kalsinasi parsial terjadi pada pre-heater ini dan berlanjut dalam klin, dimana bahan baku berubah menjadi agak cair dengan sifat seperti semen. Pada klin yang bersuhu 1350-14000C, bahan berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang dikenal dengan sebuah klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, dimana udara pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 900C.
  • 23. Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan dilewatkan timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran bahan terhadap bahan-bahan aditif. Pada tahap ini, ditambahkan gipsum ke klinker dan diumpankan ke mesin penggiling akhir. Campuran klinker dan gipsum untuk semen jenis 1 dan campuran klinker, gipsum dan posolan untuk semen jenis P dihancurkan dalam sistim tertutup dalam penggiling akhir untuk mendapatkan kehalusan yang dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju silo semen.
  • 24. Dari proses penggilingan, semen-semen kemudian dipisahkan menurut kehalusan partikel menggunakan alat yang dinamakan seperator diangkut oleh bucket conveyer. Hanya semen yang cukup halus dialirkan ke silo semen. Setelah itu, semen dimasukkan dalam silo semen dan dikemas agar proses pemasaran lebih mudah.
  • 25. Semen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh. Beberapa jenis semen diantaranya semen portland putih, semen portland pozolan, semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC), semen portland campur, semen masonry, semen portland komposit.  Langkah utama proses produksi semen diantaranya penggalian, penghancuran, pencampuran awal, penghalusan dan pencampuran bahan baku, pembakaran, pendinginan klinker dan penghalusan akhir.