4. Untuk Apa Menjadi Pemimpin?
Seorang pemimpin bukanlah
PEKERJA yang mengerjakan
pekerjaan RUTIN seperti ROBOT.
Pemimpin adalah mereka yang
berpikir & berbuat untuk
memberikan PENINGGALAN yang
baik bagi orang lain sejak pertama
diangkat sebagai pemimpin.
USIA kepemimpinan tidak sama
dengan MASA TUGAS sebagai
pegawai. LEGACY yang baik akan
terus memberikan MAKNA meskipun
seseorang tidak lagi menduduki
jabatan.
6. Mindset of Leadership: 3H
1. Self-Discovery: Know who you are
2. Openness: Share the real you with
others
1. Ambition: Develop an appetite for
what’s next
2. Curiosity: Keep learning
3. Passion: Love what you do
4. Innovation: Stay current, creative,
and engaged
5. Inspiration: Nurture a vision for a
better tomorrow
6. Bravery: Take calculated risks
H
ungry
H
ungry
H
ungry
H
ungry
H
ustle
H
ustle
H
ustle
H
ustle
H
um
ble
H
um
ble
H
um
ble
H
um
ble
3. Meekness: Remember it’s not
about you
4. Conviction: Stick to your principles
5. Faith: Prioritize your day so God is
first
6. Assignment: Live out your calling
1. Excellence: Set standards that scare
you
2. Stick-with-it-ness: Take the long view
3. Execution: Commit to completion
4. Team Building: Create an environment
that attracts and retains the best and
brightest
5. Partnership: Collaborate with
colleagues and competitors
6. Margin: Nurture healthier rhythms
7. Generosity: Leave the world a better
place
8. Succession: Find power in passing the
baton
8. Self Leadership (Personal Mastery)
All human beings are self-leaders; however, not all self-leaders are
effective at self-leading (Manz, 1983). That is the bad news. The good
news is that self-leaders can become better at leading themselves.
Self-leadership is about constantly developing the 'inner game' (mindset)
and the ‘outer game’ (action). The inner game consists of Intention, Self-
awareness, Self-confidence, and Self-efficacy (self-belief) to achieve
Personal Mastery, whilst the outer game consists of influence and impact.
"Self-leadership is having a developed sense of who you are, what you
can do, where you are going coupled with the ability to influence your
communication, emotions and behavior on the way to getting there."
(Bryant, Kazan 2012).
In this current disruptive age, organizational learning has become the
only sustainable advantage. Senge noted the link between self-leadership
and organizational learning:
"Organizations learn only through individuals who learn. Individual
learning does not guarantee organizational learning. But without it, no
organizational learning occurs." - Peter Senge
https://www.selfleadership.com/what-is-self-leadership#
11. Self Leadership
Malala dibesarkan di barat laut Pakistan, di
mana Taliban sering melarang anak perempuan
bersekolah. Dia menjadi pendukung vokal
pendidikan bagi perempuan.
Seorang pria bersenjata Taliban menembaknya
tiga kali di kepala dalam upaya pembunuhan. Dia
selamat, dan serangan itu memicu kemarahan di
seluruh dunia
Di Pakistan, peristiwa itu menyebabkan ratifikasi
UU Hak atas Pendidikan. Sejak kesembuhannya,
Malala menjadi orang termuda yang menerima
Nobel Perdamaian, berpidato di depan PBB,
bertemu dengan para pemimpin dunia, dan
mendirikan Yayasan Malala.
12. Mindset of Leadership: Start with Why!
Sumber: Simon Sinek, “Golden Circle” (TEDx
Puget Sound, 2009)
WHY
HOW
WHY
WHAT
Outside In Inside Out
13. Leaders & Followers
“Seorang pemimpin bukanlah
mereka yang hebat karena
dukungan pengikutnya. Pemimpin
yang hebat adalah mereka yang
bisa menghebatkan para
pengikutnya”
14. Leading with Love
6. Love and Leverage
5. Reciprocation, Collaboration & Service
4. Social/Emotional/Political Intelligence
3. Priorities, Planning & Execution
2. Vision, Strategy & Alignment
7. Renewal and Sustainability
1. Initiatives & Influence
16. Leading with Love
Pada 1980-an, AIDS mengguncang dunia. Ini adalah
penyakit baru yang tidak ada obatnya sehingga
menimbulkan ketakutan global. Ada anggapan bahwa
seseorang dapat tertular AIDS hanya dari menyentuh
seseorang yang mengidapnya, atau bahkan duduk di
kursi toilet yang sama. Penderita dijauhi, dan hingga
50% orang yang disurvei di AS percaya bahwa mereka
yang mengidap AIDS harus dikarantina. Pada 19 April
1987, Putri Diana membuka unit layanan pertama di
Inggris yang didedikasikan untuk merawat penderita
HIV dan AIDS.
Selama kunjungannya, beliau menjabat
tangan seorang pasien tanpa mengenakan
sarung tangan, dan ini mengubah persepsi
orang tentang penyakit itu selamanya !!
18. Intentional Leadership
Pada tahun 2010, tambang tembaga-emas San
Jose di Chili Utara runtuh dan menjebak 33
orang, pada kedalaman 700 m di bawah tanah.
Mandor Luis Urza menyadari keseriusan
kecelakaan itu dan segera mengambil alih
situasi, mengatur orang-orang untuk bertahan
hidup jangka Panjang, serta membantu mereka
mengatasi tetap tenang secara mental. Dia
membuat peta rinci daerah tersebut untuk
membantu upaya penyelamatan dan
berkoordinasi erat dengan para insinyur di
permukaan.
Dia adalah orang terakhir yang diselamatkan
dan tetap tenang di bawah tekanan. Dia hanya
berkomentar: “Sudah agak lama mendapat
giliran shift dibawah tanah” …
19. Servant Leadership
Servant leadership is a leadership theory and practice that began in 1970 as a result of Robert K. Greenleaf
exploring how organizations and individuals could better support one another in the workplace. He defines
servant leadership as “the natural feeling that one wants to serve … [making sure] that other people’s highest
priority needs are being served.”
21. Epilog
Banyak konsep kepemimpinan yang memiliki
irisan satu dengan yang lain. Bukan konsepnya
yang penting, namun bagaimana values yang
bisa diadopsi untuk meningkatkan kualitas
kepemimpinan seseorang.
Setiap orang bisa menjadi pemimpin dalam
kategori atau konsep manapun, sesuai
ekspektasi dan visinya untuk dirinya sendiri
(lihat gambar sebelah).
Jadilah pemimpin yang baik minimal untuk diri
kita sendiri, baru berpikirlah bagaimana
menjadi pemimpin bagi orang lain.