2. Respon Imun Terhadap
Tumor
Ada 4 jenis sel-sel imun yang
berbeda dapat membunuh target
tumor in vitro maupun in vivo.
1. Sel pembunuh alami (Natural Killer
(NK) Cell),
2. Cytolytic thymus dependent
Lymphocytes (CTLs),
3. Lymphokine-activated killer cells
(LAK cells),
4. Macrophages
3. 1. Natural Killer (NK)
Cell
Sel-sel NK dapat membunuh sel-sel
tumor tanpa
mensintesa sebelumnya Antigen
spesifik, aktivitas-
nya tidak memerlukan adanya MHC
kelas I pada
sel-sel target.
Diperkirakan sel-sel NK ambil bagian
dalam penga-
wasan tumor yang mulai timbul dan
juga terhadap
pertumbuhan metastatik tumor.
4. Natural Killer Cells
NK,
Berkembang dalam bone marrow,
kemudian dipe-
roleh dalam peripheral blood, sel pit
(sinusoid liver)
dan sinusoid limpa
Dapat mensekresi interferon gamma,
dan secara
spontan membunuh sel yang diinfeksi
virus dan
sel-sel tumor
6. NK Cells
Sel NK,
mungkin salah satu dari sel T Sitotoksik
Mempunyai reseptor yang berikatan
dengan bagian
dari molekul IgG.
Saat berikatan, sel-sel NK memasukkan
suatu protein ke sel
target, menyebabkan sel target
membengkak dan pecah.
Markernya CD 16
8. 2. CYTOLYTIC THYMUS-DEPENDENT
LYMPHOCYTES (CTLs) = Cytotoxic T cells
CTLs,
- dapat membunuh tumor setelah dipresentasikan oleh
MHC kelas I.
- sebagai sel-sel efektor utama dalam penolakan tumor
cangkok dan tumor-
tumor yang disebabkan oleh DNA virus.
- CTLs dapat membunuh sel-sel target melalui 2 pathway
:
1. Pathway pertama, yang melibatkan sekresi protein
dan protease
serin alami yang keduanya ada dalam granula unik
pada CTLs
2. Pathway kedua, memerlukan cross-linked ligands
permukaan pada
CTLs dengan reseptor permukaan spesifik pada sel-
sel tumor untuk
merangsang apoptosis sel-sel tumor (program
kematian sel).
12. 3. Lymphokine-Activated
Killer cells (LAK cells)
LAK cells,
Subset null lymphocyte berbeda
dari
sel-sel NK dan CTLs.
Dapat dihasilkan in vitro,
caranya mengkul-
tur sel-sel limfosit + interleukin-
2, konsen-
trasi IL-2 tinggi
Memiliki aktivitas anti tumor
(membunuh
sel tumor).
14. 4. Macrophages
Sel fagosit mono nukleus non limfosit
Ada pada jaringan dan dalam darah,
derivat dari
stem sel monositic.
Penting sebagai sel pelengkap pada
respon imun
Makrofag khusus ada pada beberapa
lokasi, sel-sel
Kupffer dan histiosit.
15. 4. Macrophages
Diaktifkan sebagai suatu hasil dari reaksi
delayed
Hypersentivity oleh sel-sel T dth atau oleh
aktivator
makrofag non spesifik, polynukleotida.
Peran:
sebagai “scavengers “, “clean up” injured
cells
Dapat diaktifkan oleh berbagai “agents”,
termasuk
mycobacteria (BCG) dan polinukleotida.
Mekanisme: membunuh dengan cara
memfagosit,
melalui pembentukan oksigen radikal dan
aktivasi
enzim proteolitik
16. Imunodiagnostik
1.Deteksi Antigen dan Antibodi
2.Deteksi ‘immune complex’
3.Deteksi Membran
4.’Binder-Ligand Assays
5.’Metode histokimia’
6.’Complement Assays’
7.’Methodology for determintion of
cellular immune
immune function
17. IMUNOTERAPI
Usaha-usaha intensif: membuat
vaksin AIDS mela-
wan HIV (human immunodeficiency
virus) mungkin
Mempermudah perkembangan vaksin
melawan vi-
rus-virus lainnya.
Vaksin yang juga sedang
dikembangkan retrovirus
HTLV-1 yang berhubungan dengan
leukimia/ limfo
ma sel T.