Dokumen tersebut membahas tentang kebisingan sebagai polusi lingkungan. Ia mendefinisikan kebisingan sebagai suara yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu pendengaran. Sumber kebisingan terutama berasal dari aktivitas industri dan transportasi. Kebisingan dapat memengaruhi kesehatan manusia. Upaya pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan mengurangi kebisingan pada sumber, meredam kebisingan saat propagasi
2. Pengertian Polusi
Polusi = Pencemaran
Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi
sesuai dengan peruntukkannya
UU RI no.23 tahun 1997
Penyebab polusi = Polutan
3. Definisi
Dalam keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia,
BISING adalah semua suara
yang tidak dikehendaki yang
bersumber dari alat-alat
produksi dan atau alat-alat
kerja yang pada tingkat
tertentu dapat menimbulkan
gangguan pendengaran
(Anizar, 2009).
4. Definisi Kebisingan merupakan
gangguan yang berpotensi
mempengaruhi kenyamanan dan
kesehatan terutama berasal
dari kegiatan operasional
peralatan pabrik, sedangkan
operator merupakan komponen
lingkungan yang terkena
pengaruh yang diakibatkan
adanya peningkatan kebisingan
(Sasongko, dkk, 2000).
5. Sumber bising
Sumber bising ialah sumber bunyi yang kehadirannya dianggap mengganggu
pendengaran baik dari sumber bergerak maupun tidak
bergerak. Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan industri,
perdagangan, pembangunan, alat pembangkit tenaga, alat pengangkut dan
kegiatan rumah tangga.
Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan
menjadi 3 macam, yaitu:
1. Mesin,
2. Vibrasi
3. Pergerakan udara, gas dan cairan
6.
7. Suara bising
Kebisingan impulsif
contoh : suara palu
ketika orang memaku
Kebisingan semi kontinyu
contoh : suara kereta api
atau pesawat terbang
yang lewat
Kebisingan kontinyu
contoh : suara mesin
yang dihidupkan
8. Tingkat kebisingan
Tingkat kebisingan dB (desibel) contoh
- 0 (batas ambang dengar)
amat sangat tenang 10-20 Suara daun bergesek
Suara orang bercakap
sangat tenang 30-50
normal
Suara orang berteriak,
bising 60-70
suara vacuum cleaner
Suara sirine, suara mesin
diesel, suara mesin
sangat bising 80-90
pengolah kapas, suara
blender
Suara pesawat jet, suara
halilintar, suara mesin
menulikan 100-120
traktor, suara mesin tekstil,
suara mesin pabrik baja
amat sangat
>120 Suara mesin roket
menulikan
10. Tingkat kebisingan
bising 60-70 Suara orang berteriak, suara vacuum cleaner
Suara sirine, suara mesin diesel, suara
sangat bising 80-90
mesin pengolah kapas, suara blender
11. Suara pesawat jet, suara halilintar, suara
menulikan 100-120 mesin traktor, suara mesin tekstil, suara mesin
pabrik baja
amat sangat Suara mesin
>120
menulikan roket
12. Pengaruh & Dampak
Kebisingan
Pengaruh bising pada manusia mempunyai rentang
yang cukup lebar, dari efek yang paling ringan
(dissatisfaction = ketidak nyamanan) sampai yang
berbahaya (hearing damage = kerusakan
pendengaran) tergantung dari intensitas bising
yang terjadi secara konseptual.
(Sasongko, dkk, 2000)
13. Ambang batas keamanan yang direkomendasikan
oleh Occupational Safety and Health Admistration
(OSHA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan
mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
KEP-51/MEN/1999, tentang baku mutu tingkat
kebisingan, yaitu intensitas bising rata-rata tidak
lebih dari 85 dB selama 8 jam per hari atau 40 jam
per minggu.
14.
15.
16. Analisa Tingkat
Kebisingan
Pengukuran, 2 Cara:
1. Cara sederhana dilakukan dengan sebuah sound level meter biasa
diukur tingkat tekanan bunyi dB(A) selama 10 (sepuluh) menit untuk
tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap lima detik.
2. Cara langsung dilakukan dengan sebuah integrating sound level
meter yang mempunyai fasilitas pengukuran LTM5, yaitu Leq dengan
waktu ukur setiap 5 detik, dilakukan pengukuran selama 10 (sepuluh)
menit.
Secara langsung, polusi suara seperti ini dapat
menyebabkan ketulian secara fisik dan tekanan
psikologis. Lebih jauh, tekanan psikis akan menyebabkan
penyakit-penyakit lainnya muncul pada manusia.
Wikipedia.org
18. Solusi
Upaya pengendalian kebisingan dapat melibatkan tiga elemen
yaitu:
1) Sumber kebisingan,
2) Lintasan rambatan kebisingan
3) Penerima kebisingan.
Ketiga ini saling berkaitan sehingga pengetahuan akan
ketiga elemen ini sangat diperlukan sebelum mencoba
menyelesaikan masalah kebisingan.
(Source : www.pemdadiy. go.id/berita/article).
19. Pengendalian Pada Pengendalian pada
Sumber media rambatan.
Reduksi kebisingan pada sumber Pengendalian pada media rambatan
biasanya memerlukan modifikasi atau dilakukan diantara sumber dan
mereduksi gaya-gaya penyebab penerima kebisingan. Prinsip
getaran sebagai sumber kebisingan pengendaliannya adalah
dan mereduksi komponen-komponen melemahkan intensitas kebisingan
peralatan. yang merambat dari sumber
kepenerima dengan cara membuat
hambatan-hambatan.
20. Pengendalian pada
Penerima
Beberapa teknik pengendalian yang
sering digunakan antara lain menutup
sumber bising (accoustic enclosure,
Ear Protector
parsial atau full), Penghalang akustik
(accoustic barrier), penahan bising (noise
shielding), Peredam Bising (noise lagging)
(Quadrant Utama, 2002).
21. Selain itu juga pengendalian kebisingan
dapat ditempuh secara administratif
dengan cara mengatur pola kerja.
Upaya terakhir dengan penggunaan alat
pelindung diri untuk mengurangi kebisingan
seperti penyumbat telinga dan pelindung
telinga.
(Environmental Pollution Control Center, Osaka Prefecture Japan, 2004).