Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Makalah keuangan internasional
1. PENDAHULUAN
Penanaman modal baik penanaman modal asing maupun modal dalam
negeri telah memainkan peranan yang sangat penting dalam menunjang sukses
dan berlangsungnya pembangunan di Indonesia khususnya dalam mewujudkan
kesejahteraan umum dan peningkatan taraf hidup rakyat.
Peranan yang dimainkan oleh penanaman modal dalam meningkatkan
kesejahteraan rakyat banyak, masih akan terus berlangsung di masa-masa
mendatang. Untuk itu diperlukan upaya yang lebih serius dalam mengatur dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan usaha penanaman modal, agar mencapai tujuan
yang diharapkan dan sekaligus juga mencegah akibat negatif yang mungkin timbul.
Perkembangan ekonomi dewasa ini yang sedang menuju kepada bentuk
ekonomi global yang diwarnai dengan tumbuhnya kegiatan-kegiatan ekonomi
regional, menuntut adanya arah kebijaksanaan ekonomi nasional yang diharapkan
mampu mengantisipasi dan mengatasi tantangan-tantangan serta hambatan yang
timbul bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Penanaman modal yang merupakan salah satu instrumen ekonomi bagi
kegiatan pembangunan nasional, akan terus mendorong untuk memacu
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, meningkatkan peran aktif masyarakat
dalam kegiatan ekonomi serta memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja.
Upaya untuk menarik penanaman modal pada masa kini kelihatannya tidak
menjadi lebih mudah, sebagai akibat saling keterkaitan dan keterikatan hubungan
antara negara baik regional maupun global.
Dalam upaya menarik modal asing, Indonesia menghadapi persaingan yang
lebih ketat. Hal ini disebabkan semakin banyak negara yang makin membuka diri
terhadap penanaman modal asing, bahkan para pesaing kita tersebut memberikan
fasilitas pajak berupa tax holiday selama jangka waktu tertentu. Hal ini bukan hanya
terjadi di Asia, termasuk ASEAN, tetapi juga dari negara kawasan Eropa Timur dan
negara-negara baru ex- Uni Soviet.
Kemudahan dan iklim penanaman modal yang lebih menarik telah terus
diupayakan untuk dikembangkan antara lain dengan penyediaan sarana dan
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 1
2. prasarana ekonomi yang memadai, peraturan perundang-undangan yang
mendukung dan penyederhanaan prosedur pelayanan penanaman modal serta
kebijaksanaan ekonomi makro yang tepat.
Dalam hubungan antara negara, pengaruh hukum penanaman modal di
Indonesia tampak dari berbagai komitmen Indonesia terhadap negara-negara lain.
Indonesia telah mengikat diri pada perjanjian-perjanjian bilateral mengenai jaminan
penanaman modal (Investment Guarantee Agreement) yang mempunyai implikasi
pula terhadap hukum penanaman modal kita khususnya dalam perlindungan
terhadap modal luar negeri (asing).
Di samping itu, komitmen lain juga telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia
dengan berbagai negara dalam kerangka AFTA dan APEC, yang kesemuanya
berkaitan dengan perdagangan bebas internasional, yang sebagaimana kita ketahui
bahwa perdagangan internasional merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dengan investasi internasional (luar negeri). Dengan adanya komitmen-komitmen
tersebut khususnya yang berkaitan dengan perdagangan bebas internasional,
menyebabkan Indonesia harus memperbaharui hukum/undang-undang penanaman
modalnya agar dapat mengakomodasi kesepakatan-kesepakatan yang tercantum
dalam perjanjian-perjanjian internasional tersebut.
Banyak bisnis yang dapat dilakukan baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang, tentu semuanya bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah atau
keuntungan di kemudian hari. Orang membeli sebidang tanah dengan harapan
nantinya harga tanah tersebut menjadi lebih mahal. Orang menyimpan uangnya di
bank dengan harapan mendapatkan bunga dari simpanannya itu. Secara umum,
semua tindakan di atas dapat dikategorikan sebagai tindakan investasi.
Bagi masyarakat modern, kata investasi tentu tidak asing lagi. Bisa jadi setiap
hari kita mendengar kata itu. Sebab, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin
tidak bersedia membiarkan asetnya menjadi tidak berkembang dan untuk
mengembangkan aset tersebutlah maka diperlukan investasi. Bagi sebagian
masyarakat lainnya, barangkali telah melakukan investasi tetapi tidak menyadari-
nya, seperti para petani dan peternak di pedesaan.
Untuk bisa melakukan suatu investasi harus ada unsur ketersediaan dana
(aset) pada saat sekarang, kemudian komitmen mengikatkan dana tersebut pada
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 2
3. obyek investasi (bisa tunggal atau portofolio) untuk beberapa periode (untuk jangka
panjang lebih dari satu tahun) di masa mendatang. Selanjutnya, setelah periode
yang diinginkan tersebut tercapai (jatuh tempo) barulah investor bisa mendapatkan
kembali asetnya, tentu saja dalam jumlah yang lebih besar, guna mengkompensasi
pengorbanan investor seperti yang diungkapkan Reilly dan Brown. Namun, tidak
ada jaminan pada akhir periode yang ditentukan investor pasti mendapati asetnya
lebih besar dari saat memulai investasi. lni terjadi karena selama periode waktu
menunggu itu terdapat kejadian yang menyimpang dari yang diharapkan. lnilah,
yang disebut risiko. Dengan demikian, selain harus memiliki komitmen mengikatkan
dananya, investor juga harus bersedia menanggung risiko.
PEMBAHASAN
A. INVESTASI
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 3
4. Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal
untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama
dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.”
Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang
bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal
ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula
kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output
yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.
Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi
merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik
proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa
yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang
modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan
lain-lain.Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh,
semua harus dikonversikan dalam nilai uang.
Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis
rencana investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya
suatu proyek (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau
suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang
kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan.
Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan
mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan
perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi
pada proyek yang tidak menguntungkan.
Beberapa jenis pengeluaran yang digolongkan sebagai investasi
meliputi sebagai berikut.
• Pembelian bermacam-macam barang modal yang meliputi mesin-mesin dan
peralatan produksi untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
• Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor,
bangunan pabrik, dan bangunan lainnya.
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 4
5. • Penambahan nilai stok barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang
yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan
pendapatan nasional.
1. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN INVESTASI
Di dalam melakukan investasi, terdapat faktor-faktor utama yang menentukan
tingkat investasi, yaitu:
a. Tingkat Keuntungan yang Akan Diperoleh
Adanya keuntungan yang diperoleh akan memberikan gambaran kepada
pihak perusahaan mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai prospek
baik untuk dilaksanakan. Juga dapat menentukan besarnya investasi yang
harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang modal yang
diperlukan. Selain itu, juga dapat menentukan jenis-jenis investasi yang
mampu memberikan keuntungan kepada para pengusaha.
b. Perkiraan Keadaan Perekonomian di Masa Depan
Dalam memperkirakan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
perusahaan harus bertanya: Apakah keadaan di masa depan akan
memberikan keuntungan yang besar sesuai dengan kegiatan ekonomi
yang sedang dibuat atau direncanakan? Maka, perkiraan tersebut meliputi
stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi serta pertambahan pendapatan
masyarakat. Apabila keadaan masa depan semakin baik, maka semakin
besar tingkat keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Oleh karena
itu, perusahaan akan lebih terdorong untuk melaksanakan investasi yang
telah atau sedang dirumuskan dan direncanakan.
c. Tingkat Pendapatan Nasional
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan memperbesar pendapatan
masyarakat, sehingga akan memperbesar permintaan terhadap barang
dan jasa. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan bertambah
tinggi dan hal ini akan mendorong kegiatan investasi yang lebih banyak.
Dalam jangka panjang, apabila pendapatan nasional bertambah tinggi,
maka investasi akan bertambah tinggi pula.
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 5
6. d. Kemajuan dan Perkembangan Teknologi
Faktor yang menentukan besarnya investasi yang akan dilakukan oleh para
pengusaha adalah kegiatan untuk menggunakan penemuan-penemuan
teknologi baru dalam proses produksi. Kegiatan para pengusaha untuk
menggunakan teknologi yang baru dikembangkan dalam kegiatan produksi
atau manajemen dikenal dengan istilah pembaruan atau inovasi. Semakin
banyak perkembangan teknologi yang dibuat, semakin banyak pula
kegiatan pembaruan yang akan dilakukan oleh para pengusaha. Untuk
melaksanakan pembaruan-pembaruan, para pengusaha harus membeli
barang-barang modal baru dan adakalanya juga harus mendirikan
bangunan-bangunan pabrik industri yang baru. Sehingga dengan semakin
banyak pembaruan yang dilakukan, semakin tinggi tingkat investasi yang
akan tercapai.
e. Suku Bunga
Kegiatan investasi dapat dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal
lebih besar atau sama dengan suku bunga. Sehingga semakin besar dana
yang digunakan untuk kegiatan investasi maka jumlah uang yang disimpan
di bank juga semakin besar.
2. RESIKO INVESTASI
Dalam melakukan investasi, perusahaan akan menghadapi berbagai macam
risiko yang mungkin akan terjadi. Adapun risiko-risiko investasi meliputi:
a. risiko pasar
b. risiko manajemen
c. risiko kemampuan membeli
d. risiko politik
e. risiko tingkat bunga
3. TIPE INSVESTOR MENURUT PROFIL RESIKO
Tipe-tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat
dideskripsikan berikut :
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 6
7. a. Defensive
Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapatkan
keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang
dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam
hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat
dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko.
b. Conservative
Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi untuk
meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi
yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak
atau biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan
menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak
memiliki resiko besar, karena filosofi investasi mereka untuk menghindari
resiko. Walaupun investor conservative sering berinvestasi, investor ini
umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa dan
mempelajari portofolio investasinya.
c. Balanced
Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor yang
menginginkan resiko menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi
yang seimbang antara resiko yang dimungkinkan terjadi dengan
pendapatan yang dapat diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan
selalu berhati-hati dalam memilih jenis investasi, dan hanya investasi yang
proporsional antara resiko dan penghasilan yang bisa diperoleh yang akan
dipilih.
d. Moderately aggressive
Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak
ekstrim dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan
kemungkinan terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 7
8. keuntungan. Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately aggressive selalu
tenang dalam mengambil keputusan investasi karena keputusan yang
ditetapkan sudah dipikirkan sebelumnya.
e. Aggressive
Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', adalah kebalikan dari
investor conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang
dimiliki.Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah
semakin baik. Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu
relatif pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam
waktu singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor
aggressive menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan.
4. JENIS-JENIS INVESTASI
Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di
pasaran antara lain:
a. Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga
tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk
tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita
inginkan.
b. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam
deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali
apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu
(tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat
bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi
daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang
tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
c. Saham
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 8
9. Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli
saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan
tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan
mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa
dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih
harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya
yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat
dari saham ada dua yaitu deviden dan capital gain.
d. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
(1) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang
sewa.
(2) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
e. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-
lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi
adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
f. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah
mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang
memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris,
Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata
uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing
tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga
berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan
semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas
melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
g. Mata uang asing
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 9
10. Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi
dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem
mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan
dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai
mata uang rupiah sangat fluktuatif.
h. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan
atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama
dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi
biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti
saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan
harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
Terdapat pengelompokkan jenis-jenis investasi, yaitu:
1. Deposito berjangka
Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih
tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu
1,3, 6, 12, dan 24 bulan.
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan bagian dari upaya BI untuk
meredam dan menstabilkan likuiditas yang ada di pasar.
3. Saham
Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan
berbagai hak menurut ketentuan anggaran dasar (shares, stock ).
4. Obligasi
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 10
11. Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga
tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari
masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk
keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).
5. Sekuritas pasar uang
Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang
diperjualbelikan di pasar uang.
6. Sertifikat hutang obligasi
Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat
diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi ini
merupakan bentuk investasi jangka panjang.
7. Tanah/bangunan
Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya
untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai
tanah/bangunan yang telah dibelinya.
8. Reksa dana.
Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang
didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi oleh sebuah
Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).
5. KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN SETIAP INVESTASI
a. Produk perbankan
(1) Tabungan
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 11
12. Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat memberikan banyak
kemudahan, antara lain:
• Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank dan ATM
• Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon, kartu
kredit, dan lain-lain), penukaran uang, dan lain-lain.
• Dijamin pemerintah, sampai tahun 2006.
Kekurangan:
• Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi.
• Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.
(2) Rekening koran (cheque/giro)
Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk
melakukan transaksi keuangan.
Kemudahan, antara lain:
• Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank pencairan cek.
• Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa menggunakan
uang tunai dan tanpa harus datang ke bank.
• Dijamin oleh pemerintah.
Kekurangan:
• Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah
• Bunga kena pajak 20%.
(3) Deposito berjangka
Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu
tertentu.
Kemudahan, antara lain:
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 12
13. • Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%.
• Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka waktu
tertentu.
• Dapat dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bank yang sama.
• Dijamin oleh pemerintah, rate (%) x (# of Days/365) x Nominal x 0.80, 12%
x (31/365) x IDR 1,000,000 x 0.80.
Kekurangan:
• Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo
• Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.
Kesimpulan:
Dikarenakan sifatnya dan bunga yang diberikan dari suatu produk
perbankan berada di bawah rate inflasi, maka produk perbankan tidak
sesuai untuk dipakai sebagai alat investasi.
Kelebihan:
• Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi
• Kemudahan bertransaksi
• Jaminan pemerintah
Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai tempat melakukan
transaksi. Produk perbankan sangat ideal dipergunakan untuk penempatan
dana darurat (emergency fund).
b. Produk investasi
Reksa Dana/Unit Trust
Keunggulan:
• Diversifikasi
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 13
14. • Pilihan investasi yang beragam
• Transparansi
• Peraturan yang ketat
• Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)
• Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)
• Minimum investasi yang rendah.
B. PENGERTIAN PENANAMAN MODAL ASING
Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian
penanaman modal asing di dalam Undang-undang ini hanyalah meliputi
penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau
berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini dan yang digunakan untuk
menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara
langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut. Pengertian modal
asing dalam Undang-undang ini menurut pasal 2 ialah :
a. alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan
devisa Indonesia, yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk
pembiayaan perusahaan di Indonesia.
b. alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang
asing dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah
Indonesia, selama alat-alat terse-but tidak dibiayai dari kekayaan devisa
Indonesia.
c. bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang ini
diperkenankan ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di
Indonesia.
Adapun modal asing dalam Undang-undang ini tidak hanya berbentuk
valuta asing, tetapi meliputi pula alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 14
15. untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, penemuan-penemuan milik
orang/badan asing yang dipergunakan dalam perusaha¬an di Indonesia dan
keuntungan yang boleh ditransfer ke luar negeri tetapi dipergunakan kembali di
Indonesia.
1. Bentuk Hukum, Kedudukan dan Daerah Berusaha
Menurut pasal 3 UPMA perusahaan yang dimaksud dalam pasal 1 yang
dijalankan untuk seluruhnya atau bagian terbesar di Indonesia sebagai
kesatuan perusahaan tersendiri harus berbentuk Badan Hukum menurut
Hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia. Penanaman modal asing
oleh seorang asing, dalam statusnya sebagai orang perseorangan, dapat
menimbulkan kesulitan/ketidak tegasan di bidang hukum Internasional.
Dengan kewajiban bentuk badan hukum maka dengan derai-kian akan
mendapat ketegasan mengenai status hukumnya yaitu badan hukum
Indonesia yang tunduk pada hukum Indonesia. Sebagai badan hukum terdapat
ketegasan tentang modal yg ditanam di Indonesia. Pemerintah menetapkan
daerah berusaha perusahaan-perusa-haan modal asing di Indonesia dengan
memperhatikan perkembangan ekonomi nasional maupun ekonomi daerah,
macam perusahaan. besarnya penanaman modal dan keinginan Ekonomi
Nasional dan Daerah (Pasal 4). Dengan ketentuan ini maka dapat diusahakan
pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
2. Badan Usaha Modal Asing
Dalam pasal 5 UPMA disebutkan, bahwa :
a) Pemerintah menetapkan perincian bidang-bidang usaha yang terbuka bagi
modal asing menurut urutan prioritas, dan menentukan syarat-syarat yang
harus dipenuhi oleh penanam-an modal asing dalam tiap-tiap usaha
tersebut.
b) Perincian menurut urutan prioritas ditetapkan tiap kali pada waktu
Pemerintah menyusun rencana-rencana pembangunan jangka menengah
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 15
16. dan jangka panjang, dengan memperhatikan perkembangan ekonomi serta
teknologi.
Bidang-bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal asing secara
penguasaan penuh ialah bidang-bidang yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup rakyat banyak menurut pasal 6 UPMA adalah sebagai
berikut :
a. pelabuhan-pelabuhan
b. produksi, transmisi dan distribusi tenaga listrik untuk umum
c. telekomunikasi
d. pelayaran
e. penerbangan
f. air minum
g. kereta api umum
h. pembangkit tenaga atom
i. mass media.
3. TenagaKerja
Menurut pasal 9 UPMA pemilik modal mempunyai wewenang sepenuhnya
untuk menentukan direksi perusahaan-perusahaan di mana modalnya ditanam.
Kepada pemilik modal asing diperkenankan sepenuhnya menetapkan direksi
perusahaannya. Kiranya hal demikian itu sudah sewajarnya karena penanaman
modal asing ingin menyerahkan pengurusan modal kepada orang yang
dipercayanya. Dalam hal kerjasama antara modal asing dan modal nasional
direksi ditetap-kan bersama-sama.
Dalam pasal 10 ditegaskan, bahwa perusahaan-perusahaan modal asing
wajib memenuhi kebutuhan akan tenaga kerjanya dengan warganegara
Indonesia kecuali dalam hal-hal tersebut pada pasal 11. Sedangkan dalam pasal
11 UPMA disebutkan bahwa perusahaan-perusahaan modal asing diizinkan
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 16
17. mendatangkan atau menggunakan tenaga-tenaga pimpinan dan tenaga-tenaga
ahli warganegara asing bagi jabatan-jabatan yang belum dapat diisi dengan
tenaga kerja warga negara Indonesia.
Perusahaan-perusahaan modal asing berkewajiban menyeleng-garakan
atau menyediakan fasilitas-fasilitas latihan dan pendidikan di dalam atau di luar
negeri secara teratur dan terarah bagi warganegara Indonesia dengan tujuan
agar berangsur-angsur tenaga-tenaga warga negara asing dapat diganti oleh
tenaga-tenaga warga negara Indonesia.
4. Pemakaian Tanah
Dalam pasal 14 UPMA disebutkan, bahwa untuk keperluan perusahaan-
perusahaan modal asing dapat diberikan tanah dengan hak guna bangunan, hak
guna usaha, dan hak pakai menurut peraturan perundangan yang berlaku.
Ketentuan pasal 14 ini yang memungkinkan diberikannya tanah kepada
perusahaan-perusahaan yang bermodal asing bukan saja dengan hak pakai,
tetapi juga dengan hak guna bangunan dan hak guna usaha, merupakan
penegasan dari apa yang ditentukan di dalam pasal 55 ayat 2 Undang-undang
Pokok Agraria, berhubungan dan pasal 10, 62 dan 64 Ketetapan MPRS No.
XXIII/MPRS/ 1969.
Sesuai dengan ketentuan Undang-undang Pokok Agraria pasal 35, pasal
29 dan pasal 41, maka hak guna bangunan tersebut dapat diberikan dengan
jangka waktu paling lama 30 tahun, yang meng-ingat keadaan perusahaan dan
bangunannya dapat diperpanjang dengan waktu paling lama 20 tahun. Hak guna
usaha dapat diberikan dengan jangka waktu paling lama 25 tahun.
Kepada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan macam tanaman
yang diusahakannya memerlukan waktu yang lebih lama dapat diberikan hak
guna usaha dengan jangka waktu hak guna usaha tersebut dapat diperpanjang
paling lama 25 tahun. Hak pakai diberikan dengan jangka waktu menurut
keperluannya, dengan mengingat pembatasan-pembatasan bagi hak guna
bangunan dan hak guna usaha tersebut di atas.
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 17
18. 5. Jangka Waktu Penanaman Modal Asing, Hak Transfer dan Repatriasi
Pasal 18 UPMA menegaskan, bahwa dalam setiap izin penanaman modal
asing ditentukan jangka waktu berlakunya yang : tidak melebihi 30 (tigapuluh)
tahun. Selanjutnya (menurut Penjelasan Pasal 18 UPMA) diadakan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
a. Perusahaan Modal Asing harus mengadakan pembukaan ter-sendiri dari
modal asingnya;
b. Untuk menetapkan besarnya modal asing maka jumlahnya harus dikurangi
dengan jumlah-jumlah yang dengan jalan repatriasi telah ditransfer;
c. Tiap tahun perusahaan diwajibkan menyampaikan kepada Pemerintah suatu
ikhtisar dari modal asingnya.
Mengenai hak transfer, dalam pasal 19 UPMA ditetapkan sebagai berikut :
1) Kepada perusahaan modal asing diberikan hak transfer dalam valuta asing
dari modal atas dasar nilai tukar yang berlaku untuk :
a). Keuntungan yang diperoleh modal sesudah dikurangi pajak-pajak dan
kewajiban-kewajiban pembayaran lain;
b). Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga asing yang dipekerjakan
di Indonesia;
c). biaya-biaya lain yang ditentukan lebih lanjut;
d). penyusutan atas aht-alat perlengkapan tetap;
e). kompensasi dalam hal nasionalisasi.
2) Pelaksanaan transfer ditentukan lebih lanjut oleh Pemerintah.
Modal asing. Dirasakan adil apabila perusahaan-perusahaan yang
menggunakan modal asing tidak diperbolehkan merepatriasi modalnya
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 18
19. mentransfer penyusutan selama perusahaan-perusahaan itu masih
memperoleh kelonggaran-kelonggaran perpajakan dan pungutan-pungutan
lain. Perlu diterangkan bahwa transfer keuntungan modal asing dapat
dilakukan juga selama perusahaan itu memperoleh kelonggaran-kelonggaran
perpajakan dan pungutan-pungutan lain.
6. Nasionalisasi dan Kompensasi
Pemerintah tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi/pencabutan hak
milik secara menyeluruh atas perusahaan-perusahaan modal asing atau
tindakan-tindakan yang mengurangi hak menguasai atau mengurus perusahaan
yang bersangkutan.kecuali jika dengan Undang-undang dinyatakan kepentingan
Negara menghendaki tindakan demikian (Pasal 21).
Jika diadakan tindakan seperti tersebut pada pasal 21 maka Pemerintah wajib
memberikan kompensasi/gantirugi yang jumlah, macam dan cara
pembayarannya disetujui oleh kedua belah pihak sesuai dengan asas-asas
hukum internasional yang berlaku. Apabila antara kedua belah pihak tidak
terdapat persetujuan mengenai jumlah, macam dan cara pembayaran
kompensasi tersebut maka akan diadakan arbitrasi yang putusannya mengikat
kedua belah pihak.
Untuk menjamin ketenangan bekerja modal asing yang ditanam di
Indonesia maka dalam pasal ini ditetapkan bahwa Pemerintah tidak akan
melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan modal asing, kecuali jika
kepentingan negara menghendakinya. Tindakan demikian itu hanya dapat
dilakukan dengan Undang-undang serta dengan pemberian kompensasi menurut
prinsip-prinsip Hukum Internasional.
7. Kerjasama Modal Asing dan Modal Nasional
UPMA daJam pasal 23 menegaskan, bahwa daJam bidang-bidang usaha
yang terbuka bagi modal asing dapat diadakan kerja-sama antara modal asing
dengan modal nasional dengan mengingat ketentuan dalam pasal 3 di atas.
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 19
20. Pemerintah menetapkan lebih lanjut bidang-bidang usaha, bentuk-bentuk
dan cara-cara kerjasama antara modal asing dan modal nasional dengan
memanfaatkan modal dan keahlian asing dalam bidang ekspor serta produksi
barang-barang dan jasa-jasa.Pengertian modal nasional dalam Undang-undang
ini meliputi modal Pemerintah Pusat dan Daerah, Koperasi dan modal swasta
nasional.
Adapun keuntungan yang diperoleh perusahaan modal asing sebagai
hasil kerjasama antara lain modal asing dan modal nasional tersebut pada pasal
23 setelah dikurangi pajak-pajak serta" kewajiban-kewajiban lain yang harus
dibayar di Indonesia, diizinkan untuk ditransfer dalam valuta asli dari modal asing
yang bersangkutan seimbang dengan bagian modal asing yang ditanam (Pasal
24).Pertanian Oleh Petani Untuk Pertanian.
C. JENIS USAHA YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN OLEH
PERUSAHAAN PENANAM MODAL ASING
Adapun jenis usaha yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh sebuah
Perusahaan PMA diatur dalam Perpres No. 76 Tahun 2007 dan Perpres No. 77
Tahun 2007 jo. Perpres No.111 Tahun 2007. Adapun klasifikasi daftar bidang
usaha dalam rangka penanaman modal terbagi atas:
a. Daftar bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, seperti Perjudian/
Kasino, Peninggalan Sejarah dan Purbakala (candi, keratin, prasasti,
pertilasan, bangunan kuno, dll), Museum Pemerintah,
Pemukiman/Lingkungan Adat, Monumen, Objek Ziarah, Pemanfaatan Koral
Alam serta bidang-bidang usaha lain sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Perpres No.111 Tahun 2007.
b. Daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan (Sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II Perpres No.111 Tahun 2007):
1. Dicadangkan untuk UMKMK;
2. Kemitraan;
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 20
21. 3. Kepemilikan modal;
4. Lokasi Tertentu;
5. Perizinan khusus;
6. Modal dalam negeri 100%;
7. Kepemilikan modal serta lokasi
8. Perizinan khusus dan kepemilikan modal; dan
9. Modal dalam negeri 100% dan perizinan khusus.
D. PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN PEPENANAM MODAL ASING DI
INDONESIA
Prosedur pendirian perusahaan PMA dapat dibagi atas 2 bagian, yaitu:
a. Pendirian perusahaan baru;
b. Penyertaan pada perusahaan dalam negeri yang telah ada.
Adapun bentuk perusahaan PMA ini diwajibkan dalam bentuk Perseroan
Terbatas (Ps.5(2) UUPM). Terhadap perusahaan PMA ini, dapat berbentuk
kantor perwakilan (Representatives Office), Joint Venture ataupun bentuk-bentuk
lainnya.
Adapun skema umum permohonan izin penanaman modal pada tahap
pengajuan di BKPM dapat digambarkan sebagai berikut:
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 21
22. Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 23 Perka BKPM No. 12
Tahun 2009, setiap terjadinya perubahan struktur penanaman modal wajib
melakukan pendaftaran penanaman modal ke BKPM. Dalam Perka BKPM ini,
perubahan-perubahan dapat mencakup:
1. Perubahan Bidang Usaha atau Produksi
2. Perubahan Investasi
3. Perubahan/Penambahan Tenaga Kerja Asing
4. Perubahan Kepemilikan saham Perusahaan PMA atau PMDN atau Non
MA/PMDN
5. Perpanjangan JWPP
6. Perubahan Status
7. Pembelian Saham Perusahaan PMDN dan Non PMA/PMDN oleh asing atau
sebaliknya
8. Penggabungan
9. Perusahaan/Merger
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 22
23. Beberapa dokumen yang perlu diperhatikan pada saat mengajukan permohonan
untuk mendirikan PMA di Indonesia adalah:
1. Formulir yang dipersyaratkan dalam rangka penanaman modal sebagaimana
diatur dalam Perka BKPM No. 12 Tahun 2009;
2. Surat dari Instansi Pemerintah Negara yang bersangkutan atau surat yang
dikeluarkan oleh kedutaan besar/kantor perwakilan Negara yang bersangkutan
dalam hal pemohon adalah pemerintah Negara lain
3. Paspor dalam hal pemohon adalah perseorangan asing
4. Rekomendasi visa untuk bekerja (dalam hal akan dilakukan pemasukan tenaga
kerja asing)
5. KTP dalam hal pemohon adalah warga Negara Indonesia
6. Anggaran dasar dalam hal pemohon adalah badan usaha asing
7. Akta pendirian dan perubahannya beserta pengesahan dari Menteri Hukum dan
HAM dalam hal pemohon adalah Badan Usaha Indonesia
8. Proses dan flow chart uraian kegiatan usaha
9. Surat kuasa (bila ada); dan
10. NPWP
Setelah diperolehnya persetujuan PMA dari BKPM, maka persetujuan
tersebut selanjutnya akan diteruskan kepada Notaris dalam rangka perubahan
Anggaran Dasar dan pembuatan Akta Jual beli Saham (bila penanaman modal
tersebut dilakukan melalui jual beli saham). Setelah itu, maka proses selanjutnya
adalah permohonan penyampaian persetujuan kepada Menteri Hukum dan HAM
dengan menyertakan semua dokumen pendukung. Setelah mendapatkan
Pengesahan/Persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM, maka dilanjutkat dengan
permohonan Izin Usaha Tetap melalui BKPM dengan melampirkan semua dokumen
yang diperlukan sebagaimana tergambar dalam skema dibawah ini:
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 23
25. KESIMPULAN
Penanaman modal baik penanaman modal asing maupun modal dalam
negeri telah memainkan peranan yang sangat penting dalam menunjang sukses
dan berlangsungnya pembangunan di Indonesia khususnya dalam mewujudkan
kesejahteraan umum dan peningkatan taraf hidup rakyat.
Dalam upaya menarik modal asing, Indonesia menghadapi persaingan yang
lebih ketat. Hal ini disebabkan semakin banyak negara yang makin membuka diri
terhadap penanaman modal asing, bahkan para pesaing kita tersebut memberikan
fasilitas pajak berupa tax holiday selama jangka waktu tertentu. Hal ini bukan hanya
terjadi di Asia, termasuk ASEAN, tetapi juga dari negara kawasan Eropa Timur dan
negara-negara baru ex- Uni Soviet.
Dalam melakukan investasi, terdapat faktor-faktor utama yang menentukan tingkat
investasi, yaitu:
a. Tingkat Keuntungan yang Akan Diperoleh
b. Perkiraan Keadaan Perekonomian di Masa Depan
c. Tingkat Pendapatan Nasional
d. Kemajuan dan Perkembangan Teknologi
e. Suku Bunga
Dalam melakukan investasi, perusahaan akan menghadapi berbagai macam risiko
yang mungkin akan terjadi. Adapun risiko-risiko investasi meliputi:
a. risiko pasar
b. risiko manajemen
c. risiko kemampuan membeli
d. risiko politik
e. risiko tingkat bunga
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 25
26. Modal asing dalam Undang-undang ini tidak hanya berbentuk valuta asing,
tetapi meliputi pula alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan untuk menjalankan
perusahaan di Indonesia, penemuan-penemuan milik orang/badan asing yang
dipergunakan dalam perusaha¬an di Indonesia dan keuntungan yang boleh
ditransfer ke luar negeri tetapi dipergunakan kembali di Indonesia.
Penanaman modal asing oleh seorang asing, dalam statusnya sebagai
orang perseorangan, dapat menimbulkan kesulitan/ketidak tegasan di bidang
hukum Internasional. Dengan kewajiban bentuk badan hukum maka dengan derai-
kian akan mendapat ketegasan mengenai status hukumnya yaitu badan hukum
Indonesia yang tunduk pada hukum Indonesia. Sebagai badan hukum terdapat
ketegasan tentang modal yg ditanam di Indonesia.
Pemerintah menetapkan lebih lanjut bidang-bidang usaha, bentuk-bentuk
dan cara-cara kerjasama antara modal asing dan modal nasional dengan
memanfaatkan modal dan keahlian asing dalam bidang ekspor serta produksi
barang-barang dan jasa-jasa.Pengertian modal nasional dalam Undang-undang ini
meliputi modal Pemerintah Pusat dan Daerah, Koperasi dan modal swasta
nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 26
27. 1. UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
2. Perpres No. 76 Tahun 2007 Tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan
Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan
Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
3. Perpres No. 77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan
Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman
Modal
4. http://petanitangguh.blogspot.com/2010/06/penanaman-modal-asing.html
5. www.winterthur.co.id/id/winpens3.htm
Manajemen Keuangan Pendidikan Page 27