Dokumen tersebut merupakan proposal bisnis PT. Kuang Zee International yang bergerak di bidang pertambangan fosfat dan kalsit. Proposal ini menjelaskan visi, misi, rencana operasi, analisis pasar, dan kebutuhan dana perusahaan untuk memulai operasi penambangan.
1. 2014
PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL
[PROPOSAL]
PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL sebagai pemegang ijin penambangan Phospat dan Kalsit
di area tersebut di atas, mengajak para investor untuk bergabung dengan harapan dapat
lebih mengoptimalkan pengelolaan dan nilai tambah yang dapat dihasilkan bagi semua
komponen Stake Holders
2. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 2
DAFTAR ISI Halaman
PENDAHULUAN 05
PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL 06
MANFAAT/ NILAI TAMBAH 08
VISI PERUSAHAAN (VISSION) 09
MISI PERUSAHAAN (MISSION) 10
MAKSUD (AIMS) 10
TUJUAN (OBJECTIVES) 10
SUMBER DAYA (RESUORCES) 11
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 11
ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN 11
KEBUTUHAN DANA 11
Dana Modal Tetap(Detail Perhitungan by Exel) 11
Dana Modal Kerja 12
SUMBER PEMBIAYAAN 12
Modal Sendiri 12
Hutang Jangka Panjang 12
INFORMASI KEUANGAN PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL
SAMPAI SAAT INI 12
Pengeluaran Yang Telah Dilakukan 12
Sumber Pembiayaan 13
ANALISIS KEUANGAN (Detail by Exel) 13
Pertumbuhan Penjualan Bersih (Net Sales) 13
Pertumbuhan Harga Pokok Produksi (COGM) 14
Pertumbuhan Laba Usaha (Operating Profit) 14
DAFTAR ISI Halaman
3. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 3
Pertumbuhan Laba Bersih Setelah Pajak (E A T) 15
Pertumbuhan Total Aktiva (Total Assets) 15
Pertumbuhan Total Kewajiban/ Hutang (Total Debt) 15
Pertumbuhan Ekuitas/ Modal Sendiri (Equity) 16
Imbal Hasil Ekuitas (Return On Equity) 16
Imbal hasil Total Aktiva (Return On Assets) 16
Periode Pulang Pokok (Pay Back Period) 17
Net Present Value (NPV) 17
Internal Rate Of Return (IRR) 18
MANFAAT EKONOMIS 18
Peningkatan Pendapatan Daerah 18
Penambahan Pendapatan Nasional 18
Penambahan Pendapatan Pajak Negara 19
Penambahan atau Penghematan Devisa 19
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 19
PELUANG PASAR 19
PERMINTAAN PASAR 21
PERSAINGAN 22
PERKEMBANGAN HARGA PASAR 23
PASAR SASARAN 24
STRATEGI PEMASARAN 24
ASPEK TEHNIS DAN TEHKNOLOGI 26
RINGKASAN HASIL PENELITIAN 26
KAPASITAS PRODUKSI & UMUR MANFAAT EKONOMIS 27
BAHAN BAKU DAN BAHAN PENDUKUNG 29
PROSES PRODUKSI DAN TEHKNOLOGI 30
MESIN, PERALATAN DAN HARTA TETAP LAINNYA 30
DAFTAR ISI Halaman
4. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 4
Mesin, Peralatan dan Perlengkapan Produksi 30
Kendaraan Operasional 31
Inventaris Kantor 31
Bangunan dan Jalan 31
Pengeluaran Pra-Operasi 31
KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG 32
Jenis Pekerjaan Tenaga Kerja Langsung 32
Sumber Tenaga Kerja Langsung 32
Sistem Kompensasi Tenaga Kerja Langsung 32
LOKASI TAMBANG DAN LOKASI PABRIK 33
RENCANA PERSIAPAN OPERASI PERUSAHAAN 34
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA 34
STRUKTUR ORGANISASI 34
Kerangka Dasar Penyusunan 34
Pertimbangan-pertimbangan Pokok 34
Konsep dan Pedoman Penyusunan Organisasi 34
STRATEGI HRD& GENERAL AFFAIRS 40
STRATEGI PENGENDALIAN PERUSAHAAN 41
DAFTAR ISI Halaman
5. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 5
PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Maha suci Allah SWT Tuhan seru sekalian alam yang telah menganugerahkan
kekayaan sumber daya alam di bumi persada Nusantara dan shalawat serta
salam kita panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta
keluarganya.
Krisis Ekonomi yang berkepanjangan hingga saat ini, yang berakibat pada
terpuruknya kondisi perekonomian nasional dan meningkatnya angka
pengangguran, memberikan suatu peringatan kepada kita seluruh pelaku
pembangunan termasuk pelaku ekonomi untuk bahu-membahu menemukan
jalan keluar dan mengambil langkah nyata untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
Hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil, karena potensi kekayaan sumber
daya alam yang cukup berlimpah di bumi nusantara ini apabila
diberdayakan/ dikelola dengan tepat dan optimal akan dapat memberikan
manfaat/ nilai tambah yang sangat berarti kepada kepentingan nasional,
masyarakat dan pihak terkait lainnya serta dapat membuka peluang
lapangan pekerjaan yang cukup besar
Kabupaten Dati II Bojonegoro dengan sebagian wilayah memiliki struktur
tanah berkapur, menyimpan sumber daya alam yang sangat bernilai apabila
dieksploitasi dan dikelola secara optimal. Salah satu sumber daya alam
tersebut berupa kandungan cadangan Phospat (P2O5) dan Kalsit (CaCO3)
dengan kualitas cukup tinggi dan dalam volume yang sangat besar yang
berada di area seluas kurang lebih 80 (delapan puluh) HA. Area tambang
tersebut berada di atas tanah milik PT. PERHUTANI Petak No. XX5 dan XX8,
berlokasi di Desa Jono Kecamatan Temon Kabupaten Bojonegoro.
PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL sebagai pemegang ijin penambangan
Phospat dan Kalsit di area tersebut di atas, mengajak para investor untuk
bergabung dengan harapan dapat lebih mengoptimalkan pengelolaan dan
nilai tambah yang dapat dihasilkan bagi semua komponen Stake Holders
(Pemegang Saham, Karyawan, Pelanggan, Pemasok & Pihak Eksternal Lain
Terkait termasuk Pemerintah dan Masyarakat )
Semoga Allah SWT berkenan memberikan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan
Inayahnya kepada kita sekalian untuk dapat bersama-sama mengembangkan
usaha yang dapat memberikan nilai tambah bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
6. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 6
PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL
PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL didirikan berdasarkan Akta
Notaris Hasron SH tertanggal 15 Juni tahun 2011, dilatarbelakangi
adanya kepedulian dari para pendiri perusahaan untuk
mendukung upaya pemberdayaan, peningkatan kualitas dan
pengembangan semua aspek yang terkait dengan pondok
pesantren sekaligus mendukung program pemerintah untuk
memulihkan kondisi perekonomian nasional yang sedang
terpuruk serta mengurangi tingkat pengangguran terutama di
wilayah Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya
Dimulai dari pemanfaatan kesempatan untuk mengembangkan
usaha Industri Tambang Phospat dan Kalsit di Desa Jono
Kecamatan Temon Kabupaten Bojonegoro bagian selatan, para
pendiri perusahaan yang terdiri atas ;
a. H. Ruan Dayati sebagai : Komisaris Utama
b. H. Hidayat Komarudin : Komisaris
c. Kho Zo Lian : Direktur Utama
d. Toni Wijaya : Direktur Operasi
e. Wan Chen Shin : Direktur Keuangan
memiliki harapan & komitmen untuk mengembangkan struktur
usaha yang tetap mengedepankan profesionalisme dan dapat
melakukan diversifikasi di bidang usaha lain, sehingga mampu
memberikan nilai tambah yang optimal bagi semua komponen
Stake Holders
Sebagai langkah nyata untuk dapat segera merealisasikan
dimulainya operasi penambangan, PT. KUANG ZEE
INTERNATIONALtelah melakukan beberapa aktivitas pra-operasi
sebagai berikut ;
a. Melakukan studi kelayakan usaha yang meliputi kelayakan
Aspek Pasar, Aspek Tehnis/ Operasional, perencanaan
Aspek Sumber Daya Manusia dan Aspek Finansial/
Keuangan.
b. Melakukan riset tehnis melalui penggalian 52 (Lima Puluh
Dua) titik di lokasi penambangan dan uji laborat mengenai
7. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 7
kualitas dan volume cadangan kandungan Phospat dan
Kalsit melalui beberapa Konsultan Tehnik antara lain
CV.RPM dan PT.SFG
c. Melakukan pengurusan perijinan prinsip di semua
Lembaga/ Departemen Pemerintah dan pihak lain yang
terkait mulai dari tingkat Kelurahan sampai dengan tingkat
Pemerintah Pusat termasuk Ijin Penggunaan Lahan dari
Menteri Kehutanan
d. Malaksanakan pembayaran atas pembebasan sebagian
lahan (dari target 150 HA) yang akan diserahkan kepada
PT.PERHUTANI sebagai lahan pengganti lokasi tambang
e. Melakukan aktivitas persiapan pasar melalui pendekatan
dengan pemegang keputusan pembelian di beberapa
industri pengguna produk Phospat dan/ atau Kalsit
termasuk PT Z , PT P, beberapa Industri Keramik, Industri
Ban Mobil , Dsb.
Untuk membiayai semua aktivitas pra operasi termasuk
pengurusan perijinan, biaya survey & penelitian, pembayaran
uang muka pembelian sebagian lahan pengganti lokasi tambang
dan biaya pra operasi lainnya, sampai dengan akhir tahun 2001
PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL telah mengeluarkan biaya
senilai kurang lebih Rp. 3.500.000.000,- (Tiga Milyard Lima Ratus
Juta Rupiah) yang dibiayai dari sumber dana Modal Saham
(Equity) senilai Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) dan
Hutang dari Pemegang Saham plus biaya bunga yang
ditangguhkan senilai Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyard Rupiah)
Sehubungan dengan masih diperlukannya tambahan dana yang
relatif cukup besar untuk penyelesaian beberapa aspek perijinan
tahap akhir, pelunasan lahan pengganti lokasi tambang, investasi
sarana dan prasarana penambangan/ produksi serta untuk
memenuhi kebutuhan modal kerja, pada tanggal 6 Januari 2002,
telah dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT.KUANG ZEE INTERNATIONAL. Salah satu keputusan yang
disepakati adalah mengundang masuknya investor/ pemegang
saham baru yang mampu menutup total kebutuhan dana investasi
dan modal kerja serta memiliki kelayakan untuk sesegera
8. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 8
mungkin dapat bergabung dengan pola perikatan yang disepakati
bersama.
MANFAAT/ NILAI TAMBAH
a. Keuntungan dan Keamanan Investasi bagi para Investor, karena ;
Kandungan cadangan volume Phosphat dan Kalsit yang cukup
besar (dengan asumsi rata-rata kedalaman penggalian
sedalam 6 Meter, diperhitungkan volume minimal cadangan
Phospat sebesar 1.500.000 Ton dan Kalsit minimal sebanyak
8.835.000 Ton), menunjukkan bahwa usia manfaat yang dapat
diperoleh dari usaha penambangan ini cukup panjang.
Daya dukung pasar yang cukup besar berupa kesediaan dari
beberapa industri pengguna untuk melakukan kontrak
pembelian serta kualitas produk yang sangat baik merupakan
jaminan bagi kelangsungan hidup usaha
Tingkat kemampu-labaan (Profitabilitas) yang cukup baik
digambarkan dengan rasio-rasiokeuangan yang cukup tinggi
(EAT, ROI, ROA, ROE, IRR, Dsb.) serta periode pulang pokok
(Pay Back Period) yang relatif pendek, akan memberikan
keuntungan finansial yang sangat layak.
Terbukanya peluang bagi investor untuk memiliki saham PT.
KUANG ZEE INTERNATIONAL dan menyertakan team
manajemen guna bersama-sama mengelola usaha, akan
menciptakan keterbukaan manajemen pengelolaan usaha dan
rasa aman dalam berinvestasi
b. Membantu para pelanggan industri pengguna Phospat dan Kalsit
untuk menjaga kontinuitas ketersediaan bahan baku berupa
Phospat dan/ atau Kalsit yang berkualitas tinggi dengan harga
yang relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan produk import
c. Melalui komitmen PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL untuk selalu
melakukan pengembangan usaha, akan membuka lapangan
pekerjaan baru dan peluang karir bagi sumber daya manusia yang
berkualitas khususnya di wilayah Kabupaten Bojonegoro dan
sekitarnya.
9. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 9
d. Melalui komitmen para pemegang saham untuk selalu melakukan
pengembangan usaha termasuk kemungkinan melakukan
diversivikasi, akan membukuka lapangan pekerjaan baru
sekaligus mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di wilayah operasional perusahaan.
e. Dengan melibatkan masyarakat di sekeliling lokasi penambangan
yang berada di wilayah hutan, akan membantu mengamankan
aset negara berupa kekayaan hutan dari aktivitas penebangan
kayu ilegal.
VISI PERUSAHAAN (VISSION)
Menjadi perusahaan besar yang mapan (Established), beroperasi
secara efektif, terpercaya (Reliable), dan selalu mampu
memberikan nilai tambah kepada semua komponen Stake Holders
Catatan ;
Efektif memiliki dimensi waktu jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang
• Jangka Pendek (Short Term) :
• Sales : Penjualan yang tinggi
• Efisien : Proses dan biaya yang efisien
• Rentabilitas : Mampu memberikan hasil yang
memadai atasnilai yang diinvestasikan (ROI, ROE
& ROA)
• Jangka Waktu Menengah (Medium Term) :
• High Adaptability to Changes & Development
(Mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan &
perkembangan yang terjadi)
• Jangka Waktu Panjang (Long Term) :
• Terjaminnya kelangsungan hidup (Survival)
perusahaan
10. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 10
MISI PERUSAHAAN (MISSION)
Memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan produk
Phospat dan Kalsit yang berkualitas tinggi, dengan cara yang
paling efektif, tepat guna sehingga dapat memberikan nilai
tambah bagi semua komponen Stake Holders yang terkait
MAKSUD (AIMS)
Mengoperasikan industri penambangan Phospat dan Kalsit
dengan kapasitas yang sesuai dengan proyeksi di Desa Jono
Kecamatan Temon Kabupaten Bojonegoro paling lambat pada
akhir bulan Agustus 2002
TUJUAN (OBJECTIVES)
a. Menyelesaikan seluruh proses perekrutan Investor/ Pemegang
Saham Baru mulai dari proses negosiasi sampai dengan
penanda tanganan Nota Kesepakatan dan pencairan dana
tahap I, paling lambat akhir Maret 2002
b. Menyelesaikan semua perijinan dan aspek legalitas terkait
lainnya paling lambat akhir bulan April 2002
c. Menyelesaikan semua aktivitas pra-operasi yang terkait
dengan produksi termasuk persiapan sarana dan prasarana
fisik paling lambat bulan akhir Agustus 2002
d. Melaksanakan aktivitas persiapan pasar yang dapat menjamin
terjualnya semua produk Phospat dan Kalsit yang diproduksi
termasuk menyelesaikan kontrak penjualan produk dengan
industri-industri pengguna sebelum dimulainya aktivitas
produksi
e. Membangun Struktur Organisasi dan Manajemen yang
berkualitas, melalui aktivitas merekrut, melakukan pelatihan
dan mengembangakan Sumber Daya Manusia berkualitas
dengan mengutamakan potensi SDM dari wilayah Kabupaten
Dati II Bojonegoro dan sekitarnya
11. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 11
f. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Terpadu
(Integrated MIS) yang berkualitas, antisipatif, aplikatif, mudah
dipahami, mudah dioperasikan dan adaptatif terhadap
tuntutan perkembangan.
g. Mencapai posisi operasional penjualan impas (Operational
Break Even Point) pada bulan ketiga sejak beroperasi
SUMBER DAYA (RESUORCES)
a. Potensi Cadangan Kandungan Phospat dan Kalsit yang cukup
besar dan dapat memberikan nilai manfaat lebih dari 20 (Dua
Puluh) tahun
b. Potensi kualitas produk Phospat dan Kalsit yang sangat baik
c. Dukungan fasilitas kemudahan yang diberikan oleh pihak
lembaga Pemerintah untuk mendapatkan dan menyelesaikan
perijinan usaha
d. Sebagian Ijin Prinsip Pengelolaan Lahan Tambang termasuk
Ijin dari Rekomendasi dari Menteri Kehutanan
e. Dukungan potensi daya serap pasar termasuk kesediaan dari
beberapa industri pengguna untuk membeli produk Phospat &
Kalsit dari PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL
f. Dukungan SDM yang berkualitas & berpengalaman
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
a. Kesiapan sumber daya permodalan dan infra stuktur lainnya
b. Kesiapan SDM di tiap jaringan untuk dibina dan dilatih
c. Keterbatasan waktu persiapan operasi
ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN
KEBUTUHAN DANA
Untuk tujuan realisasi pengoperasian perusahaan pada bidang
usaha Industri Tambang Phospat dan Kalsit di wilayah Kabupaten
Bojonegoro dibutuhkan dana total senilai Rp. 18.000.000.000,-
(Delapan Belas Milyard Rupiah) yang alokasi penggunaannya
adalah sebagai berikut ;
12. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 12
Dana Modal Tetap (Lihat Detail Perhitungan by Exel)
Pengeluaran Investasi Rp. 6.967.000.000,-
(Persiapan Lokasi, Pembelian Mesin, Inventaris, Kendaraan, Dsb.)
Pengeluaran Pra-Operasi Rp. 8.193.978.654,-
(Reislag, Biaya Perijinan, Biaya Pra-Operasi, Pembelian Perlengkapan)
Total Kebutuhan Dana Modal Tetap Rp. 15.160.978.654,-
Dana Modal Kerja
Modal Kerja Produksi Rp. 572.091.071,-
Cadangan Biaya Operasi Rp. 777.297.571,-
Cadangan Pembayaran Biaya Bunga Rp. 1.400.000.000,-
Total Kebutuhan Modal Kerja Rp. 2.749.388.642,-
Total Kebutuhan Dana
Total Kebutuhan Dana Rp. 17.910.367.297,-
Dibulatkan Rp. 18.000.000.000,-
SUMBER PEMBIAYAAN
Modal Sendiri
Modal sendiri perusahaan adalah senilai Rp. 500.000.000,-
(Lima Ratus Juta Rupiah) yang terbagi menjadi 500 (Lima
Ratus) Lembar Saham masing-masing Rp. 1.000.000,- (Satu
Juta Rupiah)
Hutang Jangka Panjang
Untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan berharap
untuk mendapatkan dukungan tambahan dana senilai Rp.
17.500.000.000,- (Tujuh Belas Milyard Lima Ratus Juta
Rupiah) dengan tingkat bunga yang paling layak/ ringan
dan akan dikembalikan dalam jangka waktu 5 Tahun
13. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 13
INFORMASI KEUANGAN PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL
SAMPAI SAAT INI
Pengeluaran Yang Telah Dilakukan
Saat ini perusahaan telah mengeluarkan biaya untuk
pengurusan perijinan, pembayaran uang muka sebagian
lahan pengganti yang akan diserahkan kepada
PT.PERHUTANI , biaya penelitian dan biaya pra-operasi
lainnya senilai kurang lebih Rp. 3.500.000.000,- (Tiga
Milyard Lima Ratus Juta Rupiah)
Sumber Pembiayaan
Untuk membiayai pengeluaran tersebut perusahaan
menggunakan sumber dana modal sendiri senilai Rp.
500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) dan hutang dari
pemegang saham plus beban bunga yang ditangguhkan atas
hutang tsb senilai sekitar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyard
Rupuah)
ANALISIS KEUANGAN
Dari perhitungan detail dalam proyeksi aspek keuangan selama
10 (Sepuluh) tahun beroperasinya perusahaan, dapat ditarik
beberapa kesimpulan yang bermanfaat bagi para Investor/
Lembaga Pembiayaan dalam pengambilan keputusan mengenai
kelayakan usaha Industri Tambang Phospat dan Kalsit di Desa
Jono Kecamatan Jono Kabupaten Bojonegoro. Beberapa
kesimpulan tersebut antara lain;
Pertumbuhan Penjualan Bersih (Net Sales)
Pertumbuhan penjualan bersih pada tahun pertama hingga
tahun ketiga menunjukkan angka/ nilai peningkatan yang
cukup besar.
Hal ini disebabkan adanya peningkatan volume penjualan
sebagai akibat optimalisasi kapasitas produksi.Untuk tahun
pertama kapasitas produksi diasumsikan baru mencapai
14. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 14
75 % dan tahun kedua mencapai 90% dari kapasitas
produksi ideal.
Sedang pada tahun ketiga dan tahun selanjutnya kapasitas
produksi telah mencapai titik optimal sebesar 200 Ton/
Hari untuk produk Phospat dan 150 Ton/ Hari untuk
produk Kalsit.Peningkatan penjualan bersih untuk tahun
keempat dan selanjutnya lebih diakibatkan oleh
peningkatan harga jual produk yang diasumsikan sebesar 5
% per tahun. Harga jual setelah PPn 10 % diasumsikan
masih berada di bawah harga pasar yang berlaku untuk
produk dengan kualitas yang sama. Harga Jual produk
Phospat hanya diasumsikan Rp. 425,-/ KG dan untuk
produk Kalsit Rp. 400,-/ KG
Pertumbuhan Harga Pokok Produksi (COGM)
Sebagaimana pertumbuhan penjualan, pertumbuhan Harga
Pokok Produksi pada tahun pertama sampai tahun ketiga
lebih diakibatkan oleh peningkatan volume produksi,
sedang untuk tahun keempat dan selanjutnya diakibatkan
oleh kenaikan tahunan harga bahan, tarip biaya tenaga
kerja dan biaya overhead lainnya. Tingkat kenaikan Harga
Pokok Produksi tidak sebesar kenaikan penjualan, karena
ada beberapa komponen biaya tetap yang tidak mengalami
kenaikan, seperti biaya penyusutan peralatan produksi, dsb.
Pertumbuhan Laba Usaha (Operating Profit)
Kerena optimalisasi kapasitas produksi yang berpengaruh
terhadap peningkatan penjualan di tahun pertama sampai
dengan tahun ke tiga , maka pertumbuhan laba usaha tahun
pertama sampai dengan tahun ke tiga menunjukkan
peningkatan yang cukup besar. Hal ini terjadi karena
komponen biaya tetap tidak mengalami kenaikan yang
berarti dan tingkat Laba Kotor (Gross Margin) yang relatif
sangat besar. Untuk tahun ke empat dan seterusnya,
kenaikan laba usaha hanya diakibatkan oleh adanya selisih
15. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 15
antara kenaikan tahunan harga jual produk dengan
kenaikan biaya
Pertumbuhan Laba Bersih Setelah Pajak (E A T)
Selain diakibatkan oleh pertumbuhan Laba Usaha,
pertumbuhan Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak
(Earning After Tax) juga diakibatkan oleh semakin
berkurangnya beban biaya bunga atas hutang perusahaan
dari tahun pertama hingga tahun kelima. Meskipun tingkat
bunga pinjaman diasumsikan sebesar 24 % yang relatif
masih lebih tinggi dari tingkat bunga pinjaman yang
berlaku, perusahaan masih memiliki kemampuan untuk
menghasilkan keuntungan yang relatif cukup besar. Untuk
tahun keenam dan selanjutnya perusahaan sudah tidak
terbebani dengan biaya bunga atas hutang, sehingga EAT
yang dihasilkan perusahaan menunjukkan pertumbuhan
yang berarti
Pertumbuhan Total Aktiva (Total Assets)
Pertumbuhan Nilai Aktiva lebih diakibatkan oleh perolehan
Laba Bersih Setelah Pajak, karena dalam proyeksi keuangan
ini diasumsikan bahwa semua perolehan laba belum
dibagikan dalam bentuk Deviden kepada pemegang saham.
Sedangkan pengaruh penambahan aktiva akibat
penggantian sebagian peralatan dan turunnya nilai hutang
perusahaan meskipun mempengaruhi total nilai aktiva,
tetapi pengaruhnya tidak cukup signifikan.
Pertumbuhan Total Kewajiban/ Hutang (Total Debt)
Total Hutang Perusahaan diasumsikan hanya dalam bentuk
Hutang Jangka Panjang (5 Tahun). Total Kewajiban/ Hutang
perusahaan akan selalu berkurang senilai Angsuran Pokok
Hutang dan pada akhir tahun kelima total Hutang
Perusahaan telah terlunasi sehinggga perusahaan sudah
tidak memiliki hutang.
16. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 16
Pertumbuhan Ekuitas/ Modal Sendiri (Equity)
Modal Sendiri/ Ekuitas perusahaan dengan nilai awal
sebesar Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah), akan
meningkat seiring dengan nilai Perolehan Laba Setelah
Pajak (Earning After Tax). Hal ini disebabkan adanya
asumsi bahwa perolehan laba belum dibagikan dalam
bentuk Deviden. Pada akhir tahun ke-VI saat semua
Kewajiban/ Hutang Perusahaan telah terlunasi, maka Total
Modal Sendiri/ Ekuitas Perusahaan akan bernilai sama
dengan Total Assets.
Imbal Hasil Ekuitas (Return On Equity)
Imbal hasil ekuitas (Return On Equity) adalah kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bila dibandingkan
dengan ekuitas/ modal sendiri. Angka ROE di tahun
pertama sebesar 84.82 %, tahun kedua sebesar 55.83 %,
tahun ketiga 41.10 % dan cenderung menurun pada tahun-
tahun berikutnya. Penurunan ini bukan disebabkan oleh
menurunnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba secara optimal.Hal ini semata-mata disebabkan oleh
adanya asumsi bahwa semua laba bersih yang dihasilkan
perusahaan dimasukkan ke dalam laba ditahan yang secara
otomatis meningkatkan ekuitas perusahaan. Dengan
demikian angka ROI tampak semakin menurun sejalan
dengan peningkatan nilai ekuitas
Imbal hasil Total Aktiva (Return On Assets)
Imbal hasil total aktiva (Return On Assets) adalah
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bila
dibandingkan dengan nilai total aktiva. Angka ROA di tahun
pertama sebesar 36,32 %, tahun, kedua sebesar 38.71 %,
takun ketiga sebesar 35.02 % dan cenderung menurun pada
tahun-tahun berikutnya.
17. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 17
Seperti halya ROE, hal ini bukan disebabkan oleh
menurunnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba secara optimal, tetapi semata-mata disebabkan oleh
adanya asumsi bahwa semua laba bersih yang dihasilkan
perusahaan dimasukkan ke dalam laba ditahan yang secara
otomatis meningkatkan harta lancar dalam bentuk kas/
bank.Dengan demikian angka ROI tampak semakin
menurun sejalan dengan peningkatan nilai aktiva
perusahaan.
Periode Pulang Pokok (Pay Back Period)
Periode pulang pokok (Pay back Period) adalah jangka
waktu yang dapat dicapai oleh perusahaan untuk dapat
menghasilkan arus kas bersih senilai investasi bersih (Net
Investment) yang dipergunakan oleh perusahaan. Pay Back
Period selama 1 Tahun 7 Bulan yang dapat dicapai
perusahaan memberikan gambaran bahwa investasi dalam
bidang usaha yang akan dilaksanakan perusahaan cukup
aman dan menguntungkan.
Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah nilai dari arus kas bersih
yang mampu dihasilkan oleh perusahaan dalam periode
umur manfaat usaha yang diproyeksikan oleh perusahaan
dengan melakukan diskonto dengan tingkat bunga tertentu
yang disyaratkan terhadap nilai arus kas bersih tersebut di
setiap periode.
Meskipun dengan menetapkan tingkat bunga diskonto yang
cukup tinggi sebesar 24 % selama periode 10 tahun, NPV
yang mampu dihasilkan oleh perusahaan lebih besar dari
pada 0 (Nol), yakni senila Rp44.212.674.000,- (Empat Puluh
Empat Milyard Tiga Ratus Tiga Juta Tujuh Puluh Dua Ribu
Rupiah).
Hal ini menggambarkan bahwa usaha Industri Tambang
Phospat dan Kalsit yang akan dijalankan oleh perusahaan
sangat layak (feasible) untuk dijalankan.
18. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 18
Internal Rate Of Return (IRR)
Internal Rate Of Return (IRR) adalah tingkat bunga
diskonto yang menjadikan Net Present Value (NPV) yang
dicapai perusahaan bernilai sama dengan 0 (Nol). Angka
IRR inilah sebenarnya yang merupakan tingkat kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba.
Angka IRR sebesar 76,63 % dan masih jauh lebih tinggi dari
pada tingkat bunga pinjaman jangka pendek yang berlaku
saat ini, memberikan gambaran bahwa usaha Industri
Tambang Phospat dan Kalsit yang akan dijalankan oleh
perusahaan sangat layak (feasible) untuk dijalankan, karena
akan memberikan tingkat keuntungan yang cukup
menjanjikan.
MANFAAT EKONOMIS
Selain memberikan manfaat kepada para pemegang saham,
pembangunan industri ini juga dapat memberikan manfaat
ekonomis antara lain;
Peningkatan Pendapatan Daerah
Dengan beroperasinya Industri Tambang Kalsit dan
Phosphat di Wilayah Kabupaten Bojonegoro akan diperoleh
tambahan Pendapatan Daerah berupa Pendapatan Pajak /
Retribusi Daerah serta pemambahan Produk Domistik
Regional Bruto, dan karena industri ini akan
mempekerjakan cukup banyak sumber daya manusia secara
tidak langsung akan membuka peluang usaha perdagangan
di sekitar lokasi industri.
Penambahan Pendapatan Nasional
Dengan beroperasinya Industri Phospat dan Kalsit dengan
kualitas yang cukup baik, akan meningkatkan nilai tambah
produk yang dihasilkan oleh industri pengguna, berupa
19. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 19
kelancaran pasokan bahan yang berkualitas, sehingga
industri pengguna tersebut akan terdukung peningkatan
volume dan kualitas produk yang dihasilkan. Nilai tambah
inilah yang dapat menambah Pendapatan Nasional
meskipun nilainya tidak signifikan nilainya
Penambahan Pendapatan Pajak Negara
Beroperasinya perusahaan di bidang industri tambang ini
tentunya terkait dengan aspek perpajakan.Dari proyek ini
dapat diharapkan oleh pemerintah adanya masukan dari
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan terutama
Pajak Perseroan.
Penambahan atau Penghematan Devisa
Dengan terdukungnya pemenuhan bahan baku berkualitas
dari dalam negeri, industri pengguna tidak terlalu
bergantung dengan produk import, dan ini merupakan
penghematan biaya bagi perusahaan dan penghematan
devisa bagi pemerintah.
Apabila rencana perusahaan untuk memasarkan produk ke
pasar luar negeri terealisir, akan memberikan tambahan
penghasilan devisa bagi negara.
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
PELUANG PASAR
Produk Phospat (P2O5)
Pada saat ini kebanyakan industri pengguna terutama
industri pupuk (PTRKW, PT.PS, PT.PLJ, Dsb.) masih sangat
20. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 20
menggantungkan pemenuhan bahan baku Phospat dari
produk import.
Berdasarkan informasi yang diperoleh perusahaan, lebih
dari 90 % dari total kebutuhan Phospat PT PUKGS dipenuhi
dengan mengimport dari negara lain. Hal ini disebabkan
oleh sulitnya mendapatkan Phospat yang memenuhi
kualitas standart produksi dalam volume besar dan dapat
menjamin kelangsungan pemenuhan kebutuhan produksi
mereka.Demikian pula yang dialami oleh PT. PLJ Gresik.
Kondisi ini merupakan peluang yang dapat menjamin
terserapnya seluruh produk Phospat yang akan diproduksi
oleh PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL, karena kualitas
Phospat yang dapat dihasilkan sangat baik (26 % s/d 33 %)
dan jumlah cadangan Phospat yang ada di lokasi tambang
PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL cukup besar (kurang
lebih 1,5 Juta Ton untuk kedalamam penggalian rata-rata
6Mtr). Dengan asumsi perusahaan memasok 200 Ton per
hari ke PT PUKGS, volume ini baru memenuhi tidak lebih
dari 25 % total kebutuhan produksi mereka.
Kalsit (CaCO3)
Pasar untuk produk Kalsit cukup besar, bahkan sebenarnya
lebih besar daripada produk Phospat, karena jumlah dan
aneka industri penggunanya sangat banyak. Beberapa
industri pengguna produk Kalsit antara lain; Industri
Keramik, Industri Sanitair, Industri Cat, Industri Ban Mobil,
Pertanian, dan sebagainya).
Kualitas produk Kalsit yang dapat dihasilkan dari lokasi
tambang PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL cukup baik dan
volume cadangan kandungan kalsit yang tersedia sangat
besar (kurang lebih 8,835 Juta Ton untuk kedalaman rata-
rata penggalian 6 M), memberikan keyakinan kepada
perusahaan untuk dapat mengambil sebagian Market Share
atas pasar produk ini.
21. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 21
Permasalahan kesulitan industri pengguna untuk
mendapatkan produk Kalsit yang berkualitas tinggi secara
kontinu dengan volume yang dapat memenuhi kebutuhan
produksi mereka, juga merupakan peluang tersendiri bagi
perusahaan untuk mengambil bagian pasar.
PERMINTAAN PASAR
Phospat (P2O5)
Dari langkah pendekatan pasar yang telah dilakukan
perusahaan dengan memberikan sampel produk ke PT. PLJ
dan PT PUKGS, dapat diinformasikan bahwa pada
prinsipnya kedua industri pengguna tersebut bersedia
untuk membeli produk Phospat yang dihasilkan perusahaan
melalui kontrak pembelian. Karena kapasitas optimal
produksi Phospat yang dapat dihasilkan masih jauh dari
total kebutuhan mereka, maka perusahaan hanya akan
memasok maksimal sebesar 200 Ton/ Hari. Volume inipun
pada tahun pertama diasumsikan hanya terpenuhi 75 %,
tahun kedua 90 % dan baru tahun ketiga akan dipenuhi 100
%. Namun demikian apabila dalam periode berjalan
dimungkinkan untuk melakukan penambahan kapasitas
produksi dengan penambahan beberapa infra struktur yang
dibutuhkan, maka langkah pengembangan/ peningkatan
kapasitas produksi masih dapat dilakukan.
Kalsit (CaCO3)
Industri pengguna Kalsil jumlahnya lebih banyak daripada
Phospat. Dengan demikian volume total permintaannya
lebih besar dari produk Phospat. Perkembangan
peningkatan taraf / gaya hidup masyarakat Indonesia
mempengaruhi kualitas produk yang dipergunakannya. Hal
22. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 22
ini berpengaruh terhadap peningkatan permintaan akan
barang-barang yang diproduksi dengan menggunakan
bahan baku Kalsit, seperti keramik, perabot rumah tangga,
ban mobil dan sebagainya. Hal ini tentunya juga akan
meningkatkan permintaan terhadap produk kalsit yang
diproduksi perusahaan. Namun demikian perusahaan
sampai saat ini perusahaan baru mendapatkan peluang
untuk memasok produk Kalsit ke beberapa Industri
pengguna dengan volume kurang lebih 3.500 Ton per
bulan.Dengan demikian perusahaan hanya mengasumsikan
untuk menjual Kalsit sejumlah 150 Ton per hari. Volume
inipun pada tahun pertama diasumsikan hanya terpenuhi
75 %, tahun kedua 90 % dan baru tahun ketiga akan
dipenuhi 100%.
PERSAINGAN
Phospat (P2O5)
Tingkat persaingan pemasaran untuk produk Phospat
relatif tidak ketat.Hal ini disebabkan kesenjangan antara
permintaan dengan penawaran untuk produk Phospat
sangat besar (Shortage Supply).Sebagai contoh, pemasok
lokal Phospat ke PT PUKGS saat ini hanya dua perusahaan,
yakni Sunan Drajat Bojonegoro dan Pemasok dari Tasik
Malaya Jawa Barat.Total Volume pasokan Phospat dari
kedua pemasok tersebut hanya kurang dari 100 Ton per
hari. Volume ini masih sangat sedikit bila dibandingkan
dengan total kebutuhan PT PUKGS, sehingga sampai saat ini
PT PUKGS masih menggantungkan dari produk import yang
notabene harganya relatif lebih mahal.
Saat ini beredar di pasar Phospat dengan harga yang relatif
lebih murah bila dibandingkan dengan harga umum yang
berlaku.Hal ini bukan menjadi masalah dalam persaingan,
sebab produk phospat tersebut kualitasnya kurang/ tidak
layak untuk diterima di industri pengguna setingkat PT
PUKGS. Kadar P2O5 dalam produk tersebut hanya sekitar
23. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 23
19 %, sedang kadar minimal P2O5 yang dapat diterima
adalah sebesar 26 %
Kalsit (CaCO3)
Meskipun jumlah industri pengguna cukup banyak dan total
volume permintaan pasar lebih besar dari phospat, pelaku
pasar yang memasarkan produk kalsit cukup banyak.
Dengan demikian persaingan pasar untuk Kalsit relatif lebih
ketat dibandingkan dengan Phospat.
Untuk pemasaran produk ini lebih dibutuhkan perencanaan
dan langkah-langkah strategis serta tenaga pemasaran yang
cukup berkualitas, agar dapat meraih bagian pasar yang
mampu menjamin terserapnya produk yang dihasilkan
perusahaan
PERKEMBANGAN HARGA PASAR
Phospat (P2O5)
Pada dasarnya harga pasar dari Phospat sangat ditentukan
oleh kualitas produk, yakni kandungan P2O5 dalam produk.
Semakin tinggi kandungan P2O5, maka harga jualnya akan
semakin tinggi, dan demikian pula sebaliknya. Saat ini harga
pasar untuk Phospat di atas 26 % berkisar antara Rp. 450,-
s/d Rp. 550,- franko gudang PT PUKGS. Harga tersebut juga
dipengaruhi oleh biaya angkut antara gudang penjual
dengan gudang pembeli.Perubahan volume permintaan dan
penawaran atas Phospat (Demand & Supply), tidak terlalu
signifikan pengaruhnya terhadap harga pasar.Karena
industri penggunanya tidak terlalu banyak dan tata niaga
produk ini sudah terbentuk.
Kalsit (CaCO3)
Seperti halnya Phospat harga pasar produk ini sangat ditentukan oleh
kualitas produk, yakni kandungan CaCO3 dalam produk. Semakin
tinggi kandungan CaCO3, maka harga jualnya akan semakin tinggi, dan
demikian pula sebaliknya. Saat ini harga pasar untuk Kalsit dengan
24. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 24
kandungan C2O5 sebesar 82 % berkisar antara Rp. 475,- s/d Rp. 525,-
franko gudang pembeli Jakarta. Harga tersebut juga dipengaruhi oleh
biaya angkut antara gudang penjual dengan gudang pembeli serta
kehalusan (Mess) dari produk.Perubahan volume permintaan dan
penawaran atas produk Kalsit (Demand & Supply), memiliki pengaruh
yang cukup signifikan terhadap harga pasar.
PASAR SASARAN
Pasar Lokal/ Domestik
Pasar Domistik yang menjadi sasaran pasar perusahaan
adalah ;
Phospat ; : Industri Pupuk
Industri Pertanian/ Agro Bisnis
Lain-lain
Kalsit : Industri Keramik
Industri Perabot Rumah Tangga
Industri Sanitair
Industri Ban Mobil
Industri Pertanian
Lain-lain
Pasar Export
Pasar export yang mungkin untuk dilayani oleh perusahaan
adalah negara-negara agraris dan negara-negara industri
pengguna Phospat dan/ atau Kalsit seperti Jepang, Thailand,
dan sebagainya.
STRATEGI PEMASARAN
Strategi Produk
25. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 25
Mamasarkan produk Phospat dan Kalsit dengan jaminan
konsistensi kualitas dan kuantitas sesuai dengan
permintaan pelanggan
Strategi Harga
Memasarkan produk Phospat dan Kalsit berkualitas
dengan harga di bawah harga pasar pada tahun pertama
untuk tujuan penetrasi pasar
Memasarkan produk Phospat dan Kalsit berkualitas
dengan harga sesuai sengan standart harga pasar pada
tahun-tahun berikutnya
Menetapkan harga jual produk sesuai dengan kualitas
produk (Kadar P2O5 untuk Phospat dan kandungan
CaCO3 + Mess untuk produk Kalsit)
Strategi Distribusi
Penyebaran produk ke sebanyak mungkin industri
pengguna dengan tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat guna
dan tepat waktu, malalui tindakan;
Membangun jaringan distribusi di beberapa
wilayah potensial di wilayah terpilih di Indonesia
dan Luar Negeri
Mengoptimalkan penggunaan armada distribusi
milik perusahaan
Menjalin kerjasama dengan perusahaan Jasa
Tranportasi dan Ekspedisi untuk mengantisipasi
kebutuhan insidentil tambahan armada distribusi
dan tujuan efektivitas aktivitas layanan distribusi
khusus.
Strategi Promosi
Secara efektif dan intensif melakukan sosialisasi eksistensi
perusahaan dan produk yang dipasarkan melalui aktivitas ;
Pembuatan/ penyebaran Sample Produk, Leaflet
dan Marketing Tools lainnya ke sasaran pasar
26. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 26
Pemasangan Bill Board dan Outdoors Promotion
Tolls lainnya di beberapa lokasi strategis dan
komunikatif
Strategi Penjualan dan Pengembangan Pasar
Sesegera mungkin merealisasikan perikatan Kontrak
Penjualan Produk dengan beberapa industri pengguna
yang telah bersedia membeli produk yang dihasilkan
perusahaan seperti, PT PUKGS, PT. PLJ, PT.KedSuplur,
Illass dll.
Mendapatkan minimal 20 pelanggan industri pengguna
selama 1 (satu) tahun beroperasinya perusahaan
Menunjuk Distributor berkualitas di beberapa wilayah
terpilih di Indonesia sebagai saluran pemasaran atas
produk yang dipasarkan perusahaan
Menjajagi kemungkinan untuk melakukan penjualan
produk ke pasar luar negeri (export) dalam 1 (satu)
tahun sejak beroperasinya perusahaan
ASPEK TEHNIS DAN TEHNOLOGIS
RINGKASAN HASIL PENELITIAN
Kualitas Produk
Phospat (P2O5)
Dari hasil analisa kimia yang dilakukan oleh “CV.
RSP” Cepu, Laborat PT PUKGS dan PT. SCFterhadap
sample produk yang diambil dari lokasi tambang,
diiformasikan bahwa Kadar P2O5 adalah antara
27.69 % sampai dengan 33 %. Hal ini berarti bahwa
kualitas produk Phospat yang dapat dihasilkan di atas
standartuntuk dapatditerima sebagai bahan baku
pembuatan pupuk di PT PUKGS dan industri
sejenisnya.
27. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 27
Kalsit (CaCO3)
Dari konsultasi tehnis yang dilakukan dengan
beberapa pengusaha tambang kalsit dan sampel
produk yang diberikan kepada konsultan tehnis,
diinformasikan bahwa kualitas Kalsit yang dapat
dihasilkan dari lokasi tambang PT. KUANG ZEE
INTERNATIONAL cukup baik dan memenuhi standart
kebutuhan pasar. Namun demikian untuk dapat
memenuhi permintaan pelanggan industri pengguna,
diperlukan proses penyaringan (pengayakan) agar
dapat menghasilkan Kalsit dengan standart kehalusan
(Mess) yang disyaratkan pelanggan.
Kandungan Cadangan Volume Produk
Phospat (P2O5)
Dari penelitian yang dilakukan melalui pengeboran di 52 titik
dalam area tambang diperhitungkan bahwa dengan asumsi
rata-rata kedalaman penggalian 6 (enam) Meter terkandung
cadangan Phospat sebanyak kurang lebih 1.500.000 Ton.
Volume ini tentunya akan lebih besar bila dilakukan
penggalian sampai dengan 12 (dua belas) Meter.
Kalsit (CaCO3)
Dari penelitian yang dilakukan melalui pengeboran di 52 titik
dalam area tambang diperhitungkan bahwa dengan asumsi
rata-rata kedalaman penggalian 6 (enam) Meter terkandung
cadangan batu gamping (Kalsit) sebanyak kurang lebih
8.835.000 Ton. Volume ini tentunya akan lebih besar bila
dilakukan penggalian sampai dengan 12 (dua belas) Meter.
KAPASITAS PRODUKSI & UMUR MANFAAT EKONOMIS
Kapasitas Produksi Ekonomis
Phospat (P2O5)
Dengan pertimbangan nilai tambah finansial yang
layak dapat diberikan kepada kepada para pemegang
saham, daya layanan yang dapat disajikan kepada
pelanggan yang telah menyatakan kesediaannya
membeli produk Phospat dari perusahaan serta
28. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 28
beberapa keterbatasan sumber daya yang dimiliki
perusahaan, maka perusahaan mencanangkan untuk
menetapkan kapasitas produksi yang paling ideal/
ekonomis untuk produk phospat adalah sebesar 200
(Dua Ratus) Ton per hari. Kapasitas ini mungkin
dapat ditingkatkan apabila secara strategis
manajemen memandang perlu untuk melakukannya
saat perusahaan telah beroperasi beberapa periode.
Kalsit (CaCO3)
Dengan pertimbangan nilai tambah finansial yang
layak dapat diberikan kepada kepada para pemegang
saham, potensi cadangan produk Kalsit yang cukup
besar, keterbatasan pasar yang sudah diraih (Captive
Market) saat ini untuk produk kalsit, tingkat
persaingan yang cukup tinggi serta beberapa
keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan,
maka perusahaan mencanangkan untuk menetapkan
kapasitas produksi yang paling ideal/ ekonomis untuk
produk Kalsit adalah sebesar 150 (Seratus Lima
Puluh) Ton per hari. Sebagaimana produk Phospat,
karena cadangan produk ini masih sangat besar
volumenya, maka untuk tujuan optimalisasi
eksploitasi cadangan kalsit kapasitas ini mungkin
dapat ditingkatkan apabila secara strategis
manajemen memandang perlu untuk melakukannya
saat perusahaan telah beroperasi
Potensi Umur Manfaat Usaha Tambang
Meskipun dalam proyeksi keuangan ditampilkan usia
proyek hanya selama 10 (Sepuluh) tahun, namun
sebenarnya manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dari
usaha penambangan Phospat dan Kalsit di lokasi ini lebih
dari 10 tahun. Perhitungannya adalah sebagai berikut;
Phospat (P2O5)
Dengan asumsi bahwa kedalaman penggalian lokasi
tambang rata-rata 6 M sehingga cadangan Volume
29. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 29
Phospat yang terkandung dalam area tambang yang
dikelola perusahaan diperhitungkan sebanyak
1.500.000 Ton, sedangkan kapasitas produksi per hari
sebesar 200 Ton, maka umur manfaat yang dapat
diperoleh adalah selama 25 (Dua Puluh Lima) Tahun.
Apabila rata-rata kedalaman penggalian lokasi lebih
dari 6 M, maka perusahaan akan mendapatkan
manfaat dari penambangan lokasi ini selama lebih
dari 25 tahun
Kalsit (CaCO3)
Dengan asumsi bahwa kedalaman penggalian lokasi
tambang rata-rata 6 M sehingga cadangan Volume
Kalsit yang terkandung dalam area tambang
diperhitungkan sebanyak 8.835.000 Ton, sedangkan
kapasitas produksi per hari sebesar 150 Ton, maka
perusahaan akan mendapatkan manfaat dari
penambangan kalsit di lokasi ini selama lebih dari
190 tahun
Rencana Produksi
Dengan mempertimbangkan perlunya pemantapan
efektivitas operasional, pemantapan pasar, pemantapan
kualitas/ keahlian sumber daya manusia serta pemantapan
sistem manajemen pengelolaan usaha, maka perusahaan
mentargetkan untuk dapat mencapai kapasitas ideal/
ekonomis pada tahun ketiga.Sedang untuk tahun pertama
perusahaan mentargetkan pencapaian produksi sebesar 75
% dan tahun kedua sebesar 90 % dari kapasitas ideal.
Dengan demikian perhitungan rencana produksi
perusahaan adalah sebagai berikut;
Phospat (P2O5)
Proyeksi Volume Produksi
Tahun Ke Produksi 1 Hari Produksi 1 Tahun
1 150 Ton 45.000 Ton
2 180 Ton 54.000 Ton
3 s/d 10 200 Ton 60.000 Ton
Kalsit (CaCO3)
30. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 30
Proyeksi Volume Produksi
Tahun Ke Produksi 1 Hari Produksi 1 Tahun
1 112.5 Ton 33.750 Ton
2 XX5 Ton 40.500 Ton
3 s/d 10 150 Ton 45.000 Ton
Untuk tujuan optimalisasi eksploitasi cadangan Phospat dan
Kalsit, atau alasan strategis lainnya dengan tetap
mempertimbangkan kemampuan sumber daya lain yang
dimiliki perusahaan, maka rencana produksi ini mungkin
dapat diubah/ saat perusahaan telah beroperasi
BAHAN BAKU DAN BAHAN PENDUKUNG
Bahan Baku
Bahan baku Phospat dan Kalsit adalah berupa batuan yang
langsung digali dari lokasi tambang. Dengan demikian tidak
diperlukan pengorbanan/ biaya untuk membelinya dari
luar area pabrik. Biaya bahan baku yang dianggarkan senilai
Rp. 45 / Kg dan diasumsikan meningkat sebesar 5 % setiap
2 (dua) tahun adalah cadangan biaya yang akan dikeluarkan
untuk kompensasi PT.PERHUTANI sebagai pemilik lahan
tambang dan untuk perpanjangan perijinan serta
kompensasi lainnya yang akan diberikan kepada lembaga
pemerintah terkait dengan beroperasinya perusahaan.
Bahan Pendukung
Yang dimaksud dengan bahan pendukung disini adalah
bahan-bahan yang bukan merupakan bahan baku, tetapi
diperlukan dalam proses produk hingga siap untuk
dipasarkan. Bahan pembantu tersebut antara lain, karung
kemasan produk, solar, oli dan lainnya.
Bahan pembantu tersebut sebagian dapat diperoleh di
pusat kota Kabupaten Bojonegoro, mendatangkannya dari
Surabaya atau daerah lain yang dipertimbangkan paling
efektif bagi perusahaan.
31. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 31
PROSES PRODUKSI DAN TEHNOLOGI
Proses Produksi
Pada prinsipnya proses produksi Phospat dan Kalsit mulai
bahan baku hingga menjadi produk siap jual cukup
sederhana, karena tidak ada proses pengolahan bahan
secara kimiawi. Untuk mendapatkan gambaran mengenai
proses produksi, lihat bagan terlampir
Tehnologi
Untuk melaksanakan proses produksi Phospat dan Kalsit
tidak terlalu diperlukan tehnologi yang tinggi, karena
prosesnya cukup sederhana. Hanya untuk pengujian
kualitas produk (untuk mengetahui kadar P2O5 dan CaCO3)
diperlukan alat uji. Untuk itu perusahaan dapat
menyediakan alat uji/ lab sendiri atau bekerja sama dengan
laboratorium tehnik kimia terdekat. Tehnologi proses
produksi dapat diperoleh dari dalam negeri tanpa harus
mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri
MESIN, PERALATAN DAN HARTA TETAP LAINNYA
Mesin, Peralatan dan Perlengkapan Produksi
Mesin, peralatan dan perlengkapan produksi yang dibutuhkan
antaralain ;
Mesin dan Peralatan Produksi
Nama Jumlah Kebutuhan
Mesin Keruk 2 Unit
Roll Mill 8 Unit
Alat Penyaring/ Ayakan 10 Unit
Hammer Mill 10 Unit
Mesin Pengemas (Packing) 40 Unit
Genset 2 Unit
Dump Truck 5 Unit
Perlengkapan Produksi
Nama Jumlah Kebutuhan
Timbangan 20 Unit
32. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 32
Serok 200 Unit
Perlengkapan Lain
Kendaraan Operasional
Untuk tujuan memperlancar aktivitas operasional
diperlukan kendaraan sebagai berikut;
Nama Jumlah Kebutuhan
Mobil Dinas 5 Unit
Sepeda Motor Dinas 2 Unit
Kendaraan Distribusi 8 Unit
Inventaris Kantor
Inventaris kantor yang diperlukan antara lain;
Komputer dan Jaringan Komunikasi
Furniture
Inventaris Kantor Lainnya
Bangunan dan Jalan
Selain mesin, peralatan produksi dan inventaris kantor
perusahaan perlu juga membangun gudang dan kantor
serta jalan menuju lokasi tambang. Bangunan kantor
direncanakan berlokasi di areal penambangan demikian
pula dengan gudang proses produk.
Pengeluaran Pra-Operasi
Pengeluaran dana yang dilakukan dalam rangka persiapan
operasi perusahaan selama belum beroperasinya
perusahaan dapat dimasukkan sebagai assets perusahaan,
karena pengeluaran tersebut akan dibebankan sebagai
biaya (diamortisasi) selama periode tertentu yang
ditetapkan sejak beroperasinya perusahaan. Termasuk
dalam pengeluaran pra operasi antara lain;
Pembelian Lahan Pengganti (Lahan Tukar Guling)
Pengeluaran untuk Perijinan/ Legalitas Usaha
Biaya Operasional Persiapan Operasi
Pengeluaran untuk Perlengkapan Kantor Selama Pra -
Operasi
KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG
33. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 33
Tanaga Kerja Langsung adalah tenaga kerja yang terkait langsung
dengan proses produksi mulai dari penggalian bahan tambang
sampai dengan pengepakan barang untuk siap dipasarkan
Jenis Pekerjaan Tenaga Kerja Langsung
Termasuk dalam kelompok aktivitas Tenaga Kerja Langsung
antara lain;
Penggalian Bahan Baku
Separasi Bahan Baku
Penggilingan Bahan Baku
Penyaringan Produk
Pengepakan Produk
Operator Mesin
Sopir Proyek
Mandor Lapangan
Sumber Tenaga Kerja Langsung
Tenaga Kerja Langsung diupayakan direkrut dari wilayah
Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya terutama yang berasal
dari sekitar lokasi tambang. Hal ini perlu dilakukan selain karena
untuk tujuan efisiensi juga dapat menyediakan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar serta dapat menunjang
pengamanan kawasan hutan di sekitar lokasi tambang
Sistem Kompensasi Tenaga Kerja Langsung
Sistem kompensasi untuk tenaga kerja langsung dapat berupa
Upah Harian ataupun Borong Kerja dengan dasar Vulume/ Unit
kerja yang dihasilkan.Asumsi yang ditetepkan sementara dalam
proyeksi adalah upah harian.
LOKASI TAMBANG DAN LOKASI PABRIK
Lokasi Tambang
35. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 35
Pertimbangan-pertimbangan Pokok
Pertimbangan pokok yang digunakan sebagai dasar dalam
menyusun struktur organisasi untuk PT. KUANG ZEE
INTERNATIONAL adalah Perlunya pembagian tugas dan
pelimpahan wewenang yang lebih luas dan jelas kepada
tindakan pimpinan menengah, supaya dapat melaksanakan
fungsinya dengan baik, sehingga pimpinan perusahaan
dapat memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang lebih
strategis dan penting yang berhubungan dengan ke-
langsungan hidup dan kemajuan perusahaan.
Konsep dan Pedoman Penyusunan Organisasi
Konsep dan pedoman penyusunan Struktur Organisasi
perusahaan adalah sebagai berikut :
Bahwa tujuan perusahaan mempengaruhi strategi
perusahaan yang ditempuh dan selanjutnya
mempengaruhi Struktur Organisasi.
Bahwa kegiatan-kegiatan utama perusahaan
dikelompokkan menurut fungsinya masing-masing.
Bahwa setiap bawahan akan menerima wewenang dari
satu atasan saja sehingga ia hanya bertanggung jawab
pada satu atasan
Bahwa dalam penyusunan struktur organisasi, juga
dipertimbangkan jumlah bawahan yang dapat diawasi
serta dibimbing oleh seorang atasan secara efektif (Span
Of Control)
Keluwesan struktur organisasi untuk dapat disesuaikan
bila terjadi perubahan dalam perusahaan baik secara
intern maupun ekstern.
Divisi dan Fungsi-Fungsi Pokok (Departemen)
Divisi
Dalam Struktur Organisasi PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL terdapat
dua Divisi yang masing- masing dipimpin oleh seorang direktur. Dua
divisi tersebut adalah:
a. DivisiOperasi
36. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 36
Divisi ini bertanggung jawab terhadap aspek-aspek yang terkait
dengan operasional perusahaan.Yang termasuk dalam Divisi Operasi
adalah fungsi Pemasaran (Marketing) dan fungsi Pabrikasi (Factory).
Divisi ini dipimpin oleh Direkrur Operasi
b. Divisi Keuangan dan Administrasi
Divisi ini bertanggung jawab terhadap aspek-aspek yang terkait
dengan fungsi keuangan dan administrasi perusahaan.Yang
termasuk dalam Divisi Keuangan dan Administrasi adalah fungsi
Keuangan & Akuntansi dan Fungsi HRD & General Affairs. Divisi ini
dipimpin oleh Direktur Keuangan dan Administrasi
Fungsi-fungsi Pokok (Departemen)
Untuk menunjang efektivitas pengambilan keputusan dan pengendalian,
masing-masing divisi dibantu oleh departemen-departemen yang
pembentukannya didasarkan atas pembagian fungsi-fungsi pokok yang
terkait dengan divisi. Departemen-departemen tersebut adalah ;
a. Depertemen Pemasaran (Marketing)
Departemen ini mencakup kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
penjualan baik domistik maupun export, kegiatan distribusi
(Delivery) dan aktivitas promosi.
Departemen Pemasaran terdiri dari beberapa Bagian :
Penjualan Domistik
Bagian ini bertanggung jawab untuk mendapatkan pesanan
penjualan dari pelanggan dalam negeri baik melalui penjualan
langsung ataupun melalui perikatan kontrak penjualan
Penjualan Export
Bagian ini bertanggung jawab untuk mendapatkan pesanan
penjualan dari pelanggan luar negeri
Promosi dan Distribusi
Bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan pengiriman/
distribusi barang ke pelanggan pemesan dan aktivitas yang terkait
dengan mempromosikan perusahaan berikut produk yang dijual,
termasuk pembuatan Leflet, Billboard dan lain-lain.
b. Departemen Pabrikasi (Factory)
37. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 37
Departemen ini bertanggung jawab terhadap seluruh aspek produksi
sejak dari perencanaan, penyediaan bahan, proses produksi sampai
barang siap untuk dijual. Departemen Pabrikasi dibagi menjadi :
Logistik
Bagian ini berfungsi untuk menyediakan, menyimpan dan
mengendalikan/ mengawasi bahan pembantu/ bahan penolong
yang dibutuhkan dalam proses produksi serta barang jadi yang
siap dijual Bagian Logistic terdiri dari :
Stock Keeping Barang Jadi
Stock Keeping Bahan Pembantu/ Penolong
PPC (Production Planning & Controll)
Bagian ini berhubungan langsung dengan perencanaan &
pengendalian kegiatan produksi serta pengembangan produk
yang akan diproduksi dan dijual. Bagian PPC terdiri dari :
Perencanaan Program & Tehnis
Quality Controll untuk Proses dan Barang Jadi
Pengembangan Produk (Product Development)
Produksi
Bagian ini berhubungan langsung dengan kegiatan produksi mulai
dari eksplorasi/ penggalian lahan sampai dengan pengepakan
barang untuk siap dijual. Bagian Produksi terdiri dari ;
Eksplorasi Lahan Bahan Baku: Sub Bagian ini bertanggung
jawab untuk melaksanakan penggalian lahan Bahan Baku
Uji Bahan Baku : Sub Bagian ini bertanggung jawab untuk
menguji kandungan Bahan Baku
Proses Produksi : Sub Bagian ini bertanggung jawab untuk
melaksanakan proses pemisahan bahan Phospat dengan Kalsit,
penggilingan dan penyaringan bahan hingga siap untuk
dikemas
Packing : Sub Bagian ini bertanggung jawab untuk
melaksanakan proses pengemasan barang jadi hingga siap
untuk dijual
c. Departemen Keuangan & Akuntansi (Finance & Acct.)
Departemen ini bertanggung jawab atas semua kegiatan yang
berhubungan langsung dengan kegiatan Keuangan, Akuntansi dan
pembelian. Departemen ini yang terdiri dari beberapa bagian yakni;
38. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 38
Pembelian (Purchasing)
Bagian ini berhubungan langsung dengan kegiatan pembelian
baik lokal maupun import yang dilakukan perusahaan.
Akuntansi (Accounting)
Bagian ini bertanggung jawab untuk menyiapkan Laporan
Keuangan perusahaan, serta melakukan pemeriksaan ulang atas
transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan. Bagian
Accounting dapat dipisahkan menjadi :
General Accounting (Akuntansi Umum)
Cost Accounting (Akuntansi Biaya)
Tax (Perpajakan)
Keuangan (Finance)
Bagian ini bertugas untuk penanganan penerimaan dan
pengeluaran dana perusahaan (Cash in flow dan Cash out flow).
Bagian Keuangan dapat dipisahkan menjadi :
Kasir Umum dan Kasir Kas Kecil (Petty Cash)
Keuangan Umum
EDP (Electronic Data Processing)
Bagian ini berhubungan dengan penanganan proses pengolahan
data semua transaksi baik operasional maupun keuangan secara
elektronik (komputerisasi) hingga menjadi laporan yang dapar
dijamin keakurasian dan efektifitasnya.
d. HRD & General Affairs
Departemen ini bertanggung jawab untuk semua kegiatan yang
terkait dengan penanganan aspek Sumber Daya Manusia mulai dari
perekrutan sampai dengan pengembangannya serta kegiatan yang
terkait dengan masalah umum perusahaan dan aspek hukum
perusahaan.
Departemen ini terbagi menjadi beberapa bagian, yakni ;
Pengembangan Sumber Daya Manusia (HRD)
Bagian ini bertanggung jawab terhadap semua aktivitas yang
terkait Pengelolaan Sumber Daya Manusia mulai dari perekrutan
SDM, Pelatihan & Pengembangan serta administrasi
kepegawaian. Bagian ini terdiri atas Sub-Bagian ;
39. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 39
Rekrutmen (Pemenuhan Kebutuhan SDM) : Sub Bagian ini
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terkait proses
seleksi sampai calon pegawai/ tenaga kerja sampai dengan
penentuan pegawai/ tenaga kerja yang layak diterima
Pelatihan dan Pengembangan (T & D)
Personalia :Sub Bagian ini bertanggung jawab terhadap
aktivitas yang terkait dengan administrasi kepegawaian dan
sistem penggajian & kompensasi lainnya ke karyawan/
tenaga kerja.
General Affairs :
Bagian ini bertanggung jawab terhadap semua aktivitas yang
terkait dengan kerumah tanggaan perusahaan,
pemeliharaan/ pengamanan harta perusahaan dan hubungan
masyarakat. Bagian ini terdiri atas sub-bagian;
a. Umum & Rumah Tangga
b. Keamanan Perusahaan (Security)
c. Keselamatan Kerja (Safety) : Sub Bagian ini bertanggung jawab
terhadap pemeliharaan keselamatan kerja dan lingkungan kerja
d. Maintenance (Pemeliharaan) :Sub Bagian ini bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang terkait dengan pemeliharaan mesin,
kelistrikan dan banngunan.
e. Receptionist
f. Legal Officer :Bagian ini bertanggung jawab terhadap aktivitas
yang terkait dengan semua aspek hukum perusahaan termasuk
perijinan perusahaan.
Pembagian Tingkatan Manajemen
Untuk memudahkan pengawasan dan mempercepat proses
pengambilan keputusan serta memperlancar arus komunikasi
vertikal, dalam penyusunan struktur organisasi perlu ditentukan
tingkatan-tingkatan manajemen.
Pembagian tingkatan manajemen PT. KUANG ZEE INTERNATIONAL
adalah sebagai berikut :
a. PimpinanPerusahaan(Direktur)
b. Departemen (Manager)
c. Bagian (Kepala Bagian)
d. SubBagian (Supervisor)
e. Seksi / Regu
40. Dibawah ini akan dijelaskan secara singkat tingkatan-tingkatan
dalam manajemen perusahaan beserta uraian singkat masing-masing
tingkatan dan nama jabatan dari masing-masing tingkatan.
Tingkat Manajemen Uraian Singkat Jabatan Nama Jabatan
Pimpinan Perusahaan Tingkatan jabatan ini merupakan
tingkatan jabatan yang paling tinggi di
dalam struktur organisasi perusahaan
dan bertanggung jawab atas
kelangsungan hidup dan kemajuan
perusahaan. Kegiatan pimpinan
perusahaan meliputi penetapan
tujuan, rencana dan kebijaksanaan
umum perusahaan, menerima laporan-
laporan dan melakukan pengawasan,
memutuskan hal-hal yang penting dan
menyeluruh.
Direktur Utama
Dir. Operasi
Dir Keu & Adm
Pembantu Pimpinan Tingkatan jabatan ini merupakan
jabatan langsung dibawah pimpinan
perusahaan. Tingkatan ini berfungsi
menerjemahkan & sosialisasi
kebijaksanaan yang diambil oleh
pimpinan perusahaan dan
mendistribusikan pekerjaan kepada
bawahannya agar bisa dijalankan oleh
pelaksana serta menjaga agar
pelaksanaan tidak menyimpang dari
rencana dan tujuan yang telah
ditetapkan.
Manager /
Kepala Bagian
Pelaksana Tingkat jabatan ini merupakan tingkat
jabatan yang paling depan di
perusahaan. Tingkat jabatan ini yang
akan mengawasi langsung dan
melaksanakan kegiatan teknis /
operasional di lapangan.
Supervisor /
Kepala Seksi /
Staff
STRATEGI HRD& GENERAL AFFAIRS
Merekrut sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan usaha perusahaan, dengan fokus ;
41. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 41
Memberdayaan potensi sumber daya manusia yang berasal dari
wilayah Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya terutama yang
berasal dari lingkungan sekitar lokasi pabrik/ penambangan
untuk mengisi kebutuhan Tenaga Pelaksana Lapangan dan Staff
Pelaksana Pendukung
Merekrut sumber daya manusia di tingkat pimpinan dan
pembantu pimpinan perusahaan yang memiliki profesionalisme
tinggi dan berpengalaman manajerial di bidang pekerjaan masing-
masing serta untuk posisi Manajer Pabrik & Kabag Produksi
memiliki pengalaman di bidang pertambangan terutama tambang
Phospat/ Kalsit
Membentuk Struktur Organisasi yang efektif serta Budaya
Perusahaan (Corporate Culture) yang berkualitas sehingga mampu
menjamin tercapainya Visi, Misi dan Objectives yang telah ditetapkan
oleh perusahaan
Melaksanakan pelatihan dan implementasi manajemen kualitas
secara konsisten dan berkesinambungan
Melaksanakan studi banding ke perusahaan yang bergerak di bidang
industri sejenis untuk mencari masukan yang dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan tehnis
dan strategis
Menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan terpilih untuk
mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitan dan memiliki
potensi untuk dapat dikembangkan ke jenjang yang lebih tinggi
Melibatkan konsultan manajemen dalam penyusunan dan
pendampingan konsistensi implementasi Sistem Informasi
Manajemen termasuk di dalamnya Job Description, Job
Specification dan Standart Operating Procedure .
Secara periodik konsisten dan obyektif menerapkan penilaian
performa karyawan (Personal Assesment)
Menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar, Lembaga
Pemerintah & Swasta serta pihak lain yang terkait untuk menjaga
kelangsungan operasional dan kelangsungan hidup perusahaan.
42. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 42
Seoptimal mungkin menjaga dan memelihara seluruh assets
perusahaan
Secara optimal memonitor dan menindak lanjuti perkembangan
kebijakan-kebijakan pemerintah dan lembaga terkait lainnya
terutama yang terkait dengan aspek hukum perusahaan
STRATEGI PENGENDALIAN PERUSAHAAN
Pembentukan team Pengendali Perusahaan (Coorporete Controller)
yang terdiri atas Pengendali Keuangan (Financial Contoller) dan
Pengendali Operasi (Operation Controller) untuk menjaga
konsistensi implementasi atas pelaksanaan Visi, Misi, Kebijakan dan
Standart Operating Procedure yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Beroperasi dengan biaya operasi yang seefisien mungkin
Menjaga ketepatan proyeksi arus kas mingguan termasuk di
dalamnya waktu pembayaran hutang kepada pihak eksternal dan
waktu penagihan piutang ke pelanggan dan saluran distribusi
(Distributor)
Menerapkan kebijakan administrasi dan keuangan yang tepat dan
terkontrol
Secara periodik menyajikan laporan yang akurat dan tepat waktu
atas perkembangan performa operasional dan keuangan perusahaan
(harian, mingguan, bulanan dan tahunan).
Sentralisasi Sistem Pelaporan dan Pengendalian Keuangan
Mengaplikasikan Software Sistem Informasi Managemen Terpadu
(Integrated Management Information System) untuk tujuan
optimalisasi efektivitas dan meminimasi tingkat kesalahan dalam
pengambilan keputusan taktis maupun strategis
44. Toniwijaya file’s:http://id.linkedin.com/in/aronveda
Contoh Proposal 44
APAKAH CUKUP MEMBANTUCONTOH PROPOSAL INI
anda tertarik denganFS – nya ?
( Financial Strategy)
dalam Format EXEL
TerdiriDari
Asumsi-Asumsi Dasar
Biaya bahan Baku & Tenaga Kerja Langsung
(Harga Pokok Produksi)
Investasi
Biaya Operasional
Perhitungan Rugi Laba
Neraca Awal
CashFlow
HIGHLIGHTS ( NPV & IRR )
Grafik Pertumbuhan
Konfirmasikanke Email :
.toniwijaya10@gmail.com .
Dengan Subject :
Perhitungan Financial Strategy Kalsit Versi Exel