SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1
Perkembangan Kemampuan Intelektual
Tugas utama guru dalam pembelajaran adalah mengantarkan peserta didik pada
prestasi terbaik sesuai dengan potensinya. Oleh karena peserta didik yang menjadi
subjek yang akan difasilitasinya, maka hal pertama yang perlu dipahami adalah
bagaimanakah karakteristik peserta yang diasuhnya tersebut. Informasi mengenai
karakteristik peserta didik dalam berbagai aspek menjadi satu acuan dalam
menentukan kedalaman dan keluasan materi sehingga sesuai dengan
perkembangan peserta didik. Berdasarkan pemahaman tersebut pula guru bisa
mengeksplorasi berbagai upaya dalam bentuk media, bahan ajar, dan metode
pembelajaran untuk memfasilitasi peserta didik sehingga hal tersebut sesuai dengan
perkembangan mereka.
1. Pengertian Kemampuan Intelektual
Teori kecerdasan umum (general intelligence) berpandangan bahwa
kecerdasan (inteligensi) merupakan kemampuan mental umum yang
mendasari kemampuannya untuk mengatasi kerumitan kognitif (Gunawan,
2006: 218).. Kemampuan mental umum atau kemampuan intelektual dikaitkan
dengan kemampuan untuk pemecahan masalah, berpikir abstrak, keahlian
dalam pembelajaran. Seseorang yang memiliki kecerdasan yang tinggi maka
memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengenal, menerima, dan memahami
pengetahuan, menganalisa, mengevaluasi, dan memecahkan masalah,
membaca, menulis, mengingat fakta. Menurut teori ini kecerdasan menentukan
kualitas perbuatan individu. Seseorang yang memiliki kecerdasan yang tinggi
akan bertindak efisien dan efektif dalam memecahkan segala persoalan
hidupnya (Sukmadinata, 2007:256).
Inteligensi atau kemampuan intelektual merupakan potensi bawaan (potenstial
ability) yang dikaitkan dengan keberhasilan peserta didik dalam bidang
akademik di sekolah. Peserta didik yang memiliki kecerdasan intelektualnya
tinggi atau IQ nya tinggi diprediksi akan memiliki prestasi belajar yang tinggi
pula, dan sebaliknya
2
2. Perkembangan Kemampuan Intelektual
Intelligensi atau kemampuan intelektual merupakan kecakapan yang masih
terkandung dalam diri seseorang yang diperoleh melalui faktor keturunan,
namun beberapa penelitian menunjukkan dalam perkembangannya
dipengaruhi oleh lingkungan. Kualitas lingkungan sangat mempengaruhi
kualitas perkembangan kemampuan intelektual anak. Hasil penelitian Wellman
terhadap 50 kasus (Sunarto, 2002:107) menunjukkan bahwa pengalaman
sekolah mempengaruhi perkembangan inteligensi. Menurut Wellman anak-
anak yang memiliki pengalaman pendidikan prasekolah sebelum memasuki SD,
menunjukkan kemajuan yang lebih besar dalam rata-rata IQ mereka daripada
anak-anak yang tidak mengikuti prasekolah. Semakin lama anak mengikuti
pendidikan prasekolah, misalnya sampai tiga tahun, maka inteligensinya
berkembang semakin berkualitas. Dengan demikian pengalaman yang didapat
di sekolah memberi kontribusi yang positif terhadap perkembangan inteligensi
anak.
Bukti lain yang menunjukkan bahwa pembawaan dan lingkungan saling
mempengaruhi. Hal ini dikemukakan oleh Woodworth (Makmun, 2009:62)
bahwa eksperimen dengan anak kembar identik yang dibesarkan di lingkungan
keluarga dan sekolah yang berbeda ternyata IQ yang tadinya identik
menunjukkan adanya perbedaan sekitar 15 butir.
Kualitas lingkungan sangat mempengaruhi kualitas perkembangan kecerdasan
intelektual anak . Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gerber dan Ware (1970)
yang dikutip Sunarto(2002:103) menyimpulkan bahwa semakin baik tinggi
kualitas lingkungan rumah, cenderung semakin tinggi pula IQ anak. Tiga unsur
penting dalam keluarga yang berpengaruh terhadap perkembangan inteligensi
anak berdasarkan hasil penelitian ini adalah, (a) jumlah buku, majalah, dan
materi belajar lainnya yang terdapat di lingkungan keluarga (b) jumlah
ganjaran dan pengakuan yang diterima anak dari orangtua atas prestasi
akademiknya (c) harapan orangtua akan prestasi akademiknya. Selain itu ,
variasi dalam stimulus adalah bagian terpenting dari lingkungan dan belajar
untuk perkembangan inteligensi anak. Menurut Bloom bahwa pengalaman yang
3
padat pada awal pertumbuhan adalah kunci untuk mencapai perkembangan
inteligensi.
Selain itu, variasi dalam stimulus adalah bagian terpenting dari lingkungan dan
belajar untuk perkembangan inteligensi anak.
3. Keragaman Peserta Didik dalam Kemampuan Intelektual
Peserta didik memiliki keragaman individual dalam kemampuan intelektual
atau intelgensi. Tingkat intelegensi (Intelelligence Quotion atau IQ) merupakan
satuan untuk menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang, yang diperoleh
melalui tes inteligensi. Berikut adalah beberapa ciri yang berhubungan dengan
tingkatan intelegensi serta pengaruhnya terhadap proses belajar.
Tabel. 5.2 Pengelompokan Anak berdasarkan Penyebaran IQ
IQ Klasifikasi % Keterangan
140 -
…..
Genius 0.25 Berkemampuan yang sangat luar biasa. Umumnya
mampu memecahkan masalah dan menemukan sesuatu
yang baru, walaupun mereka tidak bersekolah. Ada di
semua ras dan bangsa, dalam semua tingkat ekonomi,
baik laki-laki maupun perempuan. Contoh anak genius
adalah Edison dan Einstein (Yusuf, 2014:).
130–
139
Sangat
cerdas
0.75 Anak-anak yang sangat cerdas lebih cakap dalam
membaca, memiliki pengetahuan bilangan yang sangat
baik, perbendaharaan kata yang luas dan cepat
memahami pengertian yang abstrak. Umumnya, faktor
kesehatan, kekuatan, dan ketangkasan lebih menonjol
daripada anak normal.
120
–
129
Cerdas 6.0 Kelompok ini sangat berhasil dalam pekerjaan
sekolah/akademik, seringkali mereka berada di kelas
biasa. Pimpinan kelas biasanya berasal dari kelompok
ini.
110
–
119
Normal
tinggi
13.0 Kelompok ini merupakan kelompok individu yang
normal, namun pada tingkat yang tinggi
90 -
109
Normal 60.0 Kelompok ini merupakan kelompok rata-rata atau
normal (average), dan merupakan kelompok terbesar
persentasenya dari populasi penduduk.
80 -
89
Normal
rendah
13.0 Kelompok ini termasuk kelompok normal, rata-rata atau
sedang namun pada tingkat terbawah, belajarnya agak
lamban. Mereka dapat menyelesaikan sekolah tingkat
SLP , akan tetapi menghadapi kesulitan untuk dapat
menyelesaikan tugas-tugas di SLA.
70 -
79
Bodoh 6.0 Kelompok ini berada di perbatasan antara kelompok
terbelakang dan kelompok normal. Anak kelompok ini
dapat bersekolah di SLP., meskipun mengalami banyak
kesulitan dan hambatan, Akan tetapi sulit sekali
menyelesaikan di kelas-kelas terakhir SLP
4
IQ Klasifikasi % Keterangan
50 -
69
Debil/
Moron
0.75 Anak debil sampai batas tertentu dapat belajar
membaca, menulis, dan melakukan perhitungan-
perhitungan yang sederhana dapat diberikan pekerjaan
rutin yang tidak memerlukan perencanaan dan
pemecahan. Anak debil banyak bersekolah di SLB.
30-
40
Imbesil 0.20 Kecerdasannya sama dengan anak normal usia 7 tahun..
Anak imbesil tidak bisa dididik di sekolah biasa.
0 -
29
Idiot 0.05 Idiot merupakan kelompok individu terbelakang yang
paling rendah. Jarang ditemukan baik di sekolah umum
maupun sekolah luar biasa
Sumber: Yusuf. (2014:111-112)
4. Tahapan Perkembangan Berpikir
Kemampuan intelektual atau inteligensi menggambarkan kemampuan
berpikir dan bertindak (Sunarto, 2002:100). Perkembangan kemampuan
berpikir atau perkembangan kemampuan intelektual dikenal sebagai
perkembangan kognitif. Teori perkembangan kognitif dikemukakan oleh Jean
Piaget, seorang psikolog berkembangsaan Swiss. Melalui observasi yang
cermat bertahun-tahun Piaget membagi tahapan perkembangan kognitif
menjadi empat tahapan yaitu sensorimotor, preoperasional, operasional
konkret dan formal operasional. Tiap tahap perkembangan kognitif memiliki
karakteristik kemampuan berpikir , oleh karena itu guru harus menyesuaikan
materi dan strategi pembelajaran dengan tahap perkembangan kognitif
peserta didik. Contoh anak SD belum mampu berpikir abstrak, maka materi
pembelajaran jangan bersifat abstrak, dan ketika mengajar sebaiknya
menggunakan alat-alat peraga. Tahapan perkembangan kognitif dijelaskan
pada tabel berikut ini.
Tabel 5.1. Tahapan Piaget mengenai Perkembangan Intelektual
Tahapan Karakteristik
Sensorimotor
(sejak kelahiran
s.d usia 2 thn)
 Membedakan diri sendiri dengan setiap objek .
 Mengenal diri sebagai pelaku kegiatan dan mulai bertindak
dengan tujuan tertentu, misalnya menarik seutas tali untuk
menggerakkan sebuah mobil atau menggoncangkan mainan
supaya bersuara.
 Menguasai keadaan tetap dari objek (object permanence).
 Menyadari bahwa benda tetap ada meskipun tidak lagi
terjangkau oleh indra.
Preoperasional
(2 – 7 tahun)
 Terdiri atas sub tahap fungsi simbolis (2-4thn) dan sub tahap
pemikiran intuitif (4-7 thn).
 Belajar menggunakan bahasa dan menggambarkan objek
5
Tahapan Karakteristik
dengan imajinasi dan kata-kata.
 Berpikir masih bersifat egosentris mempunyai kesulitan
menerima pandangan orang lain.
 Mengklasifikasikan objek menurut tanda, misalnya:
mengelompokkan semua balok merah tanpa memperhatikan
bentuknya atau semua balok persegi tanpa memperhatikan
warnanya.
Operasional
konkret
(7 – 11 atau12
tahun)
 Mampu berpikir logis mengenai objek dan kejadian meskipun
masih terikat objek-objek yang bersifat konkret
 Menguasai konservasi jumlah (usia 7 tahun), jumlah tak
terbatas (usia 7 tahun), dan berat (usia 9 tahun).
 Mengklasifikasikan objek menurut beberapa tanda dan
menyusunnya dalam suatu seri berdasarkan satu dimensi,
seperti ukuran.
Operasional
formal
11,0 atau 12,0
–14,0 atau 15,0
Tahun)
 Mampu berpikir logis mengenai soal abstrak serta menguji
hipotesis secara sistematis.
 Menaruh perhatian terhadap masalah hipotesis, masa depan,
dan masalah ideologis
Sumber: Santrock, 2010:47-56)
5. Karakteristik Perkembangan Kognitif Peserta Didik Usia Sekolah:
Sesuai dengan teori kognitif dari Piaget (Santrock, 2010:48) bahwa peserta
didik sekolah dasar pada umumnya berada pada tahap perkembangan kognitif
operasional konkret (7 – 11 tahun). Pada tahap ini anak berpikir secara
operasional dan penalaran logis menggantikan penalaran intuitif, meskipun
masih bersifat konkret, artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek-
objek dan peristiwa nyata. Pada masa ini anak sudah mampu menggolong-
golongkan (kemampuan klasifikasi), namun belum mampu memecahkan
masalah yang bersifat abstrak.
Operasi adalah hubungan logis di antara konsep-konsep. Operasi konkret
merupakan aktivitas mental yang dapat diputar balikan berkaitan dengan
objek-objek nyata atau konkret, sehingga anak mampu mengkoordinasikan
beberapa karakteristik. Jadi tidak hanya fokus pada suatu kualitas dari objek.
Anak sudah menguasai berbagai konsep konservasi untuk melakukan
manipulasi logis lainnya. Konservasi adalah istilah Piaget untuk kemampuan
anak mengenali bahwa sifat benda tertentu (padat, isi, jumlah) tidak akan
berubah walaupun terdapat perubahan rupa benda itu. Misalnya untuk
menguji kemampuan konservasi, anak diberi dua bola dari tanah lempung
6
dengan ukuran yang sama, lalu salah satu bola tanah lempung itu dipipihkan
menjadi bentuk panjang. Anak usia 7 atau 8 tahun kemungkinan besar
memahami bahwa jumlah lempung pada kedua benda itu sama.
Pada masa akhir usia sekolah, peserta didik kelas tinggi (10 – 12 tahun),
menunjukkan kemampuan yang semakin baik dalam menggunakan logikanya.
Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuannya dalam membuat perhitungan
yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya peserta didik
sudah mampu menghitung jarak dari rumah ke sekolah, atau menghitung
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sekolah bila berjalan
kaki atau naik kendaraan umum. Selain itu mereka sudah dapat diberikan
pengertian untuk mengelola uang, misalnya menghemat dan menabungkan
sebagaian uang sakunya untuk keperluan seperti membeli barang.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranrizka_pratiwi
 
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAMakalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAEVI PAULINA SIMAREMARE
 
PPT PROGRAM KAMPUS MENGAJAR.pptx
PPT PROGRAM KAMPUS MENGAJAR.pptxPPT PROGRAM KAMPUS MENGAJAR.pptx
PPT PROGRAM KAMPUS MENGAJAR.pptxJihaniyahahmad
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikTuti Lestari
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaReski Aprilia
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanAmbar Fidianingsih
 
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufBahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufSMAN 01 GIRI
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakHamdan Husein Batubara
 
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan SuhuPengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan SuhuDesy Aryanti
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPoetra Chebhungsu
 
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomSukayono Fawwaz
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALDadang DjokoKaryanto
 

Was ist angesagt? (20)

Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysiaPendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAMakalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
 
Penulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiahPenulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiah
 
PPT PROGRAM KAMPUS MENGAJAR.pptx
PPT PROGRAM KAMPUS MENGAJAR.pptxPPT PROGRAM KAMPUS MENGAJAR.pptx
PPT PROGRAM KAMPUS MENGAJAR.pptx
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Hots ppt.pptx
Hots ppt.pptxHots ppt.pptx
Hots ppt.pptx
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
Keterampilan Membaca
Keterampilan MembacaKeterampilan Membaca
Keterampilan Membaca
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufBahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi huruf
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan SuhuPengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 

Ähnlich wie Perkembangan Intelektual

Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiIntelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiMaya Sy
 
keragaman siswa
keragaman siswakeragaman siswa
keragaman siswaNur IB
 
Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.atho7
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...
Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...
Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...Arfan La Angka
 
KEL 3 MANAJEMEN KELAS rev.pptx
KEL 3 MANAJEMEN KELAS rev.pptxKEL 3 MANAJEMEN KELAS rev.pptx
KEL 3 MANAJEMEN KELAS rev.pptxWigatiSekarAyu1
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi pptMelz Mutz
 
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan bergandaMakalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan bergandaDiyah Sri Hariyanti
 
Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiejak19
 
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikKarakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikFitri Yusmaniah
 
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptxBAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptxRivaNadia
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Uwes Chaeruman
 
Perkembangan Kognitif dan Bahasa
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Perkembangan Kognitif dan Bahasa
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Any Septianti
 

Ähnlich wie Perkembangan Intelektual (20)

Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiIntelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
 
keragaman siswa
keragaman siswakeragaman siswa
keragaman siswa
 
Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Kecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajarKecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajar
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
Keragaman siswa
Keragaman  siswaKeragaman  siswa
Keragaman siswa
 
Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...
Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...
Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...
 
KEL 3 MANAJEMEN KELAS rev.pptx
KEL 3 MANAJEMEN KELAS rev.pptxKEL 3 MANAJEMEN KELAS rev.pptx
KEL 3 MANAJEMEN KELAS rev.pptx
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi ppt
 
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan bergandaMakalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
 
Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensi
 
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikKarakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
 
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptxBAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1
 
167 162-1-pb
167 162-1-pb167 162-1-pb
167 162-1-pb
 
Perkembangan Kognitif dan Bahasa
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Perkembangan Kognitif dan Bahasa
Perkembangan Kognitif dan Bahasa
 

Mehr von Tohir Haliwaza

Program tahunan kelas 1 pai
Program tahunan kelas 1 paiProgram tahunan kelas 1 pai
Program tahunan kelas 1 paiTohir Haliwaza
 
Program semester 1 kelas 1 pai
Program semester 1 kelas 1 paiProgram semester 1 kelas 1 pai
Program semester 1 kelas 1 paiTohir Haliwaza
 
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang BaikHadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang BaikTohir Haliwaza
 
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depokProposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depokTohir Haliwaza
 
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018Tohir Haliwaza
 
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018Tohir Haliwaza
 
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018Tohir Haliwaza
 
Mading sd bhis jakarta september 2017
Mading sd bhis jakarta september 2017Mading sd bhis jakarta september 2017
Mading sd bhis jakarta september 2017Tohir Haliwaza
 
Proposal jalan aspal 260118
Proposal jalan aspal 260118Proposal jalan aspal 260118
Proposal jalan aspal 260118Tohir Haliwaza
 
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saquraProposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saquraTohir Haliwaza
 
Mading BHIS Januari 2018
Mading BHIS Januari 2018Mading BHIS Januari 2018
Mading BHIS Januari 2018Tohir Haliwaza
 
PROTA KURTILAS 2017 2018_BHIS
PROTA KURTILAS 2017 2018_BHISPROTA KURTILAS 2017 2018_BHIS
PROTA KURTILAS 2017 2018_BHISTohir Haliwaza
 
PROSEM KURTILAS 2017/2018_BHIS
PROSEM KURTILAS 2017/2018_BHISPROSEM KURTILAS 2017/2018_BHIS
PROSEM KURTILAS 2017/2018_BHISTohir Haliwaza
 
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017Tohir Haliwaza
 
02.penilaian kinerja wakil ks
02.penilaian kinerja wakil ks02.penilaian kinerja wakil ks
02.penilaian kinerja wakil ksTohir Haliwaza
 
Disiplin tanpa teriakan
Disiplin tanpa teriakanDisiplin tanpa teriakan
Disiplin tanpa teriakanTohir Haliwaza
 
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016Tohir Haliwaza
 
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kitaWardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kitaTohir Haliwaza
 
Tohir_shalat jenazah ppt
Tohir_shalat jenazah pptTohir_shalat jenazah ppt
Tohir_shalat jenazah pptTohir Haliwaza
 
Tia rosa_kehidupan sosial manusia
Tia rosa_kehidupan sosial manusiaTia rosa_kehidupan sosial manusia
Tia rosa_kehidupan sosial manusiaTohir Haliwaza
 

Mehr von Tohir Haliwaza (20)

Program tahunan kelas 1 pai
Program tahunan kelas 1 paiProgram tahunan kelas 1 pai
Program tahunan kelas 1 pai
 
Program semester 1 kelas 1 pai
Program semester 1 kelas 1 paiProgram semester 1 kelas 1 pai
Program semester 1 kelas 1 pai
 
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang BaikHadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
 
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depokProposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
 
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
 
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
 
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018
 
Mading sd bhis jakarta september 2017
Mading sd bhis jakarta september 2017Mading sd bhis jakarta september 2017
Mading sd bhis jakarta september 2017
 
Proposal jalan aspal 260118
Proposal jalan aspal 260118Proposal jalan aspal 260118
Proposal jalan aspal 260118
 
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saquraProposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura
 
Mading BHIS Januari 2018
Mading BHIS Januari 2018Mading BHIS Januari 2018
Mading BHIS Januari 2018
 
PROTA KURTILAS 2017 2018_BHIS
PROTA KURTILAS 2017 2018_BHISPROTA KURTILAS 2017 2018_BHIS
PROTA KURTILAS 2017 2018_BHIS
 
PROSEM KURTILAS 2017/2018_BHIS
PROSEM KURTILAS 2017/2018_BHISPROSEM KURTILAS 2017/2018_BHIS
PROSEM KURTILAS 2017/2018_BHIS
 
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
 
02.penilaian kinerja wakil ks
02.penilaian kinerja wakil ks02.penilaian kinerja wakil ks
02.penilaian kinerja wakil ks
 
Disiplin tanpa teriakan
Disiplin tanpa teriakanDisiplin tanpa teriakan
Disiplin tanpa teriakan
 
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016
 
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kitaWardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita
 
Tohir_shalat jenazah ppt
Tohir_shalat jenazah pptTohir_shalat jenazah ppt
Tohir_shalat jenazah ppt
 
Tia rosa_kehidupan sosial manusia
Tia rosa_kehidupan sosial manusiaTia rosa_kehidupan sosial manusia
Tia rosa_kehidupan sosial manusia
 

Kürzlich hochgeladen

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 

Kürzlich hochgeladen (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 

Perkembangan Intelektual

  • 1. 1 Perkembangan Kemampuan Intelektual Tugas utama guru dalam pembelajaran adalah mengantarkan peserta didik pada prestasi terbaik sesuai dengan potensinya. Oleh karena peserta didik yang menjadi subjek yang akan difasilitasinya, maka hal pertama yang perlu dipahami adalah bagaimanakah karakteristik peserta yang diasuhnya tersebut. Informasi mengenai karakteristik peserta didik dalam berbagai aspek menjadi satu acuan dalam menentukan kedalaman dan keluasan materi sehingga sesuai dengan perkembangan peserta didik. Berdasarkan pemahaman tersebut pula guru bisa mengeksplorasi berbagai upaya dalam bentuk media, bahan ajar, dan metode pembelajaran untuk memfasilitasi peserta didik sehingga hal tersebut sesuai dengan perkembangan mereka. 1. Pengertian Kemampuan Intelektual Teori kecerdasan umum (general intelligence) berpandangan bahwa kecerdasan (inteligensi) merupakan kemampuan mental umum yang mendasari kemampuannya untuk mengatasi kerumitan kognitif (Gunawan, 2006: 218).. Kemampuan mental umum atau kemampuan intelektual dikaitkan dengan kemampuan untuk pemecahan masalah, berpikir abstrak, keahlian dalam pembelajaran. Seseorang yang memiliki kecerdasan yang tinggi maka memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengenal, menerima, dan memahami pengetahuan, menganalisa, mengevaluasi, dan memecahkan masalah, membaca, menulis, mengingat fakta. Menurut teori ini kecerdasan menentukan kualitas perbuatan individu. Seseorang yang memiliki kecerdasan yang tinggi akan bertindak efisien dan efektif dalam memecahkan segala persoalan hidupnya (Sukmadinata, 2007:256). Inteligensi atau kemampuan intelektual merupakan potensi bawaan (potenstial ability) yang dikaitkan dengan keberhasilan peserta didik dalam bidang akademik di sekolah. Peserta didik yang memiliki kecerdasan intelektualnya tinggi atau IQ nya tinggi diprediksi akan memiliki prestasi belajar yang tinggi pula, dan sebaliknya
  • 2. 2 2. Perkembangan Kemampuan Intelektual Intelligensi atau kemampuan intelektual merupakan kecakapan yang masih terkandung dalam diri seseorang yang diperoleh melalui faktor keturunan, namun beberapa penelitian menunjukkan dalam perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan. Kualitas lingkungan sangat mempengaruhi kualitas perkembangan kemampuan intelektual anak. Hasil penelitian Wellman terhadap 50 kasus (Sunarto, 2002:107) menunjukkan bahwa pengalaman sekolah mempengaruhi perkembangan inteligensi. Menurut Wellman anak- anak yang memiliki pengalaman pendidikan prasekolah sebelum memasuki SD, menunjukkan kemajuan yang lebih besar dalam rata-rata IQ mereka daripada anak-anak yang tidak mengikuti prasekolah. Semakin lama anak mengikuti pendidikan prasekolah, misalnya sampai tiga tahun, maka inteligensinya berkembang semakin berkualitas. Dengan demikian pengalaman yang didapat di sekolah memberi kontribusi yang positif terhadap perkembangan inteligensi anak. Bukti lain yang menunjukkan bahwa pembawaan dan lingkungan saling mempengaruhi. Hal ini dikemukakan oleh Woodworth (Makmun, 2009:62) bahwa eksperimen dengan anak kembar identik yang dibesarkan di lingkungan keluarga dan sekolah yang berbeda ternyata IQ yang tadinya identik menunjukkan adanya perbedaan sekitar 15 butir. Kualitas lingkungan sangat mempengaruhi kualitas perkembangan kecerdasan intelektual anak . Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gerber dan Ware (1970) yang dikutip Sunarto(2002:103) menyimpulkan bahwa semakin baik tinggi kualitas lingkungan rumah, cenderung semakin tinggi pula IQ anak. Tiga unsur penting dalam keluarga yang berpengaruh terhadap perkembangan inteligensi anak berdasarkan hasil penelitian ini adalah, (a) jumlah buku, majalah, dan materi belajar lainnya yang terdapat di lingkungan keluarga (b) jumlah ganjaran dan pengakuan yang diterima anak dari orangtua atas prestasi akademiknya (c) harapan orangtua akan prestasi akademiknya. Selain itu , variasi dalam stimulus adalah bagian terpenting dari lingkungan dan belajar untuk perkembangan inteligensi anak. Menurut Bloom bahwa pengalaman yang
  • 3. 3 padat pada awal pertumbuhan adalah kunci untuk mencapai perkembangan inteligensi. Selain itu, variasi dalam stimulus adalah bagian terpenting dari lingkungan dan belajar untuk perkembangan inteligensi anak. 3. Keragaman Peserta Didik dalam Kemampuan Intelektual Peserta didik memiliki keragaman individual dalam kemampuan intelektual atau intelgensi. Tingkat intelegensi (Intelelligence Quotion atau IQ) merupakan satuan untuk menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang, yang diperoleh melalui tes inteligensi. Berikut adalah beberapa ciri yang berhubungan dengan tingkatan intelegensi serta pengaruhnya terhadap proses belajar. Tabel. 5.2 Pengelompokan Anak berdasarkan Penyebaran IQ IQ Klasifikasi % Keterangan 140 - ….. Genius 0.25 Berkemampuan yang sangat luar biasa. Umumnya mampu memecahkan masalah dan menemukan sesuatu yang baru, walaupun mereka tidak bersekolah. Ada di semua ras dan bangsa, dalam semua tingkat ekonomi, baik laki-laki maupun perempuan. Contoh anak genius adalah Edison dan Einstein (Yusuf, 2014:). 130– 139 Sangat cerdas 0.75 Anak-anak yang sangat cerdas lebih cakap dalam membaca, memiliki pengetahuan bilangan yang sangat baik, perbendaharaan kata yang luas dan cepat memahami pengertian yang abstrak. Umumnya, faktor kesehatan, kekuatan, dan ketangkasan lebih menonjol daripada anak normal. 120 – 129 Cerdas 6.0 Kelompok ini sangat berhasil dalam pekerjaan sekolah/akademik, seringkali mereka berada di kelas biasa. Pimpinan kelas biasanya berasal dari kelompok ini. 110 – 119 Normal tinggi 13.0 Kelompok ini merupakan kelompok individu yang normal, namun pada tingkat yang tinggi 90 - 109 Normal 60.0 Kelompok ini merupakan kelompok rata-rata atau normal (average), dan merupakan kelompok terbesar persentasenya dari populasi penduduk. 80 - 89 Normal rendah 13.0 Kelompok ini termasuk kelompok normal, rata-rata atau sedang namun pada tingkat terbawah, belajarnya agak lamban. Mereka dapat menyelesaikan sekolah tingkat SLP , akan tetapi menghadapi kesulitan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas di SLA. 70 - 79 Bodoh 6.0 Kelompok ini berada di perbatasan antara kelompok terbelakang dan kelompok normal. Anak kelompok ini dapat bersekolah di SLP., meskipun mengalami banyak kesulitan dan hambatan, Akan tetapi sulit sekali menyelesaikan di kelas-kelas terakhir SLP
  • 4. 4 IQ Klasifikasi % Keterangan 50 - 69 Debil/ Moron 0.75 Anak debil sampai batas tertentu dapat belajar membaca, menulis, dan melakukan perhitungan- perhitungan yang sederhana dapat diberikan pekerjaan rutin yang tidak memerlukan perencanaan dan pemecahan. Anak debil banyak bersekolah di SLB. 30- 40 Imbesil 0.20 Kecerdasannya sama dengan anak normal usia 7 tahun.. Anak imbesil tidak bisa dididik di sekolah biasa. 0 - 29 Idiot 0.05 Idiot merupakan kelompok individu terbelakang yang paling rendah. Jarang ditemukan baik di sekolah umum maupun sekolah luar biasa Sumber: Yusuf. (2014:111-112) 4. Tahapan Perkembangan Berpikir Kemampuan intelektual atau inteligensi menggambarkan kemampuan berpikir dan bertindak (Sunarto, 2002:100). Perkembangan kemampuan berpikir atau perkembangan kemampuan intelektual dikenal sebagai perkembangan kognitif. Teori perkembangan kognitif dikemukakan oleh Jean Piaget, seorang psikolog berkembangsaan Swiss. Melalui observasi yang cermat bertahun-tahun Piaget membagi tahapan perkembangan kognitif menjadi empat tahapan yaitu sensorimotor, preoperasional, operasional konkret dan formal operasional. Tiap tahap perkembangan kognitif memiliki karakteristik kemampuan berpikir , oleh karena itu guru harus menyesuaikan materi dan strategi pembelajaran dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Contoh anak SD belum mampu berpikir abstrak, maka materi pembelajaran jangan bersifat abstrak, dan ketika mengajar sebaiknya menggunakan alat-alat peraga. Tahapan perkembangan kognitif dijelaskan pada tabel berikut ini. Tabel 5.1. Tahapan Piaget mengenai Perkembangan Intelektual Tahapan Karakteristik Sensorimotor (sejak kelahiran s.d usia 2 thn)  Membedakan diri sendiri dengan setiap objek .  Mengenal diri sebagai pelaku kegiatan dan mulai bertindak dengan tujuan tertentu, misalnya menarik seutas tali untuk menggerakkan sebuah mobil atau menggoncangkan mainan supaya bersuara.  Menguasai keadaan tetap dari objek (object permanence).  Menyadari bahwa benda tetap ada meskipun tidak lagi terjangkau oleh indra. Preoperasional (2 – 7 tahun)  Terdiri atas sub tahap fungsi simbolis (2-4thn) dan sub tahap pemikiran intuitif (4-7 thn).  Belajar menggunakan bahasa dan menggambarkan objek
  • 5. 5 Tahapan Karakteristik dengan imajinasi dan kata-kata.  Berpikir masih bersifat egosentris mempunyai kesulitan menerima pandangan orang lain.  Mengklasifikasikan objek menurut tanda, misalnya: mengelompokkan semua balok merah tanpa memperhatikan bentuknya atau semua balok persegi tanpa memperhatikan warnanya. Operasional konkret (7 – 11 atau12 tahun)  Mampu berpikir logis mengenai objek dan kejadian meskipun masih terikat objek-objek yang bersifat konkret  Menguasai konservasi jumlah (usia 7 tahun), jumlah tak terbatas (usia 7 tahun), dan berat (usia 9 tahun).  Mengklasifikasikan objek menurut beberapa tanda dan menyusunnya dalam suatu seri berdasarkan satu dimensi, seperti ukuran. Operasional formal 11,0 atau 12,0 –14,0 atau 15,0 Tahun)  Mampu berpikir logis mengenai soal abstrak serta menguji hipotesis secara sistematis.  Menaruh perhatian terhadap masalah hipotesis, masa depan, dan masalah ideologis Sumber: Santrock, 2010:47-56) 5. Karakteristik Perkembangan Kognitif Peserta Didik Usia Sekolah: Sesuai dengan teori kognitif dari Piaget (Santrock, 2010:48) bahwa peserta didik sekolah dasar pada umumnya berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkret (7 – 11 tahun). Pada tahap ini anak berpikir secara operasional dan penalaran logis menggantikan penalaran intuitif, meskipun masih bersifat konkret, artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek- objek dan peristiwa nyata. Pada masa ini anak sudah mampu menggolong- golongkan (kemampuan klasifikasi), namun belum mampu memecahkan masalah yang bersifat abstrak. Operasi adalah hubungan logis di antara konsep-konsep. Operasi konkret merupakan aktivitas mental yang dapat diputar balikan berkaitan dengan objek-objek nyata atau konkret, sehingga anak mampu mengkoordinasikan beberapa karakteristik. Jadi tidak hanya fokus pada suatu kualitas dari objek. Anak sudah menguasai berbagai konsep konservasi untuk melakukan manipulasi logis lainnya. Konservasi adalah istilah Piaget untuk kemampuan anak mengenali bahwa sifat benda tertentu (padat, isi, jumlah) tidak akan berubah walaupun terdapat perubahan rupa benda itu. Misalnya untuk menguji kemampuan konservasi, anak diberi dua bola dari tanah lempung
  • 6. 6 dengan ukuran yang sama, lalu salah satu bola tanah lempung itu dipipihkan menjadi bentuk panjang. Anak usia 7 atau 8 tahun kemungkinan besar memahami bahwa jumlah lempung pada kedua benda itu sama. Pada masa akhir usia sekolah, peserta didik kelas tinggi (10 – 12 tahun), menunjukkan kemampuan yang semakin baik dalam menggunakan logikanya. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuannya dalam membuat perhitungan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya peserta didik sudah mampu menghitung jarak dari rumah ke sekolah, atau menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sekolah bila berjalan kaki atau naik kendaraan umum. Selain itu mereka sudah dapat diberikan pengertian untuk mengelola uang, misalnya menghemat dan menabungkan sebagaian uang sakunya untuk keperluan seperti membeli barang.