SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1
Pengembangan Potensi Peserta Didik
Tujuan pembelajaran hakekatnya adalah membantu peserta didik untuk
mengembangkan potensinya secara optimal, oleh karena itu guru seyogyanya
mengenali dan memahami potensi peserta didik yang menjadi siswa asuhnya.
Dengan memahami potensi peserta didik, guru dapat memberi gambaran tentang
kekuatan dan kelemahan, kelebihan dan kekurangan peserta didik, serta dapat
mengetahui potensi yang perlu ditingkatkan dan kelemahan yang perlu
diminimalisasi. Dengan demikian guru dapat merencanakan pembelajaran yang
tepat agar peserta didik mencapai prestasi terbaiknya sesuai dengan potensinya.
A. Pengertian Potensi
Potensi adalah kemampuan yang masih terkandung dalam diri peserta didik yang
diperoleh secara herediter (pembawaan). Menurut Sukmadinata (2007:159)
kecakapan potensial merupakan kecakapan-kecakapan yang masih tersembunyi,
masih kuncup belum terwujudkan, dan merupakan kecakapan yang dibawa dari
kelahiran. Dengan demikian potensi merupakan modal dan sekaligus batas-batas
bagi perkembangan kecakapan nyata atau hasil belajar. Peserta didik yang
memiliki potensi yang tinggi memungkinkan memiliki prestasi yang tinggi pula,
tapi tidak mungkin prestasinya melebihi potensinya. Melalui proses belajar atau
pengaruh lingkungan, maka potensi dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi
hasil belajar atau kecakapan nyata dalam berbagai aspek kehidupan dan perilaku.
Oleh karena potensi merupakan kecakapan yang masih tersembunyi atau yang
masih terkandung dalam diri peserta didik, maka guru sebaiknya memiliki
kemauan dan kemampuan mengidentifikasi potensi yang dimiliki peserta didik
yang menjadi siswa asuhnya, kemudian membantu mengembangkan potensi
peserta didik secara optimal.
B. Jenis-jenis Potensi
Potensi dibedakan menjadi potensi fisik dan potensi psikologis (Desmita,
2014:40). Potensi psikologis berkaitan dengan kecerdasan, bakat (aptitude) dan
kreativitas. Kecerdasan diantaranya yaitu kecerdasan umum (kemampuan
intelektual), kecerdasan majemuk, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual.
2
Bakat terbagi menjadi bakat sekolah (scholastic aptitude) dan bakat dalam
pekerjaan (vocational aptitude).
1. Potensi Fisik
Potensi fisik berkaitan dengan kondisi dan kesehatan tubuh, ketahanan dan
kekuatan tubuh, serta kecakapan motorik (Desmita,2014:53). Ada di antara
individu yang memiliki potensi fisik yang luar biasa, mampu membuat
gerakan fisik yang efektif dan efisien serta memiliki kekuatan fisik yang
tangguh. Menurut Gardner (Sukmadinata, 2007:95) individu yang memiliki
kecerdasan kinestetis, berbakat dalam bidang fisik mampu mempelajari olah
raga dengan cepat dan selalu menunjukkan permainan yang baik atau
individu yang berbakat dalam seni tari mampu menguasai gerakan-gerakan
yang indah dan lentur.
2. Potensi Psikologis
a. Kecerdasan
1) Potensi Kecerdasan Umum
Kecerdasan umum (general intelligence) atau kemampuan intelektual
merupakan kemampuan mental umum yang mendasari
kemampuannya untuk mengatasi kerumitan kognitif (Gunawan,
2006:218) . Kemampuan umum dikaitkan dengan kemampuan untuk
pemecahan masalah, berpikir abstrak, keahlian dalam pembelajaran.
Menurut Sukmadinata (2007:256) seseorang yang memiliki
kecerdasan yang tinggi maka memiliki kemampuan yang tinggi dalam
mengenal, menerima, dan memahami pengetahuan, menganalisa,
mengevaluasi, dan memecahkan masalah, membaca, menulis, serta
mengingat fakta. Inteligensi atau kemampuan intelektual merupakan
potensi bawaan (potential ability) yang dikaitkan dengan keberhasilan
peserta didik dalam bidang akademik di sekolah. Peserta didik yang
memiliki kecerdasan intelektual tinggi atau IQ nya tinggi diprediksi
akan memiliki prestasi belajar yang tinggi pula, dan sebaliknya.
2) Kecerdasan Majemuk
Menurut Gardner (Sukmadinata, 2011:95) tingkat inteligensi atau IQ
bukan satu-satunya kecerdasan yang dapat meramalkan kesuksesan,
akan tetapi ada kecerdasan dalam spektrum yang lebih luas yaitu
3
kecerdasan majemuk (multiple intelligentce) . Dalam diri anak
terdapat berbagai potensi atau kecerdasan majemuk. Menurut
Gardner setiap anak memiliki kecenderungan dari delapan
kecerdasan, meskipun memiliki tingkat penguasaan yang berbeda.
1) Kecerdasan bahasa (verbal-linguistic intelligence), kecakapan berpikir
melalui kata-kata, menggunakan bahasa untuk menyatakan dan
memaknai arti yang kompleks (penulis, ahli bahasa, sastrawan, jurnalis,
orator, penyiar adalah orang-orang yang memiliki inteligensi linguistik
yang tinggi.
2) Kecerdasan matematika – logis (logical-mathematical intelligence),
kecakapan untuk menghitung, mengkuantitatif, merumuskan proposisi
dan hipotesis, serta memecahkan perhitungan-perhitungan matematis
yang kompleks (para ilmuwan, ahli matematis, akuntan, insinyur,
pemrogram komputer).
3) Kecerdasan spasial–visual (visual-spatial intelligence), kecakapan
berpikir dalam ruang tiga dimensi (pilot, nakhoda, astronot, pelukis,
arsitek, dll.)
4) Kecerdasan kinestetis atau gerakan fisik (kinesthetic intelligence).
Kecakapan melakukan gerakan dan keterampilan-kecekatan fisik
(olahragawan, penari, pencipta tari, perajin profesional, dokter bedah).
5) Kecerdasan musik (musical intelligence). Kecakapan untuk
menghasilkan dan menghargai musik, sensitivitas terhadap melodi,
ritme, nada, tangga nada, (komposer, musisi, kritikus musik, penyanyi,
pengamat musik).
6) Kecerdasan hubungan sosial (interpersonal intelligence). Kecakapan
memahami dan merespon serta berinteraksi dengan orang lain secara
efektif (guru, konselor, pekerja sosial, aktor, pimpinan masyarakat,
politikus)
7) Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence). Kecakapan
mengenali dan memahami diri serta menata diri sendiri secara efektif
(agamawan, psikolog, psikiater, filsuf).
4
8) Kecerdasan naturalis adalah kecakapan manusia untuk mengenali
tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta (petani, ahli botani,
arkeolog, antropolog, ahli ekologi, ahli tanah,atau pecinta lingkungan).
Konsep kecerdasan majemuk bukanlah hal baru, ahli-ahli lain
menyebutnya sebagai bakat atau aptitude. Dalam pandangan Gardner
tidak ada manusia bodoh, terutama jika individu diberikan rangsangan
yang tepat. Setiap peserta didik memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-
beda dari 8 kecerdasan majemuk. Setiap kecerdasan akan menjadi suatu
kemampuan yang luar biasa jika lingkungan (orangtua dan guru)
memberikan rangsangan yang tepat.
3) Kecerdasan Emosi
Konsep kecerdasan emosi semakin popular dan meluas serta
menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kecerdasan emosi
dalam mencapai keberhasilan, hal itu terjadi setelah Goleman
menerbitkan buku Emotional Intelligence tahun 1995. Kecerdasan
emosi memiliki peran yang penting dalam pendidikan, maupun dunia
kerja bahkan ke semua bidang kehidupan yang melibatkan hubungan
antar manusia. Menurut Goleman (1997:57) setiap orang memiliki
kemampuan yang berbeda dalam wilayah kecerdasan emosi, misalnya
beberapa orang amat terampil dalam menangani kecemasan sendiri
tetapi sulit mengatasi rasa marah. Kecerdasan emosi dikembangkan
melalui proses belajar. Kecerdasan emosional memiliki lima wilayah
utama, yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri
sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan
orang lain.. Materi kecerdasan emosi akan dibahas pada materi
khusus.
4) Kecerdasan Spiritual
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan fitrah sebagai
hambaNya untuk beribadah kepadaNya. Hal ini dibuktikan oleh hasil
penelitian ahli psikologi/syaraf Michael Persinger dan
V.S.Ramachandran ahli syaraf dari universitas California yang
5
menemukan eksistensi God-Spot dalam otak manusia. Pada God-spot
itulah terdapat fitrah manusia yang terdalam. Danah Zohar dan Ian
Marshal adalah penggagas pertama mengenai konsep kecerdasan
spiritual (SQ). Materi kecerdasan spiritual akan dibahas pada materi
khusus (Agustian, 2001: xxxix)
b. Bakat
Bakat merupakan kecakapan dasar atau suatu potensi yang merupakan
pembawaan untuk memperoleh suatu pengetahuan atau keterampilan
pada bidang tertentu. Setiap individu memiliki bakat hanya berbeda baik
dalam derajat maupun jenisnya. Bakat dapat dikelompokkan menjadi bakat
bilangan, bakat bahasa, bakat tilikan ruang, tilikan hubungan sosial, dan
bakat gerak motoris (Makmun, 2009:55). Pembagian jenis bakat mungkin
dikaitkan dengan bidang studi atau bakat sekolah (scholastic aptitude) atau
bidang pekerjaan (vocational aptitude). Bakat sekolah berkaitan dengan
kemampuan penguasaan ilmu, penguasaan mata pelajaran, seperti bakat
matematika, bahasa, fisika, sejarah, IPS, olah raga, musik, menggambar dan
keterampilan. Bakat pekerjaan berkaitan dengan penguasaan bidang
pekerjaan seperti bidang teknik, pertanian, dan ekonomi.
c. Kreativitas
Kreativitas memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan
kreativitas individu dapat mencapai keberhasilan dan kebahagiaan. Orang
kreatif adalah orang yang unggul, mereka terus belajar dan membuat
kreasi. Banyak karya-karya besar baik dalam bidang seni lukis, seni musik,
ilmu pengetahuan dan teknologi, lahir dari orang-orang kreatif. Setiap
orang memiliki potensi kreatif meskipun dalam derajat yang berbeda.
Seperti halnya potensi yang lain bakat kreatif dikembangkan melalui
interaksinya dengan lingkungan.
Para ahli memberikan pengertian yang berbeda mengenai kreativitas,
untuk memudahkan pemahaman mengenai kreatifitas Hurlock (2013:5)
merangkum unsur-unsur kreativitas sebagai berikut : (1) kreativitas
merupakan proses bukan hasil; (2) proses kreativitas memiliki tujuan yang
6
memberikan keuntungan; (3) kreativitas lahir dari pemikiran divergen; (4)
kreativitas mengarah pada penciptaan yang baru, berbeda, dan unik, dapat
berupa lisan, tulisan, konkrit atau abstrak; (5) kreativitas merupakan cara
berpikir, berbeda dengan kecerdasan yang mencakup kemampuan mental
selain berpikir; (6). daya cipta bergantung pada perolehan pengetahuan
yang diterima; (7) kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang mengarah
pada beberapa bentuk prestasi, misalnya, melukis, membangun balok, atau
melamun.
Menurut DePorter (2001:293) orang kreatif selalu ingin tahu, suka
mencoba, senang bermain, intuitif, dan setiap orang mempunyai potensi
untuk menjadi orang kreatif seperti itu. Orang kreatif menggunakan
pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang
memungkinkan mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara baru.
Hal itu merupakan cara berpikir lateral. Menurut De Bono (1991:8) pola
berpikir lateral selalu berkaitan dengan ide-ide baru, maka nampak erat
kaitannya dengan pola berpikir kreatif. Berdasarakan uraian di
atakreativitas ditandai oleh berpikir divergen dan pola berpikir lateral
1) Hubungan Kreativitas dengan Kecerdasan
Menurut Hurlock (2013:4-5) tidak selamanya orang yang kreatif
memiliki inteligensi yang tinggi. Kadang-kadang ditemukan orang yang
memiliki bakat kreatifnya tinggi tetapi tingkat kecerdasannya rendah,
dan tidak semua orang yang tingkat kecerdasannya tinggi adalah
pencipta Contohnya, banyak anak yang pandai memiliki prestasi
akademis yang tinggi, tetapi hanya sedikit yang menunjukkan cara
berpikir kreatif yang tidak sekedar memberikan yang diinginkan guru.
Kreativitas dan kecerdasan akan berjalan seiring apabila faktor
lingkungan dan dalam diri individu tidak mengganggu perkembangan
kreativitas. Contohnya, cara mendidik yang sangat otoriter di rumah
atau di sekolah selama tahun-tahun pembentukan awal akan
menghambat kreativitas, akan tetapi tidak mempengaruhi kecerdasan
7
yang tinggi. Dalam kondisi seperti ini hubungan antara kreativitas dan
inteligensi akan rendah.
Terdapat hubungan yang positif antara kecerdasan dengan kreativitas,
apabila kreativitas menjurus pada penciptaan sesuatu yang baru yang
bergantung pada kemampuan untuk mendapatkan pengetahuan yang
sudah umum diterima. Kemampuan untuk menerima pengetahuan
yang akan digunakan dalam menciptakan sesuatu yang baru
bergantung pada kemampuan intelektual atau kecerdasan.
.
Apabila tidak ada hambatan yang mengganggu perkembangan
kreativitas, maka semakin cerdas anak semakin dapat ia menjadi
kreatif.
2) Nilai Kreativitas
Kreativitas memiliki arti yang penting bagi anak-anak. Kreativitas
memberi anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar.
Anak merasa puas dapat menciptakan sesuatu sendiri, dan apabila
dihargai maka anak merasa bahagia. Penghargaan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap kepribadian anak. Sebaliknya kritikan
dan ejekan terhada kreasi anak, maka akan megurangi harga dirinya.
Dengan bertambahnya usia anak, prestasi merupakan hal yang paling
penting dalam penyesuaian hidup mereka. Kreativitas dapat
membantu mereka untuk mencapai keberhasilan di bidang yang
berarti bagi mereka dan dipandang baik oleh orang yang berarti bagi
dirinya (contohnya, orangtua dan guru). Hal ini akan menjadi sumber
kepuasan bagi dirinya
3) Kondisi yang Meningkatkan Kreativitas
Kreativitas itu mengutamakan proses bukan hasil, berkembang dalam
iklim yang demokratis dan permisif, serta diperlukan sarana dan
prasarana untuk mengembangkannya. Seperti halnya potensi yang lain
8
bakat kreatif dikembangkan melalui interaksinya dengan lingkungan
Hurlock (2013:11) menyatakan terdapat beberapa kondisi yang dapat
meningkatkan kreativitas, seperti berikut ini.
 Waktu. Beri kesempatan kepada anak untuk memiliki waktu bebas
untuk menemukan ide-ide dan mempraktekkan idenya.
 Kesempatan. Berikan waktu dan kesempatan menyendiri untuk
mengembangkan kehidupan imajinatif yang kaya, bebas dari
tekanan kelompok sosial.
 Dorongan. Berikan dorongan untuk kreatif meskipun prestasinya
tidak sesuai dengan standar orang dewasa, jangan diejek atau
dikritik
 Sarana. Sedakan sarana yang merupakan hal penting untuk
merangsang dorongan eksperimen dan eksplorasi.
 Lingkungan. Berikan lingkungan rumah dan sekolah yang
merangsang kreativitas anak. Bimbinglah untuk menggunakan
sarana yang akan mendorong kreativitas dan berikan sedini
mungkin sejak anak masih bayi dan lanjutkan hingga masa sekolah
 Percaya diri. Bangun hubungan orangtua dan anak yang tidak
posesif, agar memberikan rasa percaya diri dan mandiri.
 Cara mendidik. Didiklah anak secara demokratis dan permisif baik
di rumah dan di sekolah akan meningkatkan kreativitas.
 Pengetahuan. Kreativitas tidak muncul dalam kehampaan. Berikan
kesempatan untuk memperoleh pengetahuan. Semakin banyak
pengetahuan yang dapat diperoleh anak, semakin baik dasar untuk
mencapai hasil yang kreatif. Pulaski mengatakan, “Anak-anak harus
berisi agar dapat berfantasi”.
4) Karakteristik Kreativitas
Beberapa ahli psikologi mengemukakan karakteristik kreativitas
berdasarkan hasil studi terhadap kreativitas. Menurut Utami
Munandar (Ali, 2014:52) mengemukakan ciri-ciri kreativitas antara
lain sbb.
a) Senang mencari pengalaman baru.
9
b) Mempunyai keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit.
c) Mempunyai inisiatif.
d) Mempunyai ketekunan yang tinggi.
e) Cenderung kritis terhadap orang lain.
f) Berani menyampaikan pendapat dan keyakinannya.
g) Selalu ingin tahu.
h) Peka atau perasa.
i) Enerjik dan ulet.
j) Menyenangi tugas-tugas yang majemuk.
k) Percaya diri.
l) Memiliki rasa humor.
m)Mempunyai rasa keindahan.
n) Memiliki wawasan mesa depan dan penuh imajinasi
Sedangkan menurut Torrance (Ali, 2014:53) ciri-ciri kreativitas
diantaranya adalah sbb.
a) Mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
b) Tekun dan tidak mudah bosan.
c) Percaya diri dan mandiri.
d) Merasa tertantang oleh kemajemukan atau kompleksitas.
e) Berpikir divergen.
5) Tahapan Kreativitas
Menurut Wallas (Ali, 2014:51) keberhasilan orang-orang kreatif
dalam mencapai ide, gagasan, pemecahan, cara kerja, dan karya
baru biasanya melewati beberapa tahapan seperti berikut ini.
 Persiapan meletakan dasar: mempelajari latar belakang masalah,
seluk beluk dan problematiknya. Pada tahapan ini diperlukan minat
dan antusiasme untuk memperoleh pengetahuan dan informasi
sebagai persiapan untuk kreativitas
 Inkubasi: mengambil waktu untuk meninggalkan masalah, istirahat,
santai. Mencari kegiatan yang melepaskan diri dari kesibukan
10
pikiran mengenai masalah yang sedang dihadapi. Pada tahap ini
proses pemecahan masalah diendapkan dalam alam pra sadar.
 Iluminasi: tahap ini disebut sebagai tahap pemahaman, suatu tahap
mendapatkan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja,
dan jawaban baru.
 Verifikasi/produksi: menghadapi dan memecahkan masalah-
masalah praktis, sehubungan dengan perwujudan ide, gagasan,
pemecahan, penyelesaian, cara kerja, dan jawaban baru. Pada tahap
ini dilakukan langkah-langkah untuk mewujudkan ide dan gagasan
kreatif menjadi karya kreatif dan inovatif.
Gambar 4.1 Pembelajaran untuk Mengembangkan kreativitas
Sumber: sd-yosef-lht; sdmtamanagung.wordpress.com;
vanywulandary31.wordpress.com
Gambar 1 dan 2 aktivitas yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik menciptakan satu karya. Gambar 3 menunjukkan siswa
sedang bereksperimen tentang pesawat sederhana yang memberikan
kesempatan mengetahui berbagai titik berat benda yang dapat
menggerakan benda lain tanpa menyentuh.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaSukardi Juniardi
 
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusiaEksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusiaDodyk Fallen
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Hasil Observasi Anak Tunarungu
Hasil Observasi Anak TunarunguHasil Observasi Anak Tunarungu
Hasil Observasi Anak TunarunguArina Latifah
 
Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporanYuliana
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^Rissa ZH
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitaTjoetnyak Izzatie
 
KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013Istna Zakia Iriana
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanRico Afrinando
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
laporan sma study tour ke malang
laporan sma study tour ke malanglaporan sma study tour ke malang
laporan sma study tour ke malangALKATA
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
Tugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiTugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiNovhie Red Queen
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 

Was ist angesagt? (20)

Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasa
 
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusiaEksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
Eksistensi pendidikan dalam pengembangan fitrah manusia
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Hasil Observasi Anak Tunarungu
Hasil Observasi Anak TunarunguHasil Observasi Anak Tunarungu
Hasil Observasi Anak Tunarungu
 
Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporan
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
 
KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
laporan sma study tour ke malang
laporan sma study tour ke malanglaporan sma study tour ke malang
laporan sma study tour ke malang
 
Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
Proses penciptaan tari
Proses penciptaan tariProses penciptaan tari
Proses penciptaan tari
 
Tugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiTugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasi
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Dimensi dan struktur ips
Dimensi dan struktur ips Dimensi dan struktur ips
Dimensi dan struktur ips
 

Ähnlich wie Pengembangan potensi peserta didik

Learner differences
Learner differencesLearner differences
Learner differencesSwi Yunarti
 
Teori kecerdasan pelbagai
Teori kecerdasan pelbagaiTeori kecerdasan pelbagai
Teori kecerdasan pelbagaibibahfayyadh
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)windi rahmawati
 
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdfMATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdfRussyRanggayonie
 
Bakat minat dan kemampan
Bakat minat dan kemampanBakat minat dan kemampan
Bakat minat dan kemampanvenidwis
 
Kbk 3073 kepelbagaian kecerdasan
Kbk 3073 kepelbagaian kecerdasanKbk 3073 kepelbagaian kecerdasan
Kbk 3073 kepelbagaian kecerdasanLee Cyee
 
PPKB PAI Karakteristik Siswa & Asesmen Awal.pptx
PPKB PAI Karakteristik Siswa & Asesmen Awal.pptxPPKB PAI Karakteristik Siswa & Asesmen Awal.pptx
PPKB PAI Karakteristik Siswa & Asesmen Awal.pptxsantos72852
 
Kit apa itu_pintar_cerdas
Kit apa itu_pintar_cerdasKit apa itu_pintar_cerdas
Kit apa itu_pintar_cerdasgreenfrog88
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Narendra
 
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakKelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakMitha Ye Es
 
Anak berbakat cerdas dan istimewa2
Anak berbakat cerdas dan istimewa2Anak berbakat cerdas dan istimewa2
Anak berbakat cerdas dan istimewa2naon9
 

Ähnlich wie Pengembangan potensi peserta didik (20)

Chapter 7
Chapter 7Chapter 7
Chapter 7
 
Chapter 7
Chapter 7Chapter 7
Chapter 7
 
Learner differences
Learner differencesLearner differences
Learner differences
 
Teori kecerdasan pelbagai
Teori kecerdasan pelbagaiTeori kecerdasan pelbagai
Teori kecerdasan pelbagai
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
 
Untuk seseorang individu belajar
Untuk seseorang individu belajarUntuk seseorang individu belajar
Untuk seseorang individu belajar
 
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdfMATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
 
Bakat minat dan kemampan
Bakat minat dan kemampanBakat minat dan kemampan
Bakat minat dan kemampan
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Mengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan MajemukMengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan Majemuk
 
Kbk 3073 kepelbagaian kecerdasan
Kbk 3073 kepelbagaian kecerdasanKbk 3073 kepelbagaian kecerdasan
Kbk 3073 kepelbagaian kecerdasan
 
PPKB PAI Karakteristik Siswa & Asesmen Awal.pptx
PPKB PAI Karakteristik Siswa & Asesmen Awal.pptxPPKB PAI Karakteristik Siswa & Asesmen Awal.pptx
PPKB PAI Karakteristik Siswa & Asesmen Awal.pptx
 
Kit apa itu_pintar_cerdas
Kit apa itu_pintar_cerdasKit apa itu_pintar_cerdas
Kit apa itu_pintar_cerdas
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1
 
Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1
 
Multiple intelligence
Multiple intelligenceMultiple intelligence
Multiple intelligence
 
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakKelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
 
Anak berbakat cerdas dan istimewa2
Anak berbakat cerdas dan istimewa2Anak berbakat cerdas dan istimewa2
Anak berbakat cerdas dan istimewa2
 

Mehr von Tohir Haliwaza

Program tahunan kelas 1 pai
Program tahunan kelas 1 paiProgram tahunan kelas 1 pai
Program tahunan kelas 1 paiTohir Haliwaza
 
Program semester 1 kelas 1 pai
Program semester 1 kelas 1 paiProgram semester 1 kelas 1 pai
Program semester 1 kelas 1 paiTohir Haliwaza
 
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang BaikHadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang BaikTohir Haliwaza
 
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depokProposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depokTohir Haliwaza
 
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018Tohir Haliwaza
 
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018Tohir Haliwaza
 
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018Tohir Haliwaza
 
Mading sd bhis jakarta september 2017
Mading sd bhis jakarta september 2017Mading sd bhis jakarta september 2017
Mading sd bhis jakarta september 2017Tohir Haliwaza
 
Proposal jalan aspal 260118
Proposal jalan aspal 260118Proposal jalan aspal 260118
Proposal jalan aspal 260118Tohir Haliwaza
 
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saquraProposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saquraTohir Haliwaza
 
Mading BHIS Januari 2018
Mading BHIS Januari 2018Mading BHIS Januari 2018
Mading BHIS Januari 2018Tohir Haliwaza
 
PROTA KURTILAS 2017 2018_BHIS
PROTA KURTILAS 2017 2018_BHISPROTA KURTILAS 2017 2018_BHIS
PROTA KURTILAS 2017 2018_BHISTohir Haliwaza
 
PROSEM KURTILAS 2017/2018_BHIS
PROSEM KURTILAS 2017/2018_BHISPROSEM KURTILAS 2017/2018_BHIS
PROSEM KURTILAS 2017/2018_BHISTohir Haliwaza
 
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017Tohir Haliwaza
 
02.penilaian kinerja wakil ks
02.penilaian kinerja wakil ks02.penilaian kinerja wakil ks
02.penilaian kinerja wakil ksTohir Haliwaza
 
Disiplin tanpa teriakan
Disiplin tanpa teriakanDisiplin tanpa teriakan
Disiplin tanpa teriakanTohir Haliwaza
 
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016Tohir Haliwaza
 
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kitaWardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kitaTohir Haliwaza
 
Tohir_shalat jenazah ppt
Tohir_shalat jenazah pptTohir_shalat jenazah ppt
Tohir_shalat jenazah pptTohir Haliwaza
 
Tia rosa_kehidupan sosial manusia
Tia rosa_kehidupan sosial manusiaTia rosa_kehidupan sosial manusia
Tia rosa_kehidupan sosial manusiaTohir Haliwaza
 

Mehr von Tohir Haliwaza (20)

Program tahunan kelas 1 pai
Program tahunan kelas 1 paiProgram tahunan kelas 1 pai
Program tahunan kelas 1 pai
 
Program semester 1 kelas 1 pai
Program semester 1 kelas 1 paiProgram semester 1 kelas 1 pai
Program semester 1 kelas 1 pai
 
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang BaikHadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
Hadits Taqwa dan Akhlak Yang Baik
 
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depokProposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
Proposal online musholla nurul hidayah rt 5 rw 7 cikumpa sukmajaya depok
 
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
Silabus Bina Ibadah SD BHIS 2018
 
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
KI & KD 2013 Bina Ibadah BHIS 2018
 
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018
Proposal Pembebasan Tanah Masjid Muniroh 2018
 
Mading sd bhis jakarta september 2017
Mading sd bhis jakarta september 2017Mading sd bhis jakarta september 2017
Mading sd bhis jakarta september 2017
 
Proposal jalan aspal 260118
Proposal jalan aspal 260118Proposal jalan aspal 260118
Proposal jalan aspal 260118
 
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saquraProposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura
Proposal permohonan bantuan alat mainan paud saqura
 
Mading BHIS Januari 2018
Mading BHIS Januari 2018Mading BHIS Januari 2018
Mading BHIS Januari 2018
 
PROTA KURTILAS 2017 2018_BHIS
PROTA KURTILAS 2017 2018_BHISPROTA KURTILAS 2017 2018_BHIS
PROTA KURTILAS 2017 2018_BHIS
 
PROSEM KURTILAS 2017/2018_BHIS
PROSEM KURTILAS 2017/2018_BHISPROSEM KURTILAS 2017/2018_BHIS
PROSEM KURTILAS 2017/2018_BHIS
 
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
 
02.penilaian kinerja wakil ks
02.penilaian kinerja wakil ks02.penilaian kinerja wakil ks
02.penilaian kinerja wakil ks
 
Disiplin tanpa teriakan
Disiplin tanpa teriakanDisiplin tanpa teriakan
Disiplin tanpa teriakan
 
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016
Panduan Penilaian K-13 sd revisi des 2016
 
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kitaWardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita
Wardatuz zakiyah_benda benda di sekitar kita
 
Tohir_shalat jenazah ppt
Tohir_shalat jenazah pptTohir_shalat jenazah ppt
Tohir_shalat jenazah ppt
 
Tia rosa_kehidupan sosial manusia
Tia rosa_kehidupan sosial manusiaTia rosa_kehidupan sosial manusia
Tia rosa_kehidupan sosial manusia
 

Kürzlich hochgeladen

E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Kürzlich hochgeladen (20)

E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Pengembangan potensi peserta didik

  • 1. 1 Pengembangan Potensi Peserta Didik Tujuan pembelajaran hakekatnya adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara optimal, oleh karena itu guru seyogyanya mengenali dan memahami potensi peserta didik yang menjadi siswa asuhnya. Dengan memahami potensi peserta didik, guru dapat memberi gambaran tentang kekuatan dan kelemahan, kelebihan dan kekurangan peserta didik, serta dapat mengetahui potensi yang perlu ditingkatkan dan kelemahan yang perlu diminimalisasi. Dengan demikian guru dapat merencanakan pembelajaran yang tepat agar peserta didik mencapai prestasi terbaiknya sesuai dengan potensinya. A. Pengertian Potensi Potensi adalah kemampuan yang masih terkandung dalam diri peserta didik yang diperoleh secara herediter (pembawaan). Menurut Sukmadinata (2007:159) kecakapan potensial merupakan kecakapan-kecakapan yang masih tersembunyi, masih kuncup belum terwujudkan, dan merupakan kecakapan yang dibawa dari kelahiran. Dengan demikian potensi merupakan modal dan sekaligus batas-batas bagi perkembangan kecakapan nyata atau hasil belajar. Peserta didik yang memiliki potensi yang tinggi memungkinkan memiliki prestasi yang tinggi pula, tapi tidak mungkin prestasinya melebihi potensinya. Melalui proses belajar atau pengaruh lingkungan, maka potensi dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi hasil belajar atau kecakapan nyata dalam berbagai aspek kehidupan dan perilaku. Oleh karena potensi merupakan kecakapan yang masih tersembunyi atau yang masih terkandung dalam diri peserta didik, maka guru sebaiknya memiliki kemauan dan kemampuan mengidentifikasi potensi yang dimiliki peserta didik yang menjadi siswa asuhnya, kemudian membantu mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. B. Jenis-jenis Potensi Potensi dibedakan menjadi potensi fisik dan potensi psikologis (Desmita, 2014:40). Potensi psikologis berkaitan dengan kecerdasan, bakat (aptitude) dan kreativitas. Kecerdasan diantaranya yaitu kecerdasan umum (kemampuan intelektual), kecerdasan majemuk, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual.
  • 2. 2 Bakat terbagi menjadi bakat sekolah (scholastic aptitude) dan bakat dalam pekerjaan (vocational aptitude). 1. Potensi Fisik Potensi fisik berkaitan dengan kondisi dan kesehatan tubuh, ketahanan dan kekuatan tubuh, serta kecakapan motorik (Desmita,2014:53). Ada di antara individu yang memiliki potensi fisik yang luar biasa, mampu membuat gerakan fisik yang efektif dan efisien serta memiliki kekuatan fisik yang tangguh. Menurut Gardner (Sukmadinata, 2007:95) individu yang memiliki kecerdasan kinestetis, berbakat dalam bidang fisik mampu mempelajari olah raga dengan cepat dan selalu menunjukkan permainan yang baik atau individu yang berbakat dalam seni tari mampu menguasai gerakan-gerakan yang indah dan lentur. 2. Potensi Psikologis a. Kecerdasan 1) Potensi Kecerdasan Umum Kecerdasan umum (general intelligence) atau kemampuan intelektual merupakan kemampuan mental umum yang mendasari kemampuannya untuk mengatasi kerumitan kognitif (Gunawan, 2006:218) . Kemampuan umum dikaitkan dengan kemampuan untuk pemecahan masalah, berpikir abstrak, keahlian dalam pembelajaran. Menurut Sukmadinata (2007:256) seseorang yang memiliki kecerdasan yang tinggi maka memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengenal, menerima, dan memahami pengetahuan, menganalisa, mengevaluasi, dan memecahkan masalah, membaca, menulis, serta mengingat fakta. Inteligensi atau kemampuan intelektual merupakan potensi bawaan (potential ability) yang dikaitkan dengan keberhasilan peserta didik dalam bidang akademik di sekolah. Peserta didik yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi atau IQ nya tinggi diprediksi akan memiliki prestasi belajar yang tinggi pula, dan sebaliknya. 2) Kecerdasan Majemuk Menurut Gardner (Sukmadinata, 2011:95) tingkat inteligensi atau IQ bukan satu-satunya kecerdasan yang dapat meramalkan kesuksesan, akan tetapi ada kecerdasan dalam spektrum yang lebih luas yaitu
  • 3. 3 kecerdasan majemuk (multiple intelligentce) . Dalam diri anak terdapat berbagai potensi atau kecerdasan majemuk. Menurut Gardner setiap anak memiliki kecenderungan dari delapan kecerdasan, meskipun memiliki tingkat penguasaan yang berbeda. 1) Kecerdasan bahasa (verbal-linguistic intelligence), kecakapan berpikir melalui kata-kata, menggunakan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks (penulis, ahli bahasa, sastrawan, jurnalis, orator, penyiar adalah orang-orang yang memiliki inteligensi linguistik yang tinggi. 2) Kecerdasan matematika – logis (logical-mathematical intelligence), kecakapan untuk menghitung, mengkuantitatif, merumuskan proposisi dan hipotesis, serta memecahkan perhitungan-perhitungan matematis yang kompleks (para ilmuwan, ahli matematis, akuntan, insinyur, pemrogram komputer). 3) Kecerdasan spasial–visual (visual-spatial intelligence), kecakapan berpikir dalam ruang tiga dimensi (pilot, nakhoda, astronot, pelukis, arsitek, dll.) 4) Kecerdasan kinestetis atau gerakan fisik (kinesthetic intelligence). Kecakapan melakukan gerakan dan keterampilan-kecekatan fisik (olahragawan, penari, pencipta tari, perajin profesional, dokter bedah). 5) Kecerdasan musik (musical intelligence). Kecakapan untuk menghasilkan dan menghargai musik, sensitivitas terhadap melodi, ritme, nada, tangga nada, (komposer, musisi, kritikus musik, penyanyi, pengamat musik). 6) Kecerdasan hubungan sosial (interpersonal intelligence). Kecakapan memahami dan merespon serta berinteraksi dengan orang lain secara efektif (guru, konselor, pekerja sosial, aktor, pimpinan masyarakat, politikus) 7) Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence). Kecakapan mengenali dan memahami diri serta menata diri sendiri secara efektif (agamawan, psikolog, psikiater, filsuf).
  • 4. 4 8) Kecerdasan naturalis adalah kecakapan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta (petani, ahli botani, arkeolog, antropolog, ahli ekologi, ahli tanah,atau pecinta lingkungan). Konsep kecerdasan majemuk bukanlah hal baru, ahli-ahli lain menyebutnya sebagai bakat atau aptitude. Dalam pandangan Gardner tidak ada manusia bodoh, terutama jika individu diberikan rangsangan yang tepat. Setiap peserta didik memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda- beda dari 8 kecerdasan majemuk. Setiap kecerdasan akan menjadi suatu kemampuan yang luar biasa jika lingkungan (orangtua dan guru) memberikan rangsangan yang tepat. 3) Kecerdasan Emosi Konsep kecerdasan emosi semakin popular dan meluas serta menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kecerdasan emosi dalam mencapai keberhasilan, hal itu terjadi setelah Goleman menerbitkan buku Emotional Intelligence tahun 1995. Kecerdasan emosi memiliki peran yang penting dalam pendidikan, maupun dunia kerja bahkan ke semua bidang kehidupan yang melibatkan hubungan antar manusia. Menurut Goleman (1997:57) setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam wilayah kecerdasan emosi, misalnya beberapa orang amat terampil dalam menangani kecemasan sendiri tetapi sulit mengatasi rasa marah. Kecerdasan emosi dikembangkan melalui proses belajar. Kecerdasan emosional memiliki lima wilayah utama, yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain.. Materi kecerdasan emosi akan dibahas pada materi khusus. 4) Kecerdasan Spiritual Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan fitrah sebagai hambaNya untuk beribadah kepadaNya. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian ahli psikologi/syaraf Michael Persinger dan V.S.Ramachandran ahli syaraf dari universitas California yang
  • 5. 5 menemukan eksistensi God-Spot dalam otak manusia. Pada God-spot itulah terdapat fitrah manusia yang terdalam. Danah Zohar dan Ian Marshal adalah penggagas pertama mengenai konsep kecerdasan spiritual (SQ). Materi kecerdasan spiritual akan dibahas pada materi khusus (Agustian, 2001: xxxix) b. Bakat Bakat merupakan kecakapan dasar atau suatu potensi yang merupakan pembawaan untuk memperoleh suatu pengetahuan atau keterampilan pada bidang tertentu. Setiap individu memiliki bakat hanya berbeda baik dalam derajat maupun jenisnya. Bakat dapat dikelompokkan menjadi bakat bilangan, bakat bahasa, bakat tilikan ruang, tilikan hubungan sosial, dan bakat gerak motoris (Makmun, 2009:55). Pembagian jenis bakat mungkin dikaitkan dengan bidang studi atau bakat sekolah (scholastic aptitude) atau bidang pekerjaan (vocational aptitude). Bakat sekolah berkaitan dengan kemampuan penguasaan ilmu, penguasaan mata pelajaran, seperti bakat matematika, bahasa, fisika, sejarah, IPS, olah raga, musik, menggambar dan keterampilan. Bakat pekerjaan berkaitan dengan penguasaan bidang pekerjaan seperti bidang teknik, pertanian, dan ekonomi. c. Kreativitas Kreativitas memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan kreativitas individu dapat mencapai keberhasilan dan kebahagiaan. Orang kreatif adalah orang yang unggul, mereka terus belajar dan membuat kreasi. Banyak karya-karya besar baik dalam bidang seni lukis, seni musik, ilmu pengetahuan dan teknologi, lahir dari orang-orang kreatif. Setiap orang memiliki potensi kreatif meskipun dalam derajat yang berbeda. Seperti halnya potensi yang lain bakat kreatif dikembangkan melalui interaksinya dengan lingkungan. Para ahli memberikan pengertian yang berbeda mengenai kreativitas, untuk memudahkan pemahaman mengenai kreatifitas Hurlock (2013:5) merangkum unsur-unsur kreativitas sebagai berikut : (1) kreativitas merupakan proses bukan hasil; (2) proses kreativitas memiliki tujuan yang
  • 6. 6 memberikan keuntungan; (3) kreativitas lahir dari pemikiran divergen; (4) kreativitas mengarah pada penciptaan yang baru, berbeda, dan unik, dapat berupa lisan, tulisan, konkrit atau abstrak; (5) kreativitas merupakan cara berpikir, berbeda dengan kecerdasan yang mencakup kemampuan mental selain berpikir; (6). daya cipta bergantung pada perolehan pengetahuan yang diterima; (7) kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang mengarah pada beberapa bentuk prestasi, misalnya, melukis, membangun balok, atau melamun. Menurut DePorter (2001:293) orang kreatif selalu ingin tahu, suka mencoba, senang bermain, intuitif, dan setiap orang mempunyai potensi untuk menjadi orang kreatif seperti itu. Orang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara baru. Hal itu merupakan cara berpikir lateral. Menurut De Bono (1991:8) pola berpikir lateral selalu berkaitan dengan ide-ide baru, maka nampak erat kaitannya dengan pola berpikir kreatif. Berdasarakan uraian di atakreativitas ditandai oleh berpikir divergen dan pola berpikir lateral 1) Hubungan Kreativitas dengan Kecerdasan Menurut Hurlock (2013:4-5) tidak selamanya orang yang kreatif memiliki inteligensi yang tinggi. Kadang-kadang ditemukan orang yang memiliki bakat kreatifnya tinggi tetapi tingkat kecerdasannya rendah, dan tidak semua orang yang tingkat kecerdasannya tinggi adalah pencipta Contohnya, banyak anak yang pandai memiliki prestasi akademis yang tinggi, tetapi hanya sedikit yang menunjukkan cara berpikir kreatif yang tidak sekedar memberikan yang diinginkan guru. Kreativitas dan kecerdasan akan berjalan seiring apabila faktor lingkungan dan dalam diri individu tidak mengganggu perkembangan kreativitas. Contohnya, cara mendidik yang sangat otoriter di rumah atau di sekolah selama tahun-tahun pembentukan awal akan menghambat kreativitas, akan tetapi tidak mempengaruhi kecerdasan
  • 7. 7 yang tinggi. Dalam kondisi seperti ini hubungan antara kreativitas dan inteligensi akan rendah. Terdapat hubungan yang positif antara kecerdasan dengan kreativitas, apabila kreativitas menjurus pada penciptaan sesuatu yang baru yang bergantung pada kemampuan untuk mendapatkan pengetahuan yang sudah umum diterima. Kemampuan untuk menerima pengetahuan yang akan digunakan dalam menciptakan sesuatu yang baru bergantung pada kemampuan intelektual atau kecerdasan. . Apabila tidak ada hambatan yang mengganggu perkembangan kreativitas, maka semakin cerdas anak semakin dapat ia menjadi kreatif. 2) Nilai Kreativitas Kreativitas memiliki arti yang penting bagi anak-anak. Kreativitas memberi anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar. Anak merasa puas dapat menciptakan sesuatu sendiri, dan apabila dihargai maka anak merasa bahagia. Penghargaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kepribadian anak. Sebaliknya kritikan dan ejekan terhada kreasi anak, maka akan megurangi harga dirinya. Dengan bertambahnya usia anak, prestasi merupakan hal yang paling penting dalam penyesuaian hidup mereka. Kreativitas dapat membantu mereka untuk mencapai keberhasilan di bidang yang berarti bagi mereka dan dipandang baik oleh orang yang berarti bagi dirinya (contohnya, orangtua dan guru). Hal ini akan menjadi sumber kepuasan bagi dirinya 3) Kondisi yang Meningkatkan Kreativitas Kreativitas itu mengutamakan proses bukan hasil, berkembang dalam iklim yang demokratis dan permisif, serta diperlukan sarana dan prasarana untuk mengembangkannya. Seperti halnya potensi yang lain
  • 8. 8 bakat kreatif dikembangkan melalui interaksinya dengan lingkungan Hurlock (2013:11) menyatakan terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan kreativitas, seperti berikut ini.  Waktu. Beri kesempatan kepada anak untuk memiliki waktu bebas untuk menemukan ide-ide dan mempraktekkan idenya.  Kesempatan. Berikan waktu dan kesempatan menyendiri untuk mengembangkan kehidupan imajinatif yang kaya, bebas dari tekanan kelompok sosial.  Dorongan. Berikan dorongan untuk kreatif meskipun prestasinya tidak sesuai dengan standar orang dewasa, jangan diejek atau dikritik  Sarana. Sedakan sarana yang merupakan hal penting untuk merangsang dorongan eksperimen dan eksplorasi.  Lingkungan. Berikan lingkungan rumah dan sekolah yang merangsang kreativitas anak. Bimbinglah untuk menggunakan sarana yang akan mendorong kreativitas dan berikan sedini mungkin sejak anak masih bayi dan lanjutkan hingga masa sekolah  Percaya diri. Bangun hubungan orangtua dan anak yang tidak posesif, agar memberikan rasa percaya diri dan mandiri.  Cara mendidik. Didiklah anak secara demokratis dan permisif baik di rumah dan di sekolah akan meningkatkan kreativitas.  Pengetahuan. Kreativitas tidak muncul dalam kehampaan. Berikan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan yang dapat diperoleh anak, semakin baik dasar untuk mencapai hasil yang kreatif. Pulaski mengatakan, “Anak-anak harus berisi agar dapat berfantasi”. 4) Karakteristik Kreativitas Beberapa ahli psikologi mengemukakan karakteristik kreativitas berdasarkan hasil studi terhadap kreativitas. Menurut Utami Munandar (Ali, 2014:52) mengemukakan ciri-ciri kreativitas antara lain sbb. a) Senang mencari pengalaman baru.
  • 9. 9 b) Mempunyai keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit. c) Mempunyai inisiatif. d) Mempunyai ketekunan yang tinggi. e) Cenderung kritis terhadap orang lain. f) Berani menyampaikan pendapat dan keyakinannya. g) Selalu ingin tahu. h) Peka atau perasa. i) Enerjik dan ulet. j) Menyenangi tugas-tugas yang majemuk. k) Percaya diri. l) Memiliki rasa humor. m)Mempunyai rasa keindahan. n) Memiliki wawasan mesa depan dan penuh imajinasi Sedangkan menurut Torrance (Ali, 2014:53) ciri-ciri kreativitas diantaranya adalah sbb. a) Mempunyai rasa ingin tahu yang besar. b) Tekun dan tidak mudah bosan. c) Percaya diri dan mandiri. d) Merasa tertantang oleh kemajemukan atau kompleksitas. e) Berpikir divergen. 5) Tahapan Kreativitas Menurut Wallas (Ali, 2014:51) keberhasilan orang-orang kreatif dalam mencapai ide, gagasan, pemecahan, cara kerja, dan karya baru biasanya melewati beberapa tahapan seperti berikut ini.  Persiapan meletakan dasar: mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk dan problematiknya. Pada tahapan ini diperlukan minat dan antusiasme untuk memperoleh pengetahuan dan informasi sebagai persiapan untuk kreativitas  Inkubasi: mengambil waktu untuk meninggalkan masalah, istirahat, santai. Mencari kegiatan yang melepaskan diri dari kesibukan
  • 10. 10 pikiran mengenai masalah yang sedang dihadapi. Pada tahap ini proses pemecahan masalah diendapkan dalam alam pra sadar.  Iluminasi: tahap ini disebut sebagai tahap pemahaman, suatu tahap mendapatkan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, dan jawaban baru.  Verifikasi/produksi: menghadapi dan memecahkan masalah- masalah praktis, sehubungan dengan perwujudan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, dan jawaban baru. Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah untuk mewujudkan ide dan gagasan kreatif menjadi karya kreatif dan inovatif. Gambar 4.1 Pembelajaran untuk Mengembangkan kreativitas Sumber: sd-yosef-lht; sdmtamanagung.wordpress.com; vanywulandary31.wordpress.com Gambar 1 dan 2 aktivitas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik menciptakan satu karya. Gambar 3 menunjukkan siswa sedang bereksperimen tentang pesawat sederhana yang memberikan kesempatan mengetahui berbagai titik berat benda yang dapat menggerakan benda lain tanpa menyentuh.