Dokumen tersebut membahas tentang pengantar logistik dan distribusi. Ia memberikan penjelasan mengenai konsep dasar logistik, rantai pasok, distribusi dan transportasi serta isu-isu terkait."
1. Pengantar Logistik dan
Distribusi
Togar M. Simatupang
Masyarakat Logistik Indonesia (MLI) dan
Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB
Disampaikan pada Kuliah Umum di lingkungan
Kementrian Perdagangan – Direktorat Logistik dan
Sarana Distribusi – Senin 5 Desember 2011
2. Tujuan dan Cakupan
• Tujuan:
– Peserta memahami dasar-dasar pengetahuan tentang logistik dan
distribusi
• Cakupan:
– Pengetahuan Dasar tentang Logistik dan Distribusi:
• Pemahaman Logistik
• Pemahaman Rantai Pasok
• Pemahaman Distribusi dan Transportasi
• Kebijakan dan Regulasi berkaitan dengan logistik dan rantai pasok
– Isu-isu terkait Logistik dan Distribusi dengan detail sebagai berikut:
• Pasokan-permintaan
• Distribusi
• Transportasi
• Infrastruktur logistik
2
3. Kilasan
• Definisi Logistik dan Sistem Logistik
• Definisi Rantai Pasok
• Sistem Distribusi
• Sistem Transportasi
• Kebijakan Logistik
• Isu-isu Logistik dan Distribusi
3
5. Logistik Makro vs. Logistik Mikro
Logistik Makro Logistik Mikro
• Fokus pada kebijakan • Fokus pada strategi
• Melibatkan kepentingan • Melibatkan kepentingan
banyak pihak perusahaan
• Tujuan manfaat bagi semua • Tujuan maksimasi laba untuk
pemegang kepentingan perusahaan
• Tingkat mata rantai suatu • Tingkat mata rantai
industri (kumpulan perusahaan (logistik masuk
perusahaan sejenis) dan logistik keluar)
• Unsur tarif dan non-tarif • Unsur harga dan ketersediaan
• Kriteria: efektif, efisien, dan • Kriteria: efektif dan efisien
berkeadilan bagi banyak pihak bagi perusahaan
5
6. Definisi Logistik
• Logistik – proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian aliran yang efisien dan efektif dari
barang atau jasa dan informasi terkait mulai dari
titik asal sampai titik penggunaan untuk
memenuhi keperluan pelanggan (Reference:
Council of Logistics Management)
• Ciri-ciri Logistik:
– Aliran: barang dan informasi (energi, orang, uang, dll.)
– Unsur: gudang, transportasi, dan persediaan
– Inti: menambah kegunaan waktu dan tempat
Sumber: http://www.logisticsworld.com/logistics.htm
6
7. Tujuan Logistik
Tujuan logistik:
Meminimasikan biaya logistik total untuk
memenuhi tingkat layanan yang telah ditentukan
• Keandalan layanan, misalnya: tepat • Biaya fungsional, misalnya:
jumlah, tepat waktu, tepat harga transportasi, gudang, penanganan
• Waktu dan konsistensi siklus material, pemrosesan pesanan,
pesanan penanganan produk yang
• Fleksibilitas dikembalikan
• Biaya mediasi pasar: biaya barang
kosong, biaya barang berlebih, biaya
kerusakan, biaya kadaluwarsa
7
9. Kegiatan Logistik
• Transportasi • Perencanaan Produksi
• Penyimpanan • Pembelian
• Pengemasan • Pelayanan Pelanggan
• Penanganan Bahan • Lokasi Situs
• Pemenuhan Pesanan • Penanganan Retur
• Peramalan • Pembuangan
• Suku Cadang • Kegiatan lainnya…
9
10. Fungsi Logistik
Pengolahan pesanan
dan Layanan
Pelanggan
Fungsi Lainnya:
Jaringan • Pembelian
Persediaan
Fasilitas • Perencanaan
produksi
• Peramalan
permintaan
Gudang, • Pentarifan
Penanganan material, Transportasi • Barang kembali
Pengemasan • Sisa, skrap, sampah
10
11. Jasa Logistik
Konsultasi
Agen atau Jasa
Broker Pergudangan
Jasa Jasa
Pengemasan Transportasi
Logistik
Jasa Sistem
Jasa e-logistik
Informasi
Jasa Jasa
Pengantaran Distribusi
(3PL) Jasa Pusat Fisik
Distribusi
11
18. Rantai Pasok
• Rantai Pasok:
– Bagaimana para organisasi (pemasok, pabrikan, distributor, dan
pelanggan) terhubung bersama dalam menangani logistik
barang atau jasa untuk memenuhi permintaan pelanggan
• Manajemen rantai pasok (SCM):
– Pengelolaan aliran informasi, produk, dan jasa melalui jaringan
pemasok, perusahaan, pelanggan, dan mitra lainnya
• Rantai pasok perusahaan:
– Sisi pasokan – bahan baku, logistik masuk, dan logistik produksi
– Sisi permintaan – logistik keluar, logistik pemasaran dan
penjualan
18
22. Rantai Pasok Nike
Nike
This figure illustrates the
major entities in Nike’s
supply chain and the flow
of information upstream
and downstream to
coordinate the activities
involved in buying,
making, and moving a
product. Shown here is a
simplified supply chain,
with the upstream portion
focusing only on the
suppliers for sneakers and
sneaker soles.
22
24. Salah satu cara pandang ongkos
melakukan bisnis
4%
Laba
21% Biaya Logistik Kegunaan waktu dan tempat
27% Biaya Pemasaran Kegunaan kepemilikan
Kegunaan bentuk
48% Biaya Produksi
24
25. Prioritas Daya Saing
Harga Lebih Murah
(atau laba lebih tinggi)
BIAYA
Tanggapan lebih Pengantaran
cepat Tepat Waktu
KECEPATAN KEANDALAN
KUALITAS FLEKSIBILITAS
Produk dan jasa Varitas/jenis
bebas kesalahan Kastomisasi
Inovasi
Fluktuasi volume 25
26. Persoalan Umum Logistik
• Ketidakpastian • Koordinasi
• Imbal-balik (trade-off) • Tingkat kerumitan
antara Ongkos ‘dan’ Tingkat (kompleksitas) sistem rantai
Pelayanan pasok
• Pungutan Liar • Kartel
• Prasarana dan Sarana • Regulasi
– Keterhubungan dan Fasilitas – Tumpang tindih
– Teknologi – Kekosongan
– Sistem Informasi – Berlebihan
– Energi – Biaya tambahan
26
32. Sistem dan
Prosedur
(SOP)
Logistik
32
Sumber: http://www.thailogistics.com/index.php?lay=show&ac=article&Id=194029&Ntype=5
33. Bagaimana memecahkan masalah?
• Apa akar masalahnya?
• Apa ide solusinya?
• Bagaimana melakukan perubahan atau
implementasi?
AKAR
MASALAH SOLUSI
MASALAH
33
34. Apa akar masalahnya?
• Tumpang tindih wewenang dan tanggung
jawab?
• Berbagi informasi?
• Informasi yang tidak akurat?
• Sistem kinerja?
• Sistem insentif?
• Proses bisnis yang tidak terpadu?
• Atau lainnya?
34
35. Apa solusinya?
Ide Solusi Mengapa solusi ini Mengapa solusi ini
efektif? kurang efektif?
Kolaborasi
Perencanaan,
Peramalan, dan
Pengantaran
Penataan Ulang
Wewenang dan
Tanggung Jawab
Sistem Pemantauan
dan Evaluasi
35
37. Distribusi
• Distribusi: langkah-langkah yang diambil untuk
memindahkan dan menyimpan barang dari tahap
pemasok ke tahap pelanggan pada suatu rantai
pasok
• Distribusi berpengaruh langsung terhadap ongkos
dan pengalaman pelanggan dan karena itu
mendorong laba
• Pilihan jaringan distribusi dapat mencapai tujuan
rantai pasok mulai dari ongkos terendah sampai
ketanggapan tinggi
37
39. Saluran Distribusi
Kumpulan organisasi antara (intermediaries) yang
terlibat dalam proses pembuatan barang atau jasa
yang digunakan atau dikonsumsi oleh pelanggan
Saluran 1
M C
Saluran 2
M R C
Saluran 3
M W R C
Saluran 4
M W J R C
39
40. Jaringan Distribusi
• Pengiriman:
– Langsung (direct shipment)
– Tidak Langsung (indirect shipment)
• Peran Pelanggan:
– Pasif (delivery service)
– Aktif (pickup service)
• Pembayaran:
– In franco: pengantaran ‘franco’ adalah ketika pengirim
membayar ongkos pengiriman atau ‘pengantaran
gratis’
– In situ: pembeli yang membayar ongkos pengantaran
40
41. Jaringan Distribusi Efektif
LOKASI Waktu Ancang LOKASI
PUSAT
PRODUKSI
DISTRIBUSI
Waktu Ancang Waktu Ancang • Kapasitas
• Pertukaran
TINGKAT
• Waktu Siklus
PELAYANAN
PERSEDIAAN/
TRANSPORTASI
Waktu Ancang PRODUK
• Kereta • Biaya
• Truk • Ukuran Keputusan Logistik:
• Air • Saluran
• Lokasi Fasilitas
• Laut • Pelanggan
• Pipa • Moda Transportasi
• Antar moda • Persediaan
• Produk
41
42. Keputusan Perancangan Saluran
Distribusi
Analisis Kebutuhan Layanan Pelanggan
Tetapkan Tujuan Saluran dan Kendala
Identifikasi Alternatif Utama
Distribusi Distribusi Distribusi
Intensif Selektif Eksklusif
Evaluasi Alternatif Utama
42
45. Sumber: Hokey Min, (1996), "Distribution channels in Japan: Challenges and opportunities for the Japanese market 45
entry", International Journal of Physical Distribution & Logistics Management, Vol. 26 No. 10, pp. 22-35.
47. Definisi Transportasi
• Kegiatan yang melibatkan pemindahan barang
dari titik asal ke pelanggan
• Tujuan transportasi adalah pemindahan barang
secara fisik dengan andal, aman, tepat waktu,
efisien, dan efektif ke titik tujuan
• Kriteria memilih moda transportasi:
– Kecepatan
– Keandalan dalam memenuhi kebutuhan
– Keluwesan
– Perbandingan biaya
47
49. Skala dan Jarak Ekonomis
Skala/jarak ekonomis Ongkos total
Ongkos per ton/km
Ongkos Total
Berat/Jarak Berat/Jarak
49
50. Karakteristik Standar Jasa Transportasi
Sumber:
http://log.logcluster.
org/response/transp 50
ort/index.html
51. Penyedia Jasa Logistik
Operasi
Sumberluar
Transportasi
Angkutan
Pergudangan
Angkutan 3PL
Dukungan IT
Angkutan
Operasi Sendiri
Integrasi Rantai
Pasok
Angkutan
In-house Logistics Lainnya
Department
Lainnya
Dukungan IT
Pergudangan
Transportasi
Jasa pengurusan transportasi atau pengelola logistik adalah setiap jasa yang
berhubungan dengan penerimaan, angkutan, pengonsolidasian barang,
penyimpanan, penanganan, pengepakan, penyerahan logistik atau distribusi
barang, dan jasa tambahan terkait, termasuk pengurusan kepabeanan
51
ataupun penutupan asuransi barang.
52. Pola Pembayaran (1)
• Related to shipment size
– LTL and LCL shipments: minimum total rate for quantities below a
minimum threshold, then several weight categories with different rates.
– TL and CL shipments: rate depends only on equipment size ordered.
– Time-volume rates: encourages shippers to send minimum quantities
regularly, in an effort by carriers to ensure regular flow of business
• Related to distance
– Uniform rates: independent of distance (e.g., USPS priority mail)
– Proportional rates: Fixed rate + variable rate per distance (truckload rates)
– Tapered rates: Increase with distance but at decreasing rate (air
transportation)
– Blanket rates: constant rates for certain intervals of distance (e.g., UPS
rates, bulk cargo).
52
53. Pola Pembayaran (2)
• Related to product shipped
– Weight/volume, value / weight, value/volume
– Liability to loss, damage or theft
– Risk of hazardous material
– Expense of handling
– Security of container or packaging
• Special services
– Diversion and reconsignment
– Special equipment, e.g., refrigiration
– Demurrage/detention
– Stopoff charges
– Switching
– etc.
• Deferred rates: If the shipper is willing to accept delay in shipment
• Rates can also be affected by the existing demand: Revenue management
53
58. Peringkat LPI 2010:
Infrastructure, Shipments international, competence logistics, Tracking &
tracing, Domestic logistics costs, Timeliness, and Customs
Negara Peringkat Skor
Singapura 2 4,09
Korea 23 3,64
Cina 27 3,49
Malaysia 29 3,44
Thailand 35 3,29
Brazil 41 3,20
Filipina 44 3,14
India 47 3,12
Vietnam 53 2,96
Indonesia 75 2,76
Bangladesh 79 2,74
Somalia 155 1,34
Sumber: Arvis, J-F., Mustra, M.A., Ojala, L., Shepherd, B. and Saslavsky, D. (2010), Connecting to Compete 2010: Trade Logistics in 58
the
Global Economy, The World Bank, Washington.
60. Aliran Bebas Jasa ASEAN
Tahun Sektor
4 sektor prioritas (transportasi udara, pariwisata, e-ASEAN,
2010
kesehatan)
2013 Jasa logistik
2015 Jasa-jasa lainnya
Implementasi keseluruhan MRA untuk jasa profesional pada
tahun 2015. (MRAs yang sudah selesai meliputi:
architectural, nursing, accountancy services, surveying
qualifications, engineering, medical practitioners, dental
practitioners, tourism professionals.
60
61. Tema Pengembangan 6 Koridor
Ekonomi Indonesia
"Sentra produksi dan
pengolahan hasil "Lumbung energi "Lumbung pangan
bumi" nasional" nasional"
Koridor Pantai Timur
Sumatra – Jawa Bag. Koridor Kalimantan
Barat Koridor Sulawesi
Koridor Pantai Utara
Jawa
Koridor Jawa Timur- Koridor Papua
Bali-NTB
"Pendorong industri & "Kawasan dengan SDA
manufaktur nasional" "Pintu gerbang melimpah dan SDM yang
pariwisata nasional" sejahtera" 61
Sumber: Menko Perekonomian (2010)
65. Visi Misi dan Tujuan
Kementerian Perdagangan 2010-2014
Visi
Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak
Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi serta
Pencipta Kemakmuran Rakyat Yang Berkeadilan
Misi
– Meningkatkan kinerja ekspor non-migas secara
berkualitas
– Menguatkan pasar dalam negeri
– Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan
jaringan distribusi nasional
65
66. Prioritas Program
1. INTERNASIONAL:
a) Global: Perjanjian Multilateral yang adil bagi negara berkembang;
b) Regional dan Bilateral:
• FTA dan perjanjian lain untuk peningkatan akses pasar melalui penurunan tarif;
• Mengatasi Non-Tariff Measures;
• Promosi
2. NASIONAL:
a) Cross Border:
• Komoditas strategis: kelancaran arus barang
• Komoditas unggulan: pengamanan pasar (SNI)
b) Pengawasan Barang Beredar :
• Komoditas unggulan:melalui labelling, pengawasan daluwarsa, kesehatan,
lingkungan;
• Komoditas Strategis: Memperlancar distribusi dan harga yang terjangkau
c) Trade Defense: safeguard/CVD, Anti-dumping;
d) Promosi produksi dalam negeri: 100% Cinta Indonesia
66
67. Tugas Pokok Direktorat Logistik dan
Sarana Distribusi
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan pedoman, norma,
standar, prosedur, dan kriteria serta
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan di bidang logistik dan
sarana distribusi perdagangan.
Sumber: http://www.depdag.go.id/tupoksi_direktorat_jenderal_perdagangan_dalam_negeri/
67
68. Fungsi Direktorat Logistik dan Sarana
Distribusi
a. Penyiapan perumusan kebijakan peningkatan di bidang pengembangan dan
pengelolaan sarana distribusi serta informasi dan bimbingan teknis penyedia jasa
logistik dan kerja sama pengembangan sistem logistik;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan dan pengelolaan
sarana distribusi serta informasi dan bimbingan teknis penyedia jasa logistik dan
kerja sama pengembangan sistem logistik;
c. Penyiapan penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang pengembangan dan pengelolaan sarana distribusi serta informasi dan
bimbingan teknis penyedia jasa logistik dan kerja sama pengembangan sistem
logistik;
d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di
bidang pengembangan dan pengelolaan sarana distribusi serta informasi dan
bimbingan teknis penyedia jasa logistik dan kerja sama pengembangan sistem
logistik; dan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
68
70. Kebijakan Logistik
• Kebijakan: peraturan, undang-undang, panduan,
regulasi, keputusan, ketetapan
• Kebijakan Logistik adalah proses perencanaan,
fasilitasi, implementasi, pemantauan, dan
pengendalian aliran dan penyimpanan barang
dalam dan antar sistem logistik yang
dimanfaatkan oleh perusahaan, agen,
pemerintah, atau organisasi dengan tujuan
meningkatkan keunggulan bersaing, efisiensi, dan
berkeadilan.
70
71. Mengapa perlu kebijakan?
• Ketidaksamaan informasi (asymmetric information)
• Kegagalan pemerintah
– Ketidakefisienan partisipasi birokrat
– Ketidakjelasan, ketidaklengkapan, dan ketiadaan peraturan
– Tumpang tindih peraturan
– Ketidaktepatan dan ketidakadilan pelaksanaan kebijakan
– Ketidaktepatan pembagian tugas dan dana
• Kegagalan pasar (ketidakadilan dalam transaksi)
– Ketidaksamaan daya tawar (bargaining power) atau kekuatan yang mendominasi pasar
(kartel, monopoli, oligopoli)
– Eksternalitas sosial dan lingkungan yang terabaikan
– Diskriminasi atau preferensi yang merugikan
– Biaya penyesuaian yang terlalu mahal
– Kepentingan generasi mendatang yang terabaikan
– Ketidakpastian yang merugikan pengambilan keputusan
71
72. Contoh Kebijakan Terkait Logistik
• Sistem Transportasi Multimoda (Combined Transport System): Peraturan Pemerintah RI No. 8
Tahun 2011 Tentang Angkutan Multimoda
• UU RI No. 6 Tahun 1984 Tentang Pos
• UU RI No.7 Tahun 1996 Tentang Pangan
• Inpres RI No. 8 Tahun 2000 Tentang Penetapan Harga Dasar Gabah Serta Harga Pembelian
Gabah dan Beras
• PP RI No.61 Thn. 2003 Tentang Perubahan Atas PP No.7 Thn.2003 Tentang Pendirian
Perusahaan Umum (PERUM) BULOG
• Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 24/M-DAG/PER/5/2010 Tentang Instansi Penerbit
Surat Keterangan Asal (Certificate Of Origin) Untuk Barang Ekspor Indonesia
• Peraturan Bersama Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan Menteri Kelautan dan
Perikanan RI No. 64/M-DAG/PER/12/2009 dan No. PB.03/MEN/2009 tanggal 23 Desember
2009 Tentang Larangan Sementara Impor Udang Spesies Tertentu Ke Wilayah Republik
Indonesia
• Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 13 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana
• Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 4 Tahun 2009 Tentang
Pedoman Bantuan Logistik
72
73. Aras Pengembangan Logistik
• Aras 1:
– Koridor Angkutan: terhubung secara fisik.
• Aras 2:
– Koridor Angkutan Antar Moda: dukungan berbagai moda
transportasi.
• Aras 3:
– Koridor Logistik: fasilitasi kelembagaan, teknologi
informasi, dan keuangan.
• Aras 4:
– Koridor ekonomi: transaksi dan investasi bisnis antar lokasi.
73
74. Usulan Pengembangan Logistik
• Logistik bukan untuk dirinya sendiri tetapi sebagai katalisator
pembangunan terpadu: sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.
• Logistik untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan menghindarkan
perdagangan manusia: logistik perkotaan/pedesaan/maritim.
• Logistik bukan hanya untuk kemandirian pangan dan kesehatan lokal
tetapi juga untuk mendorong ekspor ke negara tetangga dan investasi
asing.
• Logistik bukan hanya berkaitan dengan prasarana tetapi pencarian
kombinasi yang tepat antara produksi, penyimpanan, dan transportasi
untuk melayani komunitas dengan biaya yang lebih efisien.
• Pentingnya peran pemerintah dalam mengatur dan/atau menguasai
logistik barang strategis (misalnya ketahanan pangan) secara terpadu
mulai dari logistik sarana produksi, logistik produksi, penyimpanan,
penampungan, dan distribusi.
• Pendidikan logistik perlu mendapat perhatian untuk dapat berkembang di
masa depan.
74
75. Isu-isu Logistik Indonesia
• Ketidakpastian dan ketidakmerataan pasokan
dan permintaan
• Ongkos distribusi yang kurang kompetitif
• Sistem transportasi yang tidak terpadu
• Infrastruktur logistik yang belum berkembang
• Kagagalan pemerintah dalam koordinasi dan
regulasi
• Kegagalan pasar yang sering terjadi
75