Ekonomi kreatif nasional memiliki kontribusi lebih dari 7,4% terhadap PDB.
Indonesia memiliki kekayaan warisan budaya, seperti fesyen, kuliner, seni, kerajinan, dan hiburan.
Warisan budaya adalah modal utama dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Pelaksanaan Friends of Creative Economy (FCE) untuk mendorong sinergi pentahelix, yakni akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.
Perlunya katalisator berupa Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Economy (Pusat unggulan dan kerja sama internasional untuk ekonomi kreatif) di Indonesia sehingga memberi kontribusi dalam menciptakan ekonomi global yang lebih baik dan inklusif.
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
Era Industri 4.0 mendorong Ekonomi Kreatif menjadi salah satu pilihan strategi dalam memenangkan persaingan global.
Ekonomi kreatif juga mendukung perkembangan pariwisata melalui inovasi dan kreativitas produk dan jasa yang meningkatkan nilai tambah ekonomi.
Pada tahun 2018, the World Conference on Creative Economy (WCCE) atau Konferensi Global tentang Ekonomi Kreatif mengesahkan dokumen “Bali Agenda for Creative Economy” yang salah satu isinya adalah menyepakati pembentukan Pusat Keunggulan untuk Ekonomi Kreatif (Center of Excellence for Creative Economy/CoE) di Indonesia.
CoE itu berfungsi sebagai serambi pelaku ekonomi kreatif dari seluruh dunia untuk menghubungkan gagasan, sumber daya, informasi, dan konsep-konsep bisnis di sektor ekonomi kreatif.
CoE ke depan diharapkan memiliki peran dalam mengakselerasi UMKM menjadi unggul.
Program yang dapat dilakukan dalam pengembangan CoE antara lain pelatihan, pengembangan produk, dan litbang.
Namun, untuk program kegiatan tersebut perlu adanya identifikasi kebutuhan dan potensi atau model CoE yang dapat dikembangkan.
Perlu juga adanya rekomendasi kebijakan yang perlu dilakukan oleh masing-masing pemangku kepentingan terkait agar pusat unggulan ekonomi kreatif di Indonesia bisa berkembang.
Dokumen tersebut membahas rekomendasi untuk pengembangan sistem manajemen talenta nasional Indonesia, meliputi penataan sistem manajemen talenta, optimasi talenta, dan koneksi jejaring talenta untuk mendukung pembangunan nasional."
Tinjauan kurikulum program studi kewirausahaan membahas beberapa hal penting yaitu lingkup kewirausahaan yang mencakup elemen-elemen kewirausahaan, pentahapan kewirausahaan, dan ekosistem kewirausahaan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa model kewirausahaan seperti model Timmons dan proses kewirausahaan serta kegiatan yang terkait.
Pengembangan pendidikan tinggi indonesia di era teknologi 4.0Togar Simatupang
Dokumen tersebut membahas tentang rekomendasi untuk pengembangan pendidikan tinggi Indonesia di era teknologi 4.0 dan masyarakat 5.0, termasuk meningkatkan kualitas lulusan, pengembangan iptek, dan penciptaan inovasi serta solusi untuk masalah-masalah perguruan tinggi seperti perilaku mahasiswa, kompetisi antar perguruan tinggi, dan pengelolaan PTN Bhayangkara."
Dokumen ini merangkum pelatihan ekonomi kreatif yang diselenggarakan oleh Togar M. Simatupang dari Institut Teknologi Bandung. Pelatihan ini bertujuan untuk memahami fenomena, definisi, dan perkembangan ekonomi kreatif serta peran akademisi, bisnis dan pemerintah dalam pengembangannya. Materi pelatihan meliputi pengantar ekonomi kreatif, fenomena kreatif, kreativitas, era konseptual, ind
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Dokumen tersebut membahas sistem kurikulum program studi kewirausahaan. Ia menjelaskan pengertian kewirausahaan, landasan hukum dan ketentuan umum kewirausahaan, proses kewirausahaan, perbedaan antara pewirausaha dan manajer, serta pendidikan kewirausahaan. Dokumen ini juga membahas peninjauan kurikulum dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang isu-isu pendidikan kewirausahaan kreatif dan rekomendasi untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan kreatif. Isu-isu yang dihadapi meliputi kesulitan mencari talenta kreatif, koordinasi program pengembangan ekonomi kreatif yang belum terpadu, dan kurangnya fasilitas ruang kreatif beserta akses pasar dan modal. Rekomendasinya adalah perlu promosi pendidikan kewirausahaan
Dokumen tersebut membahas perancangan program studi Kewirausahaan di Institut Teknologi Bandung yang mencakup penjelasan tentang konsep kewirausahaan, proses kewirausahaan, tubuh pengetahuan kewirausahaan, dan pengembangan program studi kewirausahaan di era teknologi informasi."
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
Era Industri 4.0 mendorong Ekonomi Kreatif menjadi salah satu pilihan strategi dalam memenangkan persaingan global.
Ekonomi kreatif juga mendukung perkembangan pariwisata melalui inovasi dan kreativitas produk dan jasa yang meningkatkan nilai tambah ekonomi.
Pada tahun 2018, the World Conference on Creative Economy (WCCE) atau Konferensi Global tentang Ekonomi Kreatif mengesahkan dokumen “Bali Agenda for Creative Economy” yang salah satu isinya adalah menyepakati pembentukan Pusat Keunggulan untuk Ekonomi Kreatif (Center of Excellence for Creative Economy/CoE) di Indonesia.
CoE itu berfungsi sebagai serambi pelaku ekonomi kreatif dari seluruh dunia untuk menghubungkan gagasan, sumber daya, informasi, dan konsep-konsep bisnis di sektor ekonomi kreatif.
CoE ke depan diharapkan memiliki peran dalam mengakselerasi UMKM menjadi unggul.
Program yang dapat dilakukan dalam pengembangan CoE antara lain pelatihan, pengembangan produk, dan litbang.
Namun, untuk program kegiatan tersebut perlu adanya identifikasi kebutuhan dan potensi atau model CoE yang dapat dikembangkan.
Perlu juga adanya rekomendasi kebijakan yang perlu dilakukan oleh masing-masing pemangku kepentingan terkait agar pusat unggulan ekonomi kreatif di Indonesia bisa berkembang.
Dokumen tersebut membahas rekomendasi untuk pengembangan sistem manajemen talenta nasional Indonesia, meliputi penataan sistem manajemen talenta, optimasi talenta, dan koneksi jejaring talenta untuk mendukung pembangunan nasional."
Tinjauan kurikulum program studi kewirausahaan membahas beberapa hal penting yaitu lingkup kewirausahaan yang mencakup elemen-elemen kewirausahaan, pentahapan kewirausahaan, dan ekosistem kewirausahaan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa model kewirausahaan seperti model Timmons dan proses kewirausahaan serta kegiatan yang terkait.
Pengembangan pendidikan tinggi indonesia di era teknologi 4.0Togar Simatupang
Dokumen tersebut membahas tentang rekomendasi untuk pengembangan pendidikan tinggi Indonesia di era teknologi 4.0 dan masyarakat 5.0, termasuk meningkatkan kualitas lulusan, pengembangan iptek, dan penciptaan inovasi serta solusi untuk masalah-masalah perguruan tinggi seperti perilaku mahasiswa, kompetisi antar perguruan tinggi, dan pengelolaan PTN Bhayangkara."
Dokumen ini merangkum pelatihan ekonomi kreatif yang diselenggarakan oleh Togar M. Simatupang dari Institut Teknologi Bandung. Pelatihan ini bertujuan untuk memahami fenomena, definisi, dan perkembangan ekonomi kreatif serta peran akademisi, bisnis dan pemerintah dalam pengembangannya. Materi pelatihan meliputi pengantar ekonomi kreatif, fenomena kreatif, kreativitas, era konseptual, ind
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Dokumen tersebut membahas sistem kurikulum program studi kewirausahaan. Ia menjelaskan pengertian kewirausahaan, landasan hukum dan ketentuan umum kewirausahaan, proses kewirausahaan, perbedaan antara pewirausaha dan manajer, serta pendidikan kewirausahaan. Dokumen ini juga membahas peninjauan kurikulum dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang isu-isu pendidikan kewirausahaan kreatif dan rekomendasi untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan kreatif. Isu-isu yang dihadapi meliputi kesulitan mencari talenta kreatif, koordinasi program pengembangan ekonomi kreatif yang belum terpadu, dan kurangnya fasilitas ruang kreatif beserta akses pasar dan modal. Rekomendasinya adalah perlu promosi pendidikan kewirausahaan
Dokumen tersebut membahas perancangan program studi Kewirausahaan di Institut Teknologi Bandung yang mencakup penjelasan tentang konsep kewirausahaan, proses kewirausahaan, tubuh pengetahuan kewirausahaan, dan pengembangan program studi kewirausahaan di era teknologi informasi."
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia untuk menciptakan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan. Ekonomi kreatif dijelaskan sebagai sektor yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia dan mampu menciptakan lapangan kerja. Beberapa strategi yang disarankan adalah pemberdayaan industri kreatif, pengembangan sumber daya manusia, dan pemberian insentif untuk mendukung pertumbuhan
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015Andrie Trisaksono
Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015, salah satu buku yang terkait dengan Industri Kreatif yang dirilis oleh Departemen Perdagangan RI.
Webinar “Adapt on New Normal Logistics: We need People with Capability!”
Chartered Institute of Logistics & Transport Indonesia (CILT Indonesia)
Saturday, 19 December 2020
The backbone of trade is logistics and transportation which allows the movement of goods, imports and exports.
The movement of goods has increased from time to time to serve the needs of a wider market and demand better speed and security.
Along with the strong development of science and technology and the trend of globalization, logistics activities from production to consumption are increasingly playing an important role in the competitiveness of companies in industry, production and services in particular and the entire economy in general.
Logistics and transportation performance depends on the capabilities of human resources.
Logistics and transportation human resources require training and professional development.
This presentation presents the current situation of human resources and human resources training in logistics and offers development solutions to further promote the logistics and transportation industry.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kursus ini bertujuan untuk membangkitkan pemikiran kreatif dan inovatif peserta sejalan dengan visi Malaysia sebagai negara inovatif. Ia akan mengajar teknik inovasi dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan seharian untuk peningkatan sosioekonomi. Kursus ini akan menggunakan pelbagai metode seperti ceramah, permainan, dan simulasi untuk mencapai tujuan
Modul 1 Mengembangkan kewirausahaan - Surono STEINSurono Surono
Modul ini merupakan pengantar Kewirausahaan I STEIN yang menjelaskan Capaian Pembelajaran yakni dengan profil lulusan menjadi Junior Business Facilitator, pengantar teori/prinsip/konsep dan transformasi kewirausahaan.
Program ini bertujuan untuk membangunkan insan yang berprestasi tinggi dengan menekankan aspek menyeluruh seperti bakat, sikap, pemikiran masa depan, mindset dan inovasi. Ia membantu peserta mengenali diri dan menetapkan matlamat untuk pembangunan transformasi diri bagi mencapai prestasi tinggi. Program ini menggunakan pelbagai metodologi untuk membangunkan kecemerlangan diri peserta.
Bengkel ini bertujuan meningkatkan inovasi dan kreativiti peserta dengan melatih berfikir kritis dan kreatif. Pelbagai aktiviti seperti permainan, simulasi dan projek akan digunakan untuk memupuk sikap terbuka dan kolaboratif. Ini bertujuan membentuk budaya inovasi dalam organisasi.
Presentasi M E U G M Bagaimana Bertahan Di I Kcokorda.dewi
Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif sebagai stimulus perekonomian Indonesia dan bagaimana mengembangkan serta bertahan di industri tersebut. Dibahas pula tentang definisi ekonomi kreatif dan industri kreatif, kontribusi sektor terhadap perekonomian, model pengembangan, dan peran berbagai pihak dalam menstimulasi industri kreatif.
Meningkatkan Ekonomi Kreatif berbasis Digital untuk Mendorong Pariwisata DKIDadang Solihin
- Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kreatif dan pariwisata di DKI Jakarta, termasuk strategi pengembangan industri kreatif dan pariwisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
- Ekonomi kreatif diharapkan dapat menjadi sumber pertumbuhan penting bagi perekonomian DKI dengan mengandalkan sektor jasa dan digital.
- Beberapa strategi yang diusulkan adalah pengembangan SDM, pemasaran, daya tarik wis
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kreatif di Indonesia. Secara ringkas, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang mengandalkan ide dan kreativitas sumber daya manusia sebagai faktor utama, mencakup berbagai industri seperti desain, mode, film, musik, dan kuliner. Pemerintah Indonesia telah membentuk Badan Ekonomi Kreatif dan menetapkan strategi pengembangan ekonomi kreatif, termasuk studi kasus pengembangan e
Program KEMENPAREKRAF Bagi Digipreneurs memberikan fasilitasi berupa pusat kreatif digital, inkubator bisnis, program pelatihan, pendampingan hukum kekayaan intelektual, serta peluang pembiayaan dan kerja sama bisnis untuk mendukung pengusaha digital di Indonesia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang transformasi membangun budaya berbasis nilai di Indonesia dengan memanfaatkan potensi daerah.
2. Strategi yang diusulkan adalah dengan membangun mentalitas berbasis nilai, memanfaatkan potensi lokal, dan kolaborasi inovasi rantai nilai untuk menciptakan keberlanjutan dan ketangguhan sosial.
3. Gerakan budaya berbasis nil
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia untuk menciptakan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan. Ekonomi kreatif dijelaskan sebagai sektor yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia dan mampu menciptakan lapangan kerja. Beberapa strategi yang disarankan adalah pemberdayaan industri kreatif, pengembangan sumber daya manusia, dan pemberian insentif untuk mendukung pertumbuhan
Buku 2 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015Andrie Trisaksono
Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 2015, salah satu buku yang terkait dengan Industri Kreatif yang dirilis oleh Departemen Perdagangan RI.
Webinar “Adapt on New Normal Logistics: We need People with Capability!”
Chartered Institute of Logistics & Transport Indonesia (CILT Indonesia)
Saturday, 19 December 2020
The backbone of trade is logistics and transportation which allows the movement of goods, imports and exports.
The movement of goods has increased from time to time to serve the needs of a wider market and demand better speed and security.
Along with the strong development of science and technology and the trend of globalization, logistics activities from production to consumption are increasingly playing an important role in the competitiveness of companies in industry, production and services in particular and the entire economy in general.
Logistics and transportation performance depends on the capabilities of human resources.
Logistics and transportation human resources require training and professional development.
This presentation presents the current situation of human resources and human resources training in logistics and offers development solutions to further promote the logistics and transportation industry.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kursus ini bertujuan untuk membangkitkan pemikiran kreatif dan inovatif peserta sejalan dengan visi Malaysia sebagai negara inovatif. Ia akan mengajar teknik inovasi dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan seharian untuk peningkatan sosioekonomi. Kursus ini akan menggunakan pelbagai metode seperti ceramah, permainan, dan simulasi untuk mencapai tujuan
Modul 1 Mengembangkan kewirausahaan - Surono STEINSurono Surono
Modul ini merupakan pengantar Kewirausahaan I STEIN yang menjelaskan Capaian Pembelajaran yakni dengan profil lulusan menjadi Junior Business Facilitator, pengantar teori/prinsip/konsep dan transformasi kewirausahaan.
Program ini bertujuan untuk membangunkan insan yang berprestasi tinggi dengan menekankan aspek menyeluruh seperti bakat, sikap, pemikiran masa depan, mindset dan inovasi. Ia membantu peserta mengenali diri dan menetapkan matlamat untuk pembangunan transformasi diri bagi mencapai prestasi tinggi. Program ini menggunakan pelbagai metodologi untuk membangunkan kecemerlangan diri peserta.
Bengkel ini bertujuan meningkatkan inovasi dan kreativiti peserta dengan melatih berfikir kritis dan kreatif. Pelbagai aktiviti seperti permainan, simulasi dan projek akan digunakan untuk memupuk sikap terbuka dan kolaboratif. Ini bertujuan membentuk budaya inovasi dalam organisasi.
Presentasi M E U G M Bagaimana Bertahan Di I Kcokorda.dewi
Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif sebagai stimulus perekonomian Indonesia dan bagaimana mengembangkan serta bertahan di industri tersebut. Dibahas pula tentang definisi ekonomi kreatif dan industri kreatif, kontribusi sektor terhadap perekonomian, model pengembangan, dan peran berbagai pihak dalam menstimulasi industri kreatif.
Meningkatkan Ekonomi Kreatif berbasis Digital untuk Mendorong Pariwisata DKIDadang Solihin
- Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kreatif dan pariwisata di DKI Jakarta, termasuk strategi pengembangan industri kreatif dan pariwisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
- Ekonomi kreatif diharapkan dapat menjadi sumber pertumbuhan penting bagi perekonomian DKI dengan mengandalkan sektor jasa dan digital.
- Beberapa strategi yang diusulkan adalah pengembangan SDM, pemasaran, daya tarik wis
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kreatif di Indonesia. Secara ringkas, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang mengandalkan ide dan kreativitas sumber daya manusia sebagai faktor utama, mencakup berbagai industri seperti desain, mode, film, musik, dan kuliner. Pemerintah Indonesia telah membentuk Badan Ekonomi Kreatif dan menetapkan strategi pengembangan ekonomi kreatif, termasuk studi kasus pengembangan e
Program KEMENPAREKRAF Bagi Digipreneurs memberikan fasilitasi berupa pusat kreatif digital, inkubator bisnis, program pelatihan, pendampingan hukum kekayaan intelektual, serta peluang pembiayaan dan kerja sama bisnis untuk mendukung pengusaha digital di Indonesia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang transformasi membangun budaya berbasis nilai di Indonesia dengan memanfaatkan potensi daerah.
2. Strategi yang diusulkan adalah dengan membangun mentalitas berbasis nilai, memanfaatkan potensi lokal, dan kolaborasi inovasi rantai nilai untuk menciptakan keberlanjutan dan ketangguhan sosial.
3. Gerakan budaya berbasis nil
Dokumen tersebut membahas tentang peran perguruan tinggi dalam industri kreatif khususnya Program Studi Desain Komunikasi Visual Institut Manajemen Telkom. Program studi ini menerapkan kurikulum yang menggabungkan ilmu desain dan manajemen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap diserap oleh industri kreatif baik sebagai entrepreneur ataupun tenaga profesional. Kolaborasi antara dua ilmu yang berbeda ini memunculkan tantangan tersendiri dalam
Dokumen tersebut membahas tentang peran perguruan tinggi dalam pengembangan industri kreatif dan pentingnya kurikulum kewirausahaan untuk mahasiswa industri kreatif. Program Studi Desain Komunikasi Visual Institut Manajemen Telkom menerapkan kurikulum yang menggabungkan ilmu desain dan manajemen untuk menghasilkan lulusan yang siap menjadi manajer atau entrepreneur di industri kreatif.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ekonomi kreatif, upaya peningkatan ekonomi kreatif di Indonesia melalui kebijakan dan program pemerintah, serta pengaruh pusat-pusat keunggulan ekonomi terhadap masyarakat.
ITB dapat menjadi simpul percepatan inovasi nasional dengan menjadi (1) pusat keunggulan pendidikan IPTEKS, (2) pusat inovasi untuk penelitian dan komersialisasi, dan (3) pusat teknopreneurship. ITB dapat mempercepat pendidikan sains dan teknologi, kegiatan inovasi, penguasaan kompetensi, serta pendewasaan kawasan inovasi di Indonesia.
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisataYani Adriani
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya membangun interelasi antar berbagai pihak dalam pembangunan pariwisata di Indonesia, serta pembagian peran dan tanggung jawab antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota berdasarkan peraturan perundang-undangan."
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013Eva Handriyantini
Dokumen tersebut membahas upaya mengembangkan budaya wirausaha bagi mahasiswa informatika di STIKI Malang dengan mengadopsi model inkubator bisnis dan mengasah kreativitas serta inovasi mahasiswa. Metode yang digunakan adalah rekrutmen ide bisnis dan pembinaan berkelanjutan selama enam bulan hingga dua tahun. Pada tahun 2013, 30 ide bisnis diajukan dan 20 terpilih untuk dibina.
Ähnlich wie Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Economy (GLOCX) (20)
Bioeconomy is a major opportunity for regional and local communities.
Agricultural growth is central to poverty reduction in rural areas, and one opportunity for such growth lies in increasing exports of agricultural products from poor countries to global markets.
The potential of Indonesia to develop a bio-based economy based on local resources remains largely untapped.
The solution is to develop technology options or business models for local deployment.
Raising awareness activities, knowledge development (studies), clustering, and networking are needed to support new bio-based value chains and business models.
The analysis of governance aims to investigate the rules operating in a value chain, and the system of coordination, regulation and control in which value is generated along a chain.
Governance refers to both the "official" rules that address output, and the commercial imperatives of competition that influence how production is structured.
Governance implies that interactions between actors in the value chain are frequently organized in a system that allows competitive firms to meet specific requirements in terms of products, processes, and logistics in serving their markets.
As such, it recognizes that power is not evenly distributed, and access to market opportunities for the poor requires understanding of how production systems are organized to meet these competitive requirements.
Because "governance" looks and sounds like “government”, the term is often interpreted narrowly to include only the legal and regulatory requirements that influence business operation and market access in a value chain.
In actual fact, the instruments of governance range from contracts between value chain participants to government regulatory frameworks to unwritten "norms" that determine who can participate in a market.
The rise of the digital economy could open a range of new opportunities for firms to play a more active role in global value chains (GVCs).
New digital technologies are radically changing the outlook of manufacturing and services industries by altering the way how companies organize their production processes and which business models they adopt.
How the digitalization is affecting, or could affect future, enterprises (actors) contributions to GVCs.
The various opportunities that the digital economy opens for actors, especially in terms of cost reductions and the emergence of new business models, but also discusses policy measures that could be taken to promote actors participation in GVCs.
Significant challenges remain for SMEs to enter GVCs, some of which are exacerbated by the new digital economy.
Over the past three decades, global trade has grown and many new exporting countries, particularly in Asia, have been incorporated into the global economy.
The Global Value Chain (GVC) literature emerged as an attempt to describe how multinational firms have integrated production activities in Asia into their global strategies and what the consequences might be for the newly-integrated economies.
The GVC analysis is a useful tool to trace the shifting patterns of global production, link geographically dispersed activities and actors within a single industry, and determine the roles they play in developed and developing countries alike.
This course provides competency sets (mind set, tool set, knowledge set, and skill set) used for analyzing and synthesizing a new value chain system in order to extend the current value chain and to promote participation and upgrading in global value chains.
Model pengembangan skena kreatif yang disampaikan dalam dokumen tersebut membahas definisi skena kreatif, contoh program dan proyek skena kreatif, tantangan dan masa depan pengembangan skena kreatif, serta rekomendasi untuk meningkatkan pengelolaan program skena kreatif.
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanTogar Simatupang
Disampaikan pada acara Dies Natalis Politeknik APP Kemenperin Jakarta Dengan Tema: “Sinergi Teknologi Inovasi Logistik 4.0 Bagi Dunia Pendidikan dan Industri” dan Gelar Wicara Webinar: “Teknologi Inovasi Logistik 4.0” pada hari Jumat 23 Oktober 2020 pukul 08.00-10.30 WIB
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan akademis dan desain penelitian. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain proses pengembangan ide kreatif dalam penelitian, teknik-teknik khusus dalam menulis hasil penelitian seperti mengenali topik, membuat garis besar, serta memperhatikan etika dan hak kekayaan intelektual. Dokumen ini juga memberikan tips untuk mengatasi rasa minder dan berbagi pengalaman selama proses pen
1. Dokumen tersebut membahas rancangan peraturan tentang registrasi sumber daya peralatan konstruksi oleh Kementerian PUPR. 2. Dibahas mengenai tujuan, kerangka substansi, dan saran terkait sistem registrasi daring untuk alat berat bernama SiReDa yang meliputi identitas peralatan, pemilik, dan proses pendaftaran secara online. 3. SiReDa diharapkan dapat menjamin ketersediaan informasi alat berat untuk kegiatan konstruksi dan ke
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Togar Simatupang
Registrasi alat berat konstruksi merupakan suatu langkah awal yang diharapkan mampu menjawab belum tersedianya informasi alat berat secara komprehensif, waktu riil, dan dapat dipercaya antara lain terkait jumlah/populasi, lokasi/posisi, kondisi/kinerja, status kepemilikan, umur layanan, dan lain sebagainya.
Ketersediaan informasi tersebut dapat bermanfaat bagi semua pihak (stakeholders) terkait baik pengguna, penyedia jasa konstruksi, dan produsen/pemasok dalam menyusun rencana program kerja maupun kelancaran usaha mereka.
Ketersediaan informasi yang kredibel akan lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Paparan ini bertujuan untuk mengungkapkan pentingnya Registrasi Alat Berat Konstruksi pada perusahaan vendor, perusahaan rental, dan Badan Usaha Jasa Konstruki (BUJK) dalam rangka memperkuat sistem pasok alat berat konstruki nasional dalam menjamin ketersediaan alat berat untuk mendukung pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Urgensi Penyusunan Basis Data Alat Berat diketahui melalui pembahasan Registrasi dan kaji banding Pengelolaan Registrasi Alat Berat di Negara Maju.
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
Indonesia tengah berada pada perangkap penghasilan menengah.
Apakah Indonesia bisa keluar dari perangkap pengasilan menengah?
Bioekonomi: gelombang ekonomi berikutnya
Bagaimana memetik peluang dari pengembangan bioekonomi?
Apa yang perlu dilakukan Sekolah Ekspor ke depan?
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
Perubahan dalam kondisi ekonomi dan sosial, termasuk meningkatnya keragaman kebutuhan konsumen, perubahan perilaku pembelian, dan globalisasi aktivitas perusahaan, mendorong inovasi di sektor industri, distribusi, dan ritel.
Kemampuan perusahaan untuk mengelola rantai pasokan yang bertanggung jawab secara rumit dapat dipersulit dengan perubahan yang cepat dan preferensi konsumen yang seringkali tidak dapat diprediksi.
Seringkali, biaya keuangan untuk meningkatkan layanan mungkin terlalu tinggi untuk ditanggung oleh satu organisasi. Dalam hal demikian, mengandalkan inisiatif kolaboratif mungkin merupakan strategi yang lebih baik.
Perhatian bukan lagi melulu pada perusahaan tetapi pada kolaborasi rantai nilai yang memiliki dampak penting pada peningkatan nilai dan bukan hanya pasokan barang atau jasa.
Masa depan rantai pasokan didasarkan pada kolaborasi, konektivitas dan ketangkasan, dan yang paling penting, menjadi ulet atau memiliki resiliensi.
Pendekatan rantai nilai memberikan pemahaman bagaimana meningkatkan berbagai tahapan dalam rantai nilai, memberikan wawasan tentang bagaimana merancang strategi bisnis yang memanfaatkan manajemen rantai nilai untuk menciptakan nilai, dan menimbulkan pertanyaan penting tentang implikasi rantai nilai bagi masa depan yang didorong oleh teknologi digital.
Paparan ini membahas masalah konseptual rantai nilai dan memperkenalkan pengembangan rantai nilai yang dapat berkontribusi pada inovasi.
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
Bagaimana situasi kekinian di lapangan atau di daerah?
Bagaimana ada upaya/inovasi, bentuk kearifan lokal dalam melakukan mitigasi dan memperkuat resiliensi?
Apa upaya kita yang lebih kreatif dan inovatif untuk merespons situasi kenikian?
Misalnya, industri pariwisata menghadapi dilema rendah sentuh dan tinggi sentuh, bagaimana membuat aspek kesehatan dan aspek ekonomi agar hadir keyakinan dan kepercayaan para wisatawan?
Skema yang menjadi luaran:
Kerangka dan pedoman (brief policy) yang dirumuskan di dalam rangka mitigasi dan resiliensi usaha
Strategi dan skenario apa yang dilakukan di jangka pendek dan menengah, seperti apa etapenya sehingga tercapai percepatan: langkah memperkuat upaya program pemulihan industri pariwisata dan kreatif
Saat ini sudah ada skema tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi
Di bagian mana mitigasi dan resiliensi bisa mempercepat pemulihan?
Apakah dapat dilakukan penajaman untuk fokus dan rencana tindak?
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memberikan peringatan kemungkinan krisis pangan yang melanda dunia akibat pandemi Covid-19 dan juga pergantian musim dinilai tidak bisa diprediksi.
Pemerintah merespons peringatan FAO untuk menggarap masalah pangan dengan melakukan pengembangan food estate.
Konsep food estate memungkinkan Indonesia mampu memproduksi pangan secara masif sekaligus mengendalikan sistem produksi komoditas keamanan pangan.
Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan food Estate di Kalteng dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dipandang sebagai bagian dari kedaulatan negara.
Food estate dianggap sebagai upaya memodernisir kegiatan di sektor pertanian karena penyempitan lahan pertanian memperlemah petani untuk swa sembada pangan.
Namun program food estate merupakan cerita lama yang belum membukukan kisah sukses. Proyek food estate memerlukan investasi yang sangat besar dan sebaiknya mempelajari kegagalan program sebelumnya untuk diperbaiki dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Food estate perlu dirancang secara sistem pangan berkelanjutan. Sejak tahap perencanaan perlu saling bekerja sama mulai dari persiapan lahan, aspek produksi, aspek distribusi, dan aspek pemasaran dengan konsep.
Paparan ini mencoba untuk menawarkan pola pengembangan food estate sebagai konsep pertanian modern yang memiliki pola kemitraan dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan peluang sukses.
Langkah pertama ketika merencanakan dan menulis makalah penelitian adalah memilih topik yang bagus.
Topik penelitian yang didefinisikan dengan baik adalah titik awal dari setiap proyek penelitian yang berhasil.
Topik yang baik adalah yang relevan dengan tugas kedalaman tesis dan memiliki cukup informasi yang tersedia untuk digunakan.
Topik penelitian dapat diartikan sebagai kejadian, peristiwa, atau fenomena yang dijadikan subjek atau masalah yang menarik minat peneliti saat melakukan penelitian.
Topik dapat berupa persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.
Memilih topik adalah proses berkelanjutan yang dilakukan oleh para peneliti untuk mengeksplorasi, mendefinisikan, dan memperbaiki ide-ide mereka.
Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua, sifat topik tidak merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang lain.
Untuk mempermudah pemilihan topik, maka perlu suatu pendekatan untuk memilih topik yang baik dan menguraikan topik ke dalam kalimat pertanyaan dan mengetahui kebutuhan data, proses atau metode pengolahan, dan luaran dari suatu topik penelitian yang perlu diuraian dengan jelas dan analitis.
Presentasi ini akan membantu Anda memilih subjek yang menarik minat Anda, dan memperhalus subjek tersebut ke topik tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang tata kelola rantai pasokan, termasuk definisi tata kelola, perspektif teori yang meliputi struktur tata kelola rantai pasokan, dan pembedaan antara manajemen dengan tata kelola.
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Togar Simatupang
Paparan dokumen tersebut membahas pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam menciptakan keunggulan bersaing. Governansi perusahaan merupakan seperangkat prinsip yang dapat menyelaraskan kepentingan berbagai pemangku kepentingan dan mendorong pencapaian tujuan ekonomi dan sosial perusahaan. Implementasi governansi yang baik diyakini dapat meningkatkan kinerja perusahaan serta kepercayaan investor dan k
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital di Masa Kenormalan Baru
Membahas tentang Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital dan bagaimana sistem dapat dikembangkan untuk memasuki masa kenormalan baru.
Webinar Asosiasi Sistem Manajemen (ASM): “Reformulasi Sistem Manajemen dalam Menghadapi Tatanan Kenormalan Baru” pada hari Kamis 25 Juni 2020
Dokumen ini membahas tentang peran teknologi dan talenta dalam pengembangan sistem logistik Indonesia di era Industri 4.0. Sistem logistik telah mengalami evolusi seiring perkembangan teknologi, dari manajemen logistik hingga manajemen rantai pasok. Teknologi seperti IoT, blockchain, dan simulasi membantu meningkatkan efisiensi rantai pasok. Talenta logistik perlu memiliki keterampilan baru seperti pemecahan masalah komple
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)Togar Simatupang
Ketentuan pelarangan ODOL ditetapkan pada tahun 2017.
Pihak pengusaha angkutan meminta penundaan pelaksanaan selama satu tahun sehingga diberlakukan per 1 Agustus 2018.
Upaya mengatasi pelanggaran ODOL telah berlangsung lebih dari dua tahun tetapi belum menunjukkan hasil yang optimal dan oleh karena itu perlu ditingkatkan.
Paparan ini mengusulkan Sistem Informasi Registrasi dan Identifikasi dan Registrasi Truk Nasional (SIReTNa).
Reputation based model for decision making in the digital ageTogar Simatupang
Reputation systems are programs that allow users to rate each other in online communities in order to build trust through reputation.
Presents the basics of reputation based model and provides many facets of reputation applications.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Economy (GLOCX)
1. Pengembangan Pusat Keunggulan dan
Kerjasama Internasional Ekonomi Kreatif
Togar M. Simatupang
Institut Teknologi Bandung
Diskusi Kelompok Terpumpun Pembentukan dan Finalisasi Model
Bisnis Global Center of Excellence and International Cooperation in Creative Economy (GLOCX)
BADAN EKONOMI KREATIF DEPUTI HUBUNGAN ANTARLEMBAGA DAN WILAYAH
Sabtu, 18 Mei 2019
Hotel Harris Vertu Harmoni Jakarta
4. Pendahuluan
• Ekonomi kreatif nasional memiliki kontribusi lebih dari 7,4% terhadap PDB.
• Sebanyak 17 juta orang bekerja di sektor ekonomi kreatif atau 14% dari total pekerja dan
didominasi oleh perempuan sebanyak 54%.
• Indonesia memiliki kekayaan warisan budaya, seperti fesyen, kuliner, seni, kerajinan, dan hiburan.
• Warisan budaya adalah modal utama dalam pengembangan ekonomi kreatif.
• Pelaksanaan Friends of Creative Economy (FCE) untuk mendorong sinergi pentahelix, yakni
akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.
• Penguatan ekonomi kreatif yang telah memasuki era 4.0 dengan menghadapi lima isu utama,
yakni kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem, dan pembiayaan industri kreatif.
• Perlunya katalisator berupa Global Center of Excellence and International Cooperation for
Creative Economy (Pusat unggulan dan kerja sama internasional untuk ekonomi kreatif) di
Indonesia sehingga memberi kontribusi dalam menciptakan ekonomi global yang lebih baik dan
inklusif.
4
7. Visi dan Misi Bekraf
• Visi:
“EKONOMI KREATIF MENJADI KEKUATAN BARU EKONOMI INDONESIA”
• Misi:
MEMBANGUN EKOSISTEM yang mampu:
1. Mendorong penumbuhan usaha baru ekonomi kreatif;
2. Meningkatkan nilai tambah produk kreatif dalam perekonomian nasional;
3. Menghasilkan produk unggulan ekonomi kreatif yang dikenal dan digemari
di pasar global.
7
9. Kebijakan Umum Ekonomi Kreatif
Perpres No. 2 Tahun 2015 (RPJMN)
• Kebijakan Umum, antara lain:
• Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan
Berkelanjutan, antara lain melalui:
• Pengembangan Ekonomi Kreatif
• Peningkatan Kapasitas Inovasi dan Teknologi
• Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah
• Pengembangan wilayah nasional diarahkan untuk mengurangi
kesenjangan antardaerah dan memajukan daerah menjadi daerah yang
maju, mandiri, dan berdaya saing dengan mendorong percepatan
pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan menggali
potensi dan keunggulan daerah.
9
10. Indonesia 2045
Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur
Penguatan struktur ekonomi kreatif dan digital di Indonesia hingga
tahun 2045 difokuskan pada:
1. Peningkatan daya saing SDM dan usaha kreatif/digital;
2. Penguatan ekosistem; dan
3. Pengembangan transformasi digital yang terintegrasi untuk mendorong
produktivitas dan efisiensi ekonomi.
10
12. Tujuan GLOCX
• Meningkatkan daya saing bangsa dan kreativitas sumber daya
manusia
• Meningkatkan inovasi yang bersumber dari intelektualitas dan
kreativitas yang memiliki nilai ekonomis dalam kegiatan Ekonomi
Kreatif
12
13. Kebutuhan Pusat Keunggulan
• Menginisiasi pusat manajemen pengetahuan dan sumber daya baik
dari dalam dan luar negeri dalam penelitian dan pengembangan
Ekonomi Kreatif;
• Meningkatkan pertumbuhan Ekonomi Kreatif dalam kontribusi
terhadap PDB, penyediaan lapangan kerja dan aktivitas ekspor yang
berkelanjutan;
• Merancang, mengembangkan, dan menyampaikan program untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku dan
pembuat kebijakan Ekonomi Kreatif.
13
14. Tujuan Diskusi Kelompok Terpumpun
• Mengkonfirmasi model bisnis GLOCX dan implikasinya pada tingkat
kebijakan dan/atau kelembagaan.
• Mengkonfirmasi faktor yang dimiliki GLOCX yang akan menghasilkan
dampak positif bagi sektor industri kreatif.
• Mengkonfirmasi program GLOCX yang relevan dengan kebutuhan
sektor industri kreatif Indonesia.
• Mendesain mekanisme kerjasama dengan partner kementerian,
universitas, organisasi dengan GLOCX
14
16. Apa yang perlu dikembangkan?
Pengertian
Peran
Peluang
Model Bisnis
Kelembagaan
Peraturan
Jejaring Pakar dan Pegiat
16
17. Pengertian Pusat Keunggulan
• Pusat yang mempersiapkan, mempercepat, dan mendorong pertumbuhan
ekonomi kreatif dalam mata rantai nilai internasional dengan mengembangkan
kluster industri kreatif yang berbasis sumber daya kreatif unggulan, disertai
dengan penguatan konektivitas antara pusat keunggulan dengan lokasi kegiatan
ekonomi kreatif serta infrastruktur pendukungnya.
• Model terobosan yang mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berdaya
saing global dan berbasis industri, pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat
menciptakan lapangan pekerjaan.
17
18. Penugasan khusus kepada pusat keunggulan
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pewirausaha yang kreatif dan inovatif.
• Peningkatan inovasi yang berciri keunggulan lokal yang berdaya saing global.
• Penyaluran insentif bagi pengembangan produk ekonomi kreatif.
• Penyediaan dukungan pasar dan pola pengaturannya (ekspor-impor).
• Penguatan teknologi dan metode yang ramah lingkungan.
• Pengembangan ketersediaan material lokal dan optimalisasi pemanfaatannya.
• Peningkatan kepercayaan dunia perbankan, lembaga permodalan, dan dunia usaha.
• Penyediaan aksesibilitas dan konektivitas (jejaring) rantai nilai global.
• Penyaluran fasilitas-fasilitas dan program-program yang mendukung kemudahan produksi agar
bisa bersaing di pasar global.
18
19. Pilihan Peran Pusat Keunggulan
Implementasi Proyek Teknis
Pengembangan Advokasi Strategi
Bilateral
(Pusat melayani sebuah mitra)
Multilateral
(Pusat melayani banyak mitra)Penyedia Jasa
(service provider)
Advokasi Strategis
(strategic advisor)
Agen dan Koordinator
(broker dan coordinator)
Konsolidator
(convenor/agenda-setter)
Prakarsa banyak
pemangku
kepentingan
Berbagi pengetahuan
Pembentukan
kelompok produsen
atau pembeli
Dukungan teknis
kepada produsen atau
pembeli
Perantara hubungan
antara pemangku
kepentingan
Perumusan strategi
Koordinasi
implementasi proyek
bagi banyak aktor
Berbagi pengetahuan
isu-isu sektor
19
20. Peluang Pasar
Mediasi Importir dan
Eksportir
• Importir
• Eksportir
Broker Pasar Internasional
• Perintisan (start-up) Bisnis Kreatif
• Anjungan produk kreatif
Implementasi Proyek
Pemberdayaan
• Donatur (dana CSR) untuk inkubator
• Sponsor untuk Creative Camps
Replikasi Pusat Keunggulan
di Perguruan Tinggi
• Seleksi dan Kelayakan (Creative Living Lab)
• Pendampingan (scaling up)
Pengembangan Perangkat
Lunak (apps)
• Pekan retas atau hackathon (hackfest atau codefest)
• Digital creative marketplace/Innovation Fund
Pengembangan ekonomi
kreatif kota/desa
• Penyusunan rencana induk pembangunan ekonomi kreatif daerah
• Sertifikasi dan standarisasi
Pekerja
Kreatif
Pewirausaha
Kreatif
Peritel
Kreatif
Pemerintah
Daerah
Perguruan
Tinggi/
Yayasan
Potensi Klien atau Mitra
20
21. Produk/Layanan?
Inkubasi
• Kewirausahaan Kreatif
• Kewirausahaan Sosial
Promosi
Ekspor
• Eksportasi Budaya
• Kerjasama Internasional
Pelatihan
dan
Sertifikasi
• Kreativitas dan Inovasi
• Keterampilan Khusus (Certified
Scrum Master Course)
Digitalisasi
• Konten
• Aplikasi
Hackaton
• Eksportasi Budaya
• Pemasaran Internas
• Pengembangan kegiatan bisnis
• Penguatan klaster dan rantai nilai
• Promosi dan Pemasaran Internasional
• Pengembangan Eksportasi Budaya
• Kerjasama dan pertukaran budaya
• Pelatihan dan Promosi Kreativitas - through training grants
and awards for creativity in schools.
• Pengembangan digitisasi konten
• Internasionalisasi industri kreatif dan budaya - through
grants, guarantees for enterprises, loans (in collaboration
with the official credit institute) and training of cultural
entrepreneurs (kerjasama KADIN).
• Pengembangan kewirausahaan sosial - grants for cultural
activities and promotion of cultural tourism
• Eksibisi (exhibition)
• Prakarsa dagang internasional (international trade initiatives)
• Outward selling mission
• Trade mission
• Event Management
• Consultation
• PDC (Project Delivery Capability) 21
22. Model Bisnis
• Jasa pengembangan kapasitas (capacity building) bagi para pekerja kreatif
atau pewirausaha dari berbagai jenis komoditas perdagangan yang
dihasilkan melalui ide dan pemikiran kreatif
• Jasa mempromosikan dan memfasilitasi pemasaran produk-produk
ekonomi kreatif melalui kerjasama internasional dan/atau optimalisasi
jaringan usaha global
• Jasa proyek implementasi pengembangan produk kreatif
• Jasa sertifikasi, standarisasi, dan perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
• Jasa intermediasi pembeli dan penjual internasional
• Jasa lainnya
22
23. Pilihan Kelembagaan
• PT (commercial organisation)?
• Nirlaba (non-profit organisation)?
• Badan Layanan Umum (BLU) (Public Service Agency)?
23
24. Regulasi Tambahan
• Penetapan regulasi/kebijakan yang disertai upaya penegakan hukum
(law enforcement) yang meningkatkan penetrasi pasar internasional.
24
25. • Kokreasi
• Ekosistem
• Inovasi berskala (scaling
innovation)
• Transparansi dan Akuntabilitas
• Pemanfaatan Teknologi Digital
• Terkait dengan agenda
Sustainable Development Goals
(SDGs) atau Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
(PBB)
• Metode pembiayaan campuran
(blended finance)
Jejaring Pakar dan Pegiat
25
Sumber: https://www.creaffective.de/en/co-creation-grafik-en/
27. Divusi Inovasi
Sumber: Heleen Vreugdenhil, Susan Taljaard, J.H Slinger (2012), "Pilot projects and their diffusion: A case study of integrated coastal
management in South Africa", International Journal of Sustainable Development 15(1). DOI: 10.1504/IJSD.2012.044039
27
32. Bentuk Pengelolaan Keuangan
Kutub Lembaga
Birokratis
Kutub Lembaga
Usaha
BLU
Lembaga
Swadana
Contoh:
• Dinas
• Badan
• Dsb.
Contoh:
• BUMN/BUMD
• PT
• Dsb.
UPT
Pengelolaan keuangan
sesuai dengan PP
23/2005
BHMN
32
34. Sumber Pendapatan BLU
• Belanja Pegawai, barang/jasa dan modal di APBN
• Penarikan dana dengan SPM
Dapat dikelola
langsung sesuai RAB
Alokasi APBN
Imbalan Jasa BLU
Hibah Terikat
Tabungan dan
sumber lainnyaPNBP
K/L
Sesuai persyaratan
pemberi hibah
Psl 6,7,8
Hasil Kerjasama
Dengan Pihak Lain
A. Pendapatan yang akan diperoleh dari layanan yang
diberikan kepada masyarakat
B. Hibah tidak terikat dan/ atau hibah terikat yang
diperoleh dari masyarakat atau badan lain,
C. Hasil kerja sama BLU dengan pihak lain dan/atau hasil
usaha lainnya,
D. Penerimaan lainnya yang sah dan/ atau
E. Penerimaan anggaran yang bersumber dari APBN
34
35. BLU sebagai lembaga usaha nirlaba
Unit
cost
Pajak Profit Tarif
Komponen Tarif pada Swasta yang mencari keuntungan:
Sebagian
biaya
produksi
Subsidi
& pajak
Unit
cost
Tarif
Komponen Tarif pada BLU: tarif ≥ UC
35
36. Penerapan BLU
• Siklus perencanaan + penganggaran – implementasi – kontrol – evaluasi
• Sesuai kebutuhan masyarakat/pelanggan
• Berbagai aspek manajemen operasional diatur dengan peraturan teknis
(Peraturan Kementerian) tentang:
• Keuangan (pendapatan dan biaya, kas, investasi, utang, piutang, penganggaran,
surplus dan defisit, pendapatan dari pelayanan langsung)
• Pengadaan barang dan jasa
• Pengelolaan barang
• Tarif
• Kerjasama dengan pihak lain
• Pegawai PNS dan Non PNS
• Perumusan standar, kebijakan, sistem dan prosedur pengelolaan keuangan
36
37. Tiga Jenis Rumpun BLU
1. Rumpun Kegiatan Penyediaan Jasa/Barang
• Rumah Sakit, Perguruan Tinggi, Pelayanan Lisensi, Penyiaran
2. Rumpun Kegiatan Pengelolaan Wilayah
• Otorita, kawasan pengembangan ekonomi terpadu (Kapet)
3. Rumpun Pengelola Dana Khusus
• Dana bergulir UKM, Penerusan Pinjaman, Tabungan Perumahan
37
38. Penganggaran dan Kinerja Mutu Layanan
Rencana
Strategis
Bisnis
Standar
Pelayanan
Minimal
Rencana
Bisnis
Anggaran
(Rencana
Pelaksanaan)
Rencana
Pencapaian
SPM
Rencana
Program
5-Tahunan
• BLU membuat rencana bisnis lima tahunan mengacu ke
Renstra KL.
• BLU menyusun RBA tiap tahun berbasis kinerja,
perhitungan akuntansi biaya
• RBA disusun berdasarkan kebutuhan dan kemampuan
pendapatan disertai dengan standar pelayanan minimum
dan biaya dari output yang dihasilkan.
• RBA BLU merupakan bagian dari RKA KL
38
39. Penganggaran dan Kinerja Pelayanan
Target
Kinerja
Tahun 5
Anggaran
Tahun 5
Target
Kinerja
Tahun 4
Anggaran
Tahun 4
Target
Kinerja
Tahun 3
Anggaran
Tahun 3
Target
Kinerja
Tahun 2
Anggaran
Tahun 2
Program Kerja
5 Tahun
Target
Kinerja 5
Tahun
Anggaran 5
Tahun
Target
Kinerja
Tahun 1
Anggaran
Tahun 1
Evaluasisesuaiindikator
keberhasilanyangtelahditetapkan
Target Kinerja BLU.
1. Rincian Pendapatan Per Unit Kerja;
2. Rincian Belanja Per Unit Kerja;
3. Pengelolaan Dana Khusus bagi satker BLU Pengelola Dana Khusus;
4. Ikhtisar Target Pendapatan menurut Program dan Kegiatan TA (t+1);
5. Ikhtisar Belanja/Pembiayaan menurut Program dan Kegiatan TA (t+1);
6. Pendapatan dan Belanja Agregat;
7. Perhitungan Biaya Layanan Per Unit Kerja;
8. Prakiraan Maju Pendapatan dan Prakiraan Maju Belanja. 39
40. Hubungan Pemerintah dengan Pengelolaan
Keuangan BLU
SPM Pengesahan
LK
RBA BLU RKAkonsolidasi
Alokasi APBN
Pelaksanaan
Anggaran:
-Pendapatan
-Belanja
-Pengelolaan kas
-Pengadaan brg/jasa
-Pengelolaan utang
-Piutang
-investasi
Pelaksanaan
APBN
SPM
Dana APBN
menyampaikan
Pendapatan Operasional BLU
Bukti2
Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban
APBN
LK
SAK
LK
SAK
LK
APBD
LK Pemda
SAP/
Permendagri 13
akuntabilitas
DPR
PP 23/2005 APBN
Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) dan
Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP)
40
42. Types of NGOs
• BINGO: business-friendly international NGO
• Example: Red Cross
• ENGO: environmental NGO
• Example: Greenpeace and World Wildlife Fund
• GONGO: government-organized non-governmental organization
• Example: International Union for Conservation of Nature
• INGO: international NGO
• Example: Oxfam
• QUANGO: quasi-autonomous NGO
• Example: International Organization for Standardization (ISO)
42
43. Types of NGOs and Funding
Two broad groups of NGOs are identified by the World Bank:
• Operational NGOs, which focus on development projects.
• Advocacy NGOs, which are organized to promote particular causes.
How NGOs are Funded:
• membership dues
• private donations
• the sale of goods and services
• grants
• government funding
43
44. The JPF Model
Source: The JPF Model|NGO Japan Platform | https://www.japanplatform.org/E/about/jpf.html
Japan Platform (JPF)
provides a new
framework for
emergency
humanitarian aid,
connecting important
partners in our society
including the NGO,
corporate, and
government sectors.
44
45. The WSV Social Franchise
We exist to train and support you to establish
pre-designed and highly impactful community
run businesses.
Source: http://wsv.global/#about
45
46. WARÉ CRAFTS BUSINESS CYCLE
Source: http://warecrafts.com/en/business-model/
Waré Crafts supports the growth of
the Wayuu handicraft business to
promote a sustainable and reliable
source of income. Our initiative
supports the local economy,
showing respect for artisans by
showing respect for artisans and
recognizing a fair price for their
work.
46