SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
Kelompok 8
Nama Kelompok :
Surahman
(41510010075)
Yenny Mutiara
(43112010070)
Nanda Dwihastantri
(43112010166)
Pengertian Kalimat Efektif
 Kalimat efektif merupakan kalimat yang mempunyai kemampuan untuk
menciptakan gagasan – gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar
seperti apa yang ada dalam pikiran penulis atau pembicara .
 Dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis seseorang harus
memerhatikan kalimat yang digunakannya. Artinya , saat berkomunikasi
harus memerhatikan apakah kalimat yang digunakan itu tidak menilmbulkan
salah tafsir , sudahkah kalimat – kalimat kita memenuhi kaidah pemakaian
bahasa yang baik .
 Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang mampu menjembatani
timbulnya pikiran yang sama antara penulis/penutur dan pembaca/pendengar
. Kalimat efektif harus dapat mewakili pikiran penulis/pembicara secara pas
dan jitu sehingga pendengar/pembaca akan memahami pikiram tersebut
dengan mudah , jelas , dan lengkap seperti yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya
PRINSIP-PRINSIP KALIMAT EFEKTIF
Kesepadanan
 Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan)
dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh
kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik
 Contoh:
 Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
 Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
Keparalelan
 Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua
menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua
juga menggunakan verba.
 Contoh:
 a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
 b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan
ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok
kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu
ditonjolkan. Kalimat itu member penekanan atau
penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara
untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
Contoh:
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun
bangsa dan negaranya.
Penekanannya Harapan presiden.
Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengn
mengubah posisi kalimat.
Kehematan
 Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat
mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat
menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti
penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak
menyalahi kaidah tatabahasa. Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.
 1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan
subjek.
 2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian
superordinat pada hiponimi kata. Misal kata merah sudah mencakupi kata
warna (Ia memakai baju warna merah dapat diperhemat menjadi Ia memakai
baju merah).
 3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman
dalam satu kalimat. Misal kata naik bersinonim dengan ke atas.
 4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata
yang berbentuk jamak. Misalnya: para tamu-tamu seharusnya para tamu.
Kepaduan
 Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan
pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah.
 Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara
berpikir yang tidak simetris. Oleh karena itu, kita hidari kalimat yang
panjang dan bertele-tele. Contoh kalimat tidak padu: Kita harus dapat
mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah
terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak
sadar bertindak ke luar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut
kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kecermatan
 Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan
tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata.
 Ø Perhatikan kalimat berikut.
 1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
 2. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
 Kalimat 1 memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau
perguran tinggi.
 Kalimat 2 memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu
rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.
Kelogisan
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal
dan penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki
Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
Jalur ini terhambat oleh iring- iringan jenazah.
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
Ciri Gramatikal
 Kalimat efektif harus mengikuti kaidah-kaidah tata bahasa .
Tidak Gramatikal
 Meskipun orang asing, dia pandai bicara bahasa Indonesia.
 Dia tidak nyuri uang saya.
 Persoalan itu belum semuanya disadari oleh Kita.
 Dia tidak ambil kue adiknya.
 Saya telah ketemu dia kemarin.
Gramatikal
 Meskipun orang asing, dia pandai berbicara bahasa Indonesia.
 Dia tidak mecuri uang saya.
 Persoalan itu belum semuanya kita sadari.
 Dia tidak mengambil kue adiknya.
 Saya telah bertemu dengan dia kemarin.
Pilihan kata
Pilihan kata (diksi) turut mendukung kalimat efektif. Untuk
menyusun kalimat efektif harus dipilih kata-kata yang (a) tepat,
(b) saksama (sesuai), dan (c) lazim . Perhatikan contoh-contoh
berikut ini .
Dalam hal ini dapat (dibilang, dikatakan) bahwa matematika
adalah pelajaran yang sulit.
Adik sudah (dikasih, diberi) kue (sama, oleh) ibu.
Saya suka (menonton, memandang) layar tancep.
Idul Fitri adalah hari (raya, besar, agung) umat islam.
Pelatihan-pelatihan itu sangat bermanfaat (untuk, bagi, guna,
buat) para guru bahasa IndonesiaDalam diri kita, jiwa
(leadership, kepemimpinan) harus dilandasi nilai-nilai moral
pancasila.
Pemakaian kata tutur
 Kata tutur adalah kata yang hanya dipakai dalam pergaulan sehari-
hari, terutama dalam percakapan. Kata-kata seperti : bilang, bikin,
dikasih tahu, jumpa, bicara, beli, baca, dan sebagainya. Kata-kata
tutur termasuk kata-kata yang tidak baku.
Pemakaian kata-kata bersinonim
 Kata-kata yang bersinonim ada yang dapat saling menggantikan, ada
pula yang tidak. Ada pula kata-kata yang bersinonim yang
pemakainya dibatasi oleh persandingan yang dilazimkan. Contoh
(melihat, menonton, memandang), (raya, besar, agung), (meninggal,
wafat, mati, gugur, mangkat, tewas). Dengan bentuk-bentuk kata
bersinonim ini, kita harus bias memilih secara cermat kata yang mana
yang cocok dan tepat digunakan.
Pemakaian kata-kata yang bernilai rasa
Kata-kata yang bernilai rasa hendaknya dipilih secara cermat
agar keefektifan penutur dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
Salah pilih terhadap kata-kata yang bernilai rasa dapat
menganggu pembaca.
Penalaran
Menguasai kaidah-kaidah bahasa dan pilihan kata (diksi) belum
menentukan kalimat itu efektif. Kefektifan kalimat didukung pula
oleh jalan pikiran yang logis.
Keserasian
Keserasian turut pula menentukan keefektifan suatu kalimat,
yaitu serasi dengan pembicara atau penulis dan cocok dengan
pendengar atau pembaca serta serasi dengan situasi dan
kondisi saat bahasa itu digunakan.
Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca secara tepat pula. Akan tetapi, membuat
kalimat efektif tidaklah gampang karena memerlukan
keterampilan tersendiri. Kesalahan yang banyak ditemukan
dapat dikelompokkan sebagai berikut, yaitu (1)
ketidaklengkapan unsur kalimat, (2) kalimat dipengaruhi bahasa
Inggris, (3) kalimat mengandung makna ganda, (4) kalimat
bermakna tidak logis, (5) kalimat mengandung gejala
pleonasme, dan (6) kalimat dengan struktur rancu.
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

6. kalimat efektif
6. kalimat efektif6. kalimat efektif
6. kalimat efektif
busitisahara
 

Was ist angesagt? (18)

Bahasa indonesia - diksi atau pilihan kata
Bahasa indonesia - diksi atau pilihan kataBahasa indonesia - diksi atau pilihan kata
Bahasa indonesia - diksi atau pilihan kata
 
Kalimat efektif
Kalimat efektif Kalimat efektif
Kalimat efektif
 
Pilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksiPilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksi
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Diksi (pilihan kata)
Diksi (pilihan kata)Diksi (pilihan kata)
Diksi (pilihan kata)
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Diksi persentation
Diksi persentationDiksi persentation
Diksi persentation
 
Terampil menulis kalimat efektif
Terampil menulis kalimat efektif Terampil menulis kalimat efektif
Terampil menulis kalimat efektif
 
Presentasi kalimat efektif
Presentasi kalimat efektifPresentasi kalimat efektif
Presentasi kalimat efektif
 
5 kalimat efektif
5 kalimat efektif5 kalimat efektif
5 kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
DIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIADIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIA
 
6. kalimat efektif
6. kalimat efektif6. kalimat efektif
6. kalimat efektif
 
Pengertian kalimat efektif
Pengertian kalimat efektifPengertian kalimat efektif
Pengertian kalimat efektif
 

Ähnlich wie Kelompok 8

Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Septian Muna Barakati
 
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Aldon Samosir
 

Ähnlich wie Kelompok 8 (20)

Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Kalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptxKalimat Efektif.pptx
Kalimat Efektif.pptx
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
 
DIKSI KELOMPOK 5.pptx
DIKSI KELOMPOK 5.pptxDIKSI KELOMPOK 5.pptx
DIKSI KELOMPOK 5.pptx
 
diksi-130409090929-phpapp01.pdf
diksi-130409090929-phpapp01.pdfdiksi-130409090929-phpapp01.pdf
diksi-130409090929-phpapp01.pdf
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
 
ppt kelompok 6 meteri diksi.pptx
ppt kelompok 6 meteri diksi.pptxppt kelompok 6 meteri diksi.pptx
ppt kelompok 6 meteri diksi.pptx
 
Tugas tik firda
Tugas tik firdaTugas tik firda
Tugas tik firda
 
ppt kel2.pptx
ppt kel2.pptxppt kel2.pptx
ppt kel2.pptx
 
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
 
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 

Kelompok 8

  • 1. Kelompok 8 Nama Kelompok : Surahman (41510010075) Yenny Mutiara (43112010070) Nanda Dwihastantri (43112010166)
  • 2. Pengertian Kalimat Efektif  Kalimat efektif merupakan kalimat yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan gagasan – gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar seperti apa yang ada dalam pikiran penulis atau pembicara .  Dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis seseorang harus memerhatikan kalimat yang digunakannya. Artinya , saat berkomunikasi harus memerhatikan apakah kalimat yang digunakan itu tidak menilmbulkan salah tafsir , sudahkah kalimat – kalimat kita memenuhi kaidah pemakaian bahasa yang baik .  Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang mampu menjembatani timbulnya pikiran yang sama antara penulis/penutur dan pembaca/pendengar . Kalimat efektif harus dapat mewakili pikiran penulis/pembicara secara pas dan jitu sehingga pendengar/pembaca akan memahami pikiram tersebut dengan mudah , jelas , dan lengkap seperti yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya
  • 3. PRINSIP-PRINSIP KALIMAT EFEKTIF Kesepadanan  Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik  Contoh:  Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)  Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar) Keparalelan  Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.  Contoh:  a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.  b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
  • 4. Ketegasan Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu member penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat. Contoh: Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. Penekanannya Harapan presiden. Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengn mengubah posisi kalimat.
  • 5. Kehematan  Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tatabahasa. Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.  1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.  2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. Misal kata merah sudah mencakupi kata warna (Ia memakai baju warna merah dapat diperhemat menjadi Ia memakai baju merah).  3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. Misal kata naik bersinonim dengan ke atas.  4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. Misalnya: para tamu-tamu seharusnya para tamu.
  • 6. Kepaduan  Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.  Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. Oleh karena itu, kita hidari kalimat yang panjang dan bertele-tele. Contoh kalimat tidak padu: Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak ke luar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab. Kecermatan  Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata.  Ø Perhatikan kalimat berikut.  1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.  2. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.  Kalimat 1 memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguran tinggi.  Kalimat 2 memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.
  • 7. Kelogisan Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD. Contoh: Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan. Jalur ini terhambat oleh iring- iringan jenazah.
  • 8. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF Ciri Gramatikal  Kalimat efektif harus mengikuti kaidah-kaidah tata bahasa . Tidak Gramatikal  Meskipun orang asing, dia pandai bicara bahasa Indonesia.  Dia tidak nyuri uang saya.  Persoalan itu belum semuanya disadari oleh Kita.  Dia tidak ambil kue adiknya.  Saya telah ketemu dia kemarin. Gramatikal  Meskipun orang asing, dia pandai berbicara bahasa Indonesia.  Dia tidak mecuri uang saya.  Persoalan itu belum semuanya kita sadari.  Dia tidak mengambil kue adiknya.  Saya telah bertemu dengan dia kemarin.
  • 9. Pilihan kata Pilihan kata (diksi) turut mendukung kalimat efektif. Untuk menyusun kalimat efektif harus dipilih kata-kata yang (a) tepat, (b) saksama (sesuai), dan (c) lazim . Perhatikan contoh-contoh berikut ini . Dalam hal ini dapat (dibilang, dikatakan) bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit. Adik sudah (dikasih, diberi) kue (sama, oleh) ibu. Saya suka (menonton, memandang) layar tancep. Idul Fitri adalah hari (raya, besar, agung) umat islam. Pelatihan-pelatihan itu sangat bermanfaat (untuk, bagi, guna, buat) para guru bahasa IndonesiaDalam diri kita, jiwa (leadership, kepemimpinan) harus dilandasi nilai-nilai moral pancasila.
  • 10. Pemakaian kata tutur  Kata tutur adalah kata yang hanya dipakai dalam pergaulan sehari- hari, terutama dalam percakapan. Kata-kata seperti : bilang, bikin, dikasih tahu, jumpa, bicara, beli, baca, dan sebagainya. Kata-kata tutur termasuk kata-kata yang tidak baku. Pemakaian kata-kata bersinonim  Kata-kata yang bersinonim ada yang dapat saling menggantikan, ada pula yang tidak. Ada pula kata-kata yang bersinonim yang pemakainya dibatasi oleh persandingan yang dilazimkan. Contoh (melihat, menonton, memandang), (raya, besar, agung), (meninggal, wafat, mati, gugur, mangkat, tewas). Dengan bentuk-bentuk kata bersinonim ini, kita harus bias memilih secara cermat kata yang mana yang cocok dan tepat digunakan.
  • 11. Pemakaian kata-kata yang bernilai rasa Kata-kata yang bernilai rasa hendaknya dipilih secara cermat agar keefektifan penutur dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Salah pilih terhadap kata-kata yang bernilai rasa dapat menganggu pembaca. Penalaran Menguasai kaidah-kaidah bahasa dan pilihan kata (diksi) belum menentukan kalimat itu efektif. Kefektifan kalimat didukung pula oleh jalan pikiran yang logis. Keserasian Keserasian turut pula menentukan keefektifan suatu kalimat, yaitu serasi dengan pembicara atau penulis dan cocok dengan pendengar atau pembaca serta serasi dengan situasi dan kondisi saat bahasa itu digunakan.
  • 12. Kesimpulan Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Akan tetapi, membuat kalimat efektif tidaklah gampang karena memerlukan keterampilan tersendiri. Kesalahan yang banyak ditemukan dapat dikelompokkan sebagai berikut, yaitu (1) ketidaklengkapan unsur kalimat, (2) kalimat dipengaruhi bahasa Inggris, (3) kalimat mengandung makna ganda, (4) kalimat bermakna tidak logis, (5) kalimat mengandung gejala pleonasme, dan (6) kalimat dengan struktur rancu.