1. Namaku Aprino Timotius, tetapi aku bisa dipanggil Timo. Aku mempunyai seorang teman
perempuan yang bernama Nadse. Nadse tinggal disebelah rumahku. Aku dan Nadse sudah
berteman sejak kami duduk dibangku taman kanak-kanak dan sampai sekarang aku sudah
berumur 18. Sementara Nadse masih berumur 16 tahun. Walaupun perbedaan umur kami
agak jauh, kami tidak memandang perbedaan umur dalam menjalin pertemanan.
Sudah 3 hari aku tidak melihat Nadse di rumahnya. Ketika disiang hari aku ingin keluar
rumah untuk mencuci motor, tiba-tiba aku melihat Nadse berjalan ke rumah ku. Akupun
langsung menyapa dia.
"Hai Nadse" kataku.
"Hai juga Timo" kata Nadse.
"Kamu kemana aja, aku udah lama ngak ngeliat kamu" kataku.
Dan Nadse pun membalasnya "aku baru balik dari Solo, abis nemenin bunda disana".
Akupun bertanya ke dia "berapa lama?".
Dan dia pun menjawab "3 hari".
Nadse pun memberikan aku oleh-oleh berupa serabi notosuman rasa coklat. Dia pun tau jika
aku suka sekali dengan serabi notosuman rasa coklat.
"Nih Timo, aku bawain oleh-oleh kesukaan kamu" kata Nadse.
"Makasih banget ya Nadse" kataku.
2. "Sama-sama Timo. Eh, aku balik dulu ke rumah" kata Nadse.
Dan akupun membalasnya "ngapain balik cepet-cepet Nadse?".
"Pengen bantuin bunda bersihin rumah. Kan udah 3 hari rumah ngak dibersihin" Kata Nadse.
Selama Nadse pergi ke Solo bersama bundanya, rumah dia tidak ada orang. Ayahnya sudah
meninggal 2 tahun yang lalu.
"Hati-hati ya Nadse pas bantuin bunda kamu beres-beres rumah" kataku.
"Siap kakak Timo" kata Nadse.
Akupun lanjut mencuci motor kesayangan aku. Setelah mencuci motor, aku masuk kerumah
dengan membawa oleh-oleh dari Nadse. Akupun memakan serabi yang dikasih oleh Nadse
sambil menonton tv. Setelah makan pun, aku lanjut untuk mengerjakan tugas kuliah.
Pada malam hari pun, aku melakukan skype video call dengan Nadse selama 30 menit lebih.
Akupun mulai berpikir jika Nadse makin cantik setelah pergi dari Solo.
Akupun berbicara ke dia "eh, kamu makin cantik aja dah abis dari Solo".
"Bisa aja ah, mungkin karena kamu udah 3 hari ngak ngeliat aku" kata Nadse.
"Tapi serius dah, kamu makin cantik aja" kataku.
Dia pun menjawab "makasih banget nih udah dibilang makin cantik sama kamu".
3. "Eh, udah jam 12 malem nih. Kamu tidur aja, kan abis dari Solo. Ntar kamu sakit kalo
begadang" kataku.
"Iya Timo, aku tidur sekarang." kata Nadse.
"Good night Nadse" kataku.
Dan Nadsepun membalasnya "good night juga Timo. mimpiin aku ya hihihihi".
"Itu pasti Nadse" kataku.
Setelah melakukan skype video call, aku pun juga tidur karena kelelahan mengerjakan tugas
kuliah. Aku kadang-kadang perhatian ke dia karena sebenarnya aku suka dengan dia. Pada
saat tidur, aku bermimpi sangat aneh. Aku melihat Nadse terjatuh dari tangga rumahnya
ketika ingin turun untuk menyapaku. Akupun langsung terbangun seketika.
"Semoga itu ngak terjadi" kataku.
Kemudian aku melanjutkan tidur. Keesokan paginya aku memberikan kue kesukaan Nadse
ke rumahnya. Akupun disambut oleh ibunya Nadse.
"Eh bunda, ini aku ada kue kesukaan Nadse" kataku.
"Silakan duduk bentar Tim, bunda panggilkan Nadse" kata bunda Nadse.
Akupun duduk disofa ruang tamu rumah Nadse. Setelah menunggu, Nadse turun dari tangga
rumah. Tiba-tiba dia terjatuh dari tangga, dan langsung tidak sadarkan diri. Akupun langsung
ketempat kejadian dan menyadarkan Nadse.
4. "Nadse, bangun Nadse. Bangun" kataku.
Akupun langsung berteriak "Bundaaaaa, Nadse jatuh dari tangga".
"Ayo, kita bawa kerumah sakit" kata bunda Nadse.
Selama diperjalanan kerumah sakit menggunakan mobil, aku sangat khawati karena Nadse
tetap tidak sadarkan diri. Setelah sampai dirumah sakit, aku langsung membawa Nadse ke
ruang UGD. Selama au menunggu hasil dari kondisi Nadse, aku mulai sadar jika mimpi yang
aku alami tadi malam menjadi kenyataan. Tiba-tiba, dokter yang memeriksa Nadse pun
keluar.
"Dok, gimana kondisi Nadse?" kataku yang sangat khawatir.
"Nadse mengalami pendarahan otak yang sangat parah dan tidak bisa disembuhkan. Kita
hanya berharap, Nadse diberi waktu lebih untuk hidup. Kamu boleh melihat dia sekarang
karena dia sudah sadar" kata dokter.
Akupun langsung masuk ke ruang UGD dan melihat kondisi Nadse yang penuh dengan alat
bantu pernapasan.
"Timoooooo............." kata Nadse.
"Nadse, kamu harus banyak istirahat. Aku ngak mau liat kondisi kamu yang seperti ini"
kataku dengan nada agak tinggi karena masih khawatir.
"Timo......, aku ada permintaan terakhir" kata Nadse.
5. "Permintaan apaaja, pasti aku turuti" kataku.
"Tolong belikan aku baju bidadari dengan tongkatnya" kata dia.
"Buat apa Nadse?" kataku.
"Sebenernya, aku pengen banget jadi bidadari. Tolong banget Timoooo.........'' kata Nadse.
Akupun langsung mencari pakaian bidadari beserta tongkatnya. Setelah mendapatkannya,
aku langsung kerumah sakit dan membawakannya untuk Nadse.
"Ini Nadse, aku bawain baju bidadari sama tongkatnya" kataku.
"Tolong panggilkan suster Timooo....." kata Nadse dengan nada suara yang mulai pelan.
Akupun memanggil suster untuk menyuruh suster memakaikan baju bidadari ke Nadse.
Setelah dipakaikan, aku melihat dia dengan pakaian bidadari yang aku belikan. Aku melihat
dia benar-benar seperti bidadari dengan tongkat khususnya.
"Gimana Nadse, kamu suka?" kataku.
"Makasih banget Timo, sekarang aku bisa menjadi bidadari walaupun hanya sehari ini
mungkin" kata Nadse.
"Kamu jangan ngomong gitu. Kamu pasti bisa bertahan" kataku yang mulai kembali cemas.
6. Tiba-tiba, dia menggengam tangan ku dan berkata "makasih banget Timo, kamu mau jadi
teman aku sampai sekarang. Sampai jumpaaaaa..............." kata Nadse yang nada suaranya
sangat pelan dan memejamkan matanya.
"Nadse, Nadse?" kataku yang sangat cemas.
Aku langsung memanggil dokter di luar ruang UGD. Setelah dicek kondisi Nadse, aku
diberitahukan kondisi dia.
"Nadse sudah meninggal" kata dokter.
Akupun sangat sedih karena teman yang sudah bertahun-tahun telahh pergi untuk selama-lamanya.
Tetapi aku telah menuruti permintaan terakhir dia dengan membelikan baju
bidadari. Setelah itu pun aku meliat Nadse yang masih menggunakan baju bidadari, dan
impiannya sudah terwujud dengan menjadi bidadari walaupun hanya sehari.
Best friend........ will never die..........
-TAMAT-By:
@aprino_timotius