SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 2
PENGARUH KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL TERHADAP PERMINTAAN
AGREGAT
Seperti telah kita pelajari, ada banyak faktor yang mempengaruhi permintaan agregat selain
kebijakan moneter dan fiskal. Secara khusus, pengeluaran-pengeluaran yang memang telah
diniatkan oleh rumah tangga dan perusahaan menentukan permintaan barang dan jasa secara
keseluruhan. Seperti pengeluaran dana pendidikan yang memang telah lama diniatkan oleh
keluarga.
Selanjutnya bagaimana kebijakan moneter mempengaruhi permintaan agregat?. Seperti bahasan
sebelumnya, kurva permintaan agregat berbentuk “downward sloping” atau miring kebawah
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :
• Efek kekayaan
• Efek suku bunga
• Efek nilai tukar
Meskipun sama-sama menjelaskan bentuk kurva permintaan agregat yang miring kebawah, ketiga
pengaruh tersebut tidak sama pentingnya dan berbeda-beda menurut jenis perekonomian. Untuk
memahami bagaimana kebijakan mempengaruhi permintaan agregat, kita mempelajari pengaruh
suku bunga secara lebih mendalam yang dibahas dalam teori preferensi likuiditas yang dikemukakan
oleh keynes. Dalam teori ini menyatakan bahwa suku bunga berbah-ubah untuk membuat jumlah
uang yang beredar dan permintaan uang menjadi seimbang. Suku bunga yang dimaksud dalam teori
ini adalah suku bungan nominal dan suku bungan riil untuk kemudian akan dikembangkan teori ini
dengan memperhatikan jumlah uang yang beredar dan permintaan uang serta bagaimana masing-
masing bergantung pada suku bunga.
Jumlah Uang Yang Beredar
Seperti kita ketahui JUB dikendalikan oleh Bank Sentral yaitu dengan menjual atau membeli obligasi
pemerintah dalam operasi pasar terbuka, mengubah persyaratan cadangan, dan tingkat diskonto.
Perincian dari pengendalian moneter ini penting bagi implementasi kebijakan Bank Sentral, namun
tidak penting bagi pembahasan kita kali ini. Tujuan kita disini adalah untuk mengkaji bagaimana
perubahan-perubahan pada jumlah uang yang beredar mempengaruhi permintaan agregat barang
dan jasa. untuk tujuan tersebut kita hanya berasumsi bahwa Bank Sentral hanya mengendalikan
jumlah uang yang beredar secara langsung. Dengan kata lain, Bank Sentral menetapkan jumlah uang
yang beredar dalam perekonomian pada sembarang tingkat yang telah diputuskan. Jadi, karena JUB
ditetapkan oleh Bank Sentral secara langsung, maka JUB tidak bergantung pada variabel-variabel
ekonomi lainnya, seperti suku bunga dan lan-lain. Setelah Bank Sentral memutuskan kebijakannya,
jumlah uang yang beredar tidak mengalami perubahan, meskipun terdapat perubahan pada suku
bunga.
Permintaan Uang
Seperti yang telah kita ketahui bahwa permintaan uang berpengaruh pada suku bunga. Ketika suku
bunga naik maka permintaan uang akan turun, sebaliknya ketika suku bunga turun, permintaan uang
akan naik, sehingga kurvanya berbentuk downward sloping (sifatnya negatif).
Keseimbangan dalam Pasar Uang
ketika suku bunga naik diatas keseimbangan maka permintaan uang akan turun dibawah JUB yang
telah ditetapkan, orang lebih senang untuk menyimpan uangnya di Bank atau membeli obligasi
berbunga. Sehingga penerbit obligasi dan Bank kemudian merespon dengan menurunkan suku
bunga, dan orang akan lebih banyak memegang uang sehingga kurva keseimbangan akan tercipta.
Ketika suku bunga turun dibawah titik keseimbangan maka permintaan uang akan naik diatas JUB
yang telah ditetapkan oleh Bank Sentral, orang akan memilih untuk memegang uang lebih banyak
dan tidak ingin membeli obligasi, sehingga Bank Sentral dan penerbit obligasi akan meresponnya
dengan menaikkan suku bunga untuk menarik minat nasabah ataupun pembeli obligasi. akibatnya
permintaan uang akan turun dan kemidian akan mendekati pada titik keseimbangan. Teori
preferensi likuiditas ini memberi satu prinsip penting yaitu kebijakan moneter dapat dijelaskan, baik
dari segi jumlah uang yang beredar maupun dari segi tingkat suku bunga.
Bagaimana kebijakan fiskal mempengaruhi permintaan agregat?. Diantaranya dipengaruhi oleh
belanja pemeritah, dan tingkat perpajakan. Ketika belanja pemerintah naik maka akan berpengaruh
pada kenaikan output barang dan jasa sehingga kurva permintaan bergeser kekanan. Ada dua efek
yang dapat mempengaruhi pergeseran permintaan agregat yaitu efek pengganda yang akan
menggeser kurva permintaan lebih besar daripada belanja pemerintah, dan efek pembatasan paksa
yang akan menggeser kurva permintaan dibawah atau lebih kecil dari belanja pemerintah.
Selanjutnya ketika pemerintah menurunkan pajak pendapatan, orang akan memperoleh lebih
banyak pendapatannya yang mana dapat ditabung atau dengan meningkatkan konsumsi, sehingga
kurva permintaan agregat bergeser kekanan. Sebaliknya ketika pajak naik, orang akan lebih sedikit
menerima pendapatannya yang kemudian berdampak pada penurunan konsumsi, kurva permintaan
agregat bergeser kekiri.
Ada dua pendapat dari penggunaan kebijakan untuk kestabilan perekonomian yaitu pendapat yang
mendukung kebijakan stabilisasi aktif dan penentang kebijakan stabilisasi aktiif. Para pendukung
kebijakan stabilisasi aktif berpendapat bahwa ketika dalam suatu negara mengalami suatu masalah
dalam kebijakan moneter ataupun fiskal maka campur tangan para pembuat kebijakan sangatlah
diperlukan karena menyangkut perekonomian secara keseluruhan pada suatu negara. Sedangkan
para penentang kebijakan stabilisasi aktif berpendapat bahwa kebijakan moneter dan fiskal
terkadang berjalan lamban dan memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga pembuat kebijakan
tidak seharusnya ikut campur karena hanya akan menyebabkan ketidakstabilan dalam
perekonomian. Namun para ekonom telah sepakat bahwa kelambanan dalam penerapan kebijakan
moneter dan fiskal dapat diatasi dengan Stabilisator Otomatis yang menjelaskan perubahan-
perubahan kebijakan fiskal yang mendorong permintaan agregat ketika perekonomian mengalami
resesi yang tidak mengharuskan pemerintah melakukan tindakan yang disegaja.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaranTugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaransiti aisah
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbukarusdiman1
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanelastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanEkinanda Anggita
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorSudirman Jie
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Arief Anzarullah
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)M Abdul Aziz
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 

Was ist angesagt? (20)

Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Perekonomian Terbuka
Perekonomian TerbukaPerekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaranTugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Bab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomiBab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomi
 
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanelastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 

Andere mochten auch

permintaan dan penawaran agregat
permintaan dan penawaran agregatpermintaan dan penawaran agregat
permintaan dan penawaran agregatHasnah Rhiriesad
 
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranKebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranSelfia Dewi
 
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)windase
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaranabdul ajid
 
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneterKebijakan fiskal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneterSakim Tangadji
 

Andere mochten auch (7)

Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan FiskalBab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
 
Kebijakan Moneter
Kebijakan MoneterKebijakan Moneter
Kebijakan Moneter
 
permintaan dan penawaran agregat
permintaan dan penawaran agregatpermintaan dan penawaran agregat
permintaan dan penawaran agregat
 
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranKebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
 
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal (SMA kelas XI semester II)
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneterKebijakan fiskal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter
 

Ähnlich wie pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat

Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalmiftakhulkhoiroh
 
STABILITAS MATA UANG DILIHAT DARI INFLASI DAN.pptx
STABILITAS MATA UANG DILIHAT DARI   INFLASI DAN.pptxSTABILITAS MATA UANG DILIHAT DARI   INFLASI DAN.pptx
STABILITAS MATA UANG DILIHAT DARI INFLASI DAN.pptxpakedonlod
 
Permintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangPermintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangFikri Haikal
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalAngie Putri
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNormaSelestia
 
Kebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikroKebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikrosam kempo
 
The role of monetary policy. Amel Riyan Syifa
The role of monetary policy. Amel Riyan SyifaThe role of monetary policy. Amel Riyan Syifa
The role of monetary policy. Amel Riyan SyifaRizky Amalia
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Deska13
 
Microteching 1
Microteching 1Microteching 1
Microteching 1Roma Imoet
 
KEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptx
KEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptxKEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptx
KEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptxGibranFadilla4
 
RESUME BAB 3 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 3 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURARESUME BAB 3 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 3 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURAfiqifazriana
 
Bempvol1no3des
Bempvol1no3desBempvol1no3des
Bempvol1no3desiphint
 
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat BungaPenerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat BungaMuhammad Rafi Kambara
 

Ähnlich wie pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat (20)

124712937 makalah-sistem-perekonomian-islam
124712937 makalah-sistem-perekonomian-islam124712937 makalah-sistem-perekonomian-islam
124712937 makalah-sistem-perekonomian-islam
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
 
STABILITAS MATA UANG DILIHAT DARI INFLASI DAN.pptx
STABILITAS MATA UANG DILIHAT DARI   INFLASI DAN.pptxSTABILITAS MATA UANG DILIHAT DARI   INFLASI DAN.pptx
STABILITAS MATA UANG DILIHAT DARI INFLASI DAN.pptx
 
Permintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangPermintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uang
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
 
Kebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikroKebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikro
 
PP INFLASI.pptx
PP INFLASI.pptxPP INFLASI.pptx
PP INFLASI.pptx
 
The role of monetary policy. Amel Riyan Syifa
The role of monetary policy. Amel Riyan SyifaThe role of monetary policy. Amel Riyan Syifa
The role of monetary policy. Amel Riyan Syifa
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)
 
Microteching 1
Microteching 1Microteching 1
Microteching 1
 
Uang dan Inflasi
Uang dan InflasiUang dan Inflasi
Uang dan Inflasi
 
KEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptx
KEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptxKEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptx
KEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptx
 
Teori valas
Teori valasTeori valas
Teori valas
 
Moneter & Fiskal
Moneter & FiskalMoneter & Fiskal
Moneter & Fiskal
 
Pengantar Teori - Teori Kurs
Pengantar Teori - Teori KursPengantar Teori - Teori Kurs
Pengantar Teori - Teori Kurs
 
RESUME BAB 3 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 3 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURARESUME BAB 3 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 3 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
 
INFLASI.pptx
INFLASI.pptxINFLASI.pptx
INFLASI.pptx
 
Bempvol1no3des
Bempvol1no3desBempvol1no3des
Bempvol1no3des
 
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat BungaPenerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
 

Kürzlich hochgeladen

kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan SosroSistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosromohhmamedd
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisGallynDityaManggala
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 

Kürzlich hochgeladen (18)

Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan SosroSistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 

pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat

  • 1. PENGARUH KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL TERHADAP PERMINTAAN AGREGAT Seperti telah kita pelajari, ada banyak faktor yang mempengaruhi permintaan agregat selain kebijakan moneter dan fiskal. Secara khusus, pengeluaran-pengeluaran yang memang telah diniatkan oleh rumah tangga dan perusahaan menentukan permintaan barang dan jasa secara keseluruhan. Seperti pengeluaran dana pendidikan yang memang telah lama diniatkan oleh keluarga. Selanjutnya bagaimana kebijakan moneter mempengaruhi permintaan agregat?. Seperti bahasan sebelumnya, kurva permintaan agregat berbentuk “downward sloping” atau miring kebawah dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu : • Efek kekayaan • Efek suku bunga • Efek nilai tukar Meskipun sama-sama menjelaskan bentuk kurva permintaan agregat yang miring kebawah, ketiga pengaruh tersebut tidak sama pentingnya dan berbeda-beda menurut jenis perekonomian. Untuk memahami bagaimana kebijakan mempengaruhi permintaan agregat, kita mempelajari pengaruh suku bunga secara lebih mendalam yang dibahas dalam teori preferensi likuiditas yang dikemukakan oleh keynes. Dalam teori ini menyatakan bahwa suku bunga berbah-ubah untuk membuat jumlah uang yang beredar dan permintaan uang menjadi seimbang. Suku bunga yang dimaksud dalam teori ini adalah suku bungan nominal dan suku bungan riil untuk kemudian akan dikembangkan teori ini dengan memperhatikan jumlah uang yang beredar dan permintaan uang serta bagaimana masing- masing bergantung pada suku bunga. Jumlah Uang Yang Beredar Seperti kita ketahui JUB dikendalikan oleh Bank Sentral yaitu dengan menjual atau membeli obligasi pemerintah dalam operasi pasar terbuka, mengubah persyaratan cadangan, dan tingkat diskonto. Perincian dari pengendalian moneter ini penting bagi implementasi kebijakan Bank Sentral, namun tidak penting bagi pembahasan kita kali ini. Tujuan kita disini adalah untuk mengkaji bagaimana perubahan-perubahan pada jumlah uang yang beredar mempengaruhi permintaan agregat barang dan jasa. untuk tujuan tersebut kita hanya berasumsi bahwa Bank Sentral hanya mengendalikan jumlah uang yang beredar secara langsung. Dengan kata lain, Bank Sentral menetapkan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian pada sembarang tingkat yang telah diputuskan. Jadi, karena JUB ditetapkan oleh Bank Sentral secara langsung, maka JUB tidak bergantung pada variabel-variabel ekonomi lainnya, seperti suku bunga dan lan-lain. Setelah Bank Sentral memutuskan kebijakannya, jumlah uang yang beredar tidak mengalami perubahan, meskipun terdapat perubahan pada suku bunga. Permintaan Uang
  • 2. Seperti yang telah kita ketahui bahwa permintaan uang berpengaruh pada suku bunga. Ketika suku bunga naik maka permintaan uang akan turun, sebaliknya ketika suku bunga turun, permintaan uang akan naik, sehingga kurvanya berbentuk downward sloping (sifatnya negatif). Keseimbangan dalam Pasar Uang ketika suku bunga naik diatas keseimbangan maka permintaan uang akan turun dibawah JUB yang telah ditetapkan, orang lebih senang untuk menyimpan uangnya di Bank atau membeli obligasi berbunga. Sehingga penerbit obligasi dan Bank kemudian merespon dengan menurunkan suku bunga, dan orang akan lebih banyak memegang uang sehingga kurva keseimbangan akan tercipta. Ketika suku bunga turun dibawah titik keseimbangan maka permintaan uang akan naik diatas JUB yang telah ditetapkan oleh Bank Sentral, orang akan memilih untuk memegang uang lebih banyak dan tidak ingin membeli obligasi, sehingga Bank Sentral dan penerbit obligasi akan meresponnya dengan menaikkan suku bunga untuk menarik minat nasabah ataupun pembeli obligasi. akibatnya permintaan uang akan turun dan kemidian akan mendekati pada titik keseimbangan. Teori preferensi likuiditas ini memberi satu prinsip penting yaitu kebijakan moneter dapat dijelaskan, baik dari segi jumlah uang yang beredar maupun dari segi tingkat suku bunga. Bagaimana kebijakan fiskal mempengaruhi permintaan agregat?. Diantaranya dipengaruhi oleh belanja pemeritah, dan tingkat perpajakan. Ketika belanja pemerintah naik maka akan berpengaruh pada kenaikan output barang dan jasa sehingga kurva permintaan bergeser kekanan. Ada dua efek yang dapat mempengaruhi pergeseran permintaan agregat yaitu efek pengganda yang akan menggeser kurva permintaan lebih besar daripada belanja pemerintah, dan efek pembatasan paksa yang akan menggeser kurva permintaan dibawah atau lebih kecil dari belanja pemerintah. Selanjutnya ketika pemerintah menurunkan pajak pendapatan, orang akan memperoleh lebih banyak pendapatannya yang mana dapat ditabung atau dengan meningkatkan konsumsi, sehingga kurva permintaan agregat bergeser kekanan. Sebaliknya ketika pajak naik, orang akan lebih sedikit menerima pendapatannya yang kemudian berdampak pada penurunan konsumsi, kurva permintaan agregat bergeser kekiri. Ada dua pendapat dari penggunaan kebijakan untuk kestabilan perekonomian yaitu pendapat yang mendukung kebijakan stabilisasi aktif dan penentang kebijakan stabilisasi aktiif. Para pendukung kebijakan stabilisasi aktif berpendapat bahwa ketika dalam suatu negara mengalami suatu masalah dalam kebijakan moneter ataupun fiskal maka campur tangan para pembuat kebijakan sangatlah diperlukan karena menyangkut perekonomian secara keseluruhan pada suatu negara. Sedangkan para penentang kebijakan stabilisasi aktif berpendapat bahwa kebijakan moneter dan fiskal terkadang berjalan lamban dan memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga pembuat kebijakan tidak seharusnya ikut campur karena hanya akan menyebabkan ketidakstabilan dalam perekonomian. Namun para ekonom telah sepakat bahwa kelambanan dalam penerapan kebijakan moneter dan fiskal dapat diatasi dengan Stabilisator Otomatis yang menjelaskan perubahan- perubahan kebijakan fiskal yang mendorong permintaan agregat ketika perekonomian mengalami resesi yang tidak mengharuskan pemerintah melakukan tindakan yang disegaja.