Dokumen tersebut merupakan skenario role play antara seorang remaja bernama Amirul yang melakukan percobaan bunuh diri karena gagal masuk universitas dan cita-citanya menjadi dokter. Ia didampingi oleh orang tuanya dan perawat bernama Asih yang memberikan nasihat agar Amirul tidak mengulangi perbuatan bunuh diri dan tetap berusaha walaupun tidak dengan menjadi dokter.
1. ILMU KEPERAWATAN DASAR 2
KOMUNIKASI TERAPEUTIK: REMAJA (ROLE PLAY)
Universitas Tanjungpura Pontianak
Ilmu Keperawatan 2012
Peran Anggota Kelompok:
1. Amirul Ikhsan : Pasien
2. Christianto : Ayah Pasien
3. Devi Oktavia Utami : Ibu Pasien
4. Nabila Elvira : Malaikat
5. Nuraysih : Perawat
6. Rifda Angelina : Setan
Dosen Pembimbing : Ns. Haida Septiana, S. Kep.
Durasi : 20 Menit
Kasus
Pasien Remaja berusia 17 tahun telah satu kali melakukan usaha bunuh diri dengan
cara menyayat pergelangan tangannya dan berhasil diselamatkan tepat pada
waktunya. Alasan bunuh dirinya, disebabkan Pasien tersebut mengalami depresi
berat karena ia tidak bisa masuk ke universitas yang di cita-citakannya setelah
mencoba tesnya berkali-kali. Pasien tersebut merasa sangat putus asa dan
kehilangan harapan. Padahal kedua orang tuanya sudah memberikan dukungan
yang sudah maksimal, baik itu dukungan mental, material dan maupun
pendidikannya. Karena perasaan bersalah yang ditimbulkan karena mengecewakan
orang tuanya, dan kecewa karena tidak berhasil atas kemampuannya sendirilah
yang mengakibatkan Pasien tersebut melakukan tindakan bunuh diri.
1
2. Skenario Jalannya Cerita:
Dirumah Pasien...
Amirul Akhhh!! Tak lulus lagi. Udah berapa kali aku gagal? Bikin malu terus bisa nya
aku ini... Udahlah duit habis, waktu habis, yang lebih penting Mama sama
Bapak pasti sedih.. Mau jadi apa aku nanti... Ih, bodoh amat gak otak ni.
Setan Hihihi... Bodoh, bodoh. Tak ada guna kau hidup. Bawa malu jak
bisanya.udahlah, bunuh diri jak, semua masalah langsung beres. hahahahaha
Amirul (muka sedih dan hampir menangis) kasian mama sama bapak... anak tak
berguna rupanya emang ada kayak aku ni, lebih baik aku mati.
Malaikat Sudahlah amirul, ingat Tuhan mu ingat ke dua orang tua mu.. apa kau mau di
lemparkan ke neraka jika kau mati bunuh diri. Iiii sungguh miris nasib mu jika
begitu jadinya.
Amirul Alaaa sediiih nyarasa hati ni.. pengen mati jak rasenya
Setan Ah, betol tu. Mati jak lah kau sana. Pasti beban orang tua kau itu langsung
hilang. Plong rasenya. Cobe kau ambil cutter di meja sana tu. Kau sayat
tangan kau, tapi jangan setengah-setengah. Sayat kira-kira sampai kau
pingsan lah. Jadi tak letih lagi orang tua kau bayar rumah sakit kalo
seandainya kau tu masih selamat.
(Amirul lalu memandang cutter yang berada di atas meja dengan ragu..)
Malaikat Astaghfirullah Amirul, ingat sama yang diatas, ingat sama Allah. Jangan,
Jangan Amirul. Itu dose besar.
Setan Udahlah Amirul, cepat sikitlah. Kalo kau mikir lama-lama, nanti muncul pula
setan yang cegah kau..
(Amirul pun kemudian beranjak pergi dan mengambil cutter. Tanpa pikir
panjang lagi, Amirul pun lalu menyayat pergelangan tangannya)
Beberapa Menit kemudian...
Chris ( Gedor Pintu) Nak, nak. Amirul, bangun nak, udah pagi nak. Cepat bangun
nak, bantu bapak betulkan atap kita yang bocor yok nak.
(Merasa tidak ada yang menjawab, Chris pun lalu membukan pintu)
2
3. *Ekspresi Kaget dan Panik* Amirul, kau kenapa ni nak? Nak, nak, bangun nak.
Amirul, amirul. Ya ampun nak, kenapa lah kau kayak gini...
(sedih dan kemudian memanggil Okta)
Bu, bu, oo bu!! Coba gak kesini bentar, coba kau liat anak kita na.
Okta (Datang sambil tergopoh-gopoh)
Kenapa sih pak? Astaghfirullah, Amirul, nak, kau kenapa nak?? Pak, kenapa
die ni pak??
Chris Liatlah tangannya tu.. udah berdarah-darah dah. Nak, nak kenapa lah kau kyk
gini.Cepat telpon ambulans bu.
Okta Iy, Pak. Tunggu bentar, Ibu ngambil Hp lok..
(Setelah mengambil Hp dan menelpon ambulans, Amirul pun dibawa ke
rumah sakit terdekat)
Setelah percobaan bunuh dirinya, remaja tersebut dibawa kerumah sakit
untuk dilakukan tindakan medis. Beberapa jam setelah berada ruangan IGD
dan menerima perawatan, remaja tersebut kemudian dipindahkan
keruangan rawat inap.
Dirumah Sakit....
Okta Aduh, nak, nak. Kasian dirimu.. pasti sakit kan nak. Janganlah kayak gitu lagi.
Chris sudahlah bu. Anak kita lagi nggak sadar. Nggak mungkin dengar suara ibu.
Okta Iy pak, tau. Tetap aja sedih ngeliatnya kayak gitu.
Asih Assalamualaikum. Selamat Pagi Pak, Bu.
Okta & Waalaikumsalam, pagi sus.
Chris
Asih Perkenalkan pak, nama saya perawat Asih, saya yang akan bertugas
melakukan perawatan kepada anak ibu dari jam 8 sampai dengan jam 2 siang
nanti bu.
Bagaimana bu keadaan anak ibu? Apa belum masih menunjukan tanda –
tanda akan sadar?
Chris Kata dokter tadi sih sus, anak saya sudah tidak dalam kondisi kritis. Tapi, dari
tadi anak saya masih belum sadar juga. Kenapa ya sus?
Asih Oh, baguslah kalau begitu. Anak bapak sudah melewati kondisi kritisnya. Anak
bapak masih belum sadar mungkin karena pengaruh obat bius yang diberikan
oleh tim medis tadi saat penjahitan lukanya.
Baiklah pak bu, izinkan saya untuk memeriksa tanda-tanda vital anak ibu
3
4. kurang lebih selama 7 menit kedepan. Bolehkah saya bu?.
Okta Oh, ya. Silahkan sus.
---------------------------
Okta Bagaimana sus? Tanda-tanda vitalnya bagaimana?
Asih Oh, iya bu. Tadi saya sudah menghitung denyut nadi, tekanan darah, suhu
tubuh dan napas anak ibu. Semuanya normal kecuali tekanan darah anak ibu
yang masih agak rendah akibat kehilangan darah sewaktu dia terluka tadi.
Chris Wah gawat dong sus?
Asih Tenang saja. Karena tadi telah melakukan transfusi darah, tidak lama lagi
tekanan darah anak ibu akan kembali normal kok pak.
Chris Oh, begitu ya sus.. Syukurlah
Asih Iya, pak. Kalau begitu saya permisi dulu ya pak. Jika pasien atau keluarga ada
perlu, silahkan hubungi saya di ruangan perawat dengan menggunakan bel
disamping tempat tidur atau langsung datang keruangan.
Tak beberapa lama kemudian...
Asih Permisi pak, bu, tadi saya mendapat panggilan dari Kamar A tempat tidur
nomor 3. Apa benar ada panggilan dari tempat tidur ini?
Okta Ah, iya sus. Tadi saya yang memencet belnya. Begini sus, alhamdulillah anak
saya sudah sadar.
Asih Oh, baguslah bu. Selamat siang saudara Amirul.
Amirul Diam, dengan tatapan kosong
Asih Bagaimana keadaan anda?
Amirul Akkkkkkkhhhhhhh... jangan dekati aku. Aku tag mau diganggu (berontak)
Asih Tenang, tenang (sambil mengusap punggung amirul )
Saya tidak akan menyakiti anda.
Amirul Tidaaak!! Jangan sentuh aku. Keluar! Keluar dari ruangan ini sekarang.
Chris Tenang nak, tenang. Susternya hanya mau bicara.
Asih Iya betul. Saya Cuma mau tahu kabar Anda.
4
5. Amirul pun menjadi sedikit tenang.
Asih Baiklah, karena saudara amirul sudah tenang, perkenalkan nama saya
perawat asih, di sini saya yang akan merawat saudara amirul. Jangan segan
sama saya, jika ada yang ingin saudara ceritakan keluh kesahnya silahkan
cerita kepada saya saya siap mendengarkan, dan semoga saya bisa
membantu. ( senyum )
Karena keramahan perawat asih, perasaan amirul pun menjadi lebih tenang
Amirul Begini sus, saya depresi karena saya tidak pernah lolos di universitas yang
saya favoritkan, saya sangat sedih sus, rasanya saya tidak akan bisa
menggapai cita cita saya, saya sangat berambisi untuk dapat menggapai cita
cita saya. Saya stres.
Asih Memangnya apa cita-cita saudara Amirul?
Amirul Saya ingin menjadi Dokter sus. Karena biaya kuliahnya mahal, jadi saya coba
ikut tes di beberapa universitas yang menyelenggarakan beasiswa. Udah
berapa kali, Cuma gagal terus. Emang nasib, nasib.
Asih Oooh.. Anda ingin menjadi Dokter.. Kenapa? Apa alasan anda?
Amirul Begini sus, saya ingin membantu perekonomian keluarga. Dari kabar yang
saya dengar, katanya dokter lebih mudah dapat uang banyak. Lagipula, saya
juga bisa sekalian mengobati keluarga saya seandainya sakit.
Itu cita-cita saya dari kecil sus.
Okta Benar sus. Dari kecil anak saya memang bercita-cita jadi dokter. Mungkin
terpengaruh oleh pamannya yang telah sukses menjadi dokter.
Chris Iya, betul. Tapi saya nggak nyangka kalo samapai segitunya dia kepingin jadi
dokter. Sampai bunuh diri gitu. Amirul, amirul.
Asih Iya, saudara amirul. Apa yang anda lakukan bukanlah jalan keluar yang
terbaik. Walaupun itu cita-cita anda, tetap saja hal itu hanya akan membuat
anda dan kedua orang tua anda menjadi lebih susah. Sebaiknya, jika ada
masalah, amirul dan keluarga harus bicara baik-baik. Jangan langsung ambil
keputusan tanpa pikir panjang.
Amirul Tapi sus, saya hanya ingin membahagiakan kedua orang tua saya. Pasti mama
dan bapak kecewaa sekali sama amirul.
Chris Jangan salah paham dulu nak. Bapak dan ibu, hanya menginginkan yang
terbaik buat Amirul.
Okta Iya, betul nak. Jalan untuk menjadi sukses bukan Cuma menjadi dokter saja.
5
6. Orang sukses adalah orang yang tlah diridhoi oleh orang tuanya. Mungkin
amirul kali ini gagal, tapi kegagalan adalah awal dari sebuah keberhasilan.
Amirul Iya, ma. Amirul sudah sadar. Maafkan amirul ya ma, pak. Amirul janji tidak
akan mengulangi perbuatan ini lagi dan akan terus berusaha untuk
membahagiakan ma dan bapak. Walaupun tidak dengan menjadi dokter.
Terima kasih sus, atas nasehatnya.
Asih Iya, saudara amirul, sama-sama.
Kalau begitu saya permisi dulu. Semoga cepat sembuh. Dan untuk bapak sama
ibu tolong awasi keadaan amirul, dan apabila ada keperluan, silahkan pencet
bel disamping tempat tidur. Permisi.
Malam harinya di rumah sakit...
Amirul Aduh, belum ngantuk pula ni. Mama lagi tidur, nggak usah dibanguninlah.
.......
Alhamdulillah aku masih selamat. Coba aku pikir panjang ya, orang tua aku
ndak perlu khawatir, uang ndak habis buat biaya rumah sakit, aku ndak perlu
sakit lagi...
Setan Bagaimana kalo coba bunuh diri lagi? Inikan di lantai 3. Loncat jak dari jendela
tu.. pasti langsung mati.
Amirul Apa aku bunuh diri lagi ya?? Aku keluar dari rumah sakit mungkin sekitar
beberapa hari lagi. Pasti menghabiskan banyak biaya lagi.
Malaikat Jangan amirul.. jangan... Coba pikirkan lagi kedua orang tuamu... Kau terluka
saja, mereka sudah sangat bersedih. Apalagi bila kau mati?? Mereka bisa ikut
hancur. Ditambah lagi kau anak satu-satunya dan kesayangan mereka.
Cobalah perbaiki pemikiranmu itu..
Amirul Ah, tidak tidak. Aku harus berubah. Aku harus lebih memantapkan niatku
untuk bisa membahagiakan mereka. Aku tidak boleh tergoda lagi!
Setan Akh!!! Tidakkk!! Aku gagal! Dasar Bodoh! Padahal tinggal sedikit lagi..
Malaikat Rasain lu... Emang enak..
Setelah 2 hari kemudian, saudara Amirul pun diperbolehkan oleh tim medis
untuk pulang kerumahnya...
TERIMA KASIH
6