SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Downloaden Sie, um offline zu lesen
ADAKAH PACARAN ISLAMI




        OLEH:
      MUHAMMAD
ADAKAH PACARAN ISLAMI ???

        Bagaimana sebernya hukum berpacaran menurut Islam. sebenarnya sudah sangat jelas
sekali bahwa hukum berpacaran menurut Islam adalah haram (tidak boleh). Kebanyakan ulama
sepakat tentang keharamannya karena lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Dalil-
dalil yang mengharamkan pacaran banyak sekali, diantaranya adalah :


                                                                                               

                   “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu
            perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isra’ : 32)


                  

               

                

                 

                 

                                                         

                   Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
            pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
            mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".
                   Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
            pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya,
            kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain
            kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami
            mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
            putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
            saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
            Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
            mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang
            aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang
       yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur: 30-31).

              “Telah ditulis bagi setiap bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan
       melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah
       mendengar, lidah (lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang,
       kaki zinanya adalah melangkah, sementara qalbu berkeinginan dan berangan-angan,
       maka kemaluanlah yang membenarkan (merealisasikan) hal itu atau mendustakannya”.
       [HR. Al-Bukhoriy (5889) dari Ibnu Abbas, dan Muslim (2657) dari Abu Hurairah]

              “Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita”. Seorang lelaki dari kalangan
       Ashar berkata, “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat suami?” Maka Rasulullah
       -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Mereka adalah kematian (kebinasaan)”. [HR.
       Al-Bukhoriy (5232), Muslim (2172), dan At-Tirmidziy (1171)]

              “Jangan sekali-sekali salah seorang di antara kalian (kaum pria) berduan dengan
       seorang wanita, karena setan adalah pihak ketiganya”. [HR. At-Tirmidziy (2165), dan
       Ahmad (114). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Al-Irwa’ (6/215)]

              “Andaikan kepala seseorang di cerca dengan jarum besi, itu lebih baik (ringan)
       baginya dibandingkan menyentuh seorang wanita yang tak halal baginya”. [HR. Ar-
       Ruyaniy dalam Al-Musnad (227/2), dan Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (486, & 487)]

             “Dan janganlah kalian mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang
       nampak di antaranya maupun yang tersembunyi.” [Al-An’aam:151]

             “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan
       pandangannya, dan memelihara kemaluannya.” [An-Nuur:30]

             “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan
       pandangannya, dan memelihara kemaluannya.” [An-Nuur:31]


       Lalu jika pacaran itu haram, maka bagaimana caranya seorang muslin untuk mendapatkan
jodoh? Cara-caranya adalah sebagai berikut :
   1. Melalui perantara. Upayakan memperluas pergaulan, tanya sana tanya sini, siapa
       gerangan yang bisa membantu Anda untuk mencarikan jodoh. Cari perantara yang
       reputasinya baik, seperti ustadz, guru, murobbi, dan orang-orang sholih lainnya. Jangan
       malu untuk mempromosikan diri bahwa ananda sedang mencari jodoh (apalagi ananda
       lelaki yang memang harus lebih agresif dalam mencari jodoh daripada perempuan).
       Namun saya tidak menganjurkan ananda untuk mengikuti biro jodoh atau mengikuti
forum-forum gaul di internet, karena selain tidak selektif, juga belum tentu jujur apa yang
      ditampilkan oleh biro/media tersebut.
   2. Mencari sendiri tanpa melalui pacaran. Cara yang kedua ini mungkin sulit bagi sementara
      orang. Bagaimana bisa mencari jodoh sendiri tanpa melalui pacaran? Bukankah pacaran
      merupakan sarana untuk mengenal calon pasangan kita? Lalu dapatkah dijamin kita akan
      cocok dengan pasangan kita jika tidak melalui pacaran? Jawabannya adalah : bisa!. Bisa
      menikah tanpa pacaran dan bisa cocok sampai hayat di kandung badan. Nenek moyang
      kita telah mempraktekkan hal tersebut sejak lama dan terbukti cocok. Bahkan sekarang
      ini kita menyaksikan sendiri bahwa angkaperceraian semakin tinggi, justru ketika budaya
      pacaran menjadi umum dalam masyarakat kita. Ternyata pacaran tidak menjamin
      kecocokan dalam berumah tangga. Jadi, cocok atau tidaknya kita dengan pasangan bukan
      karena pacaran, tetapi karena kesiapan untuk menerima pasangan kita apa adanya. Walau
      tidak pacaran, tetapi hati dan mental kita lebih siap (ikhlas) untuk menerima kekurangan
      dari pasangan, maka rumah tangga kita akan langgeng sampai akhir hayat. Sebaliknya,
      walau pacaran bertahun-tahun tapi ternyata mental dan hati kita tidak siap menerima
      kekurangan pasangan, maka pernikahan akan mudah bubar dalam waktu yang singkat.
      Cara mencari sendiri tanpa pacaran adalah dengan cara ‘menembak’ (langsung
      mengutarakan keinginan untuk menikahi orang yang kita taksir). Contohnya adalah
      ketika Khadijah ra meminta Nabi Muhammad saw untuk menikahinya. Cara ini biasanya
      didahului dengan mencari informasi tentang orang yang akan kita “tembak” tersebut.
      Cara mencari informasinya bisa melalui teman akrabnya, gurunya, dan orang-orang
      terdekat dengannya. Cara yang ditempuh harus smooth (halus), sehingga tidak terkesan
      terlalu agresif. Lalu dilanjutkan dengan memberikan sinyal kepada orang yang kita taksir
      tersebut apakah ia siap untuk kita ajak menikah. Kalau sinyalnya positif, maka kita bisa
      menyampaikan hasrat kita kepadanya. Bisa melalui perantara atau bisa juga langsung
      mengutarakan kepadanya. Kalau diterima alhamdulillah dan kalau pun ditolak jangan
      sakit hati.

       Baik cara pertama maupun kedua yang Anda lakukan, prinsipnya jangan pernah berputus
asa untuk mencari jodoh dengan cara-cara yang Islami. Sediakan juga waktu khusus untuk
mencari jodoh (mis: sepekan dua kali atau sebulan tiga kail) dengan cara silaturahim ke perantara
atau untuk mencari info orang yang kita “tembak”. Iringi upaya kita mencari jodoh dengan doa
dan sholat tahajud yang intens. Buktikan kepada Allah SWT bahwa Anda memang sungguh-
sungguh mencari jodoh. Insya Allah, jodoh itu akan datang kepada Anda.


                                                 

              Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar
       akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-
       benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al 'Ankabuut : 69)
Istilah pacaran yang dilakukan oleh anak-anak muda sekarang ini tidak ada dalam Islam.
Yang ada dalam Islam ada yang disebut “Khitbah” atau masa tunangan. Masa tunangan ini
adalah masa perkenalan, sehingga kalau misalnya setelah khitbah putus, tidak akan mempunyai
dampak seperti kalau putus setelah nikah. Dalam masa pertunangan keduanya boleh bertemu dan
berbincang-bincang di tempat yang aman, maksudnya ada orang ketiga meskipun tidak terlalu
dekat duduknya dengan mereka.

        Kalau dilihat dari hukum Islam, pacaran yang dilakukan oleh anak-anak sekarang adalah
haram. Mengapa haram?
        Karena pacaran itu akan membawa kepada perzinahan dimana zina adalah termasuk dosa
besar, dan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah. Oleh karena itu ayat-Nya berbunyi
sebagaimana yang dikutip di awal tulisan ini. Ayat tersebut tidak mengatakan jangan berzina,
tetapi jangan mendekati zina, mengapa demikian ? Karena biasanya orang yang berzina itu tidak
langsung, tetapi melalui tahapan-tahapan seperti : saling memandang, berkenalan, bercumbu
kemudian baru berbuat zina yang terkutuk itu.

PENCEGAHAN
       Dalam hukum Islam umumnya, manakala sesuatu itu diharamkan, maka segala sesuatu
yang berhubungan dengan yang diharamkan itu diharamkan juga. Misalnya minum arak, bukan
hanya minumnya yang diharamkan, tapi juga yang memproduksinya, yang menjualnya, yang
membelinya, yang duduk bersama orang yang minum tersebut juga diharamkan.
       Demikian juga halnya dengan masalah zina. Oleh karena itu maka syariat Islam
memberikan tuntunan pencegahan dari perbuatan zina, karena Allah Maha Tahu tentang
kelemahan manusia.
       Berikut ini adalah pencegahan agar kita tidak terjerumus ke dalam perzinahan :
    1. Dilarang laki dan perempuan yang bukan mahram untuk berdua-duaan. Nabi Saw
       bersabda : “Apabila laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berdua-duaan, maka
       yang ketiga adalah setan.” Setan juga pernah mengatakan kepada Nabi Musa AS bahwa
       apabila laki dan perempuan berdua-duaan maka aku akan menjadi utusan keduanya untuk
       menggoda mereka. Ini termasuk juga kakak ipar atau adik perempuan ipar.
    2. Harus menjaga mata atau pandangan, sebab mata itu kuncinya hati. Dan pandangan itu
       pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah
       berfirman : “Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan
       pandangan mereka (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka dan katakanlah
       kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan
       menjaga kehormatan mereka (An-Nur : 30-31).
    3. Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat mereka, dan dilarang mereka untuk
       memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya.
       Dalam hadits dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang
       mempertontonkan bentuk tubuhnya, memakai minyak wangi baunya semerbak, memakai
make up dan sebagainya, setiap langkahnya dikutuk oleh para malaikat, dan setiap laki-
      laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti
      perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga (apalagi masuk surga).
   4. Dengan ancaman bagi yang berpacaran atau berbuat zina. Misalnya Nabi bersabda :
      “lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang
      bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya). Dalam hadits yang lain :
      “Barangsiapa yang minum (minuman keras) atau berzina, maka Allah akan melepas
      imannya dalam hatinya, seperti seseorang melepaskan peci dari kepalanya (artinya kalau
      yang sedang berzina itu meninggal ketika berzina, ia tidak sempat bertobat lagi, maka dia
      meninggal sebagai orang kafir yang akan kekal di neraka).

       Oleh karena itu Syekh Sharwi menggambarkan : seandainya ada seorang wanita cantik
yang sudah hampir telanjang di sebuah kamar, kemudian ditawarkan kepada seorang pemuda …
“Maukah kamu saya kasihkan perempuan itu untuk kamu semalam suntuk, tapi besok pagi saya
akan masukan kamu ke kamar yang sebelahnya, yang penuh dengan api, apakah mungkin anak
muda itu akan mau untuk menikmati tubuh wanita semalam suntuk kemudian digodok keesokan
harinya dalam api?
       Nah ketika kita tergoda untuk berbuat zina atau minum, coba bayangkan kalau kita
meninggal ketika itu, bagaimana nasib kita? Tiada dosa yang lebih besar setelah syirik kepada
Allah daripada meneteskan air mani dalam suatu tempat (kehormatan) yang tidak halal baginya.
Neraka Jahannam mempunyai “Tujuh pintu gerbang” (QS. Al-Hijr : 44), dan pintu gerbang yang
paling panas, dahsyat, seram, keji, dan bau adalah diperuntukan bagi orang-orang yang suka
berzina setelah dia tahu bahwa zina itu haram.
         Sebagaimana kita yakini sebagai seorang muslim bahwa segala sesuatu yang
diharamkan oleh Allah, mesti mempunyai dampak yang negatif di masyarakat. Kita lihat saja di
Amerika Serikat, bagaimana akibat karena adanya apa yang disebut dengan free sex, timbul
berbagai penyakit. Banyak anak-anak yang terlantar, anak yang tidak mengenal ayahnya,
sehingga timbul komplikasi jiwa dan sebagainya. Oleh karena itu, jalan keluar bagi para pemuda
yang tidak kuat menahannya adalah :
    1. Menikah, supaya bisa menjaga mata dan kehormatan.
    2. Kalau belum siap menikah, banyaklah berpuasa dan berolahraga.
    3. Jauhkan mata dan telinga dari segala sesuatu yang akan membangkitkan syahwat.
    4. Dekatkan diri dengan Allah, dengan banyak membaca Al-Qur’an dan merenungkan
        artinya. Banyak berzikir, membaca shalawat, shalat berjamaah di Masjid, menghadiri
        pengajian-pengajian dan berteman dengan orang-orang yang shaleh yang akan selalu
        mengingatkan kita kepada jalan yang lurus.
    5. Dan ingat bahwa Allah telah menjanjikan kepada para anak muda yang sabar menahan
        pacaran dan zina yaitu dengan bidadari, yang kalau satu diantaranya menampakkan
        wajahnya ke alam dunia ini, setiap laki-laki yang memandangnya pasti akan jatuh
        pingsan karena kecantikannya. Coba anda bayangkan saja siapa menurut anda wanita
yang paling cantik di alam dunia ini, maka pastilah bidadari itu entah berapa juta kali
          lebih cantik dari wanita yang anda bayangkan itu.

Bagaimana hukum pacaran dlm islam?
         kalau menurut saya, hukum pacaran di dalam Islan itu kan dilarang, karena memang di
dalam Alquran sudah banyak ayat-ayat yang tidak boleh wanita dan laki-laki berdua-duaan di
tempat yang sepi, berpegangan tangan dengan yang bukan mahram dsb. tapi kenapa para remaja
zaman sekarang banyak sekali yang lupa dengan ayat-ayat itu, bahkan kita sudah tidak asing lagi
melihat para gadis zaman sekarang yang menikah karena sudah terlanjur melakukan hubungan
yang sangat dilarang dalam agama! tapi kenapa sampai sekarang banyak remaja yang
mengatakan kalau tidak pacaran gak gaul lah, cupu, dsb! coba fikirkan bila kalian yang cewek
bila diputuskan oleh cowok pasti kalian marah kan! dan kalian para cowok, sebejat-bejat kalian
tapi kalau kalian mau nikah pasti kalian cari cewek yang baik-baik kan? maka dari itu kita lebih
baik saling menjaga diri kita agar tidak terjerumus dengan para pencari cinta yang suka
ngegombal dengan kata-kata manisnya! lebih baik juga pacaran setelah nikah kan jelas
hukumnya tidak haram lagi karena sudah sah.
         Islam sangat mengakui rasa cinta dalam diri manusia, karena, rasa cinta itu merupakan
fitrah manusia sebagaimana di sebutkan dalam ayat:


            

                                    

                  Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
          diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
          pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia,
          dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Ali Imran ayat: 14).

       Tetapi cinta dalam Islam bukanlah sekedar cinta yg cuma diucapkan atau digoreskan di
atas kertas surat cinta belaka atau janji muluk-muluk lewat SMS, chatting dan sejenisnya, kalau
itu cuma sekedar kegiatan kencan and bersenang-2 tanpa ikatan tanggung jawab, tanpa kepastian
kesetiaan, itu bukanlah cinta menurut pandangan Islam.
       cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan tanggung-jawab yang disaksikan oleh
orang banyak. ucapan janji setia itu nggak ditujukan kepada pasangannya, melainkan kepada
ayah kandung wanita itu. ikatan inilah yang bisa memastikan apakah itu cowok betul-2 seorang
gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali. penjajagan dalam pacaran itu nggak adil
dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya atas data yang diperlukann dalam sebuah
persiapan pernikahan, karena saat pacaran keduanya akan nunjukin penampilan terbaik sedang
hal-2 yang negatif disembunyiin semuanya. untuk tau hal-2 yang disembunyikan, maka ortu jadi
tokoh central yg nggak mungkin diremehkan. Maka dalam masalah ini, peran ortu atau pihak
keluarga jadi sangat penting, namun kenyataan yang terjadi sangat ironis ortu itu urusan
belakangan sampe ada pertanyaan "elu mu nikahin anaknya pa bapaknya?" malah repot kan?
yang jelas Allah sangat melarang mendekati zina sebagaimana yang telah di sebutkan di dalam
ayat (Al-Israa': 32).
         Dalam Islam memang gak boleh pacaran itu karena untuk menghindarkan diri dari Zina
(liat aja remaja sekarang banyak yang pada ML sebelum nikah apa lagi pernah lebih dari sekedar
pengang tangan and ciuman parah pokoknya dan aku ikut prihatin).
         Semoga paham karena kalau cinta sudah dibutakan oleh nafsu kita nggak bisa
menolaknya bahkan bisa tenggelam karena nikmat sesaat jika iman kita blum kuat. Sebisa
mungkin jaga kehormatan kalian dengan nyawa kalian kalau perlu, karena Allah Maha
Pengampun dan Maha Tahu Segalanya

Pacaran tidak boleh karena:
   1. Pacaran itu mendekatkan pelakunya kepada zina (mulai zina mata, telinga, lisan, tangan,
       kaki, hati).
   2. Pacaran itu warisan dari Barat, maka kita tidak boleh mengikutinya.
   3. Pacaran itu adalah kemaksiatan.
   4. Pacaran itu banyak kebohongan.

        Dan masih banyak lagi hal-hal yang melanggar syariat. Memang benar bahwa pacaran itu
mengantarkan kepada perzinahan. Awal pacaran tentu saling lihat dulu atau lirik-lirikan, nah ini
sudah masuk kepada zina mata. Kemudian, saling senyum, ini juga sudah masuk ke zina mata
babak kedua. Kemudian, saling kenalan, bisa jadi dengan salaman atau berjabat tangan, ini pun
termasuk zina tangan. Kemudian, bikin janji. Sudah itu, ketemuan, makan bareng, nonton, saling
curhat, dan seterusnya. Sulit sekali menemukan dalam pacaran ini bentuk ketaqwaan kepada
Allah atau bentuk semakin cintanya kita kepada Islam dan sunnah.
        Pacaran…!!! Kenapa Nggak Boleh Sih…??? “Aih, Kenapa sih,…kok Islam melarang
pacaran?? Begitu keluhan fulanah.Buat Fulanah ia melihat ada sisi positif yang bisa diambil dari
pacaran ini. Pacaran atau menurutnya ‘penjajakan’ antara dua insan lain jenis sebelum menikah
sangat penting agar masing-masing fihak dapat mengetahui karakter satu sama lainnya (dan
biasanya untuk memahami karakter pasangannya ada yang bertahun-tahun berpacaran
lho!!).Fulanah menambahkan ,”Jadi dengan berpacaran kita akan lebih banyak belajar dan tahu,
tanpa pacaran ?? Ibarat membeli kucing dalam karung!! Enggak deh…!” kemudian ia
menambahkan “Bila suka dan serius bisa diteruskan ke pelaminan bila tidak ya,..cukup sampai
disini..bay-bay!!, Mudahkan?”…hmm…Fulanah tidakkah engkau melihat dampak buruk dari
berpacaran ini, ketika masing-masing fihak memutuskan berpisah??…Fulanah apakah engkau
yakin benar apabila “putus dari pacaran” hati ini tidak sakit? Benarkah hati ini bisa melupakan
bekas-bekas dari pacaran itu? Tidakkah hati ini kecewa, pedih, atau ikut menangis bersama
butiran air mata yang menetes?? Sulit dibayangkan!Karena memang begitulah yang kita lihat
sekarang banyak orang meneteskan air mata karena putus dari pacarnya.
Bila memang kita tanya semua wanita muslimah yang sedang beranjak dewasa, maka
akan melihat ‘pacaran’ ini dengan sejuta nilai positif. Jadi, jangan merasa aneh bila kita dapati
mereka merasa malu dengan kawannya karena belum punya pacar!!.
        Berdasarkan fakta yang ada, bila anda mau menengok sekilas ke surat kabar, tetangga
sebelah atau lingkungan sekitar, siapa sebenarnya yang banyak menjadi korban ‘keganasan’ dari
pacaran ini? Wanita bukan??.. Bila anda setuju dengan saya, Alhamdulillah berarti hati anda
sedikit terbuka.Ya,… coba lihat akibat dari berpacaran ini. Awalnya memang hanya bertemu,
ngobrol bareng,bersenda gurau, ketawa ketiwi, lalu setelah itu?? tentu saja setan akan terus
berperan aktif dia baru akan meninggalkan keturunan Adam ini setelah terjerumus dalam dosa
atau maksiat. Pernahkah anda mendengar teman atau tetangga anda hamil di luar nikah? Banyak
klinik illegal untuk praktek aborsi penuh dengan kaum wanita yang ingin menggugurkan
kandungannya? Karena sang pacar lari langkah seribu atau tidak mau kedua orangtuanya tahu?
Atau pernahkah anda membaca berita ada seorang wanita belia yang nekat bunuh diri minum
racun karena baru saja di putuskan oleh kekasihnya?? Sadarkah kita, bahwa sebenarnya kaum
hawalah yang banyak dieksploitasi dari ‘ajang pacaran ini?
        Sungguh, Islam telah memuliakan wanita dan menghormati kedudukan mereka. Tidak
percaya?? lihat hadits..

             ”janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan,
       melainkan si perempuan itu bersama mahramnya” (HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad).

       Islam melarang laki-laki untuk berduaan tanpa ada orang ketiga karena Islam tidak
menginginkan terjadinya pelecehan ‘seksual’ terhadap wanita. Sehingga jadilah mereka wanita-
wanita muslimah terhormat dan terjaga kesuciannya. Untuk kaum laki-laki pun Islam melarang
mereka menyentuh wanita yang bukan mahramnya.

             “Sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi panas lebih baik daripada
       menyentuh wanita yang tidak halal baginya”(HR.Thabrani, dalam Mu’jamul Kabir).

jelas bukan mengapa Islam melarang pacaran??
        Bila memang seorang laki-laki ingin serius menjalin hubungan dengan seorang wanita,
maka Islam telah menyediakan sarananya, yaitu menikah. Karena Islam Bukanlah agama yang
kaku, maka Islam menganjurkan kepada masing-masing pihak untuk saling berkenalan (ta’aruf).
Tentu saja tidak berduaan lho,..harus ada pihak ketiganya. Setelah itu? Ya,.selamat bertanya
tentang biografi calon pasangan anda, apabila kurang jelas, masih kurang yakin..Islam
menganjurkan mereka untuk shalat istikharah agar di berikan pilihan yang mantap yang nantinya
insya Allah akan berakibat baik bagi dunia dan akhirat kedua belah pihak. Setelah mantap dan
yakin akan pilihannya..kuatkan azzam (tekad), dan Bismillah…menikah..!!
        Indah bukan ajaran Islam……..??
        Seorang pemuda yang terlalu lama membujang, kadangkala merasa kesulitan untuk
mencari calon istri, keberanian untuk bertandang dan meminang seorang gadis menjadi gamang
karena terlalu banyak pertimbangan, akhirnya … pernikahan menjadi sekedar angan-angan
karena calon istri belum juga didapatkan. Sulitnya mencari calon istri, menurut anggapan para
bujangan, adalah anggapan yang keliru yang didasari oleh kegamangan diri yang selalu bimbang
dan rasa was-was. Jika perasaan takut itu masih ada didalam diri kita, akan tetapi keinginan
untuk mencari calon istri masih belum pudar dari hati kita, maka kita harus berusaha untuk
menguatkan keinginan tersebut, namun mencari istri dengan model “PACARAN” tetap tidak
diperbolehkan dan hukumnya haram.
         Cinta yang dibungkus dengan pacaran, pada hakikatnya hanyalah nafsu syahwat belaka,
bukan kasih sayang yang sesungguhnya, bukan rasa cinta yang sebenarnya, dan dia tidak akan
mengalami ketenangan karena dia berada dalam perbuatan dosa dan kungkungan nafsu, adapun
manisnya perbuatan dan indahnya perkataan dalam pacaran, pada dasarnya hanyalah rayuan-
rayuan belaka yang kosong dan hampa, yang mengandalkan permainkan kata-kata, untuk
itu..hati- hatilah…
         Haramnya pacaran, penjelasannya bisa anda simak uraian dibawah ini.
         Kebanyakan orang sebelum melangsungkan pernikahan biasanya ‘berpacaran’ terlebih
dahulu, hal ini biasanya dianggap sebagai masa perkenalan individu atau masa penjajagan atau
dianggap sebagai perwujudan rasa cinta kasih terhadap lawan jenisnya.
         Dengan adanya anggapan seperti ini, maka akan melahirkan konsensus di masyarakat
bahwa masa pacaran adalah hal yang lumrah dan wajar, bahkan merupakan kebutuhan bagi
orang-orang yang hendak memasuki jenjang pernikahan. Anggapan seperti ini adalah anggapan
yang salah dan keliru. Dalam berpacaran sudah pasti tidak bisa dihindarkan dari berdua-duaan
antara dua insan yang berlainan jenis, terjadi pandang memandang dan terjadi sentuh menyentuh,
yang sudah jelas semuanya HARAM hukumnya menurut syari’at Islam. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda.
         “Artinya : Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang wanita,
melainkan si wanita itu bersama mahramnya” [Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari 1862 dan
Muslim 4/104 atau 1341 dan lafadz ini dari riwayat Muslim dari shahabat Ibnu Abbas
Radhiyallahu ‘anhuma]
         Jadi dalam Islam tidak ada kegiatan untuk berpacaran, dan pacaran hukumnya HARAM.
Contoh lain yang juga merupakan pelanggaran yaitu sangkaan sebagian orang yang menganggap
bahwa kalau sudah tunangan/khitbah, maka laki-laki dan perempuan tersebut boleh jalan berdua-
duaan, bergandengan tangan bahkan ada yang sampai bercumbu layaknya pasangan suami istri
yang sah. Anggapan ini adalah salah ! Dan perbuatan ini dosa besar !
         PELUKLAH AGAMA ISLAM AGAR KITA SELAMAT DUNIA AKHERAT
————————————————————————
Refrensi..
http://www.antosalafy.wordpress.com
http://www.islam-download.net
http://antosalafy.wordpress.com/.
http://antosalafy.wordpress.com/2007/04/16/adakah-pacaran-dalam-islam/
Adakah pacaran islami

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Jodoh dalam Pandangan Islam
Jodoh dalam Pandangan IslamJodoh dalam Pandangan Islam
Jodoh dalam Pandangan IslamWira Wijaya
 
Kultum : Khitbah dan Ta'aruf
Kultum : Khitbah dan Ta'arufKultum : Khitbah dan Ta'aruf
Kultum : Khitbah dan Ta'arufQuina Fathonah
 
Dakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaranDakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaranAn-Nafa Alfauzan
 
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikMemilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikYunus Thariq
 
pacaran menurut pandangan islam
pacaran menurut pandangan islampacaran menurut pandangan islam
pacaran menurut pandangan islamVivi Narwastu
 
Ceramah islam tentang pergaulan bebas
Ceramah islam tentang pergaulan bebasCeramah islam tentang pergaulan bebas
Ceramah islam tentang pergaulan bebasAndi Temme
 
.menghindari zina
.menghindari zina.menghindari zina
.menghindari zinaadulcharli
 
Menghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebasMenghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebasAli Must Can
 
Larangan perbuatan zina dalam Islam
Larangan perbuatan zina dalam IslamLarangan perbuatan zina dalam Islam
Larangan perbuatan zina dalam IslamMira Pribadi
 
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zinaPerilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zinaSekar Kim
 
Pendidikan Syariah Islamiah
Pendidikan Syariah IslamiahPendidikan Syariah Islamiah
Pendidikan Syariah Islamiahabunasih
 
MENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN ZINA
MENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN ZINAMENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN ZINA
MENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN ZINAEko Setyawan
 
Cara Menghindari Pergaulan Bebas dan Zina dengan Berpakaian Islami
Cara Menghindari Pergaulan Bebas dan Zina dengan Berpakaian IslamiCara Menghindari Pergaulan Bebas dan Zina dengan Berpakaian Islami
Cara Menghindari Pergaulan Bebas dan Zina dengan Berpakaian IslamiMaharani Asmara Putri
 
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5faizalmahendri
 

Was ist angesagt? (20)

Ta'aruf dalam Islam
Ta'aruf dalam IslamTa'aruf dalam Islam
Ta'aruf dalam Islam
 
Jodoh dalam Pandangan Islam
Jodoh dalam Pandangan IslamJodoh dalam Pandangan Islam
Jodoh dalam Pandangan Islam
 
Kultum : Khitbah dan Ta'aruf
Kultum : Khitbah dan Ta'arufKultum : Khitbah dan Ta'aruf
Kultum : Khitbah dan Ta'aruf
 
pacaran atau ta'aruf?
pacaran atau ta'aruf?pacaran atau ta'aruf?
pacaran atau ta'aruf?
 
Dakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaranDakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaran
 
Training pra nikah
Training pra nikahTraining pra nikah
Training pra nikah
 
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikMemilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
 
pacaran menurut pandangan islam
pacaran menurut pandangan islampacaran menurut pandangan islam
pacaran menurut pandangan islam
 
Ceramah islam tentang pergaulan bebas
Ceramah islam tentang pergaulan bebasCeramah islam tentang pergaulan bebas
Ceramah islam tentang pergaulan bebas
 
.menghindari zina
.menghindari zina.menghindari zina
.menghindari zina
 
Menghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebasMenghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebas
 
Larangan perbuatan zina dalam Islam
Larangan perbuatan zina dalam IslamLarangan perbuatan zina dalam Islam
Larangan perbuatan zina dalam Islam
 
Bab 5 pergaulan bebas dan zina
Bab 5 pergaulan bebas dan zinaBab 5 pergaulan bebas dan zina
Bab 5 pergaulan bebas dan zina
 
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zinaPerilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina
Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina
 
Pendidikan Syariah Islamiah
Pendidikan Syariah IslamiahPendidikan Syariah Islamiah
Pendidikan Syariah Islamiah
 
Zina
ZinaZina
Zina
 
Cerita..
Cerita..Cerita..
Cerita..
 
MENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN ZINA
MENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN ZINAMENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN ZINA
MENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN ZINA
 
Cara Menghindari Pergaulan Bebas dan Zina dengan Berpakaian Islami
Cara Menghindari Pergaulan Bebas dan Zina dengan Berpakaian IslamiCara Menghindari Pergaulan Bebas dan Zina dengan Berpakaian Islami
Cara Menghindari Pergaulan Bebas dan Zina dengan Berpakaian Islami
 
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
 

Ähnlich wie Adakah pacaran islami

Islam memberangus pergaulan bebas
Islam memberangus pergaulan bebasIslam memberangus pergaulan bebas
Islam memberangus pergaulan bebasAzinuddin Haq
 
Perkawinan part 1
Perkawinan part 1Perkawinan part 1
Perkawinan part 1Yaya Nicky
 
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam IslamMunakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam IslamVonita Amelia
 
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zinaBAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zinataufikur rohman
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7Mai Hasibuan
 
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptxgesang2
 
Jasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengahJasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengahJasaNikahSiri1
 
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahan
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahanProposal nikah & tips merencanakan pernikahan
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahanYode Arliando
 
Etika pergaulan remaja dalam pandangan islam
Etika pergaulan remaja dalam pandangan islamEtika pergaulan remaja dalam pandangan islam
Etika pergaulan remaja dalam pandangan islamMirati hasanah
 
Proposal Nikah Dudung.net
Proposal Nikah Dudung.netProposal Nikah Dudung.net
Proposal Nikah Dudung.netWandi Budiman
 
Sahsiah remaja islam
Sahsiah remaja islamSahsiah remaja islam
Sahsiah remaja islamNorazul89
 

Ähnlich wie Adakah pacaran islami (20)

Perkahwinan islam
Perkahwinan islamPerkahwinan islam
Perkahwinan islam
 
Islam memberangus pergaulan bebas
Islam memberangus pergaulan bebasIslam memberangus pergaulan bebas
Islam memberangus pergaulan bebas
 
Jauhi Zina
Jauhi ZinaJauhi Zina
Jauhi Zina
 
Perkawinan part 1
Perkawinan part 1Perkawinan part 1
Perkawinan part 1
 
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam IslamMunakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
 
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zinaBAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7
 
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
 
Jasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengahJasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengah
 
BAB Pernikahan.pptx
BAB Pernikahan.pptxBAB Pernikahan.pptx
BAB Pernikahan.pptx
 
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahan
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahanProposal nikah & tips merencanakan pernikahan
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahan
 
Etika pergaulan remaja dalam pandangan islam
Etika pergaulan remaja dalam pandangan islamEtika pergaulan remaja dalam pandangan islam
Etika pergaulan remaja dalam pandangan islam
 
Proposal Nikah Dudung.net
Proposal Nikah Dudung.netProposal Nikah Dudung.net
Proposal Nikah Dudung.net
 
Dakwah kita
Dakwah kitaDakwah kita
Dakwah kita
 
Sahsiah remaja islam
Sahsiah remaja islamSahsiah remaja islam
Sahsiah remaja islam
 
E magazine edisi 7
E magazine edisi 7E magazine edisi 7
E magazine edisi 7
 
Tata Cara Ta'aruf
Tata Cara Ta'arufTata Cara Ta'aruf
Tata Cara Ta'aruf
 
AIK 6.pptx
AIK 6.pptxAIK 6.pptx
AIK 6.pptx
 
Pedoman Krr Islam
Pedoman Krr IslamPedoman Krr Islam
Pedoman Krr Islam
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 

Mehr von tengkiu

Atas tertutup yang bawah seksi (terbuka)
Atas tertutup yang bawah seksi (terbuka)Atas tertutup yang bawah seksi (terbuka)
Atas tertutup yang bawah seksi (terbuka)tengkiu
 
Arti cantik sesungguhnya
Arti cantik sesungguhnyaArti cantik sesungguhnya
Arti cantik sesungguhnyatengkiu
 
Alamat pondok pesantren mu’adalah th 2011
Alamat pondok pesantren mu’adalah th 2011Alamat pondok pesantren mu’adalah th 2011
Alamat pondok pesantren mu’adalah th 2011tengkiu
 
1 431743751l
1 431743751l1 431743751l
1 431743751ltengkiu
 
1 224571868l
1 224571868l1 224571868l
1 224571868ltengkiu
 
تڠكو محمد سكلي
تڠكو محمد سكليتڠكو محمد سكلي
تڠكو محمد سكليtengkiu
 
Photo 287
Photo 287Photo 287
Photo 287tengkiu
 
Dsc04483 copy (2) - copy
Dsc04483   copy (2) - copyDsc04483   copy (2) - copy
Dsc04483 copy (2) - copytengkiu
 
1 431743751l
1 431743751l1 431743751l
1 431743751ltengkiu
 
1 224571868l
1 224571868l1 224571868l
1 224571868ltengkiu
 
Usia yang tepat untuk menikah
Usia yang tepat untuk menikahUsia yang tepat untuk menikah
Usia yang tepat untuk menikahtengkiu
 
Usia 30 an tnh wanita meras paling bahagia
Usia 30 an tnh wanita meras paling bahagiaUsia 30 an tnh wanita meras paling bahagia
Usia 30 an tnh wanita meras paling bahagiatengkiu
 
Surat cinta untuk saudariku
Surat cinta untuk saudarikuSurat cinta untuk saudariku
Surat cinta untuk saudarikutengkiu
 
Seputar hubungan seks
Seputar hubungan seksSeputar hubungan seks
Seputar hubungan sekstengkiu
 
Saudariku berjilbablah sesuai ajaran nabi mu
Saudariku berjilbablah sesuai ajaran nabi muSaudariku berjilbablah sesuai ajaran nabi mu
Saudariku berjilbablah sesuai ajaran nabi mutengkiu
 
Rahasia seksual pria
Rahasia seksual priaRahasia seksual pria
Rahasia seksual priatengkiu
 
Radiasi hp
Radiasi hpRadiasi hp
Radiasi hptengkiu
 
Pria romantis di mata wanita
Pria romantis di mata wanitaPria romantis di mata wanita
Pria romantis di mata wanitatengkiu
 
Perempuan mahal
Perempuan mahalPerempuan mahal
Perempuan mahaltengkiu
 
Pria menikah berperilaku lebih baik
Pria menikah berperilaku lebih baikPria menikah berperilaku lebih baik
Pria menikah berperilaku lebih baiktengkiu
 

Mehr von tengkiu (20)

Atas tertutup yang bawah seksi (terbuka)
Atas tertutup yang bawah seksi (terbuka)Atas tertutup yang bawah seksi (terbuka)
Atas tertutup yang bawah seksi (terbuka)
 
Arti cantik sesungguhnya
Arti cantik sesungguhnyaArti cantik sesungguhnya
Arti cantik sesungguhnya
 
Alamat pondok pesantren mu’adalah th 2011
Alamat pondok pesantren mu’adalah th 2011Alamat pondok pesantren mu’adalah th 2011
Alamat pondok pesantren mu’adalah th 2011
 
1 431743751l
1 431743751l1 431743751l
1 431743751l
 
1 224571868l
1 224571868l1 224571868l
1 224571868l
 
تڠكو محمد سكلي
تڠكو محمد سكليتڠكو محمد سكلي
تڠكو محمد سكلي
 
Photo 287
Photo 287Photo 287
Photo 287
 
Dsc04483 copy (2) - copy
Dsc04483   copy (2) - copyDsc04483   copy (2) - copy
Dsc04483 copy (2) - copy
 
1 431743751l
1 431743751l1 431743751l
1 431743751l
 
1 224571868l
1 224571868l1 224571868l
1 224571868l
 
Usia yang tepat untuk menikah
Usia yang tepat untuk menikahUsia yang tepat untuk menikah
Usia yang tepat untuk menikah
 
Usia 30 an tnh wanita meras paling bahagia
Usia 30 an tnh wanita meras paling bahagiaUsia 30 an tnh wanita meras paling bahagia
Usia 30 an tnh wanita meras paling bahagia
 
Surat cinta untuk saudariku
Surat cinta untuk saudarikuSurat cinta untuk saudariku
Surat cinta untuk saudariku
 
Seputar hubungan seks
Seputar hubungan seksSeputar hubungan seks
Seputar hubungan seks
 
Saudariku berjilbablah sesuai ajaran nabi mu
Saudariku berjilbablah sesuai ajaran nabi muSaudariku berjilbablah sesuai ajaran nabi mu
Saudariku berjilbablah sesuai ajaran nabi mu
 
Rahasia seksual pria
Rahasia seksual priaRahasia seksual pria
Rahasia seksual pria
 
Radiasi hp
Radiasi hpRadiasi hp
Radiasi hp
 
Pria romantis di mata wanita
Pria romantis di mata wanitaPria romantis di mata wanita
Pria romantis di mata wanita
 
Perempuan mahal
Perempuan mahalPerempuan mahal
Perempuan mahal
 
Pria menikah berperilaku lebih baik
Pria menikah berperilaku lebih baikPria menikah berperilaku lebih baik
Pria menikah berperilaku lebih baik
 

Adakah pacaran islami

  • 1. ADAKAH PACARAN ISLAMI OLEH: MUHAMMAD
  • 2. ADAKAH PACARAN ISLAMI ??? Bagaimana sebernya hukum berpacaran menurut Islam. sebenarnya sudah sangat jelas sekali bahwa hukum berpacaran menurut Islam adalah haram (tidak boleh). Kebanyakan ulama sepakat tentang keharamannya karena lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Dalil- dalil yang mengharamkan pacaran banyak sekali, diantaranya adalah :           “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isra’ : 32)                                                                                                      Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
  • 3. mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur: 30-31). “Telah ditulis bagi setiap bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah (lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara qalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluanlah yang membenarkan (merealisasikan) hal itu atau mendustakannya”. [HR. Al-Bukhoriy (5889) dari Ibnu Abbas, dan Muslim (2657) dari Abu Hurairah] “Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita”. Seorang lelaki dari kalangan Ashar berkata, “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat suami?” Maka Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Mereka adalah kematian (kebinasaan)”. [HR. Al-Bukhoriy (5232), Muslim (2172), dan At-Tirmidziy (1171)] “Jangan sekali-sekali salah seorang di antara kalian (kaum pria) berduan dengan seorang wanita, karena setan adalah pihak ketiganya”. [HR. At-Tirmidziy (2165), dan Ahmad (114). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Al-Irwa’ (6/215)] “Andaikan kepala seseorang di cerca dengan jarum besi, itu lebih baik (ringan) baginya dibandingkan menyentuh seorang wanita yang tak halal baginya”. [HR. Ar- Ruyaniy dalam Al-Musnad (227/2), dan Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (486, & 487)] “Dan janganlah kalian mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi.” [Al-An’aam:151] “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.” [An-Nuur:30] “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.” [An-Nuur:31] Lalu jika pacaran itu haram, maka bagaimana caranya seorang muslin untuk mendapatkan jodoh? Cara-caranya adalah sebagai berikut : 1. Melalui perantara. Upayakan memperluas pergaulan, tanya sana tanya sini, siapa gerangan yang bisa membantu Anda untuk mencarikan jodoh. Cari perantara yang reputasinya baik, seperti ustadz, guru, murobbi, dan orang-orang sholih lainnya. Jangan malu untuk mempromosikan diri bahwa ananda sedang mencari jodoh (apalagi ananda lelaki yang memang harus lebih agresif dalam mencari jodoh daripada perempuan). Namun saya tidak menganjurkan ananda untuk mengikuti biro jodoh atau mengikuti
  • 4. forum-forum gaul di internet, karena selain tidak selektif, juga belum tentu jujur apa yang ditampilkan oleh biro/media tersebut. 2. Mencari sendiri tanpa melalui pacaran. Cara yang kedua ini mungkin sulit bagi sementara orang. Bagaimana bisa mencari jodoh sendiri tanpa melalui pacaran? Bukankah pacaran merupakan sarana untuk mengenal calon pasangan kita? Lalu dapatkah dijamin kita akan cocok dengan pasangan kita jika tidak melalui pacaran? Jawabannya adalah : bisa!. Bisa menikah tanpa pacaran dan bisa cocok sampai hayat di kandung badan. Nenek moyang kita telah mempraktekkan hal tersebut sejak lama dan terbukti cocok. Bahkan sekarang ini kita menyaksikan sendiri bahwa angkaperceraian semakin tinggi, justru ketika budaya pacaran menjadi umum dalam masyarakat kita. Ternyata pacaran tidak menjamin kecocokan dalam berumah tangga. Jadi, cocok atau tidaknya kita dengan pasangan bukan karena pacaran, tetapi karena kesiapan untuk menerima pasangan kita apa adanya. Walau tidak pacaran, tetapi hati dan mental kita lebih siap (ikhlas) untuk menerima kekurangan dari pasangan, maka rumah tangga kita akan langgeng sampai akhir hayat. Sebaliknya, walau pacaran bertahun-tahun tapi ternyata mental dan hati kita tidak siap menerima kekurangan pasangan, maka pernikahan akan mudah bubar dalam waktu yang singkat. Cara mencari sendiri tanpa pacaran adalah dengan cara ‘menembak’ (langsung mengutarakan keinginan untuk menikahi orang yang kita taksir). Contohnya adalah ketika Khadijah ra meminta Nabi Muhammad saw untuk menikahinya. Cara ini biasanya didahului dengan mencari informasi tentang orang yang akan kita “tembak” tersebut. Cara mencari informasinya bisa melalui teman akrabnya, gurunya, dan orang-orang terdekat dengannya. Cara yang ditempuh harus smooth (halus), sehingga tidak terkesan terlalu agresif. Lalu dilanjutkan dengan memberikan sinyal kepada orang yang kita taksir tersebut apakah ia siap untuk kita ajak menikah. Kalau sinyalnya positif, maka kita bisa menyampaikan hasrat kita kepadanya. Bisa melalui perantara atau bisa juga langsung mengutarakan kepadanya. Kalau diterima alhamdulillah dan kalau pun ditolak jangan sakit hati. Baik cara pertama maupun kedua yang Anda lakukan, prinsipnya jangan pernah berputus asa untuk mencari jodoh dengan cara-cara yang Islami. Sediakan juga waktu khusus untuk mencari jodoh (mis: sepekan dua kali atau sebulan tiga kail) dengan cara silaturahim ke perantara atau untuk mencari info orang yang kita “tembak”. Iringi upaya kita mencari jodoh dengan doa dan sholat tahajud yang intens. Buktikan kepada Allah SWT bahwa Anda memang sungguh- sungguh mencari jodoh. Insya Allah, jodoh itu akan datang kepada Anda.            Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar- benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al 'Ankabuut : 69)
  • 5. Istilah pacaran yang dilakukan oleh anak-anak muda sekarang ini tidak ada dalam Islam. Yang ada dalam Islam ada yang disebut “Khitbah” atau masa tunangan. Masa tunangan ini adalah masa perkenalan, sehingga kalau misalnya setelah khitbah putus, tidak akan mempunyai dampak seperti kalau putus setelah nikah. Dalam masa pertunangan keduanya boleh bertemu dan berbincang-bincang di tempat yang aman, maksudnya ada orang ketiga meskipun tidak terlalu dekat duduknya dengan mereka. Kalau dilihat dari hukum Islam, pacaran yang dilakukan oleh anak-anak sekarang adalah haram. Mengapa haram? Karena pacaran itu akan membawa kepada perzinahan dimana zina adalah termasuk dosa besar, dan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah. Oleh karena itu ayat-Nya berbunyi sebagaimana yang dikutip di awal tulisan ini. Ayat tersebut tidak mengatakan jangan berzina, tetapi jangan mendekati zina, mengapa demikian ? Karena biasanya orang yang berzina itu tidak langsung, tetapi melalui tahapan-tahapan seperti : saling memandang, berkenalan, bercumbu kemudian baru berbuat zina yang terkutuk itu. PENCEGAHAN Dalam hukum Islam umumnya, manakala sesuatu itu diharamkan, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan yang diharamkan itu diharamkan juga. Misalnya minum arak, bukan hanya minumnya yang diharamkan, tapi juga yang memproduksinya, yang menjualnya, yang membelinya, yang duduk bersama orang yang minum tersebut juga diharamkan. Demikian juga halnya dengan masalah zina. Oleh karena itu maka syariat Islam memberikan tuntunan pencegahan dari perbuatan zina, karena Allah Maha Tahu tentang kelemahan manusia. Berikut ini adalah pencegahan agar kita tidak terjerumus ke dalam perzinahan : 1. Dilarang laki dan perempuan yang bukan mahram untuk berdua-duaan. Nabi Saw bersabda : “Apabila laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berdua-duaan, maka yang ketiga adalah setan.” Setan juga pernah mengatakan kepada Nabi Musa AS bahwa apabila laki dan perempuan berdua-duaan maka aku akan menjadi utusan keduanya untuk menggoda mereka. Ini termasuk juga kakak ipar atau adik perempuan ipar. 2. Harus menjaga mata atau pandangan, sebab mata itu kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman : “Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan mereka (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka dan katakanlah kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka (An-Nur : 30-31). 3. Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat mereka, dan dilarang mereka untuk memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya. Dalam hadits dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, memakai minyak wangi baunya semerbak, memakai
  • 6. make up dan sebagainya, setiap langkahnya dikutuk oleh para malaikat, dan setiap laki- laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga (apalagi masuk surga). 4. Dengan ancaman bagi yang berpacaran atau berbuat zina. Misalnya Nabi bersabda : “lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya). Dalam hadits yang lain : “Barangsiapa yang minum (minuman keras) atau berzina, maka Allah akan melepas imannya dalam hatinya, seperti seseorang melepaskan peci dari kepalanya (artinya kalau yang sedang berzina itu meninggal ketika berzina, ia tidak sempat bertobat lagi, maka dia meninggal sebagai orang kafir yang akan kekal di neraka). Oleh karena itu Syekh Sharwi menggambarkan : seandainya ada seorang wanita cantik yang sudah hampir telanjang di sebuah kamar, kemudian ditawarkan kepada seorang pemuda … “Maukah kamu saya kasihkan perempuan itu untuk kamu semalam suntuk, tapi besok pagi saya akan masukan kamu ke kamar yang sebelahnya, yang penuh dengan api, apakah mungkin anak muda itu akan mau untuk menikmati tubuh wanita semalam suntuk kemudian digodok keesokan harinya dalam api? Nah ketika kita tergoda untuk berbuat zina atau minum, coba bayangkan kalau kita meninggal ketika itu, bagaimana nasib kita? Tiada dosa yang lebih besar setelah syirik kepada Allah daripada meneteskan air mani dalam suatu tempat (kehormatan) yang tidak halal baginya. Neraka Jahannam mempunyai “Tujuh pintu gerbang” (QS. Al-Hijr : 44), dan pintu gerbang yang paling panas, dahsyat, seram, keji, dan bau adalah diperuntukan bagi orang-orang yang suka berzina setelah dia tahu bahwa zina itu haram. Sebagaimana kita yakini sebagai seorang muslim bahwa segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah, mesti mempunyai dampak yang negatif di masyarakat. Kita lihat saja di Amerika Serikat, bagaimana akibat karena adanya apa yang disebut dengan free sex, timbul berbagai penyakit. Banyak anak-anak yang terlantar, anak yang tidak mengenal ayahnya, sehingga timbul komplikasi jiwa dan sebagainya. Oleh karena itu, jalan keluar bagi para pemuda yang tidak kuat menahannya adalah : 1. Menikah, supaya bisa menjaga mata dan kehormatan. 2. Kalau belum siap menikah, banyaklah berpuasa dan berolahraga. 3. Jauhkan mata dan telinga dari segala sesuatu yang akan membangkitkan syahwat. 4. Dekatkan diri dengan Allah, dengan banyak membaca Al-Qur’an dan merenungkan artinya. Banyak berzikir, membaca shalawat, shalat berjamaah di Masjid, menghadiri pengajian-pengajian dan berteman dengan orang-orang yang shaleh yang akan selalu mengingatkan kita kepada jalan yang lurus. 5. Dan ingat bahwa Allah telah menjanjikan kepada para anak muda yang sabar menahan pacaran dan zina yaitu dengan bidadari, yang kalau satu diantaranya menampakkan wajahnya ke alam dunia ini, setiap laki-laki yang memandangnya pasti akan jatuh pingsan karena kecantikannya. Coba anda bayangkan saja siapa menurut anda wanita
  • 7. yang paling cantik di alam dunia ini, maka pastilah bidadari itu entah berapa juta kali lebih cantik dari wanita yang anda bayangkan itu. Bagaimana hukum pacaran dlm islam? kalau menurut saya, hukum pacaran di dalam Islan itu kan dilarang, karena memang di dalam Alquran sudah banyak ayat-ayat yang tidak boleh wanita dan laki-laki berdua-duaan di tempat yang sepi, berpegangan tangan dengan yang bukan mahram dsb. tapi kenapa para remaja zaman sekarang banyak sekali yang lupa dengan ayat-ayat itu, bahkan kita sudah tidak asing lagi melihat para gadis zaman sekarang yang menikah karena sudah terlanjur melakukan hubungan yang sangat dilarang dalam agama! tapi kenapa sampai sekarang banyak remaja yang mengatakan kalau tidak pacaran gak gaul lah, cupu, dsb! coba fikirkan bila kalian yang cewek bila diputuskan oleh cowok pasti kalian marah kan! dan kalian para cowok, sebejat-bejat kalian tapi kalau kalian mau nikah pasti kalian cari cewek yang baik-baik kan? maka dari itu kita lebih baik saling menjaga diri kita agar tidak terjerumus dengan para pencari cinta yang suka ngegombal dengan kata-kata manisnya! lebih baik juga pacaran setelah nikah kan jelas hukumnya tidak haram lagi karena sudah sah. Islam sangat mengakui rasa cinta dalam diri manusia, karena, rasa cinta itu merupakan fitrah manusia sebagaimana di sebutkan dalam ayat:                            Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Ali Imran ayat: 14). Tetapi cinta dalam Islam bukanlah sekedar cinta yg cuma diucapkan atau digoreskan di atas kertas surat cinta belaka atau janji muluk-muluk lewat SMS, chatting dan sejenisnya, kalau itu cuma sekedar kegiatan kencan and bersenang-2 tanpa ikatan tanggung jawab, tanpa kepastian kesetiaan, itu bukanlah cinta menurut pandangan Islam. cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan tanggung-jawab yang disaksikan oleh orang banyak. ucapan janji setia itu nggak ditujukan kepada pasangannya, melainkan kepada ayah kandung wanita itu. ikatan inilah yang bisa memastikan apakah itu cowok betul-2 seorang gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali. penjajagan dalam pacaran itu nggak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya atas data yang diperlukann dalam sebuah persiapan pernikahan, karena saat pacaran keduanya akan nunjukin penampilan terbaik sedang hal-2 yang negatif disembunyiin semuanya. untuk tau hal-2 yang disembunyikan, maka ortu jadi tokoh central yg nggak mungkin diremehkan. Maka dalam masalah ini, peran ortu atau pihak
  • 8. keluarga jadi sangat penting, namun kenyataan yang terjadi sangat ironis ortu itu urusan belakangan sampe ada pertanyaan "elu mu nikahin anaknya pa bapaknya?" malah repot kan? yang jelas Allah sangat melarang mendekati zina sebagaimana yang telah di sebutkan di dalam ayat (Al-Israa': 32). Dalam Islam memang gak boleh pacaran itu karena untuk menghindarkan diri dari Zina (liat aja remaja sekarang banyak yang pada ML sebelum nikah apa lagi pernah lebih dari sekedar pengang tangan and ciuman parah pokoknya dan aku ikut prihatin). Semoga paham karena kalau cinta sudah dibutakan oleh nafsu kita nggak bisa menolaknya bahkan bisa tenggelam karena nikmat sesaat jika iman kita blum kuat. Sebisa mungkin jaga kehormatan kalian dengan nyawa kalian kalau perlu, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Tahu Segalanya Pacaran tidak boleh karena: 1. Pacaran itu mendekatkan pelakunya kepada zina (mulai zina mata, telinga, lisan, tangan, kaki, hati). 2. Pacaran itu warisan dari Barat, maka kita tidak boleh mengikutinya. 3. Pacaran itu adalah kemaksiatan. 4. Pacaran itu banyak kebohongan. Dan masih banyak lagi hal-hal yang melanggar syariat. Memang benar bahwa pacaran itu mengantarkan kepada perzinahan. Awal pacaran tentu saling lihat dulu atau lirik-lirikan, nah ini sudah masuk kepada zina mata. Kemudian, saling senyum, ini juga sudah masuk ke zina mata babak kedua. Kemudian, saling kenalan, bisa jadi dengan salaman atau berjabat tangan, ini pun termasuk zina tangan. Kemudian, bikin janji. Sudah itu, ketemuan, makan bareng, nonton, saling curhat, dan seterusnya. Sulit sekali menemukan dalam pacaran ini bentuk ketaqwaan kepada Allah atau bentuk semakin cintanya kita kepada Islam dan sunnah. Pacaran…!!! Kenapa Nggak Boleh Sih…??? “Aih, Kenapa sih,…kok Islam melarang pacaran?? Begitu keluhan fulanah.Buat Fulanah ia melihat ada sisi positif yang bisa diambil dari pacaran ini. Pacaran atau menurutnya ‘penjajakan’ antara dua insan lain jenis sebelum menikah sangat penting agar masing-masing fihak dapat mengetahui karakter satu sama lainnya (dan biasanya untuk memahami karakter pasangannya ada yang bertahun-tahun berpacaran lho!!).Fulanah menambahkan ,”Jadi dengan berpacaran kita akan lebih banyak belajar dan tahu, tanpa pacaran ?? Ibarat membeli kucing dalam karung!! Enggak deh…!” kemudian ia menambahkan “Bila suka dan serius bisa diteruskan ke pelaminan bila tidak ya,..cukup sampai disini..bay-bay!!, Mudahkan?”…hmm…Fulanah tidakkah engkau melihat dampak buruk dari berpacaran ini, ketika masing-masing fihak memutuskan berpisah??…Fulanah apakah engkau yakin benar apabila “putus dari pacaran” hati ini tidak sakit? Benarkah hati ini bisa melupakan bekas-bekas dari pacaran itu? Tidakkah hati ini kecewa, pedih, atau ikut menangis bersama butiran air mata yang menetes?? Sulit dibayangkan!Karena memang begitulah yang kita lihat sekarang banyak orang meneteskan air mata karena putus dari pacarnya.
  • 9. Bila memang kita tanya semua wanita muslimah yang sedang beranjak dewasa, maka akan melihat ‘pacaran’ ini dengan sejuta nilai positif. Jadi, jangan merasa aneh bila kita dapati mereka merasa malu dengan kawannya karena belum punya pacar!!. Berdasarkan fakta yang ada, bila anda mau menengok sekilas ke surat kabar, tetangga sebelah atau lingkungan sekitar, siapa sebenarnya yang banyak menjadi korban ‘keganasan’ dari pacaran ini? Wanita bukan??.. Bila anda setuju dengan saya, Alhamdulillah berarti hati anda sedikit terbuka.Ya,… coba lihat akibat dari berpacaran ini. Awalnya memang hanya bertemu, ngobrol bareng,bersenda gurau, ketawa ketiwi, lalu setelah itu?? tentu saja setan akan terus berperan aktif dia baru akan meninggalkan keturunan Adam ini setelah terjerumus dalam dosa atau maksiat. Pernahkah anda mendengar teman atau tetangga anda hamil di luar nikah? Banyak klinik illegal untuk praktek aborsi penuh dengan kaum wanita yang ingin menggugurkan kandungannya? Karena sang pacar lari langkah seribu atau tidak mau kedua orangtuanya tahu? Atau pernahkah anda membaca berita ada seorang wanita belia yang nekat bunuh diri minum racun karena baru saja di putuskan oleh kekasihnya?? Sadarkah kita, bahwa sebenarnya kaum hawalah yang banyak dieksploitasi dari ‘ajang pacaran ini? Sungguh, Islam telah memuliakan wanita dan menghormati kedudukan mereka. Tidak percaya?? lihat hadits.. ”janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan itu bersama mahramnya” (HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad). Islam melarang laki-laki untuk berduaan tanpa ada orang ketiga karena Islam tidak menginginkan terjadinya pelecehan ‘seksual’ terhadap wanita. Sehingga jadilah mereka wanita- wanita muslimah terhormat dan terjaga kesuciannya. Untuk kaum laki-laki pun Islam melarang mereka menyentuh wanita yang bukan mahramnya. “Sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi panas lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”(HR.Thabrani, dalam Mu’jamul Kabir). jelas bukan mengapa Islam melarang pacaran?? Bila memang seorang laki-laki ingin serius menjalin hubungan dengan seorang wanita, maka Islam telah menyediakan sarananya, yaitu menikah. Karena Islam Bukanlah agama yang kaku, maka Islam menganjurkan kepada masing-masing pihak untuk saling berkenalan (ta’aruf). Tentu saja tidak berduaan lho,..harus ada pihak ketiganya. Setelah itu? Ya,.selamat bertanya tentang biografi calon pasangan anda, apabila kurang jelas, masih kurang yakin..Islam menganjurkan mereka untuk shalat istikharah agar di berikan pilihan yang mantap yang nantinya insya Allah akan berakibat baik bagi dunia dan akhirat kedua belah pihak. Setelah mantap dan yakin akan pilihannya..kuatkan azzam (tekad), dan Bismillah…menikah..!! Indah bukan ajaran Islam……..?? Seorang pemuda yang terlalu lama membujang, kadangkala merasa kesulitan untuk mencari calon istri, keberanian untuk bertandang dan meminang seorang gadis menjadi gamang
  • 10. karena terlalu banyak pertimbangan, akhirnya … pernikahan menjadi sekedar angan-angan karena calon istri belum juga didapatkan. Sulitnya mencari calon istri, menurut anggapan para bujangan, adalah anggapan yang keliru yang didasari oleh kegamangan diri yang selalu bimbang dan rasa was-was. Jika perasaan takut itu masih ada didalam diri kita, akan tetapi keinginan untuk mencari calon istri masih belum pudar dari hati kita, maka kita harus berusaha untuk menguatkan keinginan tersebut, namun mencari istri dengan model “PACARAN” tetap tidak diperbolehkan dan hukumnya haram. Cinta yang dibungkus dengan pacaran, pada hakikatnya hanyalah nafsu syahwat belaka, bukan kasih sayang yang sesungguhnya, bukan rasa cinta yang sebenarnya, dan dia tidak akan mengalami ketenangan karena dia berada dalam perbuatan dosa dan kungkungan nafsu, adapun manisnya perbuatan dan indahnya perkataan dalam pacaran, pada dasarnya hanyalah rayuan- rayuan belaka yang kosong dan hampa, yang mengandalkan permainkan kata-kata, untuk itu..hati- hatilah… Haramnya pacaran, penjelasannya bisa anda simak uraian dibawah ini. Kebanyakan orang sebelum melangsungkan pernikahan biasanya ‘berpacaran’ terlebih dahulu, hal ini biasanya dianggap sebagai masa perkenalan individu atau masa penjajagan atau dianggap sebagai perwujudan rasa cinta kasih terhadap lawan jenisnya. Dengan adanya anggapan seperti ini, maka akan melahirkan konsensus di masyarakat bahwa masa pacaran adalah hal yang lumrah dan wajar, bahkan merupakan kebutuhan bagi orang-orang yang hendak memasuki jenjang pernikahan. Anggapan seperti ini adalah anggapan yang salah dan keliru. Dalam berpacaran sudah pasti tidak bisa dihindarkan dari berdua-duaan antara dua insan yang berlainan jenis, terjadi pandang memandang dan terjadi sentuh menyentuh, yang sudah jelas semuanya HARAM hukumnya menurut syari’at Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Artinya : Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang wanita, melainkan si wanita itu bersama mahramnya” [Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari 1862 dan Muslim 4/104 atau 1341 dan lafadz ini dari riwayat Muslim dari shahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma] Jadi dalam Islam tidak ada kegiatan untuk berpacaran, dan pacaran hukumnya HARAM. Contoh lain yang juga merupakan pelanggaran yaitu sangkaan sebagian orang yang menganggap bahwa kalau sudah tunangan/khitbah, maka laki-laki dan perempuan tersebut boleh jalan berdua- duaan, bergandengan tangan bahkan ada yang sampai bercumbu layaknya pasangan suami istri yang sah. Anggapan ini adalah salah ! Dan perbuatan ini dosa besar ! PELUKLAH AGAMA ISLAM AGAR KITA SELAMAT DUNIA AKHERAT ———————————————————————— Refrensi.. http://www.antosalafy.wordpress.com http://www.islam-download.net http://antosalafy.wordpress.com/. http://antosalafy.wordpress.com/2007/04/16/adakah-pacaran-dalam-islam/