SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 30
IT 
FRAKTUR FEMUR 
Fildzah Tamimi 
NIM : P3.73.20.3.12.069 
POLITEKNIK KESEHATAN KEMKES JAKARTA 3 
JURUSAN KEPERAWATAN 
PRODI PERSAHABATAN
PENGERTIAN FRAKTUR 
Fraktur adalah terputusnya 
kontinuitas jaringan tulang dan 
ditentukan sesuai jenis dan 
luasnya. Fraktur terjadi jika tulang 
dikenai stress yang lebih besar 
dari yang dapat diabsorpsinya. 
Fraktur dapat disebabkan oleh 
pukulan langsung, gaya meremuk, 
gerakan puntir mendadak, dan 
kontraksi otot ekstrem. 
(Brunner dan Suddarth, 2000)
LANJUTAN PENGERTIAN 
Fraktur fermur merupakan gangguan 
sistem muskuluskeletal, dimana terjadi 
pemisahan atau patahnya tulang yang 
disebabkan oleh trauma atau tenaga 
fisik (Doenges E Marilyn, 2000). 
Fraktur adalah rusaknya kontinuitas 
tulang yang disebabkan tekanan 
eksternal yang datang lebih besar dari 
yang dapat diserap oleh tulang,fraktur 
patologis terjadi tanpa trauma pada 
tulang yang lemah karena dimineralisasi 
yang berlebihan. (Linda Juall C, 2002).
JENIS – JENIS FRAKTUR 
C:UsersUSERDocumentsFolderCommminuted Right Femur 
Fracture.mp4
ETIOLOGI 
Menurut Sachdeva (1996), penyebab 
fraktur dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 
1. Cedera traumatic 
a) Cedera langsung, berarti pukulan 
langsung pada tulang sehingga 
tulang patah secara spontan. 
b) Cedera tidak langsung, berarti 
pukulan langsung berada jauh dari 
benturan, misalnya jatuh dengan 
tangan menjulur dan menyebabkan 
fraktur klavikula. 
c) Fraktur yang disebabkan kontraksi 
keras dari otot yang kuat.
ETIOLOGI LANJUTAN 
2. Fraktur patologik 
Dalam hal ini kerusakan tulang akibat 
proses penyakit, diman dengan trauma 
minor dapat mengakibatkan fraktur, dapat 
juga terjadi pada keadaan : 
a) Tumor tulang (jinak atau ganas) 
b) Infeksi seperti osteomielitis 
c) Rakhitis, suatu penyakti tulang yang 
disebabkan oleh devisiensi vitamin D yang 
mempengaruhi semua jaringan skelet lain. 
3. Secara spontan, disebabkan oleh stress 
tulang yang terus menerus misalnya pada 
penyakit polio dan orang yang bertugas di 
kemiliteran.
PENYEBAB FRAKTUR FEMUR 
Penyebab fraktur menurut Barbara (1999) 
1. Fraktur terjadi ketika tekanan yang menimpa tulang lebih besar 
daripada daya tahan tulang, seperti benturan dan cedera. 
2. Fraktur terjadi karena tulang yang sakit, ini dinamakan fraktur 
patologi yaitu kelemahan tulang akibat penyakit kanker atau 
osteoporosis.
LANJUTAN .. 
(Heryati, Suratun 2008) Fraktur pada tulang dapat menyebabkan : 
1. Edema. 
2. Jaringan lemak. 
3. Persyarafan ke otot dan sendi terganggu. 
4. Dislokasi sendi. 
5. Ruptur tendo. 
6. Kerusakan saraf. 
7. Kerusakan pembuluh darah.
LANJUTAN ... 
Menurut Apley dan Salomon (1995), 
fraktur dapat disebabkan oleh : 
1. Cedera dan benturan seperti 
pukulan langsung, gaya 
meremuk, gerakan puntir 
mendadak, kontraksi otot 
ekstrim. 
2. Letih karena otot tidak dapat 
mengabsorbsi energi seperti 
berjalan kaki terlalu jauh. 
3. Kelemahan tulang akibat 
penyakit kanker atau 
osteoporosis pada fraktur 
patologis.
KLASIFIKASI FRAKTUR 
Menurut Hardiyani (1998), fraktur dapat diklasifikasikan sebagai 
berikut : 
1. Berdasarkan tempat 
2. Berdasarkan luas dan garis fraktur 
3. Berdasarkan bentuk dan jumlah garis patah. 
4. Berdasarkan posisi fragmen 
5. Berdasarkan hubungan fraktur dengan dunia luar 
6. Berdasarkan bentuk garis fraktur dan hubungan dengan 
mekanisme trauma 
7. Berdasarkan kedudukan tulangnya
1. Fraktur humerus. 
2. Tibia. 
3. Clavicula, dan 
4. Cruris. 
BERDASARKAN TEMPAT
BERDASARKAN LUAS DAN GARIS 
1. Fraktur komplit  Garis patah melalui seluruh penampang tulang 
atau melalui kedua korteks tulang. 
2. Fraktur tidak komplit  Bila garis patah tidak melalui seluruh 
garis penampang tulang. 
FRAKTUR
BERDASARKAN BENTUK DAN 
JUMLAH GARIS PATAH 
1. Fraktur kominit  garis patah lebih dari satu dan 
saling berhubungan. 
2. Fraktur segmental  garis patah lebih dari satu 
tapi tidak berhubungan. 
3. Fraktur Multipel  garis patah lebih dari satu tapi 
pada tulang yang berlainan tempatnya, misalnya 
fraktur humerus, fraktur femur dan sebagainya.
BERDASARKAN POSISI FRAGMEN 
1. Undisplaced (tidak bergeser) 
 garis patah komplit tetapi 
kedua fragmen tidak 
bergeser. 
2. Displaced (bergeser)  
terjadi pergeseran fragmen 
fraktur.
1. Tertutup 
2. Terbuka 
BERDASARKAN HUBUNGAN 
FRAKTUR DENGAN DUNIA LUAR
BERDASARKAN BENTUK GARIS 
FRAKTUR DAN HUBUNGAN DENGAN 
TRAUMA 
1. Garis patah melintang. 
2. Oblik (miring). 
3. Spiral (melingkari tulang). 
4. Kompresi. 
5. Alvusi (trauma tarikan atau insersi otot pada insersinya).
BERDASARKAN KEDUDUKAN 
a. Tidak adanya dislokasi. 
b. Adanya dislokasi 
TULANG 
- At axim : membentuk sudut. 
- At lotus : fragmen tulang berjauhan. 
- At longitudinal : berjauhan memanjang. 
- At lotus cum contractiosnum : berjauhan dan memendek.
PATOFISIOLOGI FRAKTUR 
FERMUR 
1. Fraktur komplit adalah patah pada 
seluruh garis tengah tulang dan 
biasanya mengalami pergeseran. 
2. Fraktur inkomplit, patah hanya 
terjadi pada sebagian dari garis 
tengah tulang. 
3.Fraktur tertutup (fraktur simple), 
tidak menyebabkan robekan kulit.
LANJUTAN ... 
Fraktur terbuka (fraktur komplikata/kompleks), merupakan fraktur 
dengan luka pada kulit atau membrana mukosa sampai ke patahan 
tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi : Grade I dengan luka 
bersih kurang dari 1 cm panjangnya dan sakit jelas, Grade II luka 
lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif dan Grade 
III, yang sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan jaringan 
lunak ekstensi, merupakan yang paling berat.
MANIFESTASI KLINIS 
1. Nyeri terus menerus dan 
bertambah beratnya 
sampai fragmen tulang di 
imobilisasi. 
2. Deformitas dapat 
disebabkan pergeseran 
fragmen pada fraktur 
lengan dan eksremitas. 
3. Pemendekan tulang, 
karena kontraksi otot yang 
melekat diatas dan 
dibawah tempat fraktur. 
Fragmen sering saling 
melingkupi satu sama lain 
sampai 2,5 sampai 5,5 cm.
LANJUTAN .. 
4. Krepitasi yang teraba 
akibat gesekan antar fragmen 
satu dengan lainnya. 
5. Pembengkakan dan 
perubahan warna lokal pada 
kulit terjadi akibat trauma dan 
perdarahan yang mengikuti 
fraktur.
KOMPLIKASI 
1. Malunion 
2. Delayed union 
3. Nonunion 
4. Compartment syndroma 
5. Shock. 
6. Fat embalism syndroma 
7. Tromboembolic complicastion 
8. Infeksi. 
9. Avascular necrosis 
10. Refleks symphathethic dysthropy
PEMERIKSAAN PENUNJANG 
1) Laboratorium  Hb, hematokrit sering rendah akibat perdarahan, 
laju endap darah (LED) meningkat bila kerusakan jaringan lunak 
sangat luas 
2) Radiologi  X-Ray, deformitas dan metalikment., venogram atau 
anterogram, dan CT scan
PENANGANAN FRAKTUR 
Pada prinsipnya penangganan fraktur meliputi reduksi (terbuka dan 
tertutup), imobilisasi dan pengembalian fungsi dan kekuatan normal 
dengan rehabilitasi.
LANJUTAN PENANGANAN 
FRAKTUR 
1. Reduksi fraktur terbuka dilakukan 
untuk mengembalikan fragmen 
tulang pada kesejajarannya dan 
rotasi anatomis. 
2. Reduksi tertutup dilakukan untuk 
mengembalikan fragmen tulang 
ke posisinya (ujung-ujung saling 
behubungan) dengan manipulasi 
dan traksi manual. 
3. Traksi, digunakan untuk 
mendapatkan efek reduksi dan 
imobilisasi.
LANJUTAN ... 
Imobilisai fraktur, setelah fraktur di reduksi fragmen tulang harus di 
imobilisasi atau di pertahankan dalam posisi dan kesejajaranyang 
benar sampai terjadi penyatuan. Immobilisasi dapat dilakukan 
dengan fiksasi eksternal atau inernal. Fiksasi eksternal meliputi 
pembalutan, gips, bidai, traksi kontinui, pin dan teknik gips atau 
fiksator eksternal. Fiksasi internal dapat dilakukan implan logam 
yang berperan sebagai bidai inerna untuk mengimobilisasi fraktur. 
Pada fraktur femur imobilisasi di butuhkan sesuai lokasi fraktur yaitu 
intrakapsuler 24 minggu, intra trohanterik 10 s.d. 12 minggu, batang 
18 minggu dan supra kondiler 12 s.d. 15 minggu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 
PENYEMBUHAN TULANG 
1. Imobilisasi fragmen tulang. 
2. Kontak fragmen tulang 
minimal. 
3. Asupan darah yang memadai. 
4. Nutrisi yang baik. 
5. Latihan pembebanan berat 
badan untuk tulang panjang. 
6. Hormon-hormon pertumbuhan 
tiroid, kalsitonin, vitamin D, 
steroid anabolik. 
7. Potensial listrik pada patahan 
tulang.
MEKANISME PENYEMBUHAN
FRAKTUR

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Makalah fraktur
Makalah frakturMakalah fraktur
Makalah fraktur
 
Ppt fraktur
Ppt frakturPpt fraktur
Ppt fraktur
 
Tanda dan gejala fraktur
Tanda dan gejala frakturTanda dan gejala fraktur
Tanda dan gejala fraktur
 
140899028 fraktur
140899028 fraktur140899028 fraktur
140899028 fraktur
 
105810253 case
105810253 case105810253 case
105810253 case
 
Askep fraktur
Askep frakturAskep fraktur
Askep fraktur
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Fraktur tibia
Fraktur tibiaFraktur tibia
Fraktur tibia
 
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
 
Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
 
7. fraktur
7. fraktur7. fraktur
7. fraktur
 
Konsep Fraktur
Konsep FrakturKonsep Fraktur
Konsep Fraktur
 
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPARDEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
 
Power poin fraktur
Power poin frakturPower poin fraktur
Power poin fraktur
 
Fraktur TULANG
Fraktur TULANGFraktur TULANG
Fraktur TULANG
 
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femurBab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
 
13. fraktur-patah-tulang
13. fraktur-patah-tulang13. fraktur-patah-tulang
13. fraktur-patah-tulang
 
27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal
 
Ppt kti
Ppt ktiPpt kti
Ppt kti
 

Andere mochten auch

Lp kasus batu urete
Lp kasus batu ureteLp kasus batu urete
Lp kasus batu uretevio1992
 
Laporan pendahuluan nefrolitiasis
Laporan pendahuluan nefrolitiasisLaporan pendahuluan nefrolitiasis
Laporan pendahuluan nefrolitiasisMasykur Khair
 
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femurProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normalLaporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normalSABRAJULIANTORY
 
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayiFraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayinor rahmah
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Operator Warnet Vast Raha
 
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedKedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedandreas040288
 

Andere mochten auch (9)

Lp kasus batu urete
Lp kasus batu ureteLp kasus batu urete
Lp kasus batu urete
 
Laporan pendahuluan nefrolitiasis
Laporan pendahuluan nefrolitiasisLaporan pendahuluan nefrolitiasis
Laporan pendahuluan nefrolitiasis
 
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normalLaporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
 
Fraktur femur sinistra
Fraktur femur sinistraFraktur femur sinistra
Fraktur femur sinistra
 
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayiFraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
 
258350405 makalah-abortus-inkomplit
258350405 makalah-abortus-inkomplit258350405 makalah-abortus-inkomplit
258350405 makalah-abortus-inkomplit
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedKedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
 

Ähnlich wie FRAKTUR

Ähnlich wie FRAKTUR (20)

Laporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femurLaporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femur
 
Askep biya nn
Askep biya nnAskep biya nn
Askep biya nn
 
Laporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaLaporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibia
 
Lp Askep Fraktur Femur
Lp Askep Fraktur FemurLp Askep Fraktur Femur
Lp Askep Fraktur Femur
 
Biologi Patah tulang
Biologi Patah tulangBiologi Patah tulang
Biologi Patah tulang
 
Rangkuman fraktur
Rangkuman frakturRangkuman fraktur
Rangkuman fraktur
 
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docxLAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9
 
Laporan pendahulan-fraktur-femur
Laporan pendahulan-fraktur-femurLaporan pendahulan-fraktur-femur
Laporan pendahulan-fraktur-femur
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Fraktur AKPER MUNA
Fraktur AKPER MUNA Fraktur AKPER MUNA
Fraktur AKPER MUNA
 
Bab xiv
Bab xivBab xiv
Bab xiv
 
Ajkll
AjkllAjkll
Ajkll
 
Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4 Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4
 
Fraktur erika.pptx
Fraktur erika.pptxFraktur erika.pptx
Fraktur erika.pptx
 
Tugas andi (patah tulang)
Tugas andi (patah tulang)Tugas andi (patah tulang)
Tugas andi (patah tulang)
 
Yuniarti da lp nyeri akut revisi
Yuniarti da lp nyeri akut revisiYuniarti da lp nyeri akut revisi
Yuniarti da lp nyeri akut revisi
 
fraktur_femur.pdf
fraktur_femur.pdffraktur_femur.pdf
fraktur_femur.pdf
 
Fracture and low ext 9-8.pptx
Fracture and low ext 9-8.pptxFracture and low ext 9-8.pptx
Fracture and low ext 9-8.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 

FRAKTUR

  • 1. IT FRAKTUR FEMUR Fildzah Tamimi NIM : P3.73.20.3.12.069 POLITEKNIK KESEHATAN KEMKES JAKARTA 3 JURUSAN KEPERAWATAN PRODI PERSAHABATAN
  • 2. PENGERTIAN FRAKTUR Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorpsinya. Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak, dan kontraksi otot ekstrem. (Brunner dan Suddarth, 2000)
  • 3. LANJUTAN PENGERTIAN Fraktur fermur merupakan gangguan sistem muskuluskeletal, dimana terjadi pemisahan atau patahnya tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik (Doenges E Marilyn, 2000). Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang,fraktur patologis terjadi tanpa trauma pada tulang yang lemah karena dimineralisasi yang berlebihan. (Linda Juall C, 2002).
  • 4. JENIS – JENIS FRAKTUR C:UsersUSERDocumentsFolderCommminuted Right Femur Fracture.mp4
  • 5.
  • 6. ETIOLOGI Menurut Sachdeva (1996), penyebab fraktur dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Cedera traumatic a) Cedera langsung, berarti pukulan langsung pada tulang sehingga tulang patah secara spontan. b) Cedera tidak langsung, berarti pukulan langsung berada jauh dari benturan, misalnya jatuh dengan tangan menjulur dan menyebabkan fraktur klavikula. c) Fraktur yang disebabkan kontraksi keras dari otot yang kuat.
  • 7. ETIOLOGI LANJUTAN 2. Fraktur patologik Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit, diman dengan trauma minor dapat mengakibatkan fraktur, dapat juga terjadi pada keadaan : a) Tumor tulang (jinak atau ganas) b) Infeksi seperti osteomielitis c) Rakhitis, suatu penyakti tulang yang disebabkan oleh devisiensi vitamin D yang mempengaruhi semua jaringan skelet lain. 3. Secara spontan, disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan orang yang bertugas di kemiliteran.
  • 8. PENYEBAB FRAKTUR FEMUR Penyebab fraktur menurut Barbara (1999) 1. Fraktur terjadi ketika tekanan yang menimpa tulang lebih besar daripada daya tahan tulang, seperti benturan dan cedera. 2. Fraktur terjadi karena tulang yang sakit, ini dinamakan fraktur patologi yaitu kelemahan tulang akibat penyakit kanker atau osteoporosis.
  • 9. LANJUTAN .. (Heryati, Suratun 2008) Fraktur pada tulang dapat menyebabkan : 1. Edema. 2. Jaringan lemak. 3. Persyarafan ke otot dan sendi terganggu. 4. Dislokasi sendi. 5. Ruptur tendo. 6. Kerusakan saraf. 7. Kerusakan pembuluh darah.
  • 10. LANJUTAN ... Menurut Apley dan Salomon (1995), fraktur dapat disebabkan oleh : 1. Cedera dan benturan seperti pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak, kontraksi otot ekstrim. 2. Letih karena otot tidak dapat mengabsorbsi energi seperti berjalan kaki terlalu jauh. 3. Kelemahan tulang akibat penyakit kanker atau osteoporosis pada fraktur patologis.
  • 11. KLASIFIKASI FRAKTUR Menurut Hardiyani (1998), fraktur dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Berdasarkan tempat 2. Berdasarkan luas dan garis fraktur 3. Berdasarkan bentuk dan jumlah garis patah. 4. Berdasarkan posisi fragmen 5. Berdasarkan hubungan fraktur dengan dunia luar 6. Berdasarkan bentuk garis fraktur dan hubungan dengan mekanisme trauma 7. Berdasarkan kedudukan tulangnya
  • 12. 1. Fraktur humerus. 2. Tibia. 3. Clavicula, dan 4. Cruris. BERDASARKAN TEMPAT
  • 13. BERDASARKAN LUAS DAN GARIS 1. Fraktur komplit  Garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang. 2. Fraktur tidak komplit  Bila garis patah tidak melalui seluruh garis penampang tulang. FRAKTUR
  • 14. BERDASARKAN BENTUK DAN JUMLAH GARIS PATAH 1. Fraktur kominit  garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan. 2. Fraktur segmental  garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan. 3. Fraktur Multipel  garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang berlainan tempatnya, misalnya fraktur humerus, fraktur femur dan sebagainya.
  • 15. BERDASARKAN POSISI FRAGMEN 1. Undisplaced (tidak bergeser)  garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser. 2. Displaced (bergeser)  terjadi pergeseran fragmen fraktur.
  • 16. 1. Tertutup 2. Terbuka BERDASARKAN HUBUNGAN FRAKTUR DENGAN DUNIA LUAR
  • 17. BERDASARKAN BENTUK GARIS FRAKTUR DAN HUBUNGAN DENGAN TRAUMA 1. Garis patah melintang. 2. Oblik (miring). 3. Spiral (melingkari tulang). 4. Kompresi. 5. Alvusi (trauma tarikan atau insersi otot pada insersinya).
  • 18. BERDASARKAN KEDUDUKAN a. Tidak adanya dislokasi. b. Adanya dislokasi TULANG - At axim : membentuk sudut. - At lotus : fragmen tulang berjauhan. - At longitudinal : berjauhan memanjang. - At lotus cum contractiosnum : berjauhan dan memendek.
  • 19. PATOFISIOLOGI FRAKTUR FERMUR 1. Fraktur komplit adalah patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran. 2. Fraktur inkomplit, patah hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang. 3.Fraktur tertutup (fraktur simple), tidak menyebabkan robekan kulit.
  • 20. LANJUTAN ... Fraktur terbuka (fraktur komplikata/kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada kulit atau membrana mukosa sampai ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi : Grade I dengan luka bersih kurang dari 1 cm panjangnya dan sakit jelas, Grade II luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif dan Grade III, yang sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensi, merupakan yang paling berat.
  • 21. MANIFESTASI KLINIS 1. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang di imobilisasi. 2. Deformitas dapat disebabkan pergeseran fragmen pada fraktur lengan dan eksremitas. 3. Pemendekan tulang, karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur. Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain sampai 2,5 sampai 5,5 cm.
  • 22. LANJUTAN .. 4. Krepitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan lainnya. 5. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur.
  • 23. KOMPLIKASI 1. Malunion 2. Delayed union 3. Nonunion 4. Compartment syndroma 5. Shock. 6. Fat embalism syndroma 7. Tromboembolic complicastion 8. Infeksi. 9. Avascular necrosis 10. Refleks symphathethic dysthropy
  • 24. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1) Laboratorium  Hb, hematokrit sering rendah akibat perdarahan, laju endap darah (LED) meningkat bila kerusakan jaringan lunak sangat luas 2) Radiologi  X-Ray, deformitas dan metalikment., venogram atau anterogram, dan CT scan
  • 25. PENANGANAN FRAKTUR Pada prinsipnya penangganan fraktur meliputi reduksi (terbuka dan tertutup), imobilisasi dan pengembalian fungsi dan kekuatan normal dengan rehabilitasi.
  • 26. LANJUTAN PENANGANAN FRAKTUR 1. Reduksi fraktur terbuka dilakukan untuk mengembalikan fragmen tulang pada kesejajarannya dan rotasi anatomis. 2. Reduksi tertutup dilakukan untuk mengembalikan fragmen tulang ke posisinya (ujung-ujung saling behubungan) dengan manipulasi dan traksi manual. 3. Traksi, digunakan untuk mendapatkan efek reduksi dan imobilisasi.
  • 27. LANJUTAN ... Imobilisai fraktur, setelah fraktur di reduksi fragmen tulang harus di imobilisasi atau di pertahankan dalam posisi dan kesejajaranyang benar sampai terjadi penyatuan. Immobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi eksternal atau inernal. Fiksasi eksternal meliputi pembalutan, gips, bidai, traksi kontinui, pin dan teknik gips atau fiksator eksternal. Fiksasi internal dapat dilakukan implan logam yang berperan sebagai bidai inerna untuk mengimobilisasi fraktur. Pada fraktur femur imobilisasi di butuhkan sesuai lokasi fraktur yaitu intrakapsuler 24 minggu, intra trohanterik 10 s.d. 12 minggu, batang 18 minggu dan supra kondiler 12 s.d. 15 minggu.
  • 28. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN TULANG 1. Imobilisasi fragmen tulang. 2. Kontak fragmen tulang minimal. 3. Asupan darah yang memadai. 4. Nutrisi yang baik. 5. Latihan pembebanan berat badan untuk tulang panjang. 6. Hormon-hormon pertumbuhan tiroid, kalsitonin, vitamin D, steroid anabolik. 7. Potensial listrik pada patahan tulang.