SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang masalah
Dalam negara Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan UUD 1945 menganut tiga sistem
hukum yaitu sistem hukum Adat, sistem hukum Islam dan sistem hukum Barat, dimana Ketiga
sistem hukum ini memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing mengakibatkan terjadinya
perbedaan antara yang satu dengan lainnya.
Hal ini menyebabkan terjadinya pluralisme hukum di Indonesia. Dalam lapangan
keperdataan misalnya, kita masih menggunakan sistem hukum Barat (BW) yang notabenenya
merupakan warisan peninggalan kolonial Belanda, padahal sistem hukum Islam juga mengatur
hal-hal keperdataan (muamalat). Perwalian (Voogdij) adalah pengawasan terhadap anak yang
dibawah umur, yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua.
Pada umumnya dalam setiap perwalian hanya ada seorang wali saja, kecuali apabila seorang
wali-ibu (moerdervoogdes) kawin lagi, dalam hal mana suaminya menjadi medevoogd. Jika
salah satu dari orang tua tersebut meninggal, maka menurut undang-undang orang tua yang
lainnya dengan sendirinya menjadi wali bagi anak-anaknya. Perwalian ini dinamakan perwalian
menurut undang-undang (Wettelijke Voogdij).
Seorang anak yang lahir diluar perkawinan berada dibawah perwalian orang tua yang
mengakuinya. Apabila seorang anak yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua ternyata
tidak mempunyai wali, hakim akan mengangkat seorang wali atas permintaan salah satu pihak
yang berkepentingan atau karena jabatanya (datieve voogdij). Tetapi ada juga kemungkinan,
seorang ayah atau ibu dalam surat wasiatnya (testamen) mengangkat seorang wali bagi anaknya.
Perwalian semacam ini disebut perwalian menurut Wasiat (tertamentair voogdij).
Seseorang yang telah ditunjuk untuk menjadi wali harus menerima pengangkatan tersebut,
kecuali jika ia mempunyai alasan-alasan tertentu menurut undang-undang dibenarkan untuk
dibebaskan dari pengangkatan tersebut. Berangkat dari hal-hal tersebut,yang dibahas dalam
makalah ini yaitu :
1. Bagaimana ketentuan perwalian menurut KUH Perdata ?
2. Bagaimana ketentuan perwalian menurut Undang-undang No.1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
 Pengertian
Perwalian berasal dari kata “wali” yaitu orang lain selaku pengganti orang tua yang
menurut hukum diwajibkan mewakili anak yang belum dewasa atau belum akil balig dalam
melakukan perbuatan hukum.1
Perkataan wali dapat diartikan sebagai orang yang mewakili2
Perwalian adalah kewenangan yang diberikan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu
perbuatan hukum sebagai wakil untuk kepentingan dan atas nama anak yang tidak mempunyai
kedua orang tua yang masih hidup tidak cakap melakukan perbuatan hukum3.
Menurut hukum positif tertulis, yaitu UU No.1 Tahun 1974 menyatakan bahwa” seorang
anak yang belum mencapai usia 18 tahun atau belum pernah menikah, yang tidak berada
dibawah kekuasaan orang tua, berada dibawah kekuasaan wali yang menyangkut pribadi anak
tersebut maupun harta bendanya.
Dengan demikian, perwalian secara sempit adalah menyangkut tidak berada dibawah
kekusaan orang tua. Tidak berada dibawah kekuasaan orang tua dapat terjadi
karena,meninggal kedua orang tua dari anak yang belum dewasa.
Menurut hukum adat , perceraian ataupun meninggalnya salah satu dari kedua orang tua,
tidaklah menimbulkan perwalian. Hal ini disebabkan oleh karena di dalam perceraian, anak-
anak masih berada pada salah satu dari kedua orang tuanya. Demikian juga pada situasi
meninggalnya salah satu dari kedua orang tuanya. Dengan demikian, yang lebih
memungkinkan terjadinya perwalian adalah apabila kedua orang tua dari anak tersebut
meninggal dunia,dan anak yang ditinggalkan itu belum dewasa
Pada umumnya dalam setiap perwalian hanya ada seorang wali saja, kecuali apabila
seorang wali-ibu kawin lagi, dalamhal ini suaminya menjadi walinya. Jika salah satu dari orang
tua tersebut meninggal, maka menurut Undang-undang, Orang tua yang lainnya dengan
sendirinya menjadi wali bagi anak-anaknya. Perwalian ini dinamakan perwalian menurut
Undang-undang (Wettelijke Voogdij). Seorang anak yang lahir diluar perkawinan berada
dibawah perwalian orang tua yang mengakuinya. Apabila seorang anak yang tidak berada
1 Prof.Subekti dalam buku Hukum orang dan keluarga,Soedharyo Soimin,SH. Hal.55
2 Dalam kamus hukum
3 Tercantum dalam KHI pasal 1 huruf (h)
3
dibawah kekuasaan orang tua, ternyata tidak mempunyai wali,maka hakim akan mengangkat
seorang wali atas permintaan salah satu pihak yang berkepentingan atau karena jabatannya
(datieve voogdij). Tetapi ada juga kemungkinan seorang ayah atau ibu dalam surat wasiatnya
(testamen) mengangkat seorang wali bagi anaknya. Perwalian semacam ini disebut perwalian
menurut Wasiat (tertamentair voogdij). Seseorang yang telah ditunjuk untuk menjadi wali
harus menerima pengangkatan tersebut, kecuali jika ia mempunyai alasan-alasan tertentu
menurut Undang-undang dibenar untuk dibebaskan dari pengangkatan tersebut.
Dalam KUH Perdata ada juga disebutkan pengertian dari Perwalian , yaitu: Pada Pasal 330
ayat 3 menyatakan:
" Mereka yang belum dewasa dan tidak berada dibawah kekuasaan orang tua, berada
dibawah perwalian atas dasar dan cara sebagaimana teratur dalam bagian
ketiga,keempat, kelima dan ke enam bab ini".
Anak yang berada dibawah perwalian adalah:
1. Anak sah yang kedua orang tuanya telah dicabut kekuasaannya sebagai orang tua
2. Anak sah yang orang tuanya telah bercerai
3. Anak yang lahir diluar perkawinan (natuurlijke kind)
 PERWALIAN PADA UMUMNYA
Didalam sistem perwalian menurut KUH Perdata ada dikenal beberapa asas, yakni:
1. Asas Tak Dapat Dibagi-bagi ( Ondeelbaarheid ) .
Pada tiap-tiap perwalian hanya ada satu wali, hal ini tercantum dalam pasal 331
KUHpdt. Asas tak dapat dibagi-bagi ini mempunyai pengecualian dalam 2 hal, yaitu:
a. Jika perwalian itu dilakukan oleh ibu sebagai orang tua yang hidup paling lama
(Langstlevendeouder), maka jika ia kawin lagi suaminya menjadi medevoogd atau
wali serta, pasal 351 KUH Perdata.
b. Jika sampai ditunjuk pelaksanaan pengurusan (bewindvoerder) yang mengurus
barang- barang minderjarige diluar Indonesia didasarkan pasal 361 KUH Perdata.
2. Asas Persetujuan Dari Keluarga.
Keluarga harus dimintai persetujuan tentang perwalian. Dalam hal keluarga tidak ada
maka tidak diperlukan persetujuan pihak keluarga itu, sedang pihak keluarga kalau
tidak datang sesudah diadakanpanggilan dapat dituntut berdasarkan pasal 524 KUH
Perdata
 ORANG-ORANG YANG DAPAT DITUNJUK SEBAGAI WALl
Ada 3 (tiga) macam perwalian, yaitu:
1. Perwalian oleh suami atau isteri yang hidup lebih lama,
4
pasal 345-354 KUH Perdata. Pasal 345 KUH Perdata menyatakan:
" Apabila salah satu dari kedua orang tua meninggal dunia, maka perwalian terhadap
anak yang belum dewasa, demi hukum dipangku oleh orang tua yang masih hidup,
sejauh orang tua itu tidak dibebaskan atau dipecat dari kekuasaan orang tua.”
Pasal 354 KUH Perdata menyatakan:
”Apabila orang yang melakukan perwalian terhadap anak di luar kawin yang telah
diakuinya, hendak kawin, maka kecuali jika dengan perkawinan itu anaknya akan
menjadi sah, ia harus mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri. supaya
dapat meneruskan perwalian. Pengadilan Negeri mengambil ketetapan setelah
mendengar atau memanggil dengan sah orang tua yang lain, sekiranya ia telah
mengakui anak itu, dan juga wali pengawas.”
Namun pada pasal ini tidak dibuat pengecualian bagi suami-istri yang hidup terpisah
disebabkan perkawinan putus karena perceraian atau pisah meja dan ranjang. Jadi, bila ayah -
setelah perceraian menjadi wali maka dengan meninggalnya ayah maka si-lbu dengan
sendirinya (demi hukum) menjadi wali atas anak-anak tersebut.
2. Perwalian yang ditunjuk oleh bapak atau ibu dengan surat wasiat atau akta tersendiri.
Pasal 355 ayat 1 KUH Perdata menyatakan bahwa:
" Orang tua masing-masing yang melakukan kekuasaan orang tua atau perwalian atas
seorang anak atau lebih berhak mengangkat seorang wali atas anak itu apabila sesudah
ia meninggal dunia perwalian itu tidak ada pada orang tua yang lain baik dengan
sendirinya ataupun karena putusan hakim seperti termasuk dalam pasal 353 ayat 5 KUH
Perdata.
Dengan kata lain, orang tua masing-masing yang menjadi wali atau memegang kekuasaan
orang tua berhak mengangkat wali kalau perwalian tersebut memang masih terbuka.
3. Perwalian yang Diangkat oleh Hakim.
Pasal 359 KUHPdt menyatakan:
Bila anak belum dewasa yang tidak berada di bawah kekuasaan orang tua dan yang
perwaliannya sebelumnya tidak diatur dengan cara yang sah, Pengadilan Negeri harus
mengangkat seorang wali, setelah mendengar atau memanggil dengan sah para
keluarga sedarah dan semenda. Bila pengangkatan itu diperlukan karena
ketidakmampuan untuk sementara waktu melakukan kekuasaan orang tua atau
perwalian, maka oleh Pengadilan Negeri diangkat juga seorang wali untuk waktu
selama ketidakmampuan itu ada. Wali ini diberhentikan lagi oleh Pengadilan Negeri
atas permohonan orang yang digantinya bila alasan-alasan yang menyebabkan ia
diangkat. Bila pengangkatan itu diperlukan karena bapak atau ibu tidak diketahui ada
tidaknya, tempat tinggal atau tempat kediaman mereka, maka oleh Pengadilan Negeri
diangkat juga seorang wali.
.
5
 Wewenang menjadi wali
Pada pasa l332 b (1) KUHPerdata menyatakan “perempuan bersuami tidak boleh menerima
perwalian tanpa bantuan dan izin tertulis dari suaminya”.
Akan tetapi jika suami tidak memberikan izin maka dalam pasal 332 b (2) KUHPerdata dapat
disimpulkan bahwa bantuan dari pendamping (bijstand) itu dapat digantikan dengan kekuasaan
dari hakim.
Selanjutnya pasal 332 b ayat 2 KUH Perdata menyatakan : “Apabila si suami telah
memberikan bantuan atau izin itu atau apabila ia kawin dengan perempuan itu setelah perwalian
bermula, sepertipun apabila si perempuan tadi menurut pasal 112 atau pasal 114 dengan kuasa
dari hakim telah menerima perwalian tersebut, maka si wali perempuan bersuami atau tidak
bersuami, berhak melakukan segala tindakan-tindakan perdata berkenaan dengan perwalian itu
tanpa pemberian kuasa atau bantuan ataupun juga dan tindakan-tindakan itupun bertanggung
jawab pula.”
 Wewenang Badan Hukum Menjadi Wali
Biasanya kewenangan perhimpunan, yayasan dan lembaga-lembaga sebagai wali adalah
menunjukkan bapak atau ibu, maka dalam pasal 355 ayat 2 KUH Perdata dinyatakan bahwa
badan hukum tidak dapat diangkat sebagai wali. Tetapi hal ini akan berbeda kalau perwalian itu
diperintahkan oleh pengadilan.
Pasal 365 a (1) KUH Perdata dinyatakan bahwa “dalam hal sebuah badan hukum diserahi
perwalian maka panitera pengadilan yang menugaskan perwalian itu ia memberitahukan
putusan pengadilan itu kepada dewan perwalian dan kejaksaan” .
Sesungguhnya tidak hanya panitera pengadilan saja yang wajib memberitahukan hal itu
tetapi juga pengurus badan hukum tersebut dan sanksi akan dipecat sebagai wali kalau kewajiban
memberitahukan itu tidak dilaksanakan. Sedangkan kejaksaan atau seorang pegawai yang
ditunjuknya, demikianpula dewan perwalian, sewaktu-waktu dapat memeriksa rumah dan tempat
perawatan anak-anak tersebut.
 Yang tidak mempunyai kewajiban menerima pengangkatan menjadi Wali adalah:
 Seorang yang dianggap sebagai seorang wali adalah salah seorang orang tua.
 Seorang isteri yang diangkat menjadi wali.
 Perkumpulan, yayasan atau lembaga sosial lainnya kecuali kalau perwalian itu diberikan
atau diperintahkan kepadanya atau permohonannya sendiri atau atas pertanyaan mereka
sendiri.
 Yang dapat meminta pembebasan untuk diangkat sebagai wali.
Dalam pasal 377 (1) KUH Perdata, menyebutkan :
 Mereka yang akan melakukan jawatan negara berada diluar Indonesia
 Anggota tentara darat dan laut dalam menunaikan tugasnya.
6
 Mereka yang akan melakukan jabatan umum yang terus menerus atau untuk suatu waktu
tertentu harus berada di luar propinsi.
 Mereka yang telah berusia di atas 60 tahun.
 Mereka yang terganggu oleh suatu penyakit yang lama akan sembuh.
 Mereka yang tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda dengan anak
yang dimaksud, padahal dalam daerah hukum tempat perwalian itu ditugaskan atau
diperintahkan masih ada keluarga sedarah atau semenda yang mampu menjalankan tugas
perwalian itu.
Menurut pasal 377 (2) KUH Perdata dinyatakan bahwa “si bapak dan si ibu tidak boleh
meminta supaya dilepaskan dari perwalian anak-anak mereka, karena salah satu alasan tersebut
di atas”.
Menurut pasal 379 KUH Perdata disebutkan ada 5 golongan orang yang digolongkan atau
tidak boleh menjadi wali, yaitu :
1) Mereka yang sakit ingatan (krankzninngen).
2) Mereka yang belum dewasa (minderjarigen)
3) Mereka yang berada dibawah pengampuan.
4) Mereka yang telah dipecat atau dicabut (onzet) dari kekuasaan orang tua atau perwalian
atau penetapan pengadilan.
5) Para ketua, ketua pengganti, anggota, panitera, panitera pengganti, bendahara, juru buku
dan agen balai harta peninggalan, kecuali terhadap anak- anak atau anak tiri mereka
sendiri.
 Wewenang Wali
1. Pengawasan atas diri pupil (orang yang menentukan perwalian).
Dalam pasal 383 (1) KUH Perdata,
“Setiap wali harus menyelenggarakan pemeliharaan dan pendidikan terhadap pribadi si
belum dewasa sesuai dengan harta kekayaannya dan ia harus mewakilinya dalam segala
tindakan-tindakan.”
Artinya wali bertanggung jawab atas semua tindakan anak yang menjadi perwaliannya.
Dalam ayat 2 pasal tersebut ditentukan , “si anak belum dewasa harus menghormati
walinya.” Artinya si anak yang memperoleh perwalian berkewajiban menghormati si walinya.
2. Pengurusan dari Wali
Pasa1383 (1) KUH Perdata juga menyebutkan :
“… pun ia harus mewakilinya dalam segala tindakan-tindakan perdata.”
Namun demikian pada keadaan tertentu pupil dapat bertindak sendiri atau didampingi oleh
walinya, misalnya dalam hal pupil itu akan menikah.
Barang-barang yang termasuk pengawasan wali.Menurut pasal 385 (2) KUH Perdata,
barang-barang tersebut adalah berupa barang-barang yang dihadiahkan atau diwariskan kepada
7
pupil dengan ketentuan barang tersebut akan diurus oleh seorang pengurus atau beberapa
pengurus.
3. Tugas dan Kewajiban Wali
 Kewajiban memberitahukan kepada Balai Harta Peninggalan.
Pasal 368 KUH Perdata apabala kewajjban ini tidak dilaksanakan wali maka ia dapat
dikenakan sanksi berupa wali dapat dipecat dan dapat diharuskan membayar biaya-biaya
dan ongkos-ongkos.
 Kewajiban mengadakan inventarisasi mengenai harta si anak yang diperwalikannya
(pasal 386 ayat 1 KUH Perdata).
 Kewajiban-kewajiban untuk mengadakan jaminan (pasa1335 KUH Perdata).
 Kewajjban menentukan jumlah yang dapat dipergunakan tiap-tiap tahun oleh anak
tersebut dan biaya pengurusan. (pasal 338 KUH Perdata).
 Kewajiban wali untuk menjual perabotan rumah tangga minderjarigen dan semua barang
bergerak dan tidak memberikan buah atau hasil atau keuntungan kecuali barang-barang
yang diperbolehkan disimpan innatura dengan izin Weeskamer. (pasal 389 KUH Perdata)
 Kewajiban untuk mendaftarkan surat-surat piutang negara jika ternyata dalam harta
kekayaan minderjarigen ada surat piutang negara. (pasal 392 KUH Perdata)
 Kewajiban untuk menanam (belegen) sisa uang milik menderjarigen setelah dikurangi
biaya penghidupan tersebut.
8
BAB III
Mulai dan Berakhirnya Perwalian
A. Mulainya perwalian
Dalam pasal 331 a KUHPerdata, disebutkan
1. Jika seorang wali diangkat oleh hakim, dimulai dari saat pengangkatan jika ia hadir
dalam pengangkatan itu. Bila ia tidak hadir maka perwalian itu dimulai saat
pengangkatan itu diberitahukan kepadanya.
2. Jika seorang wali diangkat oleh salah satu orang tua, dimulai dari saat orang tua itu
meniggal dunia dan sesudah wali dinyatakan menerima pengangkatan tersebut.
3. Bagi wali menurut undang-undang dimulai dari saat terjadinya peristiwa yang
menimbulkan perwalian itu, misalnya kematian salah seorang orang tua.
Berdasarkan pasal 362 KUH Perdata maka setiap wali yang diangkat kecuali badan hukum
harus mengangkat sumpah dimuka balai harta peninggalan.
B. Berakhirnya perwalian
Berakhirnya perwalian dapat ditinjau dari dua keadaan,yaitu :
1. Dalam hubungan dengan keadaan si anak, dalam hal ini perwalian berakhir karena :
 Si anak telah menjadi dewasa (meerderjarig).
 Matinya si anak.
 Timbulnya kembali kekuasaan orang tuanya.
 Pengesahan seorang anak di luar kawin yang diakui.
2. Dalam hubungan dan tugas wali, dalam hal ini perwalian dapat berakhir karena :
 Ada pemecatan atau pembebasan atas diri si wali.
 Ada alasan pembebasan dan pemecatan dari perwalian (pasal 380 KUHP Perdata).
Syarat utama untuk pemecatan adalah .karena lebih mementingkan kepentingan anak
minderjarig itu sendiri.
Alasan lain yang dapat memintakan pemecatan atas wali didalam pasal 382 KUHPerdata
menyatakan :
1. Jika wali berkelakuan buruk.
2. Jika dalam melaksanakan tugasnya wali tidak cakap atau menyalah gunakan kecakapannya.
3. Jika wali dalam keadaan pailit.
4. Jika wali untuk dirinya sendiri atau keluarganya melakukan perlawanan terhadap si anak
tersebut.
5. Jika wali dijatuhi hukuman pidana yang telah berkekuatan hukum tetap.
6. Jika wali alpa memberitahukan terjadinya perwalian kepada Balai Harta Peninggalan (pasal
368 KUHPerdata).
7. Jika wali tidak memberikan pertanggung jawaban kepada Balai Harta Peninggalan (pasal
372 KUHPerdata).
9
BAB IV
Ketentuan perwalian menurut UU No.1 tahun 1974.
Menurut ketentuan UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan, pada pasal 50 disebutkan :
1. Anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah melangsungkan
perkawinan, yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua, berada dibawah kekuasaan
wali.
2. Perwalian itu mengenai pribadi anak yang bersangkutan maupun harta bendanya.
3. Syarat-syarat Perwalian
Jadi menurut ketentuan pasal 50 ayat (1) Undang-undang No.1 tahun 1974 menyebutkan
bahwa syarat-syarat untuk anak yang memperoleh perwalian adalah :
 Anak laki-laki dan perempuan yang belum berusia 18 tahun.
 Anak-anak yang belum kawin.
 Anak tersebut tidak berada dibawah kekuasaan orang tua.
 Anak tersebut tidak berada dibawah kekuasaan wali.
 Perwalian menyangkut pemeliharaan anak tersebut dan harta bendanya.
Menurut pasal 51 Undang-undang No.1 tahun 1974 menyatakan:
1. Wali dapat ditunjuk oleh salah seorang orang tua yang menjalankan kekuasaan orang tua
sebelum ia meninggal dengan surat wasiat atau dengan lisan dengan dua orang saksi.
2. Wali sedapat-dapatnya diambil dari keluarga anak tersebut atau orang lain yang sudah
dewasa, berpikiran sehat, adil, jujur dan berkelakuan baik.
3. Wali wajib mengurus anak yang berada dibawah kekuasaannya dan harta bendanya
sebaik-baiknya dengan menghormati agama kepercayaan anak itu.
4. Wali wajib membuat daftar harta benda anak yang berada dibawah kekuasaannya pada
waktu memulai jabatannya dan mencatat semua peru bahan-perubahan harta benda anak
tersebut .
5. Wali bertanggung jawab tentang harta benda anak yang berada dibawah perwaliannya
serta kerugian yang ditimbulkan kesalahan dan kelalaiannya.
Pasal. 52 UU No.1 tahun 1974 menyatakan terhadap wali berlaku pasal 48 Undang-undang i
yakni orang tua dalam hal ini wali tidak diperbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan
barang-barang tetap yang dimiliki anaknya yang belum berumur 18 tahun atau belum melakukan
perkawinan kecuali apabila kepentingan anak tersebut memaksa.
 Berakhirnya Perwalian
Pasal 53 UU No.1 tahun 1974 menyebutkan wali dapat dicabut dari kekuasaannya , dalam
hal-hal yang tersebut dalam pasal 49 Undang-undang ini, yaitu dalam hal :
1. Wali sangat melalaikan kewajibannya terhadap anak perwalian tersebut.
2. Wali berkelakuan buruk sebagai walinya.
10
Apabila kekuasaan wali dicabut maka pengadilan menunjuk orang lain sebagai (pasal 53 (2)
UU No.1 tahun 1974).
Dalam hal apabila wali menyebabkan kerugian pada si anak maka menurut ketentuan pasal
54 UU No.1 tahun 1974 menyatakan, wali yang telah menyebabkan kerugian pada harta benda
anak yang berada dibawah kekuasaannya, atas tuntutan anak atau keluarga anak tersebut dengan
keputusan pengadilan, yang bersangkutan dapat diwajibkan untuk mengganti kerugian tersebut.
KESIMPULAN
Dari uraian-uraian tersebut diatas, jelas terlihat bahwa pada prinsipnya terdapat
perbedaan pengaturan tentang perwalian menurut UU No.1 tahun 1974 dan KUHPerdata,
Dimana menurut KUHPerdata anak-anak yang menerima perwalian adalah anak-anak yang
belum berumur 21 tahun atau belum kawin (pasal 330 ayat 3 KUHPerdata) sedangkan menurut
UU No.1 tahun 1974 yang menerima perwalian adalah anak-anak yang belum mecapai umur 18
tahun atau belum kawin (pasal 50 ayat 1).
Dalam hal pengangkatan wali didalam KUHPerdata ada dibedakan tiga jenis perwalian,
yaitu :
a. Perwalian dari suami atau isteri yang hidup lebih lama(pasal 345-354).
b. Perwalian yang ditunjuk oleh bapak atau ibu dengan wasiat atau akta tersendiri
(pasal 355 ayat 1).
c. Perwalian yang diangkat oleh hakim (pasal 359).
Sedangkan menurut UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan: Perwalian hanya ada
karena penunjukan oleh salah satu orang tua yang menjalankan kekuasaan sebagai orang tua
sebelum ia meninggal dengan surat wasiat atau dengan lisan dihadapan dua orang saksi (pasal 51
ayat 1 UU No. 1 tahun 1974).
Walaupun terdapat perbedaan-perbedaan, untuk orang yang beragama Islam saat ini yang
kita pakai sebagai undang-undang di Indonesia adalah ketentuan UU No.1 tahun 1974 tentang
perkawinan dan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam KUH Perdata khusus dipergunakan
hanya sebagai pedoman hukum bukan sebagai undang-undang
11
DAFTAR PUSTAKA
1.Sarmadi,Sukris,Format Hukum Perkawinan dalam Hukum Perdata Islam di Indonesia,Penerbit
Pustaka Prisma,Yogyakarta,II,2009
2.Prawirohmijoyo Soetojo R., Safioedin Azis, 1986, Hukum orang dan keluarga,Cetakan V,
Penerbit Alumni, Bandung.
3.Generalis)http://balianzahab.wordpress.com/makalah-hukum/hukum-islam/perwalian-
menurut-kuhperdata-2/
4. Soekanto Soerjono,Hukum adat Indonesia, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta,2003
5.Soimin,Soedharyo,Hukum orang dan Keluarga,edisi revisi,Sinar Grafika,Jakarta,2002

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Fenti Anita Sari
 
2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx
2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx
2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptxCAHYOANUGROHO
 
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Idik Saeful Bahri
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adatnatal kristiono
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum Waris by I Gede Auditta
Hukum Waris by I Gede AudittaHukum Waris by I Gede Auditta
Hukum Waris by I Gede AudittaI Gede Auditta
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Arman Solit
 
Pembidangan atau Pengklasifikasian Hukum
Pembidangan atau Pengklasifikasian HukumPembidangan atau Pengklasifikasian Hukum
Pembidangan atau Pengklasifikasian HukumAbid Zamzami
 
Hijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanHijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanRia Widia
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negaranurul khaiva
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adatnatal kristiono
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaRahmanzie Share
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawabanNakano
 

Was ist angesagt? (20)

Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx
2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx
2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx
 
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
 
Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Hukum Perdata
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Poligami dan Monogami
Poligami dan Monogami Poligami dan Monogami
Poligami dan Monogami
 
Khitbah
KhitbahKhitbah
Khitbah
 
Perancangan kontrak
Perancangan kontrakPerancangan kontrak
Perancangan kontrak
 
Hukum Waris by I Gede Auditta
Hukum Waris by I Gede AudittaHukum Waris by I Gede Auditta
Hukum Waris by I Gede Auditta
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Pembidangan atau Pengklasifikasian Hukum
Pembidangan atau Pengklasifikasian HukumPembidangan atau Pengklasifikasian Hukum
Pembidangan atau Pengklasifikasian Hukum
 
Hijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanHijab dalam Kewarisan
Hijab dalam Kewarisan
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawaban
 

Ähnlich wie perwalian

Artikel wasiat wajibah bagi anak diluar perkawinan yang sah
Artikel wasiat wajibah bagi anak diluar perkawinan yang sahArtikel wasiat wajibah bagi anak diluar perkawinan yang sah
Artikel wasiat wajibah bagi anak diluar perkawinan yang sahmoliiceman
 
anak-luar-kawin-dl-hk-wrs.pptx
anak-luar-kawin-dl-hk-wrs.pptxanak-luar-kawin-dl-hk-wrs.pptx
anak-luar-kawin-dl-hk-wrs.pptxFaiqTugasKuliah
 
MATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibaca
MATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibacaMATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibaca
MATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibacaGilmanSiahaan
 
Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah diktum2015
 
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aditya Panim
 
4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannya4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannyaMuhammad Musta'in
 
materi Afwezigheid
materi Afwezigheidmateri Afwezigheid
materi AfwezigheidNasria Ika
 
HUKUM_PERDATA presentatiox (Keluarga 23).pptx
HUKUM_PERDATA presentatiox (Keluarga 23).pptxHUKUM_PERDATA presentatiox (Keluarga 23).pptx
HUKUM_PERDATA presentatiox (Keluarga 23).pptxDwianandaRajrafiq
 
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...Idik Saeful Bahri
 
Diklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxDiklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxhaenryjati1
 
Akibat pembatalan perkawinan terhadap anak
Akibat pembatalan perkawinan terhadap anak Akibat pembatalan perkawinan terhadap anak
Akibat pembatalan perkawinan terhadap anak Pratiwi Pratiwi
 
Hukum adat tugas fix
Hukum adat tugas fixHukum adat tugas fix
Hukum adat tugas fixokaatmadja
 
Hukum Perkawinan pengantar sistem hukum nasional.pptx
Hukum Perkawinan pengantar sistem hukum nasional.pptxHukum Perkawinan pengantar sistem hukum nasional.pptx
Hukum Perkawinan pengantar sistem hukum nasional.pptxriansaputra79
 
tugas ppt hukum Islam new (1).pptx
tugas ppt hukum Islam new (1).pptxtugas ppt hukum Islam new (1).pptx
tugas ppt hukum Islam new (1).pptxSorayalia
 
Bahan kul hukum perorangan ui dan umk
Bahan kul hukum perorangan ui dan umkBahan kul hukum perorangan ui dan umk
Bahan kul hukum perorangan ui dan umkagusjepara
 

Ähnlich wie perwalian (20)

Pengaturan mengenai Perwalian
Pengaturan mengenai PerwalianPengaturan mengenai Perwalian
Pengaturan mengenai Perwalian
 
Artikel wasiat wajibah bagi anak diluar perkawinan yang sah
Artikel wasiat wajibah bagi anak diluar perkawinan yang sahArtikel wasiat wajibah bagi anak diluar perkawinan yang sah
Artikel wasiat wajibah bagi anak diluar perkawinan yang sah
 
anak-luar-kawin-dl-hk-wrs.pptx
anak-luar-kawin-dl-hk-wrs.pptxanak-luar-kawin-dl-hk-wrs.pptx
anak-luar-kawin-dl-hk-wrs.pptx
 
MATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibaca
MATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibacaMATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibaca
MATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibaca
 
Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah
 
hukum keluarga perkawainan.ppt
hukum keluarga perkawainan.ppthukum keluarga perkawainan.ppt
hukum keluarga perkawainan.ppt
 
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
 
4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannya4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannya
 
materi Afwezigheid
materi Afwezigheidmateri Afwezigheid
materi Afwezigheid
 
Hukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
 
HUKUM_PERDATA presentatiox (Keluarga 23).pptx
HUKUM_PERDATA presentatiox (Keluarga 23).pptxHUKUM_PERDATA presentatiox (Keluarga 23).pptx
HUKUM_PERDATA presentatiox (Keluarga 23).pptx
 
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
Hukum perdata internasional - Memahami status anak dari hasil perkawinan camp...
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Diklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxDiklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptx
 
Akibat pembatalan perkawinan terhadap anak
Akibat pembatalan perkawinan terhadap anak Akibat pembatalan perkawinan terhadap anak
Akibat pembatalan perkawinan terhadap anak
 
HUKUM KELUARGA
HUKUM KELUARGAHUKUM KELUARGA
HUKUM KELUARGA
 
Hukum adat tugas fix
Hukum adat tugas fixHukum adat tugas fix
Hukum adat tugas fix
 
Hukum Perkawinan pengantar sistem hukum nasional.pptx
Hukum Perkawinan pengantar sistem hukum nasional.pptxHukum Perkawinan pengantar sistem hukum nasional.pptx
Hukum Perkawinan pengantar sistem hukum nasional.pptx
 
tugas ppt hukum Islam new (1).pptx
tugas ppt hukum Islam new (1).pptxtugas ppt hukum Islam new (1).pptx
tugas ppt hukum Islam new (1).pptx
 
Bahan kul hukum perorangan ui dan umk
Bahan kul hukum perorangan ui dan umkBahan kul hukum perorangan ui dan umk
Bahan kul hukum perorangan ui dan umk
 

Mehr von Taufik Rahman

Tugas laporan akhir KKN
Tugas laporan akhir KKNTugas laporan akhir KKN
Tugas laporan akhir KKNTaufik Rahman
 
laporan magang/praktikum di lembaga keuangan syariah
laporan magang/praktikum di lembaga keuangan syariah laporan magang/praktikum di lembaga keuangan syariah
laporan magang/praktikum di lembaga keuangan syariah Taufik Rahman
 
Jadwal kegiatan harian peserta praktikum di Pengadilan Agama Kandangan
Jadwal kegiatan harian peserta praktikum di Pengadilan Agama KandanganJadwal kegiatan harian peserta praktikum di Pengadilan Agama Kandangan
Jadwal kegiatan harian peserta praktikum di Pengadilan Agama KandanganTaufik Rahman
 
Laporan kelompok praktikum Di Pengadilan Agama Kandangan
Laporan kelompok praktikum Di Pengadilan Agama Kandangan Laporan kelompok praktikum Di Pengadilan Agama Kandangan
Laporan kelompok praktikum Di Pengadilan Agama Kandangan Taufik Rahman
 
Sejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI Negara
Sejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI NegaraSejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI Negara
Sejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI NegaraTaufik Rahman
 
Sejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI Negara
Sejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI NegaraSejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI Negara
Sejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI NegaraTaufik Rahman
 
Nama nama anak laki-laki dari gelar nabi muhammad
Nama nama anak laki-laki dari gelar nabi muhammadNama nama anak laki-laki dari gelar nabi muhammad
Nama nama anak laki-laki dari gelar nabi muhammadTaufik Rahman
 
Daftar fatwa dewan syariah
Daftar fatwa dewan syariahDaftar fatwa dewan syariah
Daftar fatwa dewan syariahTaufik Rahman
 
ayat muamalat jual beli
ayat muamalat jual beliayat muamalat jual beli
ayat muamalat jual beliTaufik Rahman
 
regulasi undang-undang bisnis syari'ah
regulasi undang-undang bisnis syari'ahregulasi undang-undang bisnis syari'ah
regulasi undang-undang bisnis syari'ahTaufik Rahman
 
manajemen bisnis (muamalat love cafe)
manajemen bisnis (muamalat love cafe)manajemen bisnis (muamalat love cafe)
manajemen bisnis (muamalat love cafe)Taufik Rahman
 
Hukum pertanahan indonesia
Hukum pertanahan indonesiaHukum pertanahan indonesia
Hukum pertanahan indonesiaTaufik Rahman
 
Hukumk zakat & perwakafan
Hukumk zakat & perwakafanHukumk zakat & perwakafan
Hukumk zakat & perwakafanTaufik Rahman
 
RAHASIA DIBALIK AYAT
RAHASIA DIBALIK AYATRAHASIA DIBALIK AYAT
RAHASIA DIBALIK AYATTaufik Rahman
 
Daftar saluran tv lengkap dengan kode kodenya
Daftar saluran tv lengkap dengan kode kodenyaDaftar saluran tv lengkap dengan kode kodenya
Daftar saluran tv lengkap dengan kode kodenyaTaufik Rahman
 
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...Taufik Rahman
 

Mehr von Taufik Rahman (20)

Tugas laporan akhir KKN
Tugas laporan akhir KKNTugas laporan akhir KKN
Tugas laporan akhir KKN
 
laporan magang/praktikum di lembaga keuangan syariah
laporan magang/praktikum di lembaga keuangan syariah laporan magang/praktikum di lembaga keuangan syariah
laporan magang/praktikum di lembaga keuangan syariah
 
Jadwal kegiatan harian peserta praktikum di Pengadilan Agama Kandangan
Jadwal kegiatan harian peserta praktikum di Pengadilan Agama KandanganJadwal kegiatan harian peserta praktikum di Pengadilan Agama Kandangan
Jadwal kegiatan harian peserta praktikum di Pengadilan Agama Kandangan
 
Laporan kelompok praktikum Di Pengadilan Agama Kandangan
Laporan kelompok praktikum Di Pengadilan Agama Kandangan Laporan kelompok praktikum Di Pengadilan Agama Kandangan
Laporan kelompok praktikum Di Pengadilan Agama Kandangan
 
Sejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI Negara
Sejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI NegaraSejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI Negara
Sejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI Negara
 
Sejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI Negara
Sejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI NegaraSejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI Negara
Sejarah berdirnya Pondok Pesantren Darul Amien TMI Negara
 
Nama nama anak laki-laki dari gelar nabi muhammad
Nama nama anak laki-laki dari gelar nabi muhammadNama nama anak laki-laki dari gelar nabi muhammad
Nama nama anak laki-laki dari gelar nabi muhammad
 
Daftar fatwa dewan syariah
Daftar fatwa dewan syariahDaftar fatwa dewan syariah
Daftar fatwa dewan syariah
 
Ayat ayat muamalat
Ayat ayat muamalatAyat ayat muamalat
Ayat ayat muamalat
 
Leasing
LeasingLeasing
Leasing
 
ayat muamalat jual beli
ayat muamalat jual beliayat muamalat jual beli
ayat muamalat jual beli
 
etika bisnis
etika bisnisetika bisnis
etika bisnis
 
regulasi undang-undang bisnis syari'ah
regulasi undang-undang bisnis syari'ahregulasi undang-undang bisnis syari'ah
regulasi undang-undang bisnis syari'ah
 
manajemen bisnis (muamalat love cafe)
manajemen bisnis (muamalat love cafe)manajemen bisnis (muamalat love cafe)
manajemen bisnis (muamalat love cafe)
 
Hukum pertanahan indonesia
Hukum pertanahan indonesiaHukum pertanahan indonesia
Hukum pertanahan indonesia
 
Hukumk zakat & perwakafan
Hukumk zakat & perwakafanHukumk zakat & perwakafan
Hukumk zakat & perwakafan
 
Viva darul amien
Viva darul amienViva darul amien
Viva darul amien
 
RAHASIA DIBALIK AYAT
RAHASIA DIBALIK AYATRAHASIA DIBALIK AYAT
RAHASIA DIBALIK AYAT
 
Daftar saluran tv lengkap dengan kode kodenya
Daftar saluran tv lengkap dengan kode kodenyaDaftar saluran tv lengkap dengan kode kodenya
Daftar saluran tv lengkap dengan kode kodenya
 
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
 

Kürzlich hochgeladen

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

perwalian

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang masalah Dalam negara Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan UUD 1945 menganut tiga sistem hukum yaitu sistem hukum Adat, sistem hukum Islam dan sistem hukum Barat, dimana Ketiga sistem hukum ini memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing mengakibatkan terjadinya perbedaan antara yang satu dengan lainnya. Hal ini menyebabkan terjadinya pluralisme hukum di Indonesia. Dalam lapangan keperdataan misalnya, kita masih menggunakan sistem hukum Barat (BW) yang notabenenya merupakan warisan peninggalan kolonial Belanda, padahal sistem hukum Islam juga mengatur hal-hal keperdataan (muamalat). Perwalian (Voogdij) adalah pengawasan terhadap anak yang dibawah umur, yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua. Pada umumnya dalam setiap perwalian hanya ada seorang wali saja, kecuali apabila seorang wali-ibu (moerdervoogdes) kawin lagi, dalam hal mana suaminya menjadi medevoogd. Jika salah satu dari orang tua tersebut meninggal, maka menurut undang-undang orang tua yang lainnya dengan sendirinya menjadi wali bagi anak-anaknya. Perwalian ini dinamakan perwalian menurut undang-undang (Wettelijke Voogdij). Seorang anak yang lahir diluar perkawinan berada dibawah perwalian orang tua yang mengakuinya. Apabila seorang anak yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua ternyata tidak mempunyai wali, hakim akan mengangkat seorang wali atas permintaan salah satu pihak yang berkepentingan atau karena jabatanya (datieve voogdij). Tetapi ada juga kemungkinan, seorang ayah atau ibu dalam surat wasiatnya (testamen) mengangkat seorang wali bagi anaknya. Perwalian semacam ini disebut perwalian menurut Wasiat (tertamentair voogdij). Seseorang yang telah ditunjuk untuk menjadi wali harus menerima pengangkatan tersebut, kecuali jika ia mempunyai alasan-alasan tertentu menurut undang-undang dibenarkan untuk dibebaskan dari pengangkatan tersebut. Berangkat dari hal-hal tersebut,yang dibahas dalam makalah ini yaitu : 1. Bagaimana ketentuan perwalian menurut KUH Perdata ? 2. Bagaimana ketentuan perwalian menurut Undang-undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan ?
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN  Pengertian Perwalian berasal dari kata “wali” yaitu orang lain selaku pengganti orang tua yang menurut hukum diwajibkan mewakili anak yang belum dewasa atau belum akil balig dalam melakukan perbuatan hukum.1 Perkataan wali dapat diartikan sebagai orang yang mewakili2 Perwalian adalah kewenangan yang diberikan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan hukum sebagai wakil untuk kepentingan dan atas nama anak yang tidak mempunyai kedua orang tua yang masih hidup tidak cakap melakukan perbuatan hukum3. Menurut hukum positif tertulis, yaitu UU No.1 Tahun 1974 menyatakan bahwa” seorang anak yang belum mencapai usia 18 tahun atau belum pernah menikah, yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua, berada dibawah kekuasaan wali yang menyangkut pribadi anak tersebut maupun harta bendanya. Dengan demikian, perwalian secara sempit adalah menyangkut tidak berada dibawah kekusaan orang tua. Tidak berada dibawah kekuasaan orang tua dapat terjadi karena,meninggal kedua orang tua dari anak yang belum dewasa. Menurut hukum adat , perceraian ataupun meninggalnya salah satu dari kedua orang tua, tidaklah menimbulkan perwalian. Hal ini disebabkan oleh karena di dalam perceraian, anak- anak masih berada pada salah satu dari kedua orang tuanya. Demikian juga pada situasi meninggalnya salah satu dari kedua orang tuanya. Dengan demikian, yang lebih memungkinkan terjadinya perwalian adalah apabila kedua orang tua dari anak tersebut meninggal dunia,dan anak yang ditinggalkan itu belum dewasa Pada umumnya dalam setiap perwalian hanya ada seorang wali saja, kecuali apabila seorang wali-ibu kawin lagi, dalamhal ini suaminya menjadi walinya. Jika salah satu dari orang tua tersebut meninggal, maka menurut Undang-undang, Orang tua yang lainnya dengan sendirinya menjadi wali bagi anak-anaknya. Perwalian ini dinamakan perwalian menurut Undang-undang (Wettelijke Voogdij). Seorang anak yang lahir diluar perkawinan berada dibawah perwalian orang tua yang mengakuinya. Apabila seorang anak yang tidak berada 1 Prof.Subekti dalam buku Hukum orang dan keluarga,Soedharyo Soimin,SH. Hal.55 2 Dalam kamus hukum 3 Tercantum dalam KHI pasal 1 huruf (h)
  • 3. 3 dibawah kekuasaan orang tua, ternyata tidak mempunyai wali,maka hakim akan mengangkat seorang wali atas permintaan salah satu pihak yang berkepentingan atau karena jabatannya (datieve voogdij). Tetapi ada juga kemungkinan seorang ayah atau ibu dalam surat wasiatnya (testamen) mengangkat seorang wali bagi anaknya. Perwalian semacam ini disebut perwalian menurut Wasiat (tertamentair voogdij). Seseorang yang telah ditunjuk untuk menjadi wali harus menerima pengangkatan tersebut, kecuali jika ia mempunyai alasan-alasan tertentu menurut Undang-undang dibenar untuk dibebaskan dari pengangkatan tersebut. Dalam KUH Perdata ada juga disebutkan pengertian dari Perwalian , yaitu: Pada Pasal 330 ayat 3 menyatakan: " Mereka yang belum dewasa dan tidak berada dibawah kekuasaan orang tua, berada dibawah perwalian atas dasar dan cara sebagaimana teratur dalam bagian ketiga,keempat, kelima dan ke enam bab ini". Anak yang berada dibawah perwalian adalah: 1. Anak sah yang kedua orang tuanya telah dicabut kekuasaannya sebagai orang tua 2. Anak sah yang orang tuanya telah bercerai 3. Anak yang lahir diluar perkawinan (natuurlijke kind)  PERWALIAN PADA UMUMNYA Didalam sistem perwalian menurut KUH Perdata ada dikenal beberapa asas, yakni: 1. Asas Tak Dapat Dibagi-bagi ( Ondeelbaarheid ) . Pada tiap-tiap perwalian hanya ada satu wali, hal ini tercantum dalam pasal 331 KUHpdt. Asas tak dapat dibagi-bagi ini mempunyai pengecualian dalam 2 hal, yaitu: a. Jika perwalian itu dilakukan oleh ibu sebagai orang tua yang hidup paling lama (Langstlevendeouder), maka jika ia kawin lagi suaminya menjadi medevoogd atau wali serta, pasal 351 KUH Perdata. b. Jika sampai ditunjuk pelaksanaan pengurusan (bewindvoerder) yang mengurus barang- barang minderjarige diluar Indonesia didasarkan pasal 361 KUH Perdata. 2. Asas Persetujuan Dari Keluarga. Keluarga harus dimintai persetujuan tentang perwalian. Dalam hal keluarga tidak ada maka tidak diperlukan persetujuan pihak keluarga itu, sedang pihak keluarga kalau tidak datang sesudah diadakanpanggilan dapat dituntut berdasarkan pasal 524 KUH Perdata  ORANG-ORANG YANG DAPAT DITUNJUK SEBAGAI WALl Ada 3 (tiga) macam perwalian, yaitu: 1. Perwalian oleh suami atau isteri yang hidup lebih lama,
  • 4. 4 pasal 345-354 KUH Perdata. Pasal 345 KUH Perdata menyatakan: " Apabila salah satu dari kedua orang tua meninggal dunia, maka perwalian terhadap anak yang belum dewasa, demi hukum dipangku oleh orang tua yang masih hidup, sejauh orang tua itu tidak dibebaskan atau dipecat dari kekuasaan orang tua.” Pasal 354 KUH Perdata menyatakan: ”Apabila orang yang melakukan perwalian terhadap anak di luar kawin yang telah diakuinya, hendak kawin, maka kecuali jika dengan perkawinan itu anaknya akan menjadi sah, ia harus mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri. supaya dapat meneruskan perwalian. Pengadilan Negeri mengambil ketetapan setelah mendengar atau memanggil dengan sah orang tua yang lain, sekiranya ia telah mengakui anak itu, dan juga wali pengawas.” Namun pada pasal ini tidak dibuat pengecualian bagi suami-istri yang hidup terpisah disebabkan perkawinan putus karena perceraian atau pisah meja dan ranjang. Jadi, bila ayah - setelah perceraian menjadi wali maka dengan meninggalnya ayah maka si-lbu dengan sendirinya (demi hukum) menjadi wali atas anak-anak tersebut. 2. Perwalian yang ditunjuk oleh bapak atau ibu dengan surat wasiat atau akta tersendiri. Pasal 355 ayat 1 KUH Perdata menyatakan bahwa: " Orang tua masing-masing yang melakukan kekuasaan orang tua atau perwalian atas seorang anak atau lebih berhak mengangkat seorang wali atas anak itu apabila sesudah ia meninggal dunia perwalian itu tidak ada pada orang tua yang lain baik dengan sendirinya ataupun karena putusan hakim seperti termasuk dalam pasal 353 ayat 5 KUH Perdata. Dengan kata lain, orang tua masing-masing yang menjadi wali atau memegang kekuasaan orang tua berhak mengangkat wali kalau perwalian tersebut memang masih terbuka. 3. Perwalian yang Diangkat oleh Hakim. Pasal 359 KUHPdt menyatakan: Bila anak belum dewasa yang tidak berada di bawah kekuasaan orang tua dan yang perwaliannya sebelumnya tidak diatur dengan cara yang sah, Pengadilan Negeri harus mengangkat seorang wali, setelah mendengar atau memanggil dengan sah para keluarga sedarah dan semenda. Bila pengangkatan itu diperlukan karena ketidakmampuan untuk sementara waktu melakukan kekuasaan orang tua atau perwalian, maka oleh Pengadilan Negeri diangkat juga seorang wali untuk waktu selama ketidakmampuan itu ada. Wali ini diberhentikan lagi oleh Pengadilan Negeri atas permohonan orang yang digantinya bila alasan-alasan yang menyebabkan ia diangkat. Bila pengangkatan itu diperlukan karena bapak atau ibu tidak diketahui ada tidaknya, tempat tinggal atau tempat kediaman mereka, maka oleh Pengadilan Negeri diangkat juga seorang wali. .
  • 5. 5  Wewenang menjadi wali Pada pasa l332 b (1) KUHPerdata menyatakan “perempuan bersuami tidak boleh menerima perwalian tanpa bantuan dan izin tertulis dari suaminya”. Akan tetapi jika suami tidak memberikan izin maka dalam pasal 332 b (2) KUHPerdata dapat disimpulkan bahwa bantuan dari pendamping (bijstand) itu dapat digantikan dengan kekuasaan dari hakim. Selanjutnya pasal 332 b ayat 2 KUH Perdata menyatakan : “Apabila si suami telah memberikan bantuan atau izin itu atau apabila ia kawin dengan perempuan itu setelah perwalian bermula, sepertipun apabila si perempuan tadi menurut pasal 112 atau pasal 114 dengan kuasa dari hakim telah menerima perwalian tersebut, maka si wali perempuan bersuami atau tidak bersuami, berhak melakukan segala tindakan-tindakan perdata berkenaan dengan perwalian itu tanpa pemberian kuasa atau bantuan ataupun juga dan tindakan-tindakan itupun bertanggung jawab pula.”  Wewenang Badan Hukum Menjadi Wali Biasanya kewenangan perhimpunan, yayasan dan lembaga-lembaga sebagai wali adalah menunjukkan bapak atau ibu, maka dalam pasal 355 ayat 2 KUH Perdata dinyatakan bahwa badan hukum tidak dapat diangkat sebagai wali. Tetapi hal ini akan berbeda kalau perwalian itu diperintahkan oleh pengadilan. Pasal 365 a (1) KUH Perdata dinyatakan bahwa “dalam hal sebuah badan hukum diserahi perwalian maka panitera pengadilan yang menugaskan perwalian itu ia memberitahukan putusan pengadilan itu kepada dewan perwalian dan kejaksaan” . Sesungguhnya tidak hanya panitera pengadilan saja yang wajib memberitahukan hal itu tetapi juga pengurus badan hukum tersebut dan sanksi akan dipecat sebagai wali kalau kewajiban memberitahukan itu tidak dilaksanakan. Sedangkan kejaksaan atau seorang pegawai yang ditunjuknya, demikianpula dewan perwalian, sewaktu-waktu dapat memeriksa rumah dan tempat perawatan anak-anak tersebut.  Yang tidak mempunyai kewajiban menerima pengangkatan menjadi Wali adalah:  Seorang yang dianggap sebagai seorang wali adalah salah seorang orang tua.  Seorang isteri yang diangkat menjadi wali.  Perkumpulan, yayasan atau lembaga sosial lainnya kecuali kalau perwalian itu diberikan atau diperintahkan kepadanya atau permohonannya sendiri atau atas pertanyaan mereka sendiri.  Yang dapat meminta pembebasan untuk diangkat sebagai wali. Dalam pasal 377 (1) KUH Perdata, menyebutkan :  Mereka yang akan melakukan jawatan negara berada diluar Indonesia  Anggota tentara darat dan laut dalam menunaikan tugasnya.
  • 6. 6  Mereka yang akan melakukan jabatan umum yang terus menerus atau untuk suatu waktu tertentu harus berada di luar propinsi.  Mereka yang telah berusia di atas 60 tahun.  Mereka yang terganggu oleh suatu penyakit yang lama akan sembuh.  Mereka yang tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda dengan anak yang dimaksud, padahal dalam daerah hukum tempat perwalian itu ditugaskan atau diperintahkan masih ada keluarga sedarah atau semenda yang mampu menjalankan tugas perwalian itu. Menurut pasal 377 (2) KUH Perdata dinyatakan bahwa “si bapak dan si ibu tidak boleh meminta supaya dilepaskan dari perwalian anak-anak mereka, karena salah satu alasan tersebut di atas”. Menurut pasal 379 KUH Perdata disebutkan ada 5 golongan orang yang digolongkan atau tidak boleh menjadi wali, yaitu : 1) Mereka yang sakit ingatan (krankzninngen). 2) Mereka yang belum dewasa (minderjarigen) 3) Mereka yang berada dibawah pengampuan. 4) Mereka yang telah dipecat atau dicabut (onzet) dari kekuasaan orang tua atau perwalian atau penetapan pengadilan. 5) Para ketua, ketua pengganti, anggota, panitera, panitera pengganti, bendahara, juru buku dan agen balai harta peninggalan, kecuali terhadap anak- anak atau anak tiri mereka sendiri.  Wewenang Wali 1. Pengawasan atas diri pupil (orang yang menentukan perwalian). Dalam pasal 383 (1) KUH Perdata, “Setiap wali harus menyelenggarakan pemeliharaan dan pendidikan terhadap pribadi si belum dewasa sesuai dengan harta kekayaannya dan ia harus mewakilinya dalam segala tindakan-tindakan.” Artinya wali bertanggung jawab atas semua tindakan anak yang menjadi perwaliannya. Dalam ayat 2 pasal tersebut ditentukan , “si anak belum dewasa harus menghormati walinya.” Artinya si anak yang memperoleh perwalian berkewajiban menghormati si walinya. 2. Pengurusan dari Wali Pasa1383 (1) KUH Perdata juga menyebutkan : “… pun ia harus mewakilinya dalam segala tindakan-tindakan perdata.” Namun demikian pada keadaan tertentu pupil dapat bertindak sendiri atau didampingi oleh walinya, misalnya dalam hal pupil itu akan menikah. Barang-barang yang termasuk pengawasan wali.Menurut pasal 385 (2) KUH Perdata, barang-barang tersebut adalah berupa barang-barang yang dihadiahkan atau diwariskan kepada
  • 7. 7 pupil dengan ketentuan barang tersebut akan diurus oleh seorang pengurus atau beberapa pengurus. 3. Tugas dan Kewajiban Wali  Kewajiban memberitahukan kepada Balai Harta Peninggalan. Pasal 368 KUH Perdata apabala kewajjban ini tidak dilaksanakan wali maka ia dapat dikenakan sanksi berupa wali dapat dipecat dan dapat diharuskan membayar biaya-biaya dan ongkos-ongkos.  Kewajiban mengadakan inventarisasi mengenai harta si anak yang diperwalikannya (pasal 386 ayat 1 KUH Perdata).  Kewajiban-kewajiban untuk mengadakan jaminan (pasa1335 KUH Perdata).  Kewajjban menentukan jumlah yang dapat dipergunakan tiap-tiap tahun oleh anak tersebut dan biaya pengurusan. (pasal 338 KUH Perdata).  Kewajiban wali untuk menjual perabotan rumah tangga minderjarigen dan semua barang bergerak dan tidak memberikan buah atau hasil atau keuntungan kecuali barang-barang yang diperbolehkan disimpan innatura dengan izin Weeskamer. (pasal 389 KUH Perdata)  Kewajiban untuk mendaftarkan surat-surat piutang negara jika ternyata dalam harta kekayaan minderjarigen ada surat piutang negara. (pasal 392 KUH Perdata)  Kewajiban untuk menanam (belegen) sisa uang milik menderjarigen setelah dikurangi biaya penghidupan tersebut.
  • 8. 8 BAB III Mulai dan Berakhirnya Perwalian A. Mulainya perwalian Dalam pasal 331 a KUHPerdata, disebutkan 1. Jika seorang wali diangkat oleh hakim, dimulai dari saat pengangkatan jika ia hadir dalam pengangkatan itu. Bila ia tidak hadir maka perwalian itu dimulai saat pengangkatan itu diberitahukan kepadanya. 2. Jika seorang wali diangkat oleh salah satu orang tua, dimulai dari saat orang tua itu meniggal dunia dan sesudah wali dinyatakan menerima pengangkatan tersebut. 3. Bagi wali menurut undang-undang dimulai dari saat terjadinya peristiwa yang menimbulkan perwalian itu, misalnya kematian salah seorang orang tua. Berdasarkan pasal 362 KUH Perdata maka setiap wali yang diangkat kecuali badan hukum harus mengangkat sumpah dimuka balai harta peninggalan. B. Berakhirnya perwalian Berakhirnya perwalian dapat ditinjau dari dua keadaan,yaitu : 1. Dalam hubungan dengan keadaan si anak, dalam hal ini perwalian berakhir karena :  Si anak telah menjadi dewasa (meerderjarig).  Matinya si anak.  Timbulnya kembali kekuasaan orang tuanya.  Pengesahan seorang anak di luar kawin yang diakui. 2. Dalam hubungan dan tugas wali, dalam hal ini perwalian dapat berakhir karena :  Ada pemecatan atau pembebasan atas diri si wali.  Ada alasan pembebasan dan pemecatan dari perwalian (pasal 380 KUHP Perdata). Syarat utama untuk pemecatan adalah .karena lebih mementingkan kepentingan anak minderjarig itu sendiri. Alasan lain yang dapat memintakan pemecatan atas wali didalam pasal 382 KUHPerdata menyatakan : 1. Jika wali berkelakuan buruk. 2. Jika dalam melaksanakan tugasnya wali tidak cakap atau menyalah gunakan kecakapannya. 3. Jika wali dalam keadaan pailit. 4. Jika wali untuk dirinya sendiri atau keluarganya melakukan perlawanan terhadap si anak tersebut. 5. Jika wali dijatuhi hukuman pidana yang telah berkekuatan hukum tetap. 6. Jika wali alpa memberitahukan terjadinya perwalian kepada Balai Harta Peninggalan (pasal 368 KUHPerdata). 7. Jika wali tidak memberikan pertanggung jawaban kepada Balai Harta Peninggalan (pasal 372 KUHPerdata).
  • 9. 9 BAB IV Ketentuan perwalian menurut UU No.1 tahun 1974. Menurut ketentuan UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan, pada pasal 50 disebutkan : 1. Anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan, yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua, berada dibawah kekuasaan wali. 2. Perwalian itu mengenai pribadi anak yang bersangkutan maupun harta bendanya. 3. Syarat-syarat Perwalian Jadi menurut ketentuan pasal 50 ayat (1) Undang-undang No.1 tahun 1974 menyebutkan bahwa syarat-syarat untuk anak yang memperoleh perwalian adalah :  Anak laki-laki dan perempuan yang belum berusia 18 tahun.  Anak-anak yang belum kawin.  Anak tersebut tidak berada dibawah kekuasaan orang tua.  Anak tersebut tidak berada dibawah kekuasaan wali.  Perwalian menyangkut pemeliharaan anak tersebut dan harta bendanya. Menurut pasal 51 Undang-undang No.1 tahun 1974 menyatakan: 1. Wali dapat ditunjuk oleh salah seorang orang tua yang menjalankan kekuasaan orang tua sebelum ia meninggal dengan surat wasiat atau dengan lisan dengan dua orang saksi. 2. Wali sedapat-dapatnya diambil dari keluarga anak tersebut atau orang lain yang sudah dewasa, berpikiran sehat, adil, jujur dan berkelakuan baik. 3. Wali wajib mengurus anak yang berada dibawah kekuasaannya dan harta bendanya sebaik-baiknya dengan menghormati agama kepercayaan anak itu. 4. Wali wajib membuat daftar harta benda anak yang berada dibawah kekuasaannya pada waktu memulai jabatannya dan mencatat semua peru bahan-perubahan harta benda anak tersebut . 5. Wali bertanggung jawab tentang harta benda anak yang berada dibawah perwaliannya serta kerugian yang ditimbulkan kesalahan dan kelalaiannya. Pasal. 52 UU No.1 tahun 1974 menyatakan terhadap wali berlaku pasal 48 Undang-undang i yakni orang tua dalam hal ini wali tidak diperbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan barang-barang tetap yang dimiliki anaknya yang belum berumur 18 tahun atau belum melakukan perkawinan kecuali apabila kepentingan anak tersebut memaksa.  Berakhirnya Perwalian Pasal 53 UU No.1 tahun 1974 menyebutkan wali dapat dicabut dari kekuasaannya , dalam hal-hal yang tersebut dalam pasal 49 Undang-undang ini, yaitu dalam hal : 1. Wali sangat melalaikan kewajibannya terhadap anak perwalian tersebut. 2. Wali berkelakuan buruk sebagai walinya.
  • 10. 10 Apabila kekuasaan wali dicabut maka pengadilan menunjuk orang lain sebagai (pasal 53 (2) UU No.1 tahun 1974). Dalam hal apabila wali menyebabkan kerugian pada si anak maka menurut ketentuan pasal 54 UU No.1 tahun 1974 menyatakan, wali yang telah menyebabkan kerugian pada harta benda anak yang berada dibawah kekuasaannya, atas tuntutan anak atau keluarga anak tersebut dengan keputusan pengadilan, yang bersangkutan dapat diwajibkan untuk mengganti kerugian tersebut. KESIMPULAN Dari uraian-uraian tersebut diatas, jelas terlihat bahwa pada prinsipnya terdapat perbedaan pengaturan tentang perwalian menurut UU No.1 tahun 1974 dan KUHPerdata, Dimana menurut KUHPerdata anak-anak yang menerima perwalian adalah anak-anak yang belum berumur 21 tahun atau belum kawin (pasal 330 ayat 3 KUHPerdata) sedangkan menurut UU No.1 tahun 1974 yang menerima perwalian adalah anak-anak yang belum mecapai umur 18 tahun atau belum kawin (pasal 50 ayat 1). Dalam hal pengangkatan wali didalam KUHPerdata ada dibedakan tiga jenis perwalian, yaitu : a. Perwalian dari suami atau isteri yang hidup lebih lama(pasal 345-354). b. Perwalian yang ditunjuk oleh bapak atau ibu dengan wasiat atau akta tersendiri (pasal 355 ayat 1). c. Perwalian yang diangkat oleh hakim (pasal 359). Sedangkan menurut UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan: Perwalian hanya ada karena penunjukan oleh salah satu orang tua yang menjalankan kekuasaan sebagai orang tua sebelum ia meninggal dengan surat wasiat atau dengan lisan dihadapan dua orang saksi (pasal 51 ayat 1 UU No. 1 tahun 1974). Walaupun terdapat perbedaan-perbedaan, untuk orang yang beragama Islam saat ini yang kita pakai sebagai undang-undang di Indonesia adalah ketentuan UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan dan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam KUH Perdata khusus dipergunakan hanya sebagai pedoman hukum bukan sebagai undang-undang
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA 1.Sarmadi,Sukris,Format Hukum Perkawinan dalam Hukum Perdata Islam di Indonesia,Penerbit Pustaka Prisma,Yogyakarta,II,2009 2.Prawirohmijoyo Soetojo R., Safioedin Azis, 1986, Hukum orang dan keluarga,Cetakan V, Penerbit Alumni, Bandung. 3.Generalis)http://balianzahab.wordpress.com/makalah-hukum/hukum-islam/perwalian- menurut-kuhperdata-2/ 4. Soekanto Soerjono,Hukum adat Indonesia, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta,2003 5.Soimin,Soedharyo,Hukum orang dan Keluarga,edisi revisi,Sinar Grafika,Jakarta,2002