4. 4
Lombok sebagai daerah pariwisata
yang inklusif, berketahanan, dan
berkelanjutan, yang menawarkan
pengalaman budaya dan alam
berkualitas.
Visi Pengembangan
Resilient
Inclusive Sustainable
5. 5
How Lombok Position on the Surrounding Competitor?
Bali Lombok Sumbawa Labuan Bajo
Alam / Nature
Budaya / Culture
Buatan / Man-made
Kegiatan / Activity
Differentiation Hindu Culture ??? Tambora Komodo
Comparative overview of surrounding destinations
This is the possible area of improvement
6. 6
Activity-Based
Tourism
essence
of Lombok?
• Sport Adventure
• Food Adventure
• Cultural Adventure
• Experience Focused
Preserve the
unspoiled nature,
combined with the
low-impact activity.
Adventure
Tourism
9. Gili-Senggigi Priority
KTA
Kec. Batu Layar,
Kec. Pemenang
Kec. Tanjung
Southern Coast Priority
KTA
Kec. Pujut,
Kec. Praya Barat,
Kec. Sekotong
Kec. Jerowaru.
Potential KTA
Rinjani
Potential KTA
Mataram
ITMP Lombok
Key Tourism Area
Output:
1. An overall development plan for
Lombok Island (25 years).
2. A detailed development plans for
Priority Key Tourism Areas (5 years)
10. PRIORITY
SEZ Development
PKN (National Activity Center)
PKW (Regency Activity Center)
PKWp (Promotional Regency
Activity Center
Ferry Port
Fast Boat Port
Marina
Airport
Tourism Attraction
Main Tourism Attraction
LEGEND:
Development Scenario
Arahan Strategis
11. ITMP Lombok
Sub-KTAs Tourism Theme
“Eco-Tourism Island”
“Cultural Destination
and Scenic Resort”
“Indigenous Experience”
“Integrated
International
Experience
Destination”
“Unspoiled-tranquil
Getaway”
“Majestic and
Adventurous”
“Conservative
Sanctuary”
“Pristine
Forest”
“Religious
Heritage”
“Urban and Religious
Experience”
“Complete Marine
Tourism”
13. 13
0
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
10.000.000
12.000.000
14.000.000
Lombok
Earthquake
4th Phase 5th Phase
1st Phase 2nd Phase
Growth Projection
Proyeksi Wisatawan ITMP
12.0 m
4.1 m
ITMP Best Case
Business as Usual
Earthquake July-August 2018
3rd Phase
2.1%
p.a.
6.3%
p.a.
6.2% 7.9% 5.9% 3.9%
10.7%
PHASING THEME >>
Planting
the Seed
Rapid
Growth
Penetration Diversifica-
tion
Sustaining
Growth
Accelerated
Growth
2023 2028 2033 2038 2045
2018
0 5
2045
5.7 m
6.3 m
Domestic
1.4 m
1.8 m
Domestic
980 k
1.3 m
Domestic
Foreign Foreign Foreign
• Bali’s trend
• Indonesia 2045
Vision document
• Tourism development
phasing plan
• First 5 years will focus
on infrastructure
development.
• Rapid acceleration of
tourism visitation will start
from 2023, but its growth
diminishes over time.
6.0% p.a.
CAGR
2018-2045
6.7% p.a.
CAGR
2018-2045
14. 2045
PHASE 5
Ensuring Sustainability
• Monitor tourism to ensure
environmental sustainability
• Introduce new tourism destination
embryos
2038
PHASE 4
Product Diversification
• Introduce new tourism destinations
(The South-Eastern Coast and The
Middle Belt)
2033
PHASE 3
Market Penetration
• Maintain and strengthen
established tourism areas
2028
PHASE 2
Tourism Acceleration
• Rapid visitation growth
• Tourism activities and
development will be driven
towards the southern coast
14
Development of
Prioritized
Destination
Increase of
Competitive-
ness
Increase of
Tourism
Diversity
Increase of
Integrated
Regional
Tourism
Strengthening
Indonesia as
Asia’s Leading
Destination
Strengthening
Indonesia as
World’s
Leading
Destination
2016-2020 2031-2035
2026-2030
2021-2025 2036-2040 2041-2045
LOMBOK
ITMP
Growth Scenario
Fase Pengembangan
Infrastructure
Development
• Construction to support the
tourism industry
• Increased visitation will
largely be pulled by
Mandalika and existing
destinations
2023
2018
PHASE 1
INDONESIA
2045
20. ITMP Overall Plan
Distribusi Kamar Hotel Tahun 2045
7,600
8.1%
1,500
1.4%
8.2%
7,700
9,800
11%
1,300
1.4%
4,500
5%
1,300
1.4%
7,700
8.2%
4,600
5% 2,000
2.2%
12,000
13%
10,600
11.4% 14,700
15.8%
2018 : 8,800 room keys
Additional : 85,000 room keys
2045 : 93,800 room keys
900
1%
2,400
3%
1,600
2.6%
Extended &
Long Stay Traveler
Experiential
Traveler
Adventure &
Experiential
Traveler
Adventure
Traveler
Experiential
Traveler
Business Related
Traveler
Young & Adventure
Creative Traveler
Young & Adventure
Experiential
Traveler
Mass Tourism
Extended &
Long Stay Traveler
21. ITMP Lombok
Daya Dukung Kepariwisataan
996K
287K
177K
593K
182K
237K
Jumlah
pengunjung
Legenda:
>2 mil
visitor/yr
1-2 mil
visitor/yr
0.5-1 mil
visitor/yr
<0.5 mil
visitor/yr
Gili-
Senggigi
3 juta
pengunjung/
tahun
Pantai
Selatan
7.7 juta
pengunjung/
tahun
Mataram
2.8 juta
pengunjung/
tahun
Rinjani
1 juta
pengunjung/
tahun
15.7
juta
pengunjung/
tahun
KTA
Non
KTA
Praya
996k
pengunjung/
tahun
Tetebatu
182k
pengunjung/
tahun
Gili-
Senggigi
Tetebatu
Praya
Rinjani
Pantai
Selatan
1.9
juta
2.1
juta
552K
1.3
juta
1.4
juta
1.9
juta
2.1
juta
691K
Mataram
1.7
juta
22. ITMP Overall Plan
Kebutuhan Lahan
Klasifikasi
Zona
Kebutuhan Lahan Tambahan (Ha)
Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Total
Perumahan
(Berdasarkan
Populasi)
197 198 207 226 369 1,197
Perumahan
(Berdasarkan
Penambahan
Tenaga Kerja)
114 159 178 171 194 816
Hotel dan
Komersial
135 244 267 278 352 1,276
Atraksi
Wisata Baru
320 201 220 215 243 1,200
Perindustrian 45 72 96 117 152 481
Total 812 875 968 1,007 1,310 4,970
KTA Pantai Selatan
KTA Gili-Senggigi
KTA Mataram
KTA Rinjani
Sub KTA Tiga Gili
+359 Ha
Sub KTA Senggigi
+404 Ha
Sub KTA Sekotong
+780 Ha
Sub KTA Pantai Pink
+146 Ha
Sub KTA Praya-Mandalika
+1,707 Ha
Sub KTA Mataram
+439 Ha
Sub KTA Suranadi
+78 Ha
Sub KTA Benang Kelambu
+47 Ha
Sub KTA Rinjani
+99 Ha
Sub KTA Gili Sulat
+104 Ha
26. 27
Program Kepariwisataan
Program Tata Ruang,
Lahan, dan Pertanahan
Program Investasi dan
Pemasaran Pariwisata
Program Infrastruktur Dasar
Program Pembangunan
Keseluruhan Pulau Lombok
1
2
3
4
Program Jalan dan Transportasi
Program Smart Technology
Program Kelembagaan dan
Capacity Building
6
7
8
Comp-3
Comp-1
Comp-4
Comp-2
Comp-2
Comp-2
Comp-1
Program Lingkungan dan
Sosial Budaya
5 Comp-3
28. ITMP Overall Plan
Program Kepariwisataan
• Pengembangan Platform Manajemen
Pariwisata berbasis Online
• Standarisasi dan Sertifikasi untuk Atraksi
wisata
• Kebijakan Insentif dan Disinsentif untuk
Kajian Identifikasi Destinasi Wisata
• Pembentukan paket perjalanan pariwisata
Atraksi Wisata Eksisting
Atraksi Wisata Rencana
• Regulasi Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis)
• Clustering desa wisata
• Program pemberdayaan masyarakat
mandiri pariwisata
Desa dan Atraksi
Wisata diintegrasikan
dengan sistem online
Desa Wisata
dikelompokkan
(cluster)
berdasarkan
karakteristiknya
Paket wisata perjalanan untuk antar
Desa dan Atraksi Wisata
Desa Batu Putih
Desa Lingsar
Desa Gili Gede
Indah
Desa Mertak
Desa Lantan
Desa Kuta
Desa Labuan
Pandan
Desa Sugian
Desa Senanggalih
Desa Genggelang
Desa Santong
Desa Labuhan Haji
Desa Sayang-sayang
Desa Karang Bajo
Desa Banyumulek
Desa Jeruk Manis
Desa Pringgasela
Desa Sapit
Desa
Bebidas
Desa Tanjung Karang
Desa Jempong Baru
Desa Karang Pule
Desa Buwun Mas
Desa
Mekarsari
Desa Pusuk
Lestari
Desa Pelangan
Desa Senggigi
Desa Senteluk
Desa Karang bayan
Desa Sekotong
Barat
Desa Labuan Tereng
Desa Sukarara
Desa Marong
Desa Labulia
Desa Bonjeruk
Desa Sepakek
Desa Selong
Belanak
Desa Mekar Sari
Desa Karang Sidemen
Desa Rambitan
Desa Air Berik
Desa Tanak Beak
Desa Penujak
Desa
Sengkol
Desa
Tete Batu
Desa Sembalun
Bumbung
Desa Kembang
Kuning
Desa Tanjung Luar
Desa Sekaroh
Desa Sembalun
Lawang
Desa Lenek
Rambak Biak
Desa Jerowaru
Desa Lenek
Pesiraman
Desa Seriwe
Desa Sapit
Desa Senaru
Desa Pemenang Barat
Desa
Sokong
Desa Medana
Desa Gili Indah
30. Agriculture Belt
• Insentif dan Disinsentif untuk
Kegiatan Pertanian
• Regulasi Rantai Pasok untuk Sektor
Pertanian
LP2B
LP2B
ITMP Overall Plan
Program Tata Ruang, Lahan, dan Pertanahan
Perencanaan Spasial
• Perumusan RDTR untuk Sub-KTA
non Prioritas
• Peninjauan Kembali dan Evaluasi
RTRW Kabupaten/Kota
• Panduan Insentif Tanah dan Disinsentif untuk Investor
• Regulasi dan Skema Kerja Relokasi Lahan
Penggunaan Lahan dan
Pengadaan Tanah
Contoh: Sub KTA
Praya-Mandalika
memiliki kebutuhan
lahan sebesar 1,707
Ha yang perlu ditinjau
kembali arahan
RTRW-nya
Regulasi untuk
memastikan bahwa
kegiatan pariwisata
menggunakan hasil
produk pertanian
sekitar Pulau Lombok
31. Total 17 Rencana Program
Program Investasi dan
Pemasaran Pariwisata
Investasi
Pemasaran dan
Branding
3
32. ITMP Overall Plan
Program Investasi dan Pemasaran
Investasi Pemasaran dan Branding
• Produksi film promosi
• Tuan rumah kegiatan internasional
• Iklan luar negeri
• Mengikutsertakan influencer dalam kegiatan pemasaran pariwisata
• Formulasi paket investasi pariwisata
• Roadshow investasi pariwisata
33. Total 46 Rencana Program
Program Infrastruktur
Dasar
Air Bersih
Telekomunikasi
Air Limbah
Persampahan
Drainase
Penyediaan Listrik
4
34. ITMP Overall Plan
Program Infrastruktur Dasar
Air Bersih
• Penambahan kapasitas
dan optimalisasi SPAM
Tibu Lempanas, Desa
Aik Berik
• Pembangunan baru
SPAM Dodokan Hilir
Drainase
• Perbaikan dan
Pemeliharaan DAS
• Penyediaan Hutan
Pantai
Persampahan
• Revitalisasi TPA Pengengat
• Pengembangan Pusat Daur Ulang
(PDU) Sampah Pujut
• Pengembangan Waste to Energy
Gerung
SPAM Tibu Lempanas
untuk mendukung
sekitar BIL dan KEK
Mandalika
SPAM Dodokan Hilir
35. Total 134 Rencana Program
Program Jalan dan
Transportasi
Kebandarudaraan
NMT
Pelabuhan
Jalan dan Jembatan
Angkutan Umum
Jaringan Rel
5
36. ITMP Overall Plan
Program Transportasi
Pelabuhan
• Perbaikan Infrastruktur
Terminal
• Perbaikan Infrastruktur
Area Parkir
• Perluasan Terminal 1
• Studi Kelayakan
Pengembangan
Pelabuhan Tembowong
Kebandarudaraan
• Perluasan Terminal
Penumpang Domestik I
• Perluasan Terminal
Penumpang
Internasional I
• Perluasan Terminal
Kargo I
Jalan dan Jembatan
1. Pembangunan Bypass BIL-Mandalika
2. Studi Kelayakan Ruas Lembar –
Mataram – Kayangan
3. Pelebaran Jalan Kuta – Kruak
4. Penambahan Lajur Kediri – Praya
3
1
2
4
37. Total 12 Rencana Program
Program Lingkungan
dan Sosial Budaya
Kajian Dampak
Lingkungan
Kajian Dampak
Sosial Budaya
6
38. ITMP Overall Plan
Program Lingkungan dan Sosial Budaya
Dampak Lingkungan
Dampak Sosial Budaya
• Program pemantauan pengembangan
Jalan Bypass BIL-Mandalika
• Program pemantauan pengembangan
Pelabuhan Lembar dan Gili Trawangan
• Studi dampak sosial untuk pengembangan
daya tarik wisata di Selong Belanak
• Studi masyarakat adat (indigenous people)
dan cagar budaya
• Pemantauan penambahan jumlah UMKM,
standar hidup masyarakat, dan pendapatan
rata-rata rumah tangga di sekitar BIL
39. Total 15 Rencana Program
Program Smart
Technology
Penataan Ruang
Pemasaran
Infrastruktur
Transportasi
Lingkungan
7
40. ITMP Overall Plan
Program Smart Technology
“Smart” Penataan Ruang
“Smart” Transportasi
• Pemetaan Tanah dengan Teknologi Drone
• Digitalisasi Informasi Lahan
• Penerapan Smart Technology pada Jalan
• Pengembangan Sistem dan Moda Autonomous Bus
• Rencana Pengembangan Sistem Pengelolaan Bandara Terpadu
• Rencana Pengembangan Sistem Pengelolaan Pelabuhan
Terpadu
41. Total 7 Rencana Program
Program Kelembagaan
dan Capacity Building
Kelembagaan
Capacity Building
8
42. ITMP Overall Plan
Program Kelembagaan dan Capacity Building
Kelembagaan
Capacity Building
• Pembentukan Destination
Management Organization (DMO)
• Regulasi Integrasi Kelembagaan
• Pelatihan Pokdarwis
• Penyelenggaraan Community
Awareness Program
DMO
Pokdarwis dilibatkan sebagai
rekan kerja DMO di dalam
mengelola dan mengembangkan
atraksi wisata
Desa Lingsar
Desa Gili Gede
Indah
Desa Mertak
Desa Lantan
Desa Kuta
Desa Labuan
Pandan
Desa Sugian
Desa Senanggalih
Desa Genggelang
Desa Santong
Desa Labuhan Haji
Desa Sayang-sayang
Desa Karang Bajo
Desa Banyumulek
Desa Jeruk Manis
Desa Pringgasela
Desa Sapit
Desa
Bebidas
43. 44
Program Kepariwisataan
Program Tata Ruang,
Lahan, dan Pertanahan
Program Investasi dan
Pemasaran Pariwisata
Program Infrastruktur Dasar
Program Pembangunan
Keseluruhan Pulau Lombok
1
2
3
4
Program Jalan dan Transportasi
Program Smart Technology
Program Kelembagaan dan
Capacity Building
6
7
8
Comp-3
Comp-1
Comp-4
Comp-2
Comp-2
Comp-2
Comp-1
Program Lingkungan dan
Sosial Budaya
5 Comp-3
7 Rencana
15 Rencana
134 Rencana
12 Rencana
46 Rencana
17 Rencana
10 Rencana
13 Rencana
Total: 254 Rencana Program
47. 48
“Pengalaman Pariwisata
Berbasis Alam yang Berkualitas
Sub-KTA Gili Tramena memiliki keindahan
lingkungan laut yang merupakan daya tarik
utama bagi pengunjung. Melalui tema yang
diusulkan, Sub-KTA Gili Tramena diharapkan
dapat menyelesaikan isu-isu umum dan dapat
dijadikan sebagai tujuan yang ramah
lingkungan, berdaya saing ekonomi,
mengembangkan pemasaran pariwisata yang
terintegrasi, dan mewujudkan pengelolaan
yang konsisten untuk mewujudkan pariwisata
yang kompetitif dan berkelanjutan.
Tema Pengembangan:
01.1. Sub – KTA Gili
Sub-KTA:
GiliTramena
01.1
48. Sub-KTA Gili Tramena
Framework
Pelabuhan
Bangsal sebagai
area prioritas
Mengendalikan
Pembangunan di
Gili Tramena
Gili Tramena
pariwisata
berbasis
ekowisata
Pengendalian & Peningkatan Kualitas
Kunjungan Wisatawan
Pengembangan Bangsal
Sebagai Core Zone
Peningkatan Kualitas
Kunjungan Wisatawan
49. 50
Sub-KTA Gili Tramena
Landuse Plan
Arahan strategis:
• Lokasi rencana atraksi
akan dipusatkan di
kawasan Malimbu,
Pelabuhan Bangsal, dan
Tanjung Medana
• Persebaran rencana
permukiman akan
diarahkan untuk
mengikuti persebaran
permukiman eksisting
• Rencana akomodasi
akan dilokasikan sesuai
dengan lokasi rencana
atraksi baru
Malimbu
Pelabuhan Bangsal
Tanjung Medana
50. 51
Pengembangan Pelabuhan
Pelabuhan Bangsal adalah salah satu pintu masuk Pulau
Lombok dan juga akses utama menuju kawasan Tiga Gili.
Gempa tahun 2018 mengakibatkan fasilitas pelabuhan ini
mengalami banyak kerusakan. Untuk mendukung kegiatan
pelabuhan, beberapa fasilitas, termasuk pelabuhannya sendiri,
perlu ditambah dan diperbaiki.
Fremantle Perth, Australia
Sub-KTA Gili Tramena
Usulan Program
Lokasi: Pelabuhan Bangsal
Peran: • Dinas Pariwisata
• Dinas Perhubungan
Tahun: 1-3
51. 52
Sub-KTA Gili Tramena
Usulan Program
1. Bus Stop Terintegrasi di
Pelabuhan Bangsal
Pemberhentian bus yang menghubungkan
Pelabuhan Bangsal dengan Kota Mataram,
destinasi-destinasi wisata, dan Bandara
Lombok
2. Club House
Menyediakan beberapa fasilitas untuk
kegiatan-kegiatan tertentu, seperti meeting
room, ruang serba guna, ruang bermain anak-
anak, dan beberapa fasilitas olahraga.
3. Konservasi Penyu dan
Terumbu Karang
Merupakan salah satu strategi untuk
mencegah dan mengurangi ancaman
kerusakan alam akibat pariwisata
4. Fasilitas Permainan dan
Olahraga Air
Penyediaan fasilitas olahraga di beberapa titik
destinasi wisata untuk mendung aktivitas
wisata
5. Gardu Pandang Gili
Pembangunan atraksi ramah keluarga yang
juga berperan sebagai strategi mitigasi
bencana dan landmark kawasan
7. Gili Plastic Free
Program kawasan bebas plastik untuk
mendukung tema ekowisata
8. Pembatasan Aktivitas dan
Kegiatan Wisata
Pengendalian aktivitas dan kegiatan wisata
untuk melindungi kondisi alam eksisting
6. Sistem Pendaftaran Objek
Wisata Online
Sistem pendaftaran online untuk membantu
mengkontrol dan membatasi jumlah wisatawan
di lokasi wisata
52. 53
“Lansekap Alam dan Budaya
yang Berkualitas Tinggi
Tema ini didasarkan pada atraksi dan kualitas
lingkungan yang ditawarkan oleh Sub KTA ini
yang dilengkapi dengan suasana budaya dan
kuliner yang mampu memberikan pengalaman
yang lebih hidup bagi pengunjung.
Pengembangan di kawasan ini juga
diharapkan dapat mengatasi isu umum seperti
resiko bencana alam, pelanggaran tata ruang,
manajemen atraksi wisata, branding, akses,
dan utilitas dasar.
Tema Pengembangan:
01.1. Sub – KTA Gili
Sub-KTA:
Senggigi
01.2
54. 55
Sub-KTA Senggigi
Landuse Plan
Arahan strategis:
• Rencana atraksi akan dipusatkan di
kawasan Senggigi, Desa Pusuk, dan
Ampenan-Selaparang
• Persebaran rencana permukiman akan
diarahkan untuk mengikuti persebaran
permukiman eksisting
• Rencana akomodasi akan dilokasikan
sesuai dengan lokasi rencana atraksi baru
55. 56
Pasar Seni Lokal
Salah satu tempat menarik di Senggigi adalah Pasar Seni Lokal.
Pada kondisi eksisting, Pasar Seni ini mengalami penurunan
pengunjung karena daya tarik yang terbatas dan juga bersaing
dengan pasar seni lainnya ataupun toko suvenir modern. Oleh
karena itu, diperlukan rebranding dan desain ulang untuk area ini
serta menambahkan beberapa elemen komersial dan ruang
publik.
Sub-KTA Senggigi
Usulan Program
Lokasi: Senggigi
Peran: Dinas Perdagangan
Tahun: 1
56. 57
Sub-KTA Senggigi
Usulan Program
1. Jetty
Jetty yang berfungsi sebagai dermaga untuk
boat dan yacht dapat dimanfaatkan sebagai
atraksi untuk wisatawan
2. Kawasan Kuliner
Perbaikan dan pengaturan kawasan kuliner
agar warga lokal tetap dapat membuka
bisnisnya dan wisatawan dapat menikmati
kuliner lokal dengan nyaman dan aman
3. Fasilitas Paralayang
Pusat paralayang yang menyediakan tempat
pendaratan, sewa paralayang dan pusat
pelatihan, serta informasi / tiket wisata untuk
paralayang
4. Viewpoint dan Jalan Setapak
Untuk menjaga keselamatan wisatawan,
penyediaan fasilitas yang aman dengan rute
mitigasi dan utilitas darurat yang terencana
merupakan hal yang penting
5. Pembangunan Hotel
Penambahan jumlah hotel diperlukan untuk
mengakomodasi pertumbuhan wisatawan
7. Pengendalian Pembangunan
Pembangunan perlu mengikuti regulasi
bangunan yang ada untuk menghindari dan
mengurangi kerusakan lingkungan
8. Pembatasan Aktivitas dan
Kegiatan Wisata
Pengendalian aktivitas dan kegiatan wisata
untuk melindungi kondisi alam eksisting
6. Pengembangan Sistem
Ticketing
Pembatasan jumlah wisatawan di objek wisata
untuk menjaga kualitas pengalaman wisata
dan juga kualitas lingkungan
58. 59
“Pengalaman Pariwisata
Berbasis Laut”
Kawasan Sekotong memiliki kekayaan atraksi
yang sangat beragam terdiri dari pantai, gili,
fasilitas bersantai, dan akomodasi. Sekotong
juga terdiri dari banyak gili seperti kawasan
Gili Gede dan Kawasan Gita Nada.
Secara umum, Sekotong menghadapi
beberapa isu penting yaitu tata kelola atraksi
wisata, belum ada manajemen pelabuhan,
permasalahan keselamatan, dan beberapa
atraksi yang sulit untuk diakses.
Tema Pengembangan:
Sub-KTA:
Sekotong
02.1
59. Sub-KTA Sekotong
Framework
Suba KTA-
Pelayaran dari
Bali diarahkan
menuju
pelabuhan
Tembowong
Gili Gede dan
sekitarnya
sebagai pusat
wisata bahari di
Sekotong
Pemerataan
wisatawan ke
daerah Selatan
sebagai
destinasi wisata
bahari
60. 61
Sub-KTA Sekotong
Landuse Plan
Arahan strategis
• Penyebaran permukiman
lebih banyak berada di
utara sekotong untuk
mendukung
pengembangan
pariwisata serta sesuai
dengan arah
pengembangan eksisting
• Pengembangan atraksi
dan akomodasi
disesuaikan dengan
pusat pertumbuhan
masing-masing atraksi
Penyebaran permukiman
untuk mengakomodasi tenaga
kerja pariwisata dan homestay
Alokasi lahan untuk atraksi dan
akomodasi di lokasi-lokasi
yang akan dikembangkan
Pengembangan atraksi
wisata dan akomodasi
di pulau Lombok
61. 62
Pembangunan Marina dan Mercusuar (Observation Tower)
Pembangunan marina dan mercusuar terintegrasi sebgai titik masuk kawasan yang jelas di setiap gili
sehingga dapat dikembangkan manajemen jadwal, harga, dan paket wisata.
Pembabunan Marina dan Mercusuar ini akan dilaksanakan di wilayah Pulau Lombok di sekitar kawasan Gili
Gede. Pihak-pihak yang dapat terlibat antara lain Private Sector, Dinas Perhubungan, dan Dinas
Pariwisata. Diharapkan pembangunan ini dapat dilaksanakan di tahun ke 2 (2020)
Sub-KTA Sekotong
Usulan Program
62. 63
Sub-KTA Sekotong
Usulan Program
1. Promenade and Waterfront
Fasilitas pendukung pariwisata untuk
meningkatkan aksesibilitas dan aktivitas tepi
pantai lainnya
2. Event Olahraga
Internasional
Mendukung promosi pariwisata di Sekotong
3. Resort
Fasilitas pendukung bagi wisatawan yang
ingin singgah di Sekotong dan menikmati
suasana pantai yang sepi
4. Fasilitas Olahraga Air
Penyediaan fasilitas diving sesuai dengan
potensi alam yang mendukung untuk menjadi
pusat olahraga diving di Pulau Lombok
5. Konservasi Ikan dan
Terumbu karang
Konservasi untuk meminimalisir dampak
pariwisata
7. Viewing Point
Pengembangan viewing point beserta jalur
penalan kaki, spot foto dan fasilitas lainnya.
yang juga berfungsi sebagai meeting point
evakuasi bencana
8. Jalur evakuasi Bencana
Jalur evakuasi untuk mitigasi bencana yang
tidak hanya fungsional namun juga memiliki
nilai estetis yang sesuai dengan konteks
lingkungan pantai
6. Toko Souvenir dan
Workshop Product
Meningkatkan kontribusi pariwisata kepada
masyarakat,
63. 64
““Pengalaman Pariwisata Level
Internasional yang Berintegrasi”
Praya-Mandalika terdiri dari banyak atraksi
wisata baik berbasis laut, MICE, budaya,
maupun event. Pengembangan Sub-KTA ini
juga sebagai pendukung dari keberadaan The
Mandalika yang menjadi pusat pariwisata baru
di Pulau Lombok.
Sub-KTA Praya-Mandalika menghadapi
beberapa isu seperti penbangunan tidak
terintegrasi, kurangnya keterlibatan
masyarakat, terhambatnya investasi, akses
dan fasilitas, dan air bersih.
Tema Pengembangan:
Sub-KTA:
PrayaMandalika
02.2
65. 66
Sub-KTA Praya-Mandalika
Landuse Plan
Arahan strategis
• Arah pengembangan
permukiman disesuaikan
dengan kondisi eksisting yang
lebih banyak berada di sekitar
Kota Praya
• Kebutuhan lahan atraksi wisata
yang disesuaikan dengan
masing-masing arahan rencana
atraksi wisata
• Kebutuhan akomodasi juga
disesuaikan dengan kebutuhan
dan mempetimbangkan
kawasan yang akan terbangun
seperti di bypass BIL-Mandalika
Pertumbuhan
permukiman yang
disesuaikan dengan
kondisi eksisting
Alokasi lahan untuk
akomodasi di Bypass BIL-
Mandalika
Dukungan atraksi dan
akomodasi di sekitar
Selong Belanak Pengembangan atraksi
dan akomodasi sekitar
Teluk Awang
Pengembangan atraksi
dan akomodasi sekitar
Pantai Mawun
66. 67
Pembangunan Kampung Nelayan dan Pusat Kuliner
Pengembangan kampung nelayan yang dibarengi dengan pengembangan homestay, pasar
tradisional, dan pusat kuliner di pinggir pantai menjadi salah satu program utama yang mendukung
pembangunan The Mandalika.
Pengembangan ini melibatkan Dinas Pariwisata, Dinas PUPR, Dinas Perdagangan, private sector,
pokdarwis, dan masyarakat. Seluruhnya dimulai dapat di tahun 2020.
Sub-KTA Praya-Mandalika
Usulan Program Utama
67. 68
Pembangunan Paragliding Point dan Fasilitasnya
Potensi lain dari Sub-KTA Praya-Mandalika adalah kawasannya yang berbukit. Sehingga
direncanakan untuk pembangunan paralayang point menjadi salah salah satu atraksi utama dengan
dukungan fasilitas peralatan paralayang, pasar dan area komersial, serta dukungan toko souvenir.
Diperlukan keterlibatan Dinas Pariwisata, Dinas PUPR, Dinas Pemuda dan Olahraga, dan private
sector dalam pembangunan ini yang akan dilaksanakan di tahun 2020,
Sub-KTA Praya-Mandalika
Usulan Program Utama
68. 69
Sub-KTA Praya Mandalika
Usulan Program
1. Pusat Kuliner
Integrasi pusat kuliner dengan kampung
nelayan
2. Resort Hotel
Mendukung penyebaran wisatawan di Pantai
Selatan
3. Art Performance
Penyelenggaraan acara dan pertunjukkan seni
dan budaya secara rutin
4. Fasilitas Bersantai dan
Fasilitas Keluarga
Penyediaan fasilitas family-friendly
5. Pusat Kegiatan Perikanan
dan Pelabuhan
Pembangunan pusat pemancingan, pasar
ikan, marina, dan fasilitas pelabihan
7. Traditional Tourism Corridor
Pembangunan untuk evakuasi dan titik kumpul
pada saat bencana
8. Sistem tiket online
Pendaftaran online untuk managemen
pengunjung dan pengendalian keramaian di
atraksi wisata
6. Jalur evakuasi dan meeting
Point
Meningkatkan kontribusi pariwisata kepada
masyarakat,
69. Existing LIA – Mandalika
National Road New Planned LIA –
Mandalika Bypass
Existing LIA – Mandalika National Road
• Include in tourism-relevant road
• Total length about 16km, about 40mins travel time in
normal condition
• Road width of 6 to 7m, shoulder varies from 1 to 3m
• Estimated V/C 0.85 in 2023
• With the planned development of the Mandalika SEZ, this
road capacity requires to be increased in order to be able
to serve the traffic demand, but limited land use for any
lane addition
• Often used for the implementation of the Nyongkolan
traditional ceremony which usually uses 1 lane of road, so
that traffic on the LIA - Mandalika line become congested
• Passing through Mount Pepe protected forest area
• Other than that, the preservation of indigenous villages will
be disrupted by any road expansion
New Planned LIA – Mandalika Bypass
• Estimated total length of 17km, about 15mins travel time
• Will be 8-lane-2-direction road type
• Needed as a new main direct access from LIA to
Mandalika SEZ (main tourism attraction, especially motogp
by 2021)
• Construction can begin in early 2020 and functionally
operated in March 2021
Annual Work Program 2019-2020
Bandara Internasional Lombok – Mandalika Bypass
70. 71
“Pengalaman Wisata Alami
dan Tenang”
Tema “Pengalaman Wisata Alami dan Tenang”
didasari oleh lokasi dan karakter Pantai Pink yang
jauh dari keramaian (remote), murni, tenang dan
masih memiliki kualitas lingkungan yang alami.
Namun, Pantai Pink masih memiliki beberapa isu
seperti kurangnya aksesibilitas, fasilitas,
kekurangan infrastruktur dasar, perlunya
manajemen kapal, hingga promosi dan pemasaran
Tema Pengembangan:
Sub-KTA:
PantaiPink
02.3
71. Sub-KTA Pantai Pink
Framework
Suba KTA-
Pengembangan
yang selaras
dengan status
hutan lindung
Manajemen
kapal untuk
island hopping
di kawasan
Pantai Pink
Menyediakan
fasilitas dasar
ramah
lingkungan dan
komersial yang
terbatas
72. 73
Sub-KTA Pantai Pink
Landuse Plan
Arahan strategis
• Meningkatkan pelayanan
infrastruktur
• Menjaga kealamian Pantai Pink
sebagai kawasan hutan lindung
• Akomodasi dipusatkan di satu Zona
Inti, yaitu Zona Inti Pantai Surga
Penyebaran
permukiman untuk
mengakomodasi tenaga
kerja pariwisata dan
homestay
Alokasi
pengembangan
atraksi wisata dan
fasilitas pendukung
tanpa pembangunan
akomodasi
Pengembangan
atraksi wisata
dan akomodasi
73. 74
Fasilitas dan Sarana F&B Tepi Pantai
Dalam memfasilitasi kegiatan pariwisata pantai di Pantai Pink, pengembangan waterfront F&B dapat dijadikan
sebagai potensi pengembangan utama dalam rangka melengkapi pengalaman wisatawan berwisata di area
Pantai Pink.
Sarana yang bersifat temporer ini harus didukung dengan peraturan dan pengelolaan yang berorientasi pada
lingkungan, seperti kawasan tanpa plastic, manajemen sampah dan limbah yang tertata agar tidak
menimbulkan sampah di sekitar kawasan.
Dinas Pariwisata Prov. NTB dan Dinas Pariwisata Kab. Lombok Tengah, Sektor Privat yang dilaksanakan di
mulai tahun 2021 (tahun ke-3)
Sub-KTA Pantai Pink
Usulan Program
74. 75
Sub-KTA Pantai Pink
Usulan Program
1. Pembangunan Toko Suvenir
Penyediaan toko suvenir khas lombok untuk
memasarkan produk-produk khas Lombok
2. Jalur Trekking
Konektivitas antar destinasi wisata di Sub-KTA
Pantai Pink. Menawarkan berbagai atraksi
selain pantai, yaitu: bukit, bangunan kuno,
dsb.
3. Pusat Aktivitas Pantai dan
Fasilitas Pendukungnya
Pusat aktivitas wisatawan untuk
mengintegrasikan kapal yang melakukan
“island hopping” dengan Pengaturan tarif
kapal yang jelas
4. Jalur Sepeda Tepi Pantai
Rute sepeda yang menghubungkan destinasi
yang tersebar di pantai dan perbukitan
5. Pembangunan Beach
Activity Center
Penyediaan sarana dasar seperti MCK, klinik,
dsb. serta komersial pendukung
7. Bangunan multifungsi untuk
mitigasi bencana
Renovasi Masjid Tahan Bencana,
Pembangunan Jalur Evakuasi, Peningkatan
kekuatan struktur bangunan sekolah dan
rumah sakit
8. Pengembangan Sistem
Ticketing Objek Wisata
Untuk manajemen pengunjung dan
mempertahankan daya dukung lingkungan.
6. Pembangunan Landmark
Kawasan
Sebuah penanda kawasan agar mudah
dikenali dan Integrasi pengembangan kawasan
Pantai Pink dengan destinasi lain di Pulau
Lombok