SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
1
PERSAMAAN PENCERMINAN
PADA GARIS
Disusun oleh
Nama : Taofik Zikri
Nim : 10.221.112
JURUSANA PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IKIP (MATARAM)
2014
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakag
Transformasi telah dikenal sejak lama, dimulai dari zaman babilonia, yunani, para
ahli aljabar muslim abad ke-9 sampai ke-15 dan dilanjutkan matematikawan eropa abad ke-
18 sampai dua decade pertama abad ke-19. Keberaturan dan pengulangan pola member
dorongan untuk mempelajari bagaiman dan apa yang tak berubah oleh suatu transformasi.
Transformasi geometri adalah suatu fungsi yang mengaitkan antar setiap titik di bidang
dengan suatu aturan tertentu. Pengaitan ini dapat dipandang secara aljabar atau geometri.
Sebagai ilustrasi, jika titik (x,y) dicerminkan terhadap sumbu x, maka diperoleh titik (x,-y).
secara aljabar transformasi ini ditulis T(x,y) =(x,-y) atau dalam bentuk matriks
𝑇 (
𝑥
𝑦) = (
1 0
0 −1
) (
𝑥
𝑦) = (
𝑥
−𝑦)
Masalah ini dapat diperluas untuk menentukan peta dari suatu konfigurasi geometri
berbentuk daerah tertentu oleh suatu transformasi. Transformasi geometri meliputi translasi
(pergeseran), rotasi(perputaran), refleksi(pencerminan) dan dilatasi(pembesaran). Namun,
pada makalah ini penulis mengkhususkan pada Refleksi (pencerminan). Dimana Suatu titik
atau sistem mengalami pergeseran namun tidak merubah bentuk, karena setiap titik penyusun
sistem mengalami pergeseran yang sama.
Pemindahan suatu titik atau bangun pada suatu bidang yang digunakan salahsatunya
adalah refleksi (pencerminan), dimana dalam kehidapan seharih-hari sering kita jumpai
trutama pada saat bercermin, yang menjadi pertanyaan adalah ketika bercermin apakah
bayangan kitadengankitasendiri sama jaraknya? dengan pencerminan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita akan mengetahui pengertian dan sifat dari penceerminan
itu.
pencerminan merupakan suatu transsformasiyang memindahkan setiap titik pada
bidang dengan menggunakan sifat bayangan cermin dari titik-titik yang hendak dipindahitu.
Refleksi suatu bangun geometri adalah proses mencerminkan setiaptitik bangun geometri itu
terhadap garis tertentu. garis tertentu itu dinamakansebagai sumbu cermin atau sumbu simetri.
Jika suatu bangun geometi dicerminkan terhadap garis tertentu, makabangun bayangan
kongruen dengan bangun semula.
3
B. Tujuan
1. Menentukan persamaan suatu garis sebagai peta/prapeta suatu garis oleh suatu
pencerminan
2. Menggunakan sifat pencerminan untuk menentukan persamaan suatu garis, sehingga
pencerminanpada garis itu memenuhi syarat tambahan lainnya;
3. Menganalisis kebenaran pernyataan berdasarkan sifat-sifat pencerminan.
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
a. Dapat menambah wawasan/pengetahuan tentang persamaan pencerminan
b. Dapat mengetahui manfaat pencerminana dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Dosen
Dengan adanya makalah ini dosen dapat sekiranya digunakan sebagai refrensi
selanjutnya.
4
BAB II
PERSAMAAN PENCERMINAN PADA GARIS
A. Definisi
Suatu pencerminan (reflexi) pada sebuah garis s adalah suatu fungsi Ms yang didefinisikan
untuk setiap titik pada bidang V sebagai berikut:
a. jika P  s maka Ms (P) = P
b. jika P s maka Ms (P) = P’ sehingga garis s adalah sumbu 'PP . Pencerminan M pada
garis s selanjutnya dilambangkan sebagai Ms. garis s disebut sumbu refleksi / sumbu
pencerminan / singkat cermin.
Persmaan pencerminan pada garis dibatasi hanya pada garis yang istimewa saja. Adapun
rumus-rumus pencerminan pada garis-garis istimewa ini diantarnya.
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap sumbu x menghasilkan bayangan titik B (a',b')
dengan a' = a dan b' = b.
hubungan diatas dapat ditulis
Mx : A(a,b) B(a',b') = B(a, -b)
Pemetaan A(a,b) B(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks



















b
a
b
a
10
01
'
'
Matriks 





10
01
dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa
sumbu X.
Gambar 1.1 Pencerminan titi A terhadap Sumbu x
5
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap sumbu y menghasilkan bayangan titik C (a',b')
dengan a' = - a dan b' = b.
hubungan diatas dapat ditulis
My : A(a,b) C(a',b') = C(-a, b)
Pemetaan A(a,b) C(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks


















b
a
b
a
10
01
'
'
Matriks 





10
01
dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa
sumbu Y.
Gambar 1.2 Pencerminan titik A terhadap sumbu y
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis y = x menghasilkan bayangan titik D (a',b')
dengan a' = b dan b' = a.
hubungan diatas dapat ditulis
My=x : A(a,b) D(a',b') = D(-a, b)
Pemetaan A(a,b) D(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks


















b
a
b
a
01
10
'
'
Matriks 





01
10
dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa
sumbu y = x.
6
Gambar 1.3 Pencerminan titik A terhadap garis y = x
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis y = -x menghasilkan bayangan titik E(a',b')
dengan a' = -b dan b' = -a.
hubungan diatas dapat ditulis
My= -x : A(a,b) E(a',b') = E(-b, -a)
Pemetaan A(a,b) E(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks




















b
a
b
a
01
10
'
'
Matriks 







01
10
dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa
sumbu y = -x.
Gambar 1.4 Pencerminan titik A terhadap garis y = -x
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap titik asal menghasilkan bayangan titik F(a',b') dengan
a' = -a dan b' = -b.
hubungan diatas dapat ditulis
Mo : A(a,b) F(a',b') = F(-a, -f)
Pemetaan A(a,b) F(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks
7




















b
a
b
a
10
01
'
'
Matriks 







10
01
dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa
titik asal O(0,0)
Gambar 1.5 Pencerminan titik A terhadap titikasal
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis x = h menghasilkan bayangan titik G(a',b')
dengan a' = 2h-a dan b' = -b.
hubungan diatas dapat ditulis
Mx=h : A(a,b) G(a',b') = G(2h-a, -b)
Pemetaan A(a,b) G(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks


















b
a
b
a
10
01
'
'
Matriks 





10
01
dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa
garis x=h .
Gambar 1.6 Pencerminan titik A terhadap garis x = h
8
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis y = k menghasilkan bayangan titik G(a',b')
dengan a' = 2h-a dan b' = -b.
hubungan diatas dapat ditulis
My=k : A(a,b) H(a',b') = H(a,2k -b)
Pemetaan A(a,b) H(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks



















b
a
b
a
10
01
'
'
Matriks 





10
01
dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa
garis y=k .
Gambar 1.7 Pencerminan titik A terhadap garis y = k
 Misalkan, titik A(a,b) dicerminkan terhadap garis x= h kemudian dilanjutkan dengan
pencerminan terhadap garis x = k
untuk mengetahui pencerminan ini, amatilah gambar berikut!
9
Dari gambar, tampak bahwa:
),)(2("),2('),( bahkAbahAbaA kGarisxhGarisx
   
Dengan cara yang sama, dapat ditentukan bayangan titik A(a,b) yang dicerminkan
terhadap garis y = m, dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y = n sebagai
berikut.
)),(2,(")2,('),( bmnaAbmaAbaA nGarisymGarisxy
   
Sekarang jika titik A(a,b) dicerminkan terhadap dua garis yang berpotongan tegak lurus,
misalnya pencerminan terhadap garis x = h dilanjutkan dengan pencerminan terhadap
garis y= m. Diperoleh bayangan A'''sebagai berikut:
)2,2("),2('),( bmahAbahAbaA mGarisyhGarisx
   
B. Teorema
Dengan demikian diperoleh suatu teorema dari rumus-rumus tersebut
Misalkan Mg pencerminan pada garis g dan P(x, y)  v, apabila
a) g = {(x,y) │x = 0} maka Mg (P) = (-x, y)
b) g = {(x,y) │y = 0} maka Mg (P) = (x,- y)
c) g = {(x,y) │x = a} maka Mg (P) = (2a – x, y)
d) g = {(x,y) │y = b} maka Mg (P) = (x,2b – y)
e) g = {(x,y) │y = x} maka Mg (P) = (y, x)
f) g = {(x,y) │y = -x} maka Mg (P) = (-y, -x)
g) g = {(x,y) │y = mx} maka 










 2
2
2
2
1
)1(2
1
2)1(
)(
m
ymmx
m
myxm
PMg
C. Contoh-Contoh Dan Jawaban
1. Diketahui garis y = 2x + 2 yang dicerminkan terhadap garis y = x, tentukan bayangannya!
Jawab
Rumus dasar pencerminan terhadap garis y= x : P(x,y)  xy
P'(x',y')
x' = y  y = x' …………….. (1)
y' = x  x = y'……………... (2)
Subtitusikan (1) dan (2) ke garis y = 2x + 2 diperoleh
10
x' = 2y' + 2
1
2
'
'
2''2


x
y
xy
Hasil pencerminannya adalah : 1
2
'
' 
x
y
2. Diketehui: g = {(x,y)│x = -3}
Ditanya:
a. Mg(A),Bila (2,1).
b. bila Mg(C) = (-1,7), Maka C =…
Jawab
a. Persamaan garis yang melalui A(2, 1) dan tegak lurus g adalah y = 1. B(-3,1) adalah titik
tengah "AA ,
Maka (-3,1 ) = 




 





 


2
"1
,
2
2
2
'
2
' yaxAyAyAxAxA
Jelas (-6,2) = (2 + xA',2 + yA')
(xA',yA') = (-8,1)
Jadi A' = (-8,1)
b. Persamaan garis yang melalui Mg(C) = (-1,7) dan tegak lurus g adalah y = 7. D(-3, 7)
adalah titik tengah "AA .
maka (-3,7) = 




 





 


2
7"
,
2
1
2
'
2
' yCxCyCyCxCxC
Jelas (-6,14) = (xC – 1, yC + 7)
(xC,yC) = (-5,7)
Jadi C = (-5, 7)
3. Diketahui titik A(3, -5) dicerminkan terhadap sumbu X. Tentukan koordinat bayangan titik
A ?
jawab:
Mx : A(3,-5) B(a',b')
Kita gunakanpersamaan matriks untuk menentukan x' dan y'
11



















b
a
b
a
10
01
'
'









































5
3
)5)(1(3.0
)5(03.1
'
'
5
3
10
01
'
'
b
a
b
a
Jadibayangan A(3, -5) oleh pencerminan terhadap sumbu x adalah A'(3,5)
4. Diketahui g = {(x,y)│x + y = 1}
Ditanya:
a. Mg(0)
b. Mg(A) dengan A(1,2).
c. Jika P(x,x+1).
Tentukan Mg(P) = P
Jawab:
a. Dipunyai g = {(x,y)│x + y = 1}, dari x + y = 1  y = 1 – x .
gradien dari g adalah m = -1, dan gradien yang tegak lurus dengan g adalah m = 1 maka
persamaan garis h yang melalui O(0,0) dan tegak lurus g dengan m = 1adalah
y – y1 = m(x – x1)
y – 0 = 1(x – 0)
y = x
jadi h = y – x
titik potong antara g dan h adalah titik O, yaitu
y = y
1 – x = x
2x = 1
x =
2
1
Subtitusikan x =
2
1
ke persamaan y = x
diperoleh y =
2
1
.
jadi titik potongnya (
2
1
,
2
1
)
12
karena (
2
1
,
2
1
) titik tengah 'OO , maka





 





 






2
'00
2
'00
2
'
,
2
'0
2
1
,
2
1 yxyoyoxox
Jelas (1,1) = (x0',y0')
(x0',y0') = (1.1)
Jadi Mg(O) = (1,1)
b. Maka persamaan garis h yang melalui titik A(1,2) dan tegak lurus g dengan m = 1 adalah
y – y1 = m(x – x1)
y – 2 = 1(x – 1)
y = x + 2 – 1
y = x + 1
Jadi h y = x + 1
Mencari perpotongan g dengan h.
y = y
1 – x = x + 1
2x = 0
x = 0
subtitusikan x = 0 ke persamaan y = 1 – x
Diperoleh y = 1
Jadi titik potongnya (0,1)
Karena (0,1) titik tengah 'OO , maka
  




 





 

2
'02
2
'01
2
'
,
2
'0
0,0
yxyoyoxox
Jelas (0,2) = (1 + x0',2 + y0')
(x0',y0') = (-1,0)
Jadi A' = (-1,0)
c. Dipunyai p = (x, x+1) dan g = {(x,y)│x + y = 1}
Karena Mg(P) = P, maka P  P(x, x + 1)
Diperoleh x + y = 1 x + y =1  X + (x + 1) = 1  x = 0
dan y = 0 + 1 =1
13
Jadi Mg (P) = (0,1)
5. Diketahui titip P(-3,7) dicerminkan terhadap garis y =-x.Tetukan koordinat bayangan titik P!
Jawab




















b
a
b
a
01
10
'
'










































3
7
7.0)3)(1(
)7)1()3.(0
'
'
01
10
'
'
b
a
b
x
b
a
Jadi bayangan titik P(-3,7) dicerminkan terhadap garis y=-x adalah P'(-7,3)
6. Jika garis x - 2y – 3 = 0 dicerminkan terhadap sumbu y. maka tentukan persamaan
bayangannya!
Jawab
Garis x – 2y – 3 = 0 dicerminkan terhadap sumbu Y.


















b
a
b
a
10
01
'
'













b
a
b
a
'
'
Dengan demikian a' = - x x = - x', dan
b' = - y b = y'
Dengan mensubtitusikan x = - x' dan y' persamaan garis, maka diperoleh.
(-x') – 2(y') – 3 = 0
- x' – 2y – 3 =0
Jadi, bayangan garis x – 2y – 3 = 0 oleh pencerminan terhadap sumbu Y adalah – x – 2y – 3
= 0.
7. Tentukan bayangan parabola y = x2
+ 2x + 1 yang dicerminkan terhadap garis y = 3.
jawab
ambil sebarang titik P(a,b) pada y = x2
+ 2x + 1 sehingga b = a2
+ 2a + 1
Refleksikan titik P terhadap garis y = 3 sehingga diperoleh titik P'(a', b').
Dengan mencerminkan titik P(a, b) trhadap garis y = 3, diperoleh titik A'(a',b')
14
)6,(')3.2,('),( 3
baPbaPbaP Garisy
  
Jadi, titik P'(a, 6 – b).
Perhatikan bahwa: a' = a, b' = 6 – b. Dari persamaan ini, didapat b = 6 – b'. Dengan
mensubtitusi nilai a dan b ini ke persamaan, sehinga diperoleh:
6 – b' = (a') + 2a' + 1
b' = - (a')2
– 2a' + 5
Jadi, bayangan parabola y = x2
+ 2x + 1 yang dicerminkan terhadap garisy = 3 adalah
y = - x2
– 2x + 5.
8. Persamaan peta garis x – 2y + 4 = 0 yang dicerminkan terhadap y = x adalah
jawab
x – 2y + 4 = 0 dicerminkan terhadap sumbu y = x, maka kita ubah persamaan
menjadipersamaan x = 2y – 4. kita tahu bahwa y = x matriks yang bersesuaian adalah:



















b
a
b
a
xy
'
'
01
10
Dengan demikan untuk y = x:
x' = y
y' = x
Didapat x = 2y – 4 menjadi y = 2x – 4
Jadi dapat disimpulkan hasil pencerminan adalah y – 2x + 4 = 0
9. tentukan bayangan jajar =genjang ABCD dengan titik sudut A(-2, 4), B(0, -5), C(3, 2), dan
D(1, 11) jika
a. Dicerminkan terhadap sumbu x.
b. dicerminkan terhadap sumbu y
jawab
a. Pencerminan terhadap sumbu x.





















11254
1302
10
01
'4'3'2'1
'4'3'2'1
yyyy
xxxx
15
= 







11254
1302
Jadi, bayangan jajargenjang ABCD oleh pencerminan terhadap sumbu x adalah
jajargenjang A'B'C'D' dengan titik sudut A'(-2,-4), B'(0,5), C'(3, -2), dan D'(1, -11).
b. Pencerminan terhadap sumbu y




























11254
1302
11254
1302
10
01
'4'3'2'1
'4'3'2'1
yyyy
xxxx
Jadi Bayangan jajar genjang ABCD oleh pencerminan terhadap sumbu y adalah
jajargenjang A'B'C'D' dengan titik sudut A'(2,4), B'(0,-5), C'(-3, 2), dan D'(-1,11).
10. Tentukan bayangan persamaan garis y = 2x – 5 oleh translasi
Jawab :
Ambil sembarang titik pada garis y = 2x – 5, misalnya (x, y) dan titik bayangan oleh
translasi adalah (x’, y’) sehingga ditulis
Atau
x’ = x + 3 x = x’- 3 ..... (1)
y’ = y – 2 y = y’ + 2 ......(2)
Persamaan (1) dan (2) disubtitusikan pada persamaan garis semula, sehingga :
y = 2x – 5
y’ + 2 = 2 (x’- 3) – 5
y’ = 2x’ – 6 – 5 – 2
y’ = 2x’ – 13
Jadi persamaan garis bayangan y = 2x – 5 oleh translasi adalah y = 2x – 13 .
16
11. Persamaan bayangan kurva y = x2
– 2x – 3 oleh rotasi [0, 180o
], kemudian dilanjutkan oleh
pencerminan terhadap garis y = -x adalah….
jawab
T1 : Matriks transformasi yang bersesuaian dengan R[0, 180 0
] adalah 







10
01
T2 : Matriks transformasi yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap garis y = - x
adalah 







01
10
T1 o T2 : (x,y) adalah:
jadi
x
y
y
x
y
x
y
x
y
x
x
y


























































"
"
01
10
"
"
01
10
10
01
"
"
y = x"
x = y"
maka
T2 o T1 : y = x2
– 2x – 3 adalah : x" = y"2
– 2y" – 3
Jadi hasil Trasformasinya adalah x = y2
– 2y – 3
12. persamaan bayangan dari lingkaran x2
+ y2
+ 4x – 6y – 3 = 0 oleh transformasi yang
barkaitan dengan matriks 





 01
10
adalah…
jawab
T = 





 01
10
: (x,y) 

























x
y
y
x
y
x
01
10
'
'
Jadi
y = x'
17
x = -y'
maka T: x2
+ y2
+ 4x – 6y – 3 = 0 (-y')2
+ (x')2
– 4y' – 6x' – 3 = 0
↔ y'2
+ x'2
– 4y' – 6x' – 3 = 0
Jadi persamaan bayangannya adalah x2
+ y2
– 6x – 4y – 3 = 0
13. Diketahui g = x, y│x - 3y 1  0, dan A (2,k).
Ditanya: Tentukan k bila Mg(A) = A Jawab :
Dipunyai x – 3y +1 = 0,
Karena Mg(A) = A, maka A terletak pada g.
Nilai k dapat dicari dengan mensubstitusikan titik A ke persamaan garis g. Untuk
x = 2 maka x – 3y +1 = 0  2 - 3y = -1  3y = 3  y = 1
Jadi nilai k = 1.
BAB III
18
PENUTUP
A. Rangkuman
Persmaan pencerminan pada garis dibatasi hanya pada garis yang istimewa saja. Adapun
rumus-rumus pencerminan pada garis-garis istimewa ini diantarnya.
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap sumbu x menghasilkan bayangan titik B (a',b')
dengan a' = a dan b' = b.
hubungan diatas dapat ditulis
Mx : A(a,b) B(a',b') = B(a, -b)
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap sumbu y menghasilkan bayangan titik C (a',b')
dengan a' = - a dan b' = b.
hubungan diatas dapat ditulis
My : A(a,b) C(a',b') = C(-a, b)
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis y = x menghasilkan bayangan titik D (a',b')
dengan a' = b dan b' = a.
hubungan diatas dapat ditulis
My=x : A(a,b) D(a',b') = D(-a, b)
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis y = -x menghasilkan bayangan titik E(a',b')
dengan a' = -b dan b' = -a.
hubungan diatas dapat ditulis
My= -x : A(a,b) E(a',b') = E(-b, -a)
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap titik asal menghasilkan bayangan titik F(a',b') dengan
a' = -a dan b' = -b.
hubungan diatas dapat ditulis
Mo : A(a,b) F(a',b') = F(-a, -b)
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis x = h menghasilkan bayangan titik G(a',b')
dengan a' = 2h-a dan b' = -b.
hubungan diatas dapat ditulis
 Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis y = k menghasilkan bayangan titik G(a',b')
dengan a' = 2h-a dan b' = -b.
hubungan diatas dapat ditulis
My=k : A(a,b) H(a',b') = H(a,2k -b)
19
Sehingga diperoleh teorema sebagai berikut:
a) g = {(x,y) │x = 0} maka Mg (P) = (-x, y)
b) g = {(x,y) │y = 0} maka Mg (P) = (x,- y)
c) g = {(x,y) │x = a} maka Mg (P) = (2a – x, y)
d) g = {(x,y) │y = b} maka Mg (P) = (x,2b – y)
e) g = {(x,y) │y = x} maka Mg (P) = (y, x)
f) g = {(x,y) │y = -x} maka Mg (P) = (-y, -x)
g) g = {(x,y) │y = mx} maka 










 2
2
2
2
1
)1(2
1
2)1(
)(
m
ymmx
m
myxm
PMg
B. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai pencerminan misalnya ketika kita
bercermin dikaca maka tentu ada bayangannya. cara mencari bayangan tersebut tentu kita
menggunakan bergai macam rumus yang ada direfleksi, diantaranya Pecerminan terhadap
sumbu x, pencerminan terhadap sumbu y, pencerminan terhadap titik pusat, pencerminan
terhadap gars y = x, pencerminana terhadapgaris y = -x, pencerminana terhadap titik h ,
pencerminana terhadap titik y = k, dan pencerminan terhadap titik y = mx. Namun yang dibahas
disini adalah persamaan pencermnan pada garis tentu mencarinya dengan rumus/sifat sifat dari
pencerminan, sehinggadi peroleh teorema pencerminan terhadap garis
DAFTAR PUSTAKA
20
Zaelani, A.dkk.2006.BImbingan Pemantapan Matematika.Bandung : Yrama Widia
Rasmedi, Ame. 2007.Geometri Transformasi.Jakarta : Universitas Terbuka
http://febriansetiaji-grunge.blogspot.com/2011/11/pencerminan-terhadap-garis-y-mx-c.html.
diakses tanggal 16 januari 2014 jam 1.56
http://matematikadiskritt.blogspot.com/2012/01/rumus-tranformasi-refleksi.html. Diakses 18
januari 2014 Jam 14.23
http://artawann.wordpress.com/2013/01/14/rumus-web/. Diakses tanggal 19 januari 2014 jam
09.21
http://hernakuncoro.blogspot.com/2010/02/transformasi-geometri.html. Diakses tanggal 20
januari 2014 jam 12.09
http://www.rumus.web.id/matematika/rumus-transformasi-refleksi-matematika/. Diakses tanggal
20 januari 2014 jam 13.49
http://trimuhtiharyani.blogspot.com/2013/01/makalah-geometri-refleksi.html. Diakses tanggal 20
januar 2014 jam 14.04

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanNia Matus
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiNia Matus
 
Rangkuman Geometri Transformasi
Rangkuman Geometri TransformasiRangkuman Geometri Transformasi
Rangkuman Geometri TransformasiIndah Wijayanti
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahNia Matus
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangokti agung
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolalinda_rosalina
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fixNia Matus
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2unesa
 
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar LinearVektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linearahmad haidaroh
 
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Dedy Kurniawan
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Deret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurinDeret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurinFerdhika Yudira
 

Was ist angesagt? (20)

Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 
Rangkuman Geometri Transformasi
Rangkuman Geometri TransformasiRangkuman Geometri Transformasi
Rangkuman Geometri Transformasi
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
 
Grafik persamaan kutub
Grafik persamaan kutubGrafik persamaan kutub
Grafik persamaan kutub
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
diferensial vektor
diferensial vektordiferensial vektor
diferensial vektor
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2
 
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar LinearVektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
 
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
 
Ring Polonomial
Ring PolonomialRing Polonomial
Ring Polonomial
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Deret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurinDeret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurin
 

Ähnlich wie Persamaan pencerminan pada gari1

Persamaan pencerminan
Persamaan pencerminan Persamaan pencerminan
Persamaan pencerminan taofikzikri
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docxdokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docxputriardian1
 
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docxdokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docxputriardian1
 
Ppt (lara yulia sastri)
Ppt (lara yulia sastri)Ppt (lara yulia sastri)
Ppt (lara yulia sastri)larayulia
 
Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurusTesa Hilmiani
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Transformasi geometri smk
Transformasi geometri smkTransformasi geometri smk
Transformasi geometri smkBrillian Brilli
 
Translasi Geometri Transformasi
Translasi Geometri TransformasiTranslasi Geometri Transformasi
Translasi Geometri TransformasiKristalina Dewi
 
Transformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_webTransformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_webNineNy Anjell
 
Transformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_webTransformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_webNineNy Anjell
 
Matematika refleksi
Matematika refleksi Matematika refleksi
Matematika refleksi sartikot
 
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...Hafidz Sa
 

Ähnlich wie Persamaan pencerminan pada gari1 (20)

Persamaan pencerminan
Persamaan pencerminan Persamaan pencerminan
Persamaan pencerminan
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docxdokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
 
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docxdokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
dokumen.tips_makalah-persamaan-garis-lurus.docx
 
Ppt (lara yulia sastri)
Ppt (lara yulia sastri)Ppt (lara yulia sastri)
Ppt (lara yulia sastri)
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurus
 
Fungsi
Fungsi Fungsi
Fungsi
 
Fungsi
Fungsi Fungsi
Fungsi
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Transformasi geometri smk
Transformasi geometri smkTransformasi geometri smk
Transformasi geometri smk
 
Translasi Geometri Transformasi
Translasi Geometri TransformasiTranslasi Geometri Transformasi
Translasi Geometri Transformasi
 
Kelompok ii persamaan garis lurus
Kelompok ii persamaan garis lurusKelompok ii persamaan garis lurus
Kelompok ii persamaan garis lurus
 
Vektor plpg
Vektor plpgVektor plpg
Vektor plpg
 
Nilawati 1830206105 persamaan garis lurus
Nilawati 1830206105 persamaan garis lurusNilawati 1830206105 persamaan garis lurus
Nilawati 1830206105 persamaan garis lurus
 
Transformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_webTransformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_web
 
Transformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_webTransformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_web
 
Matematika refleksi
Matematika refleksi Matematika refleksi
Matematika refleksi
 
vektor.pptx
vektor.pptxvektor.pptx
vektor.pptx
 
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
 

Kürzlich hochgeladen

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Persamaan pencerminan pada gari1

  • 1. 1 PERSAMAAN PENCERMINAN PADA GARIS Disusun oleh Nama : Taofik Zikri Nim : 10.221.112 JURUSANA PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP (MATARAM) 2014
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Transformasi telah dikenal sejak lama, dimulai dari zaman babilonia, yunani, para ahli aljabar muslim abad ke-9 sampai ke-15 dan dilanjutkan matematikawan eropa abad ke- 18 sampai dua decade pertama abad ke-19. Keberaturan dan pengulangan pola member dorongan untuk mempelajari bagaiman dan apa yang tak berubah oleh suatu transformasi. Transformasi geometri adalah suatu fungsi yang mengaitkan antar setiap titik di bidang dengan suatu aturan tertentu. Pengaitan ini dapat dipandang secara aljabar atau geometri. Sebagai ilustrasi, jika titik (x,y) dicerminkan terhadap sumbu x, maka diperoleh titik (x,-y). secara aljabar transformasi ini ditulis T(x,y) =(x,-y) atau dalam bentuk matriks 𝑇 ( 𝑥 𝑦) = ( 1 0 0 −1 ) ( 𝑥 𝑦) = ( 𝑥 −𝑦) Masalah ini dapat diperluas untuk menentukan peta dari suatu konfigurasi geometri berbentuk daerah tertentu oleh suatu transformasi. Transformasi geometri meliputi translasi (pergeseran), rotasi(perputaran), refleksi(pencerminan) dan dilatasi(pembesaran). Namun, pada makalah ini penulis mengkhususkan pada Refleksi (pencerminan). Dimana Suatu titik atau sistem mengalami pergeseran namun tidak merubah bentuk, karena setiap titik penyusun sistem mengalami pergeseran yang sama. Pemindahan suatu titik atau bangun pada suatu bidang yang digunakan salahsatunya adalah refleksi (pencerminan), dimana dalam kehidapan seharih-hari sering kita jumpai trutama pada saat bercermin, yang menjadi pertanyaan adalah ketika bercermin apakah bayangan kitadengankitasendiri sama jaraknya? dengan pencerminan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita akan mengetahui pengertian dan sifat dari penceerminan itu. pencerminan merupakan suatu transsformasiyang memindahkan setiap titik pada bidang dengan menggunakan sifat bayangan cermin dari titik-titik yang hendak dipindahitu. Refleksi suatu bangun geometri adalah proses mencerminkan setiaptitik bangun geometri itu terhadap garis tertentu. garis tertentu itu dinamakansebagai sumbu cermin atau sumbu simetri. Jika suatu bangun geometi dicerminkan terhadap garis tertentu, makabangun bayangan kongruen dengan bangun semula.
  • 3. 3 B. Tujuan 1. Menentukan persamaan suatu garis sebagai peta/prapeta suatu garis oleh suatu pencerminan 2. Menggunakan sifat pencerminan untuk menentukan persamaan suatu garis, sehingga pencerminanpada garis itu memenuhi syarat tambahan lainnya; 3. Menganalisis kebenaran pernyataan berdasarkan sifat-sifat pencerminan. C. Manfaat 1. Bagi mahasiswa a. Dapat menambah wawasan/pengetahuan tentang persamaan pencerminan b. Dapat mengetahui manfaat pencerminana dalam kehidupan sehari-hari. 2. Bagi Dosen Dengan adanya makalah ini dosen dapat sekiranya digunakan sebagai refrensi selanjutnya.
  • 4. 4 BAB II PERSAMAAN PENCERMINAN PADA GARIS A. Definisi Suatu pencerminan (reflexi) pada sebuah garis s adalah suatu fungsi Ms yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang V sebagai berikut: a. jika P  s maka Ms (P) = P b. jika P s maka Ms (P) = P’ sehingga garis s adalah sumbu 'PP . Pencerminan M pada garis s selanjutnya dilambangkan sebagai Ms. garis s disebut sumbu refleksi / sumbu pencerminan / singkat cermin. Persmaan pencerminan pada garis dibatasi hanya pada garis yang istimewa saja. Adapun rumus-rumus pencerminan pada garis-garis istimewa ini diantarnya.  Pencerminan titik A (a,b) terhadap sumbu x menghasilkan bayangan titik B (a',b') dengan a' = a dan b' = b. hubungan diatas dapat ditulis Mx : A(a,b) B(a',b') = B(a, -b) Pemetaan A(a,b) B(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks                    b a b a 10 01 ' ' Matriks       10 01 dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa sumbu X. Gambar 1.1 Pencerminan titi A terhadap Sumbu x
  • 5. 5  Pencerminan titik A (a,b) terhadap sumbu y menghasilkan bayangan titik C (a',b') dengan a' = - a dan b' = b. hubungan diatas dapat ditulis My : A(a,b) C(a',b') = C(-a, b) Pemetaan A(a,b) C(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks                   b a b a 10 01 ' ' Matriks       10 01 dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa sumbu Y. Gambar 1.2 Pencerminan titik A terhadap sumbu y  Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis y = x menghasilkan bayangan titik D (a',b') dengan a' = b dan b' = a. hubungan diatas dapat ditulis My=x : A(a,b) D(a',b') = D(-a, b) Pemetaan A(a,b) D(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks                   b a b a 01 10 ' ' Matriks       01 10 dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa sumbu y = x.
  • 6. 6 Gambar 1.3 Pencerminan titik A terhadap garis y = x  Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis y = -x menghasilkan bayangan titik E(a',b') dengan a' = -b dan b' = -a. hubungan diatas dapat ditulis My= -x : A(a,b) E(a',b') = E(-b, -a) Pemetaan A(a,b) E(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks                     b a b a 01 10 ' ' Matriks         01 10 dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa sumbu y = -x. Gambar 1.4 Pencerminan titik A terhadap garis y = -x  Pencerminan titik A (a,b) terhadap titik asal menghasilkan bayangan titik F(a',b') dengan a' = -a dan b' = -b. hubungan diatas dapat ditulis Mo : A(a,b) F(a',b') = F(-a, -f) Pemetaan A(a,b) F(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks
  • 7. 7                     b a b a 10 01 ' ' Matriks         10 01 dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa titik asal O(0,0) Gambar 1.5 Pencerminan titik A terhadap titikasal  Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis x = h menghasilkan bayangan titik G(a',b') dengan a' = 2h-a dan b' = -b. hubungan diatas dapat ditulis Mx=h : A(a,b) G(a',b') = G(2h-a, -b) Pemetaan A(a,b) G(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks                   b a b a 10 01 ' ' Matriks       10 01 dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa garis x=h . Gambar 1.6 Pencerminan titik A terhadap garis x = h
  • 8. 8  Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis y = k menghasilkan bayangan titik G(a',b') dengan a' = 2h-a dan b' = -b. hubungan diatas dapat ditulis My=k : A(a,b) H(a',b') = H(a,2k -b) Pemetaan A(a,b) H(a',b') dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks                    b a b a 10 01 ' ' Matriks       10 01 dinamakan matriks yang bersesuian dengan pencerminan terhadapa garis y=k . Gambar 1.7 Pencerminan titik A terhadap garis y = k  Misalkan, titik A(a,b) dicerminkan terhadap garis x= h kemudian dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis x = k untuk mengetahui pencerminan ini, amatilah gambar berikut!
  • 9. 9 Dari gambar, tampak bahwa: ),)(2("),2('),( bahkAbahAbaA kGarisxhGarisx     Dengan cara yang sama, dapat ditentukan bayangan titik A(a,b) yang dicerminkan terhadap garis y = m, dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y = n sebagai berikut. )),(2,(")2,('),( bmnaAbmaAbaA nGarisymGarisxy     Sekarang jika titik A(a,b) dicerminkan terhadap dua garis yang berpotongan tegak lurus, misalnya pencerminan terhadap garis x = h dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y= m. Diperoleh bayangan A'''sebagai berikut: )2,2("),2('),( bmahAbahAbaA mGarisyhGarisx     B. Teorema Dengan demikian diperoleh suatu teorema dari rumus-rumus tersebut Misalkan Mg pencerminan pada garis g dan P(x, y)  v, apabila a) g = {(x,y) │x = 0} maka Mg (P) = (-x, y) b) g = {(x,y) │y = 0} maka Mg (P) = (x,- y) c) g = {(x,y) │x = a} maka Mg (P) = (2a – x, y) d) g = {(x,y) │y = b} maka Mg (P) = (x,2b – y) e) g = {(x,y) │y = x} maka Mg (P) = (y, x) f) g = {(x,y) │y = -x} maka Mg (P) = (-y, -x) g) g = {(x,y) │y = mx} maka             2 2 2 2 1 )1(2 1 2)1( )( m ymmx m myxm PMg C. Contoh-Contoh Dan Jawaban 1. Diketahui garis y = 2x + 2 yang dicerminkan terhadap garis y = x, tentukan bayangannya! Jawab Rumus dasar pencerminan terhadap garis y= x : P(x,y)  xy P'(x',y') x' = y  y = x' …………….. (1) y' = x  x = y'……………... (2) Subtitusikan (1) dan (2) ke garis y = 2x + 2 diperoleh
  • 10. 10 x' = 2y' + 2 1 2 ' ' 2''2   x y xy Hasil pencerminannya adalah : 1 2 ' '  x y 2. Diketehui: g = {(x,y)│x = -3} Ditanya: a. Mg(A),Bila (2,1). b. bila Mg(C) = (-1,7), Maka C =… Jawab a. Persamaan garis yang melalui A(2, 1) dan tegak lurus g adalah y = 1. B(-3,1) adalah titik tengah "AA , Maka (-3,1 ) =                 2 "1 , 2 2 2 ' 2 ' yaxAyAyAxAxA Jelas (-6,2) = (2 + xA',2 + yA') (xA',yA') = (-8,1) Jadi A' = (-8,1) b. Persamaan garis yang melalui Mg(C) = (-1,7) dan tegak lurus g adalah y = 7. D(-3, 7) adalah titik tengah "AA . maka (-3,7) =                 2 7" , 2 1 2 ' 2 ' yCxCyCyCxCxC Jelas (-6,14) = (xC – 1, yC + 7) (xC,yC) = (-5,7) Jadi C = (-5, 7) 3. Diketahui titik A(3, -5) dicerminkan terhadap sumbu X. Tentukan koordinat bayangan titik A ? jawab: Mx : A(3,-5) B(a',b') Kita gunakanpersamaan matriks untuk menentukan x' dan y'
  • 11. 11                    b a b a 10 01 ' '                                          5 3 )5)(1(3.0 )5(03.1 ' ' 5 3 10 01 ' ' b a b a Jadibayangan A(3, -5) oleh pencerminan terhadap sumbu x adalah A'(3,5) 4. Diketahui g = {(x,y)│x + y = 1} Ditanya: a. Mg(0) b. Mg(A) dengan A(1,2). c. Jika P(x,x+1). Tentukan Mg(P) = P Jawab: a. Dipunyai g = {(x,y)│x + y = 1}, dari x + y = 1  y = 1 – x . gradien dari g adalah m = -1, dan gradien yang tegak lurus dengan g adalah m = 1 maka persamaan garis h yang melalui O(0,0) dan tegak lurus g dengan m = 1adalah y – y1 = m(x – x1) y – 0 = 1(x – 0) y = x jadi h = y – x titik potong antara g dan h adalah titik O, yaitu y = y 1 – x = x 2x = 1 x = 2 1 Subtitusikan x = 2 1 ke persamaan y = x diperoleh y = 2 1 . jadi titik potongnya ( 2 1 , 2 1 )
  • 12. 12 karena ( 2 1 , 2 1 ) titik tengah 'OO , maka                     2 '00 2 '00 2 ' , 2 '0 2 1 , 2 1 yxyoyoxox Jelas (1,1) = (x0',y0') (x0',y0') = (1.1) Jadi Mg(O) = (1,1) b. Maka persamaan garis h yang melalui titik A(1,2) dan tegak lurus g dengan m = 1 adalah y – y1 = m(x – x1) y – 2 = 1(x – 1) y = x + 2 – 1 y = x + 1 Jadi h y = x + 1 Mencari perpotongan g dengan h. y = y 1 – x = x + 1 2x = 0 x = 0 subtitusikan x = 0 ke persamaan y = 1 – x Diperoleh y = 1 Jadi titik potongnya (0,1) Karena (0,1) titik tengah 'OO , maka                  2 '02 2 '01 2 ' , 2 '0 0,0 yxyoyoxox Jelas (0,2) = (1 + x0',2 + y0') (x0',y0') = (-1,0) Jadi A' = (-1,0) c. Dipunyai p = (x, x+1) dan g = {(x,y)│x + y = 1} Karena Mg(P) = P, maka P  P(x, x + 1) Diperoleh x + y = 1 x + y =1  X + (x + 1) = 1  x = 0 dan y = 0 + 1 =1
  • 13. 13 Jadi Mg (P) = (0,1) 5. Diketahui titip P(-3,7) dicerminkan terhadap garis y =-x.Tetukan koordinat bayangan titik P! Jawab                     b a b a 01 10 ' '                                           3 7 7.0)3)(1( )7)1()3.(0 ' ' 01 10 ' ' b a b x b a Jadi bayangan titik P(-3,7) dicerminkan terhadap garis y=-x adalah P'(-7,3) 6. Jika garis x - 2y – 3 = 0 dicerminkan terhadap sumbu y. maka tentukan persamaan bayangannya! Jawab Garis x – 2y – 3 = 0 dicerminkan terhadap sumbu Y.                   b a b a 10 01 ' '              b a b a ' ' Dengan demikian a' = - x x = - x', dan b' = - y b = y' Dengan mensubtitusikan x = - x' dan y' persamaan garis, maka diperoleh. (-x') – 2(y') – 3 = 0 - x' – 2y – 3 =0 Jadi, bayangan garis x – 2y – 3 = 0 oleh pencerminan terhadap sumbu Y adalah – x – 2y – 3 = 0. 7. Tentukan bayangan parabola y = x2 + 2x + 1 yang dicerminkan terhadap garis y = 3. jawab ambil sebarang titik P(a,b) pada y = x2 + 2x + 1 sehingga b = a2 + 2a + 1 Refleksikan titik P terhadap garis y = 3 sehingga diperoleh titik P'(a', b'). Dengan mencerminkan titik P(a, b) trhadap garis y = 3, diperoleh titik A'(a',b')
  • 14. 14 )6,(')3.2,('),( 3 baPbaPbaP Garisy    Jadi, titik P'(a, 6 – b). Perhatikan bahwa: a' = a, b' = 6 – b. Dari persamaan ini, didapat b = 6 – b'. Dengan mensubtitusi nilai a dan b ini ke persamaan, sehinga diperoleh: 6 – b' = (a') + 2a' + 1 b' = - (a')2 – 2a' + 5 Jadi, bayangan parabola y = x2 + 2x + 1 yang dicerminkan terhadap garisy = 3 adalah y = - x2 – 2x + 5. 8. Persamaan peta garis x – 2y + 4 = 0 yang dicerminkan terhadap y = x adalah jawab x – 2y + 4 = 0 dicerminkan terhadap sumbu y = x, maka kita ubah persamaan menjadipersamaan x = 2y – 4. kita tahu bahwa y = x matriks yang bersesuaian adalah:                    b a b a xy ' ' 01 10 Dengan demikan untuk y = x: x' = y y' = x Didapat x = 2y – 4 menjadi y = 2x – 4 Jadi dapat disimpulkan hasil pencerminan adalah y – 2x + 4 = 0 9. tentukan bayangan jajar =genjang ABCD dengan titik sudut A(-2, 4), B(0, -5), C(3, 2), dan D(1, 11) jika a. Dicerminkan terhadap sumbu x. b. dicerminkan terhadap sumbu y jawab a. Pencerminan terhadap sumbu x.                      11254 1302 10 01 '4'3'2'1 '4'3'2'1 yyyy xxxx
  • 15. 15 =         11254 1302 Jadi, bayangan jajargenjang ABCD oleh pencerminan terhadap sumbu x adalah jajargenjang A'B'C'D' dengan titik sudut A'(-2,-4), B'(0,5), C'(3, -2), dan D'(1, -11). b. Pencerminan terhadap sumbu y                             11254 1302 11254 1302 10 01 '4'3'2'1 '4'3'2'1 yyyy xxxx Jadi Bayangan jajar genjang ABCD oleh pencerminan terhadap sumbu y adalah jajargenjang A'B'C'D' dengan titik sudut A'(2,4), B'(0,-5), C'(-3, 2), dan D'(-1,11). 10. Tentukan bayangan persamaan garis y = 2x – 5 oleh translasi Jawab : Ambil sembarang titik pada garis y = 2x – 5, misalnya (x, y) dan titik bayangan oleh translasi adalah (x’, y’) sehingga ditulis Atau x’ = x + 3 x = x’- 3 ..... (1) y’ = y – 2 y = y’ + 2 ......(2) Persamaan (1) dan (2) disubtitusikan pada persamaan garis semula, sehingga : y = 2x – 5 y’ + 2 = 2 (x’- 3) – 5 y’ = 2x’ – 6 – 5 – 2 y’ = 2x’ – 13 Jadi persamaan garis bayangan y = 2x – 5 oleh translasi adalah y = 2x – 13 .
  • 16. 16 11. Persamaan bayangan kurva y = x2 – 2x – 3 oleh rotasi [0, 180o ], kemudian dilanjutkan oleh pencerminan terhadap garis y = -x adalah…. jawab T1 : Matriks transformasi yang bersesuaian dengan R[0, 180 0 ] adalah         10 01 T2 : Matriks transformasi yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap garis y = - x adalah         01 10 T1 o T2 : (x,y) adalah: jadi x y y x y x y x y x x y                                                           " " 01 10 " " 01 10 10 01 " " y = x" x = y" maka T2 o T1 : y = x2 – 2x – 3 adalah : x" = y"2 – 2y" – 3 Jadi hasil Trasformasinya adalah x = y2 – 2y – 3 12. persamaan bayangan dari lingkaran x2 + y2 + 4x – 6y – 3 = 0 oleh transformasi yang barkaitan dengan matriks        01 10 adalah… jawab T =        01 10 : (x,y)                           x y y x y x 01 10 ' ' Jadi y = x'
  • 17. 17 x = -y' maka T: x2 + y2 + 4x – 6y – 3 = 0 (-y')2 + (x')2 – 4y' – 6x' – 3 = 0 ↔ y'2 + x'2 – 4y' – 6x' – 3 = 0 Jadi persamaan bayangannya adalah x2 + y2 – 6x – 4y – 3 = 0 13. Diketahui g = x, y│x - 3y 1  0, dan A (2,k). Ditanya: Tentukan k bila Mg(A) = A Jawab : Dipunyai x – 3y +1 = 0, Karena Mg(A) = A, maka A terletak pada g. Nilai k dapat dicari dengan mensubstitusikan titik A ke persamaan garis g. Untuk x = 2 maka x – 3y +1 = 0  2 - 3y = -1  3y = 3  y = 1 Jadi nilai k = 1. BAB III
  • 18. 18 PENUTUP A. Rangkuman Persmaan pencerminan pada garis dibatasi hanya pada garis yang istimewa saja. Adapun rumus-rumus pencerminan pada garis-garis istimewa ini diantarnya.  Pencerminan titik A (a,b) terhadap sumbu x menghasilkan bayangan titik B (a',b') dengan a' = a dan b' = b. hubungan diatas dapat ditulis Mx : A(a,b) B(a',b') = B(a, -b)  Pencerminan titik A (a,b) terhadap sumbu y menghasilkan bayangan titik C (a',b') dengan a' = - a dan b' = b. hubungan diatas dapat ditulis My : A(a,b) C(a',b') = C(-a, b)  Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis y = x menghasilkan bayangan titik D (a',b') dengan a' = b dan b' = a. hubungan diatas dapat ditulis My=x : A(a,b) D(a',b') = D(-a, b)  Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis y = -x menghasilkan bayangan titik E(a',b') dengan a' = -b dan b' = -a. hubungan diatas dapat ditulis My= -x : A(a,b) E(a',b') = E(-b, -a)  Pencerminan titik A (a,b) terhadap titik asal menghasilkan bayangan titik F(a',b') dengan a' = -a dan b' = -b. hubungan diatas dapat ditulis Mo : A(a,b) F(a',b') = F(-a, -b)  Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis x = h menghasilkan bayangan titik G(a',b') dengan a' = 2h-a dan b' = -b. hubungan diatas dapat ditulis  Pencerminan titik A (a,b) terhadap garis y = k menghasilkan bayangan titik G(a',b') dengan a' = 2h-a dan b' = -b. hubungan diatas dapat ditulis My=k : A(a,b) H(a',b') = H(a,2k -b)
  • 19. 19 Sehingga diperoleh teorema sebagai berikut: a) g = {(x,y) │x = 0} maka Mg (P) = (-x, y) b) g = {(x,y) │y = 0} maka Mg (P) = (x,- y) c) g = {(x,y) │x = a} maka Mg (P) = (2a – x, y) d) g = {(x,y) │y = b} maka Mg (P) = (x,2b – y) e) g = {(x,y) │y = x} maka Mg (P) = (y, x) f) g = {(x,y) │y = -x} maka Mg (P) = (-y, -x) g) g = {(x,y) │y = mx} maka             2 2 2 2 1 )1(2 1 2)1( )( m ymmx m myxm PMg B. Kesimpulan Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai pencerminan misalnya ketika kita bercermin dikaca maka tentu ada bayangannya. cara mencari bayangan tersebut tentu kita menggunakan bergai macam rumus yang ada direfleksi, diantaranya Pecerminan terhadap sumbu x, pencerminan terhadap sumbu y, pencerminan terhadap titik pusat, pencerminan terhadap gars y = x, pencerminana terhadapgaris y = -x, pencerminana terhadap titik h , pencerminana terhadap titik y = k, dan pencerminan terhadap titik y = mx. Namun yang dibahas disini adalah persamaan pencermnan pada garis tentu mencarinya dengan rumus/sifat sifat dari pencerminan, sehinggadi peroleh teorema pencerminan terhadap garis DAFTAR PUSTAKA
  • 20. 20 Zaelani, A.dkk.2006.BImbingan Pemantapan Matematika.Bandung : Yrama Widia Rasmedi, Ame. 2007.Geometri Transformasi.Jakarta : Universitas Terbuka http://febriansetiaji-grunge.blogspot.com/2011/11/pencerminan-terhadap-garis-y-mx-c.html. diakses tanggal 16 januari 2014 jam 1.56 http://matematikadiskritt.blogspot.com/2012/01/rumus-tranformasi-refleksi.html. Diakses 18 januari 2014 Jam 14.23 http://artawann.wordpress.com/2013/01/14/rumus-web/. Diakses tanggal 19 januari 2014 jam 09.21 http://hernakuncoro.blogspot.com/2010/02/transformasi-geometri.html. Diakses tanggal 20 januari 2014 jam 12.09 http://www.rumus.web.id/matematika/rumus-transformasi-refleksi-matematika/. Diakses tanggal 20 januari 2014 jam 13.49 http://trimuhtiharyani.blogspot.com/2013/01/makalah-geometri-refleksi.html. Diakses tanggal 20 januar 2014 jam 14.04