SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 41
Perbandingan Penggunaan 
Perkerasan Kaku atau Lentur 
Pada Tanah Gambut 
Disusun Oleh: 
Afrinur Winursito 
I0112005 
Fakhri Firdaus 
I0112044 
Yahya Abdurrohim 
I0112139 
Tanya Andjani 
I0112136 
JurusanTeknik Sipil FakultasTeknik 
Universitas Sebelas Maret Surakarta 
2014
Prosedur Desain 
▪ Direncanakan jalan yang akan di desain adalah sebagai berikut: 
▪ Lokasi: Kalimantan Barat 
▪ JenisTanah: Tanah Gambut 
▪ CBR: 2,78% 
▪ Tipe Jalan: Arteri dan Perkotaan
PERKERASAN LENTUR
Prosedur Desain Perkerasan Lentur 
Berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan 
Nomor 02/M/BM/2013 
▪ Menentukan umur rencana dariTabel 2.1: Umur Rencana Perkerasan 
▪ Menentukan nilai-nilai CESA4 untuk umur desain yang telah dipilih 
▪ Menentukan nilai Traffic Multiplier ™ 
▪ Menghitung CESA5 = TM x CESA4 
▪ Menentukan tipe perkerasan dariTabel 3.1 atau dari pertimbangan biaya 
(analisis discounted whole of life cost) 
▪ Menentukan seksi-seksi subgrade yang seragam dan daya dukung 
subgrade 
▪ Menentukan struktur pondasi jalan 
▪ Menentukan struktur perkerasan yang memenuhi syarat dari desain 3 atau 
3a atau bagan lainnya
Menentukan Umur Rencana Perkerasan 
▪ Jenis perkerasan lentur 
terdapat dua opsi umur 
rencana yang bergantung pada 
jenis elemen perkerasan. Untuk 
perkerasan lentur pada kasus 
tanah gambut ini diambil umur 
rencana 20 tahun dengan 
elemen perkerasan lapisan 
aspal dan lapisan berbutir dan 
CTB.
Menentukan nilai-nilai CESA4 (VDF) untuk 
umur desain yang dipilih 
Ditentukan jenis-jenis kendaraan 
yang lewat adalah sebagai berikut. 
▪ Truk 2 Sumbu – Ringan = 0,8 
▪ Truk 2 Sumbu – Berat = 0,9 
▪ Truk 4 SumbuTrailer = 13,6 
▪ Truk 3 Sumbu – Sedang = 28,1 
▪ Truk 3 Sumbu – Ringan = 7,6 
▪ Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang = 0,7 
▪ Truk 5 SumbuTrailer = 30,3
Menentukan Lalu Lintas Harian Rata-rata( 
LHRT) 
▪ Truk 2 Sumbu – Ringan = 50 Kendaraan per Hari 
▪ Truk 2 Sumbu – Berat = 30 Kendaraan per Hari 
▪ Truk 4 SumbuTrailer = 20 Kendaraan per Hari 
▪ Truk 3 Sumbu – Sedang = 17 Kendaraan per Hari 
▪ Truk 3 Sumbu – Ringan = 26 Kendaraan per Hari 
▪ Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang = 29 Kendaraan per Hari 
▪ Truk 5 SumbuTrailer = 10 Kendaraan per Hari
Faktor Distribusi Lajur 
▪ Jalan arteri yang direncanakan 
memiliki jumlah lajur untuk 
setiap arahnya 3. Berdasarkan 
Tabel Faktor Distribusi Lajur, 
distribusi lajur kendaraan niaga 
pada lajur desain adalah 60% 
terhadap populasi kendaraan 
niaga.
Menghitung ESA4 
ESA4 = LHRT x VDF4 x DL 
NO Jenis Kendaraan LHRT DL VDF4 ESA 
1 Truk 2 Sumbu – Ringan 50 60% 0.8 24 
2 Truk 2 Sumbu – Berat 30 60% 0.9 16.2 
3 Truk 4 SumbuTrailer 20 60% 13.6 163.2 
4 Truk 3 Sumbu – Sedang 17 60% 28.1 286.62 
5 Truk 3 Sumbu – Ringan 26 60% 7.6 118.56 
6 Truk 2 Sumbu – Cargo 
Sedang 
29 60% 0.7 12.18 
7 Truk 5 SumbuTrailer 10 60% 30.3 181.8 
Total 802.56
Menentukan Traffic Multiplier (TM) 
▪ Nilai TM kelelahan lapisan aspal (TM lapisan aspal ) untuk kondisi 
pembebanan yang berlebih di Indonesia adalah berkisar 1.8 – 2. 
▪ Kelompok kami menentukan nilai TM yang digunakan adalah sebesar 
1.9.
Menghitung ESA5 
▪ ESAaspal = ESA5 = TMlapisan aspal x ESA4 
▪ ESAaspal = ESA5 = 1.9 x 802.56 
▪ ESAaspal = ESA5 = 1524.864
Menghitung CESA5 
▪ CESA5 = ESA5 x 365 x R 
▪ R = 
(1+0.01푖)푈푅 −1 
0.01푖 
▪ Untuk Perkerasan Lentur ini 
direncanakan untuk jenis jalan arteri 
dan perkotaan dengan umur rencana 
5x5 + 15x4 
maka di tentukan i = 
5+15 
= 4,25% 
▪ Maka R = 
(1+0.01푥4.25)20 −1 
0.01푥4,25 
= 30,5625 
▪ Jadi CESA5 = 1524.864x 365 x 30,5625 
= 17010335
Menentukan Tipe perkerasan 
▪ Dari Tabel 3.1 Berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013
Menentukan seksi-seksi subgrade yang 
seragam dan daya dukung subgrade
Menentukan Struktur Pondasi Jalan 
Outline prosedur desain pondasi jalan : 
1.Perkiraan nilai CBR tanah dasar 
Kondisi lapangan yang terjadi yaitu tanah gambut , pada umumnya tanah 
gambut memiliki nilai CBR <3% , maka dari itu di tentukan nilai CBR = 2,78% 
2. Solusi desain jalan minimum 
Tanah gambut menggunakan metode desain pondasi D yang berarti 
menggunakan lapis penopang berbutir , selain itu karena CESA5 yang telah di 
hitung di atas menunjukan nilai >4juta CESA5 maka perlu adanya peningkatan 
tebal tanah dasar 1500
Menentukan Struktur Perkerasan
PERKERASAN KAKU
Prosedur Desain Perkerasan Kaku Berdasarkan 
Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 
02/M/BM/2013 
▪ Menentukan umur rencana harus 40 tahun 
▪ Menentukan nilai-nilai CESA4 untuk umur desain yang telah dipilih 
▪ Menentukan struktur pondasi jalan 
▪ Menentukan lapisan drainase dan lapisan subbase 
▪ Menentukan jenis sambungan
Menentukan Umur Rencana Perkerasan 
▪ Untuk perkerasan kaku pada 
kasus tanah gambut ini diambil 
umur rencana 40 tahun.
Menentukan nilai-nilai CESA4 (VDF) untuk 
umur desain yang dipilih 
Ditentukan jenis-jenis kendaraan 
yang lewat adalah sebagai berikut. 
▪ Truk 2 Sumbu – Ringan = 0,8 
▪ Truk 2 Sumbu – Berat = 0,9 
▪ Truk 4 SumbuTrailer = 13,6 
▪ Truk 3 Sumbu – Sedang = 28,1 
▪ Truk 3 Sumbu – Ringan = 7,6 
▪ Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang = 0,7 
▪ Truk 5 SumbuTrailer = 30,3
Menentukan Lalu Lintas Harian Rata-rata( 
LHRT) 
▪ Truk 2 Sumbu – Ringan = 50 Kendaraan per Hari 
▪ Truk 2 Sumbu – Berat = 30 Kendaraan per Hari 
▪ Truk 4 SumbuTrailer = 20 Kendaraan per Hari 
▪ Truk 3 Sumbu – Sedang = 17 Kendaraan per Hari 
▪ Truk 3 Sumbu – Ringan = 26 Kendaraan per Hari 
▪ Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang = 29 Kendaraan per Hari 
▪ Truk 5 SumbuTrailer = 10 Kendaraan per Hari
Faktor Distribusi Lajur 
▪ Jalan arteri yang direncanakan 
memiliki jumlah lajur untuk 
setiap arahnya 3. Berdasarkan 
Tabel Faktor Distribusi Lajur, 
distribusi lajur kendaraan niaga 
pada lajur desain adalah 60% 
terhadap populasi kendaraan 
niaga.
Menghitung ESA4 
ESA4 = LHRT x VDF4 x DL 
NO Jenis Kendaraan LHRT DL VDF4 ESA 
1 Truk 2 Sumbu – Ringan 50 60% 0.8 24 
2 Truk 2 Sumbu – Berat 30 60% 0.9 16.2 
3 Truk 4 SumbuTrailer 20 60% 13.6 163.2 
4 Truk 3 Sumbu – Sedang 17 60% 28.1 286.62 
5 Truk 3 Sumbu – Ringan 26 60% 7.6 118.56 
6 Truk 2 Sumbu – Cargo 
Sedang 
29 60% 0.7 12.18 
7 Truk 5 SumbuTrailer 10 60% 30.3 181.8 
Total 802.56
Menghitung CESA 
▪ CESA = ESA x 365 x R 
▪ R = 
(1+0.01푖)푈푅 −1 
0.01푖 
▪ Untuk Perkerasan Lentur ini 
direncanakan untuk jenis jalan arteri 
dan perkotaan dengan umur rencana 
5x5 + 35x4 
maka di tentukan i= 
5+35 
= 4.125% 
▪ Maka R = 
(1+0.01푥4.125%)40 −1 
0.01푥4.125% 
= 97.8747 
▪ Jadi CESA = 802.56 x 365 x 97.87472 
= 28670871
Menentukan Tipe perkerasan 
▪ Dari Tabel 3.1 Berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013
Menentukan seksi-seksi subgrade yang 
seragam dan daya dukung subgrade
Menentukan Struktur Pondasi Jalan 
Outline prosedur desain pondasi jalan : 
1.Perkiraan nilai CBR tanah dasar 
Kondisi lapangan yang terjadi yaitu tanah gambut , pada umumnya tanah 
gambut memiliki nilai CBR <3% , maka dari itu di tentukan nilai CBR = 2,78% 
2. Solusi desain jalan minimum 
Tanah gambut menggunakan metode desain pondasi D yang berarti 
menggunakan lapis penopang berbutir , selain itu karena CESA5 yang telah di 
hitung di atas menunjukan nilai >4juta CESA5 maka perlu adanya peningkatan 
tebal tanah dasar 1500
Menentukan Lapisan Drainase dan Lapisan 
Subbase dari desain 4
Menentukan Lapisan Subbase
Kesimpulan Lapisan Subbase 
▪ Sambungan : Dowel 
▪ Bahu Jalan : Beton 
▪ Tebal Lapisan : 1) Tebal Pelat Beton : 
285 
1,2 
= 237,5mm 
2) Lapis Pondasi LMC : 
150 
1,2 
= 125mm 
3) Lapis Pondasi Agregat kelas A : 
150 
1,2 
= 125mm
KESIMPULAN JENIS PERKERASAN UNTUK TANAH 
GAMBUT 
PERKERASAN LENTUR 
▪ Pada tanah gambut perkerasan 
ini lebih cocok karena lebih 
ringan. 
▪ akan lebih tepat biaya nya 
karena kurang dari 30juta ESA 
PERKERASAN KAKU 
▪ Pada tanah gambut perkerasan kaku 
kurang cocok karena lebih berat 
▪ Jika perkerasan kaku dilaksakan pada 
tanah gambut akan menimbulkan 
retak pada perkerasan 
▪ Perlu ada pengangkatan dan 
penggantian tanah 
▪ digunakan pondasi khusus seperti 
pondasi cakar ayam
Seputar Tanah Gambut 
▪ Tanah gambut merupakan hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan dalam 
ribuan tahun yang bukan merupakan daratan atau tanah yang 
sesungguhnya. 
▪ Ketebalannya bervariasi antara beberapa cm sampai 15 meter. 
▪ Tanah gambut akan terus mengalami penurunan (ingat: ia 
sebetulnya bukan tanah!), bisa sampai 1 m dalam 10 tahun.
Seputar perkerasan di tanah gambut 
▪ Areal gambut yang luas untuk konstruksi jalan, biasanya dengan cara 
memperbaiki areal tersebut. Dengan cara dikupas atau digali, 
kemudian galian tersebut diisi dengan lapisan tanah atau pasir yang 
lebih baik. Dimana tanah yang telah diganti tersebut dipampatkan 
dengan diberi beban diatasnya berupa tumpukan pasir atau tanah 
selama jangka waktu tertentu. 
▪ Untuk mempercepat pemampatan lapisan tanah, ada beberapa cara 
yang dilakukan yaitu ada yang menggunakan tiang pasir (vertical 
sand drain) yang dipasang pada setiap jarak tertentu. Ada juga yang 
menggunakan sejenis bahan sintetis yang dipasang vertical juga 
yang jaraknya tergantung kebutuhan yang dikenal dengan vertical 
wick drain.
▪ Penggunaan vertical wick drain ada yang ditambah dengan bantuan 
pompa vakum untuk mempercepat proses pemampatan tanah 
▪ Semua hal ini dilakukan untuk mengeluarkan air dan udara yang 
mengisi pori-pori pada lapisan tanah. 
▪ Untuk areal yang tidak luas, pondasi untuk equipment ada yang 
langsung membangun pondasinya seperti pondasi cakar ayam. 
Setelah pondasi terpasang baru kemudian diberi beban diatasnya 
berupa tumpukan pasir atau tanah supaya terjadi pemampatan 
sampai yang diinginkan. Kemudian dibangun konstruksi jalan yang 
ingin dipasang diatasnya.
▪ Cara yang murah adalah dengan memakai dolken atau bambu 
berukuran diameter sekitar 8 cm dan panjang antara 4 – 6 meter 
yang dipancang dengan jarak tergantung kebutuhan biasanya sekitar 
30 – 40cm. 
▪ Alternatif lain untuk meningkatkan perkuatan tanah dasar yaitu 
dengan pemakaian geotextile dapat memberikan pertimbangan lain 
secara ekonomis dan struktur. Geotextile merupakan suatu bahan 
geosintetik yang berupa lembaran serat sintetis tenunan dan 
tambahan bahan anti ultraviolet.
▪ Geotextile ini mempunyai berat sendiri yang relatif ringan. Akan 
tetapi mempunyai kekuatan tarik yang cukup besar untuk menerima 
beban diatasnya. Keunikan utama geotextile adalah konsistensi 
kualitas sebagai produk industri permanen dan sangat kompetitif 
dalam harganya.
Sumber 
▪ Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013 
▪ http://aryapersada.com/konstruksi-jalan-di-tanah-gambut-2.html 
▪ https://jualbatusplit.wordpress.com/2012/05/03/teknik-pembuatan-jalan- 
di-atas-tanah-gambut/
TERIMA KASIH BANYAK 
THANK YOU SO MUCH 
TOMO ARIGATOU 
XIE XIE

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategangPoten Novo
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teoripooja khan
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekanIndah Rosa
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataPawanto Atmajaya
 
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Agus Budi Prasetyo
 
Struktur baja-dasar
Struktur baja-dasarStruktur baja-dasar
Struktur baja-dasarUmar Fathoni
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Bayu Janasuputra
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenSyukri Ghazali
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwalltanchul
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat beratAhmad Wiratama
 

Was ist angesagt? (20)

Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
 
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
 
Struktur baja-dasar
Struktur baja-dasarStruktur baja-dasar
Struktur baja-dasar
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat
 

Andere mochten auch

modul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetikmodul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetikWSKT
 
Perkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutPerkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutOki Endrata Wijaya
 
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1Selphiepuspita
 
penggunaan geosintetik untuk konstruksi jalan
penggunaan geosintetik untuk konstruksi jalanpenggunaan geosintetik untuk konstruksi jalan
penggunaan geosintetik untuk konstruksi jalanrobert tuba
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanFahreza Lukman
 
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)Yusrizal Mahendra
 
Drawing standard bio seven stp & wwtp (www.bioseven.co.id)
Drawing standard bio seven stp & wwtp (www.bioseven.co.id)Drawing standard bio seven stp & wwtp (www.bioseven.co.id)
Drawing standard bio seven stp & wwtp (www.bioseven.co.id)PT BioSeven Fiberglass Indonesia
 
konfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucukkonfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucukNurhadi Akbar
 
Daftar harga biofil septic tank
Daftar harga biofil septic tankDaftar harga biofil septic tank
Daftar harga biofil septic tankbiofil
 
M4 pengenalan produk dan proses instalasi
M4 pengenalan produk dan proses instalasiM4 pengenalan produk dan proses instalasi
M4 pengenalan produk dan proses instalasiGilang Rosul
 
Overhead pabrik alokasi menurut departmen
Overhead pabrik alokasi menurut departmenOverhead pabrik alokasi menurut departmen
Overhead pabrik alokasi menurut departmenArif Setiawan
 
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...ikhsan setiawan
 
Metode pelaksanaan urugan tanah
Metode pelaksanaan urugan tanahMetode pelaksanaan urugan tanah
Metode pelaksanaan urugan tanahSamuel Sitorus
 

Andere mochten auch (20)

Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut
 
modul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetikmodul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetik
 
Perkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutPerkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambut
 
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
 
penggunaan geosintetik untuk konstruksi jalan
penggunaan geosintetik untuk konstruksi jalanpenggunaan geosintetik untuk konstruksi jalan
penggunaan geosintetik untuk konstruksi jalan
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan Jalan
 
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
 
Standard installation drawing stp bio seven (bfhc series)
Standard installation drawing stp bio seven (bfhc series)Standard installation drawing stp bio seven (bfhc series)
Standard installation drawing stp bio seven (bfhc series)
 
Drawing standard bio seven stp & wwtp (www.bioseven.co.id)
Drawing standard bio seven stp & wwtp (www.bioseven.co.id)Drawing standard bio seven stp & wwtp (www.bioseven.co.id)
Drawing standard bio seven stp & wwtp (www.bioseven.co.id)
 
Stp drawing diagram & specs
Stp drawing diagram & specsStp drawing diagram & specs
Stp drawing diagram & specs
 
konfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucukkonfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucuk
 
Daftar harga biofil septic tank
Daftar harga biofil septic tankDaftar harga biofil septic tank
Daftar harga biofil septic tank
 
M4 pengenalan produk dan proses instalasi
M4 pengenalan produk dan proses instalasiM4 pengenalan produk dan proses instalasi
M4 pengenalan produk dan proses instalasi
 
Overhead pabrik alokasi menurut departmen
Overhead pabrik alokasi menurut departmenOverhead pabrik alokasi menurut departmen
Overhead pabrik alokasi menurut departmen
 
Perkerasan kaku dan lentur
Perkerasan kaku dan lenturPerkerasan kaku dan lentur
Perkerasan kaku dan lentur
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
 
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
 
Metode pelaksanaan urugan tanah
Metode pelaksanaan urugan tanahMetode pelaksanaan urugan tanah
Metode pelaksanaan urugan tanah
 
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
 
cerucuk piling
cerucuk pilingcerucuk piling
cerucuk piling
 

Ähnlich wie Perbandingan Perkerasan Lentur dan Kaku pada Tanah Gambut

Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015Herizki Trisatria
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015Herizki Trisatria
 
Tugas pjr kelompok 1 perkerasan lentur dan kaku
Tugas pjr kelompok 1 perkerasan lentur dan kakuTugas pjr kelompok 1 perkerasan lentur dan kaku
Tugas pjr kelompok 1 perkerasan lentur dan kakuSeptina Nurrohmah
 
Perkerasan lentur dan kaku kelompok 1 kelas pak ary s
Perkerasan lentur dan kaku kelompok 1 kelas pak ary sPerkerasan lentur dan kaku kelompok 1 kelas pak ary s
Perkerasan lentur dan kaku kelompok 1 kelas pak ary sSebelas Maret University
 
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan RayaPerencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan RayaAvivatun Niswah
 
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)Avivatun Niswah
 
Perkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kakuPerkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kakueniwijayanti
 
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)Gusti Albert
 
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA Ayuismoyosofiana
 
Desain perkerasan kaku dan lentur kelompok 9 uns
Desain perkerasan kaku dan lentur kelompok 9   unsDesain perkerasan kaku dan lentur kelompok 9   uns
Desain perkerasan kaku dan lentur kelompok 9 unswsubs
 
Desain Perkerasan Kaku dan Lentur - Teknik Sipil UNS Surakarta
Desain Perkerasan Kaku dan Lentur - Teknik Sipil UNS SurakartaDesain Perkerasan Kaku dan Lentur - Teknik Sipil UNS Surakarta
Desain Perkerasan Kaku dan Lentur - Teknik Sipil UNS SurakartaTsani Rakhmawati
 
Desain Perkerasan Lentur dan Kaku D3 Transpotasi'13 UNS
Desain Perkerasan Lentur dan Kaku D3 Transpotasi'13 UNS Desain Perkerasan Lentur dan Kaku D3 Transpotasi'13 UNS
Desain Perkerasan Lentur dan Kaku D3 Transpotasi'13 UNS Hudoyo Wahyu
 
Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)
Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)
Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)alfianrestuyuda
 
10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx
10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx
10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptxnugrahafillah1
 
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Herlyn Meylisa
 
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp012 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01WSKT
 
Ppt kel 3 lentur + kaku teknik sipil uns fix
Ppt kel 3 lentur + kaku teknik sipil uns fixPpt kel 3 lentur + kaku teknik sipil uns fix
Ppt kel 3 lentur + kaku teknik sipil uns fixYudha Aji Nugroho
 

Ähnlich wie Perbandingan Perkerasan Lentur dan Kaku pada Tanah Gambut (20)

Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
 
Tugas pjr kelompok 1 perkerasan lentur dan kaku
Tugas pjr kelompok 1 perkerasan lentur dan kakuTugas pjr kelompok 1 perkerasan lentur dan kaku
Tugas pjr kelompok 1 perkerasan lentur dan kaku
 
Perkerasan lentur dan kaku kelompok 1 kelas pak ary s
Perkerasan lentur dan kaku kelompok 1 kelas pak ary sPerkerasan lentur dan kaku kelompok 1 kelas pak ary s
Perkerasan lentur dan kaku kelompok 1 kelas pak ary s
 
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan RayaPerencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
Perencaan Tebal Perkerasan Jalan Raya
 
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
Tugas pjr (perencanaan tebal perkerasan)
 
Perkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kakuPerkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kaku
 
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)
 
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
 
Desain perkerasan kaku dan lentur kelompok 9 uns
Desain perkerasan kaku dan lentur kelompok 9   unsDesain perkerasan kaku dan lentur kelompok 9   uns
Desain perkerasan kaku dan lentur kelompok 9 uns
 
Desain Perkerasan Kaku dan Lentur - Teknik Sipil UNS Surakarta
Desain Perkerasan Kaku dan Lentur - Teknik Sipil UNS SurakartaDesain Perkerasan Kaku dan Lentur - Teknik Sipil UNS Surakarta
Desain Perkerasan Kaku dan Lentur - Teknik Sipil UNS Surakarta
 
Desain Perkerasan Lentur dan Kaku D3 Transpotasi'13 UNS
Desain Perkerasan Lentur dan Kaku D3 Transpotasi'13 UNS Desain Perkerasan Lentur dan Kaku D3 Transpotasi'13 UNS
Desain Perkerasan Lentur dan Kaku D3 Transpotasi'13 UNS
 
Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)
Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)
Konstruksi Perkerasn Jalan (UNS)
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
 
10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx
10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx
10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx
 
Desain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalanDesain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalan
 
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
 
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp012 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
 
Desain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalanDesain perkerasan jalan
Desain perkerasan jalan
 
Ppt kel 3 lentur + kaku teknik sipil uns fix
Ppt kel 3 lentur + kaku teknik sipil uns fixPpt kel 3 lentur + kaku teknik sipil uns fix
Ppt kel 3 lentur + kaku teknik sipil uns fix
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Kürzlich hochgeladen (9)

MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Perbandingan Perkerasan Lentur dan Kaku pada Tanah Gambut

  • 1. Perbandingan Penggunaan Perkerasan Kaku atau Lentur Pada Tanah Gambut Disusun Oleh: Afrinur Winursito I0112005 Fakhri Firdaus I0112044 Yahya Abdurrohim I0112139 Tanya Andjani I0112136 JurusanTeknik Sipil FakultasTeknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2014
  • 2. Prosedur Desain ▪ Direncanakan jalan yang akan di desain adalah sebagai berikut: ▪ Lokasi: Kalimantan Barat ▪ JenisTanah: Tanah Gambut ▪ CBR: 2,78% ▪ Tipe Jalan: Arteri dan Perkotaan
  • 4. Prosedur Desain Perkerasan Lentur Berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013 ▪ Menentukan umur rencana dariTabel 2.1: Umur Rencana Perkerasan ▪ Menentukan nilai-nilai CESA4 untuk umur desain yang telah dipilih ▪ Menentukan nilai Traffic Multiplier ™ ▪ Menghitung CESA5 = TM x CESA4 ▪ Menentukan tipe perkerasan dariTabel 3.1 atau dari pertimbangan biaya (analisis discounted whole of life cost) ▪ Menentukan seksi-seksi subgrade yang seragam dan daya dukung subgrade ▪ Menentukan struktur pondasi jalan ▪ Menentukan struktur perkerasan yang memenuhi syarat dari desain 3 atau 3a atau bagan lainnya
  • 5. Menentukan Umur Rencana Perkerasan ▪ Jenis perkerasan lentur terdapat dua opsi umur rencana yang bergantung pada jenis elemen perkerasan. Untuk perkerasan lentur pada kasus tanah gambut ini diambil umur rencana 20 tahun dengan elemen perkerasan lapisan aspal dan lapisan berbutir dan CTB.
  • 6. Menentukan nilai-nilai CESA4 (VDF) untuk umur desain yang dipilih Ditentukan jenis-jenis kendaraan yang lewat adalah sebagai berikut. ▪ Truk 2 Sumbu – Ringan = 0,8 ▪ Truk 2 Sumbu – Berat = 0,9 ▪ Truk 4 SumbuTrailer = 13,6 ▪ Truk 3 Sumbu – Sedang = 28,1 ▪ Truk 3 Sumbu – Ringan = 7,6 ▪ Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang = 0,7 ▪ Truk 5 SumbuTrailer = 30,3
  • 7. Menentukan Lalu Lintas Harian Rata-rata( LHRT) ▪ Truk 2 Sumbu – Ringan = 50 Kendaraan per Hari ▪ Truk 2 Sumbu – Berat = 30 Kendaraan per Hari ▪ Truk 4 SumbuTrailer = 20 Kendaraan per Hari ▪ Truk 3 Sumbu – Sedang = 17 Kendaraan per Hari ▪ Truk 3 Sumbu – Ringan = 26 Kendaraan per Hari ▪ Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang = 29 Kendaraan per Hari ▪ Truk 5 SumbuTrailer = 10 Kendaraan per Hari
  • 8. Faktor Distribusi Lajur ▪ Jalan arteri yang direncanakan memiliki jumlah lajur untuk setiap arahnya 3. Berdasarkan Tabel Faktor Distribusi Lajur, distribusi lajur kendaraan niaga pada lajur desain adalah 60% terhadap populasi kendaraan niaga.
  • 9. Menghitung ESA4 ESA4 = LHRT x VDF4 x DL NO Jenis Kendaraan LHRT DL VDF4 ESA 1 Truk 2 Sumbu – Ringan 50 60% 0.8 24 2 Truk 2 Sumbu – Berat 30 60% 0.9 16.2 3 Truk 4 SumbuTrailer 20 60% 13.6 163.2 4 Truk 3 Sumbu – Sedang 17 60% 28.1 286.62 5 Truk 3 Sumbu – Ringan 26 60% 7.6 118.56 6 Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang 29 60% 0.7 12.18 7 Truk 5 SumbuTrailer 10 60% 30.3 181.8 Total 802.56
  • 10. Menentukan Traffic Multiplier (TM) ▪ Nilai TM kelelahan lapisan aspal (TM lapisan aspal ) untuk kondisi pembebanan yang berlebih di Indonesia adalah berkisar 1.8 – 2. ▪ Kelompok kami menentukan nilai TM yang digunakan adalah sebesar 1.9.
  • 11. Menghitung ESA5 ▪ ESAaspal = ESA5 = TMlapisan aspal x ESA4 ▪ ESAaspal = ESA5 = 1.9 x 802.56 ▪ ESAaspal = ESA5 = 1524.864
  • 12. Menghitung CESA5 ▪ CESA5 = ESA5 x 365 x R ▪ R = (1+0.01푖)푈푅 −1 0.01푖 ▪ Untuk Perkerasan Lentur ini direncanakan untuk jenis jalan arteri dan perkotaan dengan umur rencana 5x5 + 15x4 maka di tentukan i = 5+15 = 4,25% ▪ Maka R = (1+0.01푥4.25)20 −1 0.01푥4,25 = 30,5625 ▪ Jadi CESA5 = 1524.864x 365 x 30,5625 = 17010335
  • 13. Menentukan Tipe perkerasan ▪ Dari Tabel 3.1 Berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013
  • 14. Menentukan seksi-seksi subgrade yang seragam dan daya dukung subgrade
  • 15. Menentukan Struktur Pondasi Jalan Outline prosedur desain pondasi jalan : 1.Perkiraan nilai CBR tanah dasar Kondisi lapangan yang terjadi yaitu tanah gambut , pada umumnya tanah gambut memiliki nilai CBR <3% , maka dari itu di tentukan nilai CBR = 2,78% 2. Solusi desain jalan minimum Tanah gambut menggunakan metode desain pondasi D yang berarti menggunakan lapis penopang berbutir , selain itu karena CESA5 yang telah di hitung di atas menunjukan nilai >4juta CESA5 maka perlu adanya peningkatan tebal tanah dasar 1500
  • 16.
  • 19. Prosedur Desain Perkerasan Kaku Berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013 ▪ Menentukan umur rencana harus 40 tahun ▪ Menentukan nilai-nilai CESA4 untuk umur desain yang telah dipilih ▪ Menentukan struktur pondasi jalan ▪ Menentukan lapisan drainase dan lapisan subbase ▪ Menentukan jenis sambungan
  • 20. Menentukan Umur Rencana Perkerasan ▪ Untuk perkerasan kaku pada kasus tanah gambut ini diambil umur rencana 40 tahun.
  • 21. Menentukan nilai-nilai CESA4 (VDF) untuk umur desain yang dipilih Ditentukan jenis-jenis kendaraan yang lewat adalah sebagai berikut. ▪ Truk 2 Sumbu – Ringan = 0,8 ▪ Truk 2 Sumbu – Berat = 0,9 ▪ Truk 4 SumbuTrailer = 13,6 ▪ Truk 3 Sumbu – Sedang = 28,1 ▪ Truk 3 Sumbu – Ringan = 7,6 ▪ Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang = 0,7 ▪ Truk 5 SumbuTrailer = 30,3
  • 22. Menentukan Lalu Lintas Harian Rata-rata( LHRT) ▪ Truk 2 Sumbu – Ringan = 50 Kendaraan per Hari ▪ Truk 2 Sumbu – Berat = 30 Kendaraan per Hari ▪ Truk 4 SumbuTrailer = 20 Kendaraan per Hari ▪ Truk 3 Sumbu – Sedang = 17 Kendaraan per Hari ▪ Truk 3 Sumbu – Ringan = 26 Kendaraan per Hari ▪ Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang = 29 Kendaraan per Hari ▪ Truk 5 SumbuTrailer = 10 Kendaraan per Hari
  • 23. Faktor Distribusi Lajur ▪ Jalan arteri yang direncanakan memiliki jumlah lajur untuk setiap arahnya 3. Berdasarkan Tabel Faktor Distribusi Lajur, distribusi lajur kendaraan niaga pada lajur desain adalah 60% terhadap populasi kendaraan niaga.
  • 24. Menghitung ESA4 ESA4 = LHRT x VDF4 x DL NO Jenis Kendaraan LHRT DL VDF4 ESA 1 Truk 2 Sumbu – Ringan 50 60% 0.8 24 2 Truk 2 Sumbu – Berat 30 60% 0.9 16.2 3 Truk 4 SumbuTrailer 20 60% 13.6 163.2 4 Truk 3 Sumbu – Sedang 17 60% 28.1 286.62 5 Truk 3 Sumbu – Ringan 26 60% 7.6 118.56 6 Truk 2 Sumbu – Cargo Sedang 29 60% 0.7 12.18 7 Truk 5 SumbuTrailer 10 60% 30.3 181.8 Total 802.56
  • 25. Menghitung CESA ▪ CESA = ESA x 365 x R ▪ R = (1+0.01푖)푈푅 −1 0.01푖 ▪ Untuk Perkerasan Lentur ini direncanakan untuk jenis jalan arteri dan perkotaan dengan umur rencana 5x5 + 35x4 maka di tentukan i= 5+35 = 4.125% ▪ Maka R = (1+0.01푥4.125%)40 −1 0.01푥4.125% = 97.8747 ▪ Jadi CESA = 802.56 x 365 x 97.87472 = 28670871
  • 26. Menentukan Tipe perkerasan ▪ Dari Tabel 3.1 Berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013
  • 27. Menentukan seksi-seksi subgrade yang seragam dan daya dukung subgrade
  • 28. Menentukan Struktur Pondasi Jalan Outline prosedur desain pondasi jalan : 1.Perkiraan nilai CBR tanah dasar Kondisi lapangan yang terjadi yaitu tanah gambut , pada umumnya tanah gambut memiliki nilai CBR <3% , maka dari itu di tentukan nilai CBR = 2,78% 2. Solusi desain jalan minimum Tanah gambut menggunakan metode desain pondasi D yang berarti menggunakan lapis penopang berbutir , selain itu karena CESA5 yang telah di hitung di atas menunjukan nilai >4juta CESA5 maka perlu adanya peningkatan tebal tanah dasar 1500
  • 29.
  • 30. Menentukan Lapisan Drainase dan Lapisan Subbase dari desain 4
  • 31.
  • 33. Kesimpulan Lapisan Subbase ▪ Sambungan : Dowel ▪ Bahu Jalan : Beton ▪ Tebal Lapisan : 1) Tebal Pelat Beton : 285 1,2 = 237,5mm 2) Lapis Pondasi LMC : 150 1,2 = 125mm 3) Lapis Pondasi Agregat kelas A : 150 1,2 = 125mm
  • 34. KESIMPULAN JENIS PERKERASAN UNTUK TANAH GAMBUT PERKERASAN LENTUR ▪ Pada tanah gambut perkerasan ini lebih cocok karena lebih ringan. ▪ akan lebih tepat biaya nya karena kurang dari 30juta ESA PERKERASAN KAKU ▪ Pada tanah gambut perkerasan kaku kurang cocok karena lebih berat ▪ Jika perkerasan kaku dilaksakan pada tanah gambut akan menimbulkan retak pada perkerasan ▪ Perlu ada pengangkatan dan penggantian tanah ▪ digunakan pondasi khusus seperti pondasi cakar ayam
  • 35. Seputar Tanah Gambut ▪ Tanah gambut merupakan hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan dalam ribuan tahun yang bukan merupakan daratan atau tanah yang sesungguhnya. ▪ Ketebalannya bervariasi antara beberapa cm sampai 15 meter. ▪ Tanah gambut akan terus mengalami penurunan (ingat: ia sebetulnya bukan tanah!), bisa sampai 1 m dalam 10 tahun.
  • 36. Seputar perkerasan di tanah gambut ▪ Areal gambut yang luas untuk konstruksi jalan, biasanya dengan cara memperbaiki areal tersebut. Dengan cara dikupas atau digali, kemudian galian tersebut diisi dengan lapisan tanah atau pasir yang lebih baik. Dimana tanah yang telah diganti tersebut dipampatkan dengan diberi beban diatasnya berupa tumpukan pasir atau tanah selama jangka waktu tertentu. ▪ Untuk mempercepat pemampatan lapisan tanah, ada beberapa cara yang dilakukan yaitu ada yang menggunakan tiang pasir (vertical sand drain) yang dipasang pada setiap jarak tertentu. Ada juga yang menggunakan sejenis bahan sintetis yang dipasang vertical juga yang jaraknya tergantung kebutuhan yang dikenal dengan vertical wick drain.
  • 37. ▪ Penggunaan vertical wick drain ada yang ditambah dengan bantuan pompa vakum untuk mempercepat proses pemampatan tanah ▪ Semua hal ini dilakukan untuk mengeluarkan air dan udara yang mengisi pori-pori pada lapisan tanah. ▪ Untuk areal yang tidak luas, pondasi untuk equipment ada yang langsung membangun pondasinya seperti pondasi cakar ayam. Setelah pondasi terpasang baru kemudian diberi beban diatasnya berupa tumpukan pasir atau tanah supaya terjadi pemampatan sampai yang diinginkan. Kemudian dibangun konstruksi jalan yang ingin dipasang diatasnya.
  • 38. ▪ Cara yang murah adalah dengan memakai dolken atau bambu berukuran diameter sekitar 8 cm dan panjang antara 4 – 6 meter yang dipancang dengan jarak tergantung kebutuhan biasanya sekitar 30 – 40cm. ▪ Alternatif lain untuk meningkatkan perkuatan tanah dasar yaitu dengan pemakaian geotextile dapat memberikan pertimbangan lain secara ekonomis dan struktur. Geotextile merupakan suatu bahan geosintetik yang berupa lembaran serat sintetis tenunan dan tambahan bahan anti ultraviolet.
  • 39. ▪ Geotextile ini mempunyai berat sendiri yang relatif ringan. Akan tetapi mempunyai kekuatan tarik yang cukup besar untuk menerima beban diatasnya. Keunikan utama geotextile adalah konsistensi kualitas sebagai produk industri permanen dan sangat kompetitif dalam harganya.
  • 40. Sumber ▪ Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013 ▪ http://aryapersada.com/konstruksi-jalan-di-tanah-gambut-2.html ▪ https://jualbatusplit.wordpress.com/2012/05/03/teknik-pembuatan-jalan- di-atas-tanah-gambut/
  • 41. TERIMA KASIH BANYAK THANK YOU SO MUCH TOMO ARIGATOU XIE XIE