SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
Oleh:
Fitriyanti Saeni
endometrium   atau polip uterus
 adalah massa atau jaringan lunak
 yang tumbuh pada lapisan dinding
 bagian dalam endometrium dan
 menonjol ke dalam rongga
 endometrium. Pertumbuhan sel – sel
 yang berlebih pada lapisan
 endometrium (rahim) mengarah
 pada pembentukan polip.
 Penyebab    polip endometrium tidak diketahui
  secara pasti namun faktor hormonal berperan
  penting timbulnya polip endometrium. Polip
  endometrium terjadi karena:
 Adanya bagian dari endometrium yang sangat
  sensitif terhadap hormon estrogen sehingga
  mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan
  besar dibandingkan bagian endometrium yang
  lain.
 Produksi hormon yang abnormal yaitu hormon
  estrogen yang tidak diimbangi oleh hormon
  progesteron.
 Polipendometrium sering didapati
 terutama dengan pemeriksaan
 histeroskopi. Polip berasal antara lain
 dari adnoma, adenofibroma, mioma ,
 submukusum, plasenta.insiden tidak
 diketahui paling sering pada
 perempuan berumur 30-59 tahun.
 Kurang dari sepertiga
 memperllihatkan endometrium
 fungsional. Bisa memperlihatkan
Berikut beberapa faktor resiko
 yang meningkatkan seseorang
 terkena polip endometrium :
Obesitas atau kegemukan
Menjalani terapi tamoxifen, obat
 kemoterapi untuk kanker
 payudara
Hipertensi atau tekanan darah
 tinggi
 Gejala  dan tanda polip endometrium yang
  mungkin terjadi adalah :
 Perdarahan haid yang tidak teratur
 Perdarahan diantara waktu haid
 Perdarahan vagina setelah menopause
 Infertilitas (susah memiliki anak)
 Polip endometrium dapat berkembang pada
  wanita pre atau post menopause. Wanita
  postmenopause mungkin hanya mengalami
  perdarahan bercak.
 Berikut beberapa tes dan prosedur untuk menegakkan
  diagnosa polip endometrium :
 USG transvaginal. Sebuah perangkat yang ramping
  berbentuk tongkat di tempatkan di vagina yang akan
  menggambarkan endometrium penderita.
 Histeroskopi. Sebuah alat kecil yang disertai dengan
  kamera bercahaya dimasukkan melalui vagina dan
  serviks masuk kedalam endometrium. Histeroskopi
  memungkinkan dokter melihat secara langsung bagian
  dalam endometrium sekaligus mengangkat polip
 Kuretase. Tujuan dari kuret adalah mengangkat polip
  endometrium dengan cara mengikis dinding bagian
  dalam endometrium. Hal ini bertujuan juga untuk
  mengumpulkan specimen (contoh jaringan) untuk
  pengujian laboratorium. Dokter juga dapat melakukan
   Waspada. Polip kecil yang tidak menimbulkan gejala dan
    tanda tidak membutuhkan pengobatan kecuali beresiko
    menjadi kanker endometrium.
   Obat. obat hormon tertentu, termasuk pelepas hormon
    progestin dan agonis-gonadotropin, mungkin dapat
    mengecilkan polip endometrium dan mengurangi
    gejala.namun biasanya gejala akan kambuh setelah berhenti
    minum obat.
   Kuretase. Kuretase adalah tindakan untuk mengikis dinding
    endometrium bagian dalam dengan menggunakan alat yang
    berbentuk logam yang ujungnya tajam. Selain menghilangkan
    polip, kuretase bertujuan untuk mengumpulkan sampel atau
    contoh jaringan untuk diperiksa di laboratorium.
   Histerektomi. Jika pemeriksaan lebih dekat menunjukkan
    bahwa polip endometrium mengandung sel kanker, operasi
    untuk mengangkat endometrium (histerektomi) menjadi perlu
    untuk dilakukan.
 Komplikasi yang dapat terjadi karena polip
  endometrium antara lain
  Kemandulan/infertilitas
 Apakah polip endometrium menyebabkan
  kemandulan masih kontroversial. Dalam sebuah
  penelitian, wanita infertil yang menjalani operasi
  pengangkatan polip (polypectomy histeroskopi)
  memiliki tingkat kehamilan lebih tinggi – 63 persen
  versus 28 persen – setelah inseminasi intrauterin
  (IUI) daripada wanita dengan polip endometrium
  yang menjalani IUI sendirian.
  Keguguran
 Polip endometrium juga dapat menyebabkan
  peningkatan risiko keguguran pada wanita yang
  menjalani fertilisasi in vitro (IVF). Jika Anda
  menjalani perawatan IVF dan Anda memiliki polip
  endometrium, dokter mungkin akan

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVAMeironi Waimir
 
EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt
EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.pptEPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt
EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.pptLusianaKhadijah
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Nova Ci Necis
 
Vulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisVulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisPradasary
 
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakartaDistosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakartaYunita Dipra
 
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn)  201358 langkah asuhan persalinan normal (apn)  2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013chantieq
 
Kista ovarium kelompok 3
Kista ovarium kelompok 3Kista ovarium kelompok 3
Kista ovarium kelompok 3Radna Vilusa
 
6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genitaliyandri tiluk wahyono
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Gangguan menstruasi dan perdarahan
Gangguan menstruasi dan perdarahanGangguan menstruasi dan perdarahan
Gangguan menstruasi dan perdarahanAsih Astuti
 

Was ist angesagt? (20)

03 distosia bahu
03 distosia bahu03 distosia bahu
03 distosia bahu
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
 
EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt
EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.pptEPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt
EPISIOTOMI_and_AMNIOTOMI.ppt
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
 
milliarisis
milliarisismilliarisis
milliarisis
 
Vulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisVulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitis
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakartaDistosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
 
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn)  201358 langkah asuhan persalinan normal (apn)  2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
 
Antenatal care-ppt
Antenatal care-pptAntenatal care-ppt
Antenatal care-ppt
 
Tumor Ganas Ginekologi
Tumor Ganas GinekologiTumor Ganas Ginekologi
Tumor Ganas Ginekologi
 
Kista ovarium kelompok 3
Kista ovarium kelompok 3Kista ovarium kelompok 3
Kista ovarium kelompok 3
 
6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital
 
Endometriosis
EndometriosisEndometriosis
Endometriosis
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Gangguan menstruasi dan perdarahan
Gangguan menstruasi dan perdarahanGangguan menstruasi dan perdarahan
Gangguan menstruasi dan perdarahan
 
Pap smear
Pap smearPap smear
Pap smear
 

Ähnlich wie Polips endometrium

Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitarayiputri
 
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkurniawati48
 
Askeb kegawatdaruratan
Askeb kegawatdaruratanAskeb kegawatdaruratan
Askeb kegawatdaruratanShanty Septi
 
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidAskeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidnor rahmah
 
Netter's~adenomiosis
Netter's~adenomiosisNetter's~adenomiosis
Netter's~adenomiosisLana Syarif
 
maternitas.pptx
maternitas.pptxmaternitas.pptx
maternitas.pptxSaptikaaw
 
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.pptOdesyafar
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriSeptian Muna Barakati
 
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptxMATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptxarvindoirapanussa
 

Ähnlich wie Polips endometrium (20)

Tumor jinak ovarium
Tumor jinak ovariumTumor jinak ovarium
Tumor jinak ovarium
 
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
 
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
 
Endometriosis
EndometriosisEndometriosis
Endometriosis
 
Kista askep 2
Kista askep 2Kista askep 2
Kista askep 2
 
Bab i bab ii
Bab i bab iiBab i bab ii
Bab i bab ii
 
Askeb kegawatdaruratan
Askeb kegawatdaruratanAskeb kegawatdaruratan
Askeb kegawatdaruratan
 
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidAskeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
 
MIOMA_UTERI.pptx
MIOMA_UTERI.pptxMIOMA_UTERI.pptx
MIOMA_UTERI.pptx
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
Netter's~adenomiosis
Netter's~adenomiosisNetter's~adenomiosis
Netter's~adenomiosis
 
Mioma dan cyst
Mioma dan cystMioma dan cyst
Mioma dan cyst
 
maternitas.pptx
maternitas.pptxmaternitas.pptx
maternitas.pptx
 
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
Kista kehamilan
Kista kehamilanKista kehamilan
Kista kehamilan
 
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptxMATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Ginekologi Jenis-jenis penyakit kandungan
Ginekologi Jenis-jenis penyakit kandunganGinekologi Jenis-jenis penyakit kandungan
Ginekologi Jenis-jenis penyakit kandungan
 

Kürzlich hochgeladen

PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 

Polips endometrium

  • 2. endometrium atau polip uterus adalah massa atau jaringan lunak yang tumbuh pada lapisan dinding bagian dalam endometrium dan menonjol ke dalam rongga endometrium. Pertumbuhan sel – sel yang berlebih pada lapisan endometrium (rahim) mengarah pada pembentukan polip.
  • 3.  Penyebab polip endometrium tidak diketahui secara pasti namun faktor hormonal berperan penting timbulnya polip endometrium. Polip endometrium terjadi karena:  Adanya bagian dari endometrium yang sangat sensitif terhadap hormon estrogen sehingga mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan besar dibandingkan bagian endometrium yang lain.  Produksi hormon yang abnormal yaitu hormon estrogen yang tidak diimbangi oleh hormon progesteron.
  • 4.  Polipendometrium sering didapati terutama dengan pemeriksaan histeroskopi. Polip berasal antara lain dari adnoma, adenofibroma, mioma , submukusum, plasenta.insiden tidak diketahui paling sering pada perempuan berumur 30-59 tahun. Kurang dari sepertiga memperllihatkan endometrium fungsional. Bisa memperlihatkan
  • 5. Berikut beberapa faktor resiko yang meningkatkan seseorang terkena polip endometrium : Obesitas atau kegemukan Menjalani terapi tamoxifen, obat kemoterapi untuk kanker payudara Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • 6.  Gejala dan tanda polip endometrium yang mungkin terjadi adalah :  Perdarahan haid yang tidak teratur  Perdarahan diantara waktu haid  Perdarahan vagina setelah menopause  Infertilitas (susah memiliki anak)  Polip endometrium dapat berkembang pada wanita pre atau post menopause. Wanita postmenopause mungkin hanya mengalami perdarahan bercak.
  • 7.  Berikut beberapa tes dan prosedur untuk menegakkan diagnosa polip endometrium :  USG transvaginal. Sebuah perangkat yang ramping berbentuk tongkat di tempatkan di vagina yang akan menggambarkan endometrium penderita.  Histeroskopi. Sebuah alat kecil yang disertai dengan kamera bercahaya dimasukkan melalui vagina dan serviks masuk kedalam endometrium. Histeroskopi memungkinkan dokter melihat secara langsung bagian dalam endometrium sekaligus mengangkat polip  Kuretase. Tujuan dari kuret adalah mengangkat polip endometrium dengan cara mengikis dinding bagian dalam endometrium. Hal ini bertujuan juga untuk mengumpulkan specimen (contoh jaringan) untuk pengujian laboratorium. Dokter juga dapat melakukan
  • 8. Waspada. Polip kecil yang tidak menimbulkan gejala dan tanda tidak membutuhkan pengobatan kecuali beresiko menjadi kanker endometrium.  Obat. obat hormon tertentu, termasuk pelepas hormon progestin dan agonis-gonadotropin, mungkin dapat mengecilkan polip endometrium dan mengurangi gejala.namun biasanya gejala akan kambuh setelah berhenti minum obat.  Kuretase. Kuretase adalah tindakan untuk mengikis dinding endometrium bagian dalam dengan menggunakan alat yang berbentuk logam yang ujungnya tajam. Selain menghilangkan polip, kuretase bertujuan untuk mengumpulkan sampel atau contoh jaringan untuk diperiksa di laboratorium.  Histerektomi. Jika pemeriksaan lebih dekat menunjukkan bahwa polip endometrium mengandung sel kanker, operasi untuk mengangkat endometrium (histerektomi) menjadi perlu untuk dilakukan.
  • 9.  Komplikasi yang dapat terjadi karena polip endometrium antara lain Kemandulan/infertilitas  Apakah polip endometrium menyebabkan kemandulan masih kontroversial. Dalam sebuah penelitian, wanita infertil yang menjalani operasi pengangkatan polip (polypectomy histeroskopi) memiliki tingkat kehamilan lebih tinggi – 63 persen versus 28 persen – setelah inseminasi intrauterin (IUI) daripada wanita dengan polip endometrium yang menjalani IUI sendirian. Keguguran  Polip endometrium juga dapat menyebabkan peningkatan risiko keguguran pada wanita yang menjalani fertilisasi in vitro (IVF). Jika Anda menjalani perawatan IVF dan Anda memiliki polip endometrium, dokter mungkin akan