SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
PROSEDUR LAS
• Suatu prosedur las memberi rincian yang akurat
tentang langkah – langkah yang harus diambil
apabila pengelasan suatu bentuk
sambungan”weldment”dilaksanakan.
• Prosedur ini memuat rincian yang diperlukan atau
cakupan rincian untuk mengendalikan variabel
yang digunakan didalam pengelasan dan
menentukan jenis material dan desain
sambungan yang akan dipergunakan.
Karenanya prosedur las mengendalikan mutu
pengelasan dengan cara menentukan setiap
langkah yang diperlukan.
KELAS PEKERJAAN
• Persyaratan untuk mutu sambungan dari
masing – masing peralatan tersebut harus
dikendalikan agar dapat memenuhi harapan
dibuatnya peralatan tersebut.
• Standard atau kode praktis (code of practice)
yang digunakan untuk merakit berbagai
konstruksi menggunakan pengelasan.
Standard dan kode praktis tersebut ditelaah (revies) secara
berkala oleh Badan Nasional, dan setiap perubahan yang
diperlukan dimasukkan untuk meyakinkan bahwa kinerja las
dilapangan tetap terjaga.
KODE KETERANGAN
BS 5500
Bejana tekanan yang tidak menanggung
nyala api (unfired pressure vessel) yang
dilas.
ASME Kode Amerika untuk bejana tekan dan ketel
uap.
ASME IX
Persetujuan (approval) atas prosedur dan
pelaksanaan pengelasanLas Listrik Kelas
1untuk perpipaan baja.
AWS D1.1 Kode pengelasan struktur konstruksi.
• Dalam setiap standard atau kode praktis disusun
acuan bagaimana seharusnya suatu prosedur
pengelasan digunakan, apakah diperlukan
persetujuan untuk tersebut.
• Pada umumnya pemenuhan persyaratan standard
dan kode praktis memerlukan persetujuan yang
merinci jenis pengujian yang dipersyaratkan
untuk meyakinkan keterampilan juru atau
operator las yang terlibat.
PENGUMPULAN DATA UNTUK
PROSEDUR LAS
• Sebelum suatu prosedur las disusun, data-data
tertentu perlu dikumpulkan, dan merupakan hal yang
sangat penting bahwa seseorang yang bertanggung
jawab menyusun prosedur ini mengetahui dari mana
data-data tersebut diperoleh.
• Data – data ini harus mendapat persetujuan dari pihak
kontraktor pengguna.
• Beberapa hal perlu mendapat persetujuan terlebih
dahulu tergantung pada persyaratan kode yang
diacu,misalnya profil las apakah diperlukan tindak
lanjut terhadap sambungan las yang telah selesai.
Hal – hal yang perlu dicantumkan didalam
prosedur las
a) Proses las yang digunakan
b) Spesifikasi bahan induk, tebal,pipa termasuk
diameter.
c) Pengelasan dishop atau lapangan
d) Persiapan sisi (edge preparation )
e) Metode pembersihan, pembuangan gemuk,dll.
f) Penyetelan sambungan (sketsa).
g) Apakah jig, tack atau backing digunakan.
h) Posisi pengelasan (termasuk arah untuk pengelasan
vertical) , misalkan pengelasan vertical naik atau
vertical turun.
i) Pabrik pembuat,jenis merek bahan consumable las.
j) Bahan pengisian (filler) komposisi dan ukuran
(diameter).
k) Pemanasan awal, suhu antar pass termasuk metoda
pengendaliannya.
l) Kecepatan pengelasan (apabila pengelasan otomatis).
m) Pengaturan arah pengelasan (weld run) dan dimensi
pengelasan (sketsa).
n) Urut – urutan (sequence) pengelasan.
o) Back gouging atau tidak
p) Perlakuan panas pasca las
q) Apabila diterapkan, suhu dan waktu yang ditentukan
untuk pengeringan pengovenan elektroda atau
consumable
r) Hal-hal khusus yang penting seperti pengendalian
masukan panas(misal panjang run out)
FAKTOR – FAKTOR PENTING
• PROSES LAS
• Pada umumnya proses las yang diterima telah
membuktikan bahwa penerapannya telah
lulus uji,sifat khusus suatu proses las akan
mempengaruhi prosedur las.
BAHAN DASAR
• Bahan dasar dapat mempengaruhi pengelasan.
Misalnya pengaruh penyiapan material
ditentukan oleh komposisi kimiawinya. Retak
disona terimbas panas (heat affected zone/HAZ)
Sangat dipengaruhi oleh komposisi kimiawi bahan
dasar; karenanya komposisi kimiawi ini perlu
dikendalikan.
• Elemen pembentuk kristal didalam bahan dasar
dapat mempengaruhi tingkat kekuatan dan
pengerasannya (hardenability).
PERSIAPAN SISI (EDGE PREPARATION)
• Terdapat banyak alasan untuk memasukkan
persiapan sisi kedalam prosedur las. Akses
secukupnya merupakan faktor penting seperti
misalnya bahan las yang terdeposisi akan berfusi
dengan bahan dasar. Prosedur las harus
mencakup bukan hanya persiapaan namun juga
penyelesaian permukaan (surface finish).
• Permukaan berlapis kerak atau oksida tebal akan
menyebabkan fusi tidak sempurna (lack of
fusion), terperangkapnya oksida (trapped oxide),
atau porositas yang tidak dapat diterima.
METODA PEMBERSIHAN
• Bagaimana permukaan bahan dipersiapkan
sebelum dilas merupakan faktor yang perlu
diperhatikan seperti misalnya baja mungkin hanya
perlu pembersihan menggunakan penyikatan
(brushing) secara manual atau mekanikal,
sedangkan alumunium memerlukan pencucian
secara kimiawi (chemical cleaning)seperti solvent
untuk menghasilkan permukaan yang siap las.
• Inspeksi pada permukaan bahan sebelum dilas juga
diperlukan untuk meyakinkan bahwa tidak
terdapat cacat seperti lap (lipatan) atau cacat
lainnya yang dapat mempengaruhi mutu
pengelasan.
PENYETELAN SAMBUNGAN MENGGUNAKAN
PERANGKAT RAKIT (JIG) ATAU LAS CANTUM (TACKING)
• Penyetelan komponen sambungan las
merupakan faktor yang sangat menentukan
pada pengelasan sambungan yang hanya
dapat dilaksanakan pada satu sisi/pihak saja.
• Celah sambungan akan mempengaruhi jumlah
fusi pada akar las.
• Apabila digunakan perangkat perakit secara
mekanis untuk penyetelan komponen rakitan.
POSISI PENGELASAN
• Berbagai posisi pengelasan yang cukup banyak
jumlahnya memerlukan pengendalian yang
ketat mempersiapkan komponen dan
perakitannya.
• Perubahan posisi pengelasan menyebabkan
perubahan keperluan arus las sehingga
menyebabkan makin kurang (atau lebih)nya
jumlah alur las (weld pass) yang harus dibuat
sehingga meningkatkan kemungkinan terjadi
cacat las.
PEMANASAN AWAL DAN SUHU ANTAR
LAJUR (PASS)
• Komposisi kimiawi dan tebal penampang
sambungan las akan menentukan laju
pendinginan jalur las dan lingkungan sekitarnya.
• Beberapa material yang mendingin dalam waktu
singkat (quence),akan menghasilkan struktur
material yang keras. Pemanasan awal diperlukan
untuk mengendalikan laju pendinginan tersebut.
• Kadang-kadang pengendalian suhu pengelasan
juga diperlukan untuk mencegah terjadinya
masalah sewaktu tahap pembekuan
(solidification)
KECEPATAN PENGELASAN (TRAVEL SPEED)
• Laju pendeposisian bahan las akan
mempengaruhi profil lajur las. Kecepatan
pengelasan yang tinggi cenderung
mendeposisikan lebih sedikit bahan las sehingga
mengakibatkan profil las yang buruk ,under cut,
dan lain – lain.
• Sebaliknya kecepatan las yang rendah akan
menyebabkan deposisi bahan yang berlebihan /
tebal yang menyebabkan konsentrasi tegangan
dipinggirnya (toe).

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
Debora Elluisa Manurung
 
KERJA-KERJA MEMBEKAL DAN MEMASANG STANDARD GALVANISED STEEL GUARDRAIL DAN KER...
KERJA-KERJA MEMBEKAL DAN MEMASANG STANDARD GALVANISED STEEL GUARDRAIL DAN KER...KERJA-KERJA MEMBEKAL DAN MEMASANG STANDARD GALVANISED STEEL GUARDRAIL DAN KER...
KERJA-KERJA MEMBEKAL DAN MEMASANG STANDARD GALVANISED STEEL GUARDRAIL DAN KER...
Acik Fai Rusz
 
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
gaffarudin
 
Mix design (aci) 111134027
Mix design (aci)   111134027Mix design (aci)   111134027
Mix design (aci) 111134027
R Ladera
 

Was ist angesagt? (19)

Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran beton
 
Profil pipa vinilon
Profil pipa vinilonProfil pipa vinilon
Profil pipa vinilon
 
Tahap Konstruksi SPAL Unit Pengumpulan, Material dan Pengujian Pipa
Tahap Konstruksi SPAL Unit Pengumpulan, Material dan Pengujian PipaTahap Konstruksi SPAL Unit Pengumpulan, Material dan Pengujian Pipa
Tahap Konstruksi SPAL Unit Pengumpulan, Material dan Pengujian Pipa
 
CADANGAN MENAIKTARAF GELANGGANG-GELANGGANG SUKAN BERTURAP
CADANGAN MENAIKTARAF GELANGGANG-GELANGGANG SUKAN BERTURAPCADANGAN MENAIKTARAF GELANGGANG-GELANGGANG SUKAN BERTURAP
CADANGAN MENAIKTARAF GELANGGANG-GELANGGANG SUKAN BERTURAP
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
 
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantaiTahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantai
 
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
 
KERJA-KERJA MEMBEKAL DAN MEMASANG STANDARD GALVANISED STEEL GUARDRAIL DAN KER...
KERJA-KERJA MEMBEKAL DAN MEMASANG STANDARD GALVANISED STEEL GUARDRAIL DAN KER...KERJA-KERJA MEMBEKAL DAN MEMASANG STANDARD GALVANISED STEEL GUARDRAIL DAN KER...
KERJA-KERJA MEMBEKAL DAN MEMASANG STANDARD GALVANISED STEEL GUARDRAIL DAN KER...
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
 
Metode pelaksanaan gedung
Metode pelaksanaan gedung Metode pelaksanaan gedung
Metode pelaksanaan gedung
 
Tahap Konstruksi SPAL - Pembangunan Bangunan Penunjang dan Fasilitas
Tahap Konstruksi SPAL - Pembangunan Bangunan Penunjang dan FasilitasTahap Konstruksi SPAL - Pembangunan Bangunan Penunjang dan Fasilitas
Tahap Konstruksi SPAL - Pembangunan Bangunan Penunjang dan Fasilitas
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
 
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
 
Acuan Normatif Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat (SNI, ISO, dll)
Acuan Normatif Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat (SNI, ISO, dll)Acuan Normatif Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat (SNI, ISO, dll)
Acuan Normatif Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat (SNI, ISO, dll)
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Speck jar lapen
Speck jar lapenSpeck jar lapen
Speck jar lapen
 
Mix design (aci) 111134027
Mix design (aci)   111134027Mix design (aci)   111134027
Mix design (aci) 111134027
 
metode kerja beton
metode kerja betonmetode kerja beton
metode kerja beton
 
jembatan
jembatanjembatan
jembatan
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (20)

LAPORAN KKL 2014
LAPORAN KKL 2014 LAPORAN KKL 2014
LAPORAN KKL 2014
 
slideshare+camstudio_fernandezleandro
slideshare+camstudio_fernandezleandroslideshare+camstudio_fernandezleandro
slideshare+camstudio_fernandezleandro
 
05 led-11 w-par38
05 led-11 w-par3805 led-11 w-par38
05 led-11 w-par38
 
COVER LETTER
COVER LETTERCOVER LETTER
COVER LETTER
 
BWFR Customer Experience workshop -IMTERMEDICAS - Sep. 2015
BWFR Customer Experience workshop -IMTERMEDICAS  - Sep. 2015BWFR Customer Experience workshop -IMTERMEDICAS  - Sep. 2015
BWFR Customer Experience workshop -IMTERMEDICAS - Sep. 2015
 
Alat Potong Gas
Alat Potong GasAlat Potong Gas
Alat Potong Gas
 
Hukum newton dan kekekalan energi
Hukum newton dan kekekalan energiHukum newton dan kekekalan energi
Hukum newton dan kekekalan energi
 
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung KapalCacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
 
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITANLINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
 
Webconference2
Webconference2Webconference2
Webconference2
 
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPALJOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
 
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
 
Canva
CanvaCanva
Canva
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)
 
Konst haluan Kapal
Konst haluan KapalKonst haluan Kapal
Konst haluan Kapal
 
Prop and location list
Prop and location listProp and location list
Prop and location list
 
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJAPERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
 
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
 
Le schéma directeur
Le schéma directeurLe schéma directeur
Le schéma directeur
 
Ch02 A decision support system (DSS)
Ch02 A decision support system (DSS)Ch02 A decision support system (DSS)
Ch02 A decision support system (DSS)
 

Ähnlich wie PROSEDUR LAS

Logam mesin fabrication 20
Logam mesin fabrication 20Logam mesin fabrication 20
Logam mesin fabrication 20
Eko Supriyadi
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentuk
Nurul Rosli
 
Logam mesin fabrication 18
Logam mesin fabrication 18Logam mesin fabrication 18
Logam mesin fabrication 18
Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 21
Logam mesin fabrication 21Logam mesin fabrication 21
Logam mesin fabrication 21
Eko Supriyadi
 
03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction
Robby Wahyudi
 
01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt
01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt
01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt
akunnatan715
 
Bab i ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASARA...
Bab i ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASARA...Bab i ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASARA...
Bab i ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASARA...
bram santo
 
Logam mesin fabrication 4
Logam mesin fabrication 4Logam mesin fabrication 4
Logam mesin fabrication 4
Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 19
Logam mesin fabrication 19Logam mesin fabrication 19
Logam mesin fabrication 19
Eko Supriyadi
 
23 maradu (2)
23 maradu (2)23 maradu (2)
23 maradu (2)
Alen Pepa
 
Logam mesin fabrication 17
Logam mesin fabrication 17Logam mesin fabrication 17
Logam mesin fabrication 17
Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 22
Logam mesin fabrication 22Logam mesin fabrication 22
Logam mesin fabrication 22
Eko Supriyadi
 

Ähnlich wie PROSEDUR LAS (20)

SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAISPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
 
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptxCJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
 
Logam mesin fabrication 20
Logam mesin fabrication 20Logam mesin fabrication 20
Logam mesin fabrication 20
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentuk
 
Ujian mfa
Ujian mfaUjian mfa
Ujian mfa
 
Logam mesin fabrication 18
Logam mesin fabrication 18Logam mesin fabrication 18
Logam mesin fabrication 18
 
Wps pqr
Wps pqrWps pqr
Wps pqr
 
Logam mesin fabrication 21
Logam mesin fabrication 21Logam mesin fabrication 21
Logam mesin fabrication 21
 
Panduan pelaksanaan uji welder test
Panduan pelaksanaan uji welder testPanduan pelaksanaan uji welder test
Panduan pelaksanaan uji welder test
 
03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction
 
01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt
01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt
01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt
 
Bab i ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASARA...
Bab i ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASARA...Bab i ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASARA...
Bab i ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASARA...
 
Ship building process & shipyard productivity
Ship building process & shipyard productivityShip building process & shipyard productivity
Ship building process & shipyard productivity
 
Logam mesin fabrication 4
Logam mesin fabrication 4Logam mesin fabrication 4
Logam mesin fabrication 4
 
Logam mesin fabrication 19
Logam mesin fabrication 19Logam mesin fabrication 19
Logam mesin fabrication 19
 
23 maradu (2)
23 maradu (2)23 maradu (2)
23 maradu (2)
 
23 maradu
23 maradu23 maradu
23 maradu
 
Logam mesin fabrication 17
Logam mesin fabrication 17Logam mesin fabrication 17
Logam mesin fabrication 17
 
Kimpalan Arka
Kimpalan ArkaKimpalan Arka
Kimpalan Arka
 
Logam mesin fabrication 22
Logam mesin fabrication 22Logam mesin fabrication 22
Logam mesin fabrication 22
 

Mehr von tanalialayubi

Mehr von tanalialayubi (20)

Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
 
teknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logamteknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logam
 
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapal
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
 
Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1
 
Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapal
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
 
Konstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan KapalKonstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan Kapal
 
Konstruksi geladak
Konstruksi geladakKonstruksi geladak
Konstruksi geladak
 
Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
 
Kostruksi sekat
Kostruksi sekatKostruksi sekat
Kostruksi sekat
 
Dasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapalDasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapal
 
Teknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapalTeknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapal
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
 
Rules for hull 2014
Rules for hull 2014Rules for hull 2014
Rules for hull 2014
 
Perhitungan Beban Kapal
Perhitungan Beban KapalPerhitungan Beban Kapal
Perhitungan Beban Kapal
 

Kürzlich hochgeladen

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

PROSEDUR LAS

  • 2. • Suatu prosedur las memberi rincian yang akurat tentang langkah – langkah yang harus diambil apabila pengelasan suatu bentuk sambungan”weldment”dilaksanakan. • Prosedur ini memuat rincian yang diperlukan atau cakupan rincian untuk mengendalikan variabel yang digunakan didalam pengelasan dan menentukan jenis material dan desain sambungan yang akan dipergunakan. Karenanya prosedur las mengendalikan mutu pengelasan dengan cara menentukan setiap langkah yang diperlukan.
  • 3. KELAS PEKERJAAN • Persyaratan untuk mutu sambungan dari masing – masing peralatan tersebut harus dikendalikan agar dapat memenuhi harapan dibuatnya peralatan tersebut. • Standard atau kode praktis (code of practice) yang digunakan untuk merakit berbagai konstruksi menggunakan pengelasan.
  • 4. Standard dan kode praktis tersebut ditelaah (revies) secara berkala oleh Badan Nasional, dan setiap perubahan yang diperlukan dimasukkan untuk meyakinkan bahwa kinerja las dilapangan tetap terjaga. KODE KETERANGAN BS 5500 Bejana tekanan yang tidak menanggung nyala api (unfired pressure vessel) yang dilas. ASME Kode Amerika untuk bejana tekan dan ketel uap. ASME IX Persetujuan (approval) atas prosedur dan pelaksanaan pengelasanLas Listrik Kelas 1untuk perpipaan baja. AWS D1.1 Kode pengelasan struktur konstruksi.
  • 5. • Dalam setiap standard atau kode praktis disusun acuan bagaimana seharusnya suatu prosedur pengelasan digunakan, apakah diperlukan persetujuan untuk tersebut. • Pada umumnya pemenuhan persyaratan standard dan kode praktis memerlukan persetujuan yang merinci jenis pengujian yang dipersyaratkan untuk meyakinkan keterampilan juru atau operator las yang terlibat.
  • 6. PENGUMPULAN DATA UNTUK PROSEDUR LAS • Sebelum suatu prosedur las disusun, data-data tertentu perlu dikumpulkan, dan merupakan hal yang sangat penting bahwa seseorang yang bertanggung jawab menyusun prosedur ini mengetahui dari mana data-data tersebut diperoleh. • Data – data ini harus mendapat persetujuan dari pihak kontraktor pengguna. • Beberapa hal perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu tergantung pada persyaratan kode yang diacu,misalnya profil las apakah diperlukan tindak lanjut terhadap sambungan las yang telah selesai.
  • 7. Hal – hal yang perlu dicantumkan didalam prosedur las a) Proses las yang digunakan b) Spesifikasi bahan induk, tebal,pipa termasuk diameter. c) Pengelasan dishop atau lapangan d) Persiapan sisi (edge preparation ) e) Metode pembersihan, pembuangan gemuk,dll. f) Penyetelan sambungan (sketsa). g) Apakah jig, tack atau backing digunakan. h) Posisi pengelasan (termasuk arah untuk pengelasan vertical) , misalkan pengelasan vertical naik atau vertical turun. i) Pabrik pembuat,jenis merek bahan consumable las.
  • 8. j) Bahan pengisian (filler) komposisi dan ukuran (diameter). k) Pemanasan awal, suhu antar pass termasuk metoda pengendaliannya. l) Kecepatan pengelasan (apabila pengelasan otomatis). m) Pengaturan arah pengelasan (weld run) dan dimensi pengelasan (sketsa). n) Urut – urutan (sequence) pengelasan. o) Back gouging atau tidak p) Perlakuan panas pasca las q) Apabila diterapkan, suhu dan waktu yang ditentukan untuk pengeringan pengovenan elektroda atau consumable r) Hal-hal khusus yang penting seperti pengendalian masukan panas(misal panjang run out)
  • 9. FAKTOR – FAKTOR PENTING • PROSES LAS • Pada umumnya proses las yang diterima telah membuktikan bahwa penerapannya telah lulus uji,sifat khusus suatu proses las akan mempengaruhi prosedur las.
  • 10. BAHAN DASAR • Bahan dasar dapat mempengaruhi pengelasan. Misalnya pengaruh penyiapan material ditentukan oleh komposisi kimiawinya. Retak disona terimbas panas (heat affected zone/HAZ) Sangat dipengaruhi oleh komposisi kimiawi bahan dasar; karenanya komposisi kimiawi ini perlu dikendalikan. • Elemen pembentuk kristal didalam bahan dasar dapat mempengaruhi tingkat kekuatan dan pengerasannya (hardenability).
  • 11. PERSIAPAN SISI (EDGE PREPARATION) • Terdapat banyak alasan untuk memasukkan persiapan sisi kedalam prosedur las. Akses secukupnya merupakan faktor penting seperti misalnya bahan las yang terdeposisi akan berfusi dengan bahan dasar. Prosedur las harus mencakup bukan hanya persiapaan namun juga penyelesaian permukaan (surface finish). • Permukaan berlapis kerak atau oksida tebal akan menyebabkan fusi tidak sempurna (lack of fusion), terperangkapnya oksida (trapped oxide), atau porositas yang tidak dapat diterima.
  • 12. METODA PEMBERSIHAN • Bagaimana permukaan bahan dipersiapkan sebelum dilas merupakan faktor yang perlu diperhatikan seperti misalnya baja mungkin hanya perlu pembersihan menggunakan penyikatan (brushing) secara manual atau mekanikal, sedangkan alumunium memerlukan pencucian secara kimiawi (chemical cleaning)seperti solvent untuk menghasilkan permukaan yang siap las. • Inspeksi pada permukaan bahan sebelum dilas juga diperlukan untuk meyakinkan bahwa tidak terdapat cacat seperti lap (lipatan) atau cacat lainnya yang dapat mempengaruhi mutu pengelasan.
  • 13. PENYETELAN SAMBUNGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT RAKIT (JIG) ATAU LAS CANTUM (TACKING) • Penyetelan komponen sambungan las merupakan faktor yang sangat menentukan pada pengelasan sambungan yang hanya dapat dilaksanakan pada satu sisi/pihak saja. • Celah sambungan akan mempengaruhi jumlah fusi pada akar las. • Apabila digunakan perangkat perakit secara mekanis untuk penyetelan komponen rakitan.
  • 14. POSISI PENGELASAN • Berbagai posisi pengelasan yang cukup banyak jumlahnya memerlukan pengendalian yang ketat mempersiapkan komponen dan perakitannya. • Perubahan posisi pengelasan menyebabkan perubahan keperluan arus las sehingga menyebabkan makin kurang (atau lebih)nya jumlah alur las (weld pass) yang harus dibuat sehingga meningkatkan kemungkinan terjadi cacat las.
  • 15. PEMANASAN AWAL DAN SUHU ANTAR LAJUR (PASS) • Komposisi kimiawi dan tebal penampang sambungan las akan menentukan laju pendinginan jalur las dan lingkungan sekitarnya. • Beberapa material yang mendingin dalam waktu singkat (quence),akan menghasilkan struktur material yang keras. Pemanasan awal diperlukan untuk mengendalikan laju pendinginan tersebut. • Kadang-kadang pengendalian suhu pengelasan juga diperlukan untuk mencegah terjadinya masalah sewaktu tahap pembekuan (solidification)
  • 16. KECEPATAN PENGELASAN (TRAVEL SPEED) • Laju pendeposisian bahan las akan mempengaruhi profil lajur las. Kecepatan pengelasan yang tinggi cenderung mendeposisikan lebih sedikit bahan las sehingga mengakibatkan profil las yang buruk ,under cut, dan lain – lain. • Sebaliknya kecepatan las yang rendah akan menyebabkan deposisi bahan yang berlebihan / tebal yang menyebabkan konsentrasi tegangan dipinggirnya (toe).